Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH GEOGRAFI

Disusun Oleh :

ANDRIAN MAHENDRA
KELAS : X.IPS.1

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya  sehingga makalah ini dapat diselesaikan.  Tidak lupa salawat serta salam semoga
selalu tercurah dan terlimpah kepada junjungan kita Besar Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan safaatnya di hari kiamat nanti.
“Tiada gading yang tak retak”. Begitu juga dalam pembuatan makalah ini. Kami
menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangannya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari
dosen pengampuh dan teman-teman sangat kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirul kalam.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Pendopo Barat, Juni 2021

Penulis

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita memerlukan air bersih untuk minum, memasak, mencuci
dan keperluan lain. Air tersebut mempunyai standar 3 B yaitu tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak beracun. Tetapi adakalanya kita melihat air yang berwarna keruh dan berbau serta sering
kali bercampur dengan benda-benda sampah seperti kaleng, plastik, dan sampah organic.
Pemandangan seperti ini kita jumpai pada aliran sungai atau dikolam-kolam. Air yang demikian
biasa disebut air kotor atau disebut pula air yang terpolusi.Darimana polutan itu berasal ?Bagi
kita, khususnya masyarakat pedesaan sungai adalah sumber air sehari-hari. Sumber polutan dapat
berasal dari mana-mana. Contohnya limbah-limbah industri dibuang dan dialirkan ke sungai.
Semua akhirnya bermuara di sungai dan pencemaran polutan air ini dapat merugikan manusia
bila manusia mengkonsumsi air yang tercemar. Maka dari itu kelompok kami ingin membahas
upaya pencegahan pencemaran air melalui makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hidrosfer?
2. Apa yang dimaksud dengan siklus hidrosfer ?

C. Tujuan
          Tujuan penulisan makalah ini pada dasarnya ialah ingin mengetahui apakah hindrosfer dan
maksud dengan siklus hidrosfer.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hidrosfer
Hidrosfer merupakan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Hidrosfer
berasal dari kata hidros yang berarti ’air’ dan sphere yang berarti ’daerah’ atau ‘bulatan’. Daerah
perairan ini meliputi samudra, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di
atmosfer. Hidrosfer menempati sebagian besar muka bumi karena 75% muka bumi tertutup oleh
air. Jumlah air yang tetap dan selalu bergerak dalam satu lingkaran peredaran membentuk suatu
siklus yang dinamakan siklus hidrologi, siklus air, atau daur hidrologi.
Penguapan air yang terjadi di permukaan bumi terutama samudra dan laut disebabkan
oleh panas matahari. Uap air yang terbentuk akan bergerak naik ke udara yang segera diikuti
penurunan suhu. Setelah sampai pada ketinggian tertentu, uap air yang mengalami kondensasi
(pengembunan) dan berubahlah menjadi embun atau awan, dan akhirnya embun berubah menjadi
hujan atau salju.

B. Siklus Hidrosfer
Ada tiga macam siklus hidrologi, yaitu:
1. Siklus Kecil
Karena pemanasan matahari, terjadi penguapan air laut yang berkumpul menjadi awan.
Pada ketinggian tertentu karena kondensasi terjadi titiktitik air yang berkumpul semakin lama
semakin besar volumnya, kemudian jatuh sebagai hujan. Selanjutnya air kembali ke laut.
2. Siklus Sedang
Mula-mula terjadi penguapan air laut sehingga terbentuk awan. Awan terbawa oleh angin
ke daratan dan terjadi kondensasi. Karena kondensasi akhirnya awan jatuh sebagai hujan.
Sebelum kembali ke laut, air hujan tersebut masuk ke dalam tanah, selokan-selokan, terus
mengalir ke sungai sungai, dan kembali ke laut.
3. Siklus Panjang
 Prosesnya sama dengan siklus sedang. Hanya setelah terjadi kondensasi, titik-titik air
terbawa angin ke tempat yang lebih tinggi sehingga menjadi kristal-kristal es. Kristal-kristal es
tersebut masih terbawa angin ke puncak gunung kemudian jatuh sebagai salju, terjadi gletser,
mengalir ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.
       Dengan memahami konsep daur hidrologi secara luas, pengertian istilah daur dapat
digunakan sebagai konsep kerja untuk analisis dari berbagai permasalahan, misalnya dalam
perencanaan dan evaluasi pengelolaan DAS (Daerah Aliran Sungai). Di dalam daur hidrologi,
masukan berupa curah hujan akan didistribusikan melalui beberapa cara, yaitu air lolos
(througfall), aliran batang (stemflow), dan air hujan yang langsung ke permukaan tanah.
Sedangkan air larian dan air infiltrasi akan mengalir ke sungai sebagai debit aliran dan sebagian
lagi menjadi air tanah.
Siklus hidrologi besar terjadi di dalam DAS, dalam mempelajari DAS, daerah aliran
sungai biasanya dibagi menjadi daerah hulu, tengah, dan hilir. Secara biogeofisik daerah hulu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: merupakan daerah konservasi, kemiringan lereng besar
(>15%), bukan merupakan daerah banjir. Jenis penggunaan lahan merupakan hutan, mempunyai
bentuk lembah sungai V. Daerah hilir DAS mempunyai ciriciri sebagai berikut: merupakan
daerah budi daya, kemiringan lereng kecil (<8%), dan beberapa tempat merupakan daerah banjir.
Jenis penggunaan lahan didominasi tanaman pertanian, mempunyai bentuk lembah sungai
U dan pengaturan pemakaian air ditentukan oleh bangunan irigasi. Daerah aliran sungai yang
tengah merupakan daerah transisi dari kedua karakteristik DAS yang berbeda tersebut di atas.
Ekosistem DAS hulu merupakan bagian yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan
terhadap seluruh bagian DAS. Perlindungan ini, antara lain, dari segi fungsi tata air. Erosi yang
terjadi di daerah hulu akibat praktik bercocok tanam yang tidak mengikuti kaidahkaidah
konservasi tanah dan air atau akibat pembuatan jalan yang tidak direncanakan dengan baik tidak
hanya berdampak di daerah erosi tersebut berlangsung, tetapi juga akan menimbulkan dampak di
daerah hilir dalam bentuk penurunan kapasitas tampung waduk sehingga terjadi pendangkalan
sungai dan saluran irigasi yang meningkatkan risiko banjir. Demikian juga penebangan hutan
secara terus-menerus di daerah hulu akan menimbulkan peningkatan laju erosi di daerah tengah
dan hilir.
Dengan demikian, kondisi hidrologis DAS yang baik sangat dipengaruhi oleh
pemanfaatan dan konservasi lahan di wilayah DAS tersebut. Siklus air terjadi karena adanya
proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis, antara lain, sebagai berikut.
a. Transpirasi, adalah proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun.
b. Evaporasi, adalah penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud
air menjadi gas. Penguapan di bumi 80% berasal dari penguapan air laut.
c. Evapotranspirasi, adalah proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
d. Kondensasi, merupakan proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
e. Presipitasi, merupakan segala bentuk hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, dan hujan salju.
f. Run off (aliran permukaan), merupakan pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui
sungai dan anak sungai.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikian makalah saya. Dari latar belakang dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1) Hidrosfer ialah daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi bulat.
2) Ilmu yang mempelajari perairan di darata disebut hidrologi. Siklus hidrologi di terbagi
menjadi 3 :
- Siklus pendek : Penguapan air laut – konveksi – kondensasi – tebentuk awan di atas
lautan hujan yang terjadi di lautan
- Siklus sedang : Penguapan air laut – konveksi - kondensasi – terbawa angin - kemudian
air hujan mengalir kembali ke laut
- Siklus panjang : Penguapan air laut – konveksi – turun hujan – terjadi aliran permukaan
dan aliran aliran bawah tanah – kemudian aliran permukaan ataupun aliran bawah tanah
tersebut mengalir kembali ke laut
3) Persebaran air dibumi dibagi menjadi 2, yaitu perairan daratan dan laut.
4) Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,sungai,lautan,dan air
tanah akibat aktivitas manusia. Danau,sungai, lautan, dan air tanah adalah bagian penting
dalam siklus kehidupan manusia.Air disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan
antropogenik, berkurangnya kemampuan mendukung komunitas penyusun abiotic, atau
berbagai fenomena alamyang dapat menyebabkan perubahan besar dalam kualitas air seperti
gunung berapi,badai, dan gempa bumi sehingga tidak bisa mendukung kehidupan manusia.

B. Saran
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain tidak
membuang sampah rumah tangga,sampah rumah sakit,sampah/limbah industry secara
sembarangan ke dalam air sungai,danau,ataupun selokan. Tidak menggunakan pupuk dan
pestisida secara berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan
tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan
bagi tanaman air seperti eceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.

DAFTAR PUSTAKA

http://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/pencemaran-lingkungan
http://www.rijalhabibulloh.com/2015/03/makalah-hidrosfer-makalah-geografi.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-hidrosfer-5652d7ff4a80e.html
http://sumberfisika.blogspot.co.id/2012/12/makalah-hidrosfer.html
Sobandi, I.D. 2014. Mandiri K13 Geografi kelas X.Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai