“PEMANASAN GLOBAL”
Disusun Oleh :
X.10
• I Komang Mardian Gelgel Supriana 06
• I Wayan Putra Jaya Laksana 17
• Kadek Priti Dibbi Ariani Kembar 20
• Made Gita Ari Mawarni 25
• Ni Putu Ayu Sherlyna Ardani 29
• Putu Priti Debbi Ariani Kembar 32
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena rahmat-Nyalah penulis dan kelompok dapat menyelasaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah yang berjudul “Pemansan Global” makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata pelajaran fisika.
Kami sebagai penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak terlepas dari semua, penulis dan
kelompok menyadari sepenuhnya bahwa terdapat kekurangan dari makalah yang telah penulis
dan kelompok susun baik dari segi bahasa maupun segi penulisan. Oleh karena itu, kritik dan
saran pembaca yang membangun sangat kami harapkan bagi kesempurnaan makalah ini.
Harapan dari penulis dan kelompok dari makalah Pemanasan Global dapat digunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi para pembaca.
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1
BAB I ................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ............................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ................................................................................................ 5
2.1 Kajian Teori ........................................................................................... 5
2.2 Pembahasan ........................................................................................... 5
BAB III ............................................................................................................ 12
PENUTUP ....................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12
3.2 Saran ................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika tanpa efek rumah
kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi normalnya
maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian besar emisi gas rumah
kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka pemanasan global harus ada upaya
solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari. Tulisan ini diharapkan dapat memberi wawasan dan pengetahuan bagi
masyarakat tentang apa dan bagaimana terjadinya pemanasan global, serta bagaimana
perilaku masyarakat yang diharapkan dalam upaya meminimalisasi efek terjadinya
pemanasan global.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Pembahasan
A. Pemansan Global
Pemanasan Global adalah kejadian meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut dan daratan bumi. Peneliti dari Center for International Forestry
Research (CIFR) menjelaskan bahwa pemanasan global adalah kejadian
terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (gelombang panas atau
infra merah) yang dipancarkan ke bumi oleh gas rumah kaca. Gas rumah kaca
ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Sedangkan efek rumah kaca adalah
istilah yang digunakan untuk panas yang terperangkap di alam atmosfer bumi
dan tidak bisa menyebar (Vivi Triana, 2008).
5
B. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah fenomena alam yang oenting dalma menjaga
suhu bumi yang layak untuk kehidupan. Gas-gas seperti karbon dioksida (CO2),
metana (CH4), uap air, dan lainnya berfungsi sebagai selimut yang
memerangkap panas matahari di atmosfer. Ketika sinar matahari mencapai
permukaan bumi, sebagian besar energinya diserap dan memanaskan planet ini.
Namun, sebagian panas yang dipancarkan kembali ke atmosfer terperangkap
oleh gas-gas rumah kaca, mencegahnya lepas ke luar angkasa. Akibatnya, suhu
di permukaan Bumi menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Pada tingkat
yang tepat, efek rumah kaca adalah bagian alami dari lingkungan Bumi yang
membuat planet ini bisa dihuni oleh makhluk hidup. Namun, masalah terjadi
ketika aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi,
meningkatkan jumlah gas-gas rumah kaca di atmosfer secara signifikan. Hal ini
menyebabkan efek rumah kaca menjadi lebih kuat dan mengakibatkan
peningkatan suhu global, yang pada gilirannya menyebabkan perubahan iklim
yang signifikan di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk memahami
peran efek rumah kaca dalam menjaga suhu Bumi serta upaya-upaya yang
diperlukan untuk mengurangi emisi gas-gas rumah kaca guna memitigasi
dampak pemanasan global.
1. Transportasi
Transportasi merupakan aktivitas yang selalu dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun dibalik keuntungan yang
diberikan transportasi, sektor transportasi telah menyumbang
seperlima dari emisi karbon dioksida (CO2) secara global.
Berdasarkan laporan inventarisasi gas rumah kaca Indonesia,
transportasi menyumbang emosi karbon sebesar 6,68%. Emisi
karbon terdiri dari karbon dioksida (CO2), dan karbon
6
monoksida (CO). Gas CO akan berubah menjadi gas CO2 ketika
bertemu dengan oksigen di atmosfer.
2. Industri
Aktivitas industri menjadi salah satu penyebab pemanasa
global. Emisi yang dihasilkan aktivitas industri, salah satunya
yaitu gas karbon dioksida (CO2). Dalam sebuah indusri plastik
diperkirakan 12 juta barel minyak mampu mmeproduksi 30 juta
plastik PET (Polietilen Tereftalat). Satu barel minyak yang berisi
135 kg dapat mengandung 118 kg karbon. Selain itu aktivitas
industri juga tidak dapat terlepas dari penggunaan CFC sebagai
pendingin ruangan. Makin banyak menggunakan pendingin
ruangan maka makin banyak gas CFC yang dihasilkan sehingga
dapat merusak lapisan ozon.
3. Pertanian dan peternakan
Sektor pertanian dan peternakan telah menyunbang emisi
gas rumah kaca berupa gas metana (CH4). Gas ini dihasilkan
dari limbah pupuk, pembusukan tumbuhan, kotoran ternak, dan
gas yang dikeluarkan oleh ternak. Selain gas metana (CH4)
aktivitas pertanian dan perkebunan juga menyumbang gas
dinitrogen oksida (N2O), gas dinitrogen oksida merupakan gas
yang dihasilkan dari pupuk yang mengandung nitrogen, bakteri
di tanah dan pembakaran jerami.
4. Penebangan dan pembakaran hutan
Tumbuhan merupakan salah satu komponen daalam
mengontrol konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) di atmosfer
bumi. Gas tersebut deginakan sebagai fotosintesis, selain itu
tumbuhan juga menyuplai oksigen untuk kehidupan makhluk
hidup dan untuk membantu menetralkan suhu bumi yang panas.
Apabila hutan selalu ditebang dan dibakar tanpa adanya laju
reboisasi, maka bumi telah kehilangan salahh satu komponen
penting dalam mengantisipasi pemanasan global.
5. Penumpukan sampah
7
Sampah adalah hasil bekas penggunaan aktivitas
manusia, pembuangan sampah terbuka di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) akan mengakibatkan sampah organik tertimbun dan
mengalami dekomposisi secara anaerobik. Dalam proses
tersebut akan menghasilkan gas metana (CH4).
D. Dampak Pemanasan Global
8
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat di daerah yang
relatif sempit. Pemanasan global telah mengubah pola iklim dan
cuaca menjadi tidak teratur. Faktor yang mempengaruhi iklim dan
cuaca antara lain sinar matahari, suhu, tekanan udara, awan, dan
curah hujan. Meningkatnya pemanasan global akan menyebabkan
lebih banyak penguapan, artinya akan lebih banyak hujan, kondisi
ini dapat menyebabkan seluruh ekosistem berubah secara total dan
cepat. Pemanasan global juga berdampak pada memanasnya air di
laut dan udara di sekitar laut yang dapat menciptakan angin topan
yang lebih dahsyat. Serta pemanasan global juga menyebabkan
keberlangsungan periode musim menjadi lebih panjang atau pendek.
5. Meluasnya kekeringan dan gagal panen
Penguapan skala besar akibat kenaikan suhu permukaan bumi
menjadi penyebab utama kekeringan di berbagai tempat. Kekeringan
yang berpotensi menyebabkan gagal panen dapat menyebabkan
malnutrisi. Hal inilah yang mengaitkan pemanasan global dengan
aktivitas pertanian. Ketika suhu global akan meningkat, tanaman
akan merasa lebih sulit untuk bertahan hidup dan lama kelamaan
akan mati.
6. Terjadinya kebakaran hutan
Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak yang
diakibatkan oleh pemanasan global. Pemanasan global memicu
bertambahnya jumlah karbon dioksida di udara dan musim panas
yang lebih panas. Hal inilah yang menyebabkan kebakaran hutan
lebih mudah dan sering terjadi.
7. Terjadinya wabah penyakit
Kesehatan manusia dan meluasnya penyakit yang dihadapi akan,
meningkat seiring meningkatnya suhu bumi. Curah hujan yang
meningkat menyebabkan penyakit yang terbawa air cenderung
menyebar, seperti penyakit malaria. Semakin banyaknya jumlah
karbon dioksida terperangkap di atmosfer, kualitas udara memburuk
dan tidak baik untuk pernapasan.
8. Rusaknya ekosistem laut
9
Rusaknya ekosistem laut oleh pemanasan global dapat dilihat
pada pemutihan terumbu karang. Pemutihan terumbu karang
diakibatkan oleh peningkatan suhu air laut. Kerusakan terumbu
karang yang meluas akibat peningkatan suhu air laut akan
berimplikasi ke kehidupan organisme lain yang hidup berinteraksi
dengan terumbu karang, seperti ikan.
9. Kepunahan Hewan
Pemanasan global meningkatkan risiko terjadinya kepunahan
hewan. Beberapa satwa mengalami perubahan habitat sehingga
bermigrasi. Migrasi ini akan menyebabkan sebagian hewan tidak
dapat beradaptasi. Misalnya, rubah putih yang bermigrasi, lalu kalah
bersaing dengan rubah merah. Contoh lainnya, beruang kutub yang
kehilangan sumber makanan dah habitat karena es di kutub mencair.
10
• Melakukan reboisasi atau penanaman pohon, dimulai dari
lingkungan rumah (go green) sekaligus untuk mengurangi
risiko bencana banjir.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis berharap setelah membaca makalah ini, agar para pembaca membuat
keputusan-keputusan yang mengedepankan aspek lingkungan dan sealu menggunakan
aspek lingkungan sebagai acuan penetapan keputusan itu
12
DAFTAR PUSTAKA
Riyanto. (2007). Strategi Mengatasi Pemanasan Global (Global Warming). Majalah Ekonomi
Dan Bisnis, 67-69.
13