Nama Kelompok :
Kelas : X_4
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Pemanasan Global (Global Warming) ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Pemanasan Global (Global
Warming) ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Pemanasan Global (Global Warming) ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
II
DAFTAR ISI
SAMPUL............................................................................................................. I
KATA PENGANTAR....................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Kesimpulan................................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 10
III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari tahun ke tahun jika kita mengamati kejadian di bumi ini maka kita akan merasakan
suatu perbedaan, yaitu suhu di permukaan bumi ini semakin panas dan cuaca menjadi tidak
menentu. Para ahli menyebutnya dengan istilah pemanasan global atau global warming.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, seperti yang
terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang
ekstrim. Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang
dan longsor, munculnya angin puting beliung bahkan kekeringan yang mengancam jiwa
manusia, penyebab terjadinya pemanasan global yaitu peningkatan suhu di permukaan bumi
akibat efek rumah kaca.
Sinar matahari yang tidak terserap permukaan bumi akan dipantulkan kembali dari
permukaan bumi ke angkasa. Setelah dipantulkan kembali berubah menjadi gelombang
panjang yang berupa energi panas. Namun sebagian dari energi panas tersebut tidak dapat
menembus kembali atau lolos keluar ke angkasa, karena lapisan gas-gas atmosfer sudah
terganggu komposisinya. Akibatnya energi panas yang seharusnya lepas ke angkasa
(stratosfer) menjadi terpancar kembali ke permukaan bumi (troposfer) atau adanya energi
panas tambahan kembali lagi ke bumi dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga lebih
dari kondisi normal, inilah efek rumah kaca berlebihan karena komposisi lapisan gas rumah
kaca di atmosfer terganggu, akibatnya memicu naiknya suhu rata-rata dipermukaan bumi
maka terjadilah pemanasan global. Karena suhu adalah salah satu parameter dari iklim
dengan begitu berpengaruh pada iklim bumi, terjadilah perubahan iklim secara global.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pemanasan global?
2. Apa Penyebab Pemanasan Global?
3. Bagaimana pemanasan global diukur?
4. Apa dampak dari pemanasan global?
5. Bagaimana model Iklim yang terjadi
6. Apa akibat pemanasan global
7. Apa solusi untuk mengantisipasi pemanasan global?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Perubahan iklim di masa depan dan dampak yang terkait akan berbeda dari satu wilayah ke
wilayah lainnya. Efek yang sedang berlangsung dan diantisipasi termasuk kenaikan permukaan
laut, perubahan curah hujan, dan perluasan gurun di subtropis. Pemanasan di masa depan
diperkirakan akan lebih besar di atas daratan daripada di atas samudra dan terbesar di Kutub
Utara, dengan mundurnya gletser, permafrost, dan es laut secara terus-menerus. Kemungkinan
perubahan lainnya termasuk peristiwa cuaca ekstrem yang lebih sering seperti gelombang panas,
kekeringan, kebakaran hutan, curah hujan deras dengan banjir, dan hujan salju lebat;
pengasaman laut; dan kepunahan masif spesies karena perubahan rezim suhu.
Efek signifikan bagi manusia termasuk ancaman terhadap ketahanan pangan dari
penurunan hasil panen dan pengabaian daerah berpenduduk karena naiknya permukaan laut.
Karena sistem iklim memiliki inersia yang besar dan gas rumah kaca akan tetap di atmosfer
untuk waktu yang lama, banyak dari efek ini akan bertahan tidak hanya untuk beberapa dekade
atau abad, tetapi puluhan ribu tahun.
2
efek rumah kaca itu ada gunanya untuk bumi kita dalam hal memberi panas. Jika
tak ada efek rumah kaca maka bumi ini akan diselimuti oleh dingin. Kebayang
dong kalau bumi ini dingin? Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi
sebenarnya lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya sebelumnya. Andaikan tidak
ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh
permukaan Bumi. Karena efek inilah ,bumi menghangat, namun jika kadar
berlebihan maka akibatnya terjadilah yang dinamakan pemanasan global.
2) Efek Umpan Balik
Proses pemanasan selain menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air.
Contoh ya reaksi pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy + O2 → CO2
+ H2O. Nah tuh ada H2O alias air dihasilkan. Semakin banyak pemanasan yang
terjadi akibat efek rumah kaca karbon dioksida semakin melimpah uap air yang
membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi efek rumah kaca,
seperti gas CO2.
Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus
hingga akhirnya tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca
dari penguapan air disinyalir lebih besar dari efek rumah kaca gas CO2 yang
menghasilkannya. Aneh ya kan kalau banyak air rasanya lembab? Ya memang
kelembaban meningkat, namun meskipun kelembaban meningkat karena
kandungan air banyak, kelembaban relatif udara malah nyaris konstan bahkan
berkurang karena udara malah menghangat. Lamanya umpan balik perlahan
mengingat CO2 di atmosfer betah dan berumur panjang.
Umpan balik yang kedua disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari bawah,
memang awan terlihat memantulkan lagi radiasi ke permukaan, akibatnya akan
terjadi peningkatan efek pemanasan. Namun lain lagi jika kita mengintipnya dari
atas. Dari atas awan terlihat memantulkan lagi radiasi infra merah kembali ke
angkasa sehingga menurunkan panas dan ada efek pendinginan.
3
Umpan balik tak selalu negatif. Ada juga positifnya, Umpan balik positif muncul
karena terlepasnya CO2 dan CH4 atau gas metana dari melunaknya tanah beku
(permafrost). Proses ini adalah mekanisme lainnya yang juga memberikan
pengaruh terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas
CH4 yang ternyata menimbulkan umpan balik positif.
3) Variasi Matahari
variasi matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dilepaskan matahari.
Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah)
selain fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan bahwa adanya
variasi matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil
dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan global karena variasi matahari
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi matahari terjadi
peningkatan aktivitas matahari. Aktivitas tersebut mampu menaikkan suhu
stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan menurunkan suhu stratosfer
Dengan angka sekecil ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang
terhadap pemanasan global. Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan
Fröhlich menemukan bahwa tidak ada pemanasan global dengan variasi matahari
sejak tahun 1985 sebenarnya tak ada hubungan sama sekali , baik melalui variasi
dari output matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.
4
ilmuwan juga sudah menduga kalau iklim bumi semakin menghangat namun saat itu mereka
belum punya cukup bukti untuk memperkuat dugaannya. Mereka tak mau dianggap “halu”
.Di daerah-daerah dekat perkotaan kemudian didirikan stasiun cuaca. Letak stasiun cuaca di
perkotaan dengan tujuan banyak mendapatkan data dari panas yang dihasilkan dari aktivitas
kendaraan dan bangunan. Data yang terkumpul ternyata lebih akurat. Hasil tersbeut cocok
dengan hipotesis mereka selama ini, menghangatnya bumi memang bukan sekedar isapan jempol
belaka. Akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratus tahun terakhir
terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990, dengan 1998
menjadi tahun yang paling panas.
Pada tahun 2001, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) membuat kesimpulan
yang menyatakan bahwa suhu udara global telah meningkat 0,6 derajat Celcius (1 derajat
Fahrenheit) sejak 1861. Mereka setuju bahwa pemanasan tersebut terutama diakibatkan oleh
aktivitas manusia yang menyumbang gas-gas rumah kaca ke atmosfer.
IPCC bahkan memprediksi peningkatan suhu rata-rata global akan meningkat 1.1 hingga
6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Apabila gas rumah kaca yang teremisi
terus meningkat, para ahli memperkirakan, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer dapat
melonjak. Bahkan hingga tiga kali lipat pada awal abad ke-22 bila dibandingkan masa sebelum
era industri. Apa Akibatnya? Ya tentu saja akan terjadi akan terjadi perubahan iklim secara
dramatis, miris bikin histeris!
D. MODEL IKLIM
Untuk memperkuat hipotesis mereka tentang Pemanasan global, sebenarnya Para ilmuwan
telah membuat model-model komputer berdasarkan prinsip-prinsip dasar dinamika fluida,
transfer radiasi, dan proses-proses lainya. Model iklim itu yang setiap tahun mengalami
perbaikan seiring kecanggihan teknologi. Hasilnya terlihat bahwa penambahan gas-gas rumah
kaca berefek pada iklim yang lebih hangat. Meskipun digunakan asumsi-asumsi yang sama
terhadap konsentrasi gas rumah kaca pada masa depan, namun sensitivitas iklimnya masih akan
berada pada suatu rentang tertentu.
Model-model iklim yang sudah diformulasikan juga dipakai untuk menemukan penyebab-
penyebab perubahan iklim yang terjadi saat ini. Caranya adalah dengan membandingkan
perubahan yang telah diamati dengan hasil prediksi model terhadap berbagai penyebab, apakah
itu alami maupun aktivitas manusia.
Saat ini model iklim yang ada ternyata sudah mirip dengan perubahan suhu global hasil
pengamatan selama seratus tahun terakhir, tetapi tidak menstimulasi semua aspek dari iklim.
5
Memang model-model ini tidak secara langsung menyatakan bahwa pemanasan yang ada antara
tahun 1910 hingga 1945 disebabkan oleh proses alami atau aktivitas manusia sih, namun
hasilnya memperlihatkan bahwa pemanasan sejak tahun 1975 dimonopoli oleh emisi gas-gas
yang ada dalam aktivitas harian manusia.
Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang
menjadi uap dan lepas dari lautan. Curah hujan di seluruh dunia telah naik sebesar
1 persen dalam seratus tahun terakhir ini . Badai akan ternyata lebih sering
melanda. Selain itu, air akan lebih cepat lepas jadi uap dari tanah.Akibatnya
beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup
lebih kencang dan memiliki pola yang berbeda dengan sebelumnya. Topan badai
(hurricane) yang mendapat kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
dahsyat. Pola cuaca menjadi sulit terprediksi dan lebih ekstrem.
6
2) Meningkatnya permukaan air laut
Cairnya es di daerah kutub telah menyebabkan volume air laut akan
bertambah ,akibatnya akan terjadi peningkatan permukaan air laut. Tinggi muka
laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20,
dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35
inci) pada abad ke-21 wow! Apa yang terjadi jika air laut naik? Tentu saja daerah
seputaran pantai akan terendam. Seperti negara Belanda yang kehilangan 17,6 %
daerahnya karena tenggelam oleh naiknya 100 cm permukaan laut. Erosi dari
tebing, pantai, dan bukit pasir akan mengalami peningkatan. Ketika tinggi lautan
mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang tak bisa dihindari lagi.
3) Suhu global cenderung meningkat
Jika kita membayangkan bahwa,dengan panasnya bumi, maka akan banyak
makanan yang dihasilkan,maka bayangan itu keliru. Mungkin di suatu daerah
akan menguntungkan karena mengalami musim hujan jadi lebih lama,tapi daerah
di belahan bumi lain sebaliknya mengalami musim panas berkepanjangan.
Jika salju di daerah gurun sampai turun, pertanian gurun yang menggunakan air
irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan
salju) yang dihasilkan musim dingin, yang selama ini berfungsi sebagai reservoir
alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Belum lagi
tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang
lebih hebat.
4) Gangguan ekologis
Ketika suhu bumi memanas, kita saja sebagai manusia tak nyaman. Efek
pemanasan mengganggu kehidupan. Hewan-hewan akan bermigrasi mencari
tempat sejuk, tumbuhan mengubah arah pertumbuhannya mencari tempat yang
mendukung pertumbuhannya.
Manusia yang dikaruniai akal mungkin akan melakukan hal yang meminimalisir
panas yang muncul, namun makhluk lain tentu tidak. Hewan dan tanaman bisa
jadi berakhir dengan kepunahan karena tak mampu beradaptasi.
5) Dampak sosial dan politik
Kondisi cuaca yang tak menentu menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
Bagi para petani kondisi hujan yang tak kunjung usai bisa menggagalkan panen,
sementara jika panas berkepanjangan juga menyulitkan mereka untuk memulai
pertanian karena susahnya pasokan air. Panas juga menyebabkan hutan mudah
mengalami kebakaran. Banyak titik api yang berpotensi terbakar. Hutan di
Indonesia sudah sering terbakar. Masalah kebakaran hutan sempat pelik dan sulit
dicari solusinya.
7
F. AKIBAT PEMANASAN GLOBAL DI INDONESIA
Pada tahun 2030 menurut Badan Klimatologi Meteorologi dan Geofisika akan terjadi
peningkatan suhu sebesar 0,5 derajat celcius. Selain kenaikan suhu udara, kasus kekeringan juga
akan meningkat di Pulau Sumatera bagian selatan, sebagian besar Pulau Jawa, Madura, Bali,
Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2030. Sementara musim
hujan, lebat hingga ekstrim juga cenderung bertambah hingga 40 persen dibandingkan saat ini.
Meskipun hujan sebenarnya hanya tetesan air semata, namun bagi mereka yang baper hujan
adalah tetesan rindu.
Hal lain yang terjadi karena pemanasan global adalah menurunnya kadar oksigen di daerah
khatulistiwa, termasuk Indonesia. Dampaknya lebih parah, dibanding kawasan negara empat
musim. Selama ini di dalam lautan ada perbedaan diklasifikasikan berdasarkan kedalamannya,
laut membuat stratifikasinya sendiri. Proses stratifikasi ini membuat oksigen banyak
terkonsentrasi di bagian atas sehingga menghasilkan banyak biomassa berupa ikan dan ganggang.
Suhu panas ini juga melakukan penyerapan oksigen di permukaan. Nah, Perubahan ini
malah mengganggu rantai makanan yang selama ini sudah terbentuk. Rantai makanan di mana
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat manusia.
Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita
oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras
karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi,
namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap
kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini
maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
kehidupan manusia basisnya adalah rantai makanan. Jika rantai makanan terganggu
kacaulah proses kehidupan. Pemanasan global juga akan berdampak pada naiknya suhu sehingga
bila ini terjadi maka yang ditakutkan adalah kurang konsistennya produktivitas biomassa akibat
kenaikan suhu. Kondisi yang ditakutkan adalah para petani seharusnya panen jadi tidak panen.
Pendapatan yang seharusnya segera mereka genggam lepas begitu saja karena gagal panen. Yang
kuat jadi lemah, maka rantai makanan akan semakin timpang.
8
a. Konservasi lingkungan seperti melakukan reboisasi, penenaman pohon dan penghijauan
lahan kritis.
b. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif (Energi air, matahari, angin,
bioenergy) guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil (minyak bumi dan
batu bara).
c. Daur ulang dan efisiensi energi.
d. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan
penerapan untuk mencegah terjadinya pemanasan global.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemanasan global telah menjadi permasalahan yang menjadi sorotan utama umat
manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan
dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global
diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini.
Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi
efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa
depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan
global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini.
B. SARAN
Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka
dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita
memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita
menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan
bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/pemanasan-global/
https://doc.lalacomputer.com/makalah-pemanasan-
global/https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-padang/lingkungan-
tambang/pemanasan-global/11053663
10