Anda di halaman 1dari 19

HIDROSTATIKA

[3]
1. TEKANAN

Pada telaah fluida diam atau statika fluida, tidak


terjadi tegangan geser diantara partikel fluida.

Suatu benda yang berada di dalam zat cair diam akan


mengalami gaya-gaya yang ditimbulkan oleh zat cair,
dan bekerja tegak lurus pada permukaan benda.

Tekanan yang bekerja pada suatu titik adalah sama


dalam segala arah.
Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas. Bila
gaya terdistribusi secara merata pada suatu luasan maka
tekanan :
gaya F
Tekanan (p)  
luas A

dengan p = tekanan (kgf/m2 atau N/m2)

F= gaya (kgf atau N)


A = luas (m2)
F
W

A A

1 N/m2 = 1 Pascal (Pa)


1 kN/m2 = 1 k Pascal (Pa) = 100
N/m2
Gaya dan Tekanan
Bila gaya yang bekerja tidak merata pada bidang,
maka tekanan p ;

p  dF
dA
sedang bila tekanan pada suatu luasan diketahui, maka

F = p.A
1.1 TEKANAN PADA SATU TITIK
Pandang suatu elemen zat cair berbentuk prisma  sangat kecil dengan lebar satu satuan
panjang (tegak lurus bidang gambar), panjang dx dan tinggi dy yang berada dalam keadaan
diam.

px = tekanan arah horisontal


py = tekanan arah vertikal
dx = ds cos α
dy = ds sin α
Elemen Fluida Diam
Berat prisma segitiga fluida adalah :
1
W  ρg dy(dx.1)
2
Karena tidak ada tegangan geser, maka gaya-gaya yang bekerja hanya
gaya tekanan dan gaya berat,. Gaya tekanan (F) adalah tekanan (p) kali
luas`bidang yang mengalami tekanan (A). Gaya tekanan yang bekerja
pada permukaan adalah:
Fx = px. dy. 1 = px. dy
Fy = py. dx. 1 = py. dx
Fs = p. ds. 1 = p. ds

Persamaan keseimbangan arah x adalah :

Fx = Fs sin α
px. dy = p. ds sin α dy = ds sin α
px. ds sin α = p. ds sin α

Sehingga : px = p
Sedang untuk arah y :

Fy −W − F x cos ∝=0
dy
p y dx − γ dx − p ds cos ∝=0
2
atau :
1
p y ds cos ∝− γ dy ds cos ∝ − p ds cos ∝=0
2
1
py − γ − p=0
2

Oleh karena prisma sangat kecil sehingga dy mendekati nol, maka suku kedua
dari persamaan diatas dapat diabaikan , sehingga :

𝐩 𝐲 =𝐩
Dari persamaan px = p dan py = p, didapat :

𝒑 𝐱=𝐩 𝐲 =𝐩

Yang berarti bahwa tekanan dalam berbagai arah yang bekerja pada suatu
titik dalam zat cair diam adalah sama.

Besarnya gaya tekanan yang bekerja pada suatu bidang diberikan oleh bentuk
berikut :

𝐹 =∫ 𝑝 𝑑𝐴
𝐴

𝐹 =𝑝 𝐴
1.2 DISTRIBUSI TEKANAN PADA FLUIDA DIAM

Perhatikan !!!!

Beberapa tangki berisi zat cair yang sama dalam keadaan diam. Zat cair

mempunyai permukaan horisontal. Kedalaman zat cair adalah h1, h2, dan

h3 . Luas dasar semua tangki adalah sama yaitu A.


 
γ h1 γ h2 γ h3
 
 
 

A
A
A

Bila berat jenis zat cair adalah γ, maka berat zat cair diatas dasar
masing-masing tangki adalah :
W = berat zat cair di atas tangki = γ x volume zat cair
W = γ x V1 = γ x A x h 1
W = γ x V2 = γ x A x h2 dan
W = γ x V3 = γ x A x h 3
Tekanan yang bekerja pada masing-masing dasar tangki adalah:
W1  . A.h1 p = γ. h1
p1  
A A
Dengan cara yang sama
 
p1 = γ. h2
p1 = γ. h3
 
sehingga ;
Tekanan pada dasar tangki yang ditimbulkan oleh zat cair dalam
keadaan diam tergantung pada kedalaman vertical titik tersebut dari
permukaan zat cair dan berat jenis zat cair.
 
Untuk zat cair yang sama, γ adalah konstan, sehingga tekanan p hanya tergantung pada
vertical h (kedalaman zat cair). Dengan kata lain tekanan merupakan fungsi dari
kedalaman zat cair; p = f(h) yang secara umum ditulis
 
p = γ h (MKS)
atau p = ρ g h (SI) dengan p adalah tekanan hidrostatis.
Bila pada permukaan zat cair terdapat tekanan p0, maka tekanan yang
bekerja pada dasar tangki :

p = γ h + p0

p = ρ g h + p0

Bila permukaan zat cair terbuka ke udara luar, tekanan di atas zat cair
adalah tekanan atmosfer, p0 = pa, sehingga tekanan absolut :

p = γ h + pa atau p = ρ g h + pa

untuk tekanan relative terukur pa = 0, sehingga ;

p = γ h atau p= ρgh

Karena tekanan hanya tergantung pada kedalaman zat cair h, maka untuk
kedalaman yang sama akan memberikan tekanan yang sama meski bentuk
tangki berbeda.
Perhatikan gambar dibawah ini !!!!!

h γ

Tekanan pada dasar untuk masing-masing tangki adalah ;

p = γ h

gaya pada dasar F = tekanan x luas = p x A


F= γ h A atau F = ρ g h A

Jadi walaupun berat zat cair didalam masing-masing kolom berbeda,


tetapi tekanan dan gaya pada masing-masing kolom adalah sama yang
tergantung pada h.
MANOMETER

◦ Manometer adalah suatu alat yg menggunakan kolom zat cair untuk mengukur
tekanan .

◦ Prinsip manometer adalah apabila zat cair dalam kondisi keseimbangan maka
tekanan di setiap titik pada bidang horisontal untuk zat cair homogen adalah
sama
Bidang dengan tekanan sama
◦ Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam zat cair tergantung pada jarak
vertikal (h) dari permukaan zat cair ke titik tersebut .
◦ Tekanan pada semua titik yang terletak pada bidang horisontal yang terendam
di dalam zat cair mempunyai tekanan yang sama. (lihat gambar).
BTS = bidang dengan tekanan sama
BTS
1 2 3 4 BTTS = bidang dengan tekanan tidak sama

(a)

oil
BTTS BTTS
5 6 9 10

BTS
7 H 2O 8
katup tertutup
(b) (c)

Tekanan Hidrostatis pada tangki


Gambar (a), titik 1,2,3,4 mempunyai tekanan sama, dan bidang horizontal yang
melalui titik-titik tersebut adalah bidang dengan tekanan sama

Gambar (b) titik 5 dan 6 berada pada bidang horizontal , tetapi tekanan pada titik
5 dan 6 tidak sama, karena air dalam kedua tangki tidak berhubungan

Gambar (c) menunjukkan tangki yang diisi dengan dua zat cair yang berbeda
rapat massanya . Bidang yang melalui titik 7 dan 8 yang melalui batas antara
kedua zat cair mempunyai tekanan yang sama, karena berat satuan zat cair kolom
diatas titik 7 dan 8 adalah sama, sedang bidang yang melalui titik 9 dan 10 adalah
bukan bidang dengan tekanan sama.
Piezometer
◦ Bentuk paling sederhana dari manometer ad piezometer
yang terdiri dari tabung gelas vertikal dengan ujung
terbuka yang dihubungkan dengan ruangan (pipa) yang
akan diukur tekanannya. Karena adanya perbedaan
tekanan antara ruangan dan udara luar, maka zat cair di
dalam tabung gelas akan naik sampai dicapai suatu
keseimbangan. Tekanan diberikan oleh jarak vertikal h
dari permukaan zat cair (didalam tabung) ke titik yang
diukur tekanannya, yang dinyatakan dalam tinggi zat cair.
◦ Piezometer tidak dapat digunakan utuk mengukur tekanan
h = pA/
negatif, karena udara akan masuk kedalam ruangan
melalui tabung. Selain itu alat ini tidak praktis untuk
mengukur tekanan besar, karena diperlukan tabung vertikal
yang sanagat panjang.
A
◦ Apabila berat jenis zat cair adalah , maka tekanan dititik
A adalah ;
pA = h.γ
Manomater Tabung U
Manometer tabung U terdiri dari A
tabung kaca yang dihubungkan dengan
1
ruangan (pipa) yang akan diukur h
x
tekanannya. Bagian bawah dari tabung
P Q
berbentuk U diisi zat cair dengan berat
jenis besar,. Misalkan berat jenis zat (a) 2
cair yang mengalir di dalam pipa
adalah γ1 dan berat jenis zat cair
manometer adalah 2. Perbedaan elevasi
A
permukaan zat cair manometer pada h
kedua kaki tabung U adalah x. Untuk 1
x
menghitung tekanan di pusat pipa A,
ditarik garis horisontal PQ yang melalui P Q
ujung bawah zat cair manometer (P)
(b) 2
dan memotong kaki tabung lain (Q) .
Untuk keadaan pada gambar (a) tekanan pada P dan Q adalah sama

h. γ 1  pA  pa  x.γ 2

dengan pa adalah tekanan atmosfer

Persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk :


pA  pa  x.γ 2  h. γ 1

Apabila tekanan di dalam pipa (pA) adalah lebih kecil dari tekanan atmosfer, maka
zat cair manometer di dalam kaki tabung kiri (P) akan lebih tinggi (gambar (b))
Berdasarkan persamaan keseimbangan pada kondisi tersebut, maka :

pA  h. γ 1  x.γ 2  pa

atau :

pA  pa  h. γ 1 - x.γ 2

Anda mungkin juga menyukai