DAFTAR ISI
F. Hasil kesepakatan dunia internasional tentang global warming …………
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
Di dalam karya tulis yang kami susun ini telah kami ambil beberapa masalah,
yaitu kami ingin mengetahui dampak pemanasan global secara mendasar.
Masalah tersebut kami rangkum dalam beberapa hal, yaitu:
BAB II
PEMBAHASAN
Global warming atau pemanasan global adalah proses kenaikan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu permukaan bumi terjadi
karena adanya radiasi sinar matahari menuju ke atmosfer bumi, kemudian
sebagian sinar tersebut berubah menjadi energi panas dalam bentuk sinar
inframerah yang diserap oleh udara dan permukaan bumi. Sebagian sinar
inframerah dipantulkan kembali ke atmosfer dan di tangkap oleh gas-gas
rumah kaca, kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Gas-gas rumah
kaca tersebut berupa karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida.
Akumulasi gas-gas kimia di atmosfer tersebut karena aktifitas manusia.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan
temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar
disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia” melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah
dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk
semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu
permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)
antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh
penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca
di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100,
pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut
selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah
stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Efek rumah kaca menurut Joseph Fourier pada 1824 merupakan proses
pemanasan permukaan benda langit yang beratmosfir. Benda langit tersebut
dapat berupa planet atau satelit karena komposisi dan keadaan atmosfernya.
Contoh planet yang mengalami efek rumah kaca seprti Bumi, Mars dan
Venus sedangkan satelit yang mengalami efek rumah kaca seperti Titan.
Suhu rata-rata bumi tanpa rumah kaca adalah -18°C sehingga permukaan
bumi dilapisi oleh es. Efek rumah kaca menyebabkan bumi mengalami
kenaikan suhu sebesar 33°C dari suhu semula sehingga suhu rata-rata bumi
menjadi 15°C. efek rumah kaca dalam keadaan normal diperlukan agar
perbedaan suhu antara siang dan malam tidak berbeda jauh.
Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek
rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer
akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas
terbanyak kedua.
2. Emisi Karbon
Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya
akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena
uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut
dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya
lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan
balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi
menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan
karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Dampak global warming dapat dilihat dari berbagai aspek. Berikut beberapa
aspek yang merupakan imbas dari pemansan global bagi bumi.
Polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol dan kebakaran
hutan dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit salran pernapasa,
misalnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), BROCHITIS, penyakit
paru obstruksi kronis (COPD). Asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit
jantung, paru kronis, kanker paru, gangguan kehamilan, kemandulan, pada
wanita, dan sebagainya.
Keterpaduan
Etika lingkungan
Kecintaan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam akan
menumbuhkan sikap dan perilak ari dalam kehidupan. Kearifan lokal
melahirkan etika dan norma kehidupan masyarakat dalam memanfaatkan
sumber daya alam dan lingkungannya. Selama masyarakat masih mnghormati
budaya tradisional yang memiliki etika dan nilai norma terhadap lingkungan
alamnya., maka konservasi sumber daya alam dan lingkunan mnjadi hal
mutlak. Etika lingkungan akan guna jika muncul dalam tindakan nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Itulah beberapa hal yang menyebabkan pemanasan global. Itu hanya baru
beberapa sebenarnya masih banyak hal yang menyebabkan pemanasan
global. Sekarang mari kita bahas apa yang bisa kita lakukan sebagai pelajar
untuk menanggulangi pemanasan global.
Point pertama ini memang gampang untuk di ucapkan tapi sangat susah untuk
dilakukan. Yang saya alami kendala yang paling sulit adalah ketersediaan
tempat sampah yang sulit ditemui.
Menanam pohon.
Kita sebagai pelajar mengemban tugas tidak hanya untuk belajar, kita juga
harus menjaga lingkungan dengan menanam pohon. Kita bisa menanam
pohon dimana saja dan kapan saja. Apalagi dalam waktu dekat ini Forum
Komunitas Hijau Kabupaten Tasikmalaya akan menggelar Festival Hijau
yang akan di laksanakan tanggal 30 November 2013 bertempat di Setda
Kabupaten Tasikmalaya (Singaparna). Mari kita buktikan bahwa kita sebagai
pelajar mampu menjaga bumi.
Itulah beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi kita. Karena
Hijau nya bumi kita dengan pepohonan membuat hidup kita lebih baik.
“Green Eart fo Good Life”.
Selain IPCC juga terdapat protokol kyoto, yaitu sebuah amandemen terhadap
konvesi rangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC) protokol
kyoto berupa persetujuan internasional mengenai pemanasan global. Negara-
negara yang meratifikasi protokol tersebut berkomitmen untuk menguragi
emisi atau pengeluaran karbindioksida dan gas-gas rumah kaca lainnya atau
bekerja sama dalam perdagangan emisi. Jika jumlah atau emisi gas-gas
tersebut bertambah, maka akan terjadi pemanasan global. Jika protokol kyoto
sukses dilakukan, maka cuaca rata-rata secara global menjadi sekitar 0,02⁰C
dan 0,28⁰C pada tahun 2050 mendatang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemansan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang
ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya:
menghilangkan karbondioksida di atmosfer dengan cara menanam dan
memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas
rumah kaca.
B. Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi global
warming. Dengan cra yng sederhana pun sebernanya kita telah membantu
mengurangi global warming. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke
warung yang jaraknya dekat dengan rumah. Mematikan listrik yang tidak
digunakan dan menanam pohon. Hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh
sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan maka akan
membuat pemanasan global semakin parah.
A. Kesimpulan
Pemansan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang
ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya:
menghilangkan karbondioksida di atmosfer dengan cara menanam dan
memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas
rumah kaca.
B. Saran
Kita harus menjaga kelestarian bumi kita agar dapat mengurangi global
warming. Dengan cra yng sederhana pun sebernanya kita telah membantu
mengurangi global warming. Contohnya lebih memilih naik sepeda untuk ke
warung yang jaraknya dekat dengan rumah. Mematikan listrik yang tidak
digunakan dan menanam pohon. Hal kecil inilah justru dianggap sepele oleh
sebagian orang. Jika kebiasaan ini terus-menerus dilakukan maka akan
membuat pemanasan global semakin parah.