PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statika fluida, kadang disebut juga Hidrostatika, adalah cabang ilmu
yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang
kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan
matematika pada subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi
fluida dalam keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida
untuk melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida dalam
keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida.
Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah dimampatkan,
fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada semua permukaan yang
berkontak dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut
bersifat isotropik, yaitu bekerja dengan besar yang sama ke segala arah.
Karakteristik ini membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang
sebuah pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada fluida
dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan ditransmisikan hingga ujung
pipa. Jika terdapat gaya lawan di ujung pipa yang besarnya tidak sama
dengan gaya yang ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah
yang sesuai dengan arah gaya resultan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini ialah sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan pengertian tekanan , tekanan
hidrostatika, paradoks hidrostatika dan hukum pascal ?
2. Bagaimana cara menghitung tekanan , tekanan hidrostatika,
paradoks hidrostatika dan hukum pascal ?
3. Bagaimana penerapan Hidrostatika dalam dunia Teknik Sipil?
1.3 Maksud dan Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
P=
F
A
(2.1)
Dimana:
P=
dF
dA
(2.2)
3
Dan apabila tekanan pada suatu luasan diketahui, maka gaya tekanan
yang bekerja pada luasan tersebut adalah:
F=p.A
(2.3)
F
A
gravitational system
dyne
2
cm
absolut system
P = BAR + .
g.h
5
(2.4)
Satuan
Keterangan.
MKS
CGS
3
g/cm3
kg/m
g = percepatan gravitasi
m/det2
cm/det2
Cm
N/m2
Dyne/cm2
(2.5)
Hukum pascal tekanan pada setiap titik di dalam zat cair diam adalah sama dalam
segala arah, ditinjau elemen zat cair berbentuk prisma segitiga sangat kecil.
Bunyi Hukum Pascal: Tekanan yang bekerja pada fluida di
dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut
ke
segala
arah
dengan
sama
besar.
Contoh
alat
yang
F2
A1
A2
F1 : F2 = A1 :
A2
Gambar 2.3
dimana px, py dan pn adalah tekanan rata-rata pada tiga sisi dari elemen
cairan tersebut
. g =w
W
= 1/2 dy dz dx
= dy dz dx w
Gaya-gaya tekan diarah y saling menghapus satu sama lain, hal ini karena
gaya-gaya sama besar tetapi berlawanan arah. Apabila batas diambil dengan
memperkecil satu sisi tersebut menuju nol tanpa merubah sudut , dan dengan
menggunakan hubungan geometrik maka diperoleh persamaan berikut :
ds sin = dz dan ds cos = dx
(2.6)
Sehingga tekanan hidrostatis pda bidang horizontal dengan kedalaman zat cair
h adalah :
P1=P2=P3=P4= . h= . g . h
(2.11)
setinggi atmosfer adalah sebesar 1.03 kgf. Dengan kata lain tekanan atmosfer pada
permukaan laut adalah 1,03 kgf/cm, atau dapat juga ditunjukkan oleh 10,3 kolom air
atau 76 cm kolom air raksa (hg). Tekanan atmosfer akan berkurang dengan elevasi
atau ketinggian tempat. Tekanan atmosfir dapat diukur dengan menngunakan
barometer air raksa.
Tekanan relative atau tekanan terukur adalah tekanan yang diukur berdasarkan
tekanan atmosfer. Tekana ini dapat lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer.
Tekanan relative yang berhubungan dengan udara luar adalah nol. Sehingga tekanan
relative positif bila lebih besar dari tekana atmosfer dan negative bila lebih kecil.
Seandainya udara tidak mempunyai berat maka udara tidak akan member
tekanan pada permukaan bumi, atau tekanan pada permukaan bumi nol. Tekan nol ini
disebut tekanan nol absolute. Tekanan absolute diukur berdasarkan tekanan nol
absolute dengan kata lain tekan absolute adalah jumlah tekana atmosfer dengan
tekanan relative. Bila tekan relative negative maka tekanan absolute adalah tekanan
atmosfer dikurangi tekanan relative.
Tekanan atmosfer dapat diukur dengan barometer raksa. Barometer ini terdiri
dari tabung kaca yang salah satu ujungnya tertutup dan diisi penuh air raksa, sedang
ujung lainnya yang terbuka dimasukkan kedalam air raksa. Pada kondisi seimbang,
permukaan air raksa turun sampai tinggi kolom air raksa dalam tabung H.ruangan
diatas air raksa mengandung uap air raksa.
11
atmosfer
setempat
dapat
diukur
dengan
12
Gambar 2.6 Sket untuk menentukan letak garis kerja gaya tekan pada
bidang datar horizontal
Besarnya gaya-gaya yang bekerja pada satu sisi adalah :
(2.15)
Arah garis kerja gaya-gaya tersebut adalah tegak lurus pada
permukaan bidang dan menuju kearah permukaan tersebut apabila
p adalah positif. Titik dimana resultante gaya memotong permukaan
bidang disebut titik tangkap gaya (centre of pressure).
Karena momen dari resultante sama dengan momen dari
pembagian gaya terhadap salib sumbu koordinat (x, y), maka lokasi
titik tangkap gaya yang bekerja dapat dicari dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut :
(2.16)
(2.17)
dimana x dan y adalah jarak titik berat bidang terhadap
sumbu y dan sumbu x.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk suatu bidang
datar yang terletak horizontal di dalam cairan, resultante gaya-gaya
tekan cairan pada bidang akan melalui titik berat bidang tersebut.
13
(2.22)
Dari pers (2.22) tersebut tampak bahwa beberapa pun
besarnyasudut kemiringan bidang, besarnya gaya hidrostatik F yang
bekerja pada bidang oleh cairan ditentukan dari hasil perkalian luas
bidang dan tekanan pada titik berat bidang.
Tidak seperti pada bidang yang terletak horizontal di dalam
cairan, titik tangkap resultante gaya pada bidang miring ini tidak
terletak atau tidak melalui titik berat bidang.
Untuk mendapatkan letak titik tangkap resultante gaya
tersebut diambil sigma momen terhadap titik pusat salib sumbu.
15
(2.23)
(2.24)
Untuk bidang yang luasnya sederhana Pers.(2.23) dapat
dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk umum.
Maka :
(2.25)
Sama halnya, Pers(2.24) dapat dinyatakan sebagai berikut :
Maka :
(2.26)
2.1.10. Gaya Hidrostatis pada bidang datar yang terletak vertikal di
dalam cairan.
Besarnya gaya yang bekerja pada suatu bidang datar yang
terletak di dalam cairan pada dasarnya sama dengan gaya yang
bekerja pada suatu bidang datar yang terletak miring dengan sudut
= 900
16
(2.27)
2.1.11 Tekanan Hidrostatis pada bidang lengkung
Selain
tergantung
pada
kedalaman
yang
berbeda-beda
tekanan hidrostatik yang bekerja pada tiap titik yang berbeda pada
bidang
lengkung
juga
mempunyai
arah
yang
berbeda-beda.
17
(2.28)
Dari persamaan tersebut tampak bahwa cos dA adalah
proyeksibidang kecil dA pada bidang datar yang tegak lurus pada
bidang horizontal.
Dengan
demikian
dapat
dikatakan
bahwa
komponen
18
(2.29)
Atau :
(2.30)
Apabila dA cos adalah proyeksi bidang dA pada bidang
horizontal maka h dA cos tidak lain adalah volume cairan diatas
bidang dA sehingga :
(2.31)
dimana V adalah volume cairan diatas bidang lengkung dan G
adalah berat cairan diatas bidang lengkung tersebut. Untuk mencari
letak garis kerja dari komponen vertikal gaya tekan tersebut dapat
digunakan sigma momen terhadap suatu salib sumbu, misalnya titik
O (titik potong sumbu x dan y) pada gambar 2.11 :
19
Karena Fv = . V , maka :
(2.32)
2.1.12. Resultante Gaya Tekan Hidrostatik
Apabila dua komponen vertikal dan horizontal tersebut diatas
terletak pada suatu bidang maka dua komponen tersebut dapat
digabung menjadi suatu resultante gaya yang besarnya dapat dicari
dengan persamaan :
(2.33)
Dengan arah yang membentuk sudut :
(2.34)
2.2 Pengukuran Tekanan
Berbagai alat ukur untuk pengukuran tekanan zat cair secara garis
besar dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu :
a. Manometer
b. Mechanical Gages
2.2.1. Manometer
Manometer adalah alat ukur tekanan. Alat ukur ini sangatlah
sederhana. Pengamatan dapat dilakukan secara langsung dan cukup
teliti pada beberapa daerah pengukuran. Manometer kolom cairan
biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang tidak terlalu
tinggi.
Fungsi :
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada
audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang
berlawanan.
Prinsip kerja manometer adalah sebagai berikut:
20
pembacaan
di
atas
dan
di
bawah
nol
yang
21
(2.15)
Keterangan :
PA = tekanan terukur
h = tinggi tabung, diukur dari meniscus pada permukaan atas
ke titik 1
= specific weight zat cair dalam container
Kegunaan Piezometer
1. Sebagai alat untuk mengukur tekanan air di dalam tanah dan
bebatuan (standpipe piezometer). Digunakan untuk keperluan
penelitian hidrologi, monitoring timbunan, dam dan ontrol
konstruksi timbunan.
2. Sebagai alat untuk mengukur tekanan air pori di dalam tanah
dan bebatuan (Pneumatic piezometer). Piezometer jenis ini dapat
digunakan untuk aplikasi hidrologi, geoteknik maupun teknik
lingkungan.
2.2.1.2 Manometer tabung U (U-tube Manometer)
22
horizontal
melalui
B-C
selanjutnya
dengan
membuat
tabung
yang
tegak
akan
terjadi
kesulitan
dalam
pembacaan tinggi kolom zat cair karena terlalu kecil. Sedangkan jika
23
dibuat miring kolom zat cair akan menjadi lebih panjang sehingga
lebih mudah untuk dibaca.
+ 3.h3
+ 3.h3 - 1.h1
24
Gambar 2.16
Mechanical Gage
Manometer tidak akan dapat mengukur tekanan yang sangat
tinggi atau perbedaan yang sangat cepat berubah terhadap waktu.
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan alat ukur yang pada
prinsipnya jika tekanan bekerja pada material elastis maka material
elastis tersebut akan mengalami deformasi dan deformasi ini akan
dihubungkan dengan besarnya tekanan.
Alat yang dikategorikan ke dalam mechanical gage antara lain
:
a. Bourdon pressure gage
b. Aneroid barometer
c. Bourdon gage + LVDT
2.2.2.1. Bourdon pressure Gage (Tabung Bourdon)
Tabung
Bourdon
adalah
perangkat
pengukuran
tekanan
25
26
Barometer
berubah-ubah
ini
memliki
akibat
tekanan.
tabung
lentur
Perubahan
yang
volume
volumenya
tabung
ini
S1 = S3 = 0,83 S2 = 13,6 h1 = 16 cm h2 = 8 cm h3 = 12 cm
a) Tentukan PA apabila PB = 10 psi
b) Tentukan PB dalam m air apabila PA = 20 psi dan tekanan
barometer adalah 720 mmHg.
Penyelesaian :
2.
28
3. Tentukan besarnya gaya yang dikerjakan oleh air pada suatu pelat
berbentuk lingkaran yang berlubang yang terletak vertikal seperti pada
gambar dibawah ini, dimana r1 = 50 cm dan r2= 1 m.
Penyelesaian :
29
4. Tentukan letak dari sendi pada pintu berbetuk persegi empat (y)
sehingga pintu akan terbuka bila tinggi muka air seperti gambar dibawah
ini.
Penyelesaian :
Agar pintu terbuka maka y diharapkan terletak pada titik pusat gaya
tekan (titik kritis).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan
merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan
matematika pada subyek tersebut.
Fluida dapat menghasilkan tekanannormal pada semua permukaan yang berkontak
dengannya. Pada keadaan diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja
dengan besar yang sama ke segala arah.
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Suroso. 2008. Buku ajar Hidrolika Dasar. Malang : Universitas Brawijaya.
Krist, Thomas. 1991. Hidraulika. Jakarta : Erlangga
Yuwono, Nur. 1984. Hidrolika. Yogyakarta : Hanindita
http://web.ipb.ac.id/~erizal/mekflud/kul%202&3-fluida%20statik.pdf
http://www.unhas.ac.id/lkpp/teknik/BAB%20III.%20DISTRIBUSI
%20TEKANAN%20DALAM%20ALIRAN%20FLUIDA-Syer.pdf
http://www.slideshare.net/zhebubble03/manometer-14917431
http://ptmahesa.com/produk-servis/geoteknik-instrumen
http://web.ipb.ac.id/~erizal/mekflud/modul2.pdf
http://mafia.mafiaol.com/2012/11/alat-alat-untuk-mengukur-tekanan.html
32
33