Nim :201910301094
HIDROSTATIS
Hidrostatis adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam,
dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Karena sifatnya yang tidak dapat
dengan mudah dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua
permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut
bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik
ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah pipa atau tabung,
yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida dalam sebuah pipa, maka gaya
tersebut akan ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung
pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan
bergerak dalam arah yang sesuai dengan arah gaya resultan.
A. Tekanan
Tekanan didefinisikan sebagai jumlah gaya tiap satuan luas.
F
p=
A
p : tekanan (kgf/m2 atau N/m2 )
F : gaya (kgf atau N)
A : luas (m2)
Contoh Soal:
Gaya 800 N bekerja pada permukaan seluas 5 m2. Berapa besar tekanan yang
dihasilkan gaya tersebut.
Jawab :
Diketahui
F = 800 N
A = 5 m2
Penyelesaian
p = F/A
p = 800/5
p = 160 Pa
Dengan :
P : Tekanan
Px : Tekanan arah horizontal
Py : Tekanan arah vertikal
P = γℎ + Pa
P = γℎ
P P
P= =
γ ρg
Contoh soal :
Hitung tinggi kolom zat cair dengan rapat relatif 0,8 yang
menyebabkan tekanan sebesar 5 N/cm2.
Penyelesaian:
F. Manometer
Adalah alat yang menggunakan kolom zat cair untuk mengukur
perbedaan tekanan. Prinsip manometer adalah apabila zat cair dalam
kondisi keseimbangan, maka tekanan di setiap titik pada bidang
horizontal untuk zat cair homogen adalah sama
a. Bidang dengan Tekanan Sama
Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam zat cair tergantung
pada jarak vertikal dari permukaan zat cair ke titik tersebut.
Tekanan hidrostatis pada tangki :
b. Piezometer
Contoh soal :
Tangki terbuka dengan dua buah
piezometer pada sisinya. Berisi dua
macam zat cair yang tidak bisa
dicampur. Berapakah elevasi
permukaan zat cair pada piezometer A
dan B. Hitung tekanan pada dinding
dan dasar tangki.
Penyelesaian (satuan SI) :
• Elevasi permukaan zat cair di piezometer A sama
dengan di dalam tangki, yaitu 2 m.
• Zat cair B akan naik dalam piezometer B pada
elevasi 0,3 m (hasil tekanan yang ditimbulkan
oleh zat cair B), ditambah tinggi tekanan yang
disebabkan zat cair A.
SA = ρA/ρair → ρA = 0,72 .1000 = 720 kg/m3
P = ρA .g.h = 720.9,81 . (2.0 – 0,3) = 12007,4 N/m2
= 12007,4 Pa = 12 kPa
Tinggi zat cair B akan naik dalam piezometer B
akibat tekanan zat cair A : SB = ρB/ρair = 2,36 → ρB =
2,36 .1000 = 2360 kg/m3
H = P / ρB .g = 12007,4/2360.9,81 = 0,5186 m
Jadi elevasi zat cair B di piezometer B adalah:
hB = 0,3 + 0,5186 = 0,8186 m
Tekanan Hidrostatis
Tekanan pada dinding :
PD = 0 PE = ρA.g.hA = 720.9,81.(2-0,3)
=12007,4 N/m2
PF = ρA.g.hA + ρB.g.hB
= 12007,4 + 2360.9,81.0,3
=18952,9 4 N/m2
Tekanan pada dasar = PF
c. Manometer Tabung U
hγ1+PA = Pa+X. γ2
PA = Pa+ X. γ2 - hγ1.....................................................................................................1
Bila tekanan dalam pipa (PA) < Pa, maka zat cair manometer
dalam kaki tabung kiri C akan lebih tinggi.
Persamaan keseimbangan:
PA + hγ1 + X. γ2 =Pa
PA = Pa - hγ1 - X. γ2................................................................................................ 2
Contoh:
Manometer tabung dengan rapat relatif zat cair dalam pipa dan
manometer adalah S1 = 0,86 dan S2 = 13,6 ; h= 90mm dan X = 50
mm. Hitung tekanan terukur PA dalam tinggi air raksa dan N/m2.
Bila tekanan barometer 760 mmHg, berpa tekanan absolut PA
dalam tinggi air, air raksa dan N/m2
Penyelesaian :
PA + hγ1 = X. γ2 + Pa
PA/γ + hS1 =
Pa/γ + X. S2
PA/γ + 90.0,86 =
0+50.13,6
PA/γ =602,6 mm air = 0,6026 m air
PA/γair raksa = 602,6/13,6 =44,309 mmHg = 0,0443
mHg
Tekanan absolut
PA + hγ1 = X. γ2 + Pa → PA/γ+90.0,86 = 760.13,6 + 50.13,6
PA/γ =10938,6 mmair = 10,9386 mair
PA/γHg =10938,6/13,6 = 804,3 mmHg =
0,8043 mHg PA = 10,9386 x 1000 x 9,81 =
107,308 N/m2
d. Manometer Mikro
Dengan mengganti salah satu kaki manometer tabung dengan suatu tangki
dengan luas penampang yang lebih besar dibanding tabung lain, maka
pembacaan dapat dilakukan pada satu tabung.
Penyelesaian (SI) :
Rapat relatif air raksa, S1=13,6 dan
air, S2=1 ρ1 = S1.ρ1 =13,6 x 1000 =
13600 kg/m3
ρ2 = 1000 kg/m3
PA =13600 x 9,81 x 0,67 +1000 x 9,81 x 0,20 = 87427 N/m2
e. Manometer Diferensial
Mengukur perbedaan antara dua tekanan yang tidak diketahui besarnya
Kondisi keseimbangan :
hA - hB = PA-PB/ γ1 = (h3-h1)+γ2/γ1.h2
Contoh soal :
Manometer diferensial seperti gambar, pipa A dan B Berisi Air (S1=S3=1),
manometer berisi air raksa (S2 = 13,6); h1= 25cm, h2 = 15 cm. Hitung perbedaan
tekanan antara pipa A dan B. Jika tekanan terukur PA=1,0 kgf/cm2. Hitung
tekanan di B dalam tinggi air.
G. Gaya Tekan pada Bidang Terendam
a. Bidang Datar
Di buat bidang khayal yang merupakan perluasan bidang tersebut sehingga
memotong permukaan zat cair pada titik O. Luas bidang adalah A dan pusat
beratnya adalah G yang terletak pada ho di bawah permukaan zat cair. Titik
tangkap gaya tersebut terletak pada titik P yang dikenal dengan pusat tekanan.
Jarak searah bidang miring terhadap permukaan (titik O) dinyatakan dalam y,
sedang jarak vertikal terhadap permukaan zat cair adalah h. karena penambahan
tekanan adalah linier terhadap kedalaman maka pusat gaya tekanan F terletak di
bawah pusat berat bidang G. apabila zat cair dengan tebal dy dan berjarak vertikal
h dari permukaan, luas pias adalah A, maka besarnya gaya tekanan pada pias
tersbut adalah :
dF= p . dA
dF=h γ dA
Karena h=γ sin α , maka :
dF= y sin αγ dA
Gaya tekanan total adalah :
F=∫ γ sin α ydA=γ sin α ∫ ydA
Dengan ∫ ydA adalah momen statis bidang A terhadap sumbu x yang besarnya
sama dengan Ayo, di maana y0 adlah jarak pusat berat luasan (bidang) terhadap
sumbu x. sehingga :
F=γ sin α A y O
F= A γ ho
Atau:
F= A po
Dengan :
F : gaya tekanan hidrostatis
A : luas bidang tekanan
po : tekanan hidrostatis pada pusat berat bidang
ho : jarak vertikal antara pusat bear benda dan permukaan zat cair
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa gaya hidrostatis adalah sama dengan
perkalian antara luas bidang dan tekanan pada pusat berat yang bekerja tegak
lurus pada bidang.
Gaya hidrostatis tersebut bekerja pada pusat tekanan P. misalnya pusat
tekanan terletak pada jarak yp dari ttitik sumbu O. momen gaya hidrostatis
terhadap titik O adalah sama dengan jumlah momen gaya tekanan pada seluruh
luasan terhadap titik O, sehingga :
Contoh soal :
Pintu air berbentuk segiempat dengan ukuran lebar 1,0 m dan tinggi 2,0 m
mempunyai sendi S pada tengah tingginya. Pusat berat pintu berada pada 10 m
dibawah muka air. Hitung gaya tekanan dan pusat gaya yang bekerja pada pintu.
Hitung pula gaya P yang diperlukan untuk menahan pintu air supaya tidak
membuka.
Penyelesaian :
Momen terhadap S :
F ( y p − h0 )− p × l=0 →20,0 (10,03333− 10)− p ×l=0
P=0,6667 t
b. Bidang lengkung
Dalam permasalahan bidang lengkung ini, gaya hidrostatik diuraikan menjadi
gayagaya dalam arah horizontal dan vertical sebagai berikut:
dF = γ h dA, dalam arah horizontal, dFH = γh dA cos α dan arah vertical, dFV =
γh dA sin α .
maka :
- Gaya horizontal, merupakan gaya pada proyeksi CD, sedangkan
- Gaya vertical, merupakan gaya yang besarnya = berat kolom air di
atas bidang lengkung AB, (seluas bidang ABFE)
Sehingga :
- Besarnya resultante gaya hidrostatis : dengan satuan N, atau
kN.
- Letak titik tangkap gaya hidrostatis :
Berada pada perpotongan antara garis kerja FH dan FV, kemudian dari
titik tersebut dihubungkan dengan titik pusat lengkungan sehingga merupakan
garis kerja gaya F.
- Arah gaya terhadap garis horizontal,
Contoh Soal :