Anda di halaman 1dari 26

Bab 2

Gambaran Umum Wilayah

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Kabupaten Karawang

Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 1070 02’-1070 40’ BT dan 50 56’-
60 34’ LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah
antara 0-1.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0-20, 2-150, 15-400,
dan diatas 400 dengan suhu rata-rata 270 C.
Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha, luas tersebut merupakan
4,72 % dari luas Provinsi Jawa Barat (37.116,54 Km2) dan memiliki laut seluas 4 Mil x 84,23 Km,
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang

 Sebelah Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta

 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Bekasi

Topografi di Kabupaten Karawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rendah (25 m
dpl) terletak pada bagian utara mencakup Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes,
Rengasdengklok, Kutawaluya, Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang,
Jatisari, Klari, Karawang, Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian
Cikampek dan sebagian Ciampel. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan
berbukit-bukit di bagian selatan dengan ketinggian antara 26 – 1.200 dpl. Daerah perbukitan
tersebut antara lain : Gunung Pamoyanan, Dindingsari, Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking,
Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh, Sinalonggong, Lanjung dan Gunung Sanggabuana. Terdapat
pula Pasir Gabus, Cielus, Tonjong dengan ketinggian bervariasi antara 300-1.200 m dpl dan
tersebar di Kecamatan Tegalwaru, sebagian kecil Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan
Ciampel.
Kabupaten Karawang terutama di pantai utara tertutup pasir pantai yang merupakan batuan
sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik.
Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedangkan
dibagian selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 m dpl, yang
mengandung endapan vulkanik.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Peta Orientasi Kabupaten Karawang

PETA ORIENTASI KABUPATEN KARAWANG

PETA ORIENTASI KABUPATEN


KARAWANG

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yang bermuara di Laut Jawa. Sungai Citarum
merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Bekasi, sedangkan sungai
Cilamaya merupakan batas wilayah dengan Kabupaten Subang. Selain sungai, terdapat 3 buah
saluran irigasi yang besar, yaitu : Saluran Induk Tarum Utara, Saluran Induk Tarum Tengah, dan
Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit
tenaga listrik.

Tabel 2.1
Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
Nama DAS Luas (Ha) Debit (M3/dtk)
Citarum 4500 Na
Cibeet 480 2,19
Cilamaya 339 189,1

Sumber : Bappenas, 2012

Kabupaten Karawang terdiri dari 30 kecamatan dan 297 desa dan 12 kelurahan. Hal ini
didasarkan pada Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Pemekaran
Kecamatan dan Peraturan Daerah nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Kelurahan pada Daerah Kabupaten Karawang.

Tabel 2.2
Nama, luas wilayah per-Kecamatan dan jumlah kelurahan
Luas Wilayah
Nama Kecamatan Jumlah Kelurahan/Desa Terhadap Total
Luas (KM2)
(persen)
PANGKALAN 8 94,37 5.4
TEGALWARU 9 86,34 4.9
CIAMPEL 7 110,13 6.3
TELUKJAMBE TIMUR 9 40,13 2.3
TELUKJAMBE BARAT 10 73,36 4.2
K L A R I 13 59,37 3.4
CIKAMPEK 10 47,60 2.7
PURWASARI 8 29,44 1.7
TIRTAMULYA 10 35,06 2.0
JATISARI 14 53,28 3.0
BANYUSARI 12 55,30 3.2
KOTABARU 9 30,45 1.7
CILAMAYA WETAN 12 69,36 4.0
CILAMAYA KULON 12 63,18 3.6
LEMAHABANG 11 46,91 2.7
TELAGASARI 14 45,72 2.6
MAJALAYA 7 30,09 1.7
KARAWANG TIMUR 8 29,77 1.7
KARAWANG BARAT 8 33,68 1.9
RAWAMERTA 13 49,43 2.8
TEMPURAN 14 88,09 5.0
KUTAWALUYA 10 48,67 2.8
RENGASDENGKLOK 9 31,46 1.8
JAYAKERTA 8 41,24 2.4
P E D E S 12 60,84 3.5

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


CILEBAR 10 64,20 3.7
CIBUAYA 11 87,18 5.0
TIRTAJAYA 11 92,25 5.3
BATUJAYA 10 91,89 5.2
PAKISJAYA 8 64,48 3.7
Jumlah 309 1.753,27 100
Sumber : BPS Kab. Karawang, 2012

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 5


Peta 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Karawang

Peta Administrasi Kabupaten Karawang

PETA ADMINISTRASI
KABUPATEN KARAWANG

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


2.2 Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Karawang sampai dengan Bulan Desember 2011 berjumlah 2.187.861 jiwa,
dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,86 %. Dengan luas Kabupaten Karawang
sebesar 1.753,27 km2 didapat kepadatan penduduk per km2 sebesar 1.248 jiwa. Penduduk terbanyak
terdapat di Kecamatan Karawang Barat yaitu sebesar 159,860 jiwa, hal ini disebabkan karena
Kecamatan Karawang Barat sebagai pusat pemerintahan. Kemudian disusul Kecamatan Klari dengan
jumlah penduduk sebesar 155.336 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan
Tegalwaru dengan jumlah penduduk 35,118 jiwa. Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Karawang pada
tahun 2011 mencapai 591.901 Rumah Tangga. Dengan Rumah Tangga tertinggi diwilayah Kecamatan
Klari yaitu 45,032 Rumah Tangga, kemudian Kecamatan Karawang Barat dengan 42,572 Rumah Tangga
dan Kecamatan Telukjambe Timur dengan 36,021 Rumah Tangga.

Untuk mendapatkan proyeksi jumlah penduduk dimasa depan digunakan angka kecendurungan (tren)
dari rata-rata laju pertumbuhan jumlah penduduk di Kabupaten Karawang yaitu :
Rumus :
(n+1) = n x (1+r/100)
Dimana :
n : jumlah penduduk tahun 2011
(n+1) : proyeksi jumlah penduduk satu tahun berikutnya
r : tren prosentase pertumbuhan penduduk

Untuk lebih jelasnya mengenai data penduduk dan proyeksi pertumbuhan penduduk sampai
dengan tahun 2015 sebagaimana terdapat pada table dibawah ini :

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Tabel 2.3
Jumlah dan kepadatan penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Tingkat
Jumlah Penduduk Jumlah KK
Pertumbuhan (persen)
Nama Kecamatan Tahun Tahun Tahun
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015
KARAWANG BARAT 159,860 162,833 165,862 168,947 172,090 42,572 43,307 44,112 44,933 45,768 1.86 1.86 1.86 1.86
KARAWANG TIMUR 121,332 123,589 125,888 128,229 130,614 33,105 33,675 34,302 34,940 35,590 1.86 1.86 1.86 1.86
TELUKJAMBE BARAT 50,181 51,114 52,065 53,034 54,020 13,932 14,198 14,463 14,732 15,006 1.86 1.86 1.86 1.86
TELUKJAMBE TIMUR 130,190 132,612 135,078 137,591 140,150 36,021 36,734 37,418 38,114 38,823 1.86 1.86 1.86 1.86
CIAMPEL 40,451 41,203 41,970 42,750 43,546 10,974 11,166 11,374 11,585 11,801 1.86 1.86 1.86 1.86
PANGKALAN 36,240 36,914 37,601 38,300 39,012 10,701 10,889 11,092 11,298 11,508 1.86 1.86 1.86 1.86
TEGALWARU 35,118 35,771 36,437 37,114 37,805 10,023 10,220 10,410 10,604 10,801 1.86 1.86 1.86 1.86
KLARI 159,721 162,692 165,718 168,800 171,940 45,032 45,829 46,681 47,549 48,434 1.86 1.86 1.86 1.86
CIKAMPEK 110,041 112,088 114,173 116,296 118,459 28,572 29,114 29,655 30,207 30,769 1.86 1.86 1.86 1.86
KOTA BARU 123,090 125,379 127,712 130,087 132,507 31,972 32,566 33,172 33,789 34,417 1.86 1.86 1.86 1.86
PURWASARI 65,061 66,271 67,504 68,759 70,038 18,010 18,358 18,699 19,047 19,401 1.86 1.86 1.86 1.86
JATISARI 74,036 75,413 76,816 78,245 79,700 20,158 20,549 20,931 21,320 21,717 1.86 1.86 1.86 1.86
CILAMAYA WETAN 77,444 78,884 80,352 81,846 83,369 22,018 22,410 22,827 23,252 23,684 1.86 1.86 1.86 1.86
CILAMAYA KULON 61,467 62,610 63,775 64,961 66,169 17,440 17,787 18,118 18,455 18,798 1.86 1.86 1.86 1.86
JAYAKERTA 61,621 62,767 63,935 65,124 66,335 15,209 15,498 15,786 16,080 16,379 1.86 1.86 1.86 1.86
MAJALAYA 45,259 46,101 46,958 47,832 48,721 12,197 12,426 12,657 12,893 13,132 1.86 1.86 1.86 1.86
TELAGASARI 61,862 63,013 64,185 65,379 66,595 17,029 17,359 17,682 18,011 18,346 1.86 1.86 1.86 1.86
LEMAH ABANG 62,473 63,635 64,819 66,024 67,252 16,682 17,015 17,331 17,654 17,982 1.86 1.86 1.86 1.86
TEMPURAN 60,263 61,384 62,526 63,689 64,873 16,928 17,243 17,563 17,890 18,223 1.86 1.86 1.86 1.86
RAWAMERTA 50,030 50,961 51,908 52,874 53,857 13,759 14,000 14,261 14,526 14,796 1.86 1.86 1.86 1.86
RENGADENGKLOK 107,444 109,442 111,478 113,552 115,664 26,536 27,023 27,525 28,037 28,559 1.86 1.86 1.86 1.86
KUTAWALUYA 55,258 56,286 57,333 58,399 59,485 14,917 15,212 15,495 15,784 16,077 1.86 1.86 1.86 1.86
TIRTAJAYA 63,667 64,851 66,057 67,286 68,538 17,301 17,623 17,950 18,284 18,624 1.86 1.86 1.86 1.86

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


PEDES 72,149 73,491 74,858 76,250 77,669 18,147 18,465 18,809 19,158 19,515 1.86 1.86 1.86 1.86
CILEBAR 40,534 41,288 42,056 42,838 43,635 11,716 11,933 12,155 12,381 12,611 1.86 1.86 1.86 1.86
CIBUAYA 50,034 50,965 51,913 52,878 53,862 13,354 13,591 13,843 14,101 14,363 1.86 1.86 1.86 1.86
BATUJAYA 77,463 78,904 80,371 81,866 83,389 20,636 21,041 21,432 21,831 22,237 1.86 1.86 1.86 1.86
PAKISJAYA 37,596 38,295 39,008 39,733 40,472 9,526 9,695 9,875 10,059 10,246 1.86 1.86 1.86 1.86
BANYUSARI 45,524 46,371 47,233 48,112 49,007 12,669 12,917 13,157 13,402 13,651 1.86 1.86 1.86 1.86
TIRTAMULYA 52,452 53,428 54,421 55,434 56,465 14,765 15,050 15,330 15,615 15,906 1.86 1.86 1.86 1.86
JUMLAH 2.187.861

Sumber : Karawang Dalam Angka 2012 dan Hasil Analisis 2012

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 5


2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

Indikator ekonomi yang paling sering digunakan untuk menggambarkan perekonomian suatu
derah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Karawang Tahun
2011 atas dasar harga berlaku adalah sebesar Rp 63.078.939,56 juta*, sedangkan atas dasar
harga konstan sebesar Rp. 23.099.431,90 juta*. Mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun
2010 dimana PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 57.046.690,09 juta dan PDRB atas
dasar harga konstan sebesar Rp. 21.767.794, 32 juta.
Struktur perekonomian suatu wilayah dapat menggambarkan sektor-sektor yang menjadi mesin
pertumbuhan ekonomi daerah (engine growth). Di Kabupaten Karawang yang menjadi motor
penggerak utuama pertumbuhanya adalah sektor industri pengolahan, hal tersebut terbukti dari
peranan sektor industri yang mendominasi perekonomian di Kabupaten Karawang dari tahun ke
tahun.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Tabel 2.4
Ringkasan realisasi APBD Kabupaten Karawang 5 tahun terakhir
No Anggaran 2007 2008 2009 2010 2011
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
A Pendapatan
1 Pendapatan Asli 121,414,897,648.00 131,785,038,542.00 133,730,718,100.00 186.949.234.601,00 292,502,038,066.00
Daerah (PAD)
2 Dana Perimbangan 840,659,182,647.00 924,076,915,725.00 1,025,587,475,224.00 1.121.038.108.120,00 1,157,477,181,397.00
(Transfer)
3 Lain-lain Pendapatan 118,783,057,947.00 152,601,007,119.00 181,735,353,350.00 291.438.977.706,00 460,287,699,197.51
yang Sah
Jumlah Pendapatan 1,080,857,138,242.00 1,208,462,961,386.00 1,341,053,546,674.00 1.599.426.320.427,00 1,910,266,918,660.51

B Belanja
1 Belanja Tidak 623,658,515,771.00 792,051,901,400.00 823,191,311,610.00 1,016,633,303,301.00 1,216,390,826,222.51
Langsung
2 Belanja Langsung 428,568,077,312.00 432,077,057,065.00 451,774,511,188.00 532,208,528,411.00 990,636,035,198.00

Jumlah Belanja 1,052,226,593,083.00 1,224,128,958,465.00 1,274,965,822,798.00 1,548,841,831,712.00 2,207,026,861,420.51

Surplus/Defisit 28,630,545,159.00 (15,665,997,079.00) 66,087,723,876.00 50,584,488,715.00 (296,759,942,760)


Anggaran

Sumber : Bappeda Kab. Karawang, 2012

Dari table di atas diketahui bahwa terjadi surplus maupun deficit anggaran APBD Kabupaten Karawang tiap tahunnya. Defisit terjadi pada tahun 2008
yaitu sebesar Rp. 15,665,997,079.00 dan tahun 2011 sebesar Rp. 296,759,942,760. Khusus anggaran dan belanja modal sanitasi dapat di lihat pada table 2.5
dibawah ini :

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Tabel 2.5
Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir
No Anggaran 2008 2009 2010 2011 2012
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)
A Air Limbah
1 Dinas Kesehatan 0 0 0 203,852,000 0
2 Badan Lingkungan Hidup 100,000,000 105,000,000 49,000,0000 136,000,000 205,000,000
B Persampahan 5,360,313,000 5,843,231,350 6,478,297,500 6,548,231,950 8,058,458,450
C Drainase 3,625,314,800 4,700,200,650 2,250,694,650 2,472,836,150 5,708,093,850
D Aspek PHBS (Pelatihan 620,796,000 473,985,250 953,937,500 2,257,343,763 2,664,108,500
sosialisasi, komunikasi,
Pendamping)
E Total Belanja Sanitasi (A s/d D) 9,706,423,800 11,122,417,250 10,172,929,650 11,618,263,863 16,635,660,800
F TotaL Belanja APBD murni
(bukan pendamping)
G Total Belanja APBD 1,052,226,593,083 1,224,128,958,465 1,274,965,822,798 2,207,026,861,420 2,363,601,553,065

H Proporsi Belanja Modal


Sanitasi terhadap Belanja Total 0.92 0.91 0.80 0.53 0.70
(9:10 x 100%)
I Jumlah Penduduk (jiwa) 2.094.408 2.125.234 2.127.791 2.187.861
J Belanja Modal Sanitasi per 4,634 5,234 4,781 5,310
penduduk (E:I)

Sumber : Bappeda Kab. Karawang, 2012

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Tabel 2.6
Data mengenai ruang fiskal Kabupaten Karawang 5 tahun terakhir
Tahun Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD)
2008 0,2281
2009 0,2436
2010 0,244
2011 0,2522
2012 0,32
Sumber : djkd.depdagri.go.id

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) merupakan indikator makro ekonomi yang diturunkan dari PDRB atas
dasar harga konstan. Dengan memperhatikan LPE dan sektor-sektor yang membentuk PDRB, dapat
diketahui sektor atau lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan yang cepat dalam suatu
perekonomian daerah. Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Kabupaten Karawang tahun 2011 dengan
memperhitungkan kontribusi sektor migas diperikirakan mencapai angka 6,12* % dengan tingkat inflasi
sebesar 3,21* %. (*=angka sangat sementara).

Tabel 2.7
Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir
No. Uraian 2007 2008* 2009** 2010** 2011**
1. PDRB Atas Dasar Harga 36.131.054 42.445.653 48.283.356 57.046.690 63.078.939
Berlaku (Juta Rp)
2. PDRB Atas Dasar Harga 16.558.530 18.353.975 19.712.339 21.767.794 23.099.431
Konstan (Juta Rp)
3. PDRB Perkapita Atas Dasar 18.168.835 20.965.082 23.513.743 26.810.288 29.241.402
Harga Berlaku (Rp)
4. PDRB Perkapita Atas Dasar 8.326.610 9.065.536 9.599.807 10.230.231 10.708.166
Harga Konstan (Rp)
5. LPE Migas (%) 6,36 10,84 7,40 10,43 6,12
6. Inflasi (%) 6,06 12,49 2,05 7,73 3,21
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2011
Keterangan : *) = angka revisi; **) = angka estimasi

Tabel 2.7.1
Peranan PDRB Kab. Karawang Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 (juta rupiah/persen)
No. Lapangan Usaha 2010*) 2011*)
1. Primer (Pertanian dan 6.654.439, 80 7.020.679,64
Pertambangan) (11,66) (11,13)
2. Sekunder (Industri, Listrik, Air dan 33.740.943,98 367.855.766,07
Bangunan) (59,15) (58,43)
3. Tersier (Perdagangan, Angkutan 16.651.306,30 19.202.493,84
dan Komunikasi dan Jasa) (29,19) (30,44)
PDRB 57.046.690,30 62.078.939,56
(100,00) (100,00)
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2011
Keterangan : *) = angka sementara

Kontribusi sektor primer atas dasar harga berlaku pada tahun 2011 mengalami penurunan dari 11,66
persen pada tahun 2010 menjadi 11,13 persen. Begitu juga dengan sektor sekunder, dari 59,15 persen di
tahun 2010 menjadi 58,43 persen pada tahun 2011. Namun sektor tersier, mengalami peningkatan dari

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


29,19 persen pada tahun 2010, menjadi 30,44 persen pada tahun 2011. Kontribusi sektor tersier tersebut
memperlihatkan bahawa Kabupaten Karawang selain sebagai daerah berbasis industri juga telah mulai
berkembang menuju ke arah daerah berbasis perdagangan dan jasa.

Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam
pembentukan PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor maka semakin besar
pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi.

Tabel 2.7.2
Struktur Ekonomi Kabupaten Karawang Tahun 2010-2011
Atas Dasar Harga Berlaku (persen)
No. Lapangan Usaha 2010*) 2011*)
1. Pertanian 8,37 8,10
2. Pertambangan dan Penggalian 3,29 3,03
3. Industri Pengolahan 54,12 53,25
4. Listrik dan Air Bersih 3,14 3,13
5. Bangunan 1,88 2,05
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,36 21,45
7. Angkutan dan Komunikasi 4,81 5,04
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 1,16 1,15
9. Jasa-jasa 2,86 2,80
PDRB DENGAN MIGAS 100,00 100,00
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2011
Keterangan : *) = angka sementara

Analisis sektor menunjukkan bahwa peranan sektor industri pengolahan tetap merupakan sektor
terunggul dan terbesar kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Karawang, yaitu sebesar
54,12 persen pada tahun 2010 dan 53,25 persen pada tahun 2011. Disusul kemudian oleh sektor
perdagangan dan pertanian, yang masing-masing menyumbang sebesar 21,45 persen dan 8,10 persen.
Sedangkan 3 sektor penyumbang terkecil dalam pembentukan PDRB 2011 adalah sektor keuangan dan
jasa perusahaan, sektor bangunan dan sektor jasa-jasa.

Besaran tingkat pertumbuhan ekonomi yang berada pada angka 6,12 persen tidak dibarengi dengan
penurunan tingkat inflasi (IHK) yang berada pada 3,21 persen, hal tersebut disebabkan nilai tambah
ekonomi yang terbentuk tidak seluruhnya dinikmati oleh kalangan pekerja (penduduk Kabupaten
Karawang) melainkan ada porsi yang menjadi bagian pengusaha/pemilik modal (diantaranya surplus
usaha, deviden dan sebagainya) yang sebagian besar merupakan orang asing. Tumpuan harapan
pergerakan roda perekonomian yang realistis, bukan lagi bersumber pada keunggulan sumberdaya alam
yang ada (comparative advantage) melainkan kemampuan untuk mengolah dan menghasilkan produk
unggulan yang berkualitas (competitive advantage).

Bila dicermati secara lebih detil, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Karawang pada tahun 2011, semua
sektor positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa walaupun terjadi krisis ekonomi global, perekonomian di
Kabupaten Karawang dapat diandalkan

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 5


Tabel 2.7.3
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Karawang
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2011 (Persen)
No. Lapangan Usaha 2010*) 2011*)
1. Pertanian 2,97 2,27
2. Pertambangan dan Penggalian -2,58 0,82
3. Industri Pengolahan 10,75 5,30
4. Listrik dan Air Bersih 10,48 7,24
5. Bangunan 9,8 11,18
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 18,71 9,81
7. Angkutan dan Komunikasi 8,39 11,26
8. Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 7,84 5,67
9. Jasa-jasa 2,42 3,56
PDRB DENGAN MIGAS 10,43 6,12
PDRB TANPA MIGAS 10,95 6,44
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2011
Keterangan : *) = angka sementara

LPE menurut sektor menunjukkan bahwa sektor angkutan dan komunikasi menduduki peringkat pertama
dalam urutan Sembilan sektor/lapangan usaha, yang diikuti oleh sektor bangunan dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran.

Indikator yang dipakai untuk menggambarkan tingkat kemakmuran masyarakat secara makro adalah
pendapatan perkapita (percapita income). Semakin tinggi pendapatan yang diterima penduduk disuatu
wilayah maka tingkat kemakmuran di wilayah yang bersangkutan dapat dikatakan bertambah baik. PDRB
atas dasar harga berlaku menggambarkan besarnya nilai tambah domestik bruto perpenduduk secara
nominal, sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui nilai tambah
nyata serta pertumbuhan nyata perkapita. Angka tersebut diperoleh dengan cara membagi PDRB
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

PDRB perkapita Kabupaten Karawang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari jumlah
penduduk sebanyak 2.165.996 jiwa pada tahun 2011, PDRB perkapita berlaku Kabupaten Karawang
sebesar Rp. 29.241.402, hal tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan sebesar 9,07 persen
dibandingkan dengan PDRB perkapita di tahun 2010 yang berada pada nilai Rp. 26.810.288,00.

Kendati demikian peningkatan PDRB perkapita tersebut masih belum menggambarkan secara riil
kenaikan daya beli masyarakat Kabupaten Karawang secara umum, walaupun indeks daya beli
menunjukkan peningkatan, karena PDRB perkapita yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga
berlaku masih mengandung faktor inflasi yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, terutama
masyarakat yang berada pada tingkat menengah ke bawah.

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 6


Tabel 2.7.4
Perkembangan dan Nilai Pendapatan Perkapita
Kabupaten Karawang Tahun 2007-2011
Pendapatan Perubahan Pendapatan Perubahan
Tahun
perkapita ADHB (%) perkapita ADHK (%)
2007 18.168.835 16,80 8.326.610 7,79
2008 20.965.082 15,39 8.065.536 8,87
2009*) 23.513.743 12,16 9.599.807 5,89
2010**) 26.810.288 14,02 10.230.231 6,57
2011**) 29.241.402 9,07 10.708.166 4,67
Sumber : BPS Kabupaten Karawang, 2011
Keterangan : *) = angka perbaikan **) = angka sementara

2.4 Tata Ruang Wilayah

Kebijakan penataan ruang Kabupaten Karawang diarahkan untuk menjadikan pertanian dan industri
sebagai basis dalam mewujudkan kesejahteraan, dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan
serta keserasian tata ruang dengan tata ruang nasional, provinsi dan wilayah sekitarnya. Untuk itu maka
kebijakan penataan ruang Kabupaten Karawang adalah :
(1). Mengembangkan kawasan serta pusat-pusat kegiatan yang terhirarkis dalam rangka mendukung
pengembangan pertanian dan industri
(2). Melestarikan lahan tanaman pangan yang mendukung pengelolaan pertanian lahan basah
berkelanjutan
(3). Memantapkan pemanfaatan ruang di kawasan peruntukan industri
(4). Mengembangkan sistem jaringan prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan yang ada
serta mampu melayani keseluruhan wilayah
(5). Memantapkan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung untuk mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan
(6). Mengembangkan pola ruang wilayah yang mengarahkan distribusi peruntukan ruang dalam wilayah
berdasarkan kebutuhan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya

Untuk lebih menjabarkan kebijakan penataan ruang tersebut, maka dalam rangka mewujudkan tujuan
penataan ruang di Kabupaten Karawang, strategi penataan ruang Kabupaten Karawang dirumuskan
sebagai berikut :
(1). Strategi pengembangan kawasan perkotaan serta pusat-pusat kegiatan yang terhirarkis dalam
rangka mendukung pengembangan pertanian dan industri yang meliputi :
 Mengembangkan kawasan perkotaan Cikampek meliputi Kecamatan Cikampek, Kotabaru,
Purwasari, dan kawasan perkotaan Karawang meliputi Kecamatan Karawang Barat, Karawang
Timur, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, dan Klari
 Mengembangkan kecamatan Klari, Purwasari, Jatisari, Telukjambe Barat, Telukjambe Timur,
Kotabaru, Tirtamulya, Telagasari, Batujaya, Pedes, Majalaya, Cilamaya Kulon, Tegalwaru,
Pangkalan, dan Lemahabang yang memiliki potensi sebagai pusat pelayanan kawasan
 Mengembangkan kecamatan Tempuran, Banyusari, Pakisjaya, Ciampel, Cilebar, Rawamerta,
Jayakerta dan Kutawaluya yang memiliki potensi sebagai pusat pelayanan lingkungan
 Mengembangkan pusat koleksi dan distribusi kegiatan pertanian lahan basah, perkebunan, dan
hortikultura di Kecamatan Rengasdengklok dan Cilamaya Wetan
 Mengembangkan pusat-pusat pengembangan industri di Kecamatan Cikampek, Telukjambe
Barat, Telukjambe Timur, Klari, dan Ciampel

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 7


(2). Strategi pelestarian lahan tanaman pangan yang mendukung pengelolaan pertanian lahan basah
berkelanjutan meiputi :
 Menetapkan kawasan yang secara eksisting didominasi oleh lahan pertanian sebagai kawasan
peruntukan pertanian
 Meminimalkan potensi alih fungsi lahan pertanian menjadi fungsi peruntukan dan penggunaan
lahan lainnya
 Memperhatikan secara khusus kawasan pertanian yang mempunyai desakan paling besar untuk
terjadinya alih fungsi lahan akibat perkembangan kawasan perkotaan koridor Karawang –
Cikampek
 Memperhatikan secara khusus potensi alih fungsi lahan pertanian yang tinggi akibat
pengembangan pelabuhan internasional Cilamaya
(3). Strategi pemantapan pemanfaatan ruang di kawasan peruntukan industri meliputi :
 Mengarahkan pengembangan industri di Kecamatan Cikampek, Telukjambe Barat, Telukjambe
Timur, Klari, Ciampel, Karawang Barat, Karawang Timur, Pangkalan dan Rengasdengklok
sebagai kawasan peruntukan industri
 Menangani secara khusus kawasan industri yang rawan terhadap potensi banjir
 Mengembangkan penanganan khusus bagi industri-industri yang secara eksisting sudah berdiri
di luar kawasan industri dan kawasan peruntukan industri
(4). Strategi untuk pengembangan sistem jaringan prasarana yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan
yang ada serta mampu melayani keseluruhan wilayah
 Mempertegas sistem hirarkis jaringan jalan dengan mengembangkan sistem jaringan jalan yang
sudah ada maupun yang akan dikembangkan
 Menjaga agar peningkatan ataupun pembangunan jaringan jalan di bagian utara Kabupaten tidak
menimbulkan bangkitan kegiatan yang dapat mengancam keberadaan lahan pertanian dan
kawasan pesisir
 Mengembangkan terminal dalam tipe yang sesuai di setiap pusat kegiatan
 Mengembangkan secara bertahap sistem angkutan massal yang berbasis kereta api
 Mengembangkan jaringan pelayanan air minum, kelistrikan, limbah dan persampahan secara
optimal sehingga dapat melayani kawasan pengembangan industri dan kawasan perkotaan
lainnya, serta secara bertahap melayani seluruh kawasan perdesaan
 Mengembangkan pasar induk skala regional di kawasan perkotaan
(5). Strategi untuk pemantapan pelestarian dan perlindungan kawasan lindung untuk mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutanmeliputi :
 Memantapkan fungsi kawasan hutan lindung melalui peningkatan kelestarian hutan untuk
keseimbangan tata air dan lingkungan hidup
 Melindungi dan menjaga fungsi lindung yang ada di kawasan lindung yang ditetapkan
 Memperhatikan secara khusus keberadaan Situs Batujaya sebagai bukti kesejarahan
keberadaan Kabupaten
(6). Strategi pengembangan pola ruang wilayah yang mengarahkan distribusi peruntukan ruang dalam
wilayah berdasarkan kebutuhan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya, yang meliputi :
 Menetapkan pola ruang wilayah Kabupaten yang meliputi kawasan peruntukan hutan produksi,
pertanian, perikanan, pertambangan, pariwisata, permukiman, industri serta peruntukan lainnya
 Merumuskan ketentuan pemanfaatan ruang di setiap kawasan peruntukan dengan prinsip setiap
kegiatan yang akan dikembangkan tidak mengganggu fungsi utama kawasan serta menurunkan
kualitas ruang
 Melindungi fungsi dan keberadaan kawasan hutan produksi, pengembangan pertanian dan
permukiman
 Memprioritaskan pengembangan kawasan pertanian dan industri
 Menjaga keberadaan kawasan pertahanan dan keamanan yang berada di Kecamatan Tegalwaru
dan Telukjambe Timur

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 8


Peta 2.2
Rencana pusat layanan Kabupaten Karawang

PETA RENCANA PUSAT LAYANAN


KABUPATEN KARAWANG

PETA RENCANA PUSAT LAYANAN


KABUPATEN KARAWANG

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Peta 2.3
Rencana pola ruang Kabupaten Kabupaten Karawang

PETA RENCANA POLA RUANG


KABUPATEN KARAWANG

PETA RENCANA POLA RUANG


KABUPATEN KARAWANG

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 5


2.5 Sosial dan Budaya

2.5.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam mewujudkan kecerdasan bangsa dan juga sebagai
salah satu indikator dalam rangka meningkatkan status sosial masyarakat. Ada beberapa indikator
pendidikan sesuai peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2008 yang termasuk dalam kategori
kesejahteraan sosial, diantaranya adalah Angka melek Huruf (AMH), Angka Rata Rata Lama Sekolah
(RLS), Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Pendidikan yang
ditamatkan.

Berdasarkan hasil survey tahun 2010 Kabupaten Karawang diketahui bahwa pencapaian Angka Melek
Huruf (AMH) sebesar 93,14 atau mengalami peningkatan sebesar 4,94 poin (5,59%) Secara grafik angka
melek huruf di Kabupaten Karawang dari tahun 2006 s/d 2009 adalah sebagaimana terlihat pada grafik di
bawah ini :

Gambar
Angka Melek Huruf di Kabupaten Karawang tahun 2006-2010

2006 2007 2008 2009 2010


Sumber : Buku Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja TA. 2010

Pencapaian rata-rata lama sekolah (RLS) juga mengalami peningkatan, walaupun peningkatannya relatif
kecil yaitu sebesar 0,61 poin (4,23 persen) pada tahun 2009 (7,11 tahun) jika dibandingkan dengan
capaian tahun 2006 (6,50 tahun). Berdasarkan angka ini maka rata-rata lama sekolah masyarakat di
Kabupaten Karawang pada tahun 2010 adalah 7,11 tahun atau SLTP akhir semester 2. Sebagai
gambaran di bawah ini kami sajikan rata-rata lama sekolah di Kabupaten Karawang dari tahun 2006-
2009 sebagai berikut :

Gambar
Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Karawang tahun 2006-2010

2010 7.11
2009 6.78
2008 6.68
2007 6.68
2006 6.5

Sumber : LKPJ AMJ Bupati Karawang 2006-2010

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah Indikator yang mengukur proporsi anak yang bersekolah pada
kelompok umur tertentu pada tingkat yang sesuai dengan kelompok umur tersebut. APM selalu lebih
rendah dibandingkan dengan APK karena pembilangnya lebih kecil sementara penyebutnya sama

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4


Gambar
Perkembangan APM di Kabupaten Karawang tahun 2006-2010

2006

2007

2008

2009

APM SD APM SLTP APM SLTA 2010


Sumber : Buku Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja TA. 2010

Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah indikator untuk mengukur anak sekolah pada jenjang pendidikan
tertentu dalam kelompok umur tertentu pulasesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.

Gambar
Perkembangan APK di Kabupaten Karawang tahun 2006-2010
2006
2007
2008
2009
2010

APM SD APM SLTP APM SLTA


Sumber : Buku Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja TA. 2010

Sebagian besar penduduk usia 10 tahun ke atas di Kabupaten Karawang berpendidikan kurang atau
sama dengan SD, yaitu sebanyak 61,26%, penduduk yang memiliki ijazah SLTP sebanyak 17,73%,
ijazah SLTA 17,99% dan sisanya sebanyak 3,41% memiliki ijazah dari perguruan tinggi

Gambar
Perkembangan Angka Pendidikan Yang Ditamatkan di Kab.Karawang tahun 2006- 2010
1,160,736
1,179,863
1,129,281

1,053,679
1,178,930

2006
2007
309,484
305,005
281,146
269,551
265,182

2008
221,718
287,902

212,677
209,230

251,088

51,790
42,154
41,471

2009
19,888
42,228

2010*

≤SD SLTP SLTA SARJANA

Sumber : Buku Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja TA. 2010

Pelaksanaan pembangunan pendidikan perlu didukung ketersediaan sarana dan prasarana fisik
pendidikan yang memadai, khususnya kecukupan fasilitas pendidikan dalam melayani masyarakat serta
jumlah tenaga pengelola kependidikan. Perkembangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan
bidang pendidikan, melalui peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan siswa didik, pembangunan unit

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 5


sekolah baru, rehabilitasi ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru dan pembangunan SD-SMP
termasuk dalam hal pemeliharaannya.

Tabel 2.8
Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota
Jumlah Sarana Pendidikan
Nama Kecamatan Umum Agama
SD SLTP SMA/SMK MI MTs MA
PANGKALAN 28 4 2 0 1 0
TEGALWARU 29 4 1 3 1 1
CIAMPEL 16 3 1 0 0 0
TELUKJAMBE TIMUR 33 6 3 3 1 0
TELUKJAMBE BARAT 31 7 1 3 2 0
K L A R I 44 6 4 2 2 0
CIKAMPEK 35 11 7 4 2 0
PURWASARI 25 5 1 2 3 1
TIRTAMULYA 25 4 2 0 2 0
JATISARI 31 6 2 1 2 0
BANYUSARI 25 4 0 4 2 0
KOTABARU 37 8 6 6 3 1
CILAMAYA WETAN 41 6 5 6 2 2
CILAMAYA KULON 37 9 1 9 4 1
LEMAHABANG 32 4 1 2 1 0
TELAGASARI 34 5 2 2 1 1
KARAWANG TIMUR 30 6 7 0 1 1
KARAWANG BARAT 49 16 25 4 4 0
MAJALAYA 18 2 0 1 0 0
RAWAMERTA 27 5 1 1 2 1
TEMPURAN 34 7 1 2 5 0
KUTAWALUYA 36 7 6 9 2 1
RENGASDENGKLOK 37 3 3 3 0 0
JAYAKERTA 36 6 3 8 1 1
P E D E S 44 4 2 5 2 1
CILEBAR 29 3 0 2 1 0
CIBUAYA 33 6 0 9 1 0
TIRTAJAYA 39 6 0 9 2 0
BATUJAYA 60 9 5 21 6 4
PAKISJAYA 31 5 2 9 2 0
JUMLAH/TOTAL 1,006 175 94 130 58 16
Sumber : Karawang Dalam Angka, 2012

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 6


2.5.2 Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Karawang sesuai hasil survey PPLS BPS menetapkan 631.153
jiwa yang terdiri 316.602 laki-laki dan 314.551 perempuan. Dari 30 kecamatan di Kabupaten Karawang 5
(lima) Kecamatan terbanyak dengan penduduk miskin adalah di Kecamatan Karawang Barat (40.707
orang) disusul Kecamatan Pedes (35.185 orang), Kecamatan Rengasdengklok (35.181 orang),
Kecamatan Batujaya (34.881 orang) dan Kecamatan Cilamaya Wetan (28.454 orang).

Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan
Nama Kecamatan Laki-laki Perempuan Total
PANGKALAN 3.582 3.874 7.456
TEGALWARU 3.943 4.197 8.140
CIAMPEL 5.619 5.689 11.308
TELUKJAMBE TIMUR 8.310 8.406 16.716
TELUKJAMBE BARAT 9.050 8.922 17.972
K L A R I 8.098 8.612 16.710
CIKAMPEK 8.955 8.782 17.737
PURWASARI 5.194 5.257 10.451
TIRTAMULYA 9.203 9.179 18.382
JATISARI 13.283 13.221 26.504
BANYUSARI 9.689 9.852 19.541
KOTABARU 9.640 9.619 19.259
CILAMAYA WETAN 14.389 14.065 28.454
CILAMAYA KULON 12.139 12.171 24.310
LEMAHABANG 11.759 11.662 23.421
TELAGASARI 11.525 11.457 22.982
KARAWANG TIMUR 4.190 4.396 8.586
KARAWANG BARAT 9.951 9.729 19.680
MAJALAYA 20.390 20.317 40.707
RAWAMERTA 7.778 7.828 15.606
TEMPURAN 10.751 10.506 21.257
KUTAWALUYA 10.027 9.891 19.918
RENGASDENGKLOK 17.880 17.301 35.181
JAYAKERTA 13.574 13.161 26.735
P E D E S 17.808 17.377 35.185
CILEBAR 8.808 8.786 17.594
CIBUAYA 13.438 13.142 26.580
TIRTAJAYA 13.218 12.928 26.146
BATUJAYA 17.599 17.282 34.881
PAKISJAYA 6.812 6.942 13.754
JUMLAH/TOTAL 316.602 314.551 631.153
Sumber : Hasil Survey PPLS BPS, 20xx

Rumah tangga miskin di Kabupaten Karawang sesuai dengan hasil Pendataan BPS sebanyak 192.069
rumah tangga/KK. 98 prosen terdiri dari satu keluarga selebihnya dalam satu rumah tangga terdiri dari
lebih dari 1 keluarga dan yang tertinggi terdapat 9 keluarga. Jumlah anggota keluarga juga rata antara 3
sampai 4 orang, namun tercatat anggota keluarga sampai dengan 18 orang dengan jumlah keluarga
sebanyak 3 keluarga atas nama Dace di Desa Balonggandu Kecamatan Jatisari. 77 prosen keluarga
miskin tersebut mempunyai 20 – 50 m2, 99 prosen lantai bangunan merupakan bambu / tanah atau
keramik / semen / kayu keadaan jelek / kualitas rendah. 98 prosen menggunakan dinding bambu/rumbia
atau tembok / kayu keadaan jelek/kualitas rendah, 88 proen menggunakan jamban bersama dengan
tetangga / jamban umum, 63 prosen sumber air minum menggunakan sumur atau mata air tak terlindung /

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 7


air sungai / air hujan / lainnya, sementara itu sumber penerangan utama listrik tanpa meteran, artinya
menempel dengan keluarga lainnya mencapai 55 prosen, bahan bakar utama 65% minyak tanah.

Tabel 2.10
Jumlah rumah per kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Rumah
PANGKALAN 15,242
TEGALWARU 13,135
CIAMPEL 2,672
TELUKJAMBE TIMUR 38,257
TELUKJAMBE BARAT 5,893
K L A R I 12,606
CIKAMPEK 28,442
PURWASARI 5,862
TIRTAMULYA 9,366
JATISARI 13,853
BANYUSARI 4,473
KOTABARU 33,168
CILAMAYA WETAN 21,998
CILAMAYA KULON 14,579
LEMAHABANG 21,740
TELAGASARI 15,323
KARAWANG TIMUR 13,137
KARAWANG BARAT 7,795
MAJALAYA 12,643
RAWAMERTA 19,607
TEMPURAN 21,141
KUTAWALUYA 17,598
RENGASDENGKLOK 6,192
JAYAKERTA 4,606
P E D E S 8,064
CILEBAR 34,660
CIBUAYA 19,877
TIRTAJAYA 21,249
BATUJAYA 33,656
PAKISJAYA 11,413
JUMLAH/TOTAL 488,247
Sumber : Kajian Perumahan-Bappeda Kab. Karawang, 2009

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 8


2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah

Dengan keluarnya PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka Kabupaten
Karawang melakukan reorganisasi Kelembagaan Perangkat Daerah, melalui Peraturan Daerah Nomor 10
Tahun 2008 tentang Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan dan Kelurahan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi kelembagaan perangkat daerah yang
dibentuk tersebut, maka dibuat Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) bagi Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, 14 Dinas Daerah dan 11 Lembaga Teknis Daerah (5 Badan, 4 Kantor, Inspektorat dan
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan), 30 kecamatan dan 12 kelurahan dengan rincian
sebagai berikut :

1) Sekretaris Daerah, membawahi 3 Asisten, 10 Bagian dan 30 Sub Bagian;


2) Sekretariat DPRD Kabupaten Karawang membawahi 4 bagian dan 8 Sub Bagian;
3) Dinas Daerah terdiri dari:
a) Dinas Bina Marga dan Pengairan;
b) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;
c) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi;
d) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
e) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
f) Dinas Pertanian dan Kehutanan;
g) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
h) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga;
i) Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan;
j) Dinas Cipta Karya;
k) Dinas Kesehatan;
l) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
m) Dinas Sosial;
n) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
4) Lembaga Teknis Daerah terdiri dari:
a) Inspektorat
b) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;
c) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
d) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;
e) Badan Kepegawaian Daerah;
f) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
g) Kantor Pendidikan dan Latihan;
h) Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat;
i) Kantor Arsip dan Dokumentasi;
j) Kantor Perpustakaan Daerah;
k) Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan.

Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2010 dibentuk lembaga lain, terdiri atas :
1. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan;
2. Sekretariat KORPRI Kabupaten Karawang;

Sedangkan berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2010 dibentuk Satuan Polisi Pamong Praja Type A.

Organisasi Pemerintah Daerah di Kabupaten Karawang yang terkait Sanitasi adalah :


a) Dinas Bina Marga dan Pengairan;
b) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga;
c) Dinas Cipta Karya;
d) Dinas Kesehatan;
e) Dinas Sosial;
f) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 9


g) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
h) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan;

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 10


Gambar 2.1
Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Karawang

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Karawang 4

Anda mungkin juga menyukai