Anda di halaman 1dari 25

PENGETAHUAN

BUMI DAN ANTARIKSA


1. Praditya Wicaksono (4201418064)
2. Rizky Riyansyah (4201418067)
3. Mei Suhantoro (4201418072)
Nama Kelompok 4. Luqyana Fridayanti (4201418085)
5. Rafida Nur Azizia (4201418085)
6. Roziqin (4201418093)
PENDAHULUAN

Bumi dan Antariksa (BA) merupakan salah satu bagian dari Fisika, yang secara
khusus menelaah tentang fenomena alam di Bumi dan benda langit sebagai
bagian dari tata surya serta jagat raya secara keseluruhan. Beberapa teori dan
hukum fisika dapat digunakan untuk menjelaskan lebih mendalam keadaan
bumi serta jagat raya secara keseluruhan.
Kosmologi
Kosmologi merupakan ilmu atau kajian tentang sifat, evolusi, asal alam semesta. Dengan
ditemukannya beberapa fakta dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai
dibumi muncullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta. Teori
yang berkembang sampai saat ini dan di percaya ada tiga yaitu :

Teori keadaan tetap (Steady-state theory)

Teori dentuman besar (Big-bang theory)

Teori osilasi
Teori dentuman besar
(Big-bang theory)
Teori ini berlandaskan asumsi adanya massa yang
sangat besar dan juga mempunyai jenis massa yang
sangat besar, karena reaksi inti kemudian meledak
dengan hebat. Massa tersebut kemudian
mengembang dengan sangat cepat menjauhi pusat
ledakan. Massa tersebut akan membentuk galaksi di
alam semesta dan akan terus memuai menjauhi pusat
ledakan. Teori ini didukung oleh fakta bahwa galaksi
terus mengembang dan saling menjauhi satu sama
lain.
Teori keadaan tetap (Steady-state theory)

Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam
semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip tersebut
alam semesta terjadi pada suatu saat tertentu yang telah lalu dan segala sesuatu
di alam semesta selalu tetap sama walaupun galaksi-galaksi bergerak saling
menjauhi satu sama lain. Teori ini ditunjang oleh bahwa galaksi baru yang
mempunyai jumlah sebanding dengan galaksi lama. Dengan demikian teori ini
disajikan bahwa tiap-tiap galaksi terbentuk, tumbuh, menjadi tua, dan akhirnya
mati. Jadi, teri ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga dan tak
terhinggga.

Dengan diketahui kecepatan galaksi-galaksi yang menjauhi bumi yang dihasilkan


dengan jarak antara galaksi-galaksi dengan bumi dari pemotretan satelit, maka
disimpulkan bahwa semakin jauh jarak galaksi bergerak dengan bumi, semakin
cepat galaksi tersebut bergerak menjauhi bumi.
Teori osilasi

Teori osilasi Dalam teori osilasi dikemukakan bahwa


sekarang alam semesta tidak konstan, melainkan
berekspansi yang dimulai dengan dentuman besar,
kemudian beberapa waktu yang akan datang akan
mempengaruhi ekspansi efek ini sehingga alam
semesta akan mulai mengempis. akhirnya mencapai
titik koalisensi (gabungan) asal. Keadaan ini akan
mengakibatkan suhu dan tekanan tinggi akan
memecahkan semua materi ke dalam partikel-pertikel
clementer (dasar) schingga terjadi dentuman besar
baru dan ekspansi mulai lagi.
Selain memicu terjadinya reaksi inti pada atmosfer bumi, sinar kosmis juga
mengionisasikan gas-gas yang ada di lapisan atmosfer tinggi, menghasilkan suatu
lapisan yang bermuatan listrik. Lapisan tersebut dikenal dengan ionosfir. Lapisan
ionosfir berfungsi sebagai lapisan pelindung bumi terhadap radiasi sinar kosmik yang
berbahaya manusia dan sebagai pemantul gelombang radio yang dipancarkan dari
bumi, sehingga membantu komunikasi lewat radio. Intensitas sinar kosmik pada
lapisan atas atmosfer bervariasi rata-rata sekitar 15% selama satu siklus matahari
yaitu dengan rentang 5% untuk daerah dekat dengan ekuator magnetik bumi sampai
50% untuk daerah di kutub Bumi.
Quasar
Thomas Matthews dan Allan Sandage pada tahun 1960 menemukan sebuah benda seperti bintang
redup yang disebut benda quasar (quasi-stellar). Quasar merupakan objek mirip bintang jauh yang
memancarkan cahaya sebanyak cahaya diseluruh galaksi bintang. Quasar suatu objek (benda)
memancarkan lebih banyak cahaya dari sebuah bintang, tetapi tidak jauh lebih besar dari pada
bintang. Quasar bermula ditemukan karena emisi radio yang kuat. gelombang radio berasal dari
spektrum radiasi quasar. Quasar adalah sumber gelombang radio yang kuat sehingga tampak
seperti bintang. Sampai sekarang lebih dari 200 quasar telah ditemukan. Karena keterbatasan
kepekaan alat-alat astronomi, maka hanya quasar-quasar yang paling terang yang tampak pada
jarak yang jauh, sehingga para ilmuan sulit untuk mengambil kesimpulan dari semua quasar dari
cahayanya.
Kosmik

Dalam astrofisika, sinar kosmik adalah radiasi dari partikel bermuatan berenergi tinggi yang
berasal dari luar atmosfer Bumi. Sinar kosmik dapat berupa elektron, proton dan bahkan inti
atom seperti besi atau yang lebih berat lagi. Sebagian besar partikel-partikel tersebut berasal
dari proses-proses energi tinggi di dalam galaksi, misalnya seperti supernova. Dalam
perjalanannya, sinar kosmik yang dapat dihitung dengan medium antar bintang dan kemudian
atmosfer Bumi sebelum mencapai detektor.

Fisikawan membagi sinar kosmik menjadi dua kategori: primer dan sekunder. Sinar kosmik utama
berasal jauh di luar atmosfer bumi. Sinar kosmik sekunder adalah partikel yang dihasilkan dalam
atmosfer bumi sebagai akibat dari tabrakan antara sinar kosmik primer dan molekul di atmosfer.
KATALOG DAN KLASIFIKASI
GALAKSI
Spiral
Pada tahun 1926, Edwin Hubble
membuat klasifikasi galaksi menurut
Elips
bentuknya, yaitu;

Tidak
Beraturan
Galaksi Bima Sakti
Galaksi adalah suatu sistem dari himpunan besar yang terdiri dari bintang-
bintang yang jumlahnya jutaan bahkan ada yang milyaran. Galaksi yang
menghimpun tata surya kita biasa disebut galaksi “bima sakti” atau “milky
way”. Galaksi ini bisa dilihat di malam hari yang cerah seperti embun tipis
membentang dari arah timur laut ke arah barat daya. Apabila dilihat dengan
teleskop ternyata bukanlah embun, tetapi berupa butir-butir bintang-bintang
lebih dari seratus milyar jumlahnya, dan matahari termasuk salah satu butir
bintang itu.
Galaksi bima sakti merupakan galaksi yang sangat besar, dengan diameter sekitar 80.000 tahun cahaya (satu
tahun cahaya =  9,46.1012 km). Galaksi bima sakti merupakan system kumpulan bintang-bintang yang
sekarang dikenal sebagai tipe utama struktur alam semesta. Bintang-bintang yang menyusun galaksi bima
sakti berjumlah sekitar 100 milyar. Galaksi bima sakti berputar berlawanan arah dengan jarum jam. Galaksi
bima sakti tersusun oleh atom-atom dan bintang-bintang, dengan bintang terdekatnya adalah Alpha Centauri
yang berada pada jarak sekitar 4,3 tahun cahaya. Dalam galaksi bima sakti terdapat sekelompok kecil
galaksi yang dikenal dengan nama kelompok lokal. Kelompok lokal ini Nampak bergerak dengan arah
gerakan yang acak.
Galaksi Spiral
Galaksi bentuk spiral merupakan bentuk umum galaksi yang dikenal
manusia. Kira-kira 75% galaksi-galaksi yang terang mempunyai bentuk
spiral, seperti galaksi bimasakti dan galaksi andromeda. Galaksi berbentuk
spiral berotasi dengan kecepatan yang lebih besar dibandingkan galaksi
bentuk lainnya. Kecepatan berotasi galaksi inilah yang menyebabkan galaksi
spiral berbentuk pipih. Besar kecilnya kecepatan rotasi galaksi berantung
pada massa galaksi tersebut. Galaksi bentuk spiral mempunyai kecepatan
berotasi yang berbeda-beda. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan
rotasinya semakin besar.
Ciri-cirinya:
1. Berbentuk spiral.
2. Terdiri atas bintang-bintang tua dan bintang-bintang muda.
3. Bintang-bintang besar terdapat pada gugus bola yang tersebar menyelimuti galaksi.
4. Galaksi ini berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari galaksi elips. Dan karena kecepatan
rotasinya ini menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi.
5. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral tidak sama. Semakin kearah pusat galaksi kecapatannya
semakin besar.
6. Bintang – bintang muda terdapat dilengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi.

Contoh galaksi ini adalah Galaksi Andromeda, Galaksi Bima Sakti, NGC 1232 di Rasi Eridanus, Galaksi
Seyfert NGC 7742, M81 berada dekat Ursa Mayor.
Galaksi Elips
Sesuai dengan namanya galaksi ini terlihat
seperti elips, meskipun sebenarnya manusia
sulit untuk menentukan bentuk galaksi secara
pasti. Galaksi bertipe elips ada yang
berbentuk bundar dan ada pula yang
berbentuk 6 bola pepat. Galaksi yang
berbentuk elips adalah galaksi yang terdapat
pada rasi bintang virgo.
Ciri-cirinya:
1. Tipe galaksi mulai dari yang berbentuk bundar sampai yang berbentuk bola pepat.
2. Struktur dari galaksi ini tidak terlihat dengan jelas.
3. Terlihat lebih redup.
4. Sangat sedikit mengandung materi antarbintang.
5. Anggotanya adalah bintang – bintang tua.

Contoh galaksi ini adalah Galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat dirasi virgo.
Galaksi Tak Beraturan

khusus Materi yang terkandung dalam


galaksi jenis ini adalah gas dan debu-debu.
Galaksi yang tak beraturan bentuknya
adalah galaksi awan Magellan besar dan
awan Magellan kecil yang merupakan
galaksi terdekat dengan galaksi bima sakti.
Ciri-ciri galaksi tak beraturan:
1. Galaksi ini banyak mengandung materi antarbintang yang terdiri atas gas gas dan debu.
2. Terdiri atas bintang – bintang tua dan muda.
3. Bentuknya tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus.
Contoh galaksi ini adalah NGC 2337, UGC 44589, PGC 18431
Materi Antar Bintang
Materi antar bintang dapat dibedakan ke dalam tiga golongan yaitu :

Nebula terang

Nebula gelap

Gas antar bintang


Nebula Terang

Nebula terang yang dikenal dengan nebula difusi berkaitan erat dengan
 luminositas bintang. Bintang merupakan penyebab nebula menjadi terang.
Gas murni tidak dapat memantulkan cahaya karena komposisi atom masing-
masing gas terlalu kecil, sehingga para astronom mengansumsikan bahwa
cahaya dipantulkan oleh partikel kecil dari debu angkasa. Selain itu nebula
menjadi terang karena gas dalam nebula yang memiliki tekanan rendah yang
memancarkan cahaya. Hal ini ditunjukkan  oleh spektogram nebula orion.
Pemantulan bintang terjadi jika nebula memiliki bintang yang jenis spektrumnya
di atas kelompok bintang tipe B2. Nebula yang di dalamnya terdapat  kelompok
bintang di atas B2 akan memantulkan lebih banyak cahaya sehingga spektrum
nebulanya tidak sama seperti spektrum absorbsi bintang yang paling  terang
tetapi merupakan spektrum kontinu yang redup dengan garis emisi yang  lebih
terang berada di atasnya. 
Nebula Gelap

Gas nebula yang tidak memantulkan cahaya dari bintang disekelilingnya dan tidak
juga memancarkan cahayanya sendiri disebut nebula  gelap. Keberadaannya dapat
ditemukan dengan keberadaan benda cerah yang  tersembunyi  di belakangnya.
Nebula gelap tidak sepenuhnya menyembunyikan cahaya bintang di belakangnya
tetapi hanya menyebabkan bintang tersebut terlihat lebih redup sehingga jumlah
bintang memiliki magnitudo yang masih dapat  terlihat dalam wilayah yang tertutupi
gas gelap masih dapat dihitung. Nebula gelap memiliki komposisi yang terlihat
hampir sama seperti material penyusun nebula terang.
Gas Antar Bintang

Kita dapat mengetahui suatu daerah tertutupi dengan efek yang ditimbulkan ketika cahaya melewatinya. Terdapat dua
kemungkinan yaitu bila  material terdiri dari partikel debu, cahaya mengalami sedikit hamburan dan bila material terdiri
dari gas menyebabkan garis absorpsi spektrum bintang yang cahayanya menembus material tersebut meningkat.

Banyak kajian  yang menunjukkan keberadaan gas dan debu antar bintang dapat ditentukan dengan menganalisa adakah
terjadi penurunan intensitas spektrum bintang tipe B. Massa jenis gas antar bintang sangat kecil  dibandingkan dengan
emisi nebula. Hal ini menunjukkan bahwa dalam awan gas antar bintang rata-rata terdapat 200 atom per inc 3 atau 1,05 x
107 atom/m3 tetapi ada juga awan yang di dalamnya hanya terdapat 1,05 x 106 atom/m 3 atau hanya 1/10 yang
merupakan daerah vakum tinggi.  Komposisi gas antar bintang yang mengandung nebula difusi tidak tampak berbeda
jauh dari komposisi gas yang ditemukan di matahari
Daftar Pustaka
Jonh, C and J. King. 2010. An Analysis of Misconceptions in Science Textbooks: Earth science in England and Wales.
International Journal of Science Education 32(5): 565–601.
LaDue, N and S. Clark. 2012. Educator Perspectives on Earth System Science Literacy: Challenges and Priorities. Journal of
Geoscience Education Vol.60: 372-383.
Lelliott, A and M. Rollnick. 2009. Big Ideas: A review of astronomy education research 1974-2008. International Journal of
Science Education 32(13): 1771-1799.
Miller, B and W. Brewer. 2010. Misconceptions of Astronomical Distances. International Journal of Science Education
32(12): 1549-1560.
Rusilowati, A. 2006. Profil Kesulitan Belajar Fisika Pokok Bahasan Kelistrikan Siswa SMA di Kota Semarang. Jurnal
Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2).
Muhfid, F. 2013. Diskursus Tentang Benda-Benda Angkasa Luar Menurut Para Mufassirdan Astronom. STAIN Kudus Jawa
Tengah Indonesia. Kudus.
Mutawali, Nazar. 2015. Galaksi dan Alam Semesta Meliputi Kosmologi, Quasar, Kosmik, dan Materi Antar Bintang. Makalah.

Admiranto, A. 2009. Menjelajahi Bintang, Galaksi, dan Alam Semesta. Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai