PERENCANAAN BENDUNGAN
3.1 Umum
Daerah irigasi titik 6 pada peta kontur yang diberikan terdapat area
pertanian yang mengandalkan air dari sungai Wae mese yang melewati daerah
tersebut dengan lebar rata-rata ± 8 meter dan pada posisi rencana as lebar sungai
8 meter direncanakan bangunan pengambilan atau bengunan utama barupa
bangunan bendung.
III-1
3.1.1 Dasar-dasar Perencanaan
V = C = Koefisien Kecepatan
R = Jari-jari Hidrolis
KP - 04 Bangunan
III-2
Kehilangan tekanan dari sedimen trap ke intake = 0,15 meter
= 973,20 – 970,64
= 2,56 meter
= 2,56 + 0,5
Perhitungan tinggi air maksimum pada saat Banjir rencana terjadi (Qd),
memerlukan suatu perhitungan coba-coba menggunakan Microsoft Exel 2007,
untuk perhitungan dalam hal ini diambil harga m = 1, b = 9,6 m, Qd = 28,6 mᶟ/det,
I = 0,0030 dengan bantuan tabel :
Sehingga tinggi air maksimum pada saat (Qd) terjadi adalah : ( d3 ) = 1,41 m
III-3
Dari perhitungan tersebut, maka didapat d3 = 1,41 m.
V3 2,16
Fr = = =¿ 0,156 < 1, Jenis termasuk dalam aliran sub kritis.
√g× d 3 9,8 x 1,41
III-4
Gambar 3.2 Mencari Nilai B
- B = ( 6 / 5 ) . Bn
= (6/5).8
= 9,6 meter
∑ b₁ = 1 / 10 x B
= 1 /10 x 9,6
= 0,96 = 1
III-5
mengalirkan air dianggap hanya 80% saja, maka disimpulkan besar lebar efektif
bendung :
t = 1m
n = 1 Buah Pilar
Kemampuan pintu bilas untuk mengalirkan air dianggap hanya 80% saja, maka
disimpulkan besar lebar efektif bendung :
Direncanakan 1 pintu pembilas dan 1 pilar:
Rumus : Beff = B - ∑t – 0,20 .∑b₁
Tinggi muka air di atas mercu (TMA di hulu ).Untuk menentukan TMA di
hulu di atas mercu di lakukan dengan cara coba-coba menggunakan software
Microsoft Excel 2007, sehingga dari hasil perhitungan didapatkan nilai h (tinggi air
di atas mercu) sesuai dengan Q rencana 25 tahunan sebesar 28,6 mᶟ/det.
III-6
3.4.1 Menentukan Tinggi Bendung (He)
Untuk menentukan tinggi air diatas mercu bendung digunakan cara coba-coba
dengan menentukaan harga ( He ) terlebih dahulu, dimana nilai He = He’
Data perencanaan :
Tinggi mercu bendung (p) = 3 m
Lebar efektif bendung (Beff) = 8,41 m
2
Q = C × Beff × He 3
3
He 2 = Qd C = C1 × C2 × C3
C× Beff
( )
2
Qd 3
He =
C × Beff
dimana :
Qd = debit banjir rencana (m3/dt)
Beff = lebar efektif bendung (m)
He = tinggi total air di atas bendung (m)
C = koefisien pelimpasan (discharge coefficient)
C1 = dipengaruhi sisi depan bending
C2 = dipengaruhi lantai depan
C3 = dipengaruhi air di belakang bending
Nilai C, C1, C2, dan C3 didapat dari grafik ratio of discharge coefficient
(pada lampiran). Untuk menentukan tinggi air di atas bendung digunakan cara
coba-coba (Trial and Error) dengan menentukan tinggi perkiraan He terlebih dulu.
P 3
= =¿ 3,75
He 0,8
III-7
h d +d 3 2,39+1,41
= = 4,75 (x > 1,8)
He 0,8
( ) ( )
2 2
Qd 3 28,6 3
He’ = = = 1,364 m (He ≠ He’)
C × Beff 2,135 ×8,41
Maka didapat tinggi total air di atas puncak/mercu bendung (He) = 1,364 m
Qd
vo=
A
' vo2
hv o =
2g
A=Lef × do
H=he−hvo
do=H + p
Keterangan :
III-8
hv0 = tinggi kecepatan di hulu sungai (m)
Didapat :
Qd = 33,6 mᶟ/det
d3 = 1,55 m
Leff = 6,45 m
P = 1,0 m
He =1,812 m
Maka didapat :
hv0 = hv0’= 0,203 m
H = 1,609 m
do = 2,609 m
A = 16,828 m²
Vo = 1,997 m/det
III-9
3.4.3 Perhitungan ketinggian energi pada tiap titik
3.4.3.1 Tinggi energi pada aliran kritis
( )
1
( q )2 3
dc =
g
=( )
2 1
5,209 3
9,81
= 1,404 m
Keterangan :
III-10
dc = tinggi air kritis di atas mercu (m)
Vc = kecepatan air kritis (m/det)
hvc = tinggi kecepatan kritis (m)
Ec = tinggi energi kritis (m)
III-11
0 9 1
Maka didapat :
V1 = 1,765 m/det
d1 = 2,951 m
hv1 = 0,159 m
E1 = 3,110 m
Dimana :
d1 = tinggi air terendah pada kolam olakan (m)
v1 = kecepatan aliran pada punggung bendung (m/det)
hv1 = tinggi kecepatan (m)
E1 = tinggi energi (m)
v1
Fr =
√g × d 1
1,765
=
√ 9,81× 2,951
¿ 0,328
d1
d2 =
2
[ √ ( 1+ 8 Fr 2 ) −1 ]
2,951
= ¿
2
= 1,369
III-12
Gambar 3.2 bendung dengan 2 pintu penguras
P/H Kemiringan
<4,00 1:1
0,40 - 1,00 3:1
1,00 - 1,50 3:2
> 1,50 Vertikal
III-13
Dari tabel, untuk P/H = 0,62 diperoleh kemiringan muka bendung adalah
vertikal. Bentuk mercu yang dipilih adalah mercu Ogee. Bentuk mercu Ogee tidak
akan memberikan tekanan sub atmosfer pada permukaan mercu sewaktu
bendung mengalirkan air pada debit rencana, karena mercu Ogee berbentuk tirai
luapan bawah dari bendung ambang tajam aerasi. Untuk debit yang rendah, air
akan memberikan tekanan ke bawah pada mercu.
Dari buku Standar Perencanaan Irigasi KP-02 Hal 56 Gambar 4.9, untuk
bendung mercu Ogee dengan kemiringan 3 : 1, pada bagian up stream diperoleh
nilai :
X0 = 0,175 H
= 0,175 × 1,609
= 0,282 m
X1 = 0,282 H
= 0,282 × 1,609
= 0,454 m
R0 = 0,5 H
= 0,5 × 1,609
= 0,805 m
R1 = 0,2 H
= 0,2 × 1,609
= 0,322 m
III-14
d) H adalah tinggi air di atas mercu bendung.
Bagian up stream : 3 : 1
Dari tabel di atas diperoleh : k = 1,936 ; n = 1,836 Nilai k dan n disubstitusi ke
dalam persamaan (1) didapat persamaan down stream
Xⁿ = K . H ⁿ⁻¹⁾. Y
X
1,836
= 2 ×1,609( 1,836−1) × Y
X 1.836 = 2,977 Y
1,836
Y = X / 2,977
Y = 0,236 X 1,836
III-15
dy / dx = 0,336.1,836 X 1,836
Dx / Dy = Dy / Dx = 3
= tag Φ = 3 / 1
3 = 0,617 X 1,836
1,836
X = 3 / 0,617
Xͼ = 4,862 M
Y = 0,336 X 1,836
Y = 0,336 . ( 4,862 )1,836
yͼ = 6,128 M
III-16
+ Xͼ,Yͼ = (4,862 ; 6,128) m
P = 1,0
+ 951,57
+ 951,57
III-17
Gambar 3. Creep Line Rencana
L = ΔH . c
= 2,29 . 7
= 16,0 m
Faktor keamanan = 2 m
Jadi L = 16,0 + 2 m = 18,0 m
III-18
Menghitung kemiringan garis hidraulic gradien
α = tan-¹ ΔH jk/Ljk
= 11,40º
= 10,62 m
= 34,12 m
Kontrol :
ƩL ≥ ΔH × c
34,12 ≥ 2,29 × 7
34,12 ≥ 16,03 ( Konstruksi aman dalam tekanan air )
III-19
Dimana :
L = Panjang creep line yang diijinkan
Cc = Koefisien Bligh (Cc diambil 7 )
Hb = Beda tinggi muka air
Hb = P +H - dᶟ
= 1,0 + 1,609 – 1,56
= 1,05 ≈ 1,0 m
sehingga L = Cc ˣ Hb
= 7 ˣ 1,0 = 7, m
Syarat : L < ΣL
7,0 m < 34,12 m ……………………..(OK)
b. Teori Lane
L = Cw ˣ Hb
Di mana Cw adalah koefisien lane (Cw diambil 3)
Sehingga : L = Cw ˣ Hb
= 3 ˣ 1,0
= 3,0 m
Ld = Lv + 1/3 ˣ Lh
= 10,62 + 1/3 ˣ 23,50
= 18,45 m
Syarat : L < Ld
3,0 m < 18,45 m ……………….......(OK)
III-20