Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“PEMANASAN GLOBAL” . Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami meyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….1
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..2
BAB 1……………………………………………………………………………………..3
PENDAHULUAN………………………………………………………………………...3
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………...3
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………...4
C. TUJUAN………………………………………………………………………4
BAB 2 …………………………………………………………………………………….5
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..5
BAB 3……………………………………………………………………………………..9
PENUTUP………………………………………………………………………………...9
A.2 KESIMPULAN……………………………………………………………..9
B.2 SARAN……………………………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………10
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi yang terjadi adalah akibat meningkatnya
emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro oksida, hidrofluorokarbon,
perfluorokarbon, dan sulfur heksafluorida di atmosfer. Emisi ini terutama dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta akibat penggundulan
dan pembakaran hutan. Perubahan Iklim sebagai dampak pemanasan global (global warming)
adalah berubahanya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas
manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfer secara global. Urbanisasi
menjadi salah satu penyebab tidak meratanya jumlah penduduk disuatu perkotaan dan
menimbulkan tingginya aktivitas sosial yang dilakukan oleh masyarakat, sehingga pada
akhirnya mengindikasikan adanya pertambahan kebutuhan lahan yang juga berdampak pada
berkurangnya tingkat vegetasi yang ada. Efek rumah kaca sebagai suatu sistem di bumi sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi. Suhu atmosfer bumi akan menjadi lebih dingin jika
tanpa efek rumah kaca. Tetapi, jika efek rumah kaca berlebihan dibandingkan dengan kondisi
normalnya maka sistem tersebut akan bersifat merusak. Melihat sebagian besar emisi gas
rumah kaca bersumber dari aktivitas hidup manusia, maka pemanasan global harus ada upaya
solusinya dengan merubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu kota di Indonesia yang memiliki aktivitas tinggi dan padat sehingga berdampak
adanya fenomena urban heat island adalah Kota Bandar Lampung. Kota Bandar Lampung
memiliki luas 296 km2 dan memiliki jumlah penduduk pada tahun 2017 berjumlah 1.015.910
jiwa (BPS 2018) dengan kepadatan penduduk paling besar terdapat di Kecamatan Tanjung
Karang Timur yaitu 24.549 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk Kota
Bandar Lampung mengalami peningkatan setiap tahunnya, bertambahnya jumlah penduduk
dalam hal ini akan mempengaruhi perubahan penggunaan lahan serta menurunnya ruang
terbuka hijau dan yang paling penting dapat mempengaruhi perubahan suhu permukaan di Kota
Bandar Lampung. Jadi pengaruh perubahan vegetasi terhadap suhu permukaan di Kota Bandar
Lampung menjadi penting untuk dianalisis demi kelangsungan hidup serta kelestarian
lingkungan disekitar.
3
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
C. TUJUAN PENULISAN
Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah adalah seb
agai berikut :
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Proses terjadinya efek rumah kaca dapat dijelaskan melalui gambar berikut.
Dalam rumah kaca (greenhouse) yang digunakan dalam budidaya terutama di negara
yang mengalami musim salju, atau percobaan tanaman dalam bidang biologi dan
pertanian, energi matahari (panas) yang masuk melalui atap kaca sebagian. dipantulkan
keluar atmosfer dan sebagian lainnya terperangkap di dalam greenhouse sehingga
menaikkan suhu di dalamnya. Gambar berikut menunjukkan bagaimana terjadinya efek
rumah kaca.
Permukaan bumi kemudian menyerap sebagian panas sehingga menghangatkan
bumi, dan sebagian dipantulkannya kembali ke luar angkasa. Menumpuknya jumlah
gas rumah kaca seperti uap air, karbon dioksida, dan metana di atmosfer mengakibatkan
sebagian dari panas ini dalam bentuk radiasi infra merah tetap terperangkap di atmosfer
bumi, kemudian gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang
yang dipancarkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas tersebut akan tersimpan di
permukaan Bumi.
b. Efek balik
Penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses efek balik
yang dihasilkannya, seperti pada penguapan air. Pada awalnya pemanasan akan lebih
meningkatkan banyaknya uap air di atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas
rumah kaca, maka pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di
udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Selain penguapan,
awan diduga menjadi efek balik. Radiasi infra merah akan dipantulkan kembali ke bumi
oleh awan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sementara awan tersebut
akan memantulkan pula sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga
meningkatkan efek pendinginan.
Peristiwa efek balik ini dapat meningkatkan kandungan air absolut di udara,
namun kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena
udara menjadi menghangat. Karena usia CO2 yang panjang di atmosfer maka efek balik
ini secara perlahan dapat dibalikkan. Efek balik penting lainnya adalah hilangnya
kemampuan memantulkan cahaya oleh es.
c. Variasi matahari
Pemanasan global dapat pula diakibatkan oleh variasi matahari. Suatu hipotesis
menyatakan bahwa variasi dari Matahari yang diperkuat oleh umpan balik dari awan,
6
dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari
akan memanaskan stratosfer, sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan
stratosfer. Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi
mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950,
serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
1. Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian
Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di Bumi . Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan
akan mengecil . Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-
daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya
lagi . Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin
sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa
area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
3. Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan
lebih banyak makanandari sebelumnya , tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di
7
beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh , mungkin akan mendapat
keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain
pihak , lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak
dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-
gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack
(kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsisebagai reservoir alami, akan mencair
sebelum puncak bulan-bulan masa tanam . Tanaman pangan dan hutan dapat
mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang
terkena. penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis , seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan
pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Penyakit-penyakit tropis lainnya
juga dapat menyebar seperti malaria, demam dengue (demam berdarah), demam
kuning, dan encephalitis.
8
BAB III
PENUTUP
A.2 KESIMPULAN
Tak hanya itu saja partisipasi Indonesia dalam menanggulangi dampak pemanasan
global yang semakin hari semakin membahayakan dan mengancam dunia dan seisinya.
Kesadaran bersama yang mulai dirasakan banyak negara tidak hanya Indonesia saja. Inilah,
yang akhirnya membentuk kesepakatan yang utuh dan kesadaran tinggi untuk mengatasi
pemanasan global yang terjadi.
B.2 SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
Lia Nurbanillah Fujianti & Rani Irianti, 2015, Pemanasan Global, Cetakan I, Penerbit
Rosda, Jakarta.
Agnes Sri Mulyani, 2021, Antisipasi Terjadinya Pemanasan Global Dengan Deteksi Dini Suhu
Permukaan Air Menggunakan Data Satelit, Jurnal Centech, Volume 2, Nomer 1, April
2021, halaman 22-29
10