Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

TUGAS VULKANOLOGI
STRUKTUR GUNUNG API SUMBAT LAVA

OKTO FERDINAN R
111.130.142

MATA KULIAH VULKANOLOGI


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

Okto Ferdinan Rizti


111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

STRUKTUR GUNUNG API


SUMBAT LAVA

A. Pengertian
Sumbat Lava dikenal juga sebagai lava dome yaitu berupa bentukan positif
berupa sumbat yang terbentuk dari pembekuan lava pada lubang kepundan
gunung api. Sumbat lava merupakan penampakan gunung api ekstrusif dimana
terjadi pendorongan magma ke permukaan sehingga magma menjadi dingin pada
saaat mencuat. Terbentuk ketika lava yang keluar dari kawah gunung api
membeku kemudian menyumbat jalan keluarnya magma yang ada dibawahnya.
Sumbat lava merupakan bagian dari Guguran lava dimana lava yang
sudah mendingin menjadi batuan volkanik (misalnya andesit) di puncak
gunungapi membentuk sumbat lava (volcanic plug) yang bisa menutupi
seluruh atau sebagian lubang kepundan, tergantung bentuknya, bisa berupa kubah
ataupun tiang. Biasanya terjadinya guguran lava dalam skala yang besar
mengindikasikan akan terjadi erupsi, karena adanya peningkatan desakan magma
dan tekanan gas dari bawah, mengakibatkan sumbat lava ini mengalami
deformasi, terangkat, retak-2 dan akhirnya rontok membentuk guguran lava.

Gambar 1. Sumbat Lava pada gunung api St. Helens

B. Genesa

Okto Ferdinan Rizti


111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

Sumbat lava ini terbentuk dari magma yang kental yang membeku relatif
cepat setelah magma tersebut muncul ke permukaan. Kubah lava terbentuk bila
lava relatif kental sehingga begitu keluar ke permukaan segera membeku dan
menumpuk langsung di ataslubang kepundan membentuk kubah. Kubah lava ini
ke bawahnya dapat berhubungan denganleher gunungapi atau retas. Perbedaan
antara sumbat lava dengan kubah lava hanya pada bentuk,yang pertama berbentuk
sumbat sedang yang kedua berbentuk kubah. ukuran sumbat selalu lebih kecil dari
kubah lava.
Sumbat lava sangat erat dengan tipe Gunung api Merapi dimana
pencirinya antara lain lava yang cair dan kental dimana dapur magma relative
dangkal. Magma naik ke atas melalui pipa kepundan akan membentuk sumbat
lava, sementara di bagian bawahnya masih cair. Sumbat lava yang gugur akan
menyebabkan terjadinya awan panas guguran. Semakin tinggi tekanan gas,
kepundan yang tersumbat akan menyebabkan kehancuran sumbat lava dan akan
terbentuk awan panas letusan.

Gambar 2. Proses Terbentuknya Sumbat Lava di Gunung Kelud

Okto Ferdinan Rizti


111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

C. Bentuk, Karakteristik dan Hasil Letusan


Diameter dari sumbat lava bervariasi dari beberapa meter sampai
kilometer dan ketinggiannya bervariasi sampai dengan lebih dari 1 kilometer.
Kubah lava ini mempunyai bentuk geometri yang curam atau tabular, circular atau
membundar, elips atau lonjong dan bentuk tidak teratur serta memiliki warna dan
tekstur baik yang seragam maupun bervariasi. Kecepatan efusifnya memiliki
rentang dari 1 m3/s sampai lebih dari 100 m3/s. Beberapa sumbat lava yang besar
menyumbat aliran lava menjauh dari lubang kepundan utama yang disebut sebagai
coulees.
Sebuah Sumbat Lava dapat membentuk sebuah Tipe erupsi bernama
Vulkanian dimana magma yang membentuk erupsi tipe Vulkanian bersifat dari
basa dan asam ( andesit ke dasit) dan prosesnya diawali dengan lubang kepundan
yang tertutup oleh sumbat lava itu sendiri yang membeku di pipa magmanya
setelah erupsi sebelumnya. Dalam erupsi vulkanian ini memiliki penciri asap
erupsi yang membumbung tinggi dan melebar menyerupai cendawan. Sumbat
lava dapat dicirikan antara lain oleh:

Bentuk terobosan seperti pipa, kedudukan memotong (discordant) bidang


perlapisan batuan di sekelilingnya.

Efek kontak terhadap batuan di sekitarnya terjadi di sekeliling tubuh


terobosan.

Ke arah bagian tepi tubuh semakin bertekstur gelas atau membentuk breksi
(autoklastika).

Struktur segregasi berarah paralel vertikal pada pandangan dari samping,


tetapi menjadi konsentris pada pandangan dari atas. Struktur lubang
dijumpai, terutama di bagian atas tubuh intrusi.

Secara umum, komposisi banyak tersusun oleh gelas karena ukurannya


yang relatif kecil.

Okto Ferdinan Rizti


111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

Berhubung terjadi dekat di bawah atau bahkan di dalam kawah gunungapi,


biasanya batuan di sekitarnya sudah mengalami alterasi hidrotermal.

Material yang dikeluarkan dapat berupa:


1. Lava.
Merupakan cairan larutan silika pijar yang keluar dari dalam bumi yang keluar
melalui vein.
2. Awan panas
Ketika lava dome meledak dapat melontarkan material ke udara dan juga ada yang
berjalan di permukaan yang akan membentuk awan panas dengan suhu yang
sangat tinggi.
3. Abu/pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik
Karena ledakan yang cukup besar dapat membentuk material yang sangat halus.
Material tersebut dapat terbawa angin sampai jauh hingga terendapkan di daerah
yang sangat jauh. Contohnya peristiwa letusan Gunung Kelud pada 2014 yang
materialnya mencapai Jogjakarta.
4. Gas vulkanik: gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan. Contoh: CO,
CO2, H2S, SO2
5. Aliran lahar
Terjadi pada gunungapi yang baru meletus sehingga banyak material lepas hasil
letusan di sekitar puncak terhanyutkan oleh air hujan.

D. Sumbat Lava Gunung Kelud


Di Indonesia salah satu gunung api yang khas mempunyai kubah lava,
yaitu Gunung Api Kelud yang terdapat di Jawa Timur dengan tipe letusan
eksplosif. Endapan aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik mendominasi
penyusun tubuh gunungapi tersebut. Aliran lava dan kubah lava hanya terdapat di
Okto Ferdinan Rizti
111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

sekitar pusat erupsi baik yang dihasilkan dari erupsi pusat maupun erupsi
samping, membentuk G. Kelud yang tidak beraturan seperti kerucut gununggunungapi strato pada umumnya.
Ada 7 (tujuh) kubah lava yang terdapat di komplek G. Kelud yaitu Lirang,
Kombang, Kelud, dan Sumbing yang terbentuk di sekitar pusat erupsi utama, serta
Kramasan, Pisang, dan Umbuk terbentuk akibat erupsi samping. Sejak abad ke 11
erupsi G. Kelud tercatat terjadi pembentukan kubah dan sumbat lava sebanyak 3
(tiga) kali yaitu tahun 1376, 1920, dan terakhir 2007. Sejak erupsi yang terjadi
pada tahun 2007 sampai saat ini kubah lava masih dalam pertumbuhan. Apakah
kubah lava yang terbentuk pada erupsi terakhir ini akan dihancurkan lagi oleh
letusan yang akan datang seperti kubah lava lainnya yang terbentuk dalam masa
sejarah?

Gambar 3. Salah Satu Sumbat Lava di Gunung Kelud


Sejarah geologi G. Kelud memperlihatkan bahwa perpindahan pusat erupsi
dan kubah lava di komplek gunungapi ini merupakan salah satu cirinya.
Perpindahan pusat erupsi tersebut sangat tergantung pada kekuatan kubah yang
terbentuk sebagai sumbat pada konduit saluran keluarnya magma, besarnya energi
yang terjadi pada erupsi yang akan datang. Disamping itu komposisi dan volume
magma yang berada dibawahnya sebagai pengontrol suatu letusan sangat
mempengaruhi. Bila kubah lava yang terbentuk cukup kuat untuk didobrak maka
Okto Ferdinan Rizti
111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

kemungkinan besar jalan keluar magma akan melewati zona lemah lainnya yang
ada di komplek G. Kelud untuk membentuk pusat erupsi baru.
Gunung Kelud merupakan gunungapi tipe A di Jawa Timur yang sangat
aktif. Letusan yang tercatat dalam sejarah dimulai pada tahun 1000 dan dalam
selang waktu

antara 15 30 tahun gunungapi ini meletus secara eksplosif.

Seluruh letusan yang terjadi pada masa lalu hingga sekarang berasal dari kawah
G. Kelud saat ini.
Dalam sejarah pembentukan G. Kelud dapat dijumpai sedikitnya ada 4
(empat) kubah lava yang terbentuk hasil erupsi pusat dan ada 3 (tiga) kubah lava
sebagai hasil erupsi samping. Empat kubah lava hasil erupsi pusat yang terdapat
di sekitar puncak adalah Lirang, Kombang, Kelud, dan Sumbing, sedangkan tiga
kubah lava yang lainnya hasil erupsi samping adalah Kramasan, Pisang, dan
Umbuk. Kusumadinata (1978) mencatat bahwa G. Kelud dalam sejarah
letusannya pernah menghasilkan kubah lava pada tahun 1376 dan sumbat lava
pada tahun 1920. Keduanya kemudian terhancurkan lagi oleh letusan-letusan yang
terjadi kemudian.
Aktivitas tahun 2007 merupakan letusan G.Kelud terkini yang
menghasilkan kubah lava di dalam Danau Kawah, yang mengakibatkan hampir
seluruh bagian danau tersebut tertutup oleh kubah lava ini. Apakah Kubah Lava
2007 ini akan terhancurkan lagi oleh letusan kemudian? Berdasarkan sejarah
geologi G.Kelud, pusat-pusat letusannya berpindah - pindah. Oleh karena itu
kemungkinan pusat erupsi yang akan datang dapat tetap berada di kawah sekarang
dengan cara menghancurkan kubah 2007 yang ada. Pusat erupsi dapat juga
bergeser dari satu titik ke titik lainnya baik di daerah puncak maupun di lereng G.
Kelud.
Erupsi G. Kelud baik yang terjadi pada pra-sejarah maupun dalam sejarah
manusia didominasi oleh letusan-letusan eksplosif yang menghasilkan endapan
aliran piroklastik dan jatuhan piroklastik. Disamping endapan-endapan tersebut
terdapat juga endapan-endapan freatomagmatik dan freatik yang merupakan
proses awal dari suatu rentetan letusan eksplosif dari suatu gunungapi yang di
Okto Ferdinan Rizti
111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

puncaknya mempunyai danau kawah. Endapan tersebut pada umumnya terbentuk


pada masa sejarah yang berasal dari kawah sekarang.
Kubah lava banyak dijumpai di komplek G.Kelud yang merupakan ciri
tersendiri dari gunungapi ini. Karena tubuh dan daerah puncaknya tersusun oleh
endapan-endapan piroklastik yang mudah tererosi sedangkan kubah lava tahan
terhadap erosi, sehingga bentuk gunungapi ini terlihat seperti bukit yang pada
bagian puncaknya tidak beraturan.
Ada 7 (tujuh) kubah lava yang terdapat di komplek G. Kelud yang terdapat
di sekitar kawah pusat maupun yang terdapat di daerah lereng sebagai hasil erupsi
samping. Dalam masa sejarah G. Kelud pernah terjadi pembentukan kubah lava
pada tahun 1376 dan sumbat lava pada tahun 1920, tetapi keduanya kemudian
terhancurkan lagi oleh letusan berikutnya (Kusumadinata, 1979).
Kubah lava di komplek G. Kelud pada umumnya mempunyai komposisi
andesit basaltik. Wirakusumah (1991) menyatakan bahwa seluruh lava G. Kelud
baik terdapat sebagai kubah lava maupun aliran lava pada umumnya bertekstur
porfiritik, tetapi kadang-kadang dijumpai bertekstur glomeroporfiritik, berbutir
halusmedium atau kadang-kadang berbutir kasar dengan mikrokristalin
plagioklas atau gelas vulkanik sebagai masa dasarnya. Pada umumnya fenokris
terdapat lebih dari 50% dari volume total batuan yang terdiri atas kristal-kristal
plagioklas sebagai fenokris utamanya yang kemudian diikuti oleh fenokrisfenokris klino piroksen, orto piroksen, mineral gelap, dan kadang-kadang
dijumpai amfibol.
Kubah Lava Lirang adalah kubah lava paling tua yang terdapat di komplek
G. Kelud berumur sekitar 238.000 tahun (Wirakusumah, 1991). Kubah lava ini
berkomposisi andesit basaltik dengan kandungan silika antara 54,6 56,6% berat
bertekstur porfiritik. Mineral utama pembentuk batuan ini adalah plagioklas,
diikuti oleh klinopiroksen, ortopiroksen serta mineral gelap, yang kadang-kadang
dijumpai amfibol sebagai fenokris. Masa dasarnya adalah mikrolit-mikrolit
plagioklas, klinopiroksen, ortopiroksen, magnetit, dan gelas vulkanik.

Okto Ferdinan Rizti


111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

Kubah lava kedua adalah Kombang, berkomposisi andesit dengan


kandungan silika sekitar 59,2% berat dan bertekstur hipokristalin. Amfibol banyak
dijumpai sebagai fenokris disamping plagioklas dan mineral gelap yang tertanam
dalam masa dasar mikrolit-mikrolit plagioklas, piroksen, dan gelas vulkanik.
Kubah lava lainnya yang terbentuk pada perioda ini adalah Kubah Lava Kramasan
yang berumur sekitar 99.000 tahun (Wirakusumah, 1991). Kubah lava ini terdapat
sebagai erupsi samping dari Kawah Gajahmungkur. Kubah Lava Kramasan
berkomposisi andesit dengan kandungan silika antara 60,561,3%berat.
Komposisi mineraloginya hampir sama dengan komposisi Kubah Lava Kombang
yang pada fenokrisnya juga banyak dijumpai amfibol disamping plagioklas dan
klinopiroksen yang terdapat pada masa dasar mikrolit plagioklas, amfibol,
ortopiroksen, dan gelas vulkanik.
Kubah lava berikut adalah Kubah Lava Pisang yang terdapat sebagai hasil
erupsi samping dari Kawah Tumpak (Zaennudin, 1986 dan Wirakusumah, 1991).
Batuan ini bertekstur porfiritik berkomposisi andesit basaltik, berbutir medium
dengan kandungan silika sekitar 54,1% berat. Fenokrisnya didominasi oleh
plagioklas yang diikuti kemudian oleh klinopiroksen, ortopiroksen, dan mineral
gelap. Masa dasarnya terdiri atas mikrolit-mikrolit plagioklas, ortopiroksen dan
klinopiroksen, mineral gelap, dan gelas vulkanik. Kawah Tumpak sebagai pusat
erupsi utama kemudian rentetan erupsinya diakhiri dengan pembentukan Kubah
Lava Kelud. Batuan dari kubah lava ini pada umumnya telah mengalami alterasi
sehingga sangat sukar menemukan contoh dalam keadaan masih segar. Xenolith
gabro amfibolit terdapat pada batuan Kubah Lava Kelud.
Kubah lava paling akhir sebelum terbentuk Kubah Lava 2007 yang
terdapat di wilayah pusat erupsi utama adalah Kubah Lava Sumbing. Kubah lava
ini disebut juga sebagai Kubah Lava Merak (Wirakusumah, 1991). Kubah lava
ini merupakan ciri khusus dari G. Kelud karena memperlihatkan struktur kekar
kolom (columnar joints) yang sangat jelas, sebagian telah terusakkan oleh
pembentukan Kawah Kelud sekarang (Gambar 4). Batuan kubah lava ini
berkomposisi andesit basaltik bertekstur porfiritik, berbutir halusmedium dengan
kandungan silika sekitar 53,955,3% berat. Total fenokris terdapat antara 4055%
Okto Ferdinan Rizti
111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

dari volume total batuan yang didominasi oleh mineral plagioklas kemudian
diikuti oleh klinopiroksen dan ortopiroksen serta mineral gelap. Masa dasarnya
adalah mikrolit-mikrolit plagioklas, klinopiroksen berbentuk anhedral, mineral
gelap, dan gelas vulkanik.
Pembentukan kubah lava di komplek G.Kelud merupakan salah satu ciri
tersendiri dari aktivitasnya. Seperti yang telah dikemukakan pada uraian
sebelumnya bahwa kubah lava yang terdapat di komplek G. Kelud sedikitnya ada
7 (tujuh) kubah lava, yang terdapat baik di sekitar erupsi pusat maupun di erupsi
samping. Setiap siklus erupsi pada kawah-kawah yang terdapat di komplek
gunungapi ini hampir semuanya diakhiri dengan pembentukan kubah lava atau
sumbat lava.
Pembentukan kubah lava adalah salah satu bentuk erupsi G. Kelud yang
sangat umum dijumpai di komplek gunungapi ini disamping erupsi eksplosif yang
menghasilkan endapan piroklastik. Kubah lava terbentuk baik di sekitar pusat
erupsi utama maupun erupsi samping.

Okto Ferdinan Rizti


111.130.142
Kelas D

Mata Kuliah Vulkanologi 2016

DAFTAR PUSTAKA

Zaennudin, Akhmad. 2008. KUBAH LAVA SEBAGAI SALAH SATU CIRI


HASIL LETUSAN GUNUNG KELUD. Bulletin Vulkanologi dan Bencana
Geologi.
Putrohady, Rovicky. 2007. Mengenal Gunung Kelud. Available at
https://rovicky.wordpress.com/2007/10/19/mengenal-gunung-kelud/. Diakses
pada 2 April 2016

Okto Ferdinan Rizti


111.130.142
Kelas D

Anda mungkin juga menyukai