Nim : 201910301032
Kelas : D Mekanika Fluida
HIDROSTATISTIKA
Hidrostatika adalah cabang dari hidraulika yang mempelajari perilaku zat cair
dalam keadaan diam Suatu benda yang berada didalam zat cair diam akan mengalami
gaya-gaya yang ditimbulkan oleh tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja tegak
lurus pada permukaan benda, selain itu tekanan yang bekerja pada suatu titik adalah
sama dalam segala arah.
1. Tekanan
Tekanan dapat diartikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas, dapat di
rumuskan sebagai berikut:
F
ρ=
A
Keterangan;
P = tekanan (kgf/m2 atau N/m2)
F = gaya (kgf atau N)
A = luas (m2)
Suatu pelat dengan luas terletak pada lantai (gambar 3.1.a). apabila di atas
pelat bekerja gaya F, maka pelat akan memberikan tekanan ke lantai sebesar p = F/A.
Demikian pula pada benda dengan berat W dan tampang lintang A (gambar 3.1.b)
akan memberikan tekanan pada lantai sebesar p = W/A.
Dengan
catatan :
1 N/m2 = 1 Pa
1 kN/m2 = 1 kPa = 1000 N/m2
Apabila gaya tidak bekerja merata pada bidang, maka tekanan p didapat
dengan rumus:
dF
ρ=
dA
2. Tekanan Pada Suatu Titik
Dalam zat cair diam tidak terjadi tegangan geser, dan gaya yang bekerja pada
suatu
bidang adalah gaya tekanan yang bekerja tegak lurus pada bidang tersebut. Tekanan
pada
setiap titik dalam zat cair diam adalah sama dengan segala arah.
Keterangan :
P = tekanan
Px = tekanan ke arah horizontal
Py = tekanan ke arah vertical
dx=ds cos a
dy =sin a
F=∫ a ρ dA
F=ρA
3. Distribusi Tekanan Pada Zat Cair Diam
Persamaan :
W
γ=
v
W1 = γ .v
W2 = γ .v
W 3 =γ . v
Untuk zat cair yang sama, berat jenis γ yang ada dalam persamaan tersebut
adalah konstan. Dengan demikian tekanan P hanya tergantung pada variabel h
(kedalaman zat cair) dengan kata lain tekanan merupakan fungsi dari kedalaman zat
cair, p = f(h). Secara umum ditulis:
F W γ ah
P= = = → P=γ .h=ρ . g . h
A A A
Apabila di atas permukaan zat cair terdapat tekanan sebesar P0, persamaanya:
P=γ . h+ P0= ρ. g . h+ P0
Apabila permukaan zat cair terbuka ke udara luar, tekanan di atas zat cair
adalah tekanan atmosfer, P0 = Pa, sehingga tekanan absolut menjadi:
P=γ . h+ Pa =ρ. g . h+ Pa
Karena tekanan hanya tergantung pada kedalaman zat cair h, maka untuk
kedalaman yang sama akan memberikan tekanan yang sama meskipun bentuk tangki
berbeda. Seperti yang ditunjukkan dalam gambar (3.4), untuk keempat tangki berbeda
tetapi dengan luas dasar A, tinggi h dan berat jenis zat cair yang sama, akan
menimbulkan tekanan γ pada dasar yang sama pula.
P=γ . h
P=γ . h . A=ρ . g . h . A
Contoh soal:
Tangki dengan ukuran panjang x lebar x tinggi (LBH) = 4m x 2m x 2m diisi air sedalam
1,5m. Hitung dan gambar distribusi tekanan pada dinding tangki, hitung pula gaya yang
bekerja pada dinding dalam arah panjang dan lebar serta pada dasar tangki.
Penyelesaian :
Diketahui:
Panjang x lebar x tinggi = 4m x 2m x 2m
Kedalaman air : 1,5 m
Ditanya :
Hitung dan gambar distribusi tekanan pada dinding tangki ?
Hitung gaya yang bekerja pada dinding dalam arah Panjang dan lebar serta pada
dasar tangki ?
Jawab :
Distribusi tekanan dihitung dengan menggunakan rumus :
P=γh
Distribusi tekanan di dinding, pada kedalaman :
h = 0,5 m ; p0,5 = 1000 x 0,5 = 500 kgf/m 2
h = 1,0 m ; p1,0 = 1000 x 1,0 = 1.000 kgf/m2
h = 1,5 m ; p1,5 = 1000 x 1,5 = 1.500 kgf/m 2
Distribusi tekanan di dasar adalah merata, yaitu :
p = 1000 x 1,5 = 1.500 kgf/m 2
Gambar distribusi tekanan pada dinding tangki :
Pa=γ h+ Pu
P=γ . h+ Pa
P=γ . h
P P
h= =
Contoh soal : γ ρ.g
Hitung tinggi kolom zat cair dengan rapat relatif S = 0,8 yang menyebabkan tekanan
sebesar 5 N/cm 2.
Penyelesaian :
Diketahui :
S = 0,8
P = 5 N/cm2
Ditanya :
Tinggi kolom zat cair ?
Jawab :
ρzc
S= = 0,8
ρa
ρ zc = 0,8 x 1000 = 800 kg/m3
p = 5 N/cm 2
= 5 x 10.000 N/m 2
= 50.000 N/m 2
p = ρgh
50.000 = 800 x 9,81 x h
h = 6,371 m
6. Manometer
6.1. Adalah alat
yang menggunakan kolom zat cair untuk mengukur tekanan.
Contoh soal:
Manometer di tempatkan pada ditunjukkan dalam gambar. Hitung
tangka yang berisi tiga macam perbedaan elevasi 1: muka air raksa
fluida 1 m berbeda seperti di dalam manometer.
Penyelesaian
Tekanan pada dasar tangka adalah jumlah dari tekanan udara pada bagian atas tangki,
tekanan minyak dan air.
pdasar = pu+ ρ1𝑔h1+ ρ2𝑔h2
Pa=h . γ
Contoh soal:
Minyak (S = 0,8) berada di dalam pipa yang dihubungkan dengan piezometer seperti
terlihat dalam gambar. Hitung tekanan pipa.
Penyelesaian :
Diketahui : S = 0,8
Ditanya : tekanan dalam pipa ?
Jawab :
pa =hγ
PA =Pa+ X . γ 2−h γ 1
PA=Pa−h γ 1−X . γ 2
Contoh soal :
Manometer tabung U seperti
terlihat dalam gambar
digunalan untuk mengukur
tekanan di dalam pipa yang
berisi air ( s1 = 1).manometer
tersebut berisi air raksa ( s2 =
13,6). Apabila h = 20 mm dan
x = 50 mm. hitung tekanan di
dalam pipa.
Penyelesaian :
Tekanan terukur,
pa = p A - hγ 1 – x γ 2
pA pA
= – h S1- x S2
γ air γ air
= 0 – 20 x 1 – 50 x 13,6
= -700 mm air = - 0,7 m air
Atau
p A = -0,7 ρ g
= - 0,7 x 1000 x 9,81
= -6.867 N / m2 = -6,87 kN / m2
Tekanan di dalam pipa adalah negative (lebih kecil dari satu atmosfer).
Tekanan absolut,
pA
= 760 x 13,6 – 20 x 9,81
γ
= 9.636 mm = 9,636 m air
Atau
p A = 9,636 ρ g
= 9,636 x 1000 x 9,81
= 94.529 N / m2 = 94,529 kN / m2
Keterangan :
A = luas penampang tangki
a = luas penampang tabung
Persamaan keseimbangan terhadap zat cair pada tangki:
Contoh soal :
Manometer berisi air raksa seperti tergambar digunakan untuk mengukur tekanan di
dalam pipa yang mengalirkan air. Berapakah tekanan pipa apabila ? Luas tampang
tangki jauh lebih besar dari kaki tabung.
Penyelesaian :
Digunakan sistem satuan SI
Rapat relatif air raksa dan air adalah S1 = 13,6 dan S2 = 1, sehingga
ρ1 = S ρ2 = 13,6 x 1000 = 13.600 kg/ m3
ρ2 = 1000 kg/ m3
p2 = 13.600 x 9,81 x 0,67 – 1000 x 8,81 x 0,20 = 87.427 N/ m2
Contoh soal :
Manometer Diferensial seperti terlihat dalam gambar (a). Pipa A dan B berisi air ( S1 =
S3 = 1) sedang manometer berisi air raksa ( S2=13,6 ); h1 = 25 cm, h2 = 15 cm dan h3 =
50 cm. hitung perbedaan tekanan antara pipa A dan B. Apabila tekanan (terukur) p A =
1,0 kgf/cm2 hitung tekanan di B dalam tinggi air.
Penyelesaian :
Digunakan system satuan MKS.
dF= p dA
Atau
dF=h γ dA
dF= y sin a γ dA
Gaya tekanan total adalah :
F=γ sin a A y 0
F= A γ h0
Atau
F= A P0
Dengan :
F = gaya tekanan hidrostatis
A = luas bidang tekanan
Po = tekanan hidrostatis pada pusat berat bidang
ho = jarak vertikal antara pusat berat dengan permukaan air
I =I 0+ A y 02
Maka :
Keterangan :
yp = jarak searah bidang antara pusat tekanan dan permukaan zat cair
yo = jarak searah bidang antara pusat berat bidang dan permukaan zat cair
Io = momen inersia bidang A terhdap sumbu yang melalui pusat berat bidang
tersebut.
Dalam permasalahan bidang lengkung ini, gaya hidrostatik diuraikan menjadi gaya-
gaya dalam arah horizontal dan vertikal sebagai berikut:
Sehingga :
Besarnya resultante gaya hidrostatis :
F=√ F2H + F 2V dengan satuan N atau kN
Letak titik tangkap gaya hidrostatis :
Berada pada perpotongan antara garis kerja FH dan FV, kemudian dari
titik tersebut dihubungkan dengan titik pusat lengkungan sehingga
merupakan garis kerja gaya F.
Arah gaya terhadap garis horisontal,
FV
a=arc tan ( )
FH
, dalam satuan (derajat)
Contoh soal :
Pintu air dengan jari-jari 6,0 m
seperti tergambar. Hitung besar dan
arah resultan gaya pada pintu.
Penyelesaian :
Muka air pada pucuk pintu
Kedalaman air : h = 2,0 x 6,0 sin 30 ° = 6,0 m
Komponen gaya horizontal pada pintu tiap 1 m panjang adalah:
Resultan gaya