Evaluasi Debit
Y X
0.00 0,00
0,50 1,432
1.00 2,090
1,50 2,606
7.3 Submerged Weir
Menurut Moodi dan Seth (1977), bila elevasi MA di
hilir bendung lebih tinggi dari puncak bendung, maka
bendung disebut Submerged Weir.
Selama banjir sering aliran air yang melalui bendung
di sungai menjadi aliran menyelam. Gambar 4.12
memperlihatkan debit di atas submerged weir dapat
dibagi menjadi dua bagian.
Bagian antara permukaan air hulu dan hilir bendung
diperlakukan sebagai free weir, dan
Bagian antara MA hilir dan puncak bendung
diperlakukan sebagai drowned orifice.
Jika Q1 dan Q2 adalah debit aliran bebas dan aliran
tenggelam maka;
2 3/2
𝑄1 = 𝐶𝑑1 𝐿 2𝑔 𝐻1 − 𝐻2 …………. pers 7.13
3
2
𝑄2 = 𝐶𝑑2 𝐿𝑥𝐻2 2𝑔 𝐻1 − 𝐻2 …………. pers 7.14
3
dengan
H1 = tinggi air di bagian hulu bendung
H2 = tingi air di bagian hilir bendung
L = panjang bendung
Cd1 = koefisien debit untuk aliran bebas
Cd2 = koefisien debit untuk aliran meyelam
Gambar 7.8 Submerged Weir
Bila kecepatan aliran datang diperhitungkan, maka
Q1 dan Q2 dapat dinyatakan sebagai :
2
𝑄1 = 𝐶𝑟1 𝐿 2𝑔 𝐻1 − 𝐻2 3/2
…………. pers. 7.15
3
2
𝑄2 = 𝐶 𝐿𝑥𝐻2 2𝑔 𝐻1 − 𝐻2 ………… pers. 7.16
3 𝑑2
Bendung ambang tajam adalah lebih peka menjadikan
aliran menyelam dari pada bendung ambang lebar.
7.4 Cylindrical Crested Weir
Menurut Bos (1978), Mercu bulat adalah struktur
pelimpah dengan koefisien debit lebih besar dan
sering digunakan sebagai pelimpah.
Bendung terdiri dari sisi arah hulu yang vertikal,
mercu yang berbentuk silinder tegak lurus horizontal
searah aliran, dan sisi bendung bangian hilir mem-
punyai kemiringan 1 : 1 (𝛼 = 45⁰), diperlihatkan pada
gambar 7.9.
Jika energy head di atas mercu sebagai fungsi jari-
jari mercu adalah kecil (H1/r adalah kecil) tekanan
pada mercu adalah positif.
Gambar 7.9. Mercu bulat
Jika “energy head” H1/r bertambah besar, posisi dari
tirai luapan lebih rendah dari tirai luapan jatuh bebas
dan tekanan pada mercu menjadi negatif (sub-
atmosfer) dan suatu ketika menyebabkan membesar
koefisien debit.
Tekanan lokal minimum pada mercu (𝑝/𝜌𝑔)min telah
diukur oleh L. ESCANDE dan F. SANANES (1959),
yang sesuai dengan persamaan beriku dimana
(p/𝜌g)min dapat dihitung.
𝑝 𝑟+𝑛𝑟 2/𝑛
= 𝐻1 − 𝐻1 − 𝑦 ………. pers. 7.15
𝜌𝑔 𝑟
dengan :
N = 1,6 + 0,35 cot 𝛼
y = kedalaman air di atas mercu yang mendekati 0,7
H1
Kecepatan awal diabaikan. Untuk kemiringan sisi
bagian hilir 1 : 1 (cot 𝛼 ) tekanan minimum pada
puncak mercu dalam satuan dalam kolom air
(p/𝜌 g)min ini dengan energy head H1 merupakan
fungsi dari h1/r dalam gambar 4.14.
Untuk menghindari bahaya kapitasi lokal, tekanan
minimum pada mercu dibatasi hingga – 4 m kolom air.
Pembatasan ini bersamaan dengan “energy head”
maksimum di atas mercu, H1/r yang diberikan pada
gambar 4.14.
Gambar 7.10 Tekanan minimum pada mercu bulat
sebagai fungsi dari 𝐻1 /𝑟
7.5 Evaluasi Debit.
Persamaan dasar dari aliran di atas ambang tipis
dengan penampang berbentuk segi empat,
2 2
𝑄= 𝐶𝑒 𝑔 𝑏𝐻11,5 ............. pers. 7.15
3 3
2 2
𝑄 = 𝐶𝑑 𝑔 𝑏𝑒 𝐻11,5
3 3
dengan :
Q = debit rencana (Q100 = 800 m³/dt)
Cd = koefisien debit C1 x C2 x C3
Be = lebar efektif (be = 62,40 m)
H1 = tinggi energi hulu
Harga-harga koefisien C0, C1, dan C2 dapat ditentukan
dari gambar 7.11, gambar 7.12 dan gambar 7.13.
Masukan (input) untuk gambar ini adalah jari-jari
(diandaikan 1,75 m) H1, dan p1 (3,30 m).
Untuk perhitungan pertama H1, harga Cd = 1,3
merupakan perkiraan yang baik, jadi.
Trial 1,
2 2
800 = 1,3 𝑥 𝑥9,81 𝑥62,4 𝐻11,5
3 3
2 2
800 = 1,264 𝑥 𝑥 0,81 𝑥 62,4 𝐻11,5
3 3
𝐻1 = 3,30 𝑚.
𝐻1 3,30
= = 1,886 → 𝐶𝑜 = 1,31
𝑟 1,75
𝑝 3,30
= = 1,0 < 1,5
𝐻1 3,3
𝑝
jadi harus dibuat koreksi akibat < 1,5
𝐻1
dengan koefisien 𝐶1 = 0,959. Karena dipakai muka
hulu dengan kemiringan 1 : 0,33, diperlukan faktor
koreksi
𝑝
𝐶2 = 1,0 → 𝐶2 = 0,999
𝐻1
𝐶𝑑 = 𝐶𝑜 𝑥𝐶1 𝑥𝐶2 = 1,31𝑥0,959𝑥997 = 1,253
Cd sebelumnya = 1,254 berbeda dari Cd yang baru =
1,253, maka H1 dihitung kembali dengan mengguna-
kan nilai Cd yang baru.
Trial 3.
2 2
800 = 1,253 𝑥 𝑥 9,81 62,4𝐻11,5 → 𝐻1 = 3,302 𝑚
3 3
𝐻1 3,302
= = 1,887
𝑟 1,75
→ 𝐶𝑜 = 1,311
𝑝 3,302
= = 1,0 < 1,5
𝐻1 3,3
𝑝
jadi harus dibuat koreksi akibat < 1,50 dengan
𝐻1
koefisien C₁ = 0,959. Karena dipakai muka hulu de-
ngan kemiringan 1 : 0,33, diperlukan kaktor koreksi
C2.
𝑝
= 1,0 → 𝐶2 = 0,997
𝐻1
𝐶𝑑 = 𝐶𝑜 𝑥𝐶1 𝑥𝐶2 = 1,31𝑥0,959𝑥0,997 = 1,253
Cd sebelumnya = 1,253 telah sama dengan Cd yang
baru = 1,253, maka H₁ yang diperoleh telah benar.
4. Tekanan negatif pada mercu
Dengan H1 = 3,302 m dan radius 1,75 m, tekanan
negatif yang bekerja pada mercu dapat dicek.
Untuk ini dipakai Grafik 7.10 dengan persamaan,
2/𝑛
𝑝 𝑟 + 𝑛𝑦
= 𝐻1 − 𝐻1 − 𝑦
𝜌𝑔 𝑟
dengan n = 1,6 + Cot 𝛼
𝑦 = 0,7𝐻1 = 0,7𝑥3,302 𝑚, 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑦 = 2,311 𝑚
n = 1,8 + 0,35 cot45𝑜 → 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑛 = 1,95
5. Besarnya Tekanan di atas Mercu
2/1,95
𝑝 1,75 + 1,95𝑥2,311
= 3,302 − 3,302 − 2,311
𝜌𝑔 1,75
𝑝
= −0,385 > −1 → 𝑂𝐾
𝜌𝑔