Anda di halaman 1dari 6

A.

Alam Semesta
Alam semesta bisa disebut juga dengan kosmos, yaitu ruang dunia beserta segalanya
isinya yang sangat luas. Alam semesta meliputi semua hal yang berwujud fisik, keseleruhan
ruang dan waktu, seluruh bentuk materi dan energi dan hukum fisika dan konstanta yang
mengaturnya. Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.
Mikrokosmos adalah benda-benda ya ng mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom,
elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang
mempunyai ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi. Konsep
pemikiran manusia tentang pusat universe atau alam semesta sangat radikal. Awalnya para
ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah yang sebagai pusat, yang diberi nama teori
egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang menjadi pusat yang ditokohi oleh
Cladius Ptolemeus. Teori ini dikenal dengan geosentris. Namun setelah itu Nicolas
Copernicus mengungkap teori baru di mana matahari dijadikan pusat alam semesta,
heliosentris. Namun saat ini mereka menyadari bahwa teori tersebut lebih cocok digelayutkan
pada tata surya. Dan tata surya hanyalah sebagian dari galaksi. 1

Pembentukan Alam Semesta

a. Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)


Menurut Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Hermann bondi pada tahun 1948. Jagat
raya bersifat statis atau tetap, tidak ada permulaan dan akhir. Jagat raya tidak berubah
dalam ruang angkasa dan tidak berubah dalam waktu. Ketika jagat raya berkembang,
materi baru terus menerus muncul dengan sendirinya dalam jumlah yang pas sehinggat
Jagat raya dalam keadaan yang stabil. Galaksi yang terbentuk dari materi tersebut
membuat Jagat raya tampak sama sepanjang masa dan mereka berpendapat bahwa Jagat
raya akan tetap sama sampai kapanpun.
b. Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)
Para ilmuwan berpendapat bahwa ledakan besar menjadi awal terbentuknya jagat
raya. Perintis Teori ini adalah Alexandra Friedman tahun 1992 Georges Lemaitre pada
tahun 1927 dan didukung oleh Edwin Hubble tahun 1929. Menurut Teori BigBang jagat
raya awalnya merupakan masa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang

1
Tim Pembina OSN SSCIntersolusi, Menyongsong OSN Geosains, h.264
sangat besar reaksi inti menyebabkan masa tersebut meledak dahsyat dan mengembang
sangat cepat dengan menjauhi pusat. Ledakan bintang yang terbentuk dan memiliki
gravitasi terkuat menjadi pusatnya dan sisanya berupa materi-materi yang terlontar ke
segala penjuru jagat raya. Materi tersebut akhirnya membentuk bintang planet, debu
kosmis, asteroid dan meteor.2
c. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa ekspansi
dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta
tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta bintang-bintangnya.
Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga yang bersumber dari reaksi inti
hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk berbagai unsur lain yang kompleks.3

1. Galaksi
Galaksi adalah kumpulan sistem yang terikat oleh gaya gravitasi dari sangat
banyak bintang-bintang dan pengikutnya. Menurut Fowlet, kira-kira 12.000 juta tahun
yang lalu galaksi tidaklah seperti sekarang ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan
kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di ruang angkasa. Kabut gas hydrogen
tersebut bergerak perlahan-lahan, berputar pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.
Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam galaksi :
a. Galaksi berbentuk spiral (spiral galaxis)
Istilah spiral muncul lantaran adanya sekelompok bintang yang menjulur
keluar seperti tangan melambai dari arah pusat. Kuatnya gravitasi serta rotasi dari
pusat galaksi menyebabkan munculnya bentuk ini. Galaksi ini meliputi 80% dari
semua galaksi yang sudah diketahui. Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur
paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian:
1) pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat.
2) ingkaran yang membungkus pusat spiral
3) piringan dengan lengan spiral

2
Fahmedsunu, “Proses Pembentukan Jagat Raya”, diakses dari https://brainly.co.id/tugas/3346662 pada tanggal
27 September 2019 pada pukul 23.16
3
Mia Dwi R, “Bumi dan Alam Semesta”, diakses dari http://miadrosmeilani.blogspot.com/2016/04/bumi-dan-
alam-semesta.html pada tanggal 27 September 2019 pada pukul 23.21
Contohnya Andromeda, Bimasakti, dan Triangulum
b. Galaksi berbentuk ellips (elliptical galaxis)
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah diketahui,
galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana karena hanya
terdiri atas :
1) pusat roda
2) selubung yang membungkus pusat
Contohnya M87
c. Galaksi berbentuk tak beraturan (irregular galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah
ditemukan. Galaksi ini sulit ditentukan bentuknya. Kadang bisa berbentuk spiral atau
ellips, atau tidak pernah beraturan. Contohnya: M82 dan Cigar4

2. Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dari benda-benda lain seperti planet,
satelit, meteor – meteor, komet – komet, debu dan gas antar planet yang beredar
mengililinginya. Keseleruhan system ini bergerak mengililingi pusat galaksi. Bagaimana
tata surya terbentuk? Banyak teori tentang asal usul tata surya dikemukakan orang, tetapi
belum ada satu pun yang dapat diterima oleh semua pihak. Diantara teori itu antara lain :
a. Teori Nebulasi/debu
Teori ini dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Ia
mengatakan bahwa system tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas. Pada
proses kondensasi tersebut sebagian terpisah dan merupakan cincin yang mengililingi
pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari.
b. Teori Planettesimal
Teori ini dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Teori ini bertitik tolak
dari pemikiran hipotesis nebular yang menyatakan bahwa sistem tata surya terbentuk
dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi. Perbedaannya adalah terletak pada
asumsi bahwa terbentuknya planet itu tidak harus dari satu badan, tetapi diasumsikan
adnya bintang besar lain yang sedang lewat didekat mathari yang merupakan bagian

4
Betty Zelda Siahaan dkk, Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar, (Jakarta: UPT MKU UNJ, 2019), h.32
dari tata surya kita. Keberadaan matahari memang sudah ada sejak awal, namun pada
suatu ketika matahari tersebut di dekati oleh bintang berukuran jauh lebih besar yang
melintas sangat cepat dan berada sangat dekat dengan matahari. Hal ini kemudian
menyebabkan terjadinya daya pasang pada matahari sehingga ada sebagian materi
yang terlepas dan bertebaran di lintasan orbit.
c. Teori Tidal/ Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys pada tahun 1919.
Menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang bergerak mendekati
matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu, sebagian matahari tertarik dan
lepas. Dari bagian matahari yang lepas inilah kemmudian terbentuk planet – planet.
d. Teori Bintang Kembar
Teori ini berpendapat bahwa kemungkinan matahari terdahulu merupakan
sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak dan akibat
gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi matahari. Pecahan
tersebut tetap berada disekitar dan beredar mengililinginya.
e. Teori Kondensasi
Teori ini dikemukakan oleh G.P. Kuiper pada tahun 1950. G.P Kuiper
mengajukan teori berdasarkan keadaan yang ditemui di tata surya dan menyuarakan
penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandalkan matahari
serta semua planet-planet berasal dari gas purba yang ada di ruang angkasa.5

3. Matahari
Matahari adalah bintang induk tata surya dan merupakan komponen utama tata
surya ini. Matahari memliki ukuran massa 1.998,435 x 1030 kg, diameter ±1.392.000 km,
suhu permukaan 6.000oC, suhu pusat 25.106 oC, gravitasi permukaan 273.95 m/s2 (27.9
gbm) dan luas permukaan 6,09 x 1018 m2 (11.900 Lbm). Jarak dari bumi ke matahari
93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi
(Astronomical Unit = AU = 93 juta mil = 14,8 juta km). Dibandingkan dengan bumi,
diameter matahari kira-kira 100 kali diameter bumi. Sedangkan gaya gravitasi matahari
kira-kira 30 kali gaya gravitasi bumi.

5
Op.cit
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang berukuran
tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman , karena dibandingkan
dengan bintang – bintang yang ada di dalam galaksi bimasakti , matahari terasuk cukup
besar dan cemerlang. Bintang diklasifikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell yaitu
sebuah grafik yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap
suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih cemerlang.
Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak pada deret utama, dan
matahari adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin adalah
umum. Matahari memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai sumber utama energy permukaan bumi
b. Sumber energy fotosintesis
c. Membuat bumi tetap hangat
d. Cahaya UV yang bermanfaat sebagai antiseptic untuk membersihkan alat-alat
e. Membantu pembentukan vitamin D
f. Membuat udara dan air bersirkulasi6

6
Op.cit, h.33
Bibliography
R, M. D. (2016, April 14). Bumi dan Alam Semesta. Retrieved September 27, 2019, from Ilmu Alamiah
Dasar: http://miadrosmeilani.blogspot.com/2016/04/bumi-dan-alam-semesta.html

Siahaan, Betty Zelda; dkk. (2019). Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: UPT MKU UNJ.

Tim Pembina OSN SSCIntersolusi. (n.d.). Menyongsong OSN Geosains.

DAFTAR PUSTAKA
R, M. D. (2016, April 14). Bumi dan Alam Semesta. Retrieved September 27, 2019, from Ilmu
Alamiah Dasar: http://miadrosmeilani.blogspot.com/2016/04/bumi-dan-alam-
semesta.html

Siahaan, Betty Zelda; dkk. (2019). Bahan Ajar Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: UPT MKU UNJ.

Tim Pembina OSN SSCIntersolusi. (n.d.). Menyongsong OSN Geosains.

Anda mungkin juga menyukai