Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.Shalawat beriringan salam kita hadiahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Makalah ini memuat tentang “ PEMANASAN GLOBAL “. Dengan adanya makalah ini
saya berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana pemanasan global
itu.Semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi kepada kita
semua. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu saya berharap pembaca dapat memberikan kritikan dan saran yang membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemanasan Global
B. Penyebab Pemanasan Global
C. Dampak Pemanasan Global
D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran ............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering dibicarakan baik
dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan membahas gambaran umum
pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya dalam pemanasan global beserta akibat dari
pemanasan global itu sendiri. Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia
untuk mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan
bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara
alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat
dibandingkan data yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun
1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja
manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang
terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim.
Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor,
munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah
ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan
global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas
rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi
dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-
ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Apakah pengertian Pemanasan global?
2. Apakah penyebab pemanasan global?
3. Apakah dampak dari pemanasan global?
4. Apakah solusi utnuk mengurangi pemanasan global?
C. Tujuan
Setelah menyelesaikan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Pemanasan global
2. Untuk mengetahui penyebab pemanasan global
3. Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global
4. Untuk mengetahui solusi utnuk mengurangi pemanasan global
5. Untuk memenuhi tugas Fisika semester 2 kelas XI SMA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming adalah peningkatan suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab.
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia melalui efek rumah kaca Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan
Iklim, seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan
banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

B. Penyebab Pemanasan Global


Pemanasan global ini terjadi karena beberapa hal berikut:

1. Boros Listrik
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia bijak. Semua
orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat
dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya,
hal ini sebagai penyumbang pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye hemat listrik
(save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros dalam
pemakaian listrik.

2. Halaman Rumah tanpa pepohonan


Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan menetralkan
suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan) bisa mengatasi suhu panas
yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau menanam pohon
di pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi
rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan
hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang
namanya pemanasan global itu terjadi.

3. Efek Rumah Kaca


Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika energi ini tiba
permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi
akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini
berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap
terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air,
karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini
menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya
panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga
mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di
atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau gedung dengan
konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke udara, bukan menyerap
sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi
bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep bangunan kaca. Jika
yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah “prestasi” yang di hasilkan dari banyak
rumah dan gedung yang bermodelkan kaca.

4. Bahan Bakan Kenderaan


Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa
memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di hasilkan. Kita ketahui,
jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun
ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah.
Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di biarkan beredar.

5. Polusi asap dari industri Pabrik


Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka banyak pabrik
industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak bukan untuk mensejahterakan
rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.
Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya mendapatkan
rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik industri. Ini memang dilema, di satu
sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi lain mengorbankan eksistensi bumi.

6. Pembakaran Hutan dan ilegal loging


Apakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah berapa berkurang
akibat pembakaran hutan dan ilegal loging? Sumber mangatakan bahwa sekitar 50 % pemanasan
global disebabkan oleh CO2, dimana emisi CO2 disebabkan oleh penggunaan bahan bakarfosil
dan kerusakan/pembakaran hutan.
Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan juga bisa mereduksi
suhu panas bumi yang cendrung meningkat. Tapi apa yang terjadi jika hutan sebagai warisan
nenek moyang di bakar dan di tebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?
Dalam mencegah pembakaran hutan dan ilegal loging, peran pemerintah harus serius dalam
menanganinya , karena sudah banyak terjadi dan terus terjadi beberapa bulan lalu di provinsi
Riau.

7. Usia Bumi Yang sudah tua


Planet bumi yang sudah mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab juga. Artinya
sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak penyakit yang mudah menyerang.
Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam
serta banyak lagi yang lain.
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena bumi sudah tua, lalu pemasanan
global tidak bisa di atasi? Jika ada solusi, bagaimana cara mengatasi pemanasan global yang
terjadi ? Anda bisa baca di sini untuk jawaban dari pertanyaan tersebut.
8. Bocornya lapisan ozon
Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi, karena ada laipsan
ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon memang masih
normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang
sudah bocor.
Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan menggunakan instrumen
Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini
telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub

9. Minimnya ruang terbuka hijau


Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Yoga, menilai sejauh ini
belum ada lonjakan persentase yang berarti terhadap jumlah ruang terbuka hijau (RTH) yang ada
di Jakarta, sebagaimana di lansir dari media online _http://koran-jakarta.com.
Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang terbuka hijau.
Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya. Walau sekarang ada beberapa kota
seperti Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh
bagi kota-kota lain.

10. Jumlah kendaraan terus bertambah


Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari pemerintah
dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan keluarnya kendaraan
terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau apalah. Yang penting
jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah.
Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi
dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada
pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.
Demikianlah beberapa hal yang menjadi 10 Penyebab dari Pemanasan Global (Global
Warming). Mungin masih banyak lagi penyebabnya. Jika pembaca mempunyai pendapat lain,
silahkan tulis di kolom komentar.

C. Dampak Pemanasan Global


Di bawah ini adalah beberapa dampak dari pemanasan global:
1. Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris menemukan
bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke
depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total lahan yang
kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase
global daerah kering telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan
2008. Kekeringan tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal
bagi populasi dunia.
2. Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah
penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun,
dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang tadinya hanya mampu
berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke daerah lain. Korea Institite of
Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat
kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran penyakit.

3. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan dengan
logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan pola cuaca di
seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar
yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change
(IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.

4. Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah
Antartika (Kutub Selatan). Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai tiga
kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut akan
terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara kepulauan Maladewa adalah
beberapa tempat yang akan terpapar risiko tertinggi dalam skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, hal
ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan di
daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit
pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan sangat
berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-
rawa pantai.

5. Kabut asap (smog)


Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi kabut
asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan
menyebabkan penyakit dan kematian. Kabut asap juga mengintensifkan gelombang
panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi kehidupan.

6. Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan
apakah pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran
hutan. Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat
kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca
juga akan meningkat yang pada akhirnya memperparah pemanasan global (global
warming)

7. Iklim Mulai Tidak Stabil


Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara
akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan
mencairnya gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang
terapung di perairan tersebut. . Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan,
mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian
yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam
akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk meningkat.

8. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi
oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang
tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global


Berikut ini adalah solusi dari pemanasan global:
1. Program menanam pohon

Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya.1 Jadi, dalam
waktu 40 tahun, pohon dapat menyerap 240 kg CO2. United Nations Environment Programme
(UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi gas rumah kaca.3
Seperti kita ketahui, pohon menyerap karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang
atau dibakar, karbon yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke
atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda. Pembabatan hutan
juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan hujan seukuran 1 lapangan sepak
bola setiap menitnya ditebang untuk lahan merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi
seorang vegetarian, Anda dapat menyelamatkan 1 akre pohon per tahunnya.

2. Jadilah vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak air. Hewan ternak
seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar metana saat mereka mencerna makanan
mereka.1 Food and Agriculture Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging
menyumbang 18% pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di
dunia (13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”,2 2006
dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310 kali lebih kuat dari
CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari CO2).
Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku panduan “Kick
The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk setiap orang per tahunnya
menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per orangnya hanya menyumbang 190 kg
CO2.3 Saat ini, jumlah penduduk dunia sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5 miliar orang di antaranya
adalah pemakan daging, coba Anda hitung berapa CO2 yang dihasilkan setiap tahunnya? Luar
biasa, bukan? Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang merupakan Ketua
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr. Rajendra Pachauri, menganjurkan
orang untuk berhenti makan daging untuk mengerem pemanasan global.

3. Cerdas dalam berkendara


Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara dengan cerdas
sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus sepeda yang di tata dengan
rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke
sekolah. Sebenarnya, hal tersebut di Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi belum mendapat
respon yang baik dari pemerintah. Seharunya pemereintah membuat jalan khusus penaik sepeda,
tapi tidak.
Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal ini bisa
mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor yang kita naiki. Dengan
menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa menghemat polusi dan juga bisa
meminimalisir kemacetan.

4. Kurangi Bangunan Rumah Kaca


Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat beberapa derajat
celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan pemerintah yang tegas tentang
pembangunan gedung-gedung yang mencoba mencakar langit (walau tida bisa).
Lalu apakah sudah ada kebijakan pemerintah tentang pengurangan pembangunan gedung
atau rumah kaca? Untuk hal in saya tidak ada mendapatkan, kalau pun ada seperti Analisis
Dampak Lingkungan (AMDAL) hanya formalitas saja. Ini terbukti dengan terus dan terus
tumbuh gedung-gedung di bangun.

5. Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah bijaknya
untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari mematikan alat listrik yang
tidak digunakan lagi.
Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja. Sangat disayangkan
masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di siang hari. Dalam hal ini pemerintah
belum menjadi contoh bagi masyarakat. Tapi tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri,
keluarga, tetangga dan seterusnya. Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan hemat
dalam penggunaaan listrik.

6. Saluran Ventilasi rumah yang cukup


Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang Anda lakukan
selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di rumah. Supaya angin bisa
masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan. Dan supaya angin tetap banyak masuk
kerumah Anda, maka jangan lupa Anda menanam pohon di pekarangan rumah Anda.
7. Jangan tebang pohon sembarangan (ilegal loging)
Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat setiap
tahun berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan yang tandus. Tidak
terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di bakar oleh oknum tidak
bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh berapa lama untuk menunggu pohon
untuk tinggi? Ya, butuh bertahun – tahun, bahkan puluhan tahun.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya
diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat
keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit
diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita
terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap
bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan global adalah
peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di atmosfer bumi. Pemanasan
global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek umpan balik karena efek rumah kaca ini sangat
dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan
menjadi sangat dingin. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di
atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa
Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006 mengungkapkan
bahwa, “industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah
ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia
(13%). ” Hampir seperlima (20 persen) dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini
melampaui jumlah emisi gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.

B. Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari
itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekadelah kita memikirkannya.
Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta
melstarikannya. Marilah kita bergotong royong untuk menyelematkan bumi yang telah
memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming. Kami menerima saran dari
pembaca untuk kami perbaiki dan kami sempurnakan.

Anda mungkin juga menyukai