Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“PEMANASAN GLOBAL” . Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami meyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

MALANG, Januari 2023

Penyusun

1
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….1

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..2

BAB 1……………………………………………………………………………………..3

PENDAHULUAN………………………………………………………………………...3

A. LATAR BELAKANG………………………………………………………...3
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………...4
C. TUJUAN………………………………………………………………………4

BAB 2 …………………………………………………………………………………….5

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..5

A.1 PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL…………………………………5

B.1 PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL……………………………………5

C.1 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL………………………………………7

BAB 3……………………………………………………………………………………..9

PENUTUP………………………………………………………………………………...9

A.2 KESIMPULAN……………………………………………………………..9

B.2 SARAN……………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………10

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya
emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,
perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan
dan pembakaran hutan. Perubahan Iklim sebagai dampak pemanasan global (global warming)
adalah berubahanya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas
manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global. Urbanisasi
menjadi salah satu penyebab tidak meratanya jumlah penduduk disuatu perkotaan dan
menimbulkan tingginya aktivitas sosial yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga pada
akhirnya mengindikasikan adanya pertambahan kebutuhan lahan yang juga berdampak pada
berkurangnya tingkat vegetasi yang ada. Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika
tanpa efek rumah kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi
normalnya maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian besar emisi gas
rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka pemanasan global harus ada upaya
solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kota di Indonesia yang memiliki aktivitas tinggi dan padat sehingga berdampak
adanya fenomena urban heat island adalah Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung
memiliki luas 296 km2 dan memiliki jumlah penduduk pada tahun 2017 berjumlah 1.015.910
jiwa (BPS 2018) dengan kepadatan penduduk paling besar terdapat di Kecamatan Tanjung
Karang Timur yaitu 24.549 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk Kota
Bandar Lampung mengalami peningkatan setiap tahunnya, bertambahnya jumlah penduduk
dalam hal ini akan mempengaruhi perubahan penggunaan lahan serta menurunnya ruang
terbuka hijau dan yang paling penting dapat mempengaruhi perubahan suhu permukaan di Kota
Bandar Lampung. Jadi pengaruh perubahan vegetasi terhadap suhu permukaan di Kota Bandar
Lampung menjadi penting untuk dianalisis demi kelangsungan hidup serta kelestarian
lingkungan disekitar.

3
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1) Apa pemanasan global itu ?

2) Apa penyebab pemanasan global ?

3) Apa dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global ?

C. TUJUAN PENULISAN

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah adalah seb
agai berikut :

1) Untuk memahami tentang pemanasan global

2) Untuk memahami penyebab pemanasan global

3) Untuk memahami dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.1 PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem


di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya emisi
gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,
perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Pemanasan global akibat adanya
meningkatnya gas-gas rumah kaca yang menyebabkan efek rumah kaca yang berlebihan pada
atmosfer bumi diyakini merupakan salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim global
secara ekstrem ini. Peningkatan suhu permukaan bumi ini dihasilkan oleh adanya radiasi sinar
matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian sebagian sinar ini berubah menjadi energi panas
dalam bentuk sinar infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem


di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi.
Ketidakseimbangan ekosistem di bumi ini juga ditandai dengan meningkatnya populasi dunia
dari tahun ke tahun. Pemanasan global sendiri sudah menjadi isu lingkungan yang menjadi
fokus utama masyarakat dunia saat ini. Selama kurang lebih seratus tahun belakangan, suhu
rata-rata permukaan bumi telah meningkat sebesar 0.74 yaitu sekitar 0.18°C. Pemanasan global
yaitu meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan. Bumi yang disebabkan
oleh aktifitas manusia terutama aktifitas pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak
bumi, dan gas alam), yang melepas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya yang dikenal
sebagai gas rumahkaca ke atmosfer. Atmosfer semakin penuh dengan gas-gas rumah kaca ini
dan ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak pantulan panas Matahari dari
Bumi.

B.1 PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

a. Efek rumah kaca

5
Proses terjadinya efek rumah kaca dapat dijelaskan melalui gambar berikut.
Dalam rumah kaca (greenhouse) yang digunakan dalam budidaya terutama di negara
yang mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam bidang biologi dan
pertanian, energi matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian. dipantulkan
keluar atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap di dalam greenhouse sehingga
menaikkan suhu di dalamnya. Gambar berikut menunjukkan bagaimana terjadinya efek
rumah kaca.
Permukaan bumi kemudian menyerap sebagian panas sehingga menghangatkan
bumi, dan sebagian dipantulkannya kembali ke luar angkasa. Menumpuknya jumlah
gas rumah kaca seperti uap air, karbon dioksida, dan metana di atmosfer mengakibatkan
sebagian dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer
bumi, kemudian gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang
yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi.

b. Efek balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses efek balik
yang dihasilkannya, seperti pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas
rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Selain penguapan,
awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah akan dipantulkan kembali ke bumi
oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sementara awan tersebut
akan memantulkan pula sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga
meningkatkan efek pendinginan.

Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air absolut di udara,
namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena
udara menjadi menghangat. Karena usia CO2 yang panjang di atmosfer maka efek balik
ini secara perlahan dapat dibalikkan. Efek balik penting lainnya adalah hilangnya
kemampuan memantulkan cahaya oleh es.

c. Variasi matahari
Pemanasan global dapat pula diakibatkan oleh variasi matahari. Suatu hipotesis
menyatakan bahwa variasi dari Matahari yang diperkuat oleh umpan balik dari awan,

6
dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari
akan memanaskan stratosfer, sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan
stratosfer. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi
mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950,
serta efek pendinginan sejak tahun 1950.

C.1 DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Dampak pemanasan gelobal akan mempengaruhi :

1. Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di Bumi . Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil . Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-
daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi . Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.

2. Tinggi muka laut


Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat,
sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi. permukaan laut.
Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang
lebih memperbanyak volume air di laut. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai,
banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan
menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan
negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai .

3. Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan
lebih banyak makanandari sebelumnya , tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di

7
beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh , mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain
pihak , lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak
dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-
gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsisebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak bulan-bulan masa tanam . Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4. Hewan dan tumbuhan


Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidupyang sulit menghindar dari efek
pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan
global , hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi
oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati . Beberapa tipe spesies
yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang
terkena. penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis , seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan
pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Penyakit-penyakit tropis lainnya
juga dapat menyebar seperti malaria, demam dengue (demam berdarah), demam
kuning, dan encephalitis.

8
BAB III

PENUTUP

A.2 KESIMPULAN

Pemanasan global (Global Warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan


temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect)
yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas. Perubahan iklim ini akan berdampak
terhadap banyak pulau-pulau kecil yang sangat mungkin akan hilang dan tenggelam.
Kepedulian Indonesia pada masalah lingkungan terutama dengan adanya kekhawatiran akan
dampak pemanasan global yang semakin parah. Apalagi Indonesia merupakan negara
berkembang yang memiliki ribuan pulau kecil dan jutaan penduduk yang tinggal di daerah
pantai rawan tenggelam akibat pemanasan global yang menyebabkan naiknya permukaan air
laut.

Tak hanya itu saja partisipasi Indonesia dalam menanggulangi dampak pemanasan
global yang semakin hari semakin membahayakan dan mengancam dunia dan seisinya.
Kesadaran bersama yang mulai dirasakan banyak negara tidak hanya Indonesia saja. Inilah,
yang akhirnya membentuk kesepakatan yang utuh dan kesadaran tinggi untuk mengatasi
pemanasan global yang terjadi.

B.2 SARAN

Manusia mempunyai peran penting untuk ikut serta mengembalikan keseimbangan


lingkungan, karena aktifitas manusia merupakan unsur yang dominan dalam terjadinya
ekosistem yang terganggu, Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal semestinya
sadar akan pentingnya menyelamatkan lingkungan hidup. dapat menciptakan lingkungan yang
baik, sehingga perlu adanya edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan
lingkungan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous, 2004. Temperatur Rata-rata Global 1860 sampai 2000.

A.Muzi Marpaung, 2015, Pemanasan Global, Tiga Serangka, Solo.

Lia Nurbanillah Fujianti & Rani Irianti, 2015, Pemanasan Global, Cetakan I, Penerbit

Rosda, Jakarta.

Agnes Sri Mulyani, 2021, Antisipasi Terjadinya Pemanasan Global Dengan Deteksi Dini Suhu
Permukaan Air Menggunakan Data Satelit, Jurnal Centech, Volume 2, Nomer 1, April
2021, halaman 22-29

10

Anda mungkin juga menyukai