Anda di halaman 1dari 7

HIDROSTATIKA

Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida
dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya
merujuk pada penerapan matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi
fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja
disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika
fluida.

Hidrostatika adalah cabang dari hidraulika yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan
diam.Suatu benda yang berada didalam zat cair diam akan mengalami gaya-gaya yang ditimbulkan
oleh tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja tegak lurus pada permukaan benda, selain itu
tekanan yang bekerja pada suatu titik adalah sama dalam segala. Aplikasi Hidrostatika Analisis
Stabilitas Bendungan, Pintu Air dan Sebagainya.

TEKANAN

Tekanan adalah gaya per satuan luas.

1. Apabila gaya terdistribusi merata pada suatu luasam,maka dapat ditentukan dengan
membagi gaya dengan luas.

P=F/A

Dimana:

p=tekanan (kgf/m2 ata N/m2 )

F=gaya (kgf atau N)

A=luas (m2)

2. Apabila gaya yang bekerja tidak terdistribusi merata pada bidang ,maka dinyatakan dalam
persamaan berikut:

P=dF/dA

3. Dan apabila tekanan pada suatu luasan diketahui, maka gaya tekanan yang bekerja pada
luasan tersebut adalah:
F=p.A

SATUAN TEKANAN HIDROSTATIS

Pada setiap titik di dalam zat cair yang diam akan mengalami suatu tekanan yang disebut
tekanan hidrostatis. Dengan demiikian setiap benda atau bidang yang berada pada zat cair tersebut
akan merasakan tekanan itu.
Tekanan pada suatu benda

Besarnya tekanan hidrostatis ditentukan oleh :

a. Tekanan Permukaan

b. Gaya Luar

c. Letak titik (koordinat)

Tekanan pada suatu bidang

Jika tekanan pada setiap tempat pada suatu bidang adalah sama besar, maka : P=F/A

Dimana :

P = tekanan hidrostatis

F = gaya

A = luas bidang

Satuan yang biasa dipakai untuk tekanan hidrostatis dalam sistem metric :

Kg/m2 ; ton/m2 gravitational system

Dyne/cm2 absolut system

Sevolume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan
tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume yang
sangat kecil, tegangan adalah sama di segala arah. Tiap titik di dalam fluida tidak memiliki tekanan
yang sama besar, tetapi berbeda-beda sesuai dengan ketinggian titik tersebut dari suatu titik acuan.
Dasar bejana akan mendapat tekanan sebesar :

P = tekanan udara + tekanan oleh gaya berat zat cair

(Tekanan Hidrostatika)

P=BAR + Gaya berat fluida/Luas penambang dasar bejana

P=BAR + P.v.g/A = BAR+P.g.A.h/A

P=BAR+P.g.h

Jadi secara umum Tekanan Hidrostatika (Ph) didefinisikan :

Ph=p.g.h

SATUAN
KETERANGAN M KS CGS
P = rapat massa zat cair Kg/m3 g/m3
g = percepatan gravitasi m/det Cm/det
h = tinggi zat cair diukur dari M cm
permukaan zat cair sampai ke
titik/bidang yang diminta.
Ph = Tekanan Hidrostatika N/m2 Dyne/cm2

1 atm = 76 cm Hg

1 atm = 105 N/m2 = 106 dyne/cm

SIFAT-SIFAT TEKANAN HIDROSTATIS

a. Tekanan hidrostatis pada bidang adalah tegak lurus bidang yang ditinjau.

b. Tekanan hidrostatis tanpa bidang adalah mengarah ke satu titik

TEKANAN HIDROSTATIS PADA SUATU TITIK

Tekanan rata-rata dihitung dengan membagi gaya normal yang bekerja pada suatu bidang
dengan luas bidang tersebut. Tekanan pada satu titik adalah batas (limit ) dari perbandingan antara
gaya normal dan luas bidang dimana luas bidang dianggap mendekati nol pada satu titik.

Hukum pascal tekanan pada setiap titik di dalam zat cair diam adalah sama dalam segala
arah, ditinjau elemen zat cair berbentuk prisma segitiga sangat kecil. Bunyi Hukum Pascal: Tekanan
yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh f luida tersebut ke segala
arah dengan sama besar . Contoh alat yang berdasarkan hukum Pascal adalah : Pompa Hidrolik.

Permukaan fluida pada kedua kaki bejana berhubungan sama tinggi. Bila kaki I yang luas
penampangnya A1 mendapat gaya F1 dan kaki II yang luas penampangnya A2 mendapat gaya
F2 maka menurut Hukum Pascal harus berlaku :

P1 = P2 F1/A1 = F2/A2 F1 : F2 = A1 : A2
Jadi tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam zat cair yang diam besarnya sama dengan
berat prisma zat cair ditambah tekanan permukaan. Artinya semakin dalam letak titik maka makin
besar tekannya. Ditinjau elemen zat cair berbentuk prisma segitiga sangat kecil. dimana px, py dan
pn adalah tekanan rata-rata pada tiga sisi dari elemen cairan tersebut.

P.g =yw

W=1/2 dy dx dz yw

Gaya-gaya tekan diarah y saling menghapus satu sama lain, hal ini karena gaya-gaya sama
besar tetapi berlawanan arah. Apabila batas diambil dengan memperkecil satu sisi tersebut menuju
nol tanpa merubah sudut θ, dan dengan menggunakan hubungan geometrik maka diperoleh
persamaan berikut :

Dengan sistem x y tersebut besarnya gaya dF yang bekerja tegak lurus pada suatu
penampang kecil sekali seluas dA pada bidang, dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

Df = pdA = PghdA = pgysindA

Besarnya seluruh gaya yang bekerja pada bidang adalah :

F =PgsinyA=PghA

Dari persamaan tersebut tampak bahwa beberapa pun besarnyasudut kemiringan bidang,
besarnya gaya hidrostatik F yang bekerja pada bidang oleh cairan ditentukan dari hasil perkalian luas
bidang dan tekanan pada titik berat bidang. Tidak seperti pada bidang yang terletak horizontal di
dalam cairan, titik tangkap resultante gaya pada bidang miring ini tidak terletak atau tidak melalui
titik berat bidang. Untuk mendapatkan letak titik tangkap resultante gaya tersebut diambil sigma
momen terhadap titik pusat salib sumbu.

TEKANAN HIDROSTATIS PADA BIDANG LENGKUNG

Selain tergantung pada kedalaman yang berbeda-beda tekanan hidrostatik yang bekerja
pada tiap titik yang berbeda pada bidang lengkung juga mempunyai arah yang berbeda-beda.
Resultante gaya tekan dapat dicari dari resultante komponen gaya arah vertikal dan komponen gaya
arah horizontal. dapat dikatakan bahwa komponen horizontal dari gaya tekan cairan yang bekerja
pada bidang lengkung adalahsama dengan gaya tekan cairan yang bekerja pada suatu proyeksi
bidang lengkung tersebut pada bidang vertikal. Komponen vertikal dari gaya tekan cairan yang
bekerja pada bidang lengkung dapat dicari dengan menjumlahkan komponen vertikal gaya tekan
yang bekerja pada bidang kecil dA dari bidang lengkung tersebut.

CONTOH SOAL :

1. Plat dengan bentuk campuran, yaitu gabungan bujur sangkar dan segitiga
seperti terlihat pada gambar. Apabila plat terendam dengan posisi vertikal di
dalam air sedemikan sehingga puncak segitiga A berada pada permukaan
air, hitung tekanan total (F) pada plat dan pusat tekanan (P).
2. Contoh 2

3. Contoh 3
4. Contoh 4

5. Contoh 5

Anda mungkin juga menyukai