Anda di halaman 1dari 22

NAMA KELOMPOK : I NYOMAN BAGUS ADITYA ADNYANA (18)

I KADEK DARMAYASA (10)

I KOMANG AGUS CANDRA DIPA (13)

I KETUT AMBARA YOGA (11)


MAKALAH PEMANASAN GLOBAL

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………….      i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….      ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………..      iii

BAB I   PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang ………………………………………………………………………….     

B.     Rumusan Masalah ………………………………………………………………………     

C.    Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………………………     

BAB II   PEMBAHASAN

A.     Pengertian global warming ………………………………………………………….     

B.     Gejala global warming ………………………………………………………………..     

C.     Dampak global warming ……………………………………………………………..     

D.     Upaya penanggulangan global warming ……………………………………….     

E.     Upaya penanngulangan global warming sebagai seorang siswa…………     

F.     Hasil kesepakatan dunia internasional tentang global warming …………     

BAB III  PENUTUP

A.     Kesimpulan ……………………………………………………………………………….     

B.     Saran ………………………………………………………………………………………..     


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pemanasan global merupakan peningkatan suhu rata-rata di bumi. Seperti,


peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan
global di sebabkan oleh efek gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh
aktifitas manusia

Karena adanya pemanasan global suhu di planet bumi menjadi semakin


panas, makin banyaknya bencana alam dan berbagai fenomena-fenomena
alam yang cenderung semakin tidak terkendali.

B.        Rumusan masalah

Di dalam karya tulis yang kami susun ini telah kami ambil beberapa masalah,
yaitu kami ingin mengetahui dampak pemanasan global secara mendasar.
Masalah tersebut kami rangkum dalam beberapa hal, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan global warming atau pemanasan global?


2. Apa gejala dan penyebab dari global warming?
3. Apa dampak dari global warming?
4. Bagaimana cara penanggulangan global waming?
5. Sebagai seorang siswa apa yang harus kita lakukan untuk menanggulangi
global warming?
6. Bagaimana hasil kesepakatan dunia internasional tentang global warming?
C.       Tujuan

1. Dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang pemanasan global.


2. Agar kami para pembaca umumnya dapat mengenal lebih dalam tentang
keadaan alam.
3. Agar menjadi motivasi bagi kami dan para pembaca untuk menjaga dan
menumbuhkan rasa cintanya terhadap alam semesta ini.
4. Dapat menambah pengetahuan disamping pelajaran yang diterima disekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

A.        Pengertian global warming

Global warming atau pemanasan global adalah proses kenaikan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi terjadi
karena adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian
sebagian sinar tersebut berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar
inframerah yang diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar
inframerah dipantulkan kembali ke atmosfer dan di tangkap oleh gas-gas
rumah kaca, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah
kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida.
Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer tersebut karena aktifitas manusia.

Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan
temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk
semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh
penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca
di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut
selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah
stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.

B.        Gejala global warming

Peningkatan suhu bumi secara menyeluruh mengakibatkan naiknya


permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang eksterm,
serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Pemanasan global juga dapat
memengaruhi hasil pertanian, hilangnya glester, dan punahnya berbagai jenis
hewan. Gejala pemanasan global terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut.

1.         Efek rumah kaca

Efek rumah kaca menurut Joseph Fourier pada 1824 merupakan proses
pemanasan permukaan benda langit yang beratmosfir. Benda langit tersebut
dapat berupa planet atau satelit karena komposisi dan keadaan atmosfernya.
Contoh planet yang mengalami efek rumah kaca seprti Bumi, Mars dan
Venus sedangkan satelit yang mengalami efek rumah kaca seperti Titan.
Suhu rata-rata bumi tanpa rumah kaca adalah -18°C sehingga permukaan
bumi dilapisi oleh es. Efek rumah kaca menyebabkan bumi mengalami
kenaikan suhu sebesar 33°C dari suhu semula sehingga suhu rata-rata bumi
menjadi 15°C. efek rumah kaca dalam keadaan normal diperlukan agar
perbedaan suhu antara siang dan malam tidak berbeda jauh.

Sumber energy bumi diperoleh dari matahari . energy matahari sebagian


besar berbentuk radiasi gelombang pendek , termasuk cahaya tampak.
Cahaya tampak yang sampai ke permukaan bumi , akan mengalami
perubahan dari bentuk cahaya menjadi panas sehingga menghangatkan bumi.
Permukan bumi akan menyerap sebagian panas dan memantulkan sisanya
kembali ke luar angkasa.

Pemanasan global merupakan akibat yang dipicu oleh kegiatan manusia,


terutama yang berkaitan dengan bahan bakar fosil (BBF) dan kegiatan alih-
guna lahan. Kegiatan tersebut dapat menghasilkan gas-gas rumah kaca yang
makin lama makin banyak jumlahnya di atmosfer.

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek
rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer
akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas
terbanyak kedua.

2.         Emisi Karbon

Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke


atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu
untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan
menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu
menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk
diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian. Hasilnya,
pemanasan global yang mengancam kehidupan berbagai flora & fauna di
bumi tidak dapat dihindari.

3.         Efek umpan balik

Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya
akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena
uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut
dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya
lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan
balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi
menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan
karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan


cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada
di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama
dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka.
Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih
banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan
menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang
berkelanjutan.

Umpan balik positif (yang menambah pemanasan) akibat terlepasnya CO2


dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme
lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh
juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia


menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona
mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton
yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Faktor pertumbuhan penduduk dan pengunaan bahan bakar fosil berkaitan


dengan kerusakan hutan (deforestasi). Ketidakseimbangan antara perusakan
dan perbaikan tercermin pada kedua faktor tersebut. Hal lain yang perlu
diperhatikan adalah perubahan tata lahan. Pembabatan lahan penyerap karbon
harus segera dihentikan untuk menekan pemanasan global.

4.         Variasi Matahari

Variasi dapat meningkatkan eepek umpan balik dari awan sehingga


menambah dampak pemanasan global.Pemanasan global karena efek rumah
kaca menyebabkan bertambahnya aktivitas matahari sehingga memanaskan
stratosfer. Sebaliknya, efek rumah kaca dapat mendinginkan
stratosfer.Terjadinya penipisan lapisan ozom juga memberikan efek
pendinginan.

5.         Penggunaan Cloro Flour Carbon(CFC)secara berlebihan

Peralatan elektronikarumah tangga  banyak yang mengandung Cloro Flour


Carbon(CFC) ). Saat ini, jumlah alat yang mengandung CFC sudah terlalu
banyak sehingga dampak terhadap pemanasan global. Oleh sebab itu,
pemanfaatan alat-alat yang mengandung CFC sebaiknya dikurangi, misalnya
kaleng, nampan, dan kulkas.

6.         Keberadaan pabrik

Pabrik beroperasi menggunakan bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi


dan batubara. Bahan bakar fosil digunakan sebagai sumber energi untuk
meghemat pengeluaran dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Akan
tetapi, penggunaan bahan bakar fosil sebaikya dilakukan secara bijak karena
penggunaanya memberikan sumbsngan yang besar terhadap pemanasan
global. Eksploitasi bahan bakar fosil memberikan dampak terhadap
pemanasan global.

7.         Polusi kendaraan bermotor

Kendaraan bermotor menghasilkan karbondioksida sebagai sisa pembakaran.


Oleh sebab itu,  penggunaannya harus dikurangi untuk menguragi
karbondioksida yang terlepas ke atmosfer. Antisipasi pemanasan global
karena penggunaan kendaran bermotor dapar dimulai dengan cara
mengurangi intensitas penggunaan kendaraan bermotor , misalnya berjalan
kaki atau mengendarai sepeda untuk menempuh jarak dekat.

8.         Penebangan pohon


Pohon merupakan komponen alam sebagai paru-paru dunia dan menjaga
keseimbangan alam. Akan tetapi, saatt ini banyak pohon yang ditebang
dengan alasan, misalnya untuk pembukaan lahan, bahan bakar, dan
sebagainya. Jika pemanfaatan pohon tidak diimbagi dengan penanaman benih
baru, maka kuantitas pohon akan semakin berkurang dan menipis sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan alam, misalnya pemansan global.
Pemanfaatan kayu sebagai material untuk pembangunan rumah dapat diganti
dengan material lainnya.  

Pemanasan global merupakan salah satu bentuk ketidakseimbangan alam.


Pemanasan global menyebabkan perubahan di bumi.  Misalnya suhu, pola
presipitasi, dan sirkulasi atmosfer. Pemanasan global juga berdampak
terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai,pertanian,kehidupan hewan
liar, dan kesehatan manusia.

C.        Dampak global warming

Dampak global warming dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut beberapa
aspek yang merupakan imbas dari pemansan global bagi bumi.

1.         Perubahan iklim

Kelembapan pada daerah yang hangat cenderung meningkat karena jumlah


air laut yang menguap lebih banyak. Kelembapan tinggi menyebabkan
peningkatan curah hujan sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit
pemanasan. Selain itu, badai lebih sering terjadi dan air akan lebih cepat
menguap dari tanah. Akibatnya, beberapa daerah menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Begitupun juga, angin akan bertiup lebih kencang dengan pola
yang berbeda . badai topan (hurricane) yang memperoleh kekuatan dari
penguapan air akan terjadi lebih besar.

Perubahan iklim menyebabkan musim sulit diprediksi. Petani tidak dapat


memprediksi perkiraan musim tanam akibat musim yang juga tidak menentu.
Akibatnya, musim tanam sulit diprediksi dan musim penghujan yang tidak
menentu menyebabkan produksi panen sulit ditentukan. Hal ini menimbulkan
masalah penyediaan pangan bagi penduduk, kelaparan, lapangan kerja,
bahkan menimbulkan kriminal akibat tekanan tuntutan hidup. Daerah di bumi
yang hangat akan memilih cadangan makanan lebih banyak daripada
sebelumnya. Adapun daerah di bagian selatan kanada akan mengalami curah
hujan lebih tinggi dan masa tanam mnjadi lebih lama. Di lain pihak, lahan
pertanisn gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh
akan mengalami snowpack (kumpulan salju) musim dingin sebagai reservoir
alami akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman
pangan dan hutan akan diserang serangga dan penyakit.

2.         Pencairan es di kutub bumi

Pemanasan global menyebabkan darah bagian utara belahan bumi utara


(Northem hemisphere) mengalami pemanasan lebih tinggi dariada daerah-
daerah lainnya di bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan
dataran es semakin mngecil. Jumlah  es yang terapung di perairan utara juga
semakin sedikit. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan,
mungkin tidak akan mengalaminya lagi, bagian yang tertutup salju  pada
semakin sedikit dan salju akan lebih cepat mencair. Bahkan suhu pada msim
dingin dan malam hati cenderung menigkat. Pencairan es di kutub bumi
mengakibatkan naiknya permukaan air laut secara global. Sejumlah ppulau-
pulau kecil menjadi tenggelam sehingga kehidupan masyarakat yang hidup di
daerah pesisir menjadi terancam. Selain itu, permukiman penduduk akan
mengalami banjir karena air pasang yang tinggi sehingga terjadi kerusakaan
fasilitas sosial dan ekonomi. Saat temperatur atmosfer hangat maka
menyebabkan volume air laut meningkat. Tinggi permukaan laut yang
berubah dapat mennguragi kehidupan di daerah sekitar pantai

3.         Terganggunya ekologi

Pemansan global menyebabkan hewan dan tumbuhan mengalami kesulitan


dalam menghindari damoaknya. Hak ini karena sebagian besar lahan telah
dihuni oleh manusia. Terdesaknya tempat tinggal hewan, maka hewan
cenderugg berimigrasi kearah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan
mengubah arah pertumbuhannya. Lahan yang telah dihuni oleh manusia
menjadi penghalang bagi perpindahannya hewan-hewan ke kutub maupun
pegunungan sehingga hewan-hewan tersebut mati.

Perubahan tekanan udara,suhu,kecepatan, dan arah angin menyebabkan


terjadinya perubagan arus laut. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap
migrasi ikan sehingga hasil perubahan araus laut. Kondisi tersebut di
pengaruhi larva dan masa pertumbuhan organisme tertentu. Keadaan tersebut
memungkinkan munculnya wabah penyakit baru yang resisten terhadap
perubahan musim. Tumbuhan yang tidak tahan terhadap perubahan suhu,
kelembapan, kadar air, dan sumber makanan akan mengalami hambatan laju
produktivitas primer. Pemanasan global juga mengancam kerusakan terumbu
karang karena berbagai perubahan pada lautan.

4.         Dampak terhadap aspek sosial dan politik

Pemanasan global dapat menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit


yang berhubungan dengan panas (heat stroke), bahkan kematian. Suhu yang
panas menyebabkan gagal panen. Perubahan cuaca yang ekstrim dang
peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es kutub utara memiu
terjadinya bencana alam. Misalnya banjir, badai, dan kebakaran, serta
kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam  disertai dengan
perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian memunculkan
berbagai penyakit, misalnya diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma
psikologis, penyakit kulit, dan sebagainya.

Menurutnya kualitas lingkungan karena pencemaran limbah pada sungai


menyebabkan terjadinya penyebaran penyakit melalui air (waretborne
diseases) maupun melalui vektor (vector-borne diseases). Penyebaran
penyakit tersebut dapat meningkatkan kasus demam berdarah karena Aedes
aegypti, penyebar virus, bakteri, dan plasmodium.

Polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol dan kebakaran
hutan dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit salran pernapasa,
misalnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), BROCHITIS, penyakit
paru obstruksi kronis (COPD). Asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit
jantung, paru kronis, kanker paru, gangguan kehamilan, kemandulan, pada
wanita, dan sebagainya.

Pemansan global juga mempengaruhi penipisan lapisan ozon, antara lain


meningkatnya intensitas sinar ultraviolet yang mencapai permukaan bumi.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya gangguan terhadap kesehatan, misalnya
kanker kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, pertumbuhan mutasi
genetik, memperburuk penyakit-penyakit umum seperti asma dan alergi,
meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular, serta kematian karena penyakit
jantung dan stroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah.

D.        Upaya penanggulangan global warming

Pemanasan global dapat di tanggulagi dengan cara peduli terhadap


lingkungan. Penanggulangan pemanasan global dapat dilakukan dengan
mencegah kerusakan lingkungan. Berikut merupakan beberapa upaya
penanggulangan pemanasan global

1.         Konservasi lingkungan

Lembaga yang berwewenang sebaiknya mengawasi penebangan hutan untuk


mengurangi penebangan hutan. Hutan memberikan banyak manfaat,
misalnyabterhindar dari bencana banjir dan erosi.konservasi lingkungan
dilakukan dengan cara melakukan penanaman pohon dan penghijauan pada
lahan-lahan kritis. Hal ini  karena tumbuhan hijau memiliki peran dalam
proses fotosintesis yang memerlukan karbondioksida dan menghasilkan
oksigen. Penanggulangan karbodioksida oleh tumbuhan yang akan terjadi
secara akumulasi menyebabkan gas-gas karbon di atmosfer menjadi
berkurang.

2.         Efisiensi dalam penggunaan energi

Efisiensi dalam penggunaan energi merupakan tindakan untuk menguragi


tindakan untuk menguragi jumlah penggunaan energi. Efisiensi energi dapat
dicapai dengan cara menggunakan energi lebih sedikit atau menguragi
konsumsi energi. Efisien energibmenguragi biaya,meningkatnya kualitas
lingkungan ,keamanan negara,keamanan pribadi,dan kenyamanan.Pihak
perorangan dan organisasi dapat menghemat biaya dengan melakukan
penghematan energi, sedanfkan pengguna komersial dan industri dapat
meningkatkan efisien dan keuntungan dengan melakukan penghematan
energi.Efisiensi energi dapat menurunkan konsumsi dab permintaan energi
per kapita sehingga dapat menutup peningkatan kebutuhan energi karena
pertumbuhan populasi. selain itu dapat menguragi naiknya biaya energi dan
kebutuhan pembangkit energi atau impor energi . Berkurangnya permintan
enegi dapat memberikan freksibilitas dalam memilih metode produksi
energi.Efisiensi energi juga memudahkan pergantian sumber-sumber energi
tak trbarukan dengan sember-sumber energi yag dapat diperbarui. Efisiensi
energi merupakan cara paling ekonomis dalam menghadapi kekurangan
energi dan upaya yang lebih ramah lingkungan daripada peningkatan
produksi energi.

Penggunaan biogas merupakan salah satu caara untuk melakukan efisiensi


energi. biogas diperoleh dari berbagai limbah industri, misalnya produksi
kertas, produksi gula, kotoran hewan peternakan, dan sebagainya. Proses
fermentasi maupun fisika-kimia pada bahan-bahan organik dengan cara
gasifikasii dapat melepaskan gas yang mudah terbakar. Aliran limbah harus
diencerkan dengan air dan di berikan secara alami agar terjadi fermentasi
sehingga menghasilkan gas metana. Residu dari aktivitas fermentasi adalah
pupuk yang kaya nitrigen,karbon,dan mineral.

3.         Menghindari penggunaan karbon

Penanaman pohon dapat menguragi jumlah karbondioksida di udara.


Karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung, yaitu
menginjeksikan karbon ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar
minyak bumi keluar ke permukaan. Injeksi juga dapat dilakukan untuk
mengisolasi gas karbondioksida di bawah tanah, misalnya dalam sumur
minyak, lapisan batubara , atau aquifer . Metode tersebut dilakukan pada
salah satu anjungan pengeboran lepas pantai norwgia dimana karbondioksida
yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan
kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali kepermukaan.

Karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Oenggunaan


bahan bakar fosil mulai meningkat secara pesat sejak revolusi industri.
Perubahan penggunaan bahan bakar fosil sebenarnya tidak langsung telah
menguragi jumlah karbondioksida yang dilepaskan ke udara karena gas
melepaskan karbondioksida lebih sedikit daripada minyak dan batubara.
Walaupun demikian, penggunaan energi terbarukan dan energi nuklir lebih
menguragi pelepasan karbondioksida ke udara. Penggunaan energi nuklir
merupakan cara untuk mengatasi emisi karbondioksida karena energi nuklir
tidak menghasilkan karbondioksida. Energi terbarukan meliputi energi surya,
energi panas bumi, tenaga air, biomassa, biogas, dan biocair.

4.         Efisiensi penggunaan produk dan pemanfaatan teknologi ramah


lingkungan

Penggunaan suatu produk sebaiknya dilakukan secra efisiensi. Efisiensi


penggunaan suatu pruduk dan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan
dapat di lakukan dengan car-cara sebagai berikut.

1. Memanaskan air dengan pemanasan air bertenaga surya.Tenaga surya


menghasilakn energi bersih yang lebih ramah lingkungan. Penggunaan
pemanasan air bernaga surya di rumah dapat menguragi penggunaan listrik
berbayar dan memanfaatkan energi listrik yang ramah lingkungan.
2. Menggunakan lampuh hemata energi sebagai penerangan. Lampuh hemat
energi sedikit lebih mahal, tetapi delapa kali lebih kuat dan 80% lenih hemat
daripada lampuh pijar biasa.
3. Tidak memberikan peralatan elektronik dalam keadaan stand by untuk
mengurangi emisi karbondioksida dari peralatan elektronik secara signifikan
karena penggunaan peralatan elektronik yang tidak terkendali memicu
pemanasan global. 

5.         Menguragi pemakaian kendaraan bermotor


            Kendaran bermotor memberikan kemudahan bagi manusia.
Pemakaian kendaran bermotor perlu di kurangi dan beralih menggunakan
sarana transportasi yang lebih sehat, misalnya sepeda atau berjalan
kakimenuju tempat yang dekat. Pemakain kendaraan bermotor menyebabkan
populasi udara berupa karbondioksida sehingga suhu bumi mejadi lebih
panas. Semakin sedikit penggunaan kendaraan bermotor, maka
karbondioksida yang di hasilkan semakin kecil.

6.         Menguragi penggunaan lampu di siang hari

Sinar matahari pada siang hari dapat dimanfaatkan untuk penerangan


sehingga dapar mengurangi pengunaan lampu pada siang hari. Lampu yang
digunakan terlalu lama pada siang hari menyebabkan panas bumi semakin
meningkat. Jika seluruh panas lampu dikumpulkan dari setiap penduduk
bumi semakin banyak .Akibatnya, menyalahkan lampu sebaiknya dengan
bijak dan menghindari penggunaan lampu pada siang hari.

7.         Mensiasati konsumsi makanan

 Konsumsi makanan oleh semua orang di bumi ternyata berperan dalam


pemansan global. Konsumai daging dari peternakan sebaiknya di kuragi
karena aspek peternakan menyumbangkan 18% dari jejak karbon dunia.
Jumlah tersebut lebih tinggi daripada prosentase jejak karbon karena
penggunaan kendaraan bermotor. Konsumsi produk lokal juga dapat
menurunkan angka emisi kendaraan untuk mengangkut produk impor dari
daerah atau negara lain. Konsumsi fast food atau masakan cepat saji
menghasilkan sampah terbesar didunia dan memicu pemanasan global.

8.         Pendidikan kepada masyarakat

Upaya pendidikan kepada masyarakat luas terhadap penanggulangan


pemansan global dapat di lakukan dengan memberikan pemahaman dan
penerapan atas dasar prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Dimensi manusia

Manusia merupakan makhlik yang menggunakan alam, tetapi dapat merusak


atau melestarikan alam. Penanaman kesadaran manusia terhadap pntingnya
alam bagi kehidupannya perlu dilakukan. Manusia memperoleh sumber
makan dan kebutuhan sosial lainnya dari alam, sehingga manusia melakukan
eksploitasi alam.

 Penegakan hukum dan keteladanan

Tindakan manusia yang merusak lingkungan harus mendapatkan hukuman


yang setimpal. Penegakan hukum lingkungan menjadi bagian penting dalam
menjaga kelestarian lingkungan dan memberi efek jera bagi pihak-pihak yng
melanggar. Hukum harus ditegakkan tanpa memandang strata sisial
masyarakat.

 Keterpaduan

Upaya pelestariam lingkungan dalam sumber daya alam serta penegakan


hukum harus dilakukan secara terpadu olh seluruh elemen masyarakat. Upaya
tersebut harsus dilakukan secara komprehensif dan lintas sektor.

 Mengubah sikap dan pola pikir

Faktor-faktor lingkungan fisik dan makhluk hidup memiliki peran yang


berbeda-beda dalam lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk yang diberi
kemampuan logika harus mampu memandang kepentingan hidupnya terkait
dengan kehidupan makhluk hidup lain beserta kejadian proses-proses alam.
Manusia telah dibekali sikap dan perilaku yang peduli terhadap lingkungan.
Oleh sebab itu, pola pikir untuk mempertahankan hidup akan memberi
motivasi bagi manusia dalam melestarikan ekiisistem dan lingkungannya.

 Etika lingkungan
Kecintaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam akan
menumbuhkan sikap dan perilak ari dalam kehidupan. Kearifan lokal
melahirkan etika dan norma kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan
sumber daya alam dan lingkungannya. Selama masyarakat masih mnghormati
budaya tradisional yang memiliki  etika dan nilai norma terhadap lingkungan
alamnya., maka konservasi sumber daya alam dan lingkunan mnjadi hal
mutlak. Etika lingkungan akan guna jika muncul dalam tindakan nyata dalam
kehidupan sehari-hari.

E.        Upaya penanngulangan global warming sebagai seorang siswa

Untuk mengetahui cara mencegah atau mengurangi pemanasan global kita


harus mengetahui terlebih dahulu apa  penyebab terjadinya pemanasan
global, diantaranya:     

1. Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil.


2. Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi.
3. Gas Metana dari peternakan dan pertanian.
4. Aktivitas penebangan pohon.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.

Itulah beberapa hal yang menyebabkan pemanasan global. Itu hanya baru
beberapa sebenarnya masih banyak hal yang menyebabkan pemanasan
global. Sekarang mari kita bahas apa yang bisa kita lakukan sebagai pelajar
untuk menanggulangi pemanasan global.

1. Tidak membuang sampah sembarangan

Point pertama ini memang gampang untuk di ucapkan tapi sangat susah untuk
dilakukan. Yang saya alami kendala yang paling sulit adalah ketersediaan
tempat sampah yang sulit ditemui.

 Tidak menggunakan parfume/pengharum ruangan yang ber CFC


Parfum tentu sering kita gunakan dalam kegiatan sehari hari. Apalagi kita
sebagai anak muda yang selalu ingin tampil wangi. Jangan menggunakan
parfume atau pengharum yang ber CFC karena dapat menyebabkan lubang
ozon membesar.

 Menanam pohon.

Kita sebagai pelajar mengemban tugas tidak hanya untuk belajar, kita juga
harus menjaga lingkungan dengan menanam pohon. Kita bisa menanam
pohon dimana saja dan kapan saja. Apalagi dalam waktu dekat ini Forum
Komunitas Hijau Kabupaten Tasikmalaya akan menggelar Festival Hijau
yang akan di laksanakan tanggal 30 November 2013 bertempat di Setda
Kabupaten Tasikmalaya (Singaparna). Mari kita buktikan bahwa kita sebagai
pelajar mampu menjaga bumi.

Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi kita. Karena
Hijau nya bumi kita dengan pepohonan membuat hidup kita lebih baik.
“Green Eart fo Good Life”.

F.         Hasil kesepakatan dunia internasional tentang pemansan global

Pemanasan global merupakan permasalahan dunia secara menyeluruh karena


dampak pemanasan global dapat dialami oleh semua negara di dunia. Seluruh
makhluk hidup di bumi juga merasakan pemanasan global. Oleh sebab itu,
diperlukan upayapenanggulangan pemanasn global secara serentak oleh
semua negara di dunia

Intergivernmental panel on climate change (IPCC) atau panel


antarpemerintah tentang perubahan iklim merupakan suatu panel ilmiah yang
terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia. IPCC didirikan pada tahun 1988
oleh dua organisasi PBB. Yaitu world meteorological organization (WMO),
Dan united nations environment programme (UNEP). IPCC didirikan untuk
menganalisis risiko perubahan iklim karena aktivitas manusia. Penelitian
tersebut, meliputi semua aspek berdasarkan literatur teknis atau ilmiah yang
telah dikaji dan dipublikasikan. Laporan-laporan dari IPCC sering dikutip
dalam setiap perdebatan yang berhubungan dengan perubahan iklim. Badan-
badan nasional dan intrnasional yang terkait dengan perubahan iklim
menjadikan IPCC sebagau acuan.

Selain IPCC juga terdapat protokol kyoto, yaitu sebuah amandemen terhadap
konvesi rangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) protokol
kyoto berupa persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-
negara yang meratifikasi protokol tersebut berkomitmen untuk menguragi
emisi atau pengeluaran karbindioksida dan gas-gas rumah kaca lainnya atau
bekerja sama dalam perdagangan emisi. Jika jumlah atau emisi gas-gas
tersebut bertambah, maka akan terjadi pemanasan global. Jika protokol kyoto
sukses dilakukan, maka cuaca rata-rata secara global menjadi sekitar  0,02⁰C
dan 0,28⁰C pada tahun 2050 mendatang.

UNFCCC (united nations framework convention on climate change) juga


merupakan kesepakatan internasional tentang pemanasan global. UNFCCC
merupakan perjajian lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai
stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan
mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim.
Protokol awalnya diadopsi pada tanggal 11 desember  1997 di
kyoto,jepang,dan mulai berlaku pada tanggal 16 februari 2005. Tujuan utama
UNFCCC adalah stabilitas konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada
tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan
sistem iklim. Bahkan jika Annex I yang terdiri dari 37 negara berhasil dalam
pertempuran putaran pertama berkomitmen untuk melakukan pengurangan
emisi yang jauh lebih besar akan diperlukan dimasa depan untuk
menstabilkan konsetrasi gas rumah kaca atsmofer.
BAB III

PENUTUP BAB III

PENUTUP

A.        Kesimpulan

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan


daratan bumi. Penyebab terbesar pemanasal global adalah efek gas-gas rumh
kca akibat aktifitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global
sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya permukaan
laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, berpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya glester, punahnya berbagai jenis hewan dan
munculnya berbagai penyakit.

Pemansan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang
ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya:
menghilangkan karbondioksida di atmosfer dengan cara menanam dan
memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas
rumah kaca.

B.        Saran

Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi global
warming. Dengan cra yng sederhana pun sebernanya kita telah membantu
mengurangi global warming. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke
warung yang jaraknya dekat dengan rumah. Mematikan listrik yang tidak
digunakan dan menanam pohon. Hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh
sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan maka akan
membuat pemanasan global semakin parah.
A.        Kesimpulan

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan


daratan bumi. Penyebab terbesar pemanasal global adalah efek gas-gas rumh
kca akibat aktifitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan global
sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya permukaan
laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, berpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya glester, punahnya berbagai jenis hewan dan
munculnya berbagai penyakit.

Pemansan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang
ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya:
menghilangkan karbondioksida di atmosfer dengan cara menanam dan
memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas
rumah kaca.

B.        Saran

Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi global
warming. Dengan cra yng sederhana pun sebernanya kita telah membantu
mengurangi global warming. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke
warung yang jaraknya dekat dengan rumah. Mematikan listrik yang tidak
digunakan dan menanam pohon. Hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh
sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan maka akan
membuat pemanasan global semakin parah.

Anda mungkin juga menyukai