Anda di halaman 1dari 69

MAKALAH

ILMU PENGETEHUAN BUMI DAN ANTARIKSA


“STRUKTUR BUMI”

Dosen Pengampu :
Dr. Upik Nurbaiti, M.Si.

Disusun Oleh:

1. Isna Novebriana J. (4201418059)


2. Maulida Rahma A. (4201418068)
3. Risma Tantri (4201418076)
4. Talitha Putri I. (4201418089)
5. Muhammad Ijab M. (4201418098)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. 2

ABSTRAK .................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 4

A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 4

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................... 6

C. TUJUAN ........................................................................................... 6

D. MANFAAT ........................................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 8

A. INTERIOR BUMI.............................................................................. 7

B. LITOSFER ....................................................................................... 13

C. LEMPENG TEKTONIK ................................................................. 22

D. GEMPA BUMI ................................................................................ 26

E. HIDROSFER ................................................................................... 30

F. ATMOSFER .................................................................................... 41

G. MEDAN MAGNET BUMI.............................................................. 50

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A. KESIMPULAN ................................................................................ 53

B. SARAN ............................................................................................ 53

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 55

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN ................................................... 58

2
ABSTRAK

Astronomi tidak melulu tentang mengamati fenomena angkasa. Astronomi


adalah sains dunia yang bersangkutan dengan bermacam badan angkasa. Agar
astronomi di Indonesia tetap berkembang nantinya, astronomi harus tetap berpusat
pada perubahan dinamis dan siap sedia terhadap semua tantangan. Pesona
astronomi sebagian besar berasal dari fakta bahwa sains berhadapan dengan
pertanyaan mendasar tentang alam semesta, planet, bumi dan pertanyaan-
pertanyaan seperti awal mula terjadinya alam semesta yang dalam satu bentuk
telah menggugah manusia sejak awal sejarah.

Bumi adalah planet ketiga dari matahari yang merupakan planet terpadat
dan terbesar kelima dari delapan planet dalam tata surya Bumi juga merupakan
planet terbesar dari empat planet kebumian tata surya. Bumi terkadang disebut
dengan dunia atau planet biru. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan
medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari
angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini
menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer.

Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul
di permukaannya pada miliar tahun pertama. Sebagai planet yang memiliki
kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang memungkinkan
untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi di
antaranya adalah terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis batuan,
tanah, serta air yang kesemuanya membentuk planet bumi yang sekarang ini kita
diami.

Dengan segala keragaman isi dan materi yang ada pada bumi dan
atmosfernya, maka hal tersebut sangat layak dan menarik untuk dikaji lebih
mendalam, terutama untuk mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa adalah ilmu yang mempelajari bumi
dalam tata surya dan lapisan-lapisannya dari pusat bumi sampai puncak atmosfer
atau rumbai-rumbai bumi (fring of earth). Sains ini terkait dengan disiplin ilmu
geologi, gofisika, geodesi, geografi, oseanografi, metereologi, klimatologi, sains
atmosfer dan astronomi. Di dalam ilmu pengetahuan bumi dan antariksa dipelajari
lapisan-lapisan bumi seperti litosfer, hidrosfer, atmosfer dan ruang angkasa di luar
bumi yang disebut antariksa.
Sebagaimana yang kita ketahui selama ini, bentuk dari bumi adalah bulat.
Bumi merupakan planet yang indah yang kita huni saat ini. Jika dilihat pada
deretan tata surya, bumi menempati urutan ketiga setelah Merkurius dan Venus
dengan matahari sebagai pusatnya. Matahari adalah sumber kehidupan bumi yang
dapat mempengaruhi iklim global dan temperatur bumi. Hal ini didasarkan pada
aktivitas 11 tahunan matahari yang dinamakan Solar Cycle. Pembentukan awan
merupakan faktor penting yang mempengaruhi cuaca bumi.
Di era globalisasi yang saat ini berkebang dengan cepat terdapat beberapa
permasalahan yang muncul dan menjadi tren topik dalam pembahasan para
ilmuan dan peneliti. Kita tidak dapat memungkiri bahwa manusaia merupakan
makshluk serakah yang selalu mencari dan menemukan hal-hal baru. Contoh
permasalahan yang muncul adalah ketidakpastian manusia terhadap planet yang
ditinggalinya. Hingga saat ini tidak ada yang tahu persis bagaimana struktur dan
unsur pembentuk bumi secara pasti.
Permukaan bumi yang dilindungi atmosfer setiap tahun selalu ditembus oleh
jutaan atmosfer yang dinamakan sinar kosmik. Sinar-sinar kosmik adalah radiasi
partikel berenergi tinggi yang dapat berupa elektron, proton maupun inti atom

4
seperti besi. Partikel ini berasal dari proses-proses berenergi tinggi seperti
supernova. Partikel bermuatan ini dapat menembus lapisan atmosfer bumi
sehingga mempengaruhi sistem kelistrikan dan medan magnet bumi.
Permukaan bumi yang pertama kali ditembus oleh cahaya matahari adalah
litosfer. Menurut teori tektonik, lempeng bumi terbagi atas kira-kira 20 pecahan
besar yang disebut lempeng yang memiliki ketebalannya sekitar 70 km. Ketebalan
lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer (kulit terluar bumi). Jika lempeng-
lempeng bumi tersebut bergeser dan mengalami patahan bisa berakibat terjadinya
gempa bumi.
Gempa bumi terjadi hampir di seluruh belahan dunia termasuk di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat aktivitas gempa bumi
tinggi, hal tersebut dikarenakan Indonesia terletak pada jalur pertemuan 3
lempeng tektonik dunia yakni : lempeng Indo – Australia, lempeng Pasifik dan
lempeng Eurasia.
Atmosfer dan hidrosfer merupakan sebagian gejala alam yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia yang ada di muka bumi. Pengetahuan
mengenai atmosfer dan hidrosfer sangat dibutuhkan, sehingga manusia
diharapkan dapat mengembangkan keterampilan dasar dalam memperoleh data
dan informasi, mengkomunikasikan, dan menerapkan pengetahuan yang didapat
untuk menyeimbangkan antara kemajuan pembangunan dan keseimbangan alam.
Selain itu, dengan dibekali pengetahuan mengenai atmosfer dan hidrosfer manusia
dapat menumbuhkan sikap, kesadaran, dan kepedulian terhadap lingkungan alam
sehingga dapat menjaga bumi ini dengan baik sehingga kehidupan manusia yang
tinggal di muka bumi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam hal ini, penulis akan membahas struktur bumi yang meliputi interior
bumi, litosfer, lempeng tektonik, gempa bumi, hidrosfer, atmosfer, dan medan
magnet bumi.

B. RUMUSAN MASALAH

5
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:

1. Bagaimana stuktur bumi!


2. Bagaimana manfaat adanya struktur bumi terhadap kehidupan manusia?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari disusunnya


makalah ini sebagai berikut:

1. Mengetahui struktur bumi


2. Mengetahui manfaat adanya struktur bumi terhadap kehidupan manusia

D. MANFAAT
1. Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam
khasanah ilmu pengetahuan
2. Makalah ini diharapkan mampu memperkaya kajian tentang struktur bumi

6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. INTERIOR BUMI
Manusia tidak pernah mengebor melewati kerak Bumi. Susunan interior bumi
diketahui ilmuwan menggunakan energi gempa yang dicatat dengan seismograf
atau disebut dengan gelombang seismic.
Metode seismik dibagi dua yakni metode seismik refleksi (pantul) dan
seismik refraksi (bias). Dalam seismik refleksi, dasar metodanya adalah
perambatan gelombang bunyi darisumber getar ke dalam bumi atau formasi
batuan, kemudian gelombang tersebut dipantulkan ke permukaan oleh bidang
pantul yang merupakan bidang batas suatu lapisan yang mempunyai kontras
akustik impedansi. Di permukaan bumi gelombangitu ditangkap oleh serangkaian
instrument penerima (geophone/hydrophone) yang disusun membentuk garis lurus
terhadap sumber ledakan atau profil line. Seismik refraksi biasanya digunakan
untuk menentukan struktur geologi dangkal sedangkan metode seismik refleksi
biasa digunakan untuk menentukan struktur geologi dalam (Agus dkk, 2018).
Seismik refraksi dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang
untuk menjalar pada batuan dari posisi sumber seismik menuju penerima pada
berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah sinyal
pertama (firstbreak) diabaikan, karena gelombang seismik refraksi merambat
paling cepat dibandingkan dengan gelombang lainnya kecuali pada jarak (offset)
yang relatif dekat sehingga yang dibutuhkan adalah waktu pertama kali
gelombang diterima oleh setiap geophone (Nurdiyanto dkk, 2011).
Material penyusun interior bumi bersifat elastis, sehingga apabila suatu
gelombang dibangkitkan di permukaan bumi maka gelombang seismik akan
menjalar ke segala arah (berbentuk spheris). Karena interior bumi bersifat
heterogen, maka bumi bagian dalam terdiri dari lapisan-lapisan. Pada bidang batas
antara lapisan, gelombang seismik sebagian akan dipantulkan (refleksi) dan
sebagian lagi akan diteruskan (dibiaskan) ke permukaan bumi. Di permukaan

7
bumi, gelombang tersebut akan diterima oleh beberapa sensor detektor penerima
gelombang (geofon) yang akan diteruskan ke alat akuisisi data. Alat akuisisi data
akan mendapat informasi berupa waktu tempuh gelombang seismik, jarak antara
gelombang seismik, dan sumber gelombang seismik. Struktur lapisan geologi
yang ada di dalam bumi dapat diperkirakan berdasarkan besarnya kecepatan
(BNPB, 2016).
Berdasarkan penyelidikan H. Jeffreys dan K. E. Bullen (1932-1942) yang
mengacu pada penyelidikan E. Wiechert (1890-an) dengan menggunakan cepat
rambat gelombang P dan S, dapat ditentukan pembagian lapisan-lapisan atau
interior bumi. Struktur dalam bumi dibedakan secara komposisi dan rheologi.

Gambar 1. Gelombang P dan gelombang S

Gelombang seismik bergerak keluar ke segala arah dari tempat bumi


break akibat gempa bumi. Stasiun seismograf mengukur energi yang dilepaskan
oleh gempa bumi ini, tetapi ada dua hal yang paling diminati oleh para ilmuwan
sehubungan dengan memahami bagian dalam bumi, yaitu gelombang P dan
gelombang S.
Gelombang primer (juga disebut gelombang-P) adalah yang tercepat,
menempuh jarak sekitar 6 hingga 7 kilometer ( sekitar 4 mil) per detik, sehingga
mereka tiba lebih dulu di seismometer. Gelombang-P bergerak dalam gerakan
kompresi / jenis ekspansi, meremas dan material bumi yang tidak dikerjakan saat
mereka melakukan perjalanan. Gelombang-P menekuk sedikit ketika mereka

8
melakukan perjalanan dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Gelombang seismik
bergerak lebih cepat melalui material yang lebih padat atau lebih kaku. Ketika
gelombang-P bertemu dengan inti luar cair, yang kurang kaku dari mantel, mereka
melambat. Hal ini membuat gelombang-P tiba lebih lama dan lebih jauh dari yang
diperkirakan. Hasilnya adalah zona bayangan gelombang P. Tidak ada gelombang
P dijemput di seismograf 104° ke 140° dari fokus gempa bumi.
Gelombang sekunder (juga disebut gelombang-S) kira-kira setengah secepat
gelombang-P, menempuh jarak sekitar 3,5 km (2 mil) per detik, dan tiba di urutan
kedua pada seismograf. Gelombang-S bergerak dalam gerakan naik dan turun
tegak lurus dengan arah penjalaran gelombang. Ini menghasilkan perubahan
bentuk untuk material bumi yang mereka lewati. Hanya zat padat yang menahan
perubahan bentuk, sehingga gelombang-S hanya mampu menyebar melalui
padatan. Gelombang-S tidak dapat melakukan perjalanan melalui cairan. Dengan
melacak gelombang seismik, para ilmuwan telah mempelajari apa yang
membentuk interior planet. Gelombang P melambat di batas inti-mantel, jadi kita
tahu inti luar kurang kaku daripada mantel. Gelombang-S menghilang pada batas
inti mantel, jadi inti luarnya cair.
Berdasarkan gelombang seismik struktur internal bumi dapat dibedakan
menjadi tiga komponen utama yaitu inti (core), mantel (mantle) dan kerak (crust).

Gambar 2. Interior Bumi

1. Inti Bumi

9
Dipusat bumi terdapat inti yang berkedalaman 2900-6371 km.
Densitasnya berkisar dari 9,5 gr/cc di dekat mantel dan membesar ke arah
pusat hingga 14,5 gr/cc. Berdasarkan besarnya densitas ini, inti bumi
diperkirakan memiliki campuran dari unsur-unsur yang memiliki densitas
besar, yaitu Nikel (Ni) dan besi (Fe). Oleh karena itu, inti bumi juga sering
disebut sebagai lapisan Nife.
Inti bumi terbagi menjadi 2 yaitu,
a. Inti dalam (inner core), Kedalaman 5.140-6.371 km. Berfasa padat,
berat, dan sangat panas.
b. Inti luar (outer core), Kedalaman 2.883-5.140 km. Berfasa cair dan
sangat panas.
2. Mantel (Mantle)
Mantel merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi. Merupakan
bagian terbesar dari bumi, 82.3 % dari volume bumi dan 67.8 % dari
massa bumi. Ketebalannya 2.883 km. Densitasnya berkisar dari 5.7 gr/cc
di dekat inti dan 3.3 gr/cc di dekat kerak bumi.
Mantel bumi terbagi menjadi dua yaitu mantel atas yang bersifat
plastis sampai semiplastis memiliki kedalaman sampai 400 km. Mantel
bawah bersifat padat dan memiliki kedalaman sampai 2900 km. Mantel
atas bagian atas yang mengalasi kerak bersifat padat dan bersama dengan
kerak membentuk satu kesatuan yang dinamakan litosfer. Mantel atas
bagian bawah yang bersifat plastis atau semiplastis disebut sebagi
asthenosfer.
3. Kerak bumi (Crust)
Kerak bumi merupakan lapisan terluar yang tipis, terdiri batuan yang
lebih ringan dibandingkan dengan batuan mantel di bawahnya. Densitas
rata-rata 2.7 gr/cc. Ketebalannya tidak merata, perbedaan ketebalan ini
menimbulkan perbedaan elevasi antara benua dan samudera. Pada daerah
pegunungan ketebalannya > 50 km dan pada beberapa samudera < 5 km.
berdasarkan data kegempaan dan komposisi material pembentuknya, para
ahli membagi menjadi kerak benua dan kerak samudera.

10
a. Kerak benua, terdiri dari batuan granitik, ketebalan rata-rata 45 km,
berkisar antara 30–50 km. Kaya akan unsur Si dan Al, maka disebut juga
sebagai lapisan SiAl.
b. Kerak samudera, terdiri dari batuan basaltik, tebalnya sekitar 7 km.
Kaya akan unsur Si dan Mg, maka disebut juga sebagai lapisan SiMa.
B. LITOSFER

Istilah litosfer atau lithosfir berasal dari Bahasa Yunani yaitu lithos yang
artinya batuan dan sphera berarti lapisan. Litosfer mengandung pengertian
sebagai lapisan kerak bumi paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan
rata-rata 70-120 km. Yang dimaksud batuan di sini bukanlah benda yang keras
saja berupa batu dalam kehidupan sehari hari, namun juga dalam bentuk tanah
liat, abu gunung api, pasir, kerikil dan sebagainya.

Tebal kulit bumi tidaklah merata. Kulit bumi di bagian benua atau daratan
lebih tebal dari bagian samudra. Litosfer merupakan lapisan yang tipis. Jika kita
membandingkan kulit bumi yang keras seolah-olah adalah cangkang telur,
sedangkan di bawah litosfer terdapat lapisan-lapisan yang kental, panas dan tebal
yang disebut astenosfer seolah-olah putih telurnya. Paling bawah merupakan
lapisan inti sebagai kuning telurnya yang padat, karena tidak ada ruang gerak.
Litosfer terbentuk dari beberapa mineral yang disebut silikat (SiO2) yang
merupakan gabungan antara oksigen dan silikon. Selain itu terdapat senyawa
lainnya, seperti pada tabel berikut :
Tabel Konsentrasi unsur-unsur utama pada kerak bumi (Litosfer)
Rumus
No Unsur Berat (%)
Kimia
1. Oksigen O 46,60
2. Silikon Si 27,72
3. Alumunium Al 8,13
4. Besi Fe 5
5. Kalsium Ca 3,63

11
6. Sodium Na 2,83
7. Potassium K 2,59
8. Magnesium Mg 2,09
9. Titanium Ti 0,44
10. Hydrogen H 0,14
11. Posfor P 0,12
12. Mangan Mn 0,10
13. Sulfur S 0,05
14. Carbon C 0,03
Sumber: Mason, B dan C. B. Moore, 1982 dalam Hamblin, 1985

Kulit bumi yang keras dinamakan kerak bumi, terbagi atas lempeng benua
(Continental Crust) dan lempeng samudra (Oceanic Crust). Kedua lempeng ini
memiliki karakteristik berbeda. Bahan utama pembentuk kulit bumi adalah
magma. Magma merupakan batuan cair pijar yang bersuhu tinggi dan
mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Litosfer tersusun oleh sekitar 90
jenis unsur kimia yang satu dengan lainnya membentuk persenyawaan yang
disebut Mineral.
Litosfer juga tersusun atas lapisan Sial dan lapisan Sima. Lapisan Sial
memiliki berat jenis lebih ringan dari lapisan Sima karena lapisan ini tersusun dari
silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 (silikon dioksida) dan
Al2O3 (aluminim oksida). Sedangkan lapisan Sima tersusun dari silisium
magnesium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan MgO (magnesium oksida).
Selain litosfer, Planet Bumi juga tersusun dari lapisan lainnya. Adapun
struktur lapisan bumi sebagai berikut :
1) Litosfer (Lapisan batuan pembentuk kulit bumi atau crust)
Merupakan lapisan bumi paling atas dengan ketebalan lebih kurang 70 km
yang tersusun dari batuan penyusun kulit bumi.
2) Astenosfer (Lapisan selubung atau mantle)
Astenosfer yaitu lapisan yang terletak di bawah litosfer dengan ketebalan
sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar

12
3.000oC, merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat
dan gas bersuhu tinggi.
3) Barisfer (Lapisan inti bumi atau core)
Barisfer, yaitu lapisan inti bumi yang merupakan bagian bumi paling dalam
yang tersusun atas lapisan Nife (Niccolum atau nikel dan ferrrum atau besi).
Lapisan ini dapat pula dibedakan atas dua bagian yaitu inti luar dan inti
dalam.
a. Inti luar (Outer Core)
Inti luar adalah inti bumi yang ada di bagian luar. Tebal lapisan ini
sekitar
2.200 km, tersusun dari materi besi dan nikel yang bersifat cair, kental
dan
panas berpijar bersuhu sekitar 3.900oC.
b. Inti dalam (Inner Core)
Inti dalam adalah inti bumi yang ada di lapisan dalam dengan ketebalan
sekitar 2.500 km, tersusun atas materi besi dan nikel pada suhu yang
sangat tinggi yakni sekitar 4.800oC, akan tetapi tetap dalam keadaan
padat dengan densitas sekitar 10 gram/cm3. Hal itu disebabkan adanya
tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami perubahan wujud
melalui
siklus (daur), karena magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan
malihan, dan
kembali lagi menjadi magma yang ditunjukan pada gambar 2.

Keterangan:
A : Magma
B1 : Batuan beku dalam
B2 : Batuan beku korok
B3 : Batuan beku luar
C1 : Batuan sedimen

13
klastik
C2 : Batuan sedimen
organik
C3 : Batuan sedimen
termik
D1 : Batuan malihan
dinamik
D2 : Batuan malihan
termik
D3 : Batuan malihan
pneumatolitik
1 : pendinginan
2 : pengangkutan
3 : pelarutan
4 : organisma
5 : penambahan suhu
dan tekanan yang lama
6 : penelanan oleh
magma

Daur Batuan
Batuan sekitar magma itu dingin, sehingga mempengaruhi suhu magma.
Secara berangsur-angsur magma mengalami pembekuan. Pembekuan terjadi
mungkin di permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi yang tidak begitu
dalam maupun dalam dapur magma bersama-sama dengan proses pembekuan
magma. Karena itu, batuan yang berasal dari magma akan berbeda-beda.
Karena pengaruh atmosfir, batuan beku di permukaan bumi akan
mengalami rusak, hancur, dan terbawa oleh aliran air, angin, gletser, hujan lebat,
sehingga batuan hancur dan diangkut serta diendapkan di tempat barum, sehingga
menjadi batuan endapan tertimbun di dataran rendah, sungai, danau atau di laut.
Batuan beku maupun batuan endapan mungkin akibat tenaga endogen,

14
mencapai suatu tempat yang berdekatan dengan magma, sehingga persinggungan
dengan magma, maka batuan sedimen maupun batuan beku berubah bentuk
menjadi batuan metamorf.
Akibat tenaga endogen, terutama tenaga tektoni, batuan metamorf
mengalami pengangkatan, sehingga batuan muncul ke permukaan bumi.
Selanjutnya, karena pengaruh tenaga eksogen, akan terjadi pelapukan,
pengangkután, dan sebagainya, sehingga berubah lagi menjadi batuan sedimen.
Dengan demikian, berdasarkan proses terjadinya, maka batuan dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan
(metamorf)

Klasifikasi Batuan
Secara umum komposisi batuan di pada litosfir didasarkan jenis batuannya
didominasi oleh batuan sedimen yang menutupi hampir 66% permukaan bumi,
sedangkan 34% berupa : batuan ekstursi 8%, batuan intrusi 9%, dan batuan
metamorf 17 %.
Tabel Persentase Batuan di Permukaan Bumi
Batuan Kristal
Benua Sedimen
Ekstrusi Intrusi Meamorf
Asia 9 12 5 74
Afrika 4 16 22 58
Amerika Utara 11 6 31 52
Amerika Selatan 11 2 25 62
Eropa 3 7 3 87
Australia 8 11 11 70
Sumber: Geologi dan Mineralogi Tanah, 1996

Batuan sedimen lebih banyak dijumpai di daratan Eropa. Hal ini,


disebabkan hampir semua daratan Eropa terutama bagian daratan tidak dijumpai
gunung api. Batuan sedimen banyak dijumpai di daerah yang sudah berumur tua
karena mengalami pelapukan lebih lanjut. Sedangkan batuan ekstrusi dan instrusi

15
banyak dijumpai di daratan Asia, karena di kawasan ini, seperti di Indonesia,
Jepang, Filipina, dan Italia, banyak terdapat gunungapi. Batuan ekstrusi dan
intrusi akan dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik yang masih aktif.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat diklasifikasikan menjadi 3
jenis, yaitu: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan malihan (metamorf).
a. Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku berasal dari bahasa latin Inis yang artinya api (fire). Batuan
beku terbentuk akibat pembekuan cairan magma baik di dalam maupun di
atas
permukaan bumi yang mengalami pembekuan. Magma panas yang bergerak
dari dalam bumi ke permukaan melalui kepundan gunung api, karena
suhunya rendah sehingga akan membeku. Aktifitas magma yang mengalami
pembekuan akan membentuk pada tempat berbeda dibagi menjadi 3 jenis,
yaitu :
1) Batuan beku dalam atau plutonik;
2) Batuan beku korok atau porfirik; dan
3) Batuan beku luar (lelehan atau epusif ).
Material magma yang mengalami pembekuan di permukaan bumi disebut
batuan beku luar atau batuan ekstrusi atau batuan vulkanis. Material
magma yang membeku pada lubang kepundan atau retakan kulit bumi
disebut batuan korok atau porfirik. Material magma yang membeku
berada jauh di dalam bumi (15-50 km) disebut batuan beku dalam atau
plutonik yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Umumnya berbutir lebih kasar dibandingkan batuan ekstrusi.
b) Jarang memperlihatkan struktur visikular (mengandung lubang-lubang
benda gas).
Batuan dapat merubah batuan yang berbatasan pada semua sisinya.
Berdasarkan ukurannya (diameter), batuan plutonik dapat dibedakan
atas dua jenis, yaitu plutonik tabular dan plutonik masif. Batuan beku
plutonik tabular berukuran relatif kecil dan biasanya terletak agak
dekat ke permukaan bumi. Kalau diperhatikan dari letak dan

16
bentuknya di dalam batuan sekitarnya membeku dikenal ada dua
macam yaitu Sill dan Dike. Sill merupakan batuan plutonik tabular
yang jika dilihat dari posisinya bersifat concordant selaras dengan
lapisan batuan sekitarnya. Letaknya ada yang mendatar, miring atau
tegak sesuai arah lapisan. Sedangkan Dike merupakan tabular yang
jika dilihat dari posisinya bersifat discordant atau memotong
lapisan batuan sekitar. Hal ini terjadi karena dorongan magma ketika
memasuki lapisan batuan itu cukup kuat sehingga batuan sulit sekali
untuk dihancurkan. Batuan korok atau gang, yaitu batuan yang
mengalami proses
pembentukannya melalui pembekuan pada retakan dan rekahan batuan.
Batuan ini terdiri dari kristal besar, kristal kecil dan ada yang tidak
mengkristal, seperti granit fosfir. Batuan beku luar, yaitu proses
pembentukan batuan di luar permukaan bumi, karena magma yang
keluar dari permukaan bumi dan mengalami pembekuan. Pembekuan
yang cepat menyebabkan magma membentuk kristalkristal kecil,
seperti; andesit dan riolit, bahkan sama sekali tidak mempunyai
kristal (amorf), seperti; batu apung dan batu kaca. Batuan beku luar
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Umumnya memiliki butir kristal yang halus bahkan amorf.
2) Memperlihatkan struktur visikular (adanya lubang-lubang bekas
materi gas yang terperangkap)
3) Kristal mineral batuannya menunjukan tekstur Aphanitis (kristal
yang halus dan amorf)

Adapun jenis-jenis batuan beku sangat penting yang tersebar di alam


ini adalah :
1) Granit
Granit merupakan batuan beku dalam, dengan mineral berbutir
kasar
sampai sedang. Warna terang disebabkan karena kandungan

17
feldspar, umumnya putih, kelabu, merah jambu atau merah.
Granit dalam bumi dan tersingkap di permukaan, karena erosi
dan tektonik. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras
jalan, galangan kapal, bahan pemoles lantai, pondasi serta
pelapis dinding.
2) Granodiorit
Granodiorit seperti granit yang termasuk batuan beku dalam,
mineral
berbutir kasar sampai sedang, warna terang. Granodiorit dapat
digunakan untuk pengeras jalan, pondasi dan lain-lain.
Granodiorit banyak terdapat di alam dalam bentuk batolit,
stock, sill dan retas.
3) Diorit
Diorit termasuk batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar
sampai sedang, warnanya agak gelap.. Diorit merupakan batuan
yang banyak terdapat di alam yang digunakan untuk pengeras
jalan, pondasi dan sebagainya.
4) Andesit
Andesit terbentuk dari dari leleran diorit, mineralnya berbutir
halus, komposisi mineral sama dengan diorit, warnanya kelabu.
Gunungapi di Indonesia umumnya mengeluarkan batuan
andesit dalam bentuk lava maupun piroklastika. Batuan
mengandung mineral hornblenda dan ada yang mengandung
piroksin. Andesit digunakan untuk pengeras jalan, pondasi,
bendungan, konkresi beton, dan yang berstruktur lembar
banyak digunakan sebagai batu tempel.
5) Gabro
Gabro berwarna hitam, mineralnya berbutir kasar sampai
sedang. Batuan ini digunakan untuk pengeras jalan, pondasi
dan baik untuk lantai atau pelapis dinding.

18
6) Basal
Basal merupakan batuan leleran dari Gabro, mineralnya
berbutir halus dan berwarna hitam. Gunungapi di Indonesia
sebagian besar mengeluarkan basal dalam bentuk lava maupun
piroklastik. Basal berstruktur lembar sebagai batu tempel pada
bangunan. Basal umumnya berlubang bekas gas, terutama
bagian muka. Batuan ini digunakan untuk pengeras jalan,
pondasi, bendungan, konkresi beton dan bangunan lainnya.

7) Batukaca (Obsidian)
Batukaca merupakan batuan yang tidak memiliki susunan dan
kristal (metamorf). Batuan ini terbentuk akibat lava membeku
tiba-tiba. Batukaca berwarna coklat, kelabu, kehitaman atau
putih seperti kaca. Batuan ini banyak digunakan untuk
membuat mata lembing dan mata panah pada zaman purba.
8) Batu apung
Batu apung terbentuk dari lava yang mengandung gas. Cairan
lava membeku, maka gas keluar, sehingga berlubang-lubang.
Lubang-lubang bekas gas menyebabkan batuapung ringan. Di
Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh Gunung
Krakatau. Batuapung dapat digunakan untuk memperhalus
kayu.

b. Batuan Sedimen
Batuan sedimen atau endapan terbentuk karena proses pengendapan
material hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan
sedimen. Material batuan endapan terdiri dari berbagai jenis partikel, ada
yang halus, kasar, berat, dan ada juga yang ringan. Batuan granit Batuan
andesit.
Berdasarkan Proses Pengendapannya, batuan endapan diklasifikasikan

19
menjadi: batuan sedimen klastik, batuan sedimen kimiawi, dan batuan
sedimen
organik.

1) Batuan sedimen klastik


Batuan ini memiliki susunan kimia yang sama dengan susunan kimia
batuan asalnya. Artinya, proses pembentukan batuan hanya mengalami
penghancuran secara mekanik. Batu yang besar mengalami lapuk atau
hancur menjadi lebih kecil. Pecahan batu ini terangkut hujan, longsor atau
bergulingguling masuk ke dalam sungai. Arus sungai menghancurkan
batu menjadi kerikil, pasir, lumpur serta mengendapkan di tempat lain,
seperti konglomerat. Selain itu ada batuan sedimen non klastik yang
dibedakan atas dasar komposisinya. Batuan sedimen non klastik akibat
batuan mengalami pemanasan, sehingga air menguap, maka sisa material
tersebut membeku, seperti; batu gamping dan dolomit, batu garam,
denhidrit dan gipsum dan batubara.

2) Batuan sedimen kimiawi


Batuan ini terbentuk karena proses kimia, seperti pelarutan, penguapan,
oksidasi, dehidrasi, dan sebagainya. Hasil pengendapan secara kimiawi,
seperti; batu kapur. Hujan yang mengandung CO2 terjadi di gunung
kapurm air hujan meresap ke dalam retakan halus (diaklas) batu gamping
(CaCO3). Batu gamping larut dengan air menjadi larutan air kapur atau
Ca(HCO3)2 sampai ke atap gua larut dengan air menjadi larutan air kapur
atau Ca(HCO3)2 sampai ke atap gua kapur. Tetesan air kapur itu
membentuk stalaktit di atap gua dan stalagmit di dasar gua. Kedua
bentukan sedimen kapur tersebut disebut batuan sedimen kimiawi.

3) Batuan sedimen organik

20
Batuan ini terbentuk karena sebagian material berasal dari organisme,
seperti, daun, ranting atau bangkai binatang tertendapkan dan tertimbun di
dasar laut. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen dapat
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :
(a) Angin membentuk Batuan sedimen aerik(aeolis),seperti; tanah los,
tuf, dan
pasir di gurun.
(b) Es membentuk Batuan sedimen glasial, seperti ; Moraine.
(c) Air yang mengalir membentuk Batuan sedimen aquatik, seperti; batu
pasir,
batu lempung dan sebagainya..
(d) Air laut membentuk Batuan sedimen marin, seperti batu pasir.

c. Batuan Metamorf
Batuan metamorf diakibatkan oleh proses metamorfosis. Batuan ini
berasal dari batuan beku atau sedimen, karena adanya tekanan atau
temperatur, sehingga susunan struktur maupun kimianya berubah.

Batuan Metamorfik diklasifikasikan menjadi 3, yaitu :


1) Metamorfik termik (kontak), terbentuk karena adanya kenaikan suhu,
seperti; batu pualam atau marmer.
2) Metamorfik Dinamik (sintektonik), terbentuk karena adanya tekanan
tinggi, biasanya tenaga tektonik.. Jenis batuan metamorfisa banyak
ditemui di daerah patahan dan lipatan, seperti; batu sabak dan batubara.
3) Metamorfik termik pneumatolitik, terbentuk karena adanya kenaikan
suhu
disertai masuknya zat bagian magma ke dalam batuan, seperti; azurit
mineral (pembawa tembaga), topas, dan turmalin (batu permata)

21
C. LEMPENG TEKTONIK

Dalam terminologi geologi, lempeng adalah batuan padat, berbentuk


menyerupai balok yang bersifat kaku dan berukuran sangat besar. Kata tektonik
berasal dari bahasa Yunani yang artinya “membangun”. Berdasarkan dua suku
kata ini maka kata “ tektonik lempeng” merujuk pada bagaimana permukaan bumi
dibangun dari lempeng-lempeng. Teori tektonik lempeng menyatakan bahwa
lapisan terluar Bumi tersusun dari fragmen-fragmen yang berjumlah lebih dari
selusin yang terdiri dari lempeng-lempeng besar maupun kecil, dimana lempeng-
lempeng tersebut saling bergeser satu sama lainnya diatas lapisan material yang
bersifat mobil dan panas. Sebelum diperkenalkannya konsep tetonik lempeng,
beberapa ahli kebumian memepercayai bahwa benua-benua saat ini merupakan
hasil pemisahan benua-benua dari asalnya telah dijelaskan dalam teori
pengapungan benua yang digagas oleh Alfred Wagener pada tahun 1915.

Tektonika lempeng merupakan konsep dari ilmu geologi yang relatif baru,
yang diperkenalkan sekitar tahun 1960-an dan konsep ini telah merubah
pandangan dan pemahaman kita terhadap planet bumi yang dinamis. Teori tetonik
lempeng telah mempersatukan kajian-kajian tentang Bumi dari beberapa sudut
pandang keilmuan yang ada dalam cabang ilmu geologi, mulai dari cabang ilmu
yang mempelajari tentang fosil (paleontologi) sampai cabang ilmu yang
mempelajari kegempaan (seismologi). Konsep atau teori Tektonik mampu
menjelaskan penyebab gempabumi dan erupsi gunung berapi hanya terjadi di
tempat-tempat tertentu saja, proses pembentukan rangkaian gunung-gunung besar
seperti gunung Himalaya dan Alpin terbentuk.

Sistem tektonik digerakan oleh energi panas yang berasal dari dalam Bumi.
Astenosfir yang bersifat lebih plastis dibandingkan dengan litosfer yang
menutupinya atau yang menutupi mantel bagian bawah. Lempeng litosfer yang
berada diatas astenosfir relatif lebih dingin dan kaku bergeser secara terpisah ke
arah yang berlawanan sebagai suatu satuan mekanis disepanjang punggung
smaudra. Akibat kejadian ini, lelehan batuan yang berasal dari astenosfir akan
naik keatas mengisi kekosongan diantara lempeng-lempeng litosfir yang saling

22
berpisah dan lelehan batuan ini akan membeku menjadi bagian dari litosfir baru.
Arus konveksi yang berjalan sangat lambat terjadi didalam mantel. Beberapa
lempeng terdiri dari pelat-pelat yang tebal, kerak benua yang berdensitas lebih
ringan tidak dapat tenggelam/ menyusup kedalam mantek yang berdensitas lebih
berat. Dengan demikian, apabila lempeng benua bertabrakan dengan lempeng
lainnya, maka dibagian tepi lempeng benua akan terdeformasi menjadi
serangkaian pegunungan. Bagian dari tepi-tepi lempeng aadalah area-area yang
paling aktif diatas muka Bumi dan merupakan tempat yang sangat intensid
terhadap aktivitas terhadap aktivisme volkanisme, aktivitas seismik, dan
deformasi kerak. Secar lokal, arus konveksi yang terjadi di bagian mantel yang
dalam dapat menghasilkan lelehan mantel yang muncul ke permukaan.

Teori tektonik lempeng pada dasarnya suatu teori yang menjelaskan


mengenai sifat-sifat bumi yang mobil/dinamis yang disebabkan oleh gaya yang
berasal dari dalam bumi. Konsep dari tektonik lempeng adalah bahwasannya
lapisan kerak bumi terpecah-pecah dalam 13 lempeng besar dan beberapa
lempeng kecil. Adapun lempeng-lempeng tersebut terlihat pada gambar 1 sebagai
berikut: 1). Lempeng Pasifik; 2). Lempeng Eurasia; 3). Lempeng India-Australia;
4). Lempeng Afrika; 5.) Lempeng Amerika Utara; 6.) Lempeng Amerika Selatan;
7). Lempeng Antartika serta beberapa lempeng kecil seperti: 1). Lempeng Nasca;
2). Lempeng Arab; 3). Lempeng Karibia; 4). Lempeng Philippines; 5). Lempeng
Scotia; 6). Lempeng Cocos

23
.

Gambar 1. Lempeng-lempeng utama litosfer

Batas-bata dari ke 13 lempeng tersebut diatas dapat dibedakan berdasaran


interaksi antar lempengnya sebagai berikut (Gambar 2):

1. Batas Konvergen: Batas konvergen adalah batas antar lempeng yang


saling bertumbukan. Batas lempeng konvergen dapat berupa batas
Subduksi (Subduction) atau Obduksi (Obduction). Bata subduksi adalah
batas lempeng yang berupa tumbukan lempeng dimana salah satu
lempeng menyusup ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangkat
ke dalam perut bumi dan lempeng lainnya terangat ke permukaan.
Contoh batas lempeng konvergen dengan tipe subduksi adalah
Kepulauan Indonesia sebagai bagian dari lempeng benua Asia Tenggara
dengan lempeng samudra Hindia-Australia disebelah selatan Sumatra-
Jawa-NTB dan NTT. Batas kedua lempeng ini berupa suatu zona
subduksi yang teletak di lauta yang berbentuk palung (trench) yang
memanjang dari Sumatra, Jawa, hingga ke Nusa Tenggara Timur. Contoh
lainnya adalah kepulauan Philipina, sebagai subduksi antara lmepeng
samudra Philipina dengan lempeng samudra pasifik. Obduksi adalah
batas lempeng yang merupakan hasil tumbukan lempeng benua dengan
benua yang membentuk suatu rangkaian pegunugan. Contoh batas

24
lempeng tipe obduksi adalah pegunungan Himalay yang merupakan
tumbukan lempeng benua India dengan lempeng benua Eurasia.
2. Batas Divergen: Batas divergen adalah batas antar lempeng yang saling
menjaug satu dan lainnya, Pemisahan ini disebabkan karena adanya gaya
tarik yang mengakibatkan naiknya magma kepermukaan dan membentuk
material batu berupa lava yang kemudian berdampak pada lempeng yang
slaing menjauh. Contoh yang paling terenal dari batas lempeng jenis
divergen adalah Punggung Tengah Samudra yang berada di dasar
samudra Atlantik, disamping itu contoh lainnya adalah rifting yang
terjadi antara benua Afrika dengan Jazirah Arab yang membentuk Laut
Merah.
3. Batas Transfrom: Bata Transfrom adaah batas antar lempeng yang saling
berpapasan dan saling bergeser satu dan lainnya mengahsilkan suatu
sesar mendatar jenik strike slip fault. Contoh batas lempeng jenis
transform adalah patahan San Andreas di America Serikat yang
merupakan pergeseran lempeng samudra Pasifik dengan lempeng benua
Amerika Utara.

Berdasarkan teori tetonik lempeng, lempeng-lempeng yang saling bergerak


dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pergerakan lempeng-lempeng tersebut
juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh rotasi bumi pada sumbunya.
Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan rotasi yang terjadi bola bumi akan
semakin cepat ke arah ekuator,

25
Gambar 2. Batas-batas lempeng: Konvergen, Divergen, dan Transforms.

Secara geologis, kepulauan Indonesia berada pada suatu wilayah


penunjaman lempeng bumi, seperti penunjaman Lempeng Samudra India-
Australia dengan Lemepeng Benua Eurasia yang memanjang dari pantai barat
Sumatera hingga pantai selatan Jawa terus ke timur sampai Nusa Tenggara.
Adanya proses penunjaman ini Kepulauan Indonesia terdapat deretan gunung api
dari daerah Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara. Jalur penunjaman lempeng
bumi di wilayah Kepulauan Indonesia merupakan jalur penyebab gempa tektonik
yang mana bersifat regional (Arief, 2010).

D. GEMPA BUMI
1. Pengertian Gempa Bumi

Gempabumi (earthquake) adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi


karena pergerakan/pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba
akibat pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Pergerakan tiba-tiba dari lapisan
batuan di dalam bumi menghasilkan energi yang dipancarkan ke segala arah
berupa gelombang gempa bumi atau gelombang seismik. Ketika gelombang ini
mencapai permukaan bumi, getarannya dapat merusak segala sesuatu di
permukaan bumi seperti bangunan dan infrastuktur lainnya sehingga dapat
menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Berbeda dengan letusan gunungapi dan bencana alam lain yang mendahului
dengan tanda-tanda atau gejala-gejala yang muncul sebelum kejadian, gempa
bumi selalu datang secara mendadak dan mengejutkan sehingga menimbulkan
kepanikan umum yang luar biasa karena sama sekali tidak terduga. Akibat yang
ditimbulkan gempa bumi mencangkup wilayah yang sangat luas, menembus batas
teritorial negara, bahkan antar-benua. Sifat getaran bumi yang kuat dan merambat
ke segala arah, mampu menghancurkan bangunan-bangunan sipil yang teruat
sekalipun, sehingga tak ayal lagi sangat banyak memakan korban nyawa manusia.

26
Bahkan gempabumi seringkali diikuti oleh bencana alam lanjutan yang jauh lebih
dahsyat berupa tanah longsong dan gelombang tsunami.

2. Karakteristik Gempa Bumi

Menurut Arief (2010) Gempabumi mempunyai karakteristi yang khas, yaitu:

 Tidak dapat dicegah


 Peristiwa sangat mendadak dan mengejutan
 Waktu terjadinya, lokasi pusatnya dan kekuatannya tidak dapat
diprediski secara tepat atau akurat oleh siapapun
3. Jalur Gempa Bumi

Gempa bumi dapat terjadi kapan dan dimana saja. Meskipun dmeikian,
konsentrasi gempabumi cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja di lapisan
kulit bumi. Lapisan kulit bumi terluar atau litosfer terdiri atas lempeng-lempeng
tektonik yang kaku dan terapung di atas batuan yang relatif tidak kaku serta
bergerak satu sama lain. Daerah pertemuan dua lempeng disebut sebagai plate
margin atau batas lempeng. Gerakan lempeng ini berakibat pada pengumpulan
energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat tidak mampu lagi menahan
stress sehingga melepasan energi dalam bentuk getaran yang kita kenal sebagai
gempa bumi yang terjadi secara tiba-tiba.

Di bawah lapisan kulit bumi terdapat lapisan mantel (selubung), yang


suhunya jauh lebih panas. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa
dalam keadaan tidak kaku, dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian
panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Ativitas magma dalam mantel juga
bisa mendesak sampai ke permukaan hingga membentuk rangkaian gunung api,
yang dikenal dengan lingkaran api (ring of fire).

4. Penyebab Gempa Bumi

Berdasraan atas penyebabnya gempa bumi dikelompokkan menjadi lima yaitu


gempa bumi tektonik, gempa bumi vulkanik, gempa bumi runtuhan, gempa bumi
jatuhan meteor, dan gempabumi buatan manusia

27
Gempabumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pelepasan
energi elastis yang tersimpan dalam lempeng tetonik. Karena adanya dinamika
yang terjadi pada lapisan mantel bumi, lempeng tektonik terus menerima energi
dari lapisan tersebut. Lempeng tektonik adalah batuan yang bersifat elastis,
sehingga energi yang diterima dari lapisan mantel tersimpan dalam bentuk energi
elastis. Jika energi yang diterima energi yang diterima sudah melebihi batas
tektonik, maka energi akan terlepeas dalam bentuk deformasi platis dan
gelombang elastis. Daerah yang melepasan energi elastis umumnya daerah yang
lemah sehingga di daerah tersebut akan mengalami deformasi plastis, sedangkan
daerah yang jauh dari sumber tersebut akan mengalami deformasi elastis dalam
bentuk gelombang seismik.

Gempabumi vulkanik adalah gempabumi yang disebabkan oleh kegiatan


gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut
mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga
menimbulkan getaran tanah. Selain itu, pelepasan energi stress tersebut juga
menyebabkan gerakan magma secara perlahan.

Gempabumi runtuhan adalah gempabumi loal yang terjadi apabila suatu gua
dia daerah batuan karst atau lokais pertambangan runtuh. Sedangkan gempabumi
jatuhan meteor akibat kejatuhan meteorit atau benda langit ke permukaan bumi.
Hal ini pernah terjadi di kawasan Arizona, Amerika hingga meninggalkan bekas
berupa lekukan tanah yang cuup lebar seperti membentuk kawah. Sedangkan,
gembabumi buatan manusia adalah gempabumi yang disebabkan oleh aktivitas
manusia, yakni seperti peledakan dinamit, nuklir, atau ledakan bom.

5. Jenis Gempa Bumi Berdasarkan Urutan Kejadian

Berdasarkan proses kemunculan dan kesudahannya, gempa bumi dibedakan


atas beberapa jenis, diantaranya:

a. Gempabumi utama langsung diikuti gempabumi susulan tanpa gempabumi


pendahuluan

28
b. Gempabumi sebelum terjadi gempabumi utama diawali dengan adanya
gempabumi pendahuluan dan selanjutnya diiuti oleh gempabumi susulan
c. Gempa bumi terus-menerus dan dengan tidak terdapat gempabumi utama
yang signifikan disebut gempabumi swarm. Biasanya dapat berlangsung
cukup lama dan bisa mencapai 3 bulan atau lebih. Terjadi pada daerah
vulkanik seperti di Gunung Lawu 1979, dan Kemiling; Bandar Lampung
2006.
6. Cara Meminimalisir Dampak Gempa Bumi
a. Sebelum terjadi gempa
 Mengenali apa yang disebut gempabumi
 Memastian bahwa struktur dan letak rumah dapat terhindar dari bahaya
yang disebakan gempabumi (longsor, liquefaction, dll)
 Mengevaluasi dan merenovasi ulang strutur bangunan agar terhindar
dari bahaya gempa bumi
 Mengenali lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja
 Memperhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat, apabila terjadi
gempabumi, serta mengetahui tempat berlindung
 Mencatat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi
gempabumi
 Mempersiapkan kotak P3K, senter, radio, dan makanan suplemen
b. Saat terjadi gempa

Jika berada dalam bangunan

 Melindungi kepala dan badan dari reruntuhan bangunan


 Mencari tempat yang paling aman dari reruntuhan atau goncangan
 Berlari keluar apabila masih dapat dilakukan

Jika berada diluar bangunan atau area terbuka

 Menghindari bangunan yang ada disekitar


 Memperhatikan tempat berpijak dan hindari tanah yang mengalami
rekahan

29
Jika sedang mengendarai kendaraan
 Menghindari daerah pantai untuk menhindari terjadinya Tsunami
 Menghindari daerah yang mungkin terjadi longsoran
 Jika berada di dalam mobil, segera menjauh dari mobil bial terjadi
pergeseran atau kebakaran
c. Sesudah terjadi gempa
 Melakukan P3K apabila terluka
 Jangan masuk ke bangunan yang sudah terjadi gempa, karena
kemungkinan terdapat reruntuhan
 Jangan berjalan disekitar daerah gempa, kemungkinan terjadi
bahaya susulan masih ada
 Mendengarkan informasi terkait gempa dari radio

E. HIDROSFER

1. Pengertian Hidrosfer

Hidrosfer adalah suatu lapisan air yang menyelimuti kerak bumi disebabkan
karna hal demikian berbentuk cair, hidrosfer ini berasal dari kata hidro yang yang
artinya air serta shaire yang yang artinya adalah lapisan.

Permukaan bumi yang di tutupi oleh air, Lapisan yang menutupi permukaan
bumi ini disebut hidrosfer. Dengan demikian bisa atau dapat dikatakan pula
bahwa hidrosfer ini lapisan air sumber kehidupan utama bagi manusia.

Adapun lapisan ini selalu menutupi permukaan bumi serta membentuk ialah
sebagai sungai, danau, rawa, awan, serta uap air sehingga jumlah nya di bumi
relatif tetap ada.

2. Cabang Hidrosfer

Hidrosfer ini mempunyai beberapa cabang dari ilmuan ialah sebagai berikut :

30
1. Potamologi, ini adalah ilmu yang mempelajari air yang mengalir pada
permukaan bumi serta sungai
2. Limnologi, ini adalah ilmu yang mempelajari mengenai air yang
menggenang di permukaan bumi serta danau.
3. Geohidrologi, ini adalah ilmu yang mempelajari mengenai air yang terdapat
di bawah bumi dan tanah.
4. Kriologi, merupakan ilmu yang mempelajari mengenai salju serta es.
5. Hidrometeorologi, ini adalah ilmu yang mempelajari mengenai faktor-faktor
meteorologi.

3. Siklus Hidrosfer

Siklus Hidrofer ini terdapat beberapa kategori ialah Pendek, Sedang serta
Panjang maka dibawah ini akan kami jelaskan dari masing-masing siklus.

a. Siklus Panjang

Siklus panjang ini adalah salah satu kondisi dari uap air yang berasal dari
lautan yang ditiup oleh angin ke arah daratan sehingga kondensasi nya itu
mencapai sebuah titik yang beku pada tempat ketinggian yang tertentu. Hal
tersebut mengandung kristal serta membentuk awan yang menurunkan hujan di
pegunungan disebabkan karna bumi mengalir di dalam bentuk gletser serta akan
kembali ke lautan.
Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, air sungai serta air danau)
mengalami suatu evaporasi → kemudian membentuk uap → uap air tersebut
kemudian terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap air tersebut
menjadi jenuh → lalu terjadi kondensasi itu menjadi awan kristal es → kemudian
awan terdorong ke pegunungan → setelah itu awan turun di dalam bentuk
hujan/es/salju pada lereng gunung → lelehan es tersebut kemudian menyerap
kedalam tanah → setelah itu kembali ke badan air

b. Siklus Pendek

31
Siklus pendek ini adalah salah satu kondisi air laut yang terkena beberapa
paparan sinar matahari sehingga menguap menjadi gas serta kemudian mengalami
kondensasi pada daratan untuk membentuk awan dari permukaan laut.

Air laut mengalami suatu evaporasi (penguapan) → kemudian mengalami


kondensasi → lalu terbentuk awan → setelah itu turun hujan di atas laut → lalu
air kembali menjadi air laut yang akan kembali mengalami evaporasi lagi.

c. Siklus Sedang

Siklus sedang ini adalah salah satu kondisi uap air yang berasal dari tekanan
air lautan yang ditiup oleh angin pada daratan sehingga membentuk yakni seperti
awan sebagai hujan yang mengalir dengan melalui sungai-sungai hingga kembali
ke laut.

Siklus ini terjadi pada saat badan air (air laut, sungai serta juga danau ke arah
daratan) yang mengalami evaporasi → kemudian membentuk uap → lalu uap air
tersebut terkumpul makin banyak di udara → setelah itu uap air itu menjadi jenuh
→ kemudian mengalami suatu kondensasi → lalu kemudian akan turun hujan →
air hujan yang jatuh di daratan → kemudian air tersebut ini bergerak menuju
badan air.

4. Jenis Hidrosfer

Dari beberapa penjelasan di atas maka Hidrosfer ini juga terdapat beberapa
jenis serta dibedakan menjadi tiga bagian diantaranya ialah

a. Perairan sungai
Perairan sungai ini adalah air tawar yang selalu mengalir pada titik yang
sumbernya menuju pada muara di laut sehingga air sungai lebih besar yang
bersumber dari limpasan dari mata air tanah. Pada umumnya air sungai ini
bisa atau dapat mencapai lebih banyak terdapat disebabkan karna hal ini
disebut creek serta wadi, Pada saat hujan disebabkan karna banyak meresap
ke dalam tanah dari permukaan air laut kembali ke atmosfer.

32
b. Perairan Laut
Perairan air laut ini adalah air asin yang bersumber dari permukaan bumi
yang berada di perairan yang asin hal ini melingkupi semua air yang berada
pada laut.

c. Perairan Darat
Hidrosfer Perairan Darat ini adalah air tawar yang bersumber dari tanah yang
dangkal dari permukaan bumi dan juga berbagai air yang terdapat di sungai
atau danau.

Secara garis besar tubuh dari perairan itu terbagi menjadi dua, yakni perairan
darat serta perairan laut.

a. Perairan darat

Perairan darat merupakan seluruh tubuh perairan yang terjadi serta berada di
daratan. Jenis-jenis perairan darat diantaranya ialah berikut :

1. Sungai
Terbentuk dari air hujan yang jatuh ke permukaan tanah ialah sebagian
besar membentuk aliran permukaan.Aliran permukaan ini mengalir ke
tempat yang lebih rendah ini menuju ke parit, selokan, serta anak sungai.
Sungai mengalir itu dengan kemiringan yang berbeda-beda. Di daerah
hulu, sungai ini lebih curam, sedangkan untuk di daerah hilir sungai datar
serta lebih berkelok-kelok.
2. Danau
Cekungan luas pada permukaan bumi yang terisi oleh air serta terbentuk
akibat adanya proses tektonik atau juga vulkanik. Air danau ini dapat
berasal dari air sungai, air tanah, air hujan atau juga mata air yang
bermuara di cekungan tersebut. Dengan berdasarkan proses terjadinya,
danau ini terbagi menjadi dua yaitu danau alami serta danau buatan.
3. Air Tanah
ini adalah air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah.

33
Sebesar 97% air tawar terdiri dari air tanah. Air tanah ini bisa atau dapat
ditemukan di bawah gurun yang sangat kering atau juga di bawah tanah
yang tertutup oleh lapisan salju.
4. Rawa
merupakan tanah basah yang sering digenangi air disebabkan karna
letaknya yang relitf rendah. Rawa ini biasanya ditumbuhi oleh tumbuh-
tumbuhan yang batangnya lunak atau juga rumput-rumputan. Terdapat dua
jenis rawa, yakni rawa di daerah pedalaman yang berisi kan air tawar serta
rawa yang disebabkan oleh pasang naik dan juga pasang turun yang berisi
air asin.

b. Perairan laut
Perairan laut merupakan wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh adanya
air asin. Mempunyai beberapa peranan sebagai penyedia air di dunia dan juga
sekaligus unsur utama di dalam proses siklus hidrologi. Contoh ialah seperti :
pesisir dan pantai.

1. Pesisir
Merupakanpermukaan bumi yang terletak antara pasang naik serta pasang
surut.dan juga merupakan bagian dari daerah yang menjadi batas wilayah
antara wilayah laut itu dengan daratan. Pesisir ini bisa atau dapat
diklasifikasikan yakani sebagai berikut :
1. Pesisir daratan (coastal plain)8888, yaitu wilayah pesisir yang
mengalami proses pengangkatan yang semula di bawah laut.
2. Pesisir dataran alluvial (coastal alluvial plain), yaitu pesisir yang
terbentuk oleh pengendapan alluvium yang berasal dari daratan
yang dicirikan dengan bentuk lereng yang landau
3. Pesisir pulau penghalang (barier island coastal), yaitu pesisir
dengan perairan dangkal lepas pantai yang luas dan terpisah dari
lautan oleh pulau penghalang.
2. Pantai
Ini merupakan perbatasan daratan dengan laut yang seolah membentuk

34
suatu garis pantai, ini terdiri dari pasir serta terdapat di wilayah pesisir
laut. Beberapa jenis pantai yang dapat ditemui :
1. Pantai landai, pantai yang bentuknya itu hampir rata dengan
adanya permukaan laut.
2. Pantai curam, pantai yang bentuknya itu curam disebabkan karna
adanya pegunungan dengan lereng curam yang membentang
sepanjang pantai menghadap serta berbatasan ke laut.
3. Pantai karang, pantai yang terbentuk oleh akibat adanya erosi yang
disebabkan oleh adanya arus laut
4. Pantai bakau, pantai yang ditutupi oleh hutan bakau, banyak
terdapat pada daerah tropis serta banyak lumpur, dan juga sering
tergenang air terutama pada saat pasang naik.

5. Unsur unsur Hidrosfer

Unsur-unsur yang terdapat pada hidrosfer ini dengan berdasarkan dari sumber
siklus hidrologi terbagi dari beberapa macam ialah sebagai berikut :

1. Unsur Angin: ini adalah sesuatu sumber yang menentukan sebuah


kekuatan temperatur dari udara atau juga pada kondisi uap air di suatu
tempat.
2. Unsur Awan : ini adalah kumpulan dari beberapa sumber titik air atau es
denngan jumlah yang sangat banyak ataupun juga merupakan bagian dari
inti kondensasi tanah.
3. Unsur Air dan tanah : ini adalah sesuatu pergerakan air yang didalam
tanah sehingga mempunyai beberapa lapisan sumber batu pasir dengan
lapisan akifer.
4. Unsur Evaporasi : ini adalah sebuah unsur yang bersumber dari peristiwa
atau kejadian dari terjadi nya perubahan air itu menjadi uap permukaan
tanah

35
5. Unsur Evapotranspirasi : ini adalah gabungan dari beberapa sumber
penguapan air dan tanaman ke permukaan bumi kemudian meresap ke
kedalam tanah.
6. Unsur Kondensasi : ini adalah sebuah proses perubahan pada uap air
menjadi untuk menjadikan pendingnan atmosfer.
7. Unsur Presipitasi : ini adalah sesuatu bentuk cairan yang bersumber dari
atmosfer kepermukaan bumi.
8. Unsur Run Off : ini adalah sebuah pergerakan air yang meresap itu
kedalam tanah pada tempat-tempat tertentu
9. Unsur Tubuh air : ini adalah bagian air yang dapat beberapa macam
sumber, seperti sungai, rawa danau, waduk, serta lain sebagainya.

6. Contoh Hidrosfer
Secara umum hidrosfer ini terdapat beberapa lapisan yang diartikan ialah
sebagai lapisan air terhadap permukaan bumi :

1. Lautan : ini merupakaan salah satu unsur yang terbesar pada perairan di
planet Bumi yakni sebagai air asin pada lautan.
2. Air tawar : Air tawar ini jumlahnya jauh lebih sedikit daripada air asin
disebabkan karna mempunyai tempat yang berbeda.
3. Air permukaan : Sumber air dari permukaan termasuk danau, sungai,
serta aliran permukaan pada tanah.
4. Air tanah : Air tawar membentuk yakni sebagian kecil air tawar yang
terdapat di pada bumi.
5. Air gletser : Air yang meleleh dari gletser pada permukaan bumi.

F. ATMOSFER
1. Pengertian Atmosfer

Atmosfer itu berasal dari bahasa Yunani yakni “Atmos“ yang berartikan
“uap air atau gas” serta “Sphaira“ yang berartikan “selimut”. Jadi Atmosfer

36
tersebut dapat diartikan ialah sebagi lapisan gas yang menyelimuti suatu planet,
termasuk juga bumi, dari permukaan planet itu sampai jauh di luar angkasa
dengan ketebalan ialah kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi serta juga
bermassa 59 x 1014 ton . Di bumi, atmosfer tersebut terdapat dari ketinggian 0
km dari permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan
pada bumi.

Definisi atmosfer menurut para ahli bumi atau geografi ialah lapisan udara
atau selimut gas yang menyelubungi planet termasuk planet bumi dimana lapiasa
udara tersebut mengandung 4 unsur gas diantaranya gas nitrogen, oksigen,
karbondioksida dan argon. Namun secara harfiah, Atfosmer berasal dari kata
Atmos yang artinya uap air (butiran-butiran air) dan Sphaira yang artinya
selimut. Jadi jika digabungkan atmosfer adalah lapisan gas/uap air yang
menyelimuti sebuah planet.

Pengukuran pada lapisan atmosfer diantara permukaan bumi di ketinggian


30 km dengan menggunakan radiosonde. Untuk pada lapisan atmosfer antara
ketinggian 30 km serta 90 km pengukuran dilakukan dengan menggunakan
roket, sedangkan jika di atas ketinggian 90 km menggunakan satelit.
Meteorologi adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai atmosfer yang
menekankan pada suatu lapisan udara yang menyelubungi bumi. Terdapat hal
pokok yang dipelajari dalam ilmu meteorologi di antaranya ialah :

 angin
 awan
 cuaca
 guntur
 gejala cahaya
 endapan air di udara
 suhu dan tekanan udara.

2. Awal Evolusi Atmosfer

37
Menurut ahli geologi, pada awalnya atmosfer bumi tersebut mengandum
CO2(karbon dioksida) berkadar tinggi, maka temperatur pada permukaan bumi
juga ikut tinggi. diwaktu itu oksigen(O2) belum terbentuk sehingga belum
terdapat lapisan ozon di stratosfer, dikarenakan itu sinar ultra violet dari matahari
yang sampai ke permukaan bumi dengan intensitas suatu radiasi yang sangat kuat.
Kondisi tersebut tidak mungkin adanya kehidupan, kecuali mungkin ada
kehidupan diperairan yang sangat dalam sehingga terhindar dari sinar ultra violet.

Sekitar di 3,5 miliyar tahun yang lalu mulainya suatu evolusi makhluk hidup
yang berklorofil yang memungkinkan untuk melakukan proses fotositensis.
Karena fotositensis tersebut memerlukan CO2 maka kadar CO2 di atmosfer
tersebut menjadi berkurang serta sebaliknya kadar O2 meningkat. Dengan melalui
proses tersebutlah terbentuklah lapisan ozon(O3).

3. Fungsi Atmosfer
Fungsi dari atmosfer adalah untuk melindungi keempat unsur gas oleh
grafitasi bumi dan mempertahankan serta melindungi dari seruangan luar.
Komposisi dari keempat unsur tersebut ialah nitrogen sebesar 78%, oksigen
sebesar 21%, karbondioksida sebesar 0,03% dan argon sebesar 0,9%.Kita
sederhanakan fungs dari lapisan atmosfer menjadi:

1. Pelindung bumi. Apa yang dilindungi? Melindungi agar suhu bumi tetap
stabil dan menjaga agar cuaca dan kelembaban udara di dalam bumi juga
tetap stabil.
2. Penyeimbang dan penyeimbang keadaan di dalam dan di luar bumi.
3. Mengurangi rasa panas yang diberikan langsung oleh cahaya matahari.
4. Melindungi bumi dari serangan meteor-meteor atau benda-benda luar
angkasa.
5. Menjaga agar grafitasi bumi tetap stabil.

Intinya fungsi atmosfer adalah untuk mengatur proses penerimaan panas yang
berasal dari matahari. Yaitu dengan cara menyerap sinar matahari kemudian

38
memantulkan panas yang dipancarkan oleh matahari. Sekitar 34% dari 100%
panas matahari yang dipantulkan akan dikembalikan ke angkasa oleh bantuan dari
atmosfer, kumpulan awan dan permukaan bumi. Kemudian sekitar 19% akan
diserap oleh atmosfer dan awan.

Dan sisanya sekitar 47% mencapai permukaan bumi, artinya panas yang
sampai ke kulit kita adalah sudah mengalami penyerapan atau difilterisasi sama
atmosfer dan awan. Selain dari keempat unsur gas tersebut ada unsur lain yang
menyelimuti atmosfer bumi diantaranya uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen
dan ozon.

Perlu diketahui bahwa lapisan atmosfer dikelilingi oleh lapisan yang sangat
tebal, sangking tebalnya jarak lapisan tersebut bisa mencapai ribuan bahkan puluh
ribuan kilometer dari planet ke luar angkasa. Lapisan atmosfer planet bumi sendiri
memiliki ketebalan sekitar 1000 kilo meter dari permuakaan atau dasar bumi dan
bermassa 59 x 1014 ton. Untuk dapat mengetahui jarak antara lapisan atmosfer
dengan permukaan bumi mengggunakan radiosonde, ini khusus untuk jarak 30 km
kebawah.

Namun untuk pengukuran diatas 30 km – 90 km hanya bisa menggunakan


roket. Dan untuk pengukuran diatas 90 km menggunakan satelit. Salah satu
cabang ilmu yang membahas atmosfer ialah Meteorologi. Meteorologi merupakan
cabang ilmu yang mempeljari atmosfer atau lapisan udara yang menyelimuti
planet (termasuk bumi). Pelajaran pokok dalam ilmu meteorologi ialah
mempelajari tentang angin, cuaca, gejala cahaya, endapan air atau uap air yang di
udara, suhu atau temperatur udara dan terakhir ialah tekanan udara.

6. Manfaat Atmosfer

Inilah beberapa manfaat atmosfer:

1. Melindungi bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh ke
bumi karena terkena gaya gravitasi bumi.

39
2. Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang sangat berbahaya, untuk
kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi dengan lapisan ozon.
3. Mengandung bemacam-macam gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan
tumbuhan untuk bernafas serta untuk keperluan yang lainnya seperti
oksigen, nitrogen, karbon dioksida, dan lain-lain.
4. Media cuaca yang mempengaruhi angin, awan, salju, hujan, topan, badai
dan lain sebagainya.

7. Komposisi Atmosfer

Seperti yang telah disinggung diatas bahwa atmosfer terdiri dari beberapa
komposisi. Berikut penjelasannya:

 Oksigen (O2) – Kadar oksigen dalam atmosfer 20,95 %. Seperti yang


sudah diketahui bahwa oksigen berfungsi untuk mengubah bahan/zat
makanan yang diolah/masuk ke dalam tubuh menjadi energi. Oksigen
berasal dari pepohonan. Oleh karena itu kehadiran pepohonan sangat
membantu memlihara lapisan ozon. sangat penting bagi kehidupan, yaitu
untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
 Karbondioksida (CO2) – kadar karbondioksida di dalam bumi adalah
0,034%. Ini adalah angka yang sedikit, namun karbondioksida dapat
dihasilkan dari pembakaran lahan, pernapasan manusia dan hewan dan
energi yang dibutuhkan tanaman.Salah satu dampak dari has
karbondioksida adalah dapat menimbulkan efek rumah kaca terhadap
radaisi gelombnag elektromagnetik. Dengan begitu jangan heran jika
kenaikan atau semakin banyaknya karbondioksida akan menyebabkan
kenaikan suhu pada permukaan bumi.
 Nitrogen (N2) – merupakan unsur yang paling banyak terdapat di dalam
atmosfer bumi. Ada sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sangat dibutuhkan
oleh senyawa organik jadi meskipun begitu nirogen tidak langsung
membentuk sennyawa baru dengan unsur lain.

40
 Neon (Ne), argon (Ar), xenon (Xe), dan kripton (Kr) – merupakan unsur
gas mulia. Kenapa? karena keempat unsur ini tidak mudah bergabung
dengan unsur lain sehingga akan sulit membentuk senyawa yang lain.
 Helium (He) dan hidrogen (H2) – sangat jarang di udara kecuali pada
paras yang tinggi. Gas ini adalah yang paling ringan dan sering dipakai
untuk mengisi balon meteorologi.
 Ozon (O3) – adalah bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif
menyerap radiasi ultra violet dimana radiasi ini mempunyai energi yang
sangat besar dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ozon hanya dapat
dijangkau pada ketinggian antara 20 km – 30 km.
 Uap air (H2O) – yang terdapat di atmosfer sebagai hasil penguapan dari
laut, danau, kolam, sungai, dan transpirasi tanaman. Uap air sangat penting
dalam proses cuaca atau iklim, karena dapar berubah fase.

8. Lapisan Atmosfer dan Fungsinya

Ada 4 lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Diantaranya troposfer,


staratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer dan eksosfer. Dari keenam lapisan
atmosfer ini memiliki ciri-ciri dan fungsi serta jarak yang berbeda antara satu
lainnya. Berikut penjelasannya.

a. Lapisan Troposfer
Troposfer adalah lapisan yang masih memungkinkan manusia untuk
bernapas. Sehingga tidak heran kita lihat para pendaki gunung masih bisa
bertahan pada lapisan ini. Namun bisa menyebabkan rasa lelah dan
keringat dingin.
Fenomena alam seperti perubahan cuaca dan iklim terjadi pada lapisan
ini. Lapisa troposfer mengandung 2 senyawa kimia, yaitu karbondioksida
dan uap air, 2 senyawa ini yang paling banyak ditemukan dibandingkan
dengan lapisan lain.
Lapisan troposfer terletak pada ketinggian 0 sampai 12 kilo meter
diatas permukaan bumi. Troposfer merupakan lapisan paling dasar yang

41
dekat dengan bumi maka dari troposfer berfungsi menjaga kestabilan
udara di bumi. Beberapa kegunaan dari lapisan ini adalah :
1. Munculnya Berbagai Fenomena Alam
Ada beberapa fenomena alam yang dapat terjadi pada lapisan
troposfer diantaranya adalah terjadinya angin yang sangat kencang,
disusul dengan hujan deras dan petir yang silih berganti yang dimana
awalnya ditandai dengan awan yang tebal. Manusia pada dasarnya
hidup pada lapisan ini.
2. Lapisan Pembatas (Tropopause)
Setelah lapisan troposfer, terdapat lapisan penyeimbang yang
menghubungkan dengan lapisan atmosfer dalam tingkat lebih
tinggi. Lapisan pembatas atau tropopause ini termasuk lapisan
atmosfer yang dinilai konstan. Artinya pada lapisan pembatas ini
segala unsur oksigen maupun karbondioksida sudah tidak ada.
Sehingga dengan begitu makhluk hidup termasuk manusia tidak
akan hidup maupun mampu untuk tinggal lama.

3. Suhu Pada Lapisan yang Berbeda-beda

Bentuk bumi yang bulat, namun letaknya yang mirip dengan


orang ruku’ juga menyebabkan tingkat tingginya lapisan juga
berbeda beda. Misalnya seperti jarak permukaan bumi dengan
daerah kutub, yakni hanya setinggi kurang lebih 8 kilo meter
dengan suhu kelembaban udara kurang lebih -46⁰ celcius. Lain lagi
didaerah yang beriklim sedang memiliki jarak dengan troposfer
sebesar 11 kilo meter dengan suhu -50⁰ celcius. Lain lagi dengan
daerah yang berada di kawasan garis khayal ekuator atau
khatulistiwa memiliki ketinggian sekitar 16 kilo meter dengan suhu
kurang lebih -50⁰ celcius.

42
4. Keadaan Suhu Lapisan Troposfer

Sebagaimana manfaat dari troposfer adalah menyeimbangkan


suhu dan udara, namun pada lapisan troposfer tidak bisa
menyeimbangkan suhu atau temperatur. Maka dari itu kita saksikan
bahwa adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan lainnya.
Contohnya saja jika kita berada di posisi yang tinggi secara otomatis
akan merasakan temperatur yang dingin, sedangkan kalau kita berada
di bawah akan merasa temperatur yang panas. Perlu diketahui setiap
lapisan pada atmosfer mememiliki sub/bagian lapisan khusus
diantaranya:

1. Lapisan dengan jarak 0-1 kilo meter diatas permukaan bumi


disebut lapisan planet air.
2. Lapisan dengan jarak 1 – 8 kilo meter disebut lapisan konveksi
(perputaran udara).
3. Lapisan dengan jarak 8 – 12 kilo meter disebut dengan lapisan
tropopause. Pada lapisan ini udara tidak akan ditemukan.

b. Lapisan Stratosfer

Statosfer adalah – Lapisan yang bersuhu dingin dan hanya ditempai oleh
ozon. Lapisan statosfer berfungsi sebagai pelindung dari gelombang radiasi
ultraviolet yang sangat membahayakan jika terkena kulit manusia.

Lapisan ozon akan menipis jika aktifitas di dunia banyak melakukan


pengrusakan seperti penebangan pohon secara massif. Lapisan yang berada di
atas sub lapisan tropopause, troposfer. Beberapa karakteristik lapisan ini
adalah

1. Tempat Lapisan O3 (Ozon)


Banyak dari kita tidak begitu menyadari bahwa lapisan ozon yang kita

43
kenal merupakan sub/bagian dari lapisan stratosfer. Lapisan ozon tereltak
pada jarak 35 kilo meter diatas permukaan bumi. Perbedaan temperatur
akan mulai tampak pada lapisan ini contohnya saja perbedaan tekanan,
udara dan suhu. lapisan ini mempunyai pengaruh yang sangat penting,
kenapa? Karena pada lapisan ini cahaya dari matahari tidak akan langsung
masuk permukaan bumi, melainkan akan diserap. Seperti pada kasus yang
ada pada akhir akhir ini sebagai bentuk akibat dari global warming, bahwa
lapisan ozon di khawatirkan bolong. Sinar ultraviolet yang masuk melalui
celah tersebut, mampu meningkatkan resiko kanker kulit serta penyakit
berbahaya lain.
2. Lapisan Pembatas Stratopause
Sama seperti pada lapisan troposfer, stratosper juga memiliki lapisan
pembatas. Pada lapisan ini suhu relatif stabil, yaotu kisaran suhu 5⁰C.
Sub/bagian Stratosfer adalah sebagai berikut:
1. Lapisan isotherm
2. Lapisan panas
3. Lapisan campuran teratas

c. Lapisan Mesosfer

Mesosfer adalah – lapisan pada ketinggin 50 kilo meter sampai dengan 75


kilo meter diatas permukaan bumi. Lapisan ketiga dari atmosfer ini terjadi
penurun suhu yang cukup signifikan setiap bertambahnya ketinggian.

Suhu pada lapisan mesosfer bisa mencapai 0,4°C setiap pada ketinggian
100 meter. Jika anda bertanya kenapa meteor yang sangat besar dapat hancur
sebelum masuk ke bumi? Alasannya adalah pada lapisan mesosfer setiap
benda luar angkasa yang masuk akan dibakar dan diurai menjadi debu. Karena
pada lapisan ini pada ketinggian terendah mesosfer suhu berkisar 10°C dan
jarak tertinggi bersuhu -120°C

Karakteristik lapisan mesosfer adalah sebagai berikut

44
 Pelindung Bumi dari Benda Luar Angkasa
Bagaimana cara lapisan mesosfer melindungi bumi dari luar angkasa?
Caranya adalah dengan memanfaatkan ketidakstabilan suhu pada tiap 100
meter. Sehingga bagi benda luar angkasa yang hendak masuk akan
menjadi hangus dan bahkan menjadi debu sebelum sampai ke bumi.

 Perubahan Cuaca dan Suhu


Di nilai cukup ekstrim keadaan suhu dan cuacanya, yakni berkisar antara
10°C dan jarak tertinggi bersuhu -120°C.

 Lapisan Pembatas Mesopause


Sama seperti 2 lapisan sebelumnya lapisan mesosfer berbatasan langsung
dengan termosfer. Artinya pada lapisan ini sama sekali tidak ada udara.
Bagian mesosfer yang berbatasan langsung dengan termosfer adalah
lapisan mesopause atau bisa juga disebut lapisan peralihan.

d. Lapisan Termosfer (Ionosfer)


Termosfer adalah lapisan dimana terjadinya ionisasi partikel-
partikel sehingga akan memberikan efek pada perambatan atau
pemantulan gelombang radio, baik itu gelombang radio dengan frekuensi
rendah maupun tinggi.
Lapisan termosfer terletak pada ketinggian 80 kilo meter sampai 100
kilo meter. Setelah adanya lapisan mesosfer, terdapat lapisan yang lebih
jauh dari mesosfer. Tahukah anda tentang aurora? Nah, pada lapisan
termosfer aurora dapat terbentuk. Berikut penjelasannya:

 Muncul Aurora
Lapisan termosfer juga disebut dengan ionosfer. Ini disebabkaan adanya
proses ionisasi pada partikel ataupun molekul. Adanya proses ionisasi
sehingga mengakibatkan terjadinya berbagai reaksi penambahan dan
pengurangan elektron yang nantinya akan menghasilkan cahaya berwarna-
warni yang indah. Cahaya ini disebut dengan sebutan aurora.

45
 Perubahan Suhu
Perubahan suhu pada lapisan termosfer adalah berkisar antara 40°C
sampai dengan 1232°C.

 Bermuatan Listrik
Lapisan ionosfer terjadi banyak sekali proses ionisasi. Hal ini
menyebabkan lapisan ini bermuatan listrik akibat adanya proses dan
kegiatan ionisasi.

 Tempat Pemantulan Gelombang Radio


Banyak perusahan media televisi maupun radio memanfaat lapisan ini
untuk pemantulan gelombang radio. Pada lapisan ini terpantul gelombang
radio panjang maupun pendek yang mana berada pada sub lapisan
Kennelly dan Appleton.

Bagian Lapisan Ionosfer:

1. Lapisan Kennelly Heavyside atau di kenal dengan lapisan E yang


berada pada ketinggian 100 kilo meter sampai dengan 200 kilo meter
dari permukaan bumi
2. Lapisan Appleton atau biasa di kenal dengan lapisan F yang berada
pada jarak 200 kilo meter sampai dengan 400 kilo meter dari
permukaan bumi
3. Lapisan Atom yang berada pada jarak 400 kilo meter sampai dengan
800 kilo meter.

e. Lapisan Eksosfer

Eksosfer adalah – lapisan terakhir yang menyelimuti bumi dengan jarak


diats 800 kilo meter sampai dengan 3260 kilo meter. Apa saja yang terjadi
pada lapisan eksosfer? Pada lapisan ini terjadi berbagai interaksi antara
gas yang ada di luar angkasa.

46
Kekuatan atau gaya tarik bumi pada lapisan eksosfer rendah karena
jaraknya yang cukup jauh dari permukaan bumi. Inilah sebabnya kenapa
pengaruh gaya berat pada lapisan ini sangat kecil. Karena pada lapisan eksofer
mulai terjadinya interaksi yang sangat keras dengan susunan gas-gas yang ada
di luar angkasa.

Sangat sedikit ditemukan gas pada lapisan eksosfer. Sehingga munculnya


cahaya redup pada lapisan u=ini disebabkan karena unsusr hidrogen sanagt
sedikit. Cahaya redup ini dikenal dengan cahaya zodiakal dan gegenscherin.

Cahaya redup yang muncul ini pada dasarnya adalah hasil refleksi dari
cahaya matahari yang mana kemudian dipantulkan oleh partikel debu
meteoritik dan tidak terhitung jumlahnya. Perlu diketahui lapisan eksosfer
merupakan lapisan paling panas daripada 4 lapisan lainnya. Lapisan ini sering
disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat
berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa
luar.

9. Fungsi Lapisan ozon

Lapisan ozon adalah lapisan gas O3 yang berada pada tingkatan stratosfer
yang secara alami menyelimuti atau melindungi permukaan bumi sinar atau
radiasi ultraviolet yang berasasal dari matahari. Ozon yang berada pada lapisan
troposfer bisa membawa dampak negative. Hal ini disebabkan dapat membentuk
kabut asap yang sangat berbahaya bahkan bersifat beracun.

Banyak perusahaan yang bergerak di bidang indsutri yang menghasilkan


gas ozon dan melepaskannya ke udara sehingga dengan begitu dapat mencemari
lingkungan. Namun karena jumlah ozon ini hanya 90% dari total ozon yang ada di
Bumi dan terletak apda ketinggian 20 km maka dapat dijadikan tameng yang
sering disebut oleh kalangan ahli bumi yaitu staratospheric ozon.
Tiga fungsi lapisan ozon diantaranya adalah:

47
1. Menyerap setiap radiasi atau sinar ultraviolet yang masuk ke permukaan
bumi.
2. Melindungi bumi dari benda luar angksa semisal meteor yang akan jatuh
ke bumi.
3. Menetralkan atau menstabilakan suhu di permukaan bumi sehingga global
warming dapat diatasi.

Lapisan ozon sangat penting bagi makhluk yang ada di bumi. Karena lapisan
ozon melindungi bumi dari sinar atau radiaso ultraviolet atau disingkat UV-B
yang sangat berbahaya bagi makhluk yang ada di bumi. Panjang gelombang UV-
B yaitu pada kisaran 280-315 nano meter, sebagian dari panjang gelombang ini
diserap oleh ozon. Sehingga dengan demikian hanya sedikit yang mencapai ke
permukaan bumi. Apabila radiasi yang masuk ke bumi tanpa diserap oleh lapisan
ozon maka akan menyebabkan terkena kanker kulit, katarak dan dapat
mengurangi sistem imun tubuh manusia.

Selain itu pancaran atau paparan UV-B mampu juga merusak kehidupan
tanaman, organisme eukariotik atau sel satu dan tatanan ekosistem perairan.
Berbeda halnya paparan ultraviolet yang dengan panjang gelommbang 315-400
nano meter yang kita singkat dengan UV-A, maka pancaran ini tidak diserap oleh
lapisan ozon.

Karena pada panjang gelombang tersebut dariasi UV-A sangat bermanfaat


bagi kelangsungan hidup makhluk yang ada di bumi. Inilah kenapa lapisan ozon
itu sangat penting. Karena lapsian ozon mampu menyerap sinar ultraviolet dari
matahari untuk melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi.

10. Apa Penyebab dan Dampak yang Terjadi dari Penipisan Lapisan Ozon?

Kekhawatiran para ilmuwan terbukti dengan ditemukannya salah satu


penyebab menipisnya lapisan ozon yaitu adanya senyawa CFC atau kloro fluoro
karbon yang mana biasa digunakan oleh pendingin dan gas pendorong spray
aerosol. Apabila senyawa ini dilepas ke udara maka senyawa tersbut akan dipecah

48
oleh sinar matahari yang akan menyebabkan molekul klorin dapat bereaksi dan
menghancurkan molek-molekul ozon (O3).

Setiap satu molekul CFC mampu memecah dan menghancurkan hingga


seratus ribu (100.000) molekul ozon. Sehingga, apabila ini terus terjadi, maka
lapisan ozon akan terus menipis bahkan bisa sampai berlubang. Begitu
berbahayanya lapisan ozon ini, sehingga para ilmuwan terus mengkampanyekan
agar penggunaan CFC dikurangi dan penanaman hutan terus ditingkatkan.

Apabila lapisan ozon menipis maka akan berdampak pada lemahnya


penyerapan sinar UV-B yang masuk ke permukaan bumi. Radiasi dari UV-B ini
yang kemudian akan membuat efek pada kesehatan manusia. Tidak hanya
berdampak pada manusia, namun seluruh tatanan ekosistem juga berpengaruh
diantaranya kehidupan laut jadi tidak stabil, dapat mengurangi hasil pertanian dan
hutan. Efek yang paling berbahanya bagi manusia yaitu peningkatan penyakit
kulit dan dapat merusak mata sehingga timbul penyakit kataraks dan dapat paling
besarnya dapat melemahkan sistem imunisasi tubuh manusia.

Dampak yang terjadi bagi pernian diantaranya dapat memusnahkan hasil


tanaman utama dunia. Tanaman akan mengalami penurunan produktifitas yang
ditandai dengan mengkerdilnya bentuk tanaman. Dampak dari perairan, dapat
membunuh secara tidak langsung anak ikan, kepiting dan udang yang ada di
lautan. Dan akan mengurangi salah satu sumber makanan hewan yakni plankton.

Selain gas CFC, efek rumah kaca juga sebagai penyebab menipisnya lapisan
ozon. Dengan begitu banyaknya dampak dari menipis lapisan ozon, maka
menyebabkan organisasi dunia mengambil langkah dan membentuk suatu badan
bernama UNEP (United Nation Enviroment Programme).

Badan ini merupakan badan di bawah naungan PBB yang bergedak dibidang
program perlindungan lingkungan dan alam. Dengan mengetahui bahaya yang
ditimbulkan oleh menipisnya lapisa ozon. Maka kita diharakan dapat menjaga dan
memelihara bumi dengan mengurangi penggunaan CFC dan efek rumah kaca

49
G. MEDAN MAGNET BUMI

Medan magnet Bumi, disebut juga medan geomagnetik, adalah medan


magnet yang menjangkau dari bagian dalam Bumi hingga ke batas di mana medan
magnet bertemu angin matahari. Besarnya medan magnet Bumi bervariasi antara
25 hingga 65 mikrotesla (0.25 hingga 0.65 gauss). Kutub-kutub medan magnet
Bumi diperkirakan miring sepuluh derajat terhadap aksis Bumi, dan terus
bergerak sepanjang waktu akibat
pergerakan besi paduan cair di dalam inti
luar Bumi. Kutub magnet Bumi bergerak
begitu lambat sehingga kompas masih
dapat berfungsi dengan baik sejak
digunakan pertama kali (abad ke 11
masehi).

Namun setiap beberapa ratus ribu tahun sekali, kutub magnet Bumi
berbalik antara utara dan selatan. Pembalikan ini terekam di dalam pola bebatuan
purbakala Bumi yang mengandung unsur yang bersifat ferromagnetik. Pergerakan
lempeng benua juga dipengaruhi oleh medan magnet. Lapisan di atas ionosfer
disebut juga dengan magnetosfer, yaitu lapisan di mana medan magnet Bumi
melindungi Bumi dari radiasi kosmik yang dapat mengionisasi setiap partikel di
atmosfer dan membuatnya terlepas dari medan gravitasi. Tanpa magnetosfer,
atmosfer Bumi termasuk lapisan ozon akan hilang dan menjadikan kehidupan di
Bumi tidak dapat berkembang sekompleks sekarang. Medan magnetik bumi
memantulkan sebagian besar angin matahari, yaitu arus partikel bermuatan dari
matahari yang mampuMagnetosfer adalah lapisan medan magnet yang
menyelubungi benda angkasa.

Magnetosfer Bumi adalah suatu daerah di angkasa yang bentuknya


ditentukan oleh luasnya medan magnet internal Bumi, plasma angin surya, dan
medan magnet antarplanet. mengionisasi lapisan atmosfer bumi

50
Besarnya medan magnet bumi bervariasi antara 25 hingga 65 mikrotesla
(0.25 hingga 0.65 gauss). Kutub-kutub medan magnetik bumi diperkirakan miring
10º terhadap aksis bumi, dan terus bergerak sepanjang waktu akibat pergerakan
besi paduan cair di dalam inti luar bumi. Magnetosfer Bumi ditemukan tahun
1958 oleh satelit Explorer 1 selama penelitian yang dilakukan pada masa Tahun
Geofisika Internasional.

Magnetosfer tidaklah
berbentuk bulat. Pada sisi yang
mengarah ke matahari, jarak ke
batasnya (yang bervariasi
sesuai kekuatan angin surya)
kira-kira 70.000 km.
Magnetosfer Bumi terjadi
disebabkan oleh inti Bumi yang tidak stabil. Molekul di dalam inti Bumi (yang
umumnya berwujud ion) selalu bergerak dengan sangat cepat karena suhu dan
pengaruh medan gravitasi, menimbulkan arus listrik yang menciptakan medan
magnet raksasa

Magnetosfer adalah suatu lapisan di sekitar bumi yang mengandung


medan magnet (medan geomagnet) yang terproyeksi dalam 3 komponen yaitu
komponen H, D dan Z. Medan geomagnet dipercaya berasal dari efek dynamo
yang disebabkan oleh konveksi cairan logam besi di dalam inti luar bumi
bersamaan dengan efek Coriolis yang disebabkan oleh rotasi seluruh benda
planeter yang berkembang membentuk arus di sepanjang garis gaya medan
geomagnet sumbu utara-selatan. Perilaku variasi medan geomagnet sangat
dominan dipengaruhi oleh aktivitas di permukaan matahari seperti CME (Coronal
Mass Ejection) dan Flare dalam ikatan medan magnet ruang antar planet
(Interplanetary Magnetic Field : IMF) di bagian bumi yang dinamakan Polar
Caps. Pada saat terjadi CME atau flare, partikel-partikel bermuatan dan medan
magnet terlontar dari permukaan matahari terbawa serta oleh angin surya (Solar
wind) mengembara dalam ruang antar planet menuju bumi. Pada saat bertemu

51
terjadi tumbukan antara angin surya dan magnetosfer bumi dinamakan
Interplanetary Shock (IPS). Pada saat ini, energi dan momentum dari angin surya
dapat masuk ke dalam magnetosfer bumi di daerah Polar Caps. Selanjutnya
setelah IPS, badai geomagnet akan terjadi jika medan magnet antar planet (IMF)
cenderung berarah ke selatan.

Adapun fungsi dari Magnrtosfer antara lain:

 Memerangkap plasma angin surya


 Menangkal radiasi berbahaya yang berasal dari matahari (misalnya, partikel
alpha, beta, atau angin surya dan semburan massa korona
 Memantulkan sebagian besar radiasi dan menyerap sisanya dan diarahkan
menuju kutub, akibatnya terjadi reaksi tumbukan dengan atmosfera dan
menjadi aurora.
 Membagkitkan gaya dan momen geomagnetik cukup berarti untuk pesawat
antariksa yang mengorbit bumi pada ketinggian termosfer hingga exosfer.

52
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bumi merupakan salah satu dari pengertian planet yang selalu beredar
mengelilingi matahari dalam tata surya kita. Planet yang kita tinggali ini memiliki
permukaan yang ada lapisan atmosfer untuk melindunginya dari sengatan radiasi
matahari langsung yang berbahaya bagi kelangsungan hidup makhluk hidup. Dari
berbagai analisa dan penelitian geofisika yakni gelombang seismik yang
dihasilkan dari peristiwa gempa bumi, dapat diketahui bahwa struktur bagian
dalam bumi ini berbentuk berlapis-lapis seperti kulit bawang merah.

Pada Struktur bumi terbagi menjadi 2. Pertama adalah struktur lapisan keatas
atau biasa disebut lapisan atmosfer bumi yang terdiri dari 5 bagian, yaitu lapisan
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Lalu yang kedua ada
struktur lapisan kebawah atau lapisan bumi yang sekarang kita pijaki ini.
Lapisannya terbagi menjadi 4, yaitu kerak bumi, selimut bumi, inti luar, dan inti
dalam.

B. SARAN

Perlunya kita menjaga bumi kita, seperti tidak memakai zat CFC, mengurangi
polusi udara salah satunya untuk mencegah terjadinya kerusakan pada bagian
bumi seperti, atmosfer bumi Pada penulisan makalah ini tidaklah sempurna dan
masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf jika terdapat
kata-kata serta bahasa yang menyinggung dan kurang dipahami. Disarankan untuk
lebih banyak lagi membaca referensi jurnal dan lainnya.

53
54
DAFTAR PUSTAKA

Agus, R.N., Suardi, I., Sipayung, R. & Sianipar, D. 2018. Local seismicity pattern
around Mt. Pandan, East Java according to February 2016 earthquake swarms
activity. AIP Conference Proceedings 1987, 020034.
Budisantoso, P. 1987. Panduan Mengenal Batuan Bekuan. Bandung: Direktorat
Geologi, Direktorat Jenderal Pertahanan Hukum.
BNPB. 2016. Risiko Bencana Indonesia. Jakarta: Badan Nasional
Penanggulangan Bencana.
Hermawan, Eddy. 2010. Pengelompokan Pola Curah Hujan Yang Terjadi Di
Kawasan P. Sumatera Berbasis Hasil Analisis Teknik Spektral. Pusat
Pemanfaatan Sains dan Atmosfer dan Iklim, Lembaga Penerbangan dan
Antariksa (LAPAN), Vol. 11 No.2 Hlm. 76.

Julius,A.M.,dkk. 2020. Pengukuran Kecepatan Gelombang Seismik Menggunakan


Metode Refraksi Pada Lapisan Tanah Dangkal. Jurnal Kajian Ilmu dan
Pendidikan Geografi,4 (1).
Lapan. 2014. Geomagnet dan Magnet Antariksa. Online.
http://pussainsa.lapan.go.id/index.php/geomagsa (Diakses tanggal 12 Oktober
2020)
Merisa,Cirana. (2019). Atmosfer Bumi Bisa Membakar Benda Langit, Mengapa
Pesawat Antariksa Tidak Terbakar?. Online.
https://bobo.grid.id/amp/081819872/atmosfer-bumi-bisa-membakar-benda-
langit-mengapa-pesawat-antariksa-tidak-terbakar?page=all (diakses tanggal
12 Oktober 2020).

Nabilah, Khansa. (2020). Bisakah Atmosfer Bumi Hilang?. Online.


https://www.bicara.co.id/khansanabilah/bisakah-atmosfer-bumi-hilang/
(diakses tanggal 12 Oktober 2020).

Nandi. (2006). Gempa Bumi. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

55
Nur, Arief Mustofa. (2010). Gempa Bumi, Tsunami, dan Mitigasinya. Jurnal
Geografi, 7(1).

Nurdiyanto, B., Hartanto, E., Ngadmanto, D., Sunardi, B., & Susilanto, P. 2011.
Penentuan tingkat kekerasan batuan menggunakan metode seismik refraksi.
Jurnal Meteorologi dan Geofisika, 12(3).
Noor, Djauhari. (2014). Pengantar Geologi. Yogyakarta: Deepublish.

Munir, Moch. 1996. Geologi dan Mineral Tanah. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Pak Guru. (2020). Pengertian Hidrosfer . Online.
https://pendidikan.co.id/pengertian-hidrosfer/ (Diakses tanggal 3 Oktober
2020).

Sains Indonesia. 2018. Medan Magnet dan Magnetosfer Bumi. Online.


http://www.sainsindonesia.co.id/index.php/en/rubrik/iptek-a-remaja/3291-
medan-magnet-a-magnetosfer-bumi (Diakses Tanggal 12 Oktober 2020)

Setiawan, Parta. (2020). Pengertian Atmosfer dan Lapisan Serta


Fungsinya.Online. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-atmosfer/
(Diakses tanggal 3 Oktober 2020).

Sunarjo, Gunawan, M. Taufik, Pribadi, Sugeng. (2012). Gempa Bumi Edisi


Populer. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

Tisnasomantri, A. 1999. Geologi Umum. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi


FPIPS-IKIP Bandung.
Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. 2020. Magnetosfer. Online.
https://id.wikipedia.org/wiki/Magnetosfer (Diakses tanggal 10 Oktober 2020)

56
57
KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN

1. Naila Rizqi Darma Putri (4201418066)


a. Jelaskan pergerakan cepat lempeng dan gerakan lambat lempeng pada
pembentukan Palung Mariana?

Jawab:

Palung Mariana merupakan palung dengan kedalaman 10.911 meter di


bawah permukaan laut, terletak di dasar barat laut Samudra Pasifik dan
sebeleh timur Kepulauan Mariana. Lempeng Pasifik merupakan lempeng
tektonik yang plaing aktif dengan pergerakan lebih dari 10 cm per tahun.
Hal ini didukung dengan adanya Cincin Api Pasifik ( Pacific Ring of
Fire). Lempeng Pasifik yang memiliki gerakan cepat mensubduksi bagian
bawah Lempeng Filipina yang memiliki pergerakan rata-rata dibawah
pergerakan Lempeng Pasifik yakni sekitar 5cm-10cm per tahunnya,
sehingga terjadi palung Mariana. Palung ini diperkirakan terbentuk sejak
180 juta tahun yang lalu.

b. Mengenai lapisan atmosfer yang sekrang kita ketahui semakin menipis.


Yang dimaksud menipis itu setiap lapisan menipis atau bagaimana ?
Jawab :
Atmosfer Bumi sebenernya tidak menghilang seutuhnya karena terikat
pada gravitasi Bumi. Beberapa molekul atmosfer ada yang terlepas, seperti
helium dan nitrogen. Hanya saja, bagian terpenting dari atmosfer bisa saja
rusak. Seperti ozon yang berlubang sedikit saja, dapat menimbulkan
masalah bagi kehidupan di Bumi. Penipisan pada lapisan ozon yang rusak
disebabkan karena pemakaian zat chlorofluorocarbons (CFC). Dampak
buruk dari pemakaian zat CFC sangat besar, yakni pemanasan global.
Seperti mencairnya es di kutub dan kemudian membuat air laut
meningkat. Oleh karena itu, untuk mencegah kerusakan pada atmosfer,

58
sebaiknya kita mengurangi pemakaian zat CFC, mengurangi polusi udara ,
dan lain-lainnya

2. Afiana Wahida (4201418060)

Apakah lempeng bumi dapat terpecah menjadi 2 lempeng yang terpisah.


Bagaimana itu bisa terjadi? Apa penyebab dan akibat terjadinya patahan
lempeng bumi?

Jawab:

Lempeng bumi dapat patah membentuk sesar. Sesar atau patahan secara
geologi adalah bidang rekahan yang disetai oleh adanya pergeseran relatif satu
blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya
beberapa milimeter hingga puluhan kilometer. Sesar dengan ukuran sangat
besar terjadi akibat gaya tektonik yang timbul saat terjadi pergerakan lempeng
seperti zona subduksi pada pertemuan dua lempeng tektonik. Sebagai negara
yang terletak di antara lempeng tektonik, Indonesia memiliki banyak sekali
sesar, baik yang aktif maupun tidak aktif. Di Pulau Sumatera terdapat sesar
besar yaitu sesar Semangko. Sesar tersebut terbentang dari Ujung Utara Pulau
Sumatera hingga ujung Selatan Pulau Sumatera.

3. Baity Jannati R (4201418069)

Di pemberitaan sedang marak pembahasan tentang kemungkinan tsunami jawa


yang mencapai 20 m. Lempeng apa yang dapat membuat itu terjadi dan
bagaimana pendapat anda mengenai hasil penelitian tersebut?

Jawab:

Menurut BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Widjo Kongko,


ada potensi gempa bumi sebesar 9 SR di kedalaman laut dangkal akibat zona
tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dengan Lempeng Eurasia yang
menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa . Penunjaman Lempeng terus

59
berlangsung dengan laju 60-70 mm per tahun. Gempabumi ini berpotensi
menyebabkan tsunami di bagian selatan Jawa. Penelitian ini dapat digunakan
untuk penguatan sistem mitigasi bencana sehingga dapat mengurangi atau
mencegah dampak bencana tersebut baik jatuhnya korban jiwa maupun
kerusakan bangunan dan lingkungan. Setidaknya ada tiga langkah mitigasi
yaitu edukasi-sosialisasi tsunami, sistem peringatan dini tsunami harus
terintegrasi, dan tingatkan riset-riset yang berkaitan yang disertai dengan
sosialisasi hasil riset.

4. Nabila Triska HN (4201418066)

Mengapa kita hisa memprediksi dimana gempa bumi terjadi, namun tidak bisa
memprediksi waktunya?

Jawab:

Perkiraan besar gempabumi dapat diprediksi menggunakan data historis suatu


wilayah. Walaupun demikian perkiraan gempabumi hanya sebatas teori. Bumi
adalah sesuatu yang kompleks. Teori yang berkembang pada saat ini baru dapat
menjelaskan bahwa sebuah gempabumi utama dapat membangkitkan dan
memicu aftershocks dan masih sulit untuk memperkirakan gempabumi
rentetannya seperti beberapa kasus gempabumi doublet, triplet (dua atau tiga
kejadian gempabumi tektonik dalam waktu dan lokasi yang relatif berdekatan),
dan seterusnya. Riset belum dapat menunjukkan mengetahui persisnya
lempeng tektonik akan melepaskan energi yang mengakibatkan gempa bumi.

5. Umi Sofiyyati (4201418074)


a. Mengenai pergerakan lempeng yang memicu erupsi gunung berapi, apa
peran pergerakan/ pergeseran lempeng tektonik terhadap terbentuknya
gunung berapi ?
Jawab :

60
Gunung terbentuk karena lempeng bumi bergerak dan saling menabrak
satu sama lain. Ujung lempeng yang menabrak itu menonjol ke permukaan
bumi membentuk gunung. Di dalam bumi terdapat lempeng yang terus
bergerak saling mendekat hingga menubruk satu sama lain. Tubrukan itu
membuat sebagian kerak bumi tertarik kedalam. Suhu dan tekanan yang
tinggi diperut bumi membuat kerak meleleh. Lelehan ini kemudian akan
naik sebgai magma. Magma yang naik akan berkumpul didapur magma
yang biasanya terletak di bawah tubuh gunung berapi. Ketika tekanan yang
ada di dalam dapur magma cukup tinggi, magma tersebut akan mencari
jalan keluar melalui rekahan- rekahan yang ada untuk mencapai
permukaan. Perubahan tekanan inilah yang menjadi penyebab sebuah
gunung berapi mengalami erupsi.

b. Mengenai gunung berapi yang sering meletus dari yang lain, apakah juga
dipengaruhi oleh pergerakan lempeng tersebut ?
Jawab:
Iya, gunung berapi yang sering meletus dari yang lain dipengaruhi oleh
pergerakan lempeng bumi atau pergeseran lempeng tektonik yang terjadi
pada lapisan bumi. Pergerakan tektonik ini terjadi pada struktur lapisan
bumi di bawah gunung. Pergerakan lempeng mengakibatkan
meningkatnya tekanan pada dapur magma dan membuat magma itu
terdorong hingga ke atas. Lempeng bumi yang paling aktif adalah lempeng
pasifik. Sebagaian besar gunung berapi paling aktif didunia terletak di
wilayah ini sekitar 450 gunung berapi. Jadi, sering atau tidaknya gunung
meletus dipengaruhi oleh dimana gunung tersebut berada. Selain itu,
gunung berapi lebih sering meltus dari yang lain juga dipengaruhi oleh
beberapa hal berikut:
1) Adanya aktivitas vulkanik yang tinggi.
2) Tekanan yang sangat tinggi
3) Diakibatkan oleh desakan antar lempeng

61
Apabila gunung terletak di wilayah lempeng yang tidak terlalu aktif,
akan menyebabkan gunung tersebut jarang meletus.
4) Jumlah silica dalam magma
Semakin banyak presentase silica pada magma, maka kecenderungan
gunung meletus akan lebih tinggi.
5) Tipe viskositas lava
Lava yang memiliki viskositas rendah dapat mengalir dengan mudah
dan melewati jarak yang sangat jauh. Gunung yang mempunyai lava
ini lebih sering meletus. Sementara lava yang memiliki viskositas
tinggi, akan menjadi sangat tebal dan tidak mengalir dengan baik.
Jenis lava ini lebih jarang meletus.

6. M. Arif Rohman (4201418082)


a. Bumi itu bentuknya seperti apa ? apakah bulat padat atau berongga ?
Jawab:
Bumi berbentuk bulat padat. Menurut penelitian oleh Australian
National University (ANU) dilakukan dengan cara menganalisis
gelombang seismic beramplitudo rendah, bernama J-phase yakni
sejenis gelombang yang dapat melewati inti dalam planet. Dengan
metode baru tersebut, peneliti dapat mendeteksi gelombang seismic
pelan yang akhirnya dapat mengungkapkan secara detail lapisan bumi.
“ kami menemukan inti dalam memang padat, tetapi kami juga
menemukan bahwa inti dalam lebih lembut dari yang diperkirakan
sebelumnya. Inti dalam Bumi memiliki beberapa sifat elastisitas yang
sama dengan emas dan platinum” ungkap Professor Hrvoje seorang
peneliti yang terlibat dalam penelitian ini.
Bukti lain bahwa bumi itu bulat sebagai berikut :
a. Ketinggian bintang bervariasi diberbagai tempat di Bumi
b. Kapal lenyap di cakrawala saat kapal itu pergi dari pelabuhan.
c. Banyangan bumi terlihat di bulan saat gerhana matahari.
d. Terdapat perbedaan banyangan benda di berbagai lokasi.

62
b. Kenapa kita bisa bergerak dalam bumi yang bergerak ?
Jawab:
Semua gerak adalah relative artinya tergantung pada kerangka
acuan. Contohnya seorang penumpang yang bergerak relative terhadap
pesawat, pesawat bergerak relative terhadap bumi, bumi bergerak
relative terhadap matahari, dan matahari bergerak relative terhadap
galaksi bima sakti. Kita dapat bergerak pada bumi yang bergerak
karena, kita berada dalam kerangka acuan bumi atau kita bergerak
relative terhadap bumi.
Kita misalkan bumi ini sebuah pesawat dan kita berada di didalam
pesawat tersebut yang sedang terbang dnegan kecepatan konstan. Kita
di dalam pesawat dapat bergerak atau berjalan ke toilet meskipun
pesawat tersebut bergerak.
c. Kenapa pada teori eter tidak berubah posisinya padahal bumi
bergerak ?
Jawab
Pada eksperimen Michelson-Morley pada tahun 1887 sebuah
interferometer digunakan untuk memisahkan seberkas cahaya menjadi
dua lintasan. EKsperimen tersebut dilakukan secara berulang-ulang
selama satu tahun. Michelson dan mirley mencapai kesimpulan bawa
tidak ada pergerakan frinji (pola gelap terang) yang teramati. Jadi,
melalui percobaan ini tidak ada indikasi dari gerak bumi melalui eter.
Tambahan dari Mei Suhantoro (4201418072)
Melihat dari pertanyaannya yaitu mengenai bentuk bumi, ether,
dan kita bisa bergerak di bumi berarti melihat pada teori Geosentris.
Geosentris pertama kali dirumuskan oleh Aritoteles. Geosentris berasal
dari bahasa Latin, geo: Bumi dan centre: pusat. Jadi, Teori geosentris
adalah seseorang yang berpendapat bahwa pusat alam semesta adalah
Bumi karena Bumi selalu tenang, diam, tidak bergerak dan tidak
berputar. Bumi adalah tempat tinggal manusia, hewan dan tumbuhan
yang terdiri dari lautan, daratan dan oksigen. Maka, semua benda langit

63
yang terdiri dari satelit (bulan), planet-planet dan Matahari
mengelilingi Bumi berbentuk bulat (circular).
Aristoteles berpendapat bahwa Bumi berbentuk bola (spherical).
Lalu bagaimana mereka mengetahui bahwa Bumi itu berbentuk
spherical (bola). Bumi berbentuk bola (Spherical) yang berukuran
400.000 stades atau 40.000 Mil.101Ini dibuktikan oleh Aristoteles
melalui tiga argumen: Pertama, melihat bayangan Bumi dari sinar
Matahari yang sampai ke bulan seperti peristiwa bulan sabit (bulan
seperempat), karena sebagian permukaan bulan tertutup oleh Bumi
sehingga sinar Matahari hanya sebagian yang sampai ke bulan. Kedua,
perpendikular Bumi (garis tegak lurus Bumi). Itu menyatakan bahwa
seluruh benda Bumi akan jatuh kepada titik pusat Bumi, jika Bumi
datar maka hal itu tidak akan terjadi. Ketiga, penampakan bintang-
bintang. Pada malam hari, beberapa bintang-bintang bisa dilihat di
langit Yunani, namun tidak terlihat di langit di Mesir. Dengan
berinteraksinya unsur Bumi yang terus menerus mengakibatkan Bumi
berbentuk sphrerical (bola) yang memunyai kerapatan massa yang
padat.
Kemudian Aristoteles mengatakan bahwa Bumi yang padat ini
mengakibatkan Bumi menjadi diam. Diam yang dimaksud Aritoteles
adalah tidak berotasi dan tidak berevolusi. Kemudian Aristoteles
berpendapat bahwa benda-benda langit adalah sesuatu yang berada di
sfera langit yang terdiri dari satelit, planet dan bintang. Aritoteles
berpendapat hal itu di karenakan benda-benda langit terbentuk dari
unsur yang halus, yakni ether. Ether sangat berbeda dari api, udara, air
dan tanah. Ether tidak seperti udara yang bersuhu panas dan lembab,
tidak seperti api yang bersuhu panas dan kering, tidak seperti air yang
bersuhu dingin dan lembab serta tidak seperti tanah yang bersuhu
dingin dan kering.
Hal di atas yang mengakibatkan benda langit mengelilingi Bumi
dengan kecepatan dan jarak yang sesuai (seimbang) karena jika benda

64
langit terlalu jauh dengan Bumi, maka makhluk hidup yang ada di
Bumi akan beku. Begitu pun sebaliknya. Jika terlalu dekat dengan
Bumi, maka makhluk hidup yang ada di Bumi akan terbakar hangus
sehingga tidak akan ada kehidupan. Ketika ether bersatu, maka
terbentuklah benda langit yang berbentuk bola (spherical).
Ether berfungsi membentuk benda langit yang berbentuk bola
(spherical). Setelah itu, terbentuklah langit dengan kerapatan massanya
halus sehingga mengakibatkan benda langit bergerak mengelilingi
Bumi berbentuk bulat lingkaran. Tanah, air, udara dan api yang bersatu
berfungsi membentuk Bumi yang berbentuk bola (spherical). Setelah
itu terbentuk Bumi dengan kerapatan massanya padat sehingga
mengakibatkan Bumi menjadi diam.

7. Jayanti Nurulita (4201418075)


Apa yang akan terjadi pada atmosfer ketika terdapat benda langit yang
berusaha memasuki bumi ? dan bagaimana jika atmosfer bumi kerusakan,
apakah bisa kembali seperti semula ?
Jawab:

Ketika ada benda langit yang berusaha memasuki atmosfer, semua benda
yang melewati atmosfer Bumi pasti akan terbakar, baik itu benda langit
maupun pesawat antariksa buatan manusia. Itu karena atmosfer Bumi
memiliki suhu yang sangat panas, hingga mencapai 1.500 derajat Celcius.
Peristiwa terbakarnya benda di atmosfer Bumi itu akan terjadi pada lapisan
termosfer atau yang biasa disebut sebagai ionosfer. Sesuai dengan
namanya, lapisan ionosfer mengandung ion atau partikel bermuatan listrik
sehingga suhu menjadi panas, sedangkan benda langit bergerak sangat
cepat di ruang angkasa, apalagi jika sudah tertarik gravitasi Bumi. Untuk
mengembalikan atmosfer yang telah rusak, bisa dengan mengurangi
pemakaian zat CFC, mengurangi polusi udara, dan sebagainya.

65
8. Mei Suhantoro (4201418072)
Di Sumatera sering terjadi kebakaran hutan, apabila dilihat dari pola
hujannya ada yang sebagian berpola monsunal dan sebagian berpola
ekuatorial. Jadi, jelaskan pengaruh kedua pola tersebut terhadap terjadi
nya kebakaran hutan tersebut ?
Jawab :
Salah satu indikasi kuat dikenalnya Indonesia sebagai satu-satunya
kawasan unik di daerah ekuator sebagai Benua Maritim Indonesia (BMI)
adalah adanya keragaman curah hujan yang cukup besar yang terjadi di
beberapa kawasan di Indonesia, khususnya yang terjadi di P. Sumatera.
Selain mendapat pengaruh dari sirkulasi udara pada skala global maupun
regional, pembentukan awan dan hujan di Indonesia juga dipengaruhi oleh
kondisi lokal, seperti topografi dan suhu permukaan laut di perairan
Indonesia.
Pulau Sumatera secara keseluruhan juga memiliki karakteristik
iklim yang khas secara regional maupun lokal. Wilayahnya memiliki
barisan pegunungan yang membujur dari utara sampai selatan, dikelilingi
oleh lautan yang terdiri dari Samudera Hindia, Laut Jawa, Selat Malaka,
Selat Karimata, dan dekat dengan Laut Cina Selatan. Hal ini menyebabkan
proses pembentukan awan dan hujan di P. Sumatera mendapat pengaruh
dari kondisi alam tersebut selain pengaruh dari pergerakan posisi semu
matahari terhadap bumi dan sirkulasi global.
Karakteristik iklim, khususnya perilaku curah hujan di Pulau Sumatera
dapat dianalisis secara akurat berdasarkan data iklim dari stasiun
meteorologi. Namun untuk analisis spasial, hal ini sangat ditentukan oleh
kerapatan jaringan penakar hujan. Oleh karena itu, kedua pola hujan
monsunal dan ekuotarial tidak berpengaruh pada terjadinya kebakaran
hutan di Sumatera, akan tetapi kebakaran hutan terjadi akibat aktifitas
manusia, seperti pembakaran lahan yang kecil dan lain-lainnya
9. Rafida Nur Azizia (4201418086)

66
Apakah lapisan bumi dapat menipis? Jika iya, apa saja yang dapat
menyebabkan lapisan bumi menipis?
Jawab :
Bisa, tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama. Hal ini dibuktikan
dengan adanya pelapukan fisika pada batuan. faktor utamanya yaitu
temperatur udara. contohnya di daerah gurun dimana pada siang hari panas
dan pada malam hari dingin. pada siang hari, batuan akan mengembang,
sedangkan pada saat dingin batuan akan menyusut. Jika proses ini
berlangsung terus-menerus maka batuan akan retak, pecah kemudian
hancur. Selain temperatur udara, pelapukan fisika juga dupengaruhi oleh
air, angin dan gletser.

10. Kurnia rahayu effendi (4201418096)


Struktur geologis yang kita lihat sekarang, tidak selalu sama dengan
zaman dahulu. yang saat ini daratan, bisa jadi dulunya merupakan
perairan, begitu pula sebaliknya, apakah ini berkaitan dengan pergeseran
kerak bumi? Atau ada hal lain yang menyebabkan hal ini terjadi, mohon
penjelasannya?
Jawab :
Hal tersbut terjadi karena adanya pergeseran lempeng bumi. Contohnya
terjadi pada daerah Kebumen (daerah paling selatan pulau Jawa) dimana
dulunya adalah dasar laut. daerah ini terbentuk karena adanya tumbukan
pada Lempeng Eurasia dan Lempeng Samudera Hindia yang terjadi pada
117-60 juta tahun yang lalu. Di Jepang juga ada daerah yang terbentuk
dalam waktu semalam. Fenomena ini terjadi pada tahun 2015 di Laut
Semenanjung Shitetoko, Rausu. Permukaan dasar laut itu terangkat
sepanjang 300-500m dengan lebar 30m. Beberapa ahli menyebut kejadian
ini terjadi ketika kasusu gempa bumi di India yang mencapai 7,8 skala
Richter.
11. Roziqin (4201418093)

67
Pada materi gempa bumi, jika suatu batuan yang mengalami regangan atau
patahan mendadak dari suatu tubuh batuan, apakah batuan tersebut akan
kembali ke posisi semula dan apakah ada teorinya?
Jawab :
Bisa terjadi tetapi kemungkinannya sangat kecil, hal ini bisa terjadi jika
ada patahan lagi di tempat dan posisi semula yang kondidinya
berkebalikan dengan kondisi patahan sebelumnya.
12. Kanza Liana Awananta (4201418063)
Mengenai kerak bumi yang tidak pernah ditembus, saya pernah membaca
dari sumber bahwa telah dilakukan percobaan mengebor kerak bumi.
Apakah yang menyebabkan kerak bumi itu tidak dapat ditembus? Apakah
ketebalan atau suhunya atau yang lainnya?
Jawab :
Yang menyebabkan percobaan mengebor kerak bumi gagal adalah
ketebalan dari kerak bumi (700-1200 km). Mengutip artikel pada indozone
(08/2020), manusia yang membuat sumur hanya menggali sedalam 10-15
meter dan 30-100 meter untuk sumur bor. Untuk mencari minyak bumi,
mansia dapat meggali sedalam 3.000-6.000 meter. Sedangkan di Rusia
pernah dilakukan percobaan untuk mengetahui apa yang ada di bawah
bumi. Pada percobaan tersebut hanya bisa menggali sampai 12.262 meter.
Percobaan di Rusia tersebut hanya mencapai 1:100 dari kedalaman bumi.
13. Diyah Ayu Pitaloka (4201418071)
Apa yang akan terjadi jika medan magnet bumi melemah? Lalu apakah
pelemahan tersebut itu bisa membalikkan kutub kutubnya?
Jawab:
Pelemahan Medan Magnet pada bumi adalah hal yang wajar, karena
kekuatan magnetnya bersifat fluktuatif. Namun apabila magnet bumi
melemah, kutub-kutub bumi pun juga bukan mustahil bisa berpindah
ataupun berbalik, tetapi dalam waktu yang sangat lama, sekitar ribuan
sampai jutaan tahun. Para ahli pernah meneliti bahwa dahulu kala bumi
pernah mengalami pembalikan kutub.

68
Apabila terjadi Badai matahari maka bagaimana pertahanan magnetosfer
supaya partikel partikel akibat badai matahari tersebut tidak langsung
memasuki matahari?
Jawab :
Ketika terjadi matahari berarti bisa dikatakan intensitas dan kekuatan
gelombang dari matahari yang menuju ke bumi semakin besar. Namun
apabila bumi dalam keadaan yang kurang prima atau magnetosfer sedang
melemah, maka atmosfer bumi berperan membantu menetralisir
gelombang yang akan masuk ke permukaan bumi. Namun hal tersebut
tetap saja dapat mengganggu jaringan elektromagnetik yang ada di bumi
itu sendiri.
14. Clarita Janu Yoga Prameswari
Apakah magnetisasi mempengaruhi orbit bumi itu sendiri?
Jawab:
Magnetisasi bumi tidak ada hubungannya dengan orbit bumi. Bumi akan
tetap ada dan berjalan pada orbitnya tersebut. Magnetisasi hanya
berpengaruh pada benda-benda ataupun hal asing yang akan menuju bumi,
seperti gelombang matahari, asteroid, dll.

69

Anda mungkin juga menyukai