Anda di halaman 1dari 11

DATA

Data yang diperlukan sehubungan dengan desain ini telah tersedia, yaitu:
 Peta situasi sungai, skala 1 : 1000, dimana diketahui:
- lebar palung sungai : 40 m
- Elevasi dasar sungai rata-rata disekitar rencana bendung + 75,00
 Peta daerah irigasi dimana diketahui:
- Luas daerah irigasi yang akan diairi : 900 hektar
- Elevasi lahan tertinggi yang akan diairi + 77,00
 Debit banjir desain sungai dan elevasi muka air hilir (tail water) pada
Q100= + 50,00
 Debit desain intake = 2 m3/dt

Perhitungan Hidraulik Bendung


1.1 Perhitungan Penentuan Elevasi Mercu Bendung
1. Perhitungan penentuan elevasi mercu bendung dengan memperhatikan
faktor ketinggian elevasi sawah tertinggi yang akan diairi. Cara
perhitungan dilakukan seperti berikut:
- Tinggi sawah yang akan diairi berelevasi : + 77,00
- Tinggi air disawah di ambil : 0,10 m
- Kehilangan tekanan dari sawah ke saluran tersier : 0,10 m
- Kehilangan tekanan dari saluran tersier ke saluran sekunder : 0,10 m
- Kehilangan tekanan dari saluran sekunder ke saluran induk : 0,10 m
- Kehilangan tekanan akibat kemiringan saluran induk ke
sediment trap : 0,15 m
- Kehilangan tekanan akibat bangunan ukur : 0,40 m
- Kehilangan tekanan dari sediment trap ke intake : 0,25 m
- Kehilangan tekanan pada intake : 0,20 m
- Kehilangan tekanan akibat eksploitasi : 0,10 m
Jadi ketinggian elevasi mercu bendung : + 78,50

2. Perhitungan penentuan elevasi mercu bendung dengan memperhatikan


faktor tinggi tekanan yang diperlukan untuk pembilasan sediment.
Bendung ini direncanakan dilengkapi dengan penangkap sediment dan
bangunan pembilas lurus tipe undersluice. Penangkap sediment
direncanakan dengan ukuran seperti berikut:
- Panjang penangkap sediment : 40
- Panjang saluran pengantar ke penangkap sediment : 30
- Kemiringan permukaan sediment di penangkap sediment : 0,00016
- Elevasi dasar penangkap sediment bagian hilir : + 75,98
- Elevasi muka air di penangkap sediment bagian hilir : + 78,38
Cara perhitungan dilakukan seperti berikut:
- Elevasi permukaan air di kantong sediment bagian udik :
+ 78,38 + (40 x 0,00016) = + 78,39
- Elevasi permukaan air di udik saluran pengantar/tepat di hilir intake
bendung: +78,38 + (40 + 30) x 0,00016 = +78,40
- Kehilangan tekanan pada intake di ambil : 0,20

1
- Elevasi muka air di udik intake : +78,40 + 0,20 = +78,60
- Kehilangan tekanan akibat eksploitasi di ambil : 0,10
Jadi, ketinggian elevasi mercu bendung : +78,60 +0,10 = +78,70
Kesimpulan:
- Ketinggian elevasi mercu bendung berdasarkan elevasi sawah yang akan
di airi : + 78,50
- Ketinggian elevasi mercu bendung berdasarkan kebutuhan tinggi tekanan
yang di perlukan untuk pembilasan + 78,70
Jadi ketinggian mercu bendung ditetapkan pada elevasi + 78,70

1.2 Penentuan panjang mercu bendung


Panjang mercu bendung ditentukan 1,2 kali lebar sungai rata-rata. Lebar
sungai direncana lokasi bendung 40m. Lebar sungai rata-rata diambil 40m.
Panjang mercu bendung yaitu 1,2x40m. Panjang mercu ditetapkan 48,00 m.

1.3 Penentuan lebar lubang dan pilar pembilas


Lebar bangunan pembilas diambil sepersepuluh kali lebar sungai rata-rata
yaitu 1/10 x 40 m= 4.00m. Pembilas dibuat 2 buah masing-masing 2.00m.
Lebar pilar pembilas ditetapakan 2 buah dengan lebar masing-masing pilar
1.50m.

1.4 Perhitungan panjang mercu bendung efektif


Panjang mercu bendung efektif dihitung dengan menggunakan rumus:
B e = B b – 2 (n k p + k a ) H e
Dimana:
Bb = Panjang mercu bendung bruto = 48 m
K p = Koefisien kontraksi pilar =0,01
Ka = Koefisien kontraksi pangkal bendung = 0,10
He = Tinggi energi
Jadi :
B e = Bb – 2 (n kp + ka ) H e
= 48 – 2 ( 2 . 0.01 + 0.10 ) H e
= 48 – 0.24 H e

1.5 Pehitungan tinggi muka air banjir di udik bendung


Elevasi muka air banjir di udik bendung dapat di ketahui dengan menghitung
tinggi energi dengan menggunakan persamaan seperti berikut:
Q d = C . B e . H e 3/ 2
Dimana:
Qd = Debit banjir sungai rencana = 700 m 3 / s
C = koefisien debit pelimpah
B e = panjang mercu bendung efektif,62,0m
He = tinggi energi,m

2
Koefisien debit pelimpah C, nilainya dihitung dengan menggunakan
persamaan:
C = 3,97 (He / He) 0.12 dimana He= He
Dari persamaan tersebut diperoleh nilai C = 2,19
Dari persamaan di atas tinggi energi dapat dihitung, yaitu:
Qd = C . Be. He 3 / 2
Dimana :
Qd = 700 m 3 /s
Be = 62- 0,24 He
C = 2.19
Perhitungan dilakukan dengan cara trial dan error.
Langkah pertama diasumsikan nilai B e = 61,50 m
Q d = C . B e . H e 3/ 2

(Qd ) 2 / 3
He =
(C.Be )
(700) 2 / 3
He =
( 2,19 x 61,50)
H e = 3.00m
Langkah kedua diasumsikan nilai B e = 61,28 m
Q d = C.B e .H e 2 / 3
(Qd ) 2 / 3
He=
C .B e
(700) 2 / 3
He =
( 2,19 x 61,28)
H e =3,07m
Nilai H e diambil 3m, sehingga B e dapat dihitung:
Be = 480-0,24 H e
B e = 48 - 0,24 . 3
Be = 47,28 m
Tinggi tekanan (desain head)
Tinggi tekanan, Ha ditentukan dengan persamaan:
H e =H e -V 2 /2g
v 2 /2g = 0 (diabaikan)
H a =3,00 m
Kesimpulan:
- Tinggi muka air banjir di udik bendung = H a =3,00m
- Elevasi muka air banjir = +78,70 + 3,00 = + 81,70

1.6 Penentuan nilai jari-jari mercu bendung


h a = H a = 3,00m dan q=11,4m 3 /det/m
diperoleh nilai r = 2,3 diambil 2,5m

3
1.7. Resume perhitungan hidraulik bendung
Elevasi mercu bendung : + 78,70
Panjang mercu bendung : 48,00 m
Lebar pembilas 2 x 2,50 m : 5,00 m
Lebar pilar pembilas 2 x 1,50 m : 3.00 m
Panjang bendung total : 48 m
Tinggi muka air di udik bendung : 3,0 m
Elevasi muka air banjir : +81,70
Tinggi pembendungan : 3,00 m
Kemiringan tubuh bendung :1:1

Gbr. Penampang Mercu Bendung

II. PERHITUNGAN DIMENSI PEREDAM ENERGI


1 PEMILIHAN TIPE
Dengan memperhatikan jenis sungai , maka bangunan peredam energi yang
dipilih disini yaitu lantai datar dengan ambang akhir berkotak-kotak atau tipe
MDO.

2.DESAIN DIMENSI PEREDAM ENERGI


Debit desain persatuan lebar
700
Q = 47,22
= 14,82 m 3 /det/m 1
Z = 3,00m
g = 9,81 m/det
Kedalaman air dihilir D 2 = Y

Q = C.L.Y 2 / 3

Dimana:
Q = 700m 3 /det
C = 1,7 (diperkirakan)
L = Bentang sungai rata-rata dihilir 40 m

4
Q2/3
Y=
C .L
700
= 1,7.40 = 4,70
Parameter energi
q 14,82
E= = = 0,42
qZ 3
9,81( 4,96) 3
Panjang lantai dan kedalaman lantai peredam energi
L
=1,26  dari grafik MDO
D2
L = 1,26 . 7 = 8,28  8 m
Tinggi ambang akhir
a = 0,175 . 4,7 = 0,825  1 m

Gbr. Bentuk dan Ukuran Peredam Energi Bendung

III . PERHITUNGAN HIDRAULIK BANGUNAN INTAKE


1. Bentuk intake
Intake di desain dengan bentuk biasa dengan lubang pengaliran
terbuka dilengkapi dengan dinding banjir. Arah intake terhadap sumbu
sungai dibuat tegak lurus.
Lantai Intake tanpa kemiringan dengan elevasi lantai sama tinggi
dengan elevasi plat undersluice.

2. Dimensi lubang Intake


Q 1 =  b . a 2.g.z
Dimana:  Q 1 = Debit Intake = 5 m 3 /s
 = Koefisien debit = 0,85
b = Lebar bukaan
a = Tinggi bukaan
g = Percepatan gravitasi = 9,81 m 2 /s
z = Kemiringan tinggi energi pada bukaan.
Perbandingan antara lebar bukaan dan tinggi bukaan ditetapkan 2 : 1
(pendekatan).
Tinggi bukaan dihitung dari gb 3 sehingga diperoleh nilai sebesar

5
Perhitungan :
Q1 = b . a 2.g.z
5 = 0,85 .b 1,20 2.9,81.0,2
5
b = 2,02 = 2,47 m
 b diambil 3 m, dibuat 2 bukaan sehingga lebar pintu 5 x 1,5 m
Kesimpulan :
 Lebar bukaan pintu intake : 2 x 1,5 m
 Tinggi bukaan lubang intake : 1,20 m
89,00

78,70
Qi 78,60

77,40 b = 1,2

75,70

Gbr. Penampang Memanjang Intake Bendung

3. Pemeriksaan diameter sediment yang masuk ke Intake.


Rumus yang digunakan untuk memperkirakan diameter partikel yang akan
masuk ke Intake yaitu :
V = 0,396 { ( Q s - 1 ) d } 0 , 5
Dimana : V = Kecepatan aliran
Qs = Berat jenis partikel = 2,65
D = Diameter Vartikel

Kecepatan Aliran :
Q
V=  A = ( 2 x 1 ) . 1,2
A
5
= 2,4 = 2,08 m/s = 12,00 m 2

Diameter partikel :

6
V = 0,396 { ( Q s - 1 ) . d } 0 , 5
V = 0,396 { ( 2,65 -1 ) . d } 0 ,5
V
D = 0,163 = 10,2 mm

Diameter partikel sediment yang akan masuk ke Intake diperkirakan


berdiameter 9,7 mm.
4. Penetapan Dimensi Hidrolik Bangunan dengan Undersluice lurus.
* Dimensi pembilas
Bangunan pembilas direncanakan dengan Undersluice lurus.
Dimensi lubang undersluice
- Lebar lubang :2m
- Tinggi lubang : 1,25 m
- Lebar pilar : 1,5 m
- Lebar pilar Undersluice dibagi 3 bagian :
- Lebar mulut : 10m

MERCU BENDUNG

UNDERLUICE
PEMBILAS
S

b = 10,00 PILAR

2,00
1,50

2,00

r = 3,00

INTAKE

Gbr. Bentuk Denah Pembilas Bendung

5. Perhitungan Bangunan Ukur Pada Intake


Tipe bangunan ukur pada Intake yang dipilih yaitu jenis Crum de Gruyter,
karena debit intake besar. Perhitungan di lakukan seperti berikut :

7
Q = Cd . B . Y . 2.9( H  Y )
Y
K= atau 0,63 H
H
Dimana :  Q = Debit Intake = 5 m 3 /s
Cd = Koefisien debit, diambil 0,94
B = Lebar bukaan pintu
Y = Bukaan pintu
H = Tinggi energi total diatas ambang diudik pintu
Q = 0,94 . B . 0,63 H 2.9,81.( H  0,63H )
Q max = 1,594 BH 3 / 2
Q max 5
B= 3/ 2 = = 2,46  3m
1,594 H 1,594.13 / 2
Pintu dibuat 2 dengan lebar bukaan masing-masing selebar 1,5 m
Q max
Anggapan =  =3
Q min
h
= 0,495  diperoleh dari grafik
H
Y min
= 0,140  diperoleh dari grafik
H
Jadi  h = 0,495 x 1,2 = 0,60 m
Bukaan pintu minimum ( Ymin )
Ymin = 0,140 . 1,2 = 0,17 m
Bukaan pintu maksimum ( Ymak )
Ymak = 0,63 . 1,2 = 0,756  0,756

Gbr. Parameter Hidrolik di Intake Saluran


6. PERHITUNGAN PANJANG LANTAI UDIK
a. Cara perhitungan
- Panjang rayapan (creep length) harus cukup panjang untuk memperkecil
aliran bawah

8
- Tentukan dengan cara perkiraan awal bentuk pondasi bendung dan panjang
lantai udik.
- Tentukan dengan cara perkiraan awal bentuk pondasi bendung dan panjang
lantai udik.
- Gambarkan bentuk pondasi bendung dan panjang lantai udik.
- Hitung panjang lantai udik hasil perhitungan lebih panjang daripada yang
dibutuhkan maka hasil perhitungan sudah memadai.
- Jika sebaliknya maka ulangi perhitungan.
b. Perhitungan Panjang Lantai udik
1
L = Lv + LH
3
Dimana : L = Panjang total rayapan.
LV = Panjang vertical rayapan
LH = Panjang horizontal rayapan.
Dalam desain ini diambil
L
= 4  H = Kehilangan tekanan
h
Perhitungan dilakukan dengan kondisi tidak ada aliran dari udik sehingga
Q = 0 jadi :
 H = 78,70-71,70 = 7,00 m
Panjang rayapan seharusnya
Lb > 4 . 7 = 28 m
Berdasarkan gambar
Lv = 2,5 + 6 x 1,5 + 3,80 + 1,5 + 5 x 2 +4,25 + 1,98
Lv = 33,03
LH = 41,57 m
1
Lp = Lv = LH
3
1
Lp = 33,03 + . 41,57
3
Lp = 46,89 m
Jadi : Lb yang dibutuhkan = 28 m
Lp hasil perhitungan = 46,89 m
Lp = 46,89 > = 28 OK
Panjang lantai udik cukup memadai

7. PENENTUAN DIMENSI TEMBOK PANGKAL DAN TEMBOK


SAYAP
a. Tembok Pangkal
- Ujung tembok pangkal bendung tegak kearah hilir di tempatkan ditengah-
tengah panjang lantai peredam energi dalam desain ini, panjang dari mercu
bendung sampai dengan ujung ambang akhir yaitu 18,00 m jadi ujung
tembok pangkal bendung tegak ke arah hilir panjangnya 9 m
- Panjang pangkal tembok bendung tegak bagian udik dihitung dari mercu
bendung, diambil sama dengan panjang lantai peredam energi yaitu 5,00
m.

9
- Elevasi dekzerk pangkal dilukis mercu.
Elevasi mercu bendung + Ha + jagaan adalah :
+ 78,70 + 3,00 m + 1,50 m = + 83,20
- Elevasi dekzerk tembok pangkal hilir mercu
Elevasi dasar sungai + D 2 + jagaan adalah :
+ 74,95 + 4,70 + 1,50 = + 79,71
c. Tembok sayap
- Panjang tembok sayap hilir
Lsi = 1,5 L s = 1,5 x 10.00m = 15 m
- Elevasi dekzerk tembok sayap hilir : + 79,71

I. LONCATAN HIDRAULIK (HIDRAULIK JUMP)


Yaitu suatu kondisi dimana aliran superkritis berubah menjadi aliran
subkritis dan merupakan loncatan air yang jatuh bebas pada limpahan terjun lurus
dan memutar kurvaturnya serta bergerak secara perlahan.

Dengan rumus:
y1
y2

1
2

 1  1  8 fc 2 
Q 700 3
Q
q = 700 m /23
det
,3m3 / det
B B = 30 30
y1 q 23,3
V 2  = 3  7,7 m / det
y1 3
2
V2 7,7 2
Fr 2    2,05
g * y1 9,81 * (3)
1

y 2  . y1.  1  1  8.2,052
2

y 2  7,5

10
11

Anda mungkin juga menyukai