Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIKA

PEMANASAN GLOBAL

Disusun oleh :
Nama : Ld.Reyhan Arfalin
Kelas : XI MIPA 9
No. Absen :-

i
KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.Shalawat beriringan
salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke
alam yang berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
            Makalah ini memuat tentang pemanasan global. Dengan adanya makalah ini
saya berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana pemanasan global
itu.Semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi kepada
kita semua. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, oleh karena itu saya berharap pembaca dapat memberikan kritikan dan
saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

26 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A.  Latar Belakang........................................................................................................ 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................................... 2
C.  Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
A.    Pengertian Pemanasan Global  ............................................................................ 3
B.    Penyebab Pemanasan Global ............................................................................... 3
C.    Dampak Pemanasan Global ................................................................................. 8
D.    Solusi Mengurangi Pemanasan Global ................................................................ 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 15
A.    Kesimpulan .......................................................................................................... 15
B.    Saran..................................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin sering
dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat internasional. Makalah ini akan
membahas gambaran umum pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya
dalam pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global itu sendiri.
Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia untuk
mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu
permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal
berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global
cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data yang
terrekamsebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu
pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja
manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan,
sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan
perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang
mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnya angin puting beliung,
bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan
membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan
Global, Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan
Global, Mengukur pemanasan global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh
adanya Pemanasan Global
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi
berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi
gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan
Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali
sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun,
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah
gas rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.
1
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang
dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan
Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi
terus meningkat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Apakah pengertian Pemanasan global?
2. Apakah penyebab pemanasan global?
3. Apakah dampak dari pemanasan global?
4. Apakah solusi utnuk mengurangi pemanasan global?

C. Tujuan
Setelah menyelesaikan makalah ini  adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Pemanasan global
2. Untuk mengetahui penyebab pemanasan global
3. Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global
4. Untuk mengetahui solusi utnuk mengurangi pemanasan global
5. Untuk memenuhi tugas Fisika semester 2 kelas XI SMA

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global


Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming adalah
peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi yang disebabkan oleh
beberapa faktor penyebab. kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya
konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca
Pemanasan Global akan diikuti dengan Perubahan Iklim, seperti meningkatnya
curah hujan di beberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi.
Sedangkan, di belahan bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepanjangan disebabkan kenaikan suhu.

B. Penyebab Pemanasan Global


Pemanasan global ini terjadi karena beberapa hal berikut:
1. Boros Listrik
Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan tentu prilaku manusia
bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh setiap
individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah
pekerjaan yang mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai
penyumbang pemanasan global terjadi. Himbaun atau kampanye hemat listrik
(save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap saja banyak rumah yang boros
dalam pemakaian listrik.

2. Halaman Rumah tanpa pepohonan


Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara menjadi sejuk dan
menetralkan suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan)
bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka
selayaknya setiap rumah mau menanam pohon di pekarangan rumahnya. Tapi
hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan
yang lebih memilih membangun gedung daripada menanam pepohonan
hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon, maka
wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.

3
3. Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Ketika
energi ini tiba permukaan Bumi, cahaya berubah menjadi panas yang
menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembai sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra
merah gelombang panjang ke angkasa luar. Sebagian dari panas ini berwujud
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas
tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah
kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan
di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi
sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi
gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah
atau gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca
memantulkan cahaya ke udara, bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau
dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak. Namun yang terjadi bukan saja
rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep bangunan kaca.
Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah “prestasi” yang di
hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan  kaca.

4. Bahan Bakan Kenderaan


Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan manusia,
juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang
di hasilkan. Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada
pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat
penggunanya. Begitu juga dengan pengendara mobil tidak mau kalah.
Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau tetap di
biarkan beredar.

4
5. Polusi asap dari industri Pabrik
Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia, maka
banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak
bukan untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan
dengan bekerja.
Jika pernyataan di atas benar, maka wajar jika kita mendapatkannya, ya
mendapatkan rasa panasnya bumi karena banyak polusi asap dari pabrik
industri. Ini memang dilema, di satu sisi untuk kepentingan rakyat, tapi di sisi
lain mengorbankan eksistensi bumi.

6. Pembakaran Hutan dan ilegal loging


Apakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia? Dan sudah
berapa berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging? Sumber
mangatakan bahwa sekitar 50% pemanasan global disebabkan oleh CO2,
dimana emisi CO2 disebabkan oleh penggunaan bahan bakarfosil dan
kerusakan/pembakaran hutan.
Hutan banyak fungsi, di samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan
juga bisa mereduksi suhu panas bumi yang cendrung meningkat. Tapi apa yang
terjadi jika hutan sebagai warisan nenek moyang di bakar dan di tebang oleh
oknum yang tidak bertanggung jawab?
Dalam mencegah pembakaran hutan dan ilegal loging, peran pemerintah
harus serius dalam menanganinya , karena sudah banyak terjadi dan terus terjadi
beberapa bulan lalu di provinsi Riau.

7. Usia Bumi Yang sudah tua


Planet bumi yang sudah  mencapai usia 4,6 miliar tahun menjadi penyebab
juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia jika sudah tua, pasti banyak
penyakit yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita
bumi hari ini adalah pemanasan global dan hujan asam serta banyak lagi yang
lain.
Nah, yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena bumi sudah tua, lalu
pemasanan global tidak bisa di atasi? Jika ada solusi, bagaimana cara mengatasi
pemanasan global yang terjadi? Anda bisa baca di sini untuk jawaban dari
pertanyaan tersebut.
5
8. Bocornya lapisan ozon
Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi,
karena ada laipsan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika
memang lapisan ozon memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah
lapisan ozon sudah menipis bahkan ada yang bilang sudah bocor.
Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan
menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada
satelit Nimbus 7 dan Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang
yang dikenal sebagai lubang ozon di kedua kutub

9. Minimnya ruang terbuka hijau


Pakar tata kota dari Universitas Trisakti, Jakarta, Nirwono Yoga, menilai
sejauh ini belum ada lonjakan persentase yang berarti terhadap jumlah ruang
terbuka hijau (RTH) yang ada di Jakarta, sebagaimana di lansir dari media
online _http://koran-jakarta.com.
Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk membangun ruang
terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya.
Walau sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya yang sedang
menggalakkan. Maka hal itu bisa di jadikan contoh bagi kota-kota lain.

10. Jumlah kendaraan terus bertambah


Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat sikap dari
pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal
dengan keluarnya kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut
atau di daur ulang atau apalah. Yang penting jumlah kendaraan bermotor bisa
berkurang, bukan malah bertambah.
Terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun
tidak di barengi dengan infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara
yang berdampak kepada pemanasan global terjadi, kemacetan pun selalu
menghiasi jalan.
Demikianlah beberapa hal yang menjadi 10 Penyebab dari Pemanasan
Global (Global Warming). Mungin masih banyak lagi penyebabnya. Jika
pembaca mempunyai pendapat lain, silahkan tulis di kolom komentar.
6
11. Efek Umpan Balik
Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab pemanasan
global. Sebagai contoh adalah pada proses penguapan air. Pada kasus pemansan
akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pada awalnya pemanasan
akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap
air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan
menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan
konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila
dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini
meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir
konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan
balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia
yang panjang di atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan
cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di
dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan
dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik
daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi
Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak
lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya
tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap
pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga
menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia
menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona
mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton
yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

12. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan


Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia
dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan
nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap
7
panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia
yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air
minum kita.

C. Dampak Pemanasan Global


Di bawah ini adalah beberapa dampak dari pemanasan global:
1. Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim Inggris
menemukan bahwa pemanasan global akan mengakibatkan kekeringan besar
dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga mencakup
setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity
Index (PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering telah
meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Kekeringan tentu saja
akan memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.

2. Wabah
Perubahan iklim akan menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah
penyakit. Berbagai virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu
dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim, virus yang
tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar ke
daerah lain. Korea Institite of Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan
bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1 derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan
kenaikan 6 persen dalam penyebaran penyakit.

3. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya berlawanan
dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan perubahan
pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat
fenomena banjir besar yang menimpa berbagai belahan
dunia. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan
bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.

8
4. Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di Kutub Utara dan daerah
Antartika (Kutub Selatan).Suhu di daerah ini telah meningkat sekitar dua sampai
tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan
lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut
akan terancam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara kepulauan
Maladewa adalah beberapa tempat yang akan terpapar risiko tertinggi dalam
skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan menaikkan
tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di kutub,
terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada kehidupan
di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi dari tebing, pantai, dan
bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja kenaikan permukaan laut akan
sangat berpengaruh pada ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan
separuh rawa-rawa pantai.

5. Kabut asap (smog)


Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat konsentrasi
kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada
akhirnya akan menyebabkan penyakit dan kematian.Kabut asap juga
mengintensifkan gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kehidupan.

6. Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian telah dilakukan untuk
memastikan apakah pemanasan global menyebabkan peningkatan frekuensi dan
intensitas kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan kerusakan ekosistem
dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan, jumlah pelepasan karbon dioksida
yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada akhirnya
memperparah pemanasan global (global warming)

9
7. Iklim Mulai Tidak Stabil
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan
Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini
berakibat akan mencairnya gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan
lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. . Daerah-daerah yang
sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi.
Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan,
secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari
tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya.
Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air,
akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa
periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak
terprediksi dan lebih ekstrim.

8. Gangguan Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam
pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah
baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan
manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke
utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat
berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global


Berikut ini adalah solusi dari pemanasan global:
10
1. Program menanam pohon
Apakah selama ini gerakan menanam pohon sudah di lakukan? Saya pikir
sudah, kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah,
perusahaan besar pun sudah mengalokasikan dana Corporate Social
Responsibiliy (CSR)-nya untuk menanam pohon. Tidak sampai di situ saja,
banyak gerakan organisasi masyarakat yang gemar menggalakan menaman
pohon, bahkan ada yang dengan suka rela membagi pohon gratis untuk di tanam
setiap rumah. Tapi saya tetap sepakat bahwa menanam pohon adalah satu cara
untuk mencegah pemanasan global. Hanya saja, perlu lebih baik lagi dalam
perencanaan dan pelaksanaannya.
Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6 kg CO2 per tahunnya.
Jadi, dalam waktu 40 tahun, pohon dapat menyerap 240 kg CO2. United Nations
Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa pembabatan hutan
menyumbang 20% emisi gas rumah kaca.3 Seperti kita ketahui, pohon menyerap
karbon yang ada dalam atmosfer. Bila mereka ditebang atau dibakar, karbon
yang pernah mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke
atmosfer. Maka, pikir seribu kali sebelum menebang pohon di sekitar Anda.
Pembabatan hutan juga berkaitan dengan peternakan. Tahukah Anda area hutan
hujan seukuran 1 lapangan sepak bola setiap menitnya ditebang untuk lahan
merumput ternak? Bila Anda berubah menjadi seorang vegetarian, Anda dapat
menyelamatkan 1 akre pohon per tahunnya.

2. Jadilah vegetarian
Memproduksi daging sarat CO2 dan metana dan membutuhkan banyak
air. Hewan ternak seperti sapi atau kambing merupakan penghasil terbesar
metana saat mereka mencerna makanan mereka.1 Food and Agriculture
Organization (FAO) PBB menyebutkan produksi daging menyumbang 18%
pemanasan global, lebih besar daripada sumbangan seluruh transportasi di dunia
(13,5%). Lebih lanjut, dalam laporan FAO, “Livestock’s Long Shadow”,2 2006
dipaparkan bahwa peternakan menyumbang 65% gas nitro oksida dunia (310
kali lebih kuat dari CO2) dan 37% gas metana dunia (72 kali lebih kuat dari
CO2).
Selain itu, United Nations Environment Programme (UNEP), dalam buku
panduan “Kick The Habit”, 2008, menyebutkan bahwa pola makan daging untuk
11
setiap orang per tahunnya menyumbang 6.700 kg CO2, sementara diet vegan per
orangnya hanya menyumbang 190 kg CO2.3 Saat ini, jumlah penduduk dunia
sekitar 6,7 miliar orang. Bila 5 miliar orang di antaranya adalah pemakan
daging, coba Anda hitung berapa CO2 yang dihasilkan setiap tahunnya? Luar
biasa, bukan? Tidak mengherankan bila ahli iklim terkemuka PBB, yang
merupakan Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) PBB, Dr.
Rajendra Pachauri, menganjurkan orang untuk berhenti makan daging untuk
mengerem pemanasan global.

3. Cerdas dalam berkendara


Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara
dengan cerdas sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir
khusus sepeda yang di tata dengan rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan
sepeda untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke sekolah. Sebenarnya, hal
tersebut di Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi belum mendapat respon
yang baik dari pemerintah. Seharunya pemereintah membuat jalan khusus
penaik sepeda, tapi tidak.
Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal
ini bisa mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor
yang kita naiki. Dengan menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa
menghemat polusi dan juga bisa meminimalisir kemacetan.
Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan
berjalan kaki, maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah
menaiki mobil. Sama – sama kita ketahui bahwa sebab pemanasan global karena
CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar kendaraan bermotor. Cobalah untuk
berjalan kaki, menggunakan telekonferensi untuk rapat, atau pergi bersama-
sama dalam satu mobil. Bila memungkinkan, gunakan kendaraan yang
menggunakan bahan bakar alternatif. Setiap 1 liter bahan bakar fosil yang
dibakar dalam mesin mobil menyumbang 2,5 kg CO2. Bila jaraknya dekat dan
tidak terburu waktu, Anda bisa memilih kereta api daripada pesawat. Menurut
IPCC, bepergian dengan pesawat menyumbang 3-5% gas rumah kaca.

12
4. Kurangi Bangunan Rumah Kaca
Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat
beberapa derajat celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan
pemerintah yang tegas tentang pembangunan gedung-gedung yang mencoba
mencakar langit (walau tida bisa).
Lalu apakah sudah ada kebijakan pemerintah tentang pengurangan
pembangunan gedung atau rumah kaca? Untuk hal in saya tidak ada
mendapatkan, kalau pun ada seperti Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
hanya formalitas saja. Ini terbukti dengan terus dan terus tumbuh gedung-
gedung di bangun.
Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan
denda kepada pengembang properti (developer) yang membangun rumah tanpa
menganalisa tentang dampak lingkungan dalam proyek mereka.

5. Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian
alangkah bijaknya untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika
siang hari mematikan alat listrik yang tidak digunakan lagi.
Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja.
Sangat disayangkan masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di
siang hari. Dalam hal ini pemerintah belum menjadi contoh bagi
masyarakat. Tapi tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga,
tetangga dan seterusnya. Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan
hemat dalam penggunaaan listrik.

6. Saluran Ventilasi rumah  yang cukup


Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang
Anda lakukan selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di
rumah. Supaya angin bisa masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan.
Dan supaya angin tetap banyak masuk kerumah Anda, maka jangan lupa Anda
menanam pohon di pekarangan rumah Anda.

13
7. Jangan tebang pohon sembarangan (ilegal loging)
Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat
setiap tahun berapa hektarlahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan
yang tandus. Tidak terhitung lagi kerugian negara karena hutan yang habis di
bakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Anda bisa bayangkan butuh berapa
lama untuk menunggu pohon untuk tinggi? Ya, butuh bertahun – tahun, bahkan
puluhan tahun.
Yang anehnya, tindakan ilegal loging tersebut juga di dukung oleh oknum
aparat negara. Jadi para perlaku dengan bebas bertindak perbuatan tidak
bermoral itu.Bagi pohon yang di jalanan banyak hidup segan mati tak mau,
karena tidak di rawat dengan baik, apatah lagi di musim pemilu, banyak pohon
yang di paku dengan sembarangan. Kampanye tentang menolak dan
menentang ilegal loging atau menolak penebangan pohon sembaranga harus
terus di galakkan. Ini demi kemaslahatan bersama, jangan hanya karena
kepentingan seelompok orang, membuat masalah bagi bangsa dan negara.
Cara lain yang digunakan adalah
a. Pisahkan sampah kertas, plastik, kalenga agar dapat didaur ulang
b. Daur ulang sampah organic
c. Jemur pakaian anda di bawah sinar matahari
d. Gunakan kipas angin
e. Beli makanan yang mengandung unsur organic
f. Kurangi belanja

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemanasan
global adalah peningkatan suhu rata-rata dunia baik di daratan, lautan maupun di
atmosfer bumi. Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca dan efek
umpan balik karena efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk
hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan pemanasan global. Dan menurut Laporan Perserikatan Bangsa
Bangsa tentang peternakan dan lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2006
mengungkapkan bahwa, “industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah
kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah
kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). ” Hampir seperlima (20 persen)
dari emisi karbon berasal dari peternakan. Jumlah ini melampaui jumlah emisi
gabungan yang berasal dari semua kendaraan di dunia.

B. Saran
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk
hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa
dekadelah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua
dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong
royong untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang
sempurna ini. Stop global warming. Kami menerima saran dari pembaca untuk
kami perbaiki dan kami sempurnakan.

15

Anda mungkin juga menyukai