Anda di halaman 1dari 24

PEMANASAN GLOBAL

Disusun Oleh : Nabila Alysha Yustisia Zesiro


Kelas : XI MIPA 5

SMA NEGERI 3 DEPOK


(Jl. Raden Saleh No, 45. Kec. Sukmajaya.
Kab. Depok. Prov. Jawa Barat. Kode Pos 16412)
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemanasan Global”
tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Fisika yang mana
dalam proses pembelajarannya terdapat tujuan yaitu mencapai pemahaman materi mengenai
pemanasan global.
Terima kasih kepada Ibu Reva Yulietta, S.Si, M.M selaku guru mata pelajaran Fisika,
yang telah memberikan arahan serta bimbingannya sehingga penyusunan makalah dapat
dibuat dengan sebaik-baiknya. Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis dapat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semuanya.

Depok, 16 April 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
I. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4

II. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4

III. TUJUAN...............................................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN MASALAH...................................................................................................6


I. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL................................................................................6

II. PROSES TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL................................................................6

III. PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL......................................................7

BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................................16
I. KESIMPULAN.......................................................................................................................16

II. SARAN...................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................17

3
BAB 1 PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena
peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca
(greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti
karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi
matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Global warming ditandai dengan
naiknya suhu atmosfer, laut, dan daratan.
Saat ini rata-rata suhu bumi berkisar 15 derajat celcius, meningkat cukup
signifikan selama 100 tahun terakhir. Sementara suhu rata-rata Indonesia tertinggi saat
ini berkisar 35-37 derajat celcius.Karena suhu bumi yang makin memanas, berbagai
fenomena alam pun terjadi. Saat ini, gletser yang ada di kutub utara dan selatan
mencair, menyebabkan kenaikan pada permukaan laut. Akibatnya, beberapa pulau
dan dataran pesisir pantai tenggelam. Hewan-hewan kutub seperti penguin, beruang
kutub, dan walrus pun kesulitan bertahan hidup hingga terancam mengalami
kepunahan.
Fenomena ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu penulis memilih
pemanasan global sebagai topik dalam makalah ini selain berdasarkan tugas yang
diberikan, juga ingin mendalami tentang makna, penyebab, dampak, dan solusi dari
pemanasan global yang terjadi di bumi kita ini.

II. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah berjudul Pemanasan Global ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu pemanasan global?
2. Bagaimana proses pemanasan global?
3. Apa penyebab dari pemanasan global?
4. Apa dampak dari pemanasan global?
5. Bagaimana cara menanggulangi dampak-dampak dari pemanasan global?

4
III. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi mengenai pengertian pemanasan global.
2. Memberi informasi tentang proses terjadinya pemanasan global.
3. Memberikan informasi terkait penyebab dari pemanasan global.
4. Menumbuhkan kesadaran akan bahaya pemanasan global.
5. Memberikan informasi tentang cara penanggulangan dampak pemanasan
global.

5
BAB 2 PEMBAHASAN MASALAH
I. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
Pemanasan global adalah suatu bentuk fenomena terjadinya
ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-
rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi dari tahun ke tahun akibat emisi gas rumah
kaca, seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (NO),
hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF.) di
atmosfer, yang umumnya dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil
(minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan yang
dilakukan oleh manusia.
Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca, ia semakin menjadi
insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi,
yang kemudian peristiwa ini disebut sebagai efek rumah kaca. Peristiwa tersebut
sebenarnya menjaga bumi agar tetap dalam kondisi hangat dan tidak membeku,
namun jika intensitasnya berlebih sifatnya sangat merusak karena semua panas
terperangkap di dalam bumi dan suhu umum bumi secara universal meningkat yang
menyebabkan banyak hal seperti mencairnya es di bagian kutub, tidak menentunya
cuaca, hewan- hewan yang kehilangan habitatnya, dan timbulnya berbagai macam
penyakit, misalnya kanker kulit.

II. PROSES TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL


Proses terjadinya pemanasan global secara umum disebabkan karena efek
rumah kaca. Efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan oleh permukaan
bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer sehingga tidak dapat diteruskan ke luar
angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan bumi. Hal itu kemudian
menyebabkan meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi. Peningkatan suhu
permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer
bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar
infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.
Sebagian sinar infra merah dipantulkan kembali ke atmosfer dan ditangkap

6
oleh gas-gas rumah kaca yang kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-

7
gas rumah kaca terutama berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida.
Kontribusi besar yang mengakibatkan akumulasi gas-gas kimia ini di atmosfir adalah
aktivitas manusia.

III. PENYEBAB TERJADINYA PEMANASAN GLOBAL


Penyebab pemanasan global terjadi karena gaya hidup, pola konsumsi,
pertumbuhan penduduk yang tidak teratur, dan beberapa aktkvitas manusia yang
dapat merusak lingkungan.

A. Efek Rumah Kaca


Proses terjadinya efek rumah kaca dapat dijelaskan melalui gambar berikut.
Dalam rumah kaca (greenhouse) yang digunakan dalam budidaya terutama di negara
yang mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam bidang biologi dan
pertanian, energi matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian
dipantulkan keluar atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap di dalam greenhouse
sehingga menaikkan suhu di dalamnya.
Matahari merupakan sumber energi utama dari setiap sumber energi yang
terdapat di bumi. Energi matahari sebagian terbesar dalam bentuk radiasi gelombang
pendek, termasuk cahaya tampak. Energi ini mengenai permukaan bumi dan berubah
dari cahaya menjadi panas. Permukaan bumi kemudian menyerap sebagian panas
sehingga menghangatkan bumi, dan sebagian dipantulkannya kembali ke luar
angkasa. Menumpuknya jumlah gas rumah kaca seperti uap air, karbon dioksida, dan
metana di atmosfer mengakibatkan sebagian dari panas ini dalam bentuk radiasi infra
merah tetap terperangkap di atmosfer bumi, kemudian gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan oleh permukaan bumi.
Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Kondisi ini dapat
terjadi berulang sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus
meningkat.

B. Efek Balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses efek balik

8
yang dihasilkannya, seperti pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih

9
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas
rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Keadaan ini
menyebabkan efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh
akibat gas CO itu sendiri. Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air
absolut di udara, namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak
menurun karena udara menjadi menghangat. Karena usia CO₂ yang panjang di
atmosfer maka efek balik ini secara perlahan dapat dibalikkan.

C. Pembangkit Listrik Tidak Ramah Lingkungan


Menghasilkan listrik dan panas dengan membakar bahan bakar fosil – batu
bara, minyak, atau gas, menyebabkan sejumlah besar gas rumah kaca, seperti karbon
dioksida dan dinitrogen oksida, yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas
matahari. Sebagian besar listrik masih dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil,
tetapi sumber energi yang lebih bersih mulai berkembang. Sekitar 29 persen listrik
saat ini berasal dari sumber terbarukan , seperti angin dan matahari, yang akan diisi
ulang oleh alam dan yang mengeluarkan sedikit atau tidak ada gas rumah kaca atau
polutan ke udara. Biaya teknologi energi terbarukan juga terus turun, menjadikan
energi terbarukan sebagai sumber daya yang paling terjangkau saat ini.

D. Manufaktur dan Industri


Manufaktur dan industri menghasilkan emisi, kebanyakan dari pembakaran
bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi untuk pembuatan barang-barang seperti
semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang lainnya. Pertambangan dan
proses industri lainnya juga melepaskan gas, seperti halnya industri konstruksi.
Mesin yang digunakan dalam proses produksi sering menggunakan batu bara,
minyak, atau gas; dan beberapa bahan, seperti plastik, dibuat dari bahan kimia yang
bersumber dari bahan bakar fosil. Industri manufaktur adalah salah satu penyumbang
emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

10
E. Penggundulan Hutan (Deforestation)
Dalam upaya memperlambat laju perubahan iklim, melestarikan satwa liar,
dan menyokong lebih dari delapan miliar orang, pohon memiliki peran penting
untuk mendukung upaya-upaya tersebut. Namun perusakan pohon secara massal
(deforestasi) terus berlanjut, mengorbankan manfaat jangka panjang dari pohon untuk
mendapatkan bahan bakar jangka pendek, dan bahan untuk manufaktur dan
konstruksi.
Pohon dibutuhkan untuk berbagai hal, salah satunya adalah pohon menyerap
dan menyimpan karbon dioksida yang diembuskan oleh manusia dan hewan. Jika
hutan ditebang, maka siklus tersebut akan terganggu sehingga karbon dioksida dan
gas rumah kaca lainnya. Gas rumah kaca yang memerangkap panas yang dihasilkan
aktivitas manusia. Saat gas-gas tersebut memasuki atmosfer, pemanasan global
meningkat.

F. Penggunaan Alat Transportasi Tidak Ramah Lingkungan


Emisi gas karbon monoksida yang dihasilkan oleh proses pembakaran dalam
penggunaan alat transportasi sangat mempengaruhi pemanasan global. Oleh karena
itu, saat ini sedang dikembangkan bahan bakar alternatif untuk mengurangi emisi gas
karbon monoksida. Misalnya dengan mengadakan BBG (Bahan Bakar Gas),
kendaraan listrik, dan lain-lain.

G. Perilaku Konsumtif
Karena semua produk yang dibeli atau digunakan oleh manusia, dibuat
menggunakan energi yang sangat banyak, seperti energi listrik dan batu bara. Hal ini
meningkatkan pemanasan global dan menghasilkan gas penyebab efek rumah kaca.

IV. DAMPAK PEMANASAN GLOBAL


Pemanasan global tidak hanya sekedar pemanasan saja akan tetapi juga
mempunyai dampak buruk yang bisa siapa saja melihat dan merasakannya. Ketika
suhu bumi terus meningkat maka akan mempunyai efek buruk yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya. Pemanasan global akan memengaruhi kondisi bumi secara

11
ekstrim.

12
A. Melelehnya Es di Kutub
Lembaran permukaan es yang ada pada kutub terus menghilang sejak akhir
dari jaman es sekitar 11.700 tahun yang lalu. Pada penelitian tahun 2006
menunjukkan bahwa pemanasan global membuat permukaan es yang ada terus
mengalami pengurangan secara drastis hingga 10 sampai 15 kali dari sebelumnya.
Pada kutub utara, pemanasan global telah membuat permukaan es meleleh 2
kali lebih cepat sejak 13 tahun yang lalu. Salah satu dampak negatif dari pemanasan
global yaitu telah membuat permukaan es terus mencair dan menyebabkan patahan es
yang besar pada Juli tahun 2017 yang lalu. Hingga saat ini peneliti juga memprediksi
bahwa akan terjadi patahan es terbesar dalam jangka waktu dekat jika suhu
permukaan bumi terus meningkat.

B. Meningkatnya Permukaan Air Laut


Seiring dengan semakin banyaknya permukaan es di kutub yang meleleh maka
akan menyebabkan terjadinya peningkatan permukaan air laut di dunia. Permukaan
air laut saat ini sudah meningkat sekitar 8 inchi sejak tahun 1870 dan tentunya angka
tersebut akan terus meningkat pesat lagi.
Dengan meningkatnya permukaan air laut, sudah diperkirakan sekitar 100 juta
orang yang tinggal di daerah pesisir pantai akan terpaksa untuk mengungsi ke daerah
yang lebih tinggi lagi. Untuk mengantisipasi hal ini, beberapa negara sudah
menyiapkan proyek kota terapung. Konsep kota terapung ini bisa digunakan sebagai
salah satu alternatif jangka panjang apabila permukaan air laut terus meningkat.

C. Terjadinya Gelombang Panas


Seiring dengan meningkatnya suhu permukaan bumi, salah satu dampaknya
adalah semakin sering terjadinya gelombang udara panas. Gelombang udara panas ini
bisa membuat suhu suatu daerah akan meningkat secara drastis dan bisa membuat
terjadinya kebakaran hutan. Jika kebakaran hutan sudah terjadi maka akan sangat sulit
untuk dipadamkan. Salah satu penyebab dari kebakaran hutan yang terjadi pada
Januari 2020 lalu adalah dikarenakan adanya gelombang panas yang melanda seluruh
kontinen Australia.

13
D. Rusaknya Ekosistem Laut
Ekosistem laut akan sangat terdampak buruk dari pemanasan global. Ketika
suhu air laut yang terus meningkat maka hal itu akan berdampak buruk bagi
ekosistem laut. Seluruh ekosistem laut mempunyai batasan suhu ideal untuk dapat
hidup dan akan menjadi rusak apabila air laut mengalami kenaikan suhu. Terumbu
karang juga akan terus menghilang karena tidak tahan dengan air laut yang semakin
memanas.
Kondisi ini akan semakin diperparah ketika karbon dioksida bereaksi dengan
air laut dan merubah kadar pH dari air laut menjadi lebih asam. Proses meningkatnya
kadar asam akan berpengaruh terhadap eksistem yang ada pada laut.

E. Semakin Sering Terjadinya Banjir


Perubahan iklim mengakibatkan sering terjadinya banjir. Ketika ikim berubah
maka akan mengakibatkan frekuensi banjir yang semakin meningkat. Banjir tersebut
juga biasanya disertai dengan kondisi cuaca yang ekstrim seperti badai siklon yang
dahsyat dan melanda dalam waktu yang singkat. Kondisi ini akan menyebabkan
kerugian yang besar bagi seluruh warga yang terdampak banjir.

F. Kondisi Kesehatan Tubuh yang Menurun


Polusi yang tinggi akan membuat tubuh menjadi cepat sakit. Pemanasan
global yang disebabkan oleh polusi juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan
tubuh manusia. Semakin sering menghirup udara yang tidak sehat maka kondisi tubuh
manusia bisa menurun.

G. Punahnya Hewan di Bumi


Pemanasan global bisa berdampak pada punahnya hewan di bumi. Tidak
semua makhluk hidup mempunyai daya tahan yang sama. Apabila ada hewan yang
terpengaruh oleh perubahan iklim maka habitatnya akan berubah dan mempengaruhi
kemampuan hidup dari makhluk tersebut.
Pada tahun 2017 lalu sudah tercatat terjadinya pengurangan spesies lumba-
lumba sungai sebanyak 81% dikarenakan polusi air yang terus meningkat drastis

14
sehingga banyak yang mati karena keracunan.

15
H. Terjadinya Pergeseran Cuaca
Cuaca bisa bergeser karena pemanasan global. Iklim berubah secara terus
menerus karena interaksi antara komponen-komponennya dan faktor eksternal seperti
erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan
manusia seperti misalnya pengunaan lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Sejak tahun 2016 lalu kondisi cuaca di dunia terus mengalami pergeseran.
Pada beberapa negara sub-tropis mengalami kondisi dimana musim dingin yang
datang terlambat bahkan ada beberapa negara yang nyaris tidak mengalami musim
dingin sama sekali.
Sedangkan di Indonesia, pergeseran cuaca tersebut akan memengaruhi waktu
terjadinya musim hujan. Jika musim hujan bergeser maka hasil panen bisa menjadi
rusak dan gagal tumbuh.

V. CARA MENANGGULANGI DAMPAK PEMANASAN


GLOBAL
Dampak pemanasan global telah dapat dilihat secara nyata dan dirasakan oleh
semua makhluk hidup di bumi. Langkah penanggulang pemanasan global harus
dijalankan dengan lebih intensif lagi, agar hasil yang optimal dan nyata bisa
didapatkan.

A. Gunakan Transportasi Umum, Sepeda, dan Transportasi Listrik


Kadar CO2 yang tinggi di atmosfer memicu efek rumah kaca yang
berkontribusi terhadap terjadinya pemanasan global. Menggunakan sepeda hanya
cukup dengan mengayuh saja, sehingga tidak terjadi pembakaran bahan bakar seperti
kendaraan bermotor. Sepeda tidak menghasilkan zat pencemar sehingga udara di
sekitar tetap terjaga.
Penggunaan kendaraan umum dapat membantu mengurangi emisi karbon yang
dihasilkan oleh asap kendaraan bermotor. Semakin banyak orang menggunakan
kendaraan pribadi, maka akan semakin banyak juga emisi karbon yang dapat
mempercepat pemanasan global.
Mobil listrik memang diklaim lebih ramah lingkungan. Pasalnya, mekanisme
16
gerak kendaraan tersebut menggunakan daya listrik pada prosesnya. Dengan begitu,

17
mesin nggak menghasilkan pembuangan residu emisi CO2 (karbondioksida) dan CO
(karbon monoksida).

B. Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC


Cara Mengatasi Pemanasan Global yang mudah adalah CFC (Cloro Four
Carbon) merupakan senyawa-senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin
dan fluorin terikat padanya. CFC umumnya dihasilkan oleh peralatan pendingin
udara, perlu diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20% dalam proses
terjadinya efek rumah kaca.
Karenanya dalam mengatasi suhu ruang yang panas, kita dapat merancang
sebuah bangunan yang mempunyai banyak ventilasi udara sehingga tidak perlu
memakai pendingin ruang atau AC. Namun seandainya penggunaan AC memang
diperlukan pastikan kita memakai AC non CFC yang ramah lingkungan. Begitu juga
dengan kulkas, sebaiknya kita memakai kulkas non CFC untuk menghindari efek
rumah kaca serta agar pemanasan global agar tidak semakin memburuk dan
merugikan manusia.

C. Penerapan Green Ship Strategies oleh Industri Maritim


Menteri Perhubungan Indonesia menyatakan bahwa sektor pelayaran
internasional menyumbang sekitar dua hingga tiga persen dari emisi karbon/gas
rumah kaca secara global. Untuk itu, semua pelaku industri maritim perlu berperan
aktif untuk mengatasi masalah darurat perubahan iklim akibat pemanasan global.
Maka, dikeluarkan sejumlah regulasi tentang penerapan Green Ship Strategies,
yang meliputi: kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulfur maksimal 0,50%
m/m, kewajiban penggunaan scrubber untuk kapal dan menerapkan bahan bakar
efisiensi energi mengurangi emisi karbon dioksida, peremajaan kapal mulai dari kapal
milik negara, penggunaan alat bantu navigasi yang ramah lingkungan penggunaan
energi matahari, dan kewajiban melaporkan konsumsi bahan bakar kapal untuk semua
kapal berbendera Indonesia.
IMO telah menargetkan pengurangan emisi karbon setidaknya 40 persen pada
tahun 2030, dan mengurangi separuh total emisi gas rumah kaca pada tahun 2050.

18
Indonesia sebagai anggota IMO, memiliki posisi yang sangat strategis karena berada
di jalur pelayaran internasional. Sehingga Indonesia memiliki tanggung jawab yang
besar untuk menciptakan pelayaran dan lingkungan laut yang lebih hijau dan
berkelanjutan.

D. Menghemat Penggunaan Energi Listrik


Cara Mengatasi Pemanasan Global yang ketiga adalah dengan Matikan lampu,
kipas, AC, komputer, TV, dan semua alat elektronik saat tidak digunakan.

Menggunakan lampu LED adalah cara untuk meningkatkan efisiensi energi.


Apalagi harga lampu LED sekarang sudah terjangkau, pilihlah yang memiliki sensor
cahaya sehingga bisa mati secara otomatis. Beberapa jenis perangkat elektronik,
seperti TV dan komputer, memiliki fitur standby. Mode standby masih mengonsumsi
sampai 40 persen dari energinya dalam waktu 20 jam. Karena itu, jika alat tak
dipakai, adalah penting untuk mematikan perangkat dibanding memilih mode
standby.

E. Menerapkan “Reduce, Reuse, Recycle”


Reduce (Pengurangan limbah) dan pencegahan limbah adalah tentang
mengurangi limbah pada sumbernya. Dalam hal pengelolaan sampah, konsep ini
selalu menjadi pilihan terbaik.Pemborosan seringkali disebabkan oleh penggunaan
sumber daya yang tidak efisien atau perencanaan yang buruk. Misalnya, membeli
makanan yang tidak kita butuhkan karena dorongan hati atau karena ada penawaran
khusus lalu disia-siakan.
Reuse (Penggunaan kembali) berarti menggunakan produk lebih dari sekali,
baik untuk tujuan yang sama (misalnya botol susu kaca yang dapat digunakan
kembali) atau untuk tujuan yang berbeda (seperti toples selai bekas untuk
penyimpanan makanan). Memperbaiki produk, menjualnya atau menyumbangkannya
ke kelompok amal/komunitas juga termasuk kedalam reuse.
Konsep yang satu ini dinilai lebih baik dari pada mendaur ulang karena barang
tersebut tidak perlu diproses ulang sebelum dapat digunakan kembali yang

19
menghemat uang dan mengurangi dampak lingkungan.
Recycle (Daur ulang) adalah cara untuk mengelola bahan limbah setelah

20
dihasilkan jika tidak dapat digunakan kembali. Ini mencegah sampah dikirim ke TPA
dan membuat sampah menjadi barang atau produk baru. Daur ulang yang efektif
mengharuskan kita untuk memisahkan sampah menurut bahan yang berbeda sehingga
dapat didaur ulang secara efisien.

F. Reboisasi
Reboisasi adalah melakukan penghijauan kembali agar alam menjadi hijau dan
biasanya dilakukan di hutan yang sudah menjadi gundul agar bisa berfungsi
sebagaimana mestinya. Secara klimatologis, reboisasi dapat meningkatkan
penyerapan karbon di atmosfer, di mana karbon akan diserap tanaman untuk
melakukan fotosintesis. Manfaat inilah yang akan meningkatkan kualitas udara dan
mencegah dampak pemanasan global.

G. Menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


PLTS mampu mengolah foton matahari dan mengubahnya menjadi energi
listrik. Listrik ini yang kemudian bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
untuk menyalakan peralatan elektronik dan sebagainya. PLTS juga ramah lingkungan
sehingga ekosistem bumi bisa lebih terjaga. Dengan menggunakan energi listrik yang
dihasilkan dari energi alternatif sinar matahari, bumi akan terhindar dari polusi udara.
Sumber energinya berupa cahaya matahari sehingga tidak pernah habis. Berbeda
dengan listrik PLN konvensional yang membutuhkan bahan bakar sehingga
menyebabkan polusi udara.

21
BAB 3 PENUTUP

I. KESIMPULAN
Pemanasan global adalah fenomena meningkatnya suhu di bumi secara
universal, baik di atmosfer, laut, maupun daratan karena terperangkapnya energi
panas yang dipancarkan matahari di dalam. Bumi; disebabkan oleh gas – gas rumah
kaca; dimana gas tersebut bisa saja ditimbulkan oleh manusia maupun alam.
Dampaknya sangat banyak, meliputi bidang kesehatan, ekosistem, cuaca, dan
geografi.
Fenomena ini dapat kita atasi dengan gaya hidup ramah lingkungan dan
wawasan lingkungan sejak dini. Kepedulian tersebut harus lebih ditingkatkan ke arah
yang lebih nyata dalam upaya pencegahan dan penanggulangan dampaknya. Upaya-
upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan keberlangsungan hidup penduduk
yang tinggal di dalamnya. mengurangi resiko kerugian material yang akan
ditimbulkan serta memperkecil kemungkinan terjadinya korban jiwa.

II. SARAN
Untuk mencegah pemanasan global perlu kerjasama seluruh manusia di bumi
untuk lebih menjaga dan mencintai lingkungannya. Misalnya tidak melakukan
pemborosan ataupun produk yang dapat menambah gas emisi rumah kaca, selain itu
bisa juga dengan mengubah gaya hidup yang ramah lingkungan seperti membawa
kantung belanja sendiri dan menjadi vegetarian.

22
DAFTAR PUSTAKA

Fisika – Pemanasan Global. Pahamify.com. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari
https://www.google.com/amp/s/pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-
ipa/fisika-pemanasan-global/amp/

Prawiro M. 27 Juni 2018. Pemanasan Global: Pengertian, Penyebab, Dampak, dan


Cara Mengatasinya. Maxmanroe.com. Diakses pada tanggal 15 April 2023,
dari https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pemanasan-
global.html#pengertian_pemanasan_global_menurut_para_ahli

Tahir. 29 Juli 2017. APA ITU PEMANASAN GLOBAL DAN PERUBAHAN IKLIM.
Dlh.luwuutarakab.go.id. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari
https://dlh.luwuutarakab.go.id/berita/6/apa-itu-pemanasan-global-dan-
perubahan- iklim.html#:~:text=Pemanasan%20global%20atau%20global
%20warming,waktu
%2030%20tahun%20atau%20lebih

Triana, V. (2008). PEMANASAN GLOBAL. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 2(2), 159–
163. https://doi.org/10.24893/jkma.v2i2.26

Utina, Ramli. PEMANASAN GLOBAL: Dampak dan Upaya Meminimalisasinya.


Repository.ung.ac.id. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari
https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/324/pemanasan-global-dampak-dan-
upaya-meminimalisasinya.pdf

Generating Power. un.org. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari


https://www.un.org/en/climatechange/climate-solutions/cities-pollution

Admin SMP. 1 Februari 2021. Pemanasan Global dan Dampak Buruknya Bagi Kehidupan
Bumi. Ditsmp.kemdikbud.go.id. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari

23
https://ditsmp.kemdikbud.go.id/pemanasan-global-dan-dampak-buruknya-bagi-
kehidupan-bumi/

Causes and Effects of Climate Change. Un.org. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari
https://www.un.org/en/climatechange/science/causes-effects-climate-
change#:~:text=Manufacturing%20goods&text=Machines%20used%20in%20the
%20manufacturing,to%20greenhouse%20gas%20emissions%20worldwide.

Ratcliffe, Chris. THE EFFECTS OF DEFORESTATION. Wwf.org.uk. Diakses pada tanggal 15


April 2023, dari https://www.wwf.org.uk/learn/effects-
of/deforestation#:~:text=Trees%20absorb%20and%20store%20carbon,we%20d
on’t%20stop%20deforestation.

Nunez, Christina. 7 Desember 2022. CLIMATE 101: DEFORESTATION.


Nationalgeographic.com. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari
https://www.nationalgeographic.com/environment/article/deforestation

10 Dampak Pemanasan Global, Ini yang Bisa Anda Lakukan di Rumah. 23 Aug 2022.
Rumah.com. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari
https://www.rumah.com/panduan-properti/10-dampak-pemanasan-global-ini-
yang-bisa-anda-lakukan-di-rumah-26040

Menhub Dorong Pelaku Industri Maritim Berperan Aktif Atasi Perubahan Iklim. 27 Oktober
2022. Dephub.go.id. Diakses pada tanggal 15 April 2023, dari
https://dephub.go.id/post/read/menhub-dorong-pelaku-industri-maritim-berperan-
aktif-atasi-perubahaniklim

SUN ENERGY Pembangkit Listrik Tenaga Surya / PLTS Atap.


Sunenergy.id. https://sunenergy.id/blog/pembangkit-listrik-
tenaga-surya/

24

Anda mungkin juga menyukai