Anda di halaman 1dari 7

BAB.

1 Hubungan Proklamasi, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI PANCASILA, UUD 1945 DAN


PROKLAMASI
a. Pancasila

Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki dua macam arti yaitu:
“panca” artinya lima, “sila” vocal i pendek artimya batu sendi, alas, atau dasar,
“siila”, vocal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
yang senonoh”.

Pancasila memiliki fungsi antara lain:

 sebagai dasar Negara


 sebagai ideologi bangsa
 sebagai pemersatu bangsa
 sebagai identitas Negara
1. UUD 1945

Undang-undang dasar adalah peraturan perundang-undangan Negara yang tertinggi


tingkatnya dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara yang tertulis.
Undang-undang dasar harus memuat ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur
hal-hal berikut:

 Bentuk Negara dan organisasinya


 Susunan pengangkatan dan wewenang pemerintah dalam arti luas: badan
legislatif, badan eksekutif, dan badan yudikatif, pemilihan dan sistemnya
 Hak-hak fundamental warganegara dan badan-badan hukum termasuk bidang
politik
 Dan lain-lain yang bersifat mendasar.
1. Proklamasi

Proklamasi yaitu Peristiwa diumumkannya kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno-


Hatta. Fungsi proklamasi :

 Proses pelaksanaan kemerdekaan Indonesia


 Mengumumkan kemerdekaan indonesia pada dunia

1. PROSES PERUMUSAN DAN PENGSAHAN PANCASILA, UUD 1945


a. Sidang BPUPKI pertama

Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan empat hari berturut-turut, yang tampil


berpidato untuk menyampaikan usulannya antara lain :

 Mohammad Yamin
 Prof. Dr. Soepomo
 Ir. Soekarno

Sidang ini menghasilkan dasar negara yang dicantumkan dalam piagam Jakarta.

1. Piagam Jakarta (22 juni 1945)

Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari : Ir. Soekarno, Wachid
Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai
Abdul Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim yang juga
tokoh Dokuriti Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan untuk membahs pidto
serta usul-usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang
Badan Penyelidik.

Sembilan tokoh tersebut dikenal dengan “Panitia Sembilan” setelah mengadakan


siding berhasil menyusun sebuah naskah piagam yag dikenal denga “Piagam
Jakarta”.

Adapun rumusan pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta antara lain :

a) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-


pemeluknya

b) Kemanusiaan yang adil dan beradab

c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan

e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Sidang BPUPKI kedua (10-16 juli1945)

Keputusan penting dalam rapat ini anara lain: tanggal 10 juli diambil keputusan
tentang bentuk Negara, membentuk panitia perancangan Undang-Undang Dasar
yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membentuk panitia ekonomi dan keuangan yang
diketuai oleh Drs. Moh. Hatta, dan juga membentuk panitia pembelaan tanah air
diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso.

Pada tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga
Undang-Undang dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:

a) Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas


penjajahan Belanda

b) Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar Negara Pancasila

c) Pasal-pasal UUD (Pringgodigdo, 1979: 169-170)

1. Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945)

Sebelum sidang resmi dimulai dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa


perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah pembukan UUD 1945 yang
pada saat itu disebut piagam Jakarta, terutama yang menyangkut sila pertama
pancasila.

Dan sidang yang dihadiri 27 orang ini menghasilkan keputusan-keputusan sebagai


berikut:

 Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi : 1. Setelah melakukan beberapa


perubahan pada piagam Jakarta sehingga dihasilkan pembukaan Undang-
undang Dasar 1945 2. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima
dari Badan Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami beberapa
perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta, kemudian
menjadi Undang-Undang Dasar 1945
 Memilih Presiden (Ir. Soekarno) dan wakil presiden (Drs. Moh. Hatta)
 Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai musyawarah
darurat

1. PROSES PERUMUSAN DAN PELAKSANAAN PROKLAMASI

Karena perbedan antara golongan tua dan golongan pemuda tentang hari
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan sehingga Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta
diamankan oleh para pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh
jepang. Kelompok muda menginginkan dilakukannya proklamasi kemerdekaan
secepatnya, tapi golongan tua menginginkan tanggal yang sesuai dengan yang
diinginkan jepang. Setelah berapa lama berdiskusi di rengas dengklok golongan tua
dan golongan pemuda setuju untuk proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di
Jakarta.

Untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan itu pada tengah malam Soekarno-


Hatta pergi ke rumah laksaman Maeda di sana telah berkumpul B.M. Diah, Bakri,
Sayuti Melik, Dr. Buntaran, Mr. Iwakusuma Sumantri dan Anggota PPKi untuk
merumuskan naskah Proklamasi. Setelah selesai dengan semua revisi, muncul
permasalahan penandatanganan naskah proklamasi. Setelah berdiskusi akhirnya
diputuskan bahwa yang menandatangani naskah proklamasi adalah Ir. Soekarno
dan Drs. Muh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah selesai naskah proklamasi
diketik oleh sayuti melik.

Dan akhirnya pada 17 Agustus 1945 di jalan pegangsaan timur pada hari jum’at
legi, jam 10 pagi bung Karno didamping Bung Hatta membacakan naskah
proklamasi yang berisi :

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan
seksama dan dalam empo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno Hatta

1. HUBUNGAN ANTARA PANCASILA, UUD 1945 DAN PROKLAMASI

Pancasila, UUD 1945 dan proklamasi merupakan satu kesatuan dasar Negara yang
juga merupakan syarat membentuk suatu Negara. Adapun hubungan satu sama lain,
sebagai berikut :

1) Hubungan Antara Pancasila dan UUD 1945

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bersama dengan Undang-Undang dasar


1945 diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II No.7, ditetapkan oleh
PPKI tanggal 18 agustus 1945. Inti pembukaan pada hakikatnya terdapat pada
Alenia ke empat sebab segala aspek penyelenggaraan Negara yang berdasarkan
pancasila terdapat pada alenia tersebut.

Oleh karena itu, dalam pembukaan inilah secara formal yuridis pancasila ditetapkan
sebagai dasar filasafat Negara Republik Indonesia. Dengan dicantumkannya
pancasila secara formal dalam pembukaan UUD 1945, maka pancasila memperoleh
kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan
bernegara adalah perpaduan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu
perpaduan asas-asas cultural, religious dan asas kenegaraan yang unsurnya terdapat
pada pancasila.

Jadi berdasarkan tempat terdapatnya pancasila secara formal dapat disimpulkan


sbagai berikut :

 Bahwa rumusan pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah


seperti tercantum dalam pembukaa UUD 1945 alenia IV.
 Pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertian ilmiah merupakan Pokok Kidah
Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia mempunyai dua
macam kedudukan yaitu : sebagai dasarnya, Karena pembukaan UUD 1945
itulah yang memberikan factor-faktor mutlak bagi adanya tertib hukum
Indonesia, dan sebagai memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut
sebagai tertib hukum tertinggi
 Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain sebagai mukadimah
dari UUD 1945 dalam kesaun yang tidak dapat dipisahkan juga berkedudukan
sebagai suatu yan bereksistensi sendiri, yaitu hakikatnya pembukaan UUD 1945
yng intinya adlah pancasila sebagai sumber dari batang tubuh UUD 1945.

Secara kronologis mteri yang dibahas pertama oleh BPUPKI adaah dasar filasafat
pancasila lalu pembukaan UUD 1945. Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum
Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi,
adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada pancasila, atau dengan kata lain
pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal itu berarti secara material
tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.

2) Hubungan Antara UUD 1945 dengan Proklamasi

Sebagaimana telah ditetapkam dalam ketetapan MPRS/MPR, bahwa pembukaan


UUD 1945 merupakan satu kesatuan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Kebersatuan antara proklamasi dengan pembukaan UUD 1945 dpat dijelaskan
sebagai berikut :
 Disebutkannya kembali pernyataan Proklamasi Kemerdekaan dalam alenia
ketiga pembukaan menunjukkan bahwa antara Proklamasi dengan pembukaan
merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan
 Ditetapkannya pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 agustus 1945 bersama-
sama dengan ditetapkannya UUD, Presiden dan Wakil Presiden merupakan
realisasi ti ndak lanjut dari proklamasi
 Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya adalah merupakan suatu pernyataan
kemerdekaan yang lebih terinci dari adanya cita-cita luhur yang menjadi
semangat pendorong ditegakkannya kemerdekaan dalam bentuk Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dengan
berdasarkan asas kerokhanian Pancasila.

Berdasarkan sifat kesatuan antara pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi, maka
sifat hubungan antara pembukaan dengan Proklamasi adala sebagai berikut :

Pertama, memberikan ppenjelasan terhadap dilaksanakannya proklamasi pada


tanggal 17 agustus 1945, yaitu menegakkan hak kodrat dan hak moral dari setiap
bangsa akan kemerdeekaan, dan demi inilah maka bangsa Indonesia berjuang, terus
menerus sampai bangsa Indonesia mencapai pintu gerbang kemerdekaan.

Kedua, memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya proklamasi, yaitu bahwa


perjuangan gigih bangsa Indonesia dalam menegakkan hak kodrat dan hak moral
itu adalah sebagai gugatan dihadapan bangsa-bangsa didunia terhadap adanya
penjajahan atas bangsa Indonesia, yang tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
prikeadilan.

Ketiga, memberikan pertanggung jawaban terhada dilaksanaknnya proklamasi,


yaitu bahwa kemerdekaan bang sa Indonesia yang diperaoleh dari melalui
perjuangan luhur, disusun dalam suaut undang-undang dasara Negara Indonesia
yang terbentuk dalam suatu susunan Negara republic Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada pancasila.

Anda mungkin juga menyukai