Istilah pancasila berasal dari bahasa sansekerta yang memiliki dua macam arti yaitu:
“panca” artinya lima, “sila” vocal i pendek artimya batu sendi, alas, atau dasar,
“siila”, vocal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
yang senonoh”.
Mohammad Yamin
Prof. Dr. Soepomo
Ir. Soekarno
Sidang ini menghasilkan dasar negara yang dicantumkan dalam piagam Jakarta.
Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari : Ir. Soekarno, Wachid
Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai
Abdul Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim yang juga
tokoh Dokuriti Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan untuk membahs pidto
serta usul-usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang
Badan Penyelidik.
Adapun rumusan pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta antara lain :
c) Persatuan Indonesia
d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
Keputusan penting dalam rapat ini anara lain: tanggal 10 juli diambil keputusan
tentang bentuk Negara, membentuk panitia perancangan Undang-Undang Dasar
yang diketuai oleh Ir. Soekarno, membentuk panitia ekonomi dan keuangan yang
diketuai oleh Drs. Moh. Hatta, dan juga membentuk panitia pembelaan tanah air
diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso.
Pada tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga
Undang-Undang dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:
Karena perbedan antara golongan tua dan golongan pemuda tentang hari
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan sehingga Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta
diamankan oleh para pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh
jepang. Kelompok muda menginginkan dilakukannya proklamasi kemerdekaan
secepatnya, tapi golongan tua menginginkan tanggal yang sesuai dengan yang
diinginkan jepang. Setelah berapa lama berdiskusi di rengas dengklok golongan tua
dan golongan pemuda setuju untuk proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di
Jakarta.
Dan akhirnya pada 17 Agustus 1945 di jalan pegangsaan timur pada hari jum’at
legi, jam 10 pagi bung Karno didamping Bung Hatta membacakan naskah
proklamasi yang berisi :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan
seksama dan dalam empo yang sesingkat-singkatnya.
Soekarno Hatta
Pancasila, UUD 1945 dan proklamasi merupakan satu kesatuan dasar Negara yang
juga merupakan syarat membentuk suatu Negara. Adapun hubungan satu sama lain,
sebagai berikut :
Oleh karena itu, dalam pembukaan inilah secara formal yuridis pancasila ditetapkan
sebagai dasar filasafat Negara Republik Indonesia. Dengan dicantumkannya
pancasila secara formal dalam pembukaan UUD 1945, maka pancasila memperoleh
kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan
bernegara adalah perpaduan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu
perpaduan asas-asas cultural, religious dan asas kenegaraan yang unsurnya terdapat
pada pancasila.
Secara kronologis mteri yang dibahas pertama oleh BPUPKI adaah dasar filasafat
pancasila lalu pembukaan UUD 1945. Jadi berdasarkan urut-urutan tertib hukum
Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang tertinggi,
adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada pancasila, atau dengan kata lain
pancasila sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Hal itu berarti secara material
tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Berdasarkan sifat kesatuan antara pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi, maka
sifat hubungan antara pembukaan dengan Proklamasi adala sebagai berikut :