PENDAHULUAN
Hidrostatika adalah cabang dari hidrolika yang mempelajari perilaku zat cair dalam
keadaan diam. Pada zat cair diam, tidak terjadi tegangan geser diantara partikel zat cair .Hal ini
terlihat pada hukum newton tentang kekentalan, dimana apabila kecepatan ( gradient kecepatan )
nol akan memberikan tegangan geser nol . Suatu benda yang berada didalam zat cair diam akan
mengalami gaya-gaya yang ditimbulkan oleh tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja tegak
lurus pada permukaan benda. Selain itu, tekanan yang bekerja pada suatu titik adalah sama dalam
segala arah.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang gaya tekanan pada bidang terendam, yang
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : tekanan hidrostatis bidang datar dan tekanan hidrostatis bidang
lengkung.
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa/i memahami permasalahan
tentang hidrostatika dan juga dapat menghitung nilai tekanan hidrostatisnya dari suatu contoh
kasus yang sering kita temui didalam kehidupan kita sehari-hari.
Dalam hal ini rumusan masalah didasarkan pada persoalan yang telah ditentukan oleh
penulis dan menjelaskan bagaimana cara penyelesaiannya dengan menggunakan metode analisa
dan rumus serta menjelaskan tentang bagaimana menghitung permasalahan mengenai tekanan
hidrostatis zat cair, dengan batas yang telah ditetapkan.
1
I.4 Manfaat penulisan
Agar dalam pembahasan soal kali ini mahasiswa dapat mengerjakan dan memahami lebih
mendalam tentang apa yang dibahas pada pembahasan soal kali ini. dan juga mahasiswa dapat
memaparkan mengenai tekanan hidrostatis zat cair yang kemudian dapat dimanfaatkan dalam
bidang teknik sipil.
Pada makalah ini yang menjadi pokok pembahasan masalahnya adalah tekanan
hidrostatis zat cair. Pada gaya tekanan pada bidang terendam yaitu bidang datar dan bidang
lengkung.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Tekanan
Tekanan adalah jumlah gaya per satuan luas . Apabila gaya terdistribusi secara merata pada suatu
luasan , maka tekanan dapat ditentukan dengan membagi gaya dengan luas, yang dapat di
tuliskan sebagai berikut .
F
P= A
F = gaya ( kgf/ N )
A = luas ( m2 )
Sebagai ilustator yakni, jika sebuah plat dengan luas A terletak pada lantai , maka plat akan
memberikan tekanan ke lantai sebesar p = F/A .Demikian juga suatu benda dengan berat W dan
tampang melintang A akan memberikan tekanan pada lantai sebesar p = W/A . Alat yang di
gunakan untuk mengukur besar suatu tekanan adalah Manometer.
Di dalam zat cair diam tidak terjadi tegangan geser dan gaya yang bekerja pada suatu bidang
adalah gaya tekanan yang bekerja tegak lurus pada bidang tersebut . Tekanan pada setiap titik di
dalam zat cair adalah sama dalam segala arah .
3
Jika terdapat sebuah tangki berisi zat cair dalam keadaan diam .Zat cair mempunyai permukaan
horisantal . Kedalaman zat cair adalah h .Luas dasar tangki adalah A . Apabila berat jenis zat
adalah γ maka berat jenis zat cair di atas dasar tagki adalah :
=γxAxh
W γ xAxh
=
Tekanan yang terjadi pada dasar tangki adalah p =
A A =γxh
Jelas dalam persamaaan bahwa tekaanan yang terjadi pada dasar tangki adalah tergantung pada
kedalaman vertikal titik tersebut dari permukaan zat cair dan bert jenis zat cair. Dengan kata lain
tekanan merupakan fungsi dari kedalaman zat cair . Tekanan yang terjadi dalam zat cair biasa di
ρ
sebut tekanan hidrostatis. Dalam sisitem satuan SI dimana sering di gunakan rapat massa ( )
ρ
P= xhxg
ρ = rapat massa ( kg / m3 )
4
II.4 Gaya Tekanan pada Bidang Terendam
Dipandang suatu bidang datar berbentuk segi empat yang terletak miring dengan sudut α
terhadap bidang horizontal ( permukaan zat cair ). bidang tersebut terendam dalam zat cair diam
dengan berat jenis seperti yang ditunjukan dalam gambar ( 1.1 ). dibuat bidang hayal yang
merupakan perluasan bidang tersebut sehingga memotong permukaan zat cair pada titik O. luas
bidang adalah A dan pusat beratnya adalah G yang terletak pada h o dibawah permukaan zat cair.
akan dicari gaya hidrostatis pada bidang tersebut dan letak titik tangkap gaya tersebut pada
bidang. Titik tangkap gaya tersebut terletak pada titik P yang dikenal dengan pusat tekanan.
Jarak searah bidang miring terhadap permukaan ( titik O ) dinyatakan dalam y,sedang jarak
vertikal terhadap permukaan zat cair adalah h. karena pertambahan tekanan adalah linear
terhadap kedalaman, maka pusat gaya tekanan F terletak dibawah pusat berat bidang G.
dipandang suatu pias horizontal yang sejajar terhadap permukaan zat cair dengan tebal dy dan
berjarak vertikal h dari permukaan. Apabila luas pias adalah dA, maka besarnya gaya tekanan
pada pias tersebut adalah:
5
Gambar 1.1 Gaya tekan pada bidang datar terendam
dF = p dA
dF = h dA
dF = y sin α dA
F = sin α y dA = sin α y dA
Dengan y dA adalah momen statis bidang A terhadap sumbu x yang besarnya sama dengan A yo ,
dimana yo adalah jarak pusat berat luasan ( bidang ) terhadap sumbu x, sehingga :
F = sin α A yo
F = A ho
Atau
6
F = A po
Dengan :
ho : jarak vertikal antara pusat berat benda dan permukaan zat cair.
Persamaan tersebut menunjukan bahwa gaya hidrostatis adalah sama dengan perkalian
antara luas bidang dan tekanan pada pusat berat yang bekerja tegak lurus pada bidang.
Gaya hidrostatis tersebut bekerja pada pusat tekanan P. misalnya pusat tekanan terletak
pada jarak yp dari titik sumbu O. momen gaya hidrostatis terhadap titik O adalah sama dengan
jumlah momen gaya tekanan pada seluruh luasan terhadap titik O,sehingga :
Fyp = A p dA y = A h dA y = A y sin α dA y
sin α A yo yp = sin α A y2 dA
sin α y 2 dA A y 2 dA
yp = atau yp =
sin α A ya A ya
dengan
I
yp =
S
7
I = Io + A yo2
Maka :
I o+ A y o 2 Io
yp = atau yp = ya +
A yo A yo
dengan :
yp : Jarak searah bidang antara pusat tekanan dan permukaan zat cair
yo : Jarak searah bidang antara pusat berat bidang dan permukaan zat cair
Io : momen inersia bidang A terhadap sumbu yang melalui pusat berat bidang tersebut.
Tabel 1.1 adalah momen inersia bidang terhadap pusat berat untuk berberapa bentuk benda yang
sering digunakan.
8
2.4.2 Bidang Lengkung
Tekanan hidrostatis yang bekerja pada setiap titik di bidang lengkung mempuyai arah
yang berubah. Sehingga hitungan gaya tekanan total menjadi sulit. Untuk itu gaya-gaya tekanan
dihitung dengan memproyeksikan gaya tersebut pada bidang vertikal dan horizontal. Resultan
gaya tekanan yang terjadi dapat dihitung berdasarkan kedua komponen gaya tersebut.
Gambar 2.2 menujukkan bidang lengkung dengan lebar tegak lurus bidang gambar adalah
satu satuan panjang yang berada didalam zat cair. tekanan yang bekerja pada setiap titik adalah
tegak lurus dengan bidang di mana tekanan tersebut bekerja. Dipandang suatu elemen kecil
9
dengan luas dA dan berada pada kedalaman h dari permukan zat cair. pada elemen tersebut
berkerja gaya dF yang tegak lurus pada elemen.
Tekanan pada elemen adalah p = h di mana h adalah jarak vertikal dari elemen ke
permukaan zat cair.
dAy = dA sin α
dAx = dA cos α
10
Fx = ho Ay
Fy = V
Dalam kedua persamaan diatas, ho adalah pusat berat dari bidang proyeksi pada sumbu x
V adalah volume air diatas bidang lengkung.komponen horizontal gaya hidrostatis pada bidang
lengkung adalah sama dengan gaya hidrostatis yang bekerja pada proyeksi bidang lengkung pada
bidang vertikal.gaya hidrostatis tersebut bekerja pada pusat tekanan. komponen vertikal adalah
sama dengan berat volume zat cair diatas bidang lengkung. Dengan demikian gaya total pada
permukaan lengkung adalah sama dengan resultan dari gaya Fx dan Fy.
F = √ Fx 2+ Fy 2
Gaya F tersebut mempunyai arah dengan membentuk sudut terhadap horizontal sebesar :
Fy
= tg -1 ( )
Fx
BAB III
PERMASALAHAN
11
1. Sebuah tangki penampungan zat cair mempunyai rapat relatif ( S ) = 0.9 . Jika dimensi
dari tangki tersebut adalah (P x L x T ) = 4 mx 3 mx 2 m .
a. Hitung gaya yang di terima pada dinding dasar dan dinding dalam arah melebar ?
b. Jika tekanan yang di terima pada dasar dinding adalah 2N/ cm2 . Berapa
ketinggian zat cair pada saat itu ?
c. Gaya yang di terima pada dinding dasar saat ketinggian air adalah 2/3 dari
ketinggian total?
Penyelesaian :
c) .Gaya pada dasar saat permukaan air 2/3 dari tinggi dinding
Jawab : S = 0.9
ρ zatcair
S= ρ air =0.9
P=hx γ
12
Distribusi tekanan pada dasar merata 8829N/m3 x 2 m = 17.7 kN/m2
F=PxA
b). P = 2 N/cm2
2
1
P = 10000 = 20000N/m2 =20kN/m2
P= γ xh
20 kN/m2 = 8829N/m3 x h
20000 N /m2
H = 8829 N /m3 = 2.26m
2. Plat dengan bentuk campuran, yaitu gabungan bujur sangkar dan segitiga seperti terlihat
ada gambar. Apabila plat terendam dengan posisi vertikal didalam air sedemokian sehingga
puncak segitiga A berada pada pemukaan air. Hitung tekanan total pada plat dan pusat tekanan.
13
Penyelesaian :
Untuk mencari tekanan total dan pusat tekanan pada plat, plat dibagi menjadi dua bagian
yaitu bentuk segitiga dan bujursangkar.
A . segitiga ABC
F1 = ho1 A1
Io = 1/ 36 bh 3 = 1 / 36 x 3 23 = 0,66667 m3
F1 = 1000 X 1,333 X 3,0 = 4000 kgf = 4,0 ton (dalam satuan MKS)
F1 = g ho1 A1
14
= 1000 X 9,8 x 1,333 X 3,0 = 39190,2 N/m2 = 39,1902 kN/m2
¿
Ypt = yo1 + Ayn
0,66667
= 1,333 + = 1,5 m
3 x 1,333
F2 = 1000 x 3,5 x 9,0 = 31.500 kgf = 31,5 ton (dalam satuan MKS)
6,75
Yp2 = 3,5 + = 3,7143 m
9 x 3,5
BAB IV
15
KESIMPULAN
Tekanan hidrostatis adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh beratnya. Gaya
gravitasi menyebabkan zat cair dalam suatu wadah selalu tertarik ke bawah. Makin tinggi zat cair
dalam wadah, maka makin berat zat cair itu, sehingga makin besar tekanan yang dikerjakan zat
cair pada dasar wadah. Pada tekanan hidrostatis, kemiringan pada sisi – sisi nya mempengaruhi
gaya yang dihasilkan. Ketika zat cair dalam keadaan diam , maka zat cair akan menekan ke
segala arah dimana besar tekanan ini adalah sama .Besar tekanan yang disebabkan oleh air di
sebut tekanan hidrostatis dimana tekanan ini sangat di pengarui oleh besar berat jeniszat cair ( γ
) dan tinggi permukaan air ( h ).
16