Anda di halaman 1dari 15

PEMANASAN GLOBAL

disusun oleh:

1. Egidia Septiani

2. Frida Yanti Sitorus

3. Shinta Devianti

4. Siti Ernia Wati

5. Yasir Ramadhani. A

Guru Pembimbing

Yuni Efridayani S.pd

SMA NEGERI 2 SAROLANGUN

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah fisika ini beriringan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu pengetahuan seperti saat sekarang
ini.Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas fisika kelas XI pada tahun ajaran 2021/2022
yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Diharapkan dengan adanya makalah ini, dampak
pemanasan global dapat berkurang, sekiranya dalam hal kecil yang dapat kita lakukan. sebagai bagian
hidup yang integratif, kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan demi kelengkapan dan
penyempurnaan tugas ini.
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................................... i

Daftar Isi......................................................................................................................................ii

BAB 1 Pembahasan

A. Pengertian Pemanasan Global.............................................................................................1

B. Penyebab Pemanasan Global...............................................................................................1

C. Dampak Pemanasan Global.................................................................................................4

D. Cara Penanggulangan Pemanasan Global..........................................................................6

Daftar Pustaka..........................................................................................................................13
A. Pengertian Pemanasan Global

Pemanasan global atau global warming adalah fenomena meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
lautan, dan daratan bumi secara menyeluruh.Pemanasan global juga bisa diartikan sebagai naiknya
suhu bumi secara menyeluruh, ditandai dengan es di Kutub yang mencair dan temperatur di berbagai
tempat di seluruh dunia yang cenderung naik.Saat terjadi pemanasan global tersebut, suhu di bumi
terasa makin panas. Tak hanya itu, keadaan cuaca di bumi juga menjadi ekstrem dan tidak
menentu.Dalam kondisi tersebut, tentu susah untuk bisa dihindari dan dihentikan secara menyeluruh.
Hal itu dikarenakan pola hidup manusia yang terus berkembang dan berubah.

B. Penyebab Pemanasan Global

1. Efek Rumah kaca

Pemanasan Global Efek rumah kaca

Karbon dioksida atau cO2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti pernafasan dan hasil
pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Karena kadarnya sudah berlebihan maka CO2 seolah
seperti kaca yang menutup permukaan bumi.Selain karbon dioksida juga sulfur dioksida dan metana
pun sama seperti CO2 menyelubungi bumi. Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi tadi akan
memantulkan infrared dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa. Infrared
terperangkap di bumi. Sinar inframerah memiliki panjang gelombang antara 760 nm sampai 1000 µm
dan frekuensi 30 GHz sampai 40.000 GHz. Tahu tidak?, benda panas akibat getaran atomik dan
molekuler dianggap memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah.Sinar inframerah
sering disebut dengan radiasi panas.

Sebenarnya efek rumah kaca itu ada gunanya untuk bumi kita dalam hal memberi panas. Jika tak ada
efek rumah kaca maka bumi ini akan diselimuti oleh dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59
°F), bumi sebenarnya lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhu sebelumnya.Andaikan tidak ada efek rumah
kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Karena efek
inilah ,bumi menghangat, namun jika kadar berlebihan maka akibatnya terjadilah yang dinamakan
pemanasan global.

2. Efek Umpan Balik

Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan global. Duh
umpan balik berasa nonton bola. Umpan balik disini contohnya adalah penguapan air.Proses
pemanasan selain menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air. Contoh ya reaksi
pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy+O2→CO2+H2O. Nah tuh ada H2O alias air
dihasilkan. Semakin banyak pemanasan yang terjadi akibat efek rumah kaca karbon dioksida semakin
melimpah uap air yang membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi efek rumah
kaca, seperti gas CO2.

Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya
tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih besar
dari efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya. Aneh ya kan kalau banyak air rasanya lembab?
Ya memang kelembaban meningkat, namun meskipun kelembaban meningkat karena kandungan air
banyak, kelembaban relatif udara malah nyaris konstan bahkan berkurang karena udara malah
menghangat. Lamanya umpan balik perlahan mengingat CO2 di atmosfer betah dan berumur panjang.

Umpan balik yang kedua disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari bawah, memang awan terlihat
memantulkan lagi radiasi ke permukaan, akibatnya akan terjadi peningkatan efek pemanasan.Namun
lain lagi jika kita mengintipnya dari atas. Dari atas awan terlihat memantulkan lagi radiasi infra merah
kembali ke angkasa sehingga menurunkan panas dan ada efek pendinginan. apakah yang akan
dihasilkan penguapan awan itu berupa pemanasan atau pendinginan, itu tergantung pada beberapa
hal seperti tipe dan ketinggian awan tersebut.

Umpan balik selanjutnya adalah sirnanya kemampuan es dalam memantulkan cahaya. Ketika terjadi
pemanasan global tentu es di daerah kutub mencair. Ironisnya makin lama pencairannya makin cepat.
Ketika es mencair, daratan atau air dibawahnya akan jadi terbuka.Jika ketika ditutupi es, eslah yang
memantulkan cahaya, namun ketika daratan atau perairan sudah terbuka, maka baik daratan atau
daratan ternyata hanya mampu memantulkan cahaya lebih sedikit dari es. Kedua bagian itu malah
lebih cenderung menyerap panas dari matahari, akibatnya pemanasan meningkat dan espun cair dan
cair lagi.Umpan balik tak selalu negatif. Ada juga positifnya, Umpan balik positif muncul karena
terlepasnya CO2 dan CH4 atau gas metana dari melunaknya tanah beku (permafrost).Proses ini adalah
mekanisme lainnya yang juga memberikan pengaruh terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh
juga akan melepas CH4 yang ternyata menimbulkan umpan balik positif.

Kemampuan lautan untuk menyerap karbon kurang maksimal jika suhunya naik, mengapa? Hal ini
disebabkan oleh berkurangnya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga pertumbuhan diatom
terbatas dibanding fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

3. Variasi matahari

Kenalan dulu yuk sama variasi matahari, variasi matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi
yang dilepaskan matahari. Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik
merah) selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik.Ada dugaan bahwa adanya variasi
matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan saat ini.
Penyebab pemanasan global karena variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah kaca
adalah pada variasi matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari.
Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan menurunkan
suhu stratosfer. Semenjak tahun 1960, pendinginan stratosfer ini sebenarnya sudah teramati.
Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin terjadi jika penyumbangnya adalah aktivitas matahari.
Penipisan lapisan ozon juga memberikan kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi Fenomena variasi
Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah memberikan efek pemanasan dari masa
pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.Diperkirakan bahwa
matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-50% peningkatan suhu rata-rata global
selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Para ilmuwan
menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan sensitivitas iklim terhadap pengaruh matahari.

Namun sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix disebabkan oleh
gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus Matahari hanya memberi peningkatan
kecil sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang dihasilkannya selama 30 tahun terakhir.Dengan angka
sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap pemanasan global. Bahkan
Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada pemanasan global
dengan variasi matahari sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada hubungan sama sekali , baik melalui
variasi dari output matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Seperti yang sudah kita ketahui sekarang bahwa terdapat berbagai proses yang membuat terjadinya
pemanasan global yang dapat berdampak pada kehidupan makhluk hidup di bumi. Hal ini juga
dipaparkan pada buku Pemanasan Global – Solusi dan Peluang Bisnis.

4.Meningkatnya gas rumah kaca

Gas rumah kaca terjadi karena pembakaran minyak bumi. Bahan bakar batu bara serta pembakaran
gas alam. Semua hal tersebut menyebabkan adanya pemanasan yang terpantul tidak diteruskan ke
luar angkasa, tetapi kembali lagi ke bumi.Gas yang paling berpengaruh adalah karbodiokasida.

5. Polusi udara karena bahan bakar

Bahan bakar mesin dari kendaraan bermotor, mobil, dan kendaraan lainya menghasilkan gas
karbodiosida. Adanya gas ini menjadikan panas tidak bisa diteruskan keluar angkasa sehingga panas
akan mengendap di bumi.

6. Adanya penggunaan CFC yang berlebihan

Seperti diketahui, CFC merupakan bahan kimia yang diproduksi untuk berbagai peralatan rumah
tangga seperti AC atau pendingin dan kulkas.

7.Adanya penggundulan hutan

Hutan menjadi satu di antara penyadap karbondioksida yang ada di bumi. Jika hutan sudah makin
digunduli, lama kelamaan tidak ada yang bisa mengurangi karboidosida lagi.

8.Adanya polusi metana karena peternakan, pertanian, dan perkebunan


Selain karbodiokasi yang berperan paling besar dalam menyebabkan global warming adalah metana.
Adanya gas metana ini berasal dari bakteri yang kekurangan oksigen untuk memecah bahan-bahan
organik. Selain itu juga karana adanya pemupukan yang berlebihan.

C. Dampak Pemanasan Gelobal

1. Melelehnya Es di Kutub

Salah satu dampak negatif dari pemanasan global yaitu terlihat dengan jelas adalah dari melelehnya
es yang berada pada kutub. Lembaran permukaan es yang ada pada kutub terus menghilang sejak
akhir dari jaman es sekitar 11.700 tahun yang lalu. Pada penelitian tahun 2006 menunjukkan bahwa
pemanasan global membuat permukaan es yang ada terus mengalami pengurangan secara drastis
hingga 10 sampai 15 kali dari sebelumnya.

Pada kutub utara, pemanasan global telah membuat permukaan es meleleh 2 kali lebih cepat sejak
13 tahun yang lalu. Permukaan es tersebut telah menurun sebesar 3.15% per dekade sejak 40 tahun
sebelumnya. Bahkan beberapa peneliti berpendapat bahwa manusia bisa melihat kutub utara tanpa
es sama sekali dalam jangka waktu 20 sampai 30 tahun ke depan.Sedangkan pada kutub utara, salah
satu dampak negatif dari pemanasan global yaitu telah membuat permukaan es terus mencair dan
menyebabkan patahan es yang besar pada Juli tahun 2017 yang lalu. Hingga saat ini peneliti juga
memprediksi bahwa akan terjadi patahan es terbesar dalam jangka waktu dekat jika suhu permukaan
bumi terus meningkat.

2. Meningkatnya Permukaan Air Laut

Seiring dengan semakin banyaknya permukaan es di kutub yang meleleh maka akan menyebabkan
terjadinya peningkatan permukaan air laut di dunia. Permukaan air laut saat ini sudah meningkat
sekitar 8 inchi sejak tahun 1870 dan tentunya angka tersebut akan terus meningkat pesat lagi.

Dengan meningkatnya permukaan air laut, sudah diperkirakan sekitar 100 juta orang yang tinggal di
daerah pesisir pantai akan terpaksa untuk mengungsi ke daerah yang lebih tinggi lagi. Untuk
mengantisipasi hal ini, beberapa negara sudah menyiapkan proyek kota terapung. Konsep kota
terapung ini bisa digunakan sebagai salah satu alternatif jangka panjang apabila permukaan air laut
terus meningkat.

3. Terjadinya Gelombang Panas


Seiring dengan meningkatnya suhu permukaan bumi, salah satu dampaknya adalah semakin sering
terjadinya gelombang udara panas. Gelombang udara panas ini bisa membuat suhu suatu daerah
akan meningkat secara drastis dan bisa membuat terjadinya kebakaran hutan. Jika kebakaran hutan
sudah terjadi maka akan sangat sulit untuk dipadamkan. Salah satu penyebab dari kebakaran hutan
yang terjadi pada Januari 2020 lalu adalah dikarenakan adanya gelombang panas yang melanda
seluruh kontinen Australia.

4. Rusaknya Ekosistem Laut

Ketika suhu air laut yang terus meningkat maka hal itu akan berdampak buruk bagi ekosistem laut.
Seluruh ekosistem laut mempunyai batasan suhu ideal untuk dapat hidup dan akan menjadi rusak
apabila air laut mengalami kenaikan suhu. Terumbu karang juga akan terus menghilang karena tidak
tahan dengan air laut yang semakin memanas.Kondisi ini akan semakin diperparah ketika karbon
dioksida bereaksi dengan air laut dan merubah kadar pH dari air laut menjadi lebih asam. Proses
meningkatnya kadar asam akan berpengaruh terhadap eksistem yang ada pada laut.

5. Semakin Sering Terjadinya Banjir

Ketika ikim berubah maka akan mengakibatkan frekuensi banjir yang semakin meningkat. Banjir
tersebut juga biasanya disertai dengan kondisi cuaca yang ekstrim seperti badai siklon yang dahsyat
dan melanda dalam waktu yang singkat. Kondisi ini akan menyebabkan kerugian yang besar bagi
seluruh warga yang terdampak banjir.

6. Kondisi Kesehatan Tubuh yang Menurun

Pemanasan global yang disebabkan oleh polusi juga akan berdampak buruk terhadap kesehatan
tubuh Anda. Semakin sering Anda menghirup udara yang tidak sehat maka kondisi tubuh Anda bisa
menurun. Hindarilah berpergian tanpa menggunakan masker untuk menjaga kondisi kesehatan badan
Anda.

7. Punahnya Hewan di Bumi

Tidak semua makhluk hidup mempunyai daya tahan yang sama. Apabila ada hewan yang terpengaruh
oleh perubahan iklim maka habitatnya akan berubah dan mempengaruhi kemampuan hidup dari
makhluk tersebut.Pada tahun 2017 lalu sudah tercatat terjadinya pengurangan spesies lumba-lumba
sungai sebanyak 81% dikarenakan polusi air yang terus meningkat drastis sehingga banyak yang mati
karena keracunan.

8. Terjadinya Pergeseran Cuaca

Sejak tahun 2016 lalu kondisi cuaca di dunia terus mengalami pergeseran. Pada beberapa negara sub-
tropis mengalami kondisi dimana musim dingin yang datang terlambat bahkan ada beberapa negara
yang nyaris tidak mengalami musim dingin sama sekali. Sedangkan di Indonesia, pergeseran cuaca
tersebut akan memengaruhi waktu terjadinya musim hujan. Jika musim hujan bergeser maka hasil
panen bisa menjadi rusak dan gagal tumbuh.
9. Erosi Garis Pantai

Cuaca yang ekstrim diakibatkan oleh pemanasan global bisa memicu terjadinya erosi garis pantai.
Luas daratan akan terus berkurang karena kuatnya gelombang arus dari laut. Salah satu pulau di
Indonesia yang mengalami erosi garis pantai terparah adalah Pulau Geser di Maluku.

Dalam 60 tahun terakhir, pulau ini telah kehilangan garis pantai sejauh 60 meter. Tidak hanya itu saja,
salah satu dampak negatif dari pemanasan global yaitu garis pantai yang semakin berkurang maka
terumbu karang yang hidup bisa menjadi mati dan menghilang.

10. Pergeseran Lempeng Bumi

Jika kondisi pemanasan global menjadi semakin ekstrim maka lempeng bumi akan mengalami
pergeseran secara drastis. Hal ini bisa terjadi karena kondisi permukaan bumi yang menjadi lebih
panas dan bisa merubah daya rekat dari lempeng bumi. Apabila terjadi pergeseran lempeng bumi
secara drastis maka terjadinya gempa bumi dengan skala besar tidak bisa di elakkan lagi.

D. Cara Penanggulangan Pemanasan Gelobal.

1. Gunakan Transportasi Umum & Sepeda

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang paling pertama adalah Batasi penggunaan mobil dan sepeda
motor hanya untuk menempuh jarak jauh, untuk jarak dekat kamu bisa memulai kebiasaan berjalan
kaki atau menggunakan sepeda. Hal ini akan membatasi peningkatan karbon dioksida dan karbon
monoksida di atmosfer.

Sementara untuk pergi ke jarak yang lebih jauh, jika memungkinkan gunakan angkutan umum massal,
seperti busway dan kereta api. Naik kendaraan pribadi bersama-sama secara bergantian bersama
dengan teman atau saudara yang kebetulan searah atau setujuan dapat menjadi pilihan edufrieds.

2. Minimalkan Penggunaan Peralatan Yang Mengandung CFC

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang mudah adalah CFC (Cloro Four Carbon) merupakan senyawa-
senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat padanya. CFC umumnya
dihasilkan oleh peralatan pendingin udara, perlu diketahui bahwa saat ini CFC menyumbangkan 20%
dalam proses terjadinya efek rumah kaca.

Karenanya dalam mengatasi suhu ruang yang panas, kita dapat merancang sebuah bangunan yang
mempunyai banyak ventilasi udara sehingga tidak perlu memakai pendingin ruang atau AC. Namun
seandainya penggunaan AC memang diperlukan pastikan kita memakai AC non CFC yang ramah
lingkungan.Begitu juga dengan kulkas, sebaiknya kita memakai kulkas non CFC untuk menghindari
efek rumah kaca serta agar pemanasan global agar tidak semakin memburuk dan merugikan manusia.

3. Matikan Perangkat Elektronik Saat Tidak Terpakai


Cara Mengatasi Pemanasan Global yang ketiga adalah dengan Matikan lampu, kipas, AC, komputer,
TV, dan semua alat elektronik saat tidak digunakan.Menggunakan lampu LED adalah cara cerdas
untuk meningkatkan efisiensi energi. Apalagi harga lampu LED sekarang sudah terjangkau, pilihlah
yang memiliki sensor cahaya sehingga bisa mati secara otomatis. Beberapa jenis perangkat elektronik,
seperti TV dan komputer, memiliki fitur standby (mode siaga).

FYI Grameds, mode standby masih mengonsumsi sampai 40 persen dari energinya dalam waktu 20
jam. Karena itu, jika alat tak dipakai, adalah penting untuk mematikan perangkat dibanding memilih
mode standby.Selain itu jemur pakaian alih-alih menggunakan mesin pengering untuk menghindari
membuang bahan bakar fosil untuk konsumsi listrik. Gunakan insulasi di atap untuk mencegah
pembuangan panas pada saat musim dingin. Kamu juga bisa memilih untuk mengadopsi sumber
energi terbarukan untuk kebutuhan, misalnya pemanas air tenaga matahari.

4. Hemat Air

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang keempat adalah dengan Hemat Pemakaian Air : Jangan
mencuci piring dengan air yang mengalir terus menerus.Jangan menggosok gigi, juga dengan kran air
yang mengalir, karena air akan banyak terbuang dalam 1 menit terbuang sekitar 10 liter. Mandi
menggunakan gayung yang terukur dan seperlunya, daripada pakai kran shower dengan air mengalir
atau berendam pada ‘bath-tub’.Demikian pula untuk mencuci mobil, cukup gunakan ember dan
gayung daripada menggunakan selang dengan air mengalir. Gunakan air dingin pada mesin cuci
daripada air panas.

Flush toilet seperlunya, Pastikan pelampung atau radar pada tangki penyimpanan air bekerja dengan
baik, demikian juga pada kran dan monoblock di toilet, cegah kebocoran agar tidak boros air. Cuci
pakaian dengan air dingin, bukannya air panas. Gunakan air bilasan cucian pakaian terakhir untuk
menyiram tanaman. Tadah air hujan dan manfaatkan untuk menyiram tanaman, membersihkan lantai
dan sebagainya.

5. Reuse

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kelima adalah dengan Gunakan keramik atau gelas cangkir
kopi bukan cangkir sekali pakai seperti yang terbuat dari plastic dan Styrofoam. Gunakan kembali
kantong plastik dan wadah penyimpan barang lainnya. Selain ituGunakan kertas bekas surat dan
amplopnya, kalender bekas, untuk kertas corat-coret atau catatan keperluan sehari-hari. Gunakan
kembali kertas HVS yang baru dipakai 1 muka menjadi 2 muka atau bolak-balik.Gunakan kain serbet,
sapu tangan yang bisa digunakan kembali daripada kertas tissue dan kertas pembersih sekali pakai
lainnya.

Gunakan ‘reusable’ piring, botol minum dan alat makan yang bukan sekali pakai. Gunakan wadah
yang dapat digunakan kembali untuk menyimpan makanan, bukannya aluminium foil dan bahan
plastik lainnya. Reuse kemasan dari bahan karton untuk pengiriman barang.Gunakan kembali koran
lama untuk membungkus dan ‘mengepak’ barang. Berbelanja ke toko dengan tas kanvas daripada
menggunakan tas kertas dan kantong plastik. Simpan gantungan kawat dan mengembalikan atau
menggunakannya kembali ketika ke binatu.Mengecat dengan kuas dan rol yang bisa dipakai lagi
daripada menggunakan cat semprot yang mengeluarkan emisi berbahaya.

6. Reduce

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang keenam adalah Hemat penggunaan kertas dan tissue karena
terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk
menetralisir emisi CO2 di udara.Dengan tahapan kegiatan 3R ini yang terdiri dari Reduce, Reuse, dan
Recycle dapat membantu pencegahan terjadinya pemanasan global. Dan semuaitu dapat Grameds
pelajari pada buku Oh, Ternyata … Kita Bisa Melakukan Kegiatan 3R untuk Mengurangi Sampah!
Memelihara, merawat dan memperbaiki barang-barang yang kita miliki dan sudah digunakan
daripada sering membeli baru.Beli dan gunakan baterai ‘rechargeable’ untuk perangkat yang sering
digunakan.Prioritaskan membeli produk yang berlabel ramah lingkungan.Beli dan makan sayuran
organik, pasti lebih menyehatkan dan ramah lingkungan.Beli produk-produk buatan lokal untuk
mengurangi buangan emisi dari transportasi.Beli produk yang bisa didaur ulang atau terbuat dari
bahan daur ulang.

Hindari membeli produk makanan yang dikemas dalam plastik atau wadah styrofoam karena tidak
dapat didaur ulang. Hindari atau kurangi juga pemakaian peralatan makan/minum seperti
sendok/garpu dan sedotan minuman yang terbuat dari plastik.Hindari ‘fast food’ karena jenis
makanan ini merupakan penghasil sampah terbesar di dunia, selain itu juga kurang baik terhadap
kesehatan.Kurangi penggunaan bahan kimia saat membersihkan semua sudut rumah. Jangan
membeli produk yang dibuat dari hewan langka.

7. Recycle

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang ketujuh adalah dengan Gunakan pakaian yang terbuat dari
bahan yang ramah lingkungan. Gunakan tas daur ulang untuk menyelamatkan lingkungan,
Kemudian:Recycle segalanya: koran, botol dan kaleng, plastik, kulit, kaca dan aluminium serta bahan
anorganik lainnya.Bagimu yang suka berkreasi manfaatkan sampah non organik untuk didaur ulang
menjadi produk kerajinan tangan yang indah.

Kumpulkan sampah dan buang di tempat yang sesuai dengan peruntukkannya, jika memungkinkan
pisahkan yang organik dan non organik. Sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos
sedangkan yang non organik bisa diolah kembali menjadi barang yang memberikan manfaat, daripada
dibuang sembarangan misalnya ke sungai, danau dan laut terutama yang terbuat dari plastik sungguh
akan merusak lingkungan, karena bahan plastik yang asal mulanya dibuat dari minyak bumi ini, baru
bisa terurai minimal setelah mencapai waktu 200 tahunBarang plastik bekas seperti: ember, kemasan
cat dinding, botol bekas minuman dan lainnya bisa dipakai ulang atau dikreasikan menjadi pot
tanaman yang indah. Jika tidak mau menggunakannya kembali, segera sumbangkan atau berikan
kepada orang lain atau organisasi yang mau menampung dan mengolah sampah anorganik ini.

Demikian pula pakaian bekas layak pakai dan peralatan rumah tangga yang sudah tidak digunakan
atau didaur ulang sebaiknya disumbangkan kepada yang mau menerima dan memanfaatkannya
lagi.Jangan biasakan membuang-buang makanan walau sedikit pun karena sisa-sisa makanan dapat
mengeluarkan gas metana di tempat terbuka seperti TPA sampah. Kompos sisa sayuran, kulit buah
dan sebagainya dari dapurmu.Mulai olah sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan
sebagai pupuk tanaman. Kompos daun kering dan sampah, atau bawa ke sebuah tempat pendaur
ulang sampah.

8. Menjadi Vegetarian

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kedelapan adalah dengan menjadi vegetarian. Menurut
sebuah studi terbaru, hal terbaik dan termudah yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi
planet adalah dengan menghilangkan daging dan produk susu dari menu makanan.

Mengingat populasi global yang diperkirakan mencapai skala 10 miliar pada 2060, para peneliti pun
menganalisis dampak lingkungan yang disebabkan oleh produksi dan konsumsi makanan oleh
manusia. Ide di balik penelitian ini adalah untuk membantu menginformasikan produsen makanan
dan konsumen tentang cara yang lebih baik untuk mengurangi dampak buruknya terhadap
bumi.Diterbitkan dalam jurnal Science, penelitian oleh Oxford University di Inggris dan lembaga
penelitian pertanian Swiss, Agroscope, menemukan bahwa daging dan produk susu berkontribusi
sebanyak 18 persen dari semua kalori dan 37 persen dari semua protein.

Produksinya menggunakan 83 persen lahan pertanian dan menghasilkan 60 persen dari emisi gas
rumah kaca industri pertanian. “Produksi daging melibatkan produksi pakan dan kerap
mengakibatkan penggundulan hutan, khususnya hutan hujan tropis. Karenanya terapkan pola hidup
vegan untuk selamatkan bumi kita.Pola makan vegan diantaranya adalah mengkonsumsi biji-bijian,
kacang-kacangan, kacang polong, sayuran dan buah-buahan. Seorang vegan juga tidak mengonsumsi
produk hewani atau produk turunan hewani seperti telur, daging dan produk susu.

Orang yang menerapkan pola makan vegan juga biasanya suka mengunyah sesuatu karena cenderung
lebih sering lapar daripada orang yang tidak pantang daging. Sediakan banyak makanan porsi kecil
dan kudapan sehat agar tidak sampai kelaparan. Berikut ini kudapan sehat vegan yang dapat disantap
sebanyak mungkin tanpa cemas:Semua jenis buah keras. Pangganglah di oven buah keras favoritmu
yang diberi minyak zaitun dan bumbu.Jika menyukai makanan manis, gunakan sirop mapel dan kayu
manis.Cracker yang terbuat dari serealia utuh dan diberi hummus.Kue beras dan kacang dengan saus
salsa.Ubi jalar panggang yang diberi minyak kelapa dan garam laut.Cokelat hitam dan selai kacang.Es
krim pisang (blender pisang dan masukkan ke dalam mesin pembuat es krim Grameds).

9. Menanam Pohon (Reboisasi)

Cara Mengatasi Pemanasan Global yang kesepuluh adalah dengan gerakan menanam pohon. Ayo
mulai tanam pohon di halaman rumah (Go Green). Dengan menanam pohon juga dapat mengurangi
resiko terjadinya banjir yang merupakan salah satu dampak dari Global Warming yang dibahas pada
buku Global Warming; Banjir & Tragedi Pembalakan Hutan.Pohon-pohon yang kita tanam di halaman
rumah sekecil apa pun halamannya, sudah pasti akan berperan untuk menetralisir CO2 di udara
sekaligus menyegarkan dan menyehatkan kita. Jadi jangan ragu untuk mulai menanam pohon dan
terus tambah koleksi tanaman di halaman rumah.Mau tanaman hias, bunga, buah atau apotik hidup,
sayuran dan bumbu dapur tidak masalah. Dan jika sebagian besar warga bumi melakukannya, akan
memberikan manfaat yang sangat signifikan untuk mereduksi CO2 di udara dan pada akhirnya
pemanasan global pun dapat diredam.Gunakan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman, atau
pupuk kompos yang bisa kita buat sendiri, lebih hemat dan ramah lingkungan.

10. Kampanyekan Menjaga Alam dan Lingkungan

Sebarkan pengetahuan tentang perubahan iklim dan didik orang lain. Ajarkan sebanyak mungkin
orang untuk menghormati serta turut menjaga alam dan lingkungan. Luangkan waktu untuk memberi
informasi atau terlibat dalam kegiatan sosial untuk membantu menyayangi Bumi. Untuk itu, Grameds
perlu memiliki pengetahuan mengenai berbagai ancaman global warming. Buku Magic Thousand
Character Series: Ancaman Global Warming yang dikemas dengan berbagai ilustrasi menarik dapat
kamu jadikan referensi.Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran serta barang-barang yang dapat
didaur ulang pada yayasan atau organisasi sosial yang menangani proyek-proyek konservasi alam
lingkungan.

Bergabunglah bersama-sama untuk membangun komunitas hidup yang berkelanjutan. Bangun


“jaringan berbagi” yang bisa membantu mengumpulkan sumber daya seperti alat pemotong rumput,
alat berkebun dan capailah standar gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

11. Protokol Kyoto

Selain Penelitian, terdapat juga penandatanganan kesepakatan untuk mengatasi pemanasan global,
yakni melalui Protokol Kyoto.Protokol Kyoto mulai berlaku pada 16 Februari 2005 yang mengatur
peraturan bagi industri maju untuk mengurangi emisi sebesar 5,2 % dari tingkat tahun 1990. Hal ini
dilakukan dalam rangka perwujudan komitmen yang lebih mengikat terhadap negara-negara maju
secara hukum dengan menempatkan beban kepada negara maju berdasarkan prinsip common but
differentiated responsibilities.

Adapun 3 Mekanisme yang Dijalankan dalam Mewujudkan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca yaitu:
Joint Implementation: Mekanisme ini dijalankan untuk negara-negara Annex 1 atau negara yang
menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca sejak revolusi industri agar memberikan pengalihan emisi
gas rumah kaca melalui sebuah proyek-proyek yang rendah emisi gas rumah kaca.Emission Trading:
Merupakan mekanisme yang dijalankan untuk melakukan perdagangan emisi bagi negara-negara
industri. Sehingga memberikan peluang bagi negara anggota untuk menjual emisi gas rumah kaca
kepada negara lain yang belum dapat memenuhi target.Clean Development Mechanism: Merupakan
mekanisme yang mengatur penurunan emisi gas rumah kaca dalam kerjasama yang dilakukan antara
negara industri dengan negara berkembang. Hal ini ditujukan agar negara Annex 1 bisa meraih target
emisi gas rumah kaca dengan menggunakan program-program pengurangan emisi gas rumah kaca
yang dijalankan di negara-negara berkembang.

12. Kesepakatan Vienna Convention for The Protection of The Ozone Layer
Konvensi Vienna dalam perlindungan lapisan ozon merupakan kesepakatan lain yang tidak kalah
pentingnya dalam upaya mengatasi pemanasan global. Melihat bahaya serta dampak yang
ditimbulkan dari makin menipisnya lapisan ozon maka negara-negara di dunia menjalin kerjasama
untuk menyelesaikannya melalui kesepakatan ini. Protokol ini memuat kewajiban bagi negara di
dunia untuk mengurangi penggunaan bahan kimia penyebab kerusakan lapisan ozon khususnya
Klorofluorokarbon. Kesepakatan tersebut nantinya dapat membantu mengatasi dampak buruk akibat
pemanasan global yang dilaksanakan melalui bentuk nyata oleh masyarakat luas untuk mengurangi
kegiatan-kegiatan yang dapat membuat lapisan ozon menipis.

13. Protokol Montreal

Perjanjian selanjutnya adalah Protokol Montreal. Protokol ini juga dapat diterapkan oleh semua
lapisan mulai dari perusahaan sampai masyarakat.Contohnya, perusahaan maupun industri dapat
menerapkan protokol ini dengan cara memproduksi barang-barang berteknologi tinggi yang ramah
lingkungan, misalnya mobil hybrid yang hemat bahan bakar sehingga dapat mengeluarkan emisi yang
lebih sedikit. Contoh lain adalah energi matahari untuk keperluan air panas rumah tangga. Tentunya
upaya-upaya tersebut akan membantu jika direspons positif oleh perusahaan atau industri maupun
masyarakat dalam berkomitmen untuk mengatasi pemanasan global.

14.Perjanjian Paris

Perjanjian ini dimaksudkan dalam upaya untuk dapat menahan laju peningkatan temperatur rata-rata
global di bawah 2°C. Hal ini meningkat daripada masa pra-industri untuk dapat menekan kenaikan
temperatur ke 1,5 °C diatas tingkat pra-industri. Dalam perjanjian ini kesetaraan dan prinsip tanggung
jawab bersama menjadi landasan untuk membedakan kapabilitas dari negara-negara anggota dengan
memperhatikan kemampuan dan kondisi nasional masing-masing negara.

Selain itu, Perjanjian Paris atau Paris Agreement ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan
negara-negara dalam beradaptasi atas dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya perubahan iklim.
Sehingga mampu bergeser menuju ketahanan iklim dan pembangunan tanpa membahayakan
produksi pangan serta membuat rencana keuangan untuk pembangunan berkelanjutan dengan emisi
yang rendah.Menurut perjanjian ini, negara anggota diharapkan menyerahkan kontribusi yang
ditentukan secara nasional atau Nationally Determined Contribution (NDC) pertama mereka
selambat-lambatnya bersamaan dengan penyerahan dokumen ratifikasi mereka yang kemudian
terpublikasi dalam daftar publik yang dikelola oleh Sekretariat United Nations Framework Convention
on Climate Change (UNFCCC).

15. Conference of the Parties dan United Nations Framework Convention on Climate Change

Pihak tertinggi dalam kerangka kerja Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai konvensi perubahan
iklim adalah Conference of the Parties (COP) dan United Nations Framework Convention on Climate
Change (UNFCCC). Keduanya merupakan asosiasi yang bertanggung jawab menjaga konsistensi upaya
internasional dalam konvensi yang ditandatangani di tahun 1992 dalam Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) Bumi. Konferensi COP dalam PBB mengenai perubahan iklim bertujuan mengurangi emisi yang
terjadi akibat gas rumah kaca sehingga gas tersebut tidak melampaui batas aman dan membahayakan
iklim dunia. Negara-negara yang meratifikasi terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelompok negara Annex
1 yang berisi negara-negara maju dan negara non-Annex 1 yang beranggotakan negara-negara
berkembang.

Daftar Pustaka

https://kumparan.com/iksanmaulana008/perjanjian-internasional-dalam-mengatasi-kerusakan-planet-
bumi-1zMR0nQZ68o

https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/

https://www.rumah.com/panduan-properti/10-dampak-pemanasan-global-ini-yang-bisa-anda-lakukan-
di-rumah-26040

https://www.gramedia.com/literasi/cara-mengatasi-pemanasan-global/

Anda mungkin juga menyukai