Anda di halaman 1dari 18

JAGAD RAYA,TATA

SURYA, DAN BUMI


CR:GRUP M
• Member of Group :
• 1. KURNIANTO LESTARI PUTRA (2001052009)
• 2. MERLIN JHEAN AURA (2001051021)

• Dosen Pengampu :
• Yeasy Agustina Sari. M.Pd
Hallo Teman-teman!!
Kami akan memberikan materi singkat tentang Jagad
Raya, Tata Surya dan Bumi
JAGAD RAYA

• Jagad Raya adalah alam semesta yang sangat luas (tidak terukur), mencakup
berjuta benda-benda angkasa, dan beribu-ribu kabut gas.
TEORI PEMBENTUKAN JAGAD
RAYA
1. Teori Ledakan Besar
Menurut teori ini, dahulu kala galakis-galaksi pernah saling berdekatan
dan mungkin semua galaksi dalam jagad raya berasal dari massa tunggal.
Dalam keadaan massa tunggal jagad raya memiliki suhu dan energi sangat
besar. Untuk itu hanya ledakan besar itulah yang akan menghancurkan massa
tunggal dan menjadi serpihan-serpihan sebagai awal jagad raya.
2. Teori Keadaan Tetap
Teori ini di pelopori oleh Fred Hoyle mengemukakan bahwa
materi baru (hidrogen) diciptakan setiap saat untuk mengisi
ruang kosong yang timbul dari pengembangan jagad raya.

3. Teori Jagad Raya Mngembang


Teori ini di kemukakan oleh Georges-Henri Lemaitre (1927)
dan di dukung oleh Edwin Hubble (1929). Menurut teori ini
jagad raya bergerak saling menjauh sehingga mengembang
menjadi luas.
KOMPONEN JAGAD RAYA

1. Galaksi
Galaksi adalah sebuah sistem perbintangan yang maha luas yang
didalamnya terdapat jutaan bintang beserta benda-benda langit lainnya sebagai
anggota yang beredar mengelilingi pusat dengan gerakan yang teratur. Bentuk
galaksi yang ada di jagad raya adalahh spiral, spiral berbatang, elips, dan tak
beraturan.
2. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang mempunyai cahaya
sendiri akibat reaksi inti di dalamnya. Menurut hukum fisika,
bintang yang memiliki cahaya putih kebiruan memiliki
temperatur yang tinggi, semakin kemerahan atau kuning,
semakin rendah. Derajat kekuatan cahaya bintang di tentukan
berdasarkan magnitudo. Semakin kecil magnitudo suatu bintang,
makin terang cahaya bintang tersebut
TATA SURYA

• Tata surya adalah sekelompok benda langit yang


terdiri atas matahari yang di kelilingi oleh planet-
planet beserta satelitnya, asteroid, komet, dan meteor.
Setidaknya ada dua anggapan mengenai alam semesta
kita, yaitu Geocentris dan Heliocentris.
TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA

1. Teori Nebula

Dalam teori Nebula, diungkapkan bahwa pada awalnya sistem tata surya
ini terbentuk dari suatu nebula atau kabut tipis yang sangat luas. Nebula atau
massa gas raksasa yang bercahaya ini berputar perlahan-lahan yang kemudian
secara berangsur-angsur mendingin, mengecil dan mendekati bola.
Teori Nebula di ketahui muncul pertama kali pada abad XVIII yang di awali
oleh pendapat dari seorang filsuf Jerman bernama Immnauel Kant. Yang
berpendapat mengenai tata surya yang terbentuk dari nebula yang kemudian di
perkuat oleh Marquis de Laplace (Piere Simon), yang merupakan seorang
astronom prancis.
2. Teori Planetesimal
Yang di maksud dengan planetesimal merupakan suatu
benda padat kecil yang bergerak mengelilingi suatu inti
yang bersifat gas. Teori planetesimal mengemukakan
bahwa suatu ketika sebuah bintang melintasi ruang
angkasa dengan cepat dan berada sangat dekat dengan
matahari. Teori planetesimal ini muncul pertama kali
sekitar tahun 1900. Teori ini pertama kali di kemukkakan
oleh seorang astronom bernama Forest Ray Moulton serta
seorang ahli geologi bernama T.C. Chamberlain dari
Universitas Chicago.
3. Teori Pasang Surut
Teori pasang surut atau teori pasang ini juga terkadang di sebut
sebagai teori ide benturan. Dalam teori pasang surut atau teori ide
benturan ini, disebutkan sebagai bahwa planet-planet awalnya
terbentuk secara langsung oleh gas asli matahari yang tertarik oleh
bintang yang melintas sangat dekat dan nyaris bersinggungan
dengan mtahari. Teori ini menyebutkan bahwa saat bintang berada
sangat dekat dengan matahri, ada tarikan gravitasinya yang
menyedot filament gas yang berbentuk cerutu panjang. Filament ini
membesar di bagian tengah dan mengecil di kedua ujungnya. Dari
filament inilah, kemudian terbentuk sebuah planet. Pendapat ini
dicetuskan pertama kali oleh Sir James Jeans dan Sir Harold
Jeffreys dari Inggris pada tahun 1918.
4. Teori Lyttleton atau Teori Bintang Kembar
Teori ini mengemukakan bahwa mulanya matahari
merupakan bintang kembar yang mengelilingi sebuah medan
gravitasi. Tapi, ada sebuah bintangg yang menabrak salah
satu bintang kembar tersebut dan mungkin
menghancurkannya. Teori Lyttleton ini dicetuskan oleh R.A.
Lyttelton yang merupakan seorang astronom. Ia melakukan
modifikasi terhadap teori benturan yang sebelumnya pernah
ada. Namun, teori yang diungkapkan Lyttelon ini dianggap
memiliki penjelasan yang lebih baik mengenai asal mula tata
surya berdasarkan teori benturan.
5. Teori Awan Debu
Teori Awan Debu mengungkapkan bahwa calon tata
surya awalnya adalah awan yang sangat luas awan ini
terdiri dari debu dan gas kosmos yang di perkirakan
berbentuk seperti sebuah piring. Teori Awan Debu ini
dicetuskan oleh Fred L. Whippel yang merupaka seorang
astronom asal Amerika Serikat . Jika di telusuri dari
prosesnya, teori ini seolah merupakan pengembangan teori
Nebula. Selain apa yang diungkapkan oleh Fred L Whippel,
ada juga astronom Inggris bernama Fred Hoyle dan
astronom Swedia bernama Hannes Alven yang
mengubgkapkan teori yang serupa dengan teori Awan
Debu.
6. Hipotesis Kuiper
Dalam Hipotesis Kuiper dikemukakan bahwa alam
semesta ini pada awalnya terdiri dari formasi bintang-
bintang. Lalu terdapat dua pusat yag memadat dan
berkembang dalam suatu awan antar bintang dari gas
hydrogen. Hipotesis ini dikemukakan oleh Gerard P
Kuiper (1905-1973). Karena masih merupakan hipotesis
dan belum dianggap sebagai teori yang memiliki dasar
kuat, pendapat Kuiper ini lumayan jarang di gunakan.
BUMI

Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat
tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material
pembentuk bumi dan seluruh kekayaan alam yang terkandung. Bentuk permukaan bumi
yaitu berupa daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, dan lembah.

Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta
ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan
perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi (revolusi) sebagai pusat
sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam serta pasang
surut air laut.
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai
proses terbentuknya bumi yaitu :
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak
dahsyat, kemudian membentuk galaksindan nebula. Setelah itu,
nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata
surya. Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke
luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan
memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi
terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam
beberapa zona atau lapisan yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam,
mantel luar, dan kerak bumi.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai