Anda di halaman 1dari 100

VI-1

BAB VI

PERHITUNGAN DETAIL PERENCANAAN


INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM

6.1 Umum
Setelah melalui pertimbangan-pertimbangan secara teknis, non teknis, serta
hal-hal lainnya, maka seperti yang telah dikemukakan pada Bab V, perencanaan
sistem pengolahan air minum dilakukan sesuai dengan alternatif terpilih:

Adapun unit-unit pengolahan untuk alternatif terpilih adalah sebagai


berikut:

1. Intake
2. Pembubuhan Koagulan
3. Koagulasi Hidrolis (Terjunan )
4. Flokulasi Baffel Channel Vertikal (Cyclone)
5. Sedimentasi (Plate Settler)
6. Filtrasi (Saringan Pasir Cepat)
7. Pembubuhan Desinfektan
8. Reservoar

6.2 Perhitungan Desain Unit

6.2.1 Intake

Intake merupakan bagian dari unit pengolahan yang ditempatkan pada


lokasi yang mudah dijangkau dan di bangun untuk menyalurkan air baku dengan
kuantitas yang diinginkan

Faktor yang sangat penting dalam pembangunan sistem intake adalah


(Susumu Kawamura, 1991):
VI-2

 Faktor keamanan
 Faktor Rehabilitas
 Biaya Operasi dan perawatannya murah.
Jenis intake dapat dibedakan berdasarkan lokasinya, yaitu Intake Sungai,
Intake Danau, Intake Air Tanah, dan Reservoir. Dalam melakukan perencanaan
instalasi pengolahan air minum diKabupaten Karawang digunakan Intake Sungai
sesuai dengan Sumber Air baku.

Gambar 6.1 Perletakan Intake

Pada intake air baku akan dikumpulkan dan di transmisi ke bangunan


pengolahan. Susunan bangunan pada intake sebagai berikut :
a. Barscreen
b. Saluran Pembawa
c. Pompa
d. Bak Pengumpul

1. Pintu Air
Pintu air berfungsi untuk mengetahui jumlah aliran air yang akan masuk
ke saluran pipa pembawa
Kriteria Perencanaan :
 Debit Pengolahan : 350 L/dtk
: 0.35 m3/dtk
 Debit maksimum Tarum Barat : 31.69 m3/dtk
 Tinggi Maksimum muka air : 2 meter
 Kecepatan aliran : 0.3-0.6 m/s (0.5 m/s)
VI-3

Perhitungan :

 Luas penampang saluran :


Qpeng
A= v
0.35
= =0.7 m2
0.5

 Lebar Saluran
Saluran tegak hidrolis optimum : d = 0.5 L
A=d x B=2d2 0.7 m2 = 2d2
0.7 0.5
d =(2)

d (Y) = 0.59 m
maka, B = 2 x d = 2 x 0.59 = 1.18 m

2. Barscreen
Barscreen merupakan air yang digunakan untuk dapat menyaring benda-benda
kasar seperti plastik, daun, kayu dan sampah-sampah yang terbawa oleh air.
Kriteria desain :
 Debit pengolahan (Q) = 350 l/dtk
= 0.35 m3/dt
 Kecepatan Aliran (V1) = 0.5 m/dt
 Kisi berbentuk penampang bulat lingkaran dengan (B) = 1.79
 Lebar penampang batang (w) = 10 mm = 0.01 m
 Jarak bukaan antar batang (b) = 50 mm = 0.05 m
 Kemiringan Kisi (a) = 60o
 Gravitasi (g) = 9.81 m/s2
 Lebar saluran =1m

Perhitungan
- Jumlah batang
B = (n x w)+((n +1)b)
1.18=(n x 0.01)+((n+1)0.05)
1.18 =0.01n + 0.05n + 0.05
VI-4

1.18 - 0.05 = 0.01n + 0.05n


1.13 = 0.06 n
n= 18.83 buah ⁓ 19 buah
- Korelasi nilai B :
L = (n x w)+((n+1)b)
L = (16 x 0.01)+((16+1)0.05)
L = 1.19
- Jumlah bukaan
s=n+1
s = 19 + 1= 20
- Lebar bukaan total (Lb)
Lb = b x s
Lb = 0.05m x 20 = 1 m
- Korelasi nilai Y
B=2xY
1.19= 2 x Y
Y = 0.595
- Kedalaman batang (Bar terendam/Yb)
Y
Yb= sin a
0.595
Yb= =0.687 m
sin 60

- Kecepatan di Barscreen (Vb)


Q Q 0.35
vb= A = Lb x Yb = 1 x 0.687 = 0.5𝑚/𝑑𝑡

- Kehilangan tekanan pada screen :


4⁄
w 3
Hfx =β ( b )
4⁄
0.01 3 (0.5)2
Hfx =1.79 (0.05) sin 60
2(9.81)

Hfx = 0.0023 m
- Ketinggian setelah bar
Ybar = Y - Hfx
Ybar = 0.595 – 0.0023m = 0.5927 m
VI-5

3. Saluran Pembawa
Saluran ini dibuat untuk membawa air baku dari pintu air ke bak pengumpul
Kriteria Perencanaan :
 Debit Pengolahan = 0.35 m3/s
 Saluran yang digunakan adalah saluran terbuka bentuk segi empat dan
terbuat dari beton
 Koefisien manning (n) = 0.013
 Kecepatan (v) = 0.5 m/dtk
 Panjang saluran pembawa (P) = 5 m (direncanakan)
Perhitungan
- Luas lintasan saluran pembawa
𝑄
𝐴= 𝑣
0.35 𝑚3 /𝑑𝑡𝑘
𝐴= = 0.7 𝑚2
0.5 𝑚/𝑑𝑡𝑘

- Dimensi saluran
Persyaratan saluran ekonomis
𝐵 + 2𝑚𝑑 = 2𝑑√1 + 𝑚3 m; kemiringan tebing = 0
Saluran tegak hidrolis optimum : d = 0.5 B
𝐴 = 𝑑 𝑥𝐵 = 2𝑑2 0.7 m2 = 2d2
0.7 0.5
D =(2)

d (Y) = 0.59 m
maka, L= 2 x d = 1.18m, Jadi dimensi saluran pembawa adalah :
Lebar (B) = 1.18m
Kedalaman (d) = 0.59 m + 0.2 m (fb)
Panjang (P) =7m

- Jari-jari hidrolis (R)


𝐴
𝑅 = 2𝑑+𝐿
0.7𝑚2
𝑅 = (2 𝑥 0.59𝑚)+1.18

R = 0.30m
VI-6

- Kemiringan saluran
2
0.013 𝑥 0.52 𝑚/𝑑𝑡𝑘
𝑆=( 2 )
(0.30𝑚) ⁄3

S = 5.26 x 105 m/m


- Headloss pada saluran pembawa (HI)
- HI = Ssaluran x Psaluran
𝐻𝐼 = (5.26𝑥 10−5 𝑚⁄𝑚 𝑥 7𝑚) = 3.68𝑥 10−4

4. Bak Pengumpul
Bak pengumpul adalah tempat mengumpulkan air yang telah disadap
sebelum disalurkan ke instalasi melalui pipa transmisi.
Kritersia Desain :
 Waktu detensi = 20 menit (maksimum)
 Tebal dinding saluran = 20 cm
(Al-Layla, Water Supply Engineering, 1978)
Kriteria Perencanaan :
Direncanakan bak pengumpul berbentuk persegi panjang dengan kriteria
perencanaan sebagai berikut :
 Direncanakan bak pengumpul berbentuk persegi panjang
 Debit (Qbak) = 0.35 m3/dtk
 Waktu detensi (tdbak) = 10 menit
 Percepatan gravitasi (g) = 9.81 m/dtk2
 Diameter pipa peluap (ɸPeluap) = 12 inchi
 Diameter pipa penguras (ɸPeluap) = 12 inchi
 Panjang : Lebar (P : L) =2:1
 Tinggi bak pengumpul (hbak) =5m

Perhitungan

- Volume bak pengumpul (Vbak)


Vbak = Q x Td
Vbak = 0.35 m3/dtk x 10 mnt x 60 dtk
VI-7

Vbak = 210 m3
- Luas bak pengumpul (Abak)
𝑉
𝐴𝑏𝑎𝑘 = 𝐻𝑏𝑎𝑘
𝑏𝑎𝑘

210 𝑚3
𝐴𝑏𝑎𝑘 = 5𝑚

Abak = 42m2
- Dimensi bak pengumpul
Perbandingan antara panjang dan lebar bak adalah :
P:L=2:1
 Lebar bak pengumpul (Lbak)
Abak =Pbak x L bak x Pbak =2L bak
Abak =2Lbak x Lbak
𝐴𝑏𝑎𝑙 0.5 42 0.5
𝐿𝑏𝑎𝑘 = [ ] = [2] = 4.58 𝑚
2

- Panjang bak pengumpul


Pbak = 2 x Lbak
Pbak = 2 x 4.58 m = 9.16
- Kedalaman free board (hfree board) direncanakan 10% dari kedalaman bak
yang direncanakan, maka
hfree board = 10% x hbak
hfree board = 10% x 5m = 0.5 m
maka tinggi bak pengumpul adalah
hbak = 5m + 0.5m = 5.5 m
Dimensi bak pengumpul adalah
 Lebar : 5.34 m
 Panjang : 10.68 m
 Tinggi :6m

- Cek volume bak pengumpul (Vbak )


Vbak = Pbak x Lbak x hbak
Vbak = 9.16 m x 5.34 m x 5.5m =270 m3
VI-8

- Cek waktu detensi bak pengumpul (tdbak)


230 𝑚3
𝑡𝑑𝑏𝑎𝑘 = (0.35𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘 𝑥 60 𝑑𝑡𝑘⁄𝑚𝑛𝑡 = 12.85 𝑚𝑛𝑡

6.2.2 PIPA TRANSMISI


Sistem pengaliran air baku dari intake ke unit instalasi bangunan
pengolahan air berih menggunakan pompa, karena perbedaan tinggi antara intake
dengan unit instalasi sangat kecil. Pipa yang digunakan pada sistem transmisi
adalah pipa steel.
Kriteria desain :
 Kecepatan aliran melalui pipa transmisi (v) = 1-2 m/dtk
 Kapasitas pipa transmisi adalah kapasitas maksimum satu hari (Qm)
Kriteria Perencanaan :
 Kapasitas pipa transmisi (Qm) = 350 l/dtk = 0.35 m3/dtk
 Kecepatan aliran melalui pipa = 0.6 – 2 m/dtk = 1.5 m/dtk
 Jenis pipa yang digunakan adalah pipa besi dengan nilai koefisien Hazen-
William (C) = 100
 Panjang pipa transmisi = 10 km = 10000m
 Aksesoris pipa yang digunakan :
Bend 45o = 3 buah; k = 0.2
Bend 90o = 2 buah; k = 0.3
Gate Valve = 1 buah; k = 0.39
Air Valve = 1 buah; k = 0.12
Pipa Lurus = 1 buah; k = 0.0215

Perhitungan
Diketahui :
 Debit = 0.35 m3/dtk – 0.2475 m3/s
= 0.1025 m3/s
 Luas penampang (A)
𝑄 0.35
𝐴= = = 0.23 𝑚2
𝑣 1.5

 Diameter pipa (d)


VI-9

4𝐴 4 𝑥 0.23 𝑚2
𝑑𝑝𝑖𝑝𝑎 = √ 𝜋 = √ = 0.541 𝑚 ≈ 21 𝑖𝑛𝑐ℎ𝑖
3.14

Cek kecepatan aliran (v)


𝑄 0.35
𝑣 = 𝐴 = 0.23 = 1.5 𝑚⁄𝑑𝑡𝑘

 Kemiringan energi (s)


1⁄
𝑄 0.54
𝑆 = (0.2785 𝑥 𝐶 𝑥𝑑2.63 )
1⁄
ℎ𝑙 𝑄 0.54
= (0.2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝑑2.63 )
𝐿𝑝𝑖𝑝𝑎

1⁄
𝑄 0.54
ℎ𝑙 = (0.2785 𝑥 𝐶 𝑥 𝑑2.63 ) 𝑥 𝐿𝑝𝑖𝑝𝑎
1⁄
0.35 0.54
ℎ𝑙 = (0.2785 𝑥 100 𝑥 (21 𝑥 0.0254)2.63 )

hl = 6.44 x 10-3

 Kehilangan tekan melalui pipa transmisi (∆Hmayor)


∆Hmayor = S x L = 6.44 x 103 x 10 =64.4 m
 Kehilangan tekan melalui aksesoris pipa (∆Hmayor)
𝑣2
∆Hminor = k x (2𝑔)

Contoh perhitungan :
1.52
∆H Gate Valve = 1 x 0.39 (2 𝑥 9.81)

∆H Gate valvee = 0.04

Untuk perhitungan kehilangan tekan pada aksesoris lainnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 6.2 Kehilangan tekan pada aksesoris pipa
Aksesoris K ∆Hmayor
Bend 45o 0.2 0.07
Bend 90o 0.3 0.07
Gate Valve 0.39 0.04
Air Valve 0.12 0.02
Pipa Lurus 0.0215 0.0025
Total 0.2025
Sumber : Hasil Perhitungan
VI-10

 Kehilangan tekan melalui sistem transmisi (∆H)


∆H = ∆Hmayor + ∆Hminor
∆H = 64.4 + 0.2025
∆H = 64.602m

6.2.3 Koagulasi
Kriterai Perencanaan
 Gradien kecepatan = 200 – 1000 det-1 /
 Waktu detensi = 20 – 60 detik (30 detik) /
 Viskositas kinematik (v) pada 25oC = 0.9055 x 10-6
 Viskositas dinamik (µ) pada 25oC = 0.903 x 10-3 m2/det
 Rapat massa pada 25oC = 996.95 kg/m3
 Koefisien Discharge (Limpasan) = 0.62
 Gtd =104 – 10-5 /
 Bilangan Reynold = >2000 /
 Bilangan Froude (NFr) = > 10-5
 Perbandingan P : L =2:1

Sektsa Gambar Bak Koagulasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 6.1 Sketsa Bak Koagulasi

1. Sistem Inlet
Saluran inlet berbentuk segi empat yang merupakan saluran yang
menyalurkan air baku pipa ke V-notch, dimana :
0.350 m3 /dt
 Debit yang masuk ke inlet = = 0.175 𝑚3 /𝑑𝑡
2

 Lebar Saluran = 0.6 m


 Panjang saluran inlet (Linlet) = 1.5 m
VI-11

Perhitungan :
- Ketinggian air dalam saluran inlet (hair)
2
 Qinlet  3
hair   
 1,38  winlet 

2
 0,175m 3 / dt  3
hair   
 1,38  0,6 m 
hair  0,354 m

- Ketinggian freeboard (hfreeboard)


h freeboard  hair  20% 

h freeboard  0,354m  20%

h freeboard  0,071 m

- Ketinggian saluran inlet (hsaluran)


hsaluran  hair  h freeboard

hsaluran  0,354m  0,071 m

hsaluran  0,425 m

- Kecepatan aliran dalam saluran inlet (vinlet)


Qinlet
vinlet 
hair  winlet

0,175 m 3 / dt
vinlet 
0,354m  0,6 m
vinlet  0,823 m / dt

- Jari-jari hidrolis saluran inlet (Rinlet)


hair  winlet
Rinlet 
2  hair   winlet
0,354 m  0,6 m
Rinlet 
2  0,354 m  0,6 m
Rinlet  0,162 m

- Kemiringan saluran inlet (Sinlet)


VI-12

1 2 1
vinlet  R 3 S 2
n
2
v n
S inlet   inlet 2 
 R 
 inlet 3 
2
 0,823 m / s  0,013 
S inlet  
 2 
 
3
0,162 m

S inlet  0,0043 m
m
- Kehilangan tekanan pada saluran inlet (hlinlet)
hlinlet  S inlet  Linlet
hl inlet  0,0043  1,5 m

hlinlet  0,0064 m

2. Pelimpah (V-Notch)
Terjunan (Pelimpah) untuk unit koagulasi menggunakan V-Notch

Gambar 6.2 V-Notch

- Tinggi muka air pada V-Notch (hv-notch)


Untuk α = 90, maka
2 2
  5
 0,175 m 3 / dt  5
Q
h v  notch     
 8  Cd 2 g  tan  2   8  0,622  9,81  tan( 90 / 2) 
 15   15 
hv  notch  0,235 m

- Lebar muka air pada V-Notch (Bv-notch)



B  2 H tan
2
90
B  2(0,235) tan
2
B  0,47 m
- Luas V-Notch (Av-notch)
VI-13

1
AV  Notch   hV  Notch  BV  Notch
2
1
AV  Notch   0,235 m  0,47 m
2
AV  Notch  0,055 m 2

- Kecepatan awal di ambang (vo)


Qin
v0 
AV  Notch

0,175 m 3 / dt
v0 
0,055 m 2
v0  3,2 m / dt

3. Dimensi Bak
- Volume Bak (V bak)

Dengan waktu detensi sesuai dengan kriteria perencanaan (40 detik),


maka volume bak dapat dihitung sebagai berikut,
Vbak  Qbak  td

Vbak  0,175m 3 / s  40 dt

Vbak  7 m 3

- Dimensi Bak
P:L=2:1
P = 2L
V  P  L  T (asumsi T = 1,5 m)
V  2L  L  T
7m 3  2L2  1,5 m

7m 3
L
2  1,5 m
L  1,52 m
VI-14

Maka,
𝑉 7𝑚3
𝑃= = = 3,07 𝑚
𝐿. 𝑇 1,52 𝑚 𝑥 1,5𝑚

- Tinggi bak hidrolis (Terjunan)


hterjunan  T  hV  Notch

hterjunan  1,5 m  0,235m

hterjunan  1,735 m

- Kedalaman freeboard (hfreeboard)


h freeboard  20%  hterjunan 

h freeboard  20%  1,735 m

h freeboard  0,347m

- Tinggi Bak hidrolis (hbak)


hbak  hterjunan  h freeboard

hbak  1,74  0,347 m

hbak  2,087m

Jadi dimensi bak koagulasi adalah :


 Lebar ( Lbak ) : 1,52 m ≈ 152 cm

 Panjang ( Pbak ) : 3,07m ≈ 307cm

 Tinggi ( hbak ) : 2,088 m ≈ 208.7 cm

- Waktu terjun ke bak koagulasi (tterjunan)


2hterjunan 2(1,735)
tterjun    0,594 det
g 9,81

- Kecepatan terjun ke bak koagulasi (vterjun)


VI-15

vterjun  hterjunan / t terjunan

vterjun  1,735 m / 0,594 dt


vterjun  2,920 m / dt

- Cek nilai gradient kecepatan (G) Gtd (Belum selesai)

  x g x Q x hterjunan 
0,5

G   
  x Vbak 
0,5
 996,95 Kg / m 3 x 9,81 m / dtk 2 x 0,175 m 3 / dtk x 1,735 m 
G   
 0,903x10 3 Kg / m.dtk x 4 m 3 

G  676,14 det 1 (memenuhi kriteria desain.)

- Gtd (Belum selesai)


Gtd  G  td
Gtd  676,14  40 det

Gtd  27045,8

4. Kontrol Aliran
- Jari-jari hidrolis (R)
Lbak  Pbak
R=
2 x ( Lbak  Pbak )
1,52 m  3,07 m
R=
2 x (1,52 m  3,07 m)
R = 0,508 m
- Bilangan Reynold (Nre)
vterjun  R
Nre 

2,920  0,508
Nre 
0,9055  10 6

Nre  1,63  10 6  2000 (memenuhi syarat )


Dari hasil perhitungan bilangan Reynold yang didapat telah memenuhi
syarat yaitu lebih besar nilainya dari 2000.
VI-16

- Bilangan Froude (NFr)


v2
NFr 
gR
(2,920) 2
NFr 
9,81  0,508

NFr  1.71  10 5 (memenuhi syarat )


Dari hasil perhitungan bilangan Froude yang didapat telah memenuhi
syarat yaitu lebih besar nilainya dari 10-5.

5. Sistem Outlet
Saluran outlet berbentuk segi empat, dimana :
 Debit outlet = 0,175 m3/ dt
 Lebar saluran outlet (w) = 0,5 m
 Panjang saluran outlet (L) = 1,5 m

Perhitungan :
- Ketinggian air dalam saluran outlet (hair)
2
 Qinlet  3
hair   
 1,38  woutlet 
2
 0,175 m 3 / dt  3
hair   
 1,38  0,5 m 
hair  0,40m
- Ketinggian freeboard (hfreeboard)
h freeboard  hair  20% 

h freeboard  0,40 m  20%

h freeboard  0,08 m

- Ketinggian saluran outlet (hsaluran)


hsaluran  hair  h freeboard

hsaluran  0,40 m  0,08 m


VI-17

hsaluran  0,48 m
- Kecepatan aliran dalam saluran outlet (voutlet)
Qoutlet
voutlet 
hair  woutlett

0,175 m 3 / dt
voutlet 
0,40m  0,5 m

voutlet  0,87m / dt
- Jari-jari hidrolis saluran outlet (Routlet)
hair  woutlet
Routlett 
2  hair   woutlett
0,40m  0,5 m
Routlett 
2  0,40 m  0,5 m
Routlett  0,15m

- Kemiringan saluran outlet (Soutlet)


1 2 1
voutlet  R 3 S 2
n
2
v n
S outlet   outlet 2 
 R 
 outlet 3 
2
 0,87m / s  0,013 
S outlet  
 2 
 
3
0,15 m

Soutlet  0,0016 m
m
- Kehilangan tekanan pada saluran outlet (hloutlet)
hloutlet  S outlet  Loutlet
hl outlet  0,0016  1,5 m

hl outlet  0,0024 m

6.2.4 Flokulasi
VI-18

Flokulasi (pengadukan lambat) menggunakan baffle channel horizontal.


Direncanakan menggunakan 2 buah bak flokulasi dimana setiap bak terdiri dari 3
kompartemen
Kriteria desain :
 Gradien Kecepatan (G) = 20 – 70 det-1
 Debit (Q) = 0.35 m3/dtk
 Gtd = 104 - 105
 Waktu detensi (td) = 20 – 30 menit (30menit)
 Viskositas dinamik (µ) pada 25oC = 0.903 x 10-3 m2/det
 Rapat massa pada 25oC = 996.95 kg/m3
 Koefisien Discharge (Limpasan) = 0.62 /
 Kecepatan air dalam baffle = 0.15 – 0.45 m/s
 Koefisien manning (beton) = 0.013
 Jumlah Kompartemen = 2 – 6 Kompartemen
Direncanakan :
Dibuat 3 Kompartemen
Tahap dalam flokulasi adalah sebagai berikut :
 Kompartemen 1 G = 60 det1
 Kompartemen 2 G = 50 det1
 Kompartemen 3 G = 40 det1

Perhitungan :
- Kapasitas tiap bak (ԛbak) :
𝑄
𝑞𝑏𝑎𝑘 = 𝑛
0.35 𝑚3 /𝑑𝑡𝑘
𝑞𝑏𝑎𝑘 = 2

𝑞𝑏𝑎𝑘 = 0.175 𝑚3 /𝑑𝑡𝑘


- Volume bak (Vbak) :
𝑉𝑏𝑎𝑘 = 𝑄 𝑥 𝑡
3 60 𝑑𝑡𝑘
𝑉𝑏𝑎𝑘 = 0.175 𝑚 ⁄𝑑𝑡𝑘 𝑥 30 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑥 1 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Vbak = 315 m3
- Volume tiap kompartemen (VKompartemen) :
VI-19

𝑉𝑏𝑎𝑘 315
𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑛 = = 105 𝑚3
𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 3

Kompartemen I :
Direncanakan :
- Lebar saluran (Wsl) = 0.5
- Panjang saluran = lebar bak 8m
- Jumlah saluran tiap kompartemen = 8 buah
- Panjang saluran total kompartemen I, LI :
LI = N x Psl = 8 x 8 = 64 m
- Keadaan kompartemen I, Ha :
𝑉𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝐻𝑎 𝑥𝑊𝑆𝑙 𝑥𝐿𝐼
𝑉𝐾𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 105 𝑚3
𝐻𝑎 = = 0.5𝑚 𝑥 64 = 3.28 𝑚
𝑊𝑆𝑙 𝑥 𝐿𝑙

- Luas Penampang (ASl)


ASl = WSl x Ha
ASl = 0.5 x 3.28
ASl = 1.64 m2
- Kehilangan tekan pada Kompartemen I, HLI :
𝐺 2 𝑥 𝜇 𝑥𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛
- 𝐻𝐿𝐼 = 𝜌 𝑥 𝑔 𝑥 𝑞𝑏𝑎𝑘

60𝑑𝑒𝑡 −1 𝑥 0.903𝑥10−3 𝑁𝑑⁄ 3 𝑥 105 𝑚3


𝑚
𝐻𝐿𝐼 = 𝐾𝑔 3
996.95 ⁄ 3 𝑥 9.81 𝑚⁄ 3 𝑥 0.175𝑚 ⁄𝑑𝑡𝑘
𝑚 𝑑𝑡𝑘

HL1 = 0.003 m
- Kecepatan aliran lurus dalam saluran, (VSl) :
𝑞
𝑉𝑆𝑙 = 𝐴
𝑆𝑙

0.175 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
𝑉𝑆𝑙 = = 0.1 𝑚/𝑑𝑡𝑘
1.64𝑚2

- Kehilangan Tekan pada saluran lurus, hfLI :


𝑣2
ℎ𝑓𝐿𝐼 = 𝑛 𝑥 2𝑥𝑔

0.12
ℎ𝑓𝐿𝐼 = 8 𝑥 = 0.004 𝑚
2 𝑥 9.81

- Kehilangan tekan belokan, hfbl :


ℎ𝑓𝑏𝐼 = 𝐻𝐿𝐼 − ℎ𝑓𝐿𝐼 = 0.003 − 0.004 = 0.196 𝑚
VI-20

- Kehilangan Tekan tiap belokan, hfbl :


ℎ𝑓𝑏𝑙 0.196 𝑚
ℎ𝑓𝑏𝑠 = = = 0.024 𝑚
𝑛𝑆𝐼 8

- Kecepatan aliran dibelokan, Vbl :


𝑉𝑏𝑙 2
ℎ𝑓𝑏𝑠 = 𝑘 𝑥 2𝑥𝑔

ℎ𝑓𝑏𝑠 𝑥2𝑥𝑔 0.5


𝑉𝑏𝑙 = ( )
𝑘

0.024 𝑥2𝑥9.81 0.5


𝑉𝑏𝑙 = ( )
3.2

𝑉𝑏𝑙 = 0.383 𝑚/𝑑𝑡𝑘


- Lebar belokan, WSl :
𝑞 0.175
𝑊𝑆𝑙 = 𝑉 = 0.383 𝑥 3.28 = 0.14 𝑚
𝑏𝑙 𝑥 𝐻𝑎

- Jari-jari hidrolis, Rhl


𝑆𝑙 𝑊 𝑥 𝐻𝑎
𝑅ℎ𝐼 = ((2 𝑥 𝑊 )
𝑆𝑙 )+𝐻𝑎

0.5𝑥 3.28
𝑅ℎ𝐼 = ((2 𝑥 0.5)+3.28) = 0.38 𝑚

- Kemiringan saluran, S :
2
𝑉𝑆𝑙 𝑥 𝑛
𝑆𝐼 = ( 2 )
𝑅ℎ𝑙 ⁄3

0.2 𝑥 0.013 2
𝑆𝐼 = ( 2 ) = 0.000054
0.38 ⁄3

- Waktu detensi tiap kompartemen, tdl :


𝑉1 54
𝑡𝑑𝑙 = = 0.35 = 154 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑞

- Gtd :
Gtd = G x td
Gtd = 70 x 154
Gtd = 10780

Kompertemen II
Direncanakan :
- Panjang saluran = lebar bak = 8m
- Jumlah saluran tiap kompartemen 7 buah
VI-21

- Panjang saluran total kompartemen II, LII


LII = n x P sII = 7 x 8 = 56 m
- Kedalaman Kompartemen II, Ha : 3.28 m
- Lebar Saluran (WsII)
𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝐻𝑎 𝑥 𝑊𝑠𝐼𝐼 𝑥 𝐿𝐼𝐼
𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 105 𝑚3
𝑊𝑠𝐼𝐼 = = 3.28 𝑚 𝑥 56 = 0.57 𝑚
𝐻𝑎 𝑥 𝐿𝐼𝐼

- Luas Penampang (AsII)


AsII = WsII x Ha
AsII = 0.57 x 3.28
AsII = 1.87 m2

- Kehilangan Tekan Pada Kompartemen II, HLII :


𝐺 2 𝑥 𝜇 𝑥 𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛
𝐻𝐿𝐼𝐼 = 𝜌 𝑥 𝑔 𝑥 𝑞𝑏𝑎𝑘

50 𝑑𝑒𝑡 −1 𝑥0.903 𝑥 10−3 𝑁𝑑⁄𝑚2 𝑥105 𝑚3


𝐻𝐿𝐼𝐼 = 𝐾𝑔 3
996.95 ⁄ 3 𝑥9.81 𝑚⁄ 𝑥0.175 𝑚 ⁄𝑑𝑡𝑘
𝑚 𝑑𝑡𝑘 2

HLII = 0.44
- Kecepatan Aliran lurus dalam saluran (VsII )
𝑞
𝑉𝑠𝐼𝐼 = 𝐴
𝑠𝐼𝐼

0.175 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
𝑉𝑠𝐼𝐼 = 1.87𝑚2

VsII = 0.09 m/dtk


- Kehilangan tekan dibelokan, hfbII :
𝑣2
ℎ𝑓𝑏𝑠𝐼𝐼 = 𝑛 𝑥 2 𝑥 𝑔
0.092
ℎ𝑓𝐿𝐼𝐼 = 7 𝑥 = 0.003 𝑚
2 𝑥 9.81

- Kehilangan Tekan dibelokan, hfbII :


ℎ𝑓𝑏𝐼𝐼 = 𝐻𝐿𝐼𝐼 − ℎ𝑓𝐿𝐼𝐼 = 0.44 𝑥 0.003 =
- Kehilangan Tekan tiap Belokan, hfbsII :
ℎ𝑓𝑏𝐼𝐼 …
ℎ𝑓𝑏𝑠𝐼𝐼 = = = ⋯𝑚
𝑛𝑆𝐼𝐼 7

- Kecepatan aliran dibelokan, Vbl :


VI-22

𝑉𝑏𝑙 2
ℎ𝑓𝑏𝑠 = 𝑘 𝑥 2𝑥𝑔

ℎ𝑓𝑏𝑠 𝑥2𝑥𝑔 0.5


𝑉𝑏𝑙 = ( )
𝑘

0.024 𝑥2𝑥9.81 0.5


𝑉𝑏𝑙 = ( )
3.2

𝑉𝑏𝑙 = 0.383 𝑚/𝑑𝑡𝑘


- Lebar belokan, WbII :
𝑞 0.175
𝑊𝑆𝑙 = 𝑉 = 0.383 𝑥 3.28 = 0.14 𝑚
𝑏𝑙 𝑥 𝐻𝑎

- Jari-jari hidrolis, RhII


𝑆𝑙 𝑊 𝑥 𝐻𝑎
𝑅ℎ𝐼 = ((2 𝑥 𝑊 )
𝑆𝑙 )+𝐻𝑎

0.5𝑥 3.28
𝑅ℎ𝐼 = ((2 𝑥 0.5)+3.28) = 0.38 𝑚

- Kemiringan saluran, S :
2
𝑉𝑆𝑙 𝑥 𝑛
𝑆𝐼 = ( 2 )
𝑅ℎ𝑙 ⁄3

0.2 𝑥 0.013 2
𝑆𝐼 = ( 2 ) = 0.000054
0.38 ⁄3

- Waktu detensi tiap kompartemen, tdII :


𝑉1 54
𝑡𝑑𝑙 = = 0.35 = 154 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑞

- Gtd :
Gtd = G x td
Gtd = 70 x 154
Gtd = 10780

Kompartemen III
- Panjang saluran = lebar bak = 8 m
- Jumlah saluran tiap kompartemen 6 buah
- Panjang saluran total kompartemen II, LII
LII = n x P sII = 6 X 8 = 48 m
- Kedalaman Kompartemen II, Ha : 3.28 m
- Lebar Saluran (WsIII)
𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝐻𝑎 𝑥 𝑊𝑠𝐼𝐼𝐼 𝑥 𝐿𝐼𝐼𝐼
VI-23

𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛 105 𝑚3
𝑊𝑠𝐼𝐼 = = 3.28 𝑚 𝑥 48 = 0.7 𝑚
𝐻𝑎 𝑥 𝐿𝐼𝐼

- Luas Penampang (AsII)


AsII = WsIII x Ha
AsII = 0.7 x 3.28
AsII = 2.29 m2
- Kehilangan Tekan Pada Kompartemen II, HLII :
𝐺 2 𝑥 𝜇 𝑥 𝑉𝑘𝑜𝑚𝑝𝑎𝑟𝑡𝑒𝑚𝑒𝑛
𝐻𝐿𝐼𝐼 = 𝜌 𝑥 𝑔 𝑥 𝑞𝑏𝑎𝑘

40 𝑑𝑒𝑡 −1 𝑥0.903 𝑥 10−3 𝑁𝑑⁄𝑚2 𝑥105 𝑚3


𝐻𝐿𝐼𝐼 = 𝐾𝑔 3
996.95 ⁄ 3 𝑥9.81 𝑚⁄ 𝑥0.175 𝑚 ⁄𝑑𝑡𝑘
𝑚 𝑑𝑡𝑘 2

HLII =

- Kecepatan Aliran lurus dalam saluran (VsII )


𝑞
𝑉𝑠𝐼𝐼𝐼 = 𝐴
𝑠𝐼𝐼

0.175 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
𝑉𝑠𝐼𝐼𝐼 = 2.29𝑚2

VsIII = 0.07 m/dtk


- Kehilangan tekan dibelokan, hfbII :
𝑣2
ℎ𝑓𝑏𝑠𝐼𝐼𝐼 = 𝑛 𝑥 2 𝑥 𝑔
0.072
ℎ𝑓𝐿𝐼𝐼𝐼 = 6 𝑥 = 0.001 𝑚
2 𝑥 9.81

- Kehilangan Tekan dibelokan, hfbII :


ℎ𝑓𝑏𝐼𝐼𝐼 = 𝐻𝐿𝐼𝐼𝐼 − ℎ𝑓𝐿𝐼𝐼𝐼 = ⋯ … . . 𝑥 0.001 =
- Kehilangan Tekan tiap Belokan, hfbsII :
ℎ𝑓𝑏𝐼𝐼𝐼 …
ℎ𝑓𝑏𝑠𝐼𝐼𝐼 = 𝑛𝑆𝐼𝐼𝐼
= 7
= ⋯𝑚

- Kecepatan aliran dibelokan, VbIIl :


𝑉𝑏𝑙 2
ℎ𝑓𝑏𝑠 = 𝑘 𝑥 2𝑥𝑔

ℎ𝑓𝑏𝑠 𝑥2𝑥𝑔 0.5


𝑉𝑏𝐼𝐼𝐼 = ( )
𝑘

0.024 𝑥2𝑥9.81 0.5


𝑉𝑏𝐼𝐼𝐼 = ( )
3.2

𝑉𝑏𝐼𝐼𝐼 = 0.383 𝑚/𝑑𝑡𝑘


- Lebar belokan, WbII :
VI-24

𝑞 0.175
𝑊𝑆𝐼𝐼𝐼 = 𝑉 = 0.383 𝑥 3.28 = 0.14 𝑚
𝑏𝑙 𝑥 𝐻𝑎

- Jari-jari hidrolis, RhIII


𝑆𝑙 𝑊 𝑥 𝐻𝑎
𝑅ℎ𝐼𝐼𝐼 = ((2 𝑥 𝑊 )
𝑆𝑙 )+𝐻𝑎

0.5𝑥 3.28
𝑅ℎ𝐼𝐼𝐼 = ((2 𝑥 0.5)+3.28) = 0.38 𝑚

- Kemiringan saluran, S :
2
𝑉𝑆𝑙 𝑥 𝑛
𝑆𝐼𝐼𝐼 = ( 2 )
𝑅ℎ𝑙 ⁄3

0.2 𝑥 0.013 2
𝑆𝐼𝐼𝐼𝐼 = ( 2 ) = 0.000054
0.38 ⁄3

- Waktu detensi tiap kompartemen, tdIII :


𝑉1 54
𝑡𝑑𝐼𝐼𝑙 = = 0.35 = 154 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑞

- Gtd :
Gtd = G x td
Gtd = 70 x 154
Gtd = 10780

Total bak
- Kehiangan tekanan total dalam bak, HLbak
- Waktu detensi dalam bak, tdtotal :
- Gradien kecepatan rata-rata, Grat :
- Gtd Total, Gtdtotal
- Panjang Bak Flokulasi, Lbak :

1. Sistem Inlet
Saluran inlet pada flokulasi berfungsi sebagai outlet pada unit koagulasi maka
saluran ini telah di bahas pada saluran outlet dari perhitungan unit koagulasi.
2. Sistem Outlet
Direncanakan pada sistem oulet flokulasi berupa pesergu panjang yang dapat
berfungsi untuk menyalurkan air baik dari bak flokulaso menuju sistem inlet bak
VI-25

sedimentasi (Saluran penampunh). Debit yang melalui saluran outlet tersebut


adalah 0.009 m3/dtk.
Direncanakan :
 Saluran outlet berbentuk = Persegi Panjang
 Debit pada saluran outlet (Qsal-outlet) = 0.045 m3/dtk
 Panjang saluran outlet (Psal-outlet) = 1.2 m
 Lebar saluran outlet (Lsal-outlet) = 0.8 m
 Kecepatan pada saluran outlet (Vsal-outlet) = 0.1 m/dtk

6.2.5 Sedimentasi

Sedimentasi atau pengendapan adalah suatu unit operasi untuk


menghilangkan materi tersuspensi atau flok kimia secara gravitasi. Proses
sedimentasi pada pengolahan air bersih umumnya untuk menghilangkan padatan
tersuspensi sebelum dilakukan proses pengolahan selanjutnya.
(Said.Nusa.Idaman,2005).
Fungsi dari bangunan sedimentasi (pengendapan) adalah untuk
menyingkirkan beberapa macam partikel yang terkandung di dalam air yaitu :
(Trijoko,2010)
1. Partikel terendapkan
2. Partikel yang sudah terkoagulasi seperti kekeruhan dan warna
3. Hasil endapan dari proses presipitasu seperti hardneses (CaCO3) besi dan
mangan
4. Untuk memisahkan flok yang sudah terebentuk dari unit flokulstor sehingga
mudah dibuang.

Jenis pengendapan partikel pada sedimentasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis


pengendapan, yaitu :
1. Pengendapan partikel Discrete, pengendapan yang terjadi akibat gaya
gravitasi dan mempunyai kecepatan pengendapan yang relatif konstan tanpa
dipengaruhi oleh adanya perubahan partikel dan berat jenis.
VI-26

2. Pengendapan partikel Flocculant, yaitu pengendapan yang terjadi akibat


gaya gravitasi dan mempunyai percepatan pengendap per satuan waktu
sesuai dengan pertambahan ukuran pertikel flocculant.

Beberapa kriteria desain untuk bak sedimentasi adalah sebagai berikut :


Kriteria Desain :
 Jarak antar plate (w) = (5 – 10) cm
 Bilangan Reynold (NRe) = < 2000
 Bilangan Froud (NFr) = > 10-5
 Efisiensi penyisihan = (90 – 95) %
 Kecepatan mengendap awal untuk mendapatkan flok (vo)
= (0,2 – 0,9) mm/dtk = ( 0,002 – 0,009) m/dtk
 Sudut kemiringan plate settler (α) = (45 – 75)˚
 Ratio panjang : lebar = (4 – 6) : 1
 Ratio lebar : tinggi = (3 – 6) : 1
 Lebar zone inlet = 25% panjang zone pengendapan
 Beban pelimpah = (250 – 500) m3/m2/hari
 Waktu detensi (td) dalam plate settler = minimum 4 menit

Direncankan :
 Debit pengolahan (Q) = 0,35 m3/dtk
 Kecepatan mengendap ( v0 ) = 0,002 m/dtk (sumber : Hasil
pengukuran pada Laboratorium PDAM Tirta Tarum Karawang, 2018)
 Efisinsi bak = 95 % (0,95)
 Kondisi performance bak (n) = 1/3 (Good Performance)
 Panjang : Lebar (P : L) = 5 : 1
 Jarak antar plat (W) = 10 cm (0,1 m)
 Tebal plat ( t plat ) = 0,5 cm (0,005 m)

 Lebar plat settler ( w plat ) = 100 cm (1,0 m)


VI-27

 Jumlah bak ( nbak ) = 2 buah

 Jarak antara plat settler dengan ruang lumpur adalah 1,2 meter ( l PS  RU )

 Panjang plat settler ( P plat ) =Lebar zona pengendapan ( Lzona pengendapan )

W
Plate settler C
B

WP D
V
H

VS 
A E

Gambar 5.11 Potongan Plate Settler

Perhitungan,
1. Dimensi Bak Sedimentasi
Direncanakan akan dibangun 2 buah bak sedimentasi, sehingga debit tiap bak
adalah :
Q
qbak   n = Jumlah bak,
nbak
Maka :
0,35 m 3 / dtk
qbak   0,1 75m 3 / dtk
2

- Kecepatan mengendap partikel desain ( v s )


Hubungan antara Efisiensi pengendapan dengan kinerja (Good
Performance), dimana efisiensi pengendapan 95% dan n 1/3 maka dapat
dilihat pada grafik dibawah ini.
VI-28

Gambar 5.12 Grafik Hubungan Antara Efisiensi Penyisihan Dengan Kinerja

Dari grafik pada Gambar 5.12 didapat :


v0
 4,8
Q
 
 A
Q Q
v0  4,8 x    v s 
 A A
Maka,
v0  4,8 x v s

v0
vs 
4,8
0,002 m / dtk
vs   0,000417 m / dtk
4,8
 Luas permukaan bak ( As )

0,175 m 3 / dtk
As   420 m 2
0,000417 m / dtk

2. Dimensi Zona Pengendapan


- Tinggi plate settler dalam bak ( H )
H  w plat x sin 
VI-29

H  100 cm x sin 60 0  87 cm
- Tinggi Free board ( H Free board )

Tinggi Free board direncanakan 20 % dari tinggi plate settler, maka :


H Free board  H x 20 0 0

H Free board  87cm x 20 0 0  17,4 cm

- Tinggi zona pengendap ( H zona pengendap )

H zona pengendapan  H  H Free board

H zona pengendapan  87 cm  17,4cm  104,4cm  1,044m

- Panjang diagonal antar plat ( L AB )

 H   w 
L AB    
 sin    tan  
 87 cm   10 cm 
L AB   0 
 0 
 106 cm
 sin 60   tan 60 
- Jarak horizontal antar plat ( wAE )
w
w AE 
sin 

10 cm
w AE   11,54 cm
sin 60 0

 Zona pengendapan
 Luas zona pengendapan (A)
 Q   w 
vs    x 

 A  h cos   w cos  
2
 zp   

 0,175m 3 / dtk   0,1 m 


0,000417 m / dtk    x
 
 
  1,0 m cos 60  0,1 cm cos 60
0 2 0
 Azp 

Azp  80 m 2

 Dimensi zona pengendapan


 Lebar zona pengendapan ( L zp )
VI-30

P zp : Lzp  5 : 1

Azp  Pzp x Lzp  A  5 x Lzp


2

Maka ;
0.5
 Azp 
Lzp   
 5 
0 .5
 80 m 2 
L zp     4m
 5 
 Panjang zona pengendapan ( Pzp )

Pzp  5 x L zp

Pzp  5 x 4m  20 m

 Tinggi jatuhnya partikel ( LCD  h )

w
h
cos 
10cm
h  20 cm  0,2m
cos 60 0

 Waktu detensi (td)


h
td 
vs

0,2 m
td   8 menit
0,000417 m / dtk x 60 dtk / mnt 
 Jumlah plate settler ( n plat )

 Pzp x sin  
n plat    1
 w 


 20 m x sin 60 0 


n plat   1  146,13  174 buah
 0,1 m 
 Koreksi Terhadap Panjang( K )
t plat
K  n plat x
sin 
VI-31

0,005
K  174 x
sin 60
K  1.00 m

 Panjang Zona Pengendap sebenarnya ( Pzp )

Pzp  20m  1.00 m


Pzp  21 m

 Debit masing-masing plat settler ( Q plat )

qbak
Q plate 
n plate  1
0,175 m 3 / dtk
Q plate   0.001m 3 / dtk
174  1
 Kecepatan aliran dalam plat ( va )

Panjang plat ( Pplat  L zp ) = 4 m

Q plate
va   A  Pplat x w
A sin 

A  4m x 0,1 m  0,4m 2

0,001m 3 / dtk
va   0,0028 m / dtk
0,4m 2 sin 60 0
 Kontrol aliran
 Jari-jari hidrolis (R)
w plat x w
R
2 x w plat  w

1,0 m x 0,1 m
R  0,045 m
2 x 1,0 m  0,1 m

 Bilangan Reynold ( N Re )
Viskositas kinematis pada 25 0C (υ) : 0,9055 x 10-6 m2/dtk
Percepatan gravitasi (g) : 9,81 m/dtk2
va  R
N Re 

VI-32

0,0028m / dtk x 0,045 m


N Re 
0,9055 x 10 6 m 2 / dtk

N Re  139,149 < 2000 (Memenuhi Syarat)

 Bilangan Froude ( N Fr )
2
v
N Fr  a
gR

N Fr 
0,0028 m / dtk 2
9,81 m / dtk 2 x 0,045 m

N Fr  1,77 x 10 5 > 10-5 (Memenuhi Syarat)

3. Sistem Inlet Bak Sedimentasi


Sistem inlet pada bak sedimentasi terdiri dari saluran inlet dan zona inlet.
Saluran Inlet
Saluran inlet pada sedimentasi juga berfungsi sebagai outlet pada unit flokulasi,
maka saluran ini telah dibahas pada saluran outlet pada perhitungan unit flokulasi.

4. Zona Inlet
Direncanakan,
 Lebar zona inlet = lebar zona pengendapan ( LZI  LZP ) =4m
 Tinggi zona inlet = tinggi zona pengendapan ( hZI  hZP ) = 1,044m
Perhitungan,
Panjang zona inlet ( PZI )

 
PZP  1 x hZP  hZP x cos 60
2

PZP  1 x 1,044 m  1,044 x cos 60  104 m


2

Zona outlet
Perhitungan sistem outlet pada bak sedimentasi terdiri dari perhitungan gutter,
pelimpah.

Pelimpah
VI-33

Direncanakan,
 Pelimpah pada gutter merupakan weir bergerigi (V-notch)
 Sudut V-notch = 900
 Panjang pelimpah = Panjang zona pengendap = 21 m
 Cd = 0,6
 Beban maks pelimpah(hpelimpah) =(3,85-15) m3/m.jam (7 m3/m.jam)
 Lebar V-Notch :=10 cm = 0,1 m

Gambar 5.13 Sketsa Pelimpah V-Notch

Perhitungan,
Panjang pelimpah (Ppelimpah)
 Q 
Ppe lim pah   
h 
 pe lim pah 
 0,175 m 3 / dtk 
Ppe lim pah   3
 x 3600 dtk / jam
 8 m / m. jam 
Ppe lim pah  78,75m

Jumlah pelimpah (npelimpah)


 Ppe lim pah 
nPe lim pah   
 PZP 
 78,75 m 
n Pe lim pah   
 21m 
n Pe lim pah  3,75buah  4 buah

Debit tiap pelimpah ( q pe lim pah )


VI-34

qbak
q pe lim pah 
n pe lim pah

0,1 75m 3 / dtk


q pe lim pah   0,044 m 3 / dtk
4

Cek beban pelimpah (hpelimpah)


 Q pe lim pah 
h pe lim pah   
P 
 pe lim pah 
 0,044 m 3 / dtk 
h pe lim pah    x 3600 dtk / jam
 21 m 
h pe lim pah  7,5m3 / m. jam (Memenuhi Syarat)

Jumlah V-notch tiap saluran ( nV  notch )

 Ppe lim pah 


nV notch   2

 wv notch 
 21 m 
nV notch     2
 0,1 m 
nV notch  208buah

Debit yang melalui V-notch


 Q pe lim pah 
QV notch   
 nv notch 
 0,044 m 3 / dtk 
QV notch   
 208 buah 
QV  notch  0,000211 m 3 / dtk

Ketinggian air pada V-notch (hair)


VI-35

2
 5
 
QV  notch
hair  
 8 60 0 
 xCdx 2.g x tan 
 15 2 
2
 5
 
 0,0002 11m 3 / dtk 
hair 
 8 60 0 
 x 0,6 x 2 .9,81x tan 
 15 2 
hair  0,036 m  3,6 cm

Tinggi freeboard pada V-notch (hfreeboard)


h freeboard  hair x 20%

h freeboard  0,036 m x 20%

h freeboard  0,0071 m

Tinggi V-notch ( hV  notch )

hV  notch  hair  h freeboard

hV notch  0,036 m  0,0071m

hV notch  0,0429 m  0,043 m

 Gutter
Direncanakan,
 Bentuk gutter = Persegi panjang
 Lebar gutter ( L gutter ) = 0,3 m

 Panjang gutter ( Pgutter  Pzp ) = 21 m

 1 gutter = 2 pelimpah
VI-36

Perhitungan,
Jumlah gutter ( n gutter )

 n pe lim pah   4 
n gutter        2 buah
 2  2
Debit tiap gutter ( q gutter )

Qbak
q gutter 
n gutter / bak

0,175 m 3 / dtk
q gutter   0,0875 m 3 / dtk
2
Ketinggian air pada gutter ( hair )
2/3
 q gutter 
hair  
 1,38 x L 
 gutter 
2/3
 0,0875 m 3 / dtk 
hair     0,35 m
 1,38 x 0,3 m 
Ketinggian freeboard ( h freeboard )

h freeboard  20 % x hair

h freeboard  0,2 x 0,35m  0,07 m

Tinggi gutter ( h gutter )

hgutter  hair  h freeboard

h gutter  0,35  0,07  m  0,42 m

Jari-jari hidrolis gutter ( R gutter )

hair x L gutter
R gutter 
2 x hair   Lgutter
0,35m x 0,3 m
R gutter   0,1 m
2 x 0,35 m  0,3 m
Luas basah gutter ( Agutter )

Agutter  Lgutter x hair

Agutter  0,3 m x 0,25 m  0,105m 2


VI-37

Slope gutter ( S gutter )


2
 q gutter x n 
 
 gutter x R gutter  
S gutter
A 2/3 

2
 0,0875m 3 / dtk x 0,013 
S gutter    0,0025m / m
 
 0,105m 2 x 0,1 m 2 2 / 3 
 
Headloss pada gutter ( Hl gutter )

Hl gutter  Pgutter x S gutter

Hl gutter  21 m x 0,0025 m / m  0,0525 m

6. Zona lumpur
Direncankan,
 Bentuk limas segitiga terpancung
 Debit bak sedimentasi ( Qbak ) = 0,175 m3/dtk

 Lumpur yang dihasilkan ( S s ) = 5000 cm3/m3 (Laboratorium)


 Periode pengurasan (td) = 1 hari
 Jumlah kompartemen lumpur (n) = 4 buah
 Panjang ruang lumpur ( PRL  PZP ) = 21 m

 Lebar ruang lumpur ( LRL  L zp ) =4m

Gambar 5.14 Sketsa Ruang Lumpur


VI-38

Perhitungan,
Debit tiap kompartemen ( q kompartemen )

Q
qkompartemen 
nkompartemen

0,175 m 3 / dtk
q kompartemen   0,043 m 3 / dtk
4
Volume lumpur untuk 1 hari tiap komparten ( Vlumpur )

Vlumpur  q kompartemen x td x S s

Vlumpur  0,043 m 3 / dtk x 1 hr x 86400 dtk  x 5000 cm 3 / m 3



 1 hr 
Vlumpur  18,6 m 3

Tinggi ruang lumpur tiap kompartemen ( hRL )

VRL  13 PRL x LRL x hRL 

3VRL
hRL 
PRL x LRL

3 x 18,6 m 3
hRL   2.6 m
 21  4
 m x m
 2 2

7. Sistem Pengurasan (BELUM BERES LANJUTKAN


BESOK)
Direncanakan,
 Lama pengurasan ( td pengurasan) = 1 hari

 Cd = 0,6
 Diameter pipa (  pengurasan ) = 250 mm (0,25 m) =10” (inch)

 Volume lumpur ( Vlumpur ) = 18,6 m3

 Jarak antara plat settler dengan ruang lumpur adalah 1 meter ( l PS  RL )


VI-39

Perhitungan,
Tinggi total air dalam bak ( htotal air )

htotal air  hzona pengendapan  hruang lumpur  l PS  RL

htotal air  103,2 cm  364,5 cm  100 cm  567,7 cm  5,6 m

Luas penampang pipa penguras ( A penguras )

1
A penguras  D 2
4

x 3,14 x 0,25 m   0,049 m 2


1
A penguras 
2

4
Debit pengurasan ( Q pengurasan)

Q pengurasan  Cd x Apenguras x 2 ghtotal 1/ 2


air


Q pengurasan  0,6 x 0,049 m 2 x 2 x 9,81 m / dtk 2 x 5,6 m 
1/ 2

Q pengurasan  0,311 m3 / dtk

Lama bukaan pipa pembuangan tiap pengurasan (t)


Vlumpur
t
Q pengurasan

10,8 m 3
t  34,76 dtk  0,58 mnt
0,311 m 3 / dtk

GAMBAR-GAMBAR (DENAH
SEDIMENTASI)
VI-40

6.2.6 Filtrasi

5.2.6 Filtrasi
Filtrasi merupakan proses penyaringan partikel secara fisik, kimia dan
biologi untuk memisahkan atau menyaring partikel yang tidak terendapkan
disedimentasi melalui media berpori. (Trijoko,2010)
Ada beberapa definisi filtrasi dikaitkan dengan hasil akhir dari filtrasi yaitu:
a. Pemisahan air dengan kotoran yang tersuspensi
b. Pemisahan air dengan koloidal yang dikandungnya

 Saringan Pasir Cepat (SPC)


Tujuan penyaringan adalah untuk memisahkan padatan tersuspensi dari
dalam air yang diolah. Pada penerapannya filtrasi digunakan untuk
menghilangkan sisa padatan tersuspensi yang tidak terendapkan pada proses
sedimentasi. (Said.Nusa.Idaman,2005)

Kriteria desain :

 Debit pengolahan (Q) = 0,35 m3/dtk


 Dimensi bak dan media filter
 Kecepatan filtrasi (vf) = 5 – 7,5 m/jam
 Kecepatan backwash (vbw) = 4 – 30 L/dtk/m2
 Luas permukaan filter (A) = 10 – 20 m2
 Ukuran media
 Ukuran pasir efektif (Es) d10 = 0,5 – 0,65 mm
 Ukuran pasir efektif (Es) d60 = 0,15 – 0,75 mm
 Koefisien uniformitas (Uc) = 1,4 – 1,7
 Tebal media penyaring = 0,45 – 1 m
 Tebal media penyangga = 0,15 – 0,65 m
 Underdrain
 Area orifice : area filter = (1,5 – 0,005) : 1
 Area lateral : area orifice = (2 – 4) : 1
 Area manifold : area lateral = (1,5 – 3) : 1
 Diameter orifice = 0,25 – 0,75 inch
VI-41

 Jarak antar pusat orifice terdekat = 3 -12 inch


 Jarak antar lateral terdekat = 3 -12 inch
 Pengaturan aliran
 Kecepatan dalam saluran inlet (Vinlet) = 0,6 – 1,8 m/dtk
 Kecepatan dalam saluran outlet (Voutlet) = 0,9 – 1,8 m/dtk
 Kecepatan dalam saluran pencuci (Vp) = 1,5 – 3,7 m/dtk
 Kecepatan dalam saluran pembuang (Vb) = 1,2 – 2,5 m/dtk
 Headloss backwash = 10 m
 Ketinggian freeboard = < 0,2 m

Perhitungan,
1. Dimensi Bak Filtrasi
Kriteria Perencanaan :
 Kecepatan filtrasi ( v f ) : 10 m/jam (0,00278 m/dtk)

 Panjang : Lebar (P : L) :2:1

- Jumlah bak filtrasi (n)


n  12Q   Q Dalam m 3 / dtk
0.5

n  120,35m 3 / dtk 
0.5
 7,09 buah  7 buah

- Debit tiap bak ( qbak )

Q
qbak 
n
0,35 m 3 dtk
qbak   0,05m 3 / dtk
7
- Luas bak filter ( Abak )

Luas total bak filter ( Atotal bak )

Q
Atotal bak 
vf

0,35 m 3 / dtk
Atotal bak   125m 2
0,00278 m / dtk
VI-42

- Luas masing-masing bak filtrasi ( Abak )

Atotal
Abak 
bak

n
125m 3
Abak   17,8m 2
7
- Dimensi bak filtrasi
Pbak : Lbak  2 : 1  Pbak  2Lbak

Abak  Pbak x Lbak

Abak  2Lbak x Lbak  A  2 Lbak  2



 Lebar bak filtrasi ( Lbak )
0.5
A 
Lbak   bak 
 2 
0.5
 17,8m 2 
Lbak    3m
 2 

 Panjang bak filtrasi ( Pbak )

A   17,8m 2 
Pbak   bak      6m
 Lbak   3m 

2. Media Filtrasi
Jenis media filtrasi yang akan digunakan untuk saringan pasir cepat ini
dibagi dalam dua jenis, yaitu :
 Media penyaring
 Media penyangga

a. Media Penyaring
Direncanakan media penyaring yang akan digunakan adalah pasir dengan
stratifikasi diameter terkecil terdapat pada bagian atas.
VI-43

Distribusi lapisan media penyaring


Direncanakan :
Jumlah Lapisan = 5 Lapisan
Ketebalan Pasir = 80 cm

Tabel 5.4 Distribusi Tebal Lapisan Media Penyaring


Tebal
Diameter Pasir % Fraksi %
Lapisan Keterangan
(cm) Berat Kumulatif
(cm)
0,045 – 0,055 20 25 25 d 10
0,055 – 0,065 20 25 50
0,065 – 0,075 15 18.75 68,75 d 60
0075 – 0,085 15 18,75 87,5
0,085 – 0,1 10 12,5 100
Jumlah 75 100
Sumber : Hasil Perhitungan

Hasil perhitungan distribusi lapisan media penyaring dapat dilihat pada


Tabel 5.4
Contoh perhitungan :
% Fraksi berat Baris 1 (0,045 – 0,055):
 Tebal Lapisan 
% Fraksi berat    x100%
 Tebal Lapisan 
 20 
% Fraksi berat    x 100%  25%
 80 
% Kumulatif lapisan 2
% Kumulatif = 25% + 25 %
% Kumulatif = 50%

 Efective Size, ES (0,5 – 0,65 mm) :


E.S  d10    0,045  0,055 cm

E.S  0,045 x 0,055  0,05 cm  0,5 mm (memenuhi syarat)


 Uniformity Coeficient, UC (1,4 – 1,7) :
d10 = ES = 0,5 mm
VI-44

d 60
UC 
d10

d 60  0,065 x 0,075  0,07 cm  0,7 mm

0,7
UC   1,4 (memenuh syarat)
0,5

b. Media Penyangga
Media penyangga yang digunakan adalah kerikil. Stratifikasi media
yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Kriteria Perencanaan,
Ukuran media penyangga : (0,1-2,5) inchi
Koefisien faktor : 12

Tabel 5.5 Perhitungan Tebal Lapisan Media Penyangga


Kumulatif Tebal
Lapisan (d) Tebal Lapisan
Lapisan
(cm)
Inch cm Inch cm
0,1 0,25 4,8 12,19 12,19
0,2 0,48 8,1 20,55 8,36
0,4 0,95 11,7 29,69 9,14
0,6 1,59 14,4 36,45 6,76
1,5 3,81 18,9 48,04 11,59
2,5 6,35 21,6 54,80 6,76
Jumlah 54,80
Sumber : Hasil Perhitungan
Contoh perhitungan :
Kumulatif tebal lapisan (L)
L  k Log d  1,4
L  12Log 0,1  1,4
L  4,8 inch  12,19 cm
Tebal lapisan
Untuk Lapisan 1 = 12,19 cm
Untuk Lapisan 2 = 20,55 cm – 12,19 cm = 8,36 cm

3. Dimensi Bak Filter


VI-45

i. Tebal media Penyaring = 80 cm


ii. Tebal media Penyangga = 54,8 cm

4. Sistem Underdrain
Sistem pengumpul air bersih yang telah melewati media filtrasi
direncanakan menggunakan pipa berlubang (Perporated Pipe) yang
terdiri dari :
 Orifice
 Pipa lateral
 Pipa manifold

Gambar 5.19 Sketsa Perpipaan Bak Filtrasi


Direncanakan,
 Aorifice : A filter = 0,003 : 1

 Alateral : Aorifice =2:1

 Amanifold : Alateral =3:1

 Luas filter ( A filter ) = 17,8 m2

 Panjang pipa manifold ( Pmanifold  Pbak ) = 6 m (600 cm)

 Jarak antar pipa lateral terdekat ( l lateral ) = 10 ”  25,4 cm

 Diameter orifice ( d orifice ) = 0,8”  2,0 cm

 Jarak antar orifice ( l orifice ) = 10 cm (0,1 m)


VI-46

Perhitungan,
 Sistem pengumpul filtrat
 Orifice
 Luas total orifice ( AT .orifice )

AT .orifice  0,003 x A filter

AT .orifice  0,003 x 17,8 m 2

AT .orifice  0,0543m 2

 Luas masing-masing orifice ( Aorifice )

 d orifice 2
1
Aorifice 
4

x 3,14 x 2,0 cm 
1
Aorifice 
2

4
Aorifice  3,2 cm 2

 Jumlah orifice ( n orifice )

AT .orifice
norifice 
Aorifice

534cm 2
norifice   166 buah
3,2 cm 2

 Pipa lateral
 Luas total pipa lateral ( AT .lateral )

AT .lateral  2 x AT .orifice

AT .lateral  2 x 534 cm 2  1068 cm 2

 Jumlah pipa lateral ( nlateral )

 P  
nlateral   bak   2 x 2
 llateral  

 600 cm  
nlateral     2 x 2  43 buah
 25,4 cm  
VI-47

 Luas pipa lateral ( Alateral )

AT .lateral
Alateral 
nlateral

1068 cm 2
Alateral   24,83 cm 2
43
 Diameter pipa lateral ( d lateral )

Alateral  1 x  x d lateral 
2
4
0.5
 4 x Alateral 
d lateral  
  
0.5
 4 x 24,83cm 2 
d lateral     5,62cm  2"
 3,14 
Diameter pipa lateral yang dipakai adalah 2 ”  5,08cm
 Luas pipa lateral perencanaan ( A'lateral )

A'lateral  1 x  x d lateral 
2
4

A' lateral  1 x 3,14 x 5,08cm  20,3cm 2


2
4
 Luas total pipa lateral perencanaan ( A'T .total )

A'T .lateral  A'lateral x nlateral

A'T .lateral  20,3 cm 2 x 43  872 cm 2

 Jumlah orifice tiap pipa lateral ( norifice/ lateral )

norifice
norifice/ lateral 
nlateral
166
norifice/ latera l   3,8 buah  4buah
43
 Jumlah total orifice ( n'T orifice )

n'T orifice  norifice/ lateral x nlateral

n'T orifice  4 x 43  172 buah

 Total luas orifice perencanaan ( A'T .orifice )


VI-48

A'T .orifice  Aorifice x n'T .orifice

A'T .orifice  3,2 cm 2 x 172  550,4 cm 2  0,055 m 2

 Mengecek rasio ( A'T .orifice : A filter )

 A'T .orifice   A filter 


A'T .orifice : A filter   : 
 A  A 
 filter   filter 

 0,055 m 2   17,8m 2 
A'T .orifice : A filter   2
 :  2

 17,8m   17,8m 
A'T .orifice : A filter  0,0030 : 1 (Memenuhi syarat)

 Mengecek rasio ( A'T .lateral : A'T orifice )

 A'   A'T .orifice 


A'T .lateral : A' orifice   T .lateral  :  
 A'   A' 
 T .orifice   T .orifice 

 1068 cm 2   550,4 cm 2 
A'T .lateral : A'T orifice   2
 :  
2 
 550,4 cm   550,4 cm 
A'T .lateral : A'T orifice  1,94 : 1 (Memenuhi syarat)

 Debit yang melalui pipa lateral ( Qlateral )

Q filter
Qlateral 
nlateral

0,05 m 3 / dtk
Qlateral   0,0012m 3 / dtk
43
 Kecepatan aliran dalam pipa lateral ( vlateral )

Qlateral
vlateral 
A'lateral

0,0012m 3 / dtk
vlateral   0,443 m / dtk
0,00203 m 2

 Debit yang melalui orifice ( Qorifice )

Q filter
Qorifice 
n' orifice
VI-49

0,05 m 3 / dtk
Qorifice   0,00030 m 3 / dtk
166
 Kecepatan aliran pada orifice ( vorifice )

Qorifife
vorifice 
Aorifice

0,00030 m 3 / dtk
vorifice   1 m / dtk
0,00032 m 2

 Pipa manifold
Luas total pipa lateral perencanaan ( A'T .lateral ) = 1068 cm2

Debit pada pipa manifold ( Qmanifold  Qbak ) = 0,05 m3/dtk

= 50000 cm3/dt
Lebar bak filtrasi ( Lbak ) = 3 m (300 cm)

Jarak antar pipa lateral ( l lateral ) = 10 ” (25,4 cm)

Jarak antar orifice ( l orifice ) = 10 cm

Panjang pipa manifold ( Pmanifold  Pbak ) = 6 m (600 cm)

Perhitungan,
 Luas pipa manifold ( Amanifold )

Amanifold  2 x A'T .lateral

Amanifold  2 x 1068 cm 2  2136cm 2

 Diameter pipa manifold ( d manifold )


0.5
 4 x Amanifold 
d manifold  
  
0.5
 4 x 2134 cm 2 
d manifold    52.13 cm
 3,14 
d manifold  52,13 cm  20.52 "  21

Diameter pipa manifold perencanaan adalah 21 ”  53,34 cm


VI-50

 Luas pipa manifold perencanaan ( A' manifold )

A' manifold  1 x  x d manifold 


2
4

A' manifold  1 x 3,14 x 53,34 cm  2233,44cm


2
4
 Mengecek rasio ( A'T .manifold : Alateral )

 Amanifold   A'T .lateral 


Amanifold : A'T .lateral    :  
 A'T .lateral   A'T .lateral 
 2233,34cm 2   1068 cm 2 
Amanifold : A'T .lateral   2
 :  2

 1068 cm   1068cm 
Amanifold : A'T .lateral  2 : 1 (Memenuhi syarat)

 Kecepatan aliran pada pipa manifold ( v manifold )

Qmanifold
v manifold 
A' manifold

50000cm 3 / dtk
v manifold   22,38 cm / dtk  0,2235 m / dtk
2233,44 cm 2

 Perhitungan jarak penempatan sistem underdrain


 Panjang pipa lateral ( Plateral )

 Lbak  d manifold 
Plateral     llateral
 2 

 300 cm  53,34cm 
Plateral     25,4cm  97,93 cm
 2 
 Jarak antar orifice perencanaan ( l' orifice )

Plateral  2 x lorifice 
l 'orifice 
norifice/ lateral  1

97,93 cm  2 x 10 cm 
l ' orifice   39.31 cm
4 1
VI-51

5. Kehilangan Tekanan Pada Saat Filtrasi


Kehilangan tekanan terjadi pada beberapa segmen, yaitu :
 Media filtrasi (Pasir)
 Media Penyangga (Kerikil)
 Sistem Underdrain (Orifice, Lateral, Manifold)
 Kehilangan tekanan karena perubahan kecepatan

Perhitungan :
Media filtrasi (Pasir)
Kriteria Perencanaan :
 Tebal Media Penyaring = 80 cm
 Viskositas kinematik = 0,009055 cm2/s
 Faktor bentuk (ψ) = 0,98 (bulat)
 Porositas (f) = 0,38 (bulat)
 Kecepatan filtrasi = 10 m/jam = 0,3 cm/s
 Koefisien (k) =5

Perhitungan headloss pada media penyaring menggunakan persamaan


sebagai berikut,

k 1  f    6   n Pi  L
2 2

h   v    2
g f3    i 1 di

Tabel 5.6 Perhitungan Headloss Pada Media Penyaring


Ukuran Pasir (cm) Di (cm) di2 Pi (%) Pi/di2
0,045 - 0,055 0,050 0,0025 25 1,00
0,055 - 0,065 0,060 0,0036 25 0,69
0,065 - 0,075 0,070 0,0049 18,75 0,38
0,075 - 0,085 0,080 0,0064 18,75 0,29
0,085 – 0,1 0,093 0,093 12,50 0,01
Jumlah 2,37
Sumber : Hasil Perhitungan

Maka, headloss media penyaring adalah sebagai berikut :


VI-52

k
h   v
1 f   6 
2 n
Pi
   2  L
2

   i 1 di
3
g f

h
5
 0,009055  0,3 
1  0,38   6   237  80
2 2

 
981 0,383  0,98 
h  68,93 cm

Media penyangga (Kerikil)


Kriteria Perencanaan :
 Faktor bentuk (ψ) = 0,94 (bulat)
 Porositas (f) = 0,5 (bulat)
 Kecepatan filtrasi = 10 m/jam = 0,3 cm/s
 Koefisien (k) =5

Perhitungan :
Perhitungan headloss pada media penyangga menggunakan persamaan
sebagai berikut,

k 1  f    6   n Pi  L
2 2

h  v    2
g f3  i 1 di

Tabel 5.7 Perhitungan Headloss Pada Media Penyangga


Ukuran Kerikil (cm) di2 Li (cm) Li/di2 (cm)
0,254 0,06 12,19 188,98
0,478 0,23 8,36 36,65
0,953 0,91 9,14 10,07
1,588 2,52 6,76 2,68
3,810 14,52 11,59 0,80
6,350 40,32 6,76 0,17
Jumlah 239,35
Sumber : Hasil Perhitungan

Maka, headloss media penyangga adalah sebagai berikut :

k 1  f    6   n Pi  L
2 2

h  v    2
g f3    i 1 di
VI-53

h
5
 0,009055  0,3 
1  0,5   6   239,95  54,80
2 2

 
981 0,53  0,94 
h  0,27 cm

 Kehilangan Tekanan Pada Sistem Underdrain


 Kehilangan tekanan pada orifice (hlorifice)
 Qorifice = 0,00030 m3/dtk

 Aorifice = 0,00032 m2 (3,2 cm2)

 vorifice = 1 m/dtk

 C = 0,6

Perhitungan :
Q  C x A x 2 ghf , maka ;
2
Qorifice
hf orifice  2
C 2 x Aorifice x 2 g

hf orifice 
0,00030 m / dtk  3 2

0,6 2 x 0,00032 m  x 2 x 9,81 m / dtk 


2 2 2

hf orifice  0,12 m  12 cm

 Kehilangan tekanan pada pipa lateral (hllateral)


 Qlateral = 0,0012 m3/dtk

 vlateral = 0,443 m/dtk

 Plateral = 97,93 cm (9,793 m)

 d lateral = 5,08 cm (2”) = 0,0508 m


 f = 0,04
VI-54

Perhitungan,
1 P v2
hllateral  x f x lateral x
3 d lateral 2 g

1  9,793 m   0,443 m / dtk 2 


hl lateral  x 0,04 x   x  2 
3  0,0508 m   2 x 9,81 m / dtk   
hllateral  0,0019m  0,19 cm

 Kehilangan tekanan pada pipa manifold (hlmanifold)


 v manifold = 22,38 cm/dtk (0,2238m/dtk)

 Pmanifold = 600 cm (6 m)

 d manifold = 53,34cm (0,5334 m)

 f = 0,04

Perhitungan,
2
1 Pmanifold vmanifold
hl manifold  x f x x
3 d manifold 2g

hl manifold 
1
x 0,04 x
6m
x
0,2238m / dtk  2

3 0,5334 m 2 x 9,81
hl manifold  0,000382 m  0,382cm

 Kehilangan tekanan karena perubahan kecepatan pada pipa


lateral dan orifice (hlorifice-lateral)
 vorifice = 1 m/dtk

 vlateral = 0,443 m/dtk


Perhitungan,
v   v
2
2
hl orificelateral 
Orifice Lateral

2g

hl orificelateral 
1 m / dtk   0,443 m / dtk 
2 2

2 x 9,81 m / dtk 2
VI-55

hl orificelateral  0,03 m  3 cm

 Kehilangan tekanan karena perubahan kecepatan pada pipa


lateral dan pipa manifold (hllateral-manifold)
 vlateral = 0,443 m/dtk

 v manifold = 0,2235m/dtk

Perhitungan,
v Lateral 2  v Manifold 2
hllateral manifold 
2g

hl lateral manifold 
0,443 m / dtk   0,2235 m / dtk 
2 2

2 x 9,81 m / dtk 2

hllateral manifold  0,00745m  0,74cm

 Kehilangan tekanan total pada sistem underdrain (hltotal underdrain)


 hf orifice = 12 cm

 hf lateral = 0,19cm

 hf manifold = 0,0382 cm

 hf orificelateral = 3 cm

 hf lateralmanifold = 0,74 cm

Perhitungan,
hl total underdrain  12  0,19  0,0382  3  0,74 cm

hltotal underdrain  15,96 cm

 Kehilangan tekanan pada perpipaan outlet air bersih


Pada saat bak filtrasi beroperasi, air yang telah melewati saringan
filter akan dikumpulkan pada saluran underdrain yang selanjutnya di
salurkan pada bak ekualisasi dengan melewati perpipaan outlet. Bak
VI-56

ekualisasi ini digunakan dengan tujuan untuk menjaga agar tinggi


muka air pada filter konstan.
Air yang melalui sistem perpipaan tersebut adalah air dari tiap bak
filtrasi dengan debit 0,05 m3/dtk.
Adapun perlengkapan perpipaan outlet sebagai berikut :
 1 buah reducer
 1 buah gate valve
 1 buah tee
 I buah elbow

Gambar 5.20 Perlengkapan Perpipaan Outlet Air Bersih

Direncanakan :
 Panjang pipa outlet dari filtrasi ke bak ekualisasi adalah 3 meter
 Diameter pipa outlet dari filter ke bak ekualisasi adalah 12 inch
(0,3048 m)
Perhitungan,
 Perhitungan headloss pada reducer 22” x 12 ” ( Hf red )

 Kecepatan pada reducer ( v red )

Qoutlet
vred 
Ared 8"

0,05m 3 / dtk
vred   0,68m / dtk
1 x 3,14 x 0,3048 m2
4
 Headloss pada reducer ( hl red )
VI-57

v 2

hl red  K red x  red   K red  0,08

 2g 

 0,68 m / dtk 2 
hl red  0,08 x  2
  0,002 m

 2 x 9,81 m / dtk 
 Perhitungan headloss pada gate valve
Kecepatan pada gate valve sama dengan kecepatan pada reducer
yaitu 0,43 m/dtk, sehingga besarnya headloss pada gate valve
adalah,
v 2

hl G .valve  K G .valve x  G .valve   K G .valve  0,39

 2g 

 0,68 m / dtk 2 
hl G .valve  0,39 x  2
  0,0091 m

 2 x 9,81 m / dtk 
 Perhitungan headloss pada tee
Kecepatan pada tee sama dengan kecepatan pada reducer yaitu
0,43 m/dtk, sehingga besarnya headloss pada tee adalah,
 vtee 2 
hl tee  K tee x    K tee  1,2

 2g 

 0,68 m / dtk 2 
hl tee  1,2 x  2
  0,0282 m

 2 x 9,81 m / dtk 

 Perhitungaan Headloss pada pipa outlet filter-bak ekualisasi (


Hf filterekual )

Diketahui,
 Panjang pipa outlet filter- bak ekualisasi ( Poutlet ) =3m

 Diameter pipa outlet filter- bak ekualisasi ( d outlet ) = 12”


(0,3048 m)
 Debit pada pipa outlet ( Qoutlet ) = 0,05 m3/dtk
 C = 120

Perhitungan,
VI-58

 Kemiringan pipa outlet (Soutlet)


1 / 0.54
 Qoutlet 
S outlet   
2.63 
 0, 2785 x C x  d outlet  
1 / 0.54
 0,05 m 2 / dtk 
S outlet 
 
2.63 
 0,002m / m
 0, 2785 x 120 x 0 ,3048 m  
 Kehilangan tekanan pada pipa outlet ( hl filterekual )

Panjang ekivalen pipa outlet ( PEki.outlet )

PEki. putlet  Poutlet  10 % x Poutlet   Poutlet  3 m

PEki. putlet  3 m  0,1 x 3 m   3,3 m

hl filterekual  0,002 m / m x 3,3 m  0,066 m

 Total kehilangan tekanan pada sistem perpipaan outlet filter-


ekualisasi ( hlT . filterekual )

hf T . filterekual  hl red  hl G.valve  hl tee  hl filterekual

hf T . filterekual  0,002  0,0091  0,0282  0,0066 m  0,0459 m  4,59cm

Total kehilangan tekanan saat filtrasi


Diketahui
hf media penyaring = 68,93 cm

hf media penyangga = 0,27 cm

hf underdrain = 15,96 cm

hf T . filterekual = 4,59 cm

Perhitungan,
hlTotal  hl media penyaring  hl media penyangga  hlunderdrain  hlT . filterekual

hlTotal  68,93  0,27  15,96  4,59 cm

hlTotal  89,75 cm

6. Dimensi bak filtrasi


Diketahui,
VI-59

Tebal media penyaring = 80 cm


Tebal media penyangga = 54,80 cm
Kehilangan tekanan saat filtrasi = 89,75 cm
Freeboard = 50 cm
Tinggi air air diatas filter = 200 cm

Perhitungan,
H air filtrasi  H pasir  H ker ikil  hltotal  hair

H air filtrasi  80  54,80  89,75  200 cm

H air filtrasi  424,55cm ,

Maka tinggi bak filtrasi adalah :


H filtrasi  424,55 cm  50 cm  474,55cm  4,74 m  5m

7. Sistem Pencucian
Pencucian filter dilakukan dengan cara backwash atau dengan
membalikkan aliran air pada bak filtrasi. Dalam melakukan backwsh ini
dibutuhkan suatu tekanan yang cukup tinggi.
Untuk mendapatkan tekanan yang cukup besar dalam pencucian
filter ini maka air yang digunakan untuk backwash diambil dari menara
reservoar, ketinggian menara reservoar disesuaikan dengan tekanan yang
di butuhkan pada saat backwash. Proses backwash dilakukan secara
bergantian pada setiap bak filtrasi.

Direncanakan,
Lama pencucian = (4-6 )menit = 5 menit
Luas permukaan filter = 19,20 m2
Kecepatan backwash = 0,62cm/dtk = 0,0062 m/dtk

Perhitungan,
Kebutuhan air pencucian tiap filter (Vair pencuci)
VI-60

Vair pencuci  vbackwash x A filter x td backwash

 0,0062 m / dtk x 19,20 m 2 x  5mnt x 60 dtk 


1 mnt 
Vair

pencuci

Vair pencuci  35,71 m3

Debit pencucian (Qbackwash)


Vair
Qbackwash 
pencuci

td backwash

35,71m 3
Qbackwash 
5 mnt x 60 dtk
1 mnt

Qbackwash  0,12m 3 / dtk  1,2 x 10 5 cm 3 / dtk

Kecepatan air dalam pipa pencucian


 Kecepatan aliran pencuci pada pipa manifold ( vbw manifold )

Qbw manifold  Qbwbackwash = 1,2 x 105 cm3/dtk

A' manifold = 2451,22 cm2

Perhitungan,
Qbackwash
vbwmanifold 
A' manifold

1,2 x 10 5 cm 3 / dtk
vbwmanifold   48,95 cm / dtk
2451,22cm 2

 Lateral
Perhitungan,
Qbackwash
Qbwlateral 
nlateral

1,2 x 10 5 cm 3 / dtk
Qbwlateral   2790 cm 3 / dtk
43
A'lateral = 20,258 cm
VI-61

Qbwlateral
vbwlateral 
A'lateral

2970 cm 3 / dtk
vbwlateral   137,4cm / dtk
20,3 cm 2

 Orifice
Perhitungan,
Qbackwash
Qbworifice 
nT .orifice

1,2 x 10 5 cm / dtk
Qbworifice   697,7 cm 3 / dtk
172
Aorifice = 3,2 cm2

Qbworifice
vbworificee 
AOrifice

697,7 cm 3 / dtk
vbworificee   218,03 cm / dtk
3,2 cm 2

 Ketinggian Media Terekspansi Saat Pencucian


 Media Penyaring (Pasir)
Untuk mengetahui besarnya ketinggian media terekspansi pada saat
backwash, digunakan persamaan berikut ;
2
fe 3 k  w   6 
 x v backwash x  x  x 
1  fe g   s   w     x di 

Tebal media terekspansi


1 f
Le   Li
1  fe

Ekspansi,
Le  L
 100 %
L
VI-62

Nilai fe dan Ψ dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan Tabel 5.9 sebagai
berikut ;
Tabel 5.8 Spherisitas, Faktor bentuk butir, dan Porositas dalam Media
Berlapis Pada Saringan Pasir Cepat
Spherisitas Faktor Bentuk Porositas
Bentuk Media
(Ψ) (s) (f)
Bulat (bola) 1.00 6.0 0.38
Hampir Bulat 0.98 6.1 0.38
Agak Bulat 0.94 6.4 0.39
Bulat Lonjong 0.81 7.4 0.40
Bersegi-segi 0.78 7.7 0.43
Pecah-pecah 0.70 8.5 0.48
Sumber : Fair & Geyer, 1967

Tabel 5.9 Nilai (1/(1-fe)) Terhadap Media Pasir yang Terekspansi Saat
Pencucian
fe3/(1-
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9
fe)
0 0.00 1.62 1.89 2.10 2.28 2.44 2.59 2.74 2.88 3.01
1 3.14 3.27 3.40 3.52 3.65 3.78 3.89 4.01 4.13 4.24
2 4.35 4.47 4.58 4.70 4.81 4.93 5.05 6.16 5.27 5.38
3 5.49 5.60 5.71 5.82 5.92 6.03 6.14 6.24 6.35 6.46
4 6.57 6.68 6.78 6.88 6.99 7.10 7.20 7.31 7.41 7.52
5 7.62 7.73 7.83 7.94 8.04 8.15 8.25 8.35 8.46 8.56
6 8.67 9.77 8.88 8.98 9.08 9.18 9.29 9.39 9.49 9.60
7 9.70 9.81 9.91 10.01 1011 10.21 10.32 10.42 10.52 10.62
8 10.72 10.83 10.93 11.03 11.14 11.24 11.35 11.45 11.56 11.66
9 11.76 11.86 11.96 12.06 12.16 12.27 12.37 12.47 12.58 12.68
Sumber : Fair & Geyer, 1967
 Ekspansi pada media penyaring
Kriteria Desain :
 ρs (rapat massa pasir) = 2,65 gr/cm3
 ρw (rapat massa air) =0,99695 gr/cm3 (Pada 25ºC)
 f (porositas) = 0,38
 ψ (faktor bentuk) = 0,98
 k =4
 µ (kecepatan kinematik) = 0,9055 x 10-2 cm2/s
 Kecepatan pencucian = 0,0011 m/s
VI-63

Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Tebal Media Yang Terekspansi


Ukuran Pasir
di (cm) fe3/1-fe 1/1-fe fe f Keterangan Li (cm) Le (cm)
(cm)
0,045 - 0,055 0.049 0.4 2.28 0.56 0.44 terekspansi 20 25.6
0,055 - 0,065 0.060 0.3 2.1 0.52 0.48 terekpansi 20 22
0,065 - 0,075 0.070 0.2 1.89 0.47 0.53 Tidak 15 15
0,075 - 0,085 0.080 0.1 1.62 0.38 0.62 Tidak 15 15
0,085 - 0,1 0.0925 0.1 1.62 0.38 0.62 Tidak 10 10
Sumber : Hasil Perhitungan

Contoh Perhitungan :
Besarnya ekspansi
2
fe3 4 0,99695  6 
  1,11  0,009055  
1  fe 981 2,65  0,99695  0,98  0,049 

fe 3
 0,4
1  fe
Dari tabel
1
Maka,  2,28
1  fe
fe
1
 2,28
1  fe
2,28  1
fe   0,56
2,28
Keterangan
Karena f < fe maka, lapisan ini terekspansi
Tebal lapisan
Li = 20 cm
Tebal Terekpansi
1 f
Le   Li
1  fe
1  0,44
Le   20 cm Le  25,6 cm
1  0,56
VI-64

 Media Penyangga (Kerikil)


Pada media penyangga diharapkan tidak terjadi ekspansi, untuk itu
perlu kontrol ekspansi terhadap butir terkecil dari media penyangga
dengan diameter terkecil = 0,25 cm

Kriteria Desain:
 ρs (rapat massa kerikil) = 2,65 gr/cm3
 ρw (rapat massa air) = 0,99695 gr/cm3 (Pada 25ºC)
 f (porositas) = 0,5
 ψ (faktor bentuk) = 0,94
 k =4
 µ (kecepatan kinematik) = 0,9055 x 10-2 cm2/s
 Kecepatan pencucian = 0,0011 m/s
Perhitungan :
2
fe3 4 0,99695  6 
  1,11  0,009055  
1  fe 981 2,65  0,99695  0,94  0,25 

fe 3
 0,01 6
1  fe
1
Dari tabel maka nilai 0
1  fe
Nilai fe < f , maka media penyangga untuk semua lapisan tidak
terekspansi.

 Kehilangan Tekanan Saat Backwash


Pada saat pencucian dilakukan, seluruh media penyaring diharapkan dapat
bergerak terangkat keatas tetapi untuk media penyangga tidak akan
terangkat keatas, hal ini terjadi karena kecepatan mengendap media
penyangga lebih besar dari kecepatan backwash yang direncanakan.
Kehilangan tekanan saat backwash terjadi pada :
1. Media Penyaring
2. Media Penyangga
3. Sistem Underdrain
VI-65

 Media Penyaring
Kehilangan tekanan pada media filtrasi yang terekspansi dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
hl  Le  (1  fe)  ( s  1)

Tabel 5.11 Hasil Perhitungan Kehilangan Tekanan Saat Pencucian


Media Terekspansi
Ukuran Pasir (cm) Le (cm) fe ρs (gr/cm3) hf (cm)
0,005 - 0,007 25,6 0,56 2,65 18,5
0,055 - 0,065 22 0,52 2,65 17,3
Jumlah 35,8
Sumber : Hasil Perhitungan

Contoh Perhitungan (Lapisan 1)


hl  Le  (1  fe)  ( s  1)
hl  25,6 cm  (1  0,56)  (2,65  1)
hl = 18,5 cm

Untuk perhitungan Lapisan 2 dapat dihitung dengan cara yang sama.


Dari hasil perhitungan tabel diatas, maka total kehilangan tekanan
pada media filtrasi yang terekspansi adalah 35,8 cm.

Kehilangan tekanan pada media filtrasi yang tidak terekspansi dapat


dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

k
hf     vb 
1  f   6    1 
2

2

 
2




     Li

g f3 
     di 

Tabel 5.12 Hasil Perhitungan Kehilangan Tekanan Saat Pencucian


Media Tidak Terekspansi
Ukuran Pasir (cm) di (cm) Li (cm) (1/di)2 x Li
0,065 - 0,075 0.070 15 3061.2
0,075 - 0,085 0.080 15 2343,75
VI-66

0,085 - 0,1 0.093 10 1156,20


Jumlah 6561,15
Sumber : Hasil Perhitungan

hf 
k
   vb 
1  f 2   6  2    1  2  Li 
     
g f3      di  

hf 
4
 0,9055  10 2  0,62 
1  0,4   6   6561,15
2 2

981 0,4 3  0,98 


hf  31,66 cm

Total headloss pada media penyaring adalah,


hf  hf media terekspansi  hf media tidak terekspansi
hf  35,8 cm  31,66cm
hf  67,46cm

 Media Penyangga
Pada seluruh lapisan media penyangga tidak terekspansi, maka
perhitungan kehilangan tekanan dapat dihitung dengan persamaan
berikut :

k 1  f    6   n Li
2 2

hf     vb     2
g f3  i 1 di

hf 
4
 0,009055  1,11 
1  0,5   6   239,35
2 2

981 0,5 3  0,94 


hf  0,8 cm

 Sistem Underdrain
Orifice
 Qbworifice = 697,7cm3/dtk = 0,00070 m3/dtk

 Aorifice = 3,2 cm2 = 0,00032 m2

 C = 0,6

Perhitungan,
VI-67

 Qbworifice 2 
hlbworifice   2

 Aorifice x C x 2 g 
2


hlbworifice  

1197,3 cm 3 / dtk
2
 

2 2

 3,2 cm x 0,6 x 2 x 981 cm / dtk
2



hl bworifice  215,53 cm  6,26m

Pipa Lateral
Diketahui,
 Qbwlateral = 2790 cm3/dtk

 vbwlateral = 137,4 cm/dtk

 Plateral = 97,93 cm

 d lateral = 5,08 cm
 f = 0,04
Perhitungan,
1 Plateral  vbwlateral 
2

hlbwlateral  x f x 
x 

 3 d lateral  2 g 

1 97,93 cm  137,4 cm / dtk 2 


hlbwlateral   x 0,04 x x  
 3 5, 08 cm  2 x 981 

hlbwlateral  2,4cm  0,0245m

Pipa Manifold
 Qbw manifold = 1,2 x 105 cm3/dtk

 vbw manifold = 48,95 cm/dtk

 Pmanifold = 500 cm

 d manifold = 53,34 cm

 f = 0,04

Perhitungan,
VI-68

1 Pmanifold  vbwmanifold 
2

hlbwmanifold   x f x x  
 3 d manifold  2g 

1 500 cm  48,95cm / dtk 2 
hlbw manifold   x 0,04 x x 
3 53,34 cm  2 x 981 cm / dtk 2 

hlbw manifold  0,15 cm

Kehilangan tekanan karena perubahan kecepatan pada pipa lateral


dan orifice.
 vbworifice = 218,03 cm/dtk

 vbwlateral = 137,4 cm/dtk


Perhitungan,
 vbworifice 2  vbwlateral 2 
hlbworificelateral  
 2g 

 218,03 cm / dtk 2  137,4cm / dtk 2 


hl bworificelateral   
 2 x 981 cm / dtk 2 
hlbworificelateral  14,60 cm

Kehilangan tekanan kerena perubahan kecepatan pada pipa lateral


dan pipa manifold.
 vbwlateral = 137,4cm/dtk

 vbw manifold = 48,95cm/dtk

Perhitungan,
 vbwlateral 2  vbwmanifold 2 
hlbwlateralmanifold  
 2g 

 137,4 cm / dtk 2  48,95 cm / dtk 2 


hlbwlateral manifold   
 2 x 981 m / dtk 2 
hlbwlateral manifold  8,4cm

Total kehilangan tekanan pada sistem underdrain


VI-69

Hf bwunderdrain  hf bwori  hf bwlat  hf bwman  hf bwor lat  hf bwlatman

Hf bwunderdrain  215,53  2,4  0,15  14,60  8,4 cm

Hf bwunderdrain  241,08cm  2,4108 m

 Kehilangan tekanan pada sistem perpipaan backwash


Perhitungan kehilangan tekanan untuk perlengkapan perpipaan
pada saat backwash ini hanya menghitung pipa dan
perlengkapannya yang dilewati air pada saat backwash saja.

Direncanakan :
 Panjang pipa dari menara operasional dengan bak filter terjauh
adalah 20 meter.
 Debit backwash ( Qbw ) adalah 0,12m3/dtk.

 Diameter pipa ( d filter RO ) adalah 0,3048 meter (12”)

 Perlengkapan pipa :
Tabel 5.13 Perlengkapan Pipa (Saat Backwash)
Jumlah Tiap
Perlengkapan Pipa
Filter
reducer 1
Gate Valve 1
Tee 1
elbow 1
Pipa lurus 1
Sumber : Hasil Perencanaan

Perhitungan,
VI-70

Panjang ekivalen pipa dari filtrasi ke reservoar menara (


Peki . filtrasi Re s )

Peki . filtrasi Re s  Pfiltrasi Re s  Pfiltrasi res x 10% 

Peki . filtrasi Re s  20 m  20 m x 0,1  22 m

Kemiringan pipa (Sfiltrasi-Res)


1 / 0.54
 Qbw 
   C  120
 0,2785 x C x d 
S filtrasiRe s 2.63 
 filtrasi Re s 
1 / 0.54
 0,12 m 3 / dtk 
S filtrasi Re s   
2.63 
 0,2785 x 120 x 0,3048 m  
S filtrasi Re s  0,009 m / m

Kehilangan tekanan pada pipa dari filtrasi ke reservoar menara


( hl filtrasi Re s )

hl filtrasi Re s  S filtrasi Re s x Pfiltrasi Re s

hl filtrasiRe s  0,009 m / mx 22 m   0,198m

Kehilangan tekanan pada reducer Ø 22” x 12” ( hl red )

d manifold : 0,53,34 m (21”)

d filtrasiCw : 0,3048 m (12”)

Perhitungan kecepatan pada reducer ( v red )

 Qbw 
v red   
 1 / 4 x  x d 2 
 filtrasi Re s 
 0,12 m 3 / dtk 
v red     1,6 m / dtk

 1 / 4 x 3,14 x 0,3048 m 
2

Perhitungan kehilangan tekanan pada reducer ( hl red )

v 2

hl red  K red x  red   K red  0,08

 2g 
VI-71

 1,26 m / dtk 2 
hl red  0,08 x  2
  0,01 m

 2 x 9,81 m / dtk 

Kehilangan tekanan pada gate valve ( hlG.valve )

vG.valve  vred  1,6 m / dtk , maka ;

 vG .valve 2 
hl G .valve  2 xKG .valve x  x nG.valve  K G .valve  0,2
 2g 
 

 1,6 m / dtk 2 
hl G .va lve  2 x0,2 x  2
 x1  0,10 m

 2 x 9,81 m / dtk 

Kehilangan tekanan pada Elbow ( hl Elbow )

v Elbow  vred  1,6 m / dtk , maka ;

 v Elbow2 
hl Elbow  K Elbow x   x n Elbow  K Elbow  0,3

 2g 

 1,6 m / dtk 2 
hl Elbow  0,3 x  2
 x1  0,04m

 2 x 9,81 m / dtk 

Kehilangan tekanan pada Tee ( hlTee )

vTee  vred  1,6m / dtk , maka ;

 vTee 2 
hlTee  K Tee x    K Tee  1,2

 2g 

 1,6 m / dtk 2 
hlTee  1,2 x  2
  0,155m

 2 x 9,81 m / dtk 

Total kehilangan tekanan pada sistem perpipaan saat backwash


( hl bw Perpipaan)

hlbw Perpipaan  hl filtrasi Re s  hl red  hlG.valve  hl Elbow  hlTee

hlbw Perpipaan  0,198  0,01  0,10  0,04  0,15 m

hl bw Perpipaan  0,498 m  50 cm

Total Kehilangan Tekanan Saat Backwash (hlbackwash)


VI-72

hlbackwash  hl pasir  hl ker ikil  hlbwunderdrain  hlbw perpipaan

hlbackwash  67,46  0,8  241,08  50 cm

hlbackwash  359,34cm  3,59 m

8. Sistem Outlet Bak Filtrasi


 Sistem outlet pada saat backwash
Untuk sistem outlet saat backwash, air yang dialirkan adalah air
kotor hasil dari pencucian media filter. Perhitungan sistem media filter
meliputi perhitungan saluran pelimpah (gutter), pengumpul, pipa
penguras air pencuci.
Air pencuci yang telah melewati media filter dialirkan kedalam
gutter kemudian menuju pengumpul untuk selanjutnya di buang
kesaluran pembuangan melalui pipa penguras.

 Gutter
Direncanakan,
 Gutter berbentuk segi empat
 Jumlah gutter ( n gutter ) = 2 buah/bak

 Lebar gutter ( L gutter ) = 0,4 m

 Panjang gutter ( Pgutter  Pfilter ) = 6 meter

 Tebal dinding antar filter = 30 cm (0,3 m)


 Total bak filter ( n filter ) = 6 buah

 Debit backwash ( Qbackwash ) = 0,12m3/dtk


Perhitungan,
Debit yang melalui gutter saat backwash ( Qbw gutter )

Qbackwash
Qbw gutter 
n gutter

0,12 m 3 / dtk
Qbw gutter   0,06m 3 / dtk
2
Ketinggian air dalam gutter saat backwash ( hbwair )
VI-73

2/3
 Qbw gutter 
hbw air  
 1,38 x L 
 gutter 
2/3
 0,06m 3 / dtk 
hbw air     0,23 m
 1,38 x 0,4 m 
Luas basah gutter saat backwash ( Abw gutter )

Abw gutter  Lgutter x hbw air

Abw gutter  0,4 m x 0,23 m  0,092 m 2

Jari-jari gutter saat backwash ( Rbw gutter )

hbw air x L gutter


Rbw gutter 
2 x hbwair   Lgutter
0,23 m x 0,4 m
Rbw gutter   0,107 m
2 x 0,23 m   0,4 m
Kemiringan gutter saat backwash ( S gutter )

2
 Qbw gutter x n 
 
 bw gutter x Rbw gutter  
S gutter
A 2/3 

2
 0,063 m 3 dtk x 0,013 
S gutter     0,0014 m / m
2/3 
 0,0942 m 3
x 0,107 m  
Kehilangan tekanan pada gutter ( hl gutter )

hlbw gutter  0,0014 m / m x 6 m  0,0085 m

 Pelimpah
Direncanakan,
 Panjang pelimpah = Panjang bak filtrasi = 6 m
 Cd = 0,6

Perhitungan,
Jumlah pelimpah (npelimpah)
VI-74

n Pe lim pah  n gutter x 2  2 x 2  4 buah

Debit tiap pelimpah ( q pe lim pah )

qbackwash
q pe lim pah 
n pe lim pah

0,12 m 3 / dtk
q pe lim pah   0,03 m 3 / dtk
4

 Bak Penampung
Direncanakan,
Bentuk = Persegi panjang
Lebar ( Lbak ) = 0,75 m

Panjang ( Pbak  L filtrasi ) =3m

Debit ( Qbak  Qbackwash ) = 0,12 m3/dtk

Perhitungan,
Ketinggian air pada bak penampung saat backwash ( hbwair )
2/3
 Qbwbak 
hbw air   
 1,38 x Lbak 
2/3
 0,12 m 3 / dtk 
hbw air     0,23 m
 1,38 x 0,75 m 

Jari-jari hidrolis bak penampung saat backwash ( Rbwbak )

hbwair x Lbak
Rbwbak 
2 x hbwair   Lbak
0,23 m x 0,75 m
Rbwbak   0,14m
2 x 0,25 m  0,75 m
Luas permukaan bak penampung saat backwash ( Abwbak )

Abwbak  Lbak x hbwair

Abwbak  0,75 m x 0,23 m  0,17 m 2

Kemiringan bak penampung ( S bak )


VI-75

2
 Qbwbak x n 
S bak   
2/3 
 Abwbak x Rbwbak  
2
 0,12 m 3 / dtk x 0,013 
S bak     0,001 m / m
2/3 
 0,18 m x 0,15 m  
Kehilangan tekanan pada bak penampung ( hlbak )

hlbak  S bak x Pbak

hlbak  0,001 m / m x 3 m  0,003 m

 Gullet
Direncanakan :
 Lebar gullet (Lgullet) = 0,5 m
 Panjang gullet (Pgullet) = Lbak = 0,25 m
 Debit yang melalui gullet (Qgullet) = Qbw = 0,12 m3/dtk
Perhitungan :
Ketinggian air dalam gullet (hair gullet)
2/3
 Q gullet 
hairgullet   

 1,38 x Lbak 
2/3
 0,12 m 3 / dtk 
hair gullet     0,31 m
 1,38 x 0,5 m 
Jari-jari hidrolis gullet (Rgullet)
hair gullet x Lbak
R gullet 
2 x h air  gullet  L bak

0,31 m x 0,5 m
R gullet   0,13 m
2 x 0,32 m  0,5 m
Luas permukaan gullet (Agullet)
Agullet  Lbak x hair gullet

Agullet  0,5 m x 0,31 m  0,15 m 2

Kemiringan gullet (Sgullet)


VI-76

2
 Q gullet x n 
 
 gullet x R gulllet 
S gullet
A 2/3 

2
 0,13 m 3 / dtk x 0,013 
S gullet     0,0017m / m
2/3 
 0,15 m x 0,14 m  
Kehilangan tekanan di gullet (hlgullet)
hl gullet  S gullet x Pgullet

hl gullet  0,0017 m / m x 2 m  0,0034 m

 Pipa Penguras
Direncanakan,
 Pipa penguras terbuat dari PVC
 Kecepatan aliran pada pipa ( v pipa ) = 1,3 m/dtk

 Debit ( Q pipa  Qbackwash ) = 0,12 m3/dtk

Perhitungan,
Luas permukaan pipa ( A pipa )

Q pipa
A pipa 
v pipa

0,12m 3 / dtk
Apipa   0,09m 2
1,3 m / dtk

Diameter pipa ( d pipa )


1/ 2
 4 x A pipa 
d pipa   
  
1/ 2
 4 x 0,09 m 2 
d pipa     0,34m  13,38"  140,3556 m 
 3,14 

Cek kecepatan ( v pipa )


VI-77

Q pipa 0,12m 3 / dtk


v pipa    1,2 m / dtk
1 / 4 x  x 0,4
2
A pipa

 Sistem outlet bak filtrasi pada saat operasional


Sistem outlet bak filtrasi saat operasional terdiri dari perhitungan pipa
outlet air bersih dan Bak Ekualisasi.

 Pipa outlet air bersih


Pipa outlet Filter-Bak Ekualisasi
Pipa outlet air bersih pada bak filtrasi adalah pipa yang mengalirkan
air bersih dari pipa manifold pada sistem underdrain menuju bak
ekualisasi. Air yang dialirkan pada pipa tersebut adalah air yang
diolah pada tiap bak filtrasi dengan debit 0,05 m3/dtk.
Pipa outlet Bak ekualisasi-Reservoir Utama
Pada pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir utama (reservoir
distribusi) jumlah pipa yang outlet yang digunakan berjumlah 2 buah
dengan debit tiap pipa adalah 0,14 m3/dtk.

Direncanakan,
 Pipa outlet air bersih terbuat dari pipa PVC
 Debit pipa outlet ( Q p outlet  Q filtrasi ) adalah 0,05 m3/dtk

 Debit pada pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir ( Q fil RU )

adalah 0,18 m3/dtk


 Panjang pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir utama ( Pfil Ru

) adalah 30 meter.
 Panjang pipa outlet dari filtrasi ke bak ekualisasi ( Pfiltrasiekual )

adalah 2 meter.

Perhitungan,
Perhitungan Pipa Outlet Filter- bak ekualisasi,
VI-78

Luas permukaan pipa outlet dari tiap bak filtrasi ke bak ekualisasi
( A filtrasiekual )

Kecepatan aliran pada pipa outlet ( v p  outlet ) adalah 0,66 m/dtk

Q p outlet
A filtrasiekual 
v p outlet

0,05 m3 / dtk
Afiltrasi ekual   0,075 m2
0,66 m / dtk

Diameter pipa outlet dari bak filtrasi ke bak ekualisas( d filtrasiekual )

1/ 2
 4 x A filtrasiekual 
d filtrasiekual   
  
1/ 2
 4 x 0,075 m 2 
d filtrasiekual     0,30 m  11,811"  12 " 0,3048 m 
 3,14 
Perhitungan pipa outlet bak ekualisasi -Reservoir Utama,
Luas permukaan pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir
utama ( Aekual Ru ).

Kecepatan aliran pada pipa outlet ( v p  outlet ) adalah 1,5 m/dtk

Qekual RU
Aekual Ru 
vekual RU

0,18 m3 / dtk
Aekual Ru   0,12 m 2
1,5 m / dtk
Diameter pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir utama (
d ekual Ru )
1/ 2
 4 x Aekual Ru 
d ekual Ru  
  
1/ 2
 4 x 0,12 m 2 
d ekual Ru     0,39 m  15" 0,381 m 
 3,14 

Slope pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir utama ( S ekual  Ru )


VI-79

1 / 0.54
 Qekual  RU 
Sekual  Ru   
2.63 
 0,2785 x C x dekual  Ru  
1 / 0.54
 0,12 m3 / dtk 
S ekualRu   
2.63 
 0,00326m / m
 0, 2785 x 120 x 0,381 m  
Panjang ekivalen pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir
utama ( Peki ekual Ru )

Peki ekual Ru  Pekual Ru  10 0 0 x Pekual Ru 


Peki  pipa outlet  30m  0,1 x 30 m   33 m

Headloss pada pipa outlet dari bak ekualisasi ke reservoir utama


( hl pipa, ekual  Ru )

hl pipa, ekual  Ru  Peki  pipa outlet x S ekual  Ru

hl pipa, ekual Ru  33 m x 0,00326 m / m   0,0107 m

 Bak Ekualisasi
Fungsi dari bak ekualisasi adalah untuk menjaga agar tinggi muka air
pada bak filtrasi tetap konstan. Tinggi air pada bak ekualisasi
disesuaikan dengan ketinggian media filtrasi, hal ini dimaksudkan
agar air tetap ada pada media filter. Outlet dari bak filtrasi sebelum
masuk reservoir utama terlebih dahulu melewati bak ekualisasi. Bak
ekualisasi ini direncanakan berjumlah 2 unit.
Direncanakan,
 Waktu tinggal ( td ekual ) = 6 menit (360 detik)

 Debit bak ekualisasi ( Qekual ) = 0,18 m3/dtk

 Panjang bak ekualisasi ( Pekual  L filter ) =3m

 Tebal pasir ( h pasir ) = 80 cm (0,85 m)

 Tebal kerikil ( hker ikil ) = 54,80 cm (0,548 m)

 Tinggi air di atas filter ( hair ) = 200 cm (2 m)


VI-80

Perhitungan,
Tinggi air pada bak ekualisasi ( hairekual ) adalah total penjumlahan
dari tebal pasir, tebal kerkil, tinggi air di atas filter, sehingga :
hairekual  h pasir  hker ikir  hair

hairekual  0,80  0,548  2 m

hairekual  3,348 m

Volume bak ekualisasi ( Vekual )

Vekual  Qekual x tdekual

Vekual  0,18 m 3 / dtk x 360 dtk  65 m 3

Lebar bak ekualisasi ( Lekual )

 Vekual 
Lekual   
 Pekual x hair 

 65 m3 
Lekual     6,47m  647 cm
 3 m x 3,348m
Tinggi bak ekualisasi ( hekual )

hekual  hair  h freeboard  h freeboard  20% x hairekual

hekual  hairekual  20% x hairekual 

hekual  3,348 m  0,2 x 3,348 m  4,01 m  401 cm

9. Sistem Inlet Bak Filtrasi


Sistem inlet bak filtrasi terdiri dari saluran inlet, pintu air, bak
penampung. Air yang melewati saluran inlet adalah air dari gutter bak
sedimentasi dengan debit 0,1 m3/dtk.

Perhitungan,
 Saluran inlet
Direncanakan,
 Lebar saluran inlet ( Linlet ) = 0,85 m
VI-81

 Debit inlet ( Qinlet ) = 0,14 m3/dtk

 Jumlah filter tiap saluran inlet ( n filter / inlet ) = 3 filter

 Total jumlah filter ( n filter ) = 6 filter

 Lebar filter ( L filter ) =6m

Perhitungan,
Ketinggian air pada saluran inlet ( hair )
2/3
 Qinlet 
hairinlet   
 1,38 x Linlet 
2/3
 0,14 m 3 / dtk 
hairinlet     0,24 m
 1,38 x 0,85 m 

Tinggi saluran inlet ( hinlet )

hinlet  hair  0,2 x hair 

hinlet  0,24  0,2 x 0,24 m  0,288 m

Panjang saluran inlet ( Pinlet )

Pinlet  n filter / inlet x L filter   4 x l dinding 

Pinlet  3 x 2 m  4 x 0,3 m  8 m

Luas saluran inlet ( Ainlet )

Ainlet  Linlet x hair

Ainlet  0,85 m x 0,24 m  0,204 m 2

Jari-jari hidrolis saluran inlet ( Rinlet )

hair x Linlet
Rinlet 
2 x hair   Linlet
0,24m x 0,85 m
Rinlet   0,15 m
2 x 0,24 m   0,85 m
Kecepatan aliran pada saluran inlet ( vinlet )

Qinlet
vinlet 
Ainlet
VI-82

0,14m3 / dtk
vinlet   0,68m / dtk
0,204m 2
Kemiringan saluran inlet ( S inlet )
2
v x n
S inlet   inlet 2 / 3 
 Rinlet 
2
 0,68m / dtk x 0,013 
Sinlet     0,0009 m / m

 0,15 m 2/3

Besarnya headloss pada saluran inlet ( hlinlet )

hlinlet  S inlet x Pinlet

hlinlet  0,0009 m / m x 8 m  0,0072 m

 Pintu air
Direncanakan,
 Debit pintu air ( Q PA  Q filter ) = 0,05 m3/dtk

 Kecepatan pada pintu air ( v PA ) = 2 m/dtk


Perhitungan,
Luas pintu air ( APA )

QPA
APA 
v PA

0,05 m3 / dtk
APA   0,025 m 2
2 m / dtk

Lebar pintu air ( LPA )


Direncanakan tinggi bukaan pintu air ( d PA ) = 0,5 LPA

APA  d PA x LPA  LPA  2d PA


0.5
A 
d PA   PA 
 2 
0.5
 0,05 m 2 
d PA     0,16 m  16 cm ,
 2 
Maka ;
VI-83

LPA  2 x 0,16 m  0,32 m  32 cm

Headloss pada pintu air ( Hl PA )


2
 QPA 
Hl PA   
 2.476 x LPA  x d PA 
2
 0,05 m 3 / dtk 
Hl PA     0,15 m
 2,476 x 0,32 m  x 0,16 m 
VI-84

J
VI-85
VI-86
VI-87

5.2.7 Bak Pelarut Koagulan


Kriteria Perencanaan :
 Dosis pembubuhan (C) = 20 mg/l Alum, dari hasil
jartest
 Periode pengisihan bak pelarut (t) = 12 jam
 Konsentrasi larutan (c) = 10 %
 Berat jenis alum (Bj as) = 2,71 kg/l
 Efisiensi pompa pembubuhan ≤ 75 %
 Tekanan pompa pembubuhan (H) = 10 meter
 Jumlah pompa sesuai jumlah bak
 Direncanakan terdiri dari 2 bak.
 Bentuk bak bujur sangkar

Perhitungan :
Kebutuhan Alumuninum Sulfat (Tawas)
Kebutuhan = Q  Dosis  kemurnian
100
= 0,35 m 3 / dtk  20 mg / L   1000 L / m 3
90
= 7777,77mg/dtk
Kebutuhan untuk interval 12 jam
Kebutuhan = Qas  td

3600 dtk 1 kg
= 7777,77 mg / dtk  12 jam  x 6
jam 10 mg
= 335Kg
Volume Alumunium Sulfat
192 kg
Vol 
BJ as
335 kg
Vol 
2,71 kg / L
Vol  123,6 L
VI-88

Volume Pelarut
90
Vair   123,6 L
10
Vair  1112,4 L  1,1124m 3

Volume Larutan (Volume Bak)


Vbak  Valum  V pelarut

Vbak  123,6L  1112,4L


Vbak  1236 L  1,236m 3

Dimensi Bak
P=L=1 m
Vbak 1,236 m 3
h   1,236 m
P  L 1 m 1 m

Maka, dimensi bak adalah


Panjang =1m
Lebar =1m
Tinggi = 1,236 m + freeboard 0,2 m
= 1,436 m

Sistem Pembubuhan
Vlaru tan 1,436 m 3
Qdo sin g  
td 12  3600

Qdosin g  3,3  10 5 m3 / dtk  0,033 L


dtk
 
   
   
 1   1 
Bj      1,14 Kg / L
 C mg 
L  100  C   
20 mg
L
100  20  mg
L 
   
 100 al 100 air   100  2,71 kg 100  0,99695 kg 
 L L

Daya Pompa Pembubuhan


VI-89

Efisiensi pompa = 75 %
Head = 10 m
  g qh
P

1,14  9,81  (3.3 x10 2 ) L  10
P dtk
0,75
P  4,92 W

5.2.8 Desinfeksi
Jumlah bak pelarut yang digunakan adalah 2 buah bak dimana 2 bak pelarut
akan melarutkan klor sesuai dengan debit pengolahan yaitu 0,35 L/dtk.

Direncanakan ,
 Daya pengikat klor (DPC) = 1,25 mg/L
 Sisa klor yang di harapkan = 0,4 mg/L
 Bentuk bak = Bulat
 Diameter bak ( d bak ) = 1,5 m

 Periode pengisian bak pelarut ( t P. pelarut ) = 12 jam

 Konsentrasi kaporit dalam larutan ( C kaporitlaru tan ) = 5 %

 Konsentrasi pelarut dalam larutan ( C pelarut ) = 95 %

 Berat jenis kaporit (  kaporit ) = 0,88 kg/L

 Efisiensi pompa ( ) = 75 %
 Head pembubuh (H) = 10 m
 Total bak pelarut ( ntotal bak ) = 2 buah

 Masing-masing bak pelarut dilengkapi dengan pompa sehingga jumlah


pompa yang digunakan adalah 2 buah pompa.
 Kemurnian Cl dalam kaporit = 60%

Perhitungan,
VI-90

Besarnya dosis chlor ( C chlor )

Cchlor  DPC  Sisa Chlor

Cchlor  1,25 mg / L  0,4 mg / L  1,65 mg / L

Besarnya dosis kaporit ( C kaporit )

Dosis Cl 1,65 mg / l
C kaporit    2,75 mg / l
% Cl 60%

Kebutuhan kaporit dalam 12 jam (sekali pelarutan) ( K kaporit12 jam )

K kaporit12 jam  C kaporit x Q pengolahan x t P. pelarut

K kaporit12 jam  2,75 mg / L  x 175 L / dtk  x 10 jam x 3600 dtk / jam

K kaporit12 jam  17325000 mg  17,325 kg

Kebutuhan kaporit dalam satu hari ( K kaporit 24 jam )

24 jam
K kaporit 24 jam  K kaporit12 jam x nbak x
10 jam
24 jam
K kaporit24 jam  17,325 kg x 2 x  34,65 kg
10 jam

Volume kaporit dalam sekali pelarutan ( Vkaporit )

K kaporit12 jam
Vkaporit 
 kaporit

34,65 kg
Vkaporitl   39,37 L
0,88 kg / L

Volume air pelarut ( Vair pelarut )


VI-91

  % air pelarut  
   x K kaporit12 jam 
 % kaporit 
Vair  
pelarut
  air 
 
 

  95 %  
   x12,325 kg 
 
5%    234,89 L  0,2349m 3 / dtk
Vair pelarut
 0,99695 kg / L 
 
 

Volume larutan ( Vlaru tan )

Vlaru tan  Vkaporit  Vair pelarut

Vlaru tan  39,375  234,89 L  274,265 L  0,274 m 3

Debit pembubuhan kaporit ( Qkaporit )

Vlaru tan
Qkaporit 
t P. pelarut

274,265 L
Qkaporit   0,06 L / dtk
12 jam x 3600 jam / dtk

Luas permukaan bak pelarut ( A pelarut )

Apelarut  1 x  x d bak 
2
4

A pelarut  1 x 3,14 x 1,5 m  1,77 m 2


2
4

Kedalaman larutan di bak ( hlaru tan )

Vlaru tan
hlaru tan 
Apelarut

0,274 m 3
hlaru tan   0,15m
1,77 m 2

Kedalaman bak pelarut ( hbak )


VI-92

hbak  hlaru tan  20 % x hlaru tan 

hbak  0,15 m  0,2 x 0,15 m  0,18m

Berat jenis larutan (  laru tan )

 laru tan  % kaporit x  kaporit   % air pelarut x  air 

 laru tan  5 % x 0,88 kg  95 % x 0,99695 kg / L  0,991 kg / L

Tenaga pompa yang dibutuhkan (P)


 laru tan x g x Qlaru tan x H
P

0,991 kg / L x 9,81 m / dtk 2 x 0,009 L / dtk x 10 m
P
0,75
P  1,17 Watt  0,0012 HP

5.2.9 Reservoir
 Reservoir Operasional
Volume reservoir operasional dihitung berdasarkan kebutuhan air untuk
operasional dan pemeliharaan bangunan pengolahan air minum, yaitu untuk
backwash filter, kebutuhan pelarut bahan kimia dan pencucian unit-unit lainnya.
Berdasarkan perhitungan sebelumnya volume reservoir operasional adalah :
 Kebutuhan untuk pencucian filter = 35,712 m3
 Kebutuhan untuk lain-lain diperkirakan 25% x 35,712 = 8,928 m3
 Kebutuhan total untuk reservoir operasional = 44,640

1. Dimenasi Reservoir
Direncanakan reservoir berbentuk lingkaran dengan kedalaman muka air
pada reservoir adalah 3 m
Luas permukaan bak, A
V 44,640
A= h = =14,88
3

Diameter bak
VI-93

1
𝐴 4 𝑥 𝜋 𝑥(𝑑)2

4xA 4 x 14,88 m2
A=√ =√ =4,3
π 3,14

Dimenasi reservoir
 Diameter = 4,4
 Tinggi =3m
 Freeboard = 0,5
Ketinggian reservoir operasional, H:
Perletakan ketinggian reservoir operasional direncanakan sama
dengan elevasi gutter pada bak filter, sehingga ketinggian operasional
minimum yang diperlukan adalah :
H=Hfbackwash +tinggi gutter+h
H = 3,59m + 0,23m + 3m
H = 6,29 m

2. Perpipaan Reservoir
Untuk menaikkan air dari reservoir distribusi ke reservoir operasional
direncanakan menggunakan pompa, maka tenaga pompa yang dibutuhkan dapat
dihitung berdasarkan perencanaan sebagai berikut :
 Kapasitas reservoi operasional = 45m3
 Diameter pipa pembawa air dari reservoir distribusi ke reservoir operasional
yang direncanakan 6 inch = 0,1524 m
 Diameter pipa hisap direncanakan 6 inch = 0,1524 m
 Panjang pipa pembawa = 10 m
 Kecepatan dalam pipa = 1,4 m/det
Waktu pengisian reservoir
1
A= x π x (d2 )
4
1
A= x 3,14 x (15,24)2
4
A= 182,32 𝑐𝑚2 = 0,018𝑚2
𝑄 = 𝑣 𝑥 𝐴 = 1,4 𝑥 0,018 = 0,0252𝑚3 /𝑑𝑒𝑡
Lamanya pengisian reservoir :
VI-94

𝑉 45𝑚3
𝑡 = 𝑄 = 0.0252𝑚3 /𝑑𝑒𝑡 = 1785 𝑑𝑒𝑡 ≈ 29,75

Perhitungan Tenaga Pompa


Kehilangan tekan :
a. Pipa Hisap, (hfph) :
 Panjang pipa (L) =4m
 Diameter pipa Hisap (d) = 6 inch = 15,24 cm
 Debit (Q) = 0,0252 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡
 Kecepatan aliran pada pipa hisap , (Vph)
𝑄 0,0252 𝑚3 /𝑑𝑒𝑡
𝑉𝑝ℎ = =
𝐴 1
4 𝑥 3,14𝑥 (0,1524)

Total Kehilangan tekan pada perpipaan (Hf) :


Head Pompa yang dibutuhkan
Daya Pompa, P :

Kriteria Desain:
Kebutuhan air pencucian tiap filter
Vair-backwash = 35,712 m3
Kebutuhan air untuk melarutkan koagulan
 V air untuk melarutkan koagulan selama interval 12 jam = 0,53
m3
 V air untuk melarutkan koagulan selama sehari = 0,53m3 x 3 =
1,6 m3
Kebutuhan air untuk melarutkan desinfektan
 V air untuk melarutkan desinfektan selama sehari = 0,189 m3
Kebutuhan air untuk para pegawai
VI-95

 Diasumsikan pegawai berjumlah 15 orang


 Kebutuhan air per orang per hari = 10 L/org/hri = 0,01
m3/org/hri
 V air selama sehari untuk pegawai = 0,01 m3/org/hri x 15 org =
0,15 m3
Total volume air reservoir operasional
𝑉𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 30,2 𝑚3 + 1,6 𝑚3 + 0,189 𝑚3 + 0,15 𝑚3
= 32,1 𝑚3

 Ketinggian Reservoir Operasional


Perletakkan reservoir operasional direncanakan sama dengan elevasi dasar
gutter pada bak filter sehingga ketinggian reservoir operasional yang
diperlukan :
𝐻𝑙 = 𝐻𝑙𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑠ℎ + 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 + ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑣𝑜𝑖𝑟 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐻𝑙 = 6,48𝑚 + 0,23𝑚 + 3𝑚
𝐻𝑙 = 9,72𝑚

 Luas permukaan Reservoir Operasional (AR.Operasional)


𝑉𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 32,1 𝑚3
𝐴𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = = = 10,70 𝑚2
ℎ𝑎𝑖𝑟 3𝑚

 Lebar Reservoir Operasional (LR.Operasional)


𝑃𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 𝐿𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝐴𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 𝑃𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑥 𝐿𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝐿𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = √10,70 𝑚2 = 3,3𝑚

 Panjang Reservoir Operasional (PR.Operasional)


𝑃𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 𝐿𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑃𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 3,3𝑚
 Tinggi Reservoir Operasional (HR.Operasional)
𝐻𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = ℎ𝑎𝑖𝑟 + ℎ𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑
𝐻𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 3𝑚 + (20% 𝑥 3𝑚)
VI-96

𝐻𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 3,6𝑚

 Debit Reservoir Operasional (QR.Operasional)


Asumsi kecepatan pada perpipaan reservoir operasional adalah 1,5 m/dtk
𝑄𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 𝑉 𝑥 𝐴𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑄𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 1,5 𝑚2 ⁄𝑑𝑡𝑘 𝑥 10,70 𝑚2 = 16,05 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘

 Sistem Perpipaan Reservoir Operasional


 Pipa Pembawa
Direncanakan :
Diameter pipa pembawa (dpipa pembawa) = 6 inch = 0,1524 m
Panjang pipa pembawa (Ppipa pembawa) = 10 m
Koefisien kekasaran pipa (C) = 120
Kecepatan pengaliran dalam pipa (Valiran) = 1,5 m/dtk
Perlengkapan pipa pembawa :
Gate valve = 1 buah
Elbow 90 = 1 buah

 Untuk menaikkan air dari reservoir umum ke reservoir operasional


direncanakan mengunkaan pompa, dengan :
Berat jenis air (ρair) = 0,99695 kg/L
Percepatan gravitasi = 9,81 m/dtk
Efisiensi pompa = 75%

Perhitungan :
Luas permukaan pipa pembawa (Apipa pembawa)
VI-97

1 2
𝐴𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 𝑥 𝜋 𝑥 (𝑑𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 )
4
1
𝐴𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 𝑥 3,14 𝑥 (0,1524𝑚)2
4
𝐴𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,018 𝑚2

Debit pipa pembawa (Qpipa pembawa)


𝑄𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 𝐴𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑥 𝑉𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎
𝑄𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,018 𝑚2 𝑥 1,5 𝑚⁄𝑑𝑡𝑘
𝑄𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,027 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘

Kemiringan pipa pembawa (Spipa pembawa)


1⁄
0,54
𝑄𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎
𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = ( 2,63 )
0,2785 𝑥 𝐶 𝑥(𝑑𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 )
1⁄
0,027 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘 0,54
𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 =( )
0,2785 𝑥 𝐶 𝑥(0,1524𝑚)2,63
𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,018 𝑚/𝑚

Kehilangan tekanan pada pipa pembawa (Hlpipa pembawa)


𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑥 𝑃𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎
𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,018 𝑚/𝑚 𝑥 10𝑚
𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,18 𝑚

Waktu yang diperlukan dalam pengisian reservoir operasional


(TR.Operasonal)
𝑉𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑡𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 =
𝑄𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎
32,1 𝑚3
𝑡𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 =
0,027 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘
𝑡𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = 1174 𝑑𝑡𝑘 = 20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
 Kehilangan tekanan pada perlengkapan pipa pembawa
Kehilangan tekanan pada gate valve (HlGate Valve)
VI-98

2
(𝑣𝑔𝑎𝑡𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒 )
𝐻𝑙𝐺𝑎𝑡𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑣𝑒 = 𝐾𝐺𝑎𝑡𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑣𝑒 𝑥 ( ) 𝑥 𝑛𝑔𝑎𝑡𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒
(2 𝑥 𝑔)

(1,5 𝑚⁄𝑑𝑡𝑘 )2
𝐻𝑙𝐺𝑎𝑡𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑣𝑒 = 0,2 𝑥 ( ) 𝑥1
(2 𝑥 9,81 𝑚⁄𝑑𝑡𝑘 2 )
𝐻𝑙𝐺𝑎𝑡𝑒 𝑉𝑎𝑙𝑣𝑒 = 0,02𝑚

Kehilangan tekanan pada elbow (Hlelbow)


(𝑣𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤 )2
𝐻𝑙𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤 = 𝐾𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤 𝑥 ( ) 𝑥 𝑛𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤
(2 𝑥 𝑔)
(1,5 𝑚⁄𝑑𝑡𝑘)2
𝐻𝑙𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤 = 0,3 𝑥 ( ) 𝑥1
(2 𝑥 9,81 𝑚⁄𝑑𝑡𝑘 2 )
𝐻𝑙𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤 = 0,03 𝑚

Total kehilangan pada perlengkapan pipa pembawa


(Hlperlengkapan pipa pembawa)
𝐻𝑙𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 𝐻𝑙𝑔𝑎𝑡𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒 + 𝐻𝑙𝑔𝑎𝑡𝑒 𝑣𝑎𝑙𝑣𝑒
𝐻𝑙𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,02𝑚 + 0,03 𝑚
𝐻𝑙𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 = 0,06 𝑚

 Pipa Hisap
Direncanakan :
 Diameter pipa hisap (dpipa hisap) = 6 inch = 0,1524 m
 Panjang pipa hisap (Ppipa hisap) =6m
 Koefisien kekasaran pipa (C) = 120
 Kecepatan pengaliran dalam pipa (Valiran) = 1,5 m/dtk

Perhitungan :
Kemiringan pipa hisap (Spipa hisap)
1⁄
0,54
𝑄𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎
𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 = ( 2,63 )
0,2785 𝑥 𝐶 𝑥(𝑑𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 )
VI-99

1⁄
0,027 𝑚3 ⁄𝑑𝑡𝑘 0,54
𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 =( )
0,2785 𝑥 𝐶 𝑥(0,1524𝑚)2,63
𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 = 0,018 𝑚/𝑚

Kehilangan tekanan pada pipa hisap (Hlpipa hisap)


𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 = 𝑆𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 𝑥 𝑃𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝
𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 = 0,018 𝑚/𝑚 𝑥 6𝑚
𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝 = 0,11 𝑚

 Total Kehilangan Tekan Pada Perpipaan (Hltotal)


𝐻𝑙𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎 + 𝐻𝑙𝑝𝑒𝑟𝑙𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑤𝑎
+ 𝐻𝑙𝑝𝑖𝑝𝑎 ℎ𝑖𝑠𝑎𝑝
𝐻𝑙𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,18 𝑚 + 0,06 𝑚 + 0,11 𝑚
𝐻𝑙𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,35 𝑚

 Head Pompa yang dibutuhkan (Headpompa)


𝐻𝑒𝑎𝑑𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 𝐻𝑅.𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = + 𝐻𝑙𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 + 𝐻𝑎𝑖𝑟 𝑅𝑒𝑠𝑒𝑟𝑣𝑜𝑖𝑟
𝐻𝑒𝑎𝑑𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 3,6𝑚 + 0,35𝑚 + 6𝑚
𝐻𝑒𝑎𝑑𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎 = 8,75 𝑚

 Daya Pompa (P)


𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑥 𝑔 𝑥 𝑄𝑖𝑛𝑙𝑒𝑡 𝑥 𝐻𝑒𝑎𝑑𝑝𝑜𝑚𝑝𝑎
𝑃=
𝜇
0,99695 𝐾𝑔⁄𝐿 𝑥 9,81 𝑚⁄𝑑𝑡𝑘 2 𝑥 27 𝐿⁄𝑑𝑡𝑘 𝑥8,75 𝑚
𝑃=
75%
𝑃 = 1418 𝑊𝑎𝑡𝑡 = 2 𝐻𝑃

Hasil Rancangan :
Dimensi Reservoir Operasional
Luas permukaan RO = 10,90 meter2
VI-100

Lebar RO = 3,3 meter


Panjang RO = 3,3 meter
Tinggi RO = 3,6 meter
Debit RO = 16,34 m3/dtk
Sistem Perpipaan
Pipa Pembawa
 Diameter pipa pembawa = 6 inch
 Panjang pipa pembawa = 10 meter
 Headloss pipa pembawa = 0,18 meter
Pipa Hisap
 Diameter pipa hisap = 6 inch
 Panjang pipa hisap = 6 meter
 Headloss pipa hisap = 0,35 meter
 Head pompa yang dibutuhkan = 3,98 meter
 Daya pompa = 1418 Watt = 2 HP

Anda mungkin juga menyukai