Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENURUNAN NON REVENUE WATER (NRW)

KEHILANGAN AIR KOMERSIAL (COMMERCIAL LOSSESS)

DI PDAM CABANG KARAWANG

Disusun Olrh :
Fitri Dwi Oktaviani
Staff Distribusi

PDAM TIRTA TARUM


KARAWANG
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penurunan Non Revenue Water (NRW)
Kehilangan Air Komersial (Commercial Lossess) di PDAM Tirta Tarum Cabang Karawang”
Secara tepat waktu

Makalah Penurunan Non Revenue Water (NRW) Kehilangan Air Komersial


(Commercial Lossess) di PDAM Tirta Tarum Cabang Karawang Secara Komersial disusun guna
memenuhi tugas pembuatan makalah.

Penulis mengucapkan terimakash sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. H. M Soleh, MM


selaku Direktur Utama , Ibu Dwi Yulianingsih, SE selaku Direktur Umum dan Bapak Didi
Mulyadi, S,ST Selaku Direktur Teknik Tugas yang telah penulis buat dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekunin penulis. Penulis mengucapkan
Terimakash kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini

Karawang, Oktober 2020

Fitri Dwi Oktaviani

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2

C. Maksud Dan Tujuan........................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian dan Fungsi Non Revenue Water....................................................................................3

B. Penyusunan Neraca Air...................................................................................................................5

C. Laporan Cabang Karawang.............................................................................................................6

D. Neraca Air.......................................................................................................................................7

E. Faktor Kehilangan air non-fisik.......................................................................................................9

F. Sumber Kehilangan Air Non-Fisik................................................................................................10

G. Strategi Potensial Penurunan NRW...............................................................................................12

- Strategi Pengendalian Kehilangan Air Komersial..........................................................................13

BAB III..........................................................................................................................................16
KESIMPULAN..............................................................................................................................16

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air minum merupakan kebutuhan pokok dan salah satu kekayaan yang mutlak
dibutuhkan oleh manusia bagi kelangsungan hidup, memelihara Kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu kewajiban pemerintah daerah kepada masyarakat
yang membutuhkan air minum adalah memberikan pelayanan penyediaan air minum,
biasanya berbentuk Perusahaan Air Minum (PDAM). Masalah yang paling besar dan selalu
terjadi dalam pengelolaan air minum adalah kehilangan air atau Air Tidak Berekening (Non
Revenue Water/ NRW). NRW merupakan selisih antara volume input sistem dan konsumsi
resmi berekening (Putra, 2009). Berdasarkan bentuknya, kehilangan air dapat dibedakan
menjadi dua yaitu kehilangan air non fisik dan kehilangan air fisik.
Berdasarkan bentuknya, kehilangan air dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Kehilangan air Non-fisik (Teknis) :
a. Ketidakakuratan Meter Pelanggan
b. Kesalahan Penanganan Data
c. Input Data Masih menggunakan Manual
d. Pembacaan Meter Pelanggan Masih Manual
2. Kehilangan air non fisik (Komersial).
a. terjadinya kebocoran pada pipa
b. limpahan tangki reservoir
Berdasarkan data Laporan Teknik PDAM Tirta Tarum Karawang 2020, PDAM Tirta
Tarum Karawang tahun 2020 pada bulan agustus data prosentase untuk NRW PDAM
Cabang Karawang mencapai sekitar 30.72%. Tingkat kehilangan air yang sangat
memperngaruhi kemampuan suplai air minum PDAM terhadap Konsumen. Semakin besar
kehilangan air yang terjadi di PDAM Cabang Karawang semakin menurun kemampuan
suplai air. Masalah yang paling besar dan selalu terjadi dalam pengelolaan air minum
adalah kehilangan air atau Air Tidak Berekening (Non Revenue Water/ NRW). NRW

1
merupakan selisih antara volume input sistem dan konsumsi resmi berekening (Putra,
2009).

Berdasarkan Hal tersebut di atas maka Tindakan yang diperlukan untuk mengurangi
tingkat kehilangan air ialah mengidentifikasi seberapa besar dan dimana kehilangan air
terjadi serta kerugian finansial akibat kehilangan air tersebut. Besarnya nilai finansial
kerugian akibat kehilangan air komersial merupakan alasan yang kuat mengapa harus
dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat kehilangan air komersial pada PDAM.
Unsur-unsur penyebab kehilangan air komersial perlu dilakukan guna melakukan
pendekatan langkah-langkah pengendalian kehilangan air yang sesuai. Pengendalian
kehilangan air yang sesuai dengan masalah yang dihadapi sangat diperlukan guna mencapai
hasil yang maksimal.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1. Mengidentifikasi masalah yang menyebabkan tingkat Non Revenue Water di
PDAM Cabang Karawang ?
2. Mengatasi dan pengendalian kehilangan air atau NRW yang terjadi di PDAM
Tirta Tarum Cabang Karawang ?

C. Maksud Dan Tujuan


 Untuk menurunkan tingkat kehilangan air atau NRW yang terjadi di PDAM Tirta
Tarum Karawang
 Identifikasi tingkat kehilangan air atau NRW yang terjadi di PDAM Tirta Tarum
Cabang Karawang dan strategi pengendalian kehilangan air komersial.
D. Lokasi Perencaana
Adapun lokasi yang akan dilaksanakan untuk penurunan NRW dimaksud yaitu PDAM
Cabang Karawang

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Non Revenue Water


Terdapat berbagai istilah yang digunakan untuk mengklasifikasikan kehilangan air
yang sering kali membingungkan. Misalnya perbedaan antara kehilangan air (water lost)
dan air yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, atau Non Revenue Water (NRW). Non
revenue water merupakan selisih antara jumlah air yang diproduksi dengan air yang terjual
atau yang didistribusikan kepada pelanggan melalui meter air. Oleh karena itu, jumlah air
yang didistribusikan secara cuma-cuma (melalui meter air) plus NRW dapat dipakai untuk
memperkirakan jumlah total produksi air yang dapat digunakan (non-revenue producing
water). Sedangkan air yang hilang (lost water) adalah air yang terdistribusi dalam bentuk
kebocoran (leaks) dan penggunaan lainya secara ilegal. Perbedaan antara NRW dan air
yang hilang (lost water) menunjukkan bahwa sebagian dari NRW merupakan pemanfaatan
yang produktif misalnya, untuk pemadam kebakaran, kebersihan jalan dan taman, serta
pengabaian jumlah air pada saat pembacaan meter air (Putra and Nopriansyah, 2014).
NRW juga merupakan suatu indikator yang menunjukkan kinerja dari manajemen air,
semakin tinggi nilai NRW mengindikasikan buruknya manajemen yang dilakukan
(Frauendorfer and Liemberger, 2010). NRW atau air yang hilang biasanya dinyatakan
dalam persentase terhadap produksi air total, akan tetapi apabila nilai-nilai tersebut
dibandingkan antara satu sistem dengan sistem yang lainya dapat memberikan gambaran
yang menyesatkan.
Non Revenue Water (NRW) (2014) berdasarkan sifatnya kehilangan air dapat dibedakan
menjadi tiga bagian besar , yaitu :

1. Kehilangan air terencana


Kehilangan air yang dimanfaatkan untuk kelancaran operasi dan pemeliharaan
fasilitas penyediaan air minum.

3
2. Kehilangan air percuma
Kehilangan air yang menyangkut aspek komponen fasilitas penyediaanair minum,
baik dalam pengolahan, operasional serta penggunaan oleh konsumen yang tidak
terkendali
3. Kehilangan air incidental
Kehilangan air akibat adanya bencana yang terjadi diluar kemampuan manusia yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Sedangkan berdasarkan bentuknya, kehilangan air dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Kehilangan Air Fisik
Kehilangan air fisik dalah hilangnya sejumlah air minum pada proses penyediaan,
pendistribusian dan pelayanan air minum PDAM yang diperlihatkan oleh adanya
aliran air secara fisik yang keluar dari sistem jaringan pipa distribusi dan pelayanan
PDAM. Penyebab terjadinya kehilangan air secara fisik yaitu :Kebocoran pada Pipa
Transmisi dan Distribusi
1. Faktor Teknis, antara lain :
a. Kehilangan air pada pipa distribusi dan perlengkapannya
b. Kehilangan air pada pipa dinas dan komponen instalasi Sambungan Rumah
(SR) sebelum meter air.
c. Penggunaan fire hydrant, pengurasan jaringan pipa, penggunaan air instalasi
produksi.
2. Faktor Non Teknis, antara lain:
a. Sambungan tidak terdaftar/illegal.
b. Kecurangan pelanggan (pemasangan pipa by-pass di instalasi Sambungan
Rumah).
Kehilangan air fisik terjadi disemua jaringan distribusi, bahkan di jaringan baru.
Kehilangan fisik mencakup total volume kehilangan air dikurangi kehilangan non-fisik/
Komersial dikarenakan kebocoran pipa transmisi dan distribusi. Kebocoran ini mudah
dideteksi dan perbaikan relative lebih cepat. Selain itu, kebocoran disebabkan adanya
kebocoran pipa dinas sampai meter pelanggan, serta kebocoran atau luapan air pada reservoir

4
dimana kebocoran lebih sulit dideteksi demikian membuat lebih besarnya volume kehilangan
fisik
2. Kehilangan air non fisik merupakan hilangnya sejumlah air minum pada proses
pendistribusian dan pelayanan air minum kepada pelanggan PDAM yang tidak
diperlihatkan oleh adanya aliran air secara fisik yang keluar dari sistem jaringan
pipa distribusi dan pelayanan PDAM. Penyebab terjadinya Kehilangan air non fisik
yaitu:
1. Faktor Teknis, antara lain :
a. Meter air tidak akurat Salah satu penyebab kehilangan air komersial yang
paling banyak ditemui adalah akurasi meter. Meter air mekanikal, yang
didalamnya terdapat roda atau gigi yang terbuat dari bahan plastik, seiring
dengan usia akan aus, dan menyebabkan meter air mencatat lebih rendah dari
pemakian semestinya. Oleh sebab itu meter harus secara berkala diteraulang
(re-kalibrasi) Meter air jenis ultra sonic dan magnetic tidak terlalu terpengaruh
ketelitiannya oleh usia meter. Kualitas air yang buruk juga merupakan salah
satu penyebab turunnya kinerja meter air. Bisa lebih cepat memburuk apabila
airnya agresif. Pengendapan kotoran bisa mempengaruhi mekanik meter,
sehingga meter gagal mencatat aliran.
4. Faktor Non Teknis, antara lain :
a. Kesalahan pembacaan angka pada meter air Sambungan Rumah (SR)
b. Kesalahan pencatatan hasil pembacaan meter air Sambungan Rumah (SR)
c. Kesalahan perhitungan hasil pembacaan meter air Sambungan Rumah (SR)
d. Hasil pembacaan meter air Sambungan Rumah (SR) yang diperkirakan
e. Meter air Sambungan Rumah (SR) tidak dibaca
f. Kecurangan pelanggan (meter air ditempel magnit, ditusuk jarum, ditetesi
larutan garam, dimiringkan, dibalik dsb)

B. Penyusunan Neraca Air


Secara sederhana, pengertian neraca air adalah suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk memperhitungkan air yang dimasukkan ke dalam sistem distribusi dan

5
pendistribusiannya, baik yang dapat dilacak penggunaannya maupun yang hilang. Neraca
air sebaiknya dilakukan setiap tahun sekali. Manfaat neraca air adalah:

1. Untuk memahami ke mana saja perginya air yang disuplai ke dalam sistem jaringan
distribusi.
2. Menghasilkan data-data yang andal untuk perhitungan keuangan/bisnis.
3. Mengungkap ketersediaan/keandalan data dan tingkat pemahaman terhadap situasi
NRW.
4. Menciptakan kesadaran tentang adanya masalah NRW.
5. Sebagai petunjuk langsung menuju perbaikan.
6. Alat untuk komunikasi dan benchmarking, karena menggunakan indikator-indikator
yang disepakati, seragam dan dapat diperbandingkan di seluruh dunia.

C. Laporan Cabang Karawang


Untuk Hasil laporan bulan Agustus Cabang Karawang dapat kita lihat untuk Air
distribusi pada bulan agustus sebesar 956.501 m3, Air Terjual sebesar 662.623 m3 sehingga
mendapatkan hasil untuk prosentase hasil untuk NRW 30.72%. Hasil dari laporan bulan
Agustus selanjutnya membuat Neraca air mampu merinci dan mengidentifikasi komponen-
komponen dalam NRW dengan baik.

6
Tabel 1. Laporan Distribusi Cabang Karawang

D. Neraca Air
Neraca air merupakan kesetimbangan antara jumlah air yang disuplai dengan jumlah
air yang di didistribusikan atau juga dapat dimaknai sebagai persebaran air yang disuplai

Neraca air dihitung berdasarkan data hasil laporan distribusi Cabang Karawang.
Menghitung neraca air sangat penting karena neraca air merupakan kerangka untuk menilai
tingkat kehilangan air ataupun besaran kehilangan air baik secara fisik ataupun non fisik.
Hasil Perhitungan neraca air disajikan pada Tabel 2 yang diperoleh dengan perhitungan
berikut :

Menentukan Volume Input Sistem

Volume input system merupakan jumlah air yang distribusikan selama 1 bulan yang
kemudian di rata-ratakan.

Volume input sistem = 956.501 m3/bulan

7
Menentukan konsumsi resmi

Konsumsi resmi merupakan jumlah air dari konsumsi bermeter berekening dan
konsumsi bermeter tak berekening. Konsumsi bermeter berekening adalah volume air pada
rekening tagihan pelanggan. Sedangkan untuk konsumsi tak bermeter tak berekening
adalah volume air yang digunakan untuk kepentingan pada instansi, pemeliharaan dan
perbaikan jaringan.

Konsumsi bermeter berekening = 662.623 m3/bulan


Konsumsi tak bermeter tak berekening = 30.091 m3/bulan

Menghitung kehilangan air


Kehilangan air = Volume Input – Konsumsi Resmi
= 956.501 – 692.714
= 263.787 m3/bulan
Menentukan Kehilangan Air Fisik
Kehilangan Air Fisik = Kehilangan air – Kehilangan non fisik
= 268.787 – 1.135
= 262.652 m3/bulan

Menyusun Neraca Air

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai tiap komponen kemudian dimasukkan pada
kolom tabel neraca air yang disajikan dalam table dibawah ini.

8
Tabel 2. Neraca Air

Hasil dari tabel di atas adapun indikator atau faktor yang dapat terjadinya kehilangan air
non fisik.

E. Faktor Kehilangan air non-fisik


Kehilangan air non-fisik merupakan kehilangan air yang Sebagian besar disebabkan
oleh factor-faktor non teknis yang sulit dilacak maupun ditanggulangi karena menyangkut
masalah kompleks baik didalam maupun diluar PDAM itu sendiri. Kehilangan air non-fisik
merupakan kehilangan air yang terpakai tetapi tidak dapat dipertanggung jawabkan
penggunaanya karena berbagai alasan.

Penyebab kehilangan air non-fisik biasanya dikarenakan Commericial Lossess yang


disebabkan oleh pelanggan yang tak terdaftar, adanya sambungan illegal maupun adanya

9
manipulasi ataupun penipuan dan lain sebagainya. Metering Losses disebabkan oleh
pembacaan meteran yang salah, tertimbunnya meteran, kesalahan pengujian meteran dll.

Kesalahan penanganan data juga dikatagorikan termasuk dalam contoh kehilangan


non-fisik yang meliputi :

1. Ketidakakuratan Meter:
- Meter pelanggan buram dan tidak dapat dibaca
- Kerusakan water meter pada pelanggan
- Angka register tidak jelas.
2. Pembacaan Atau Pencatatan Meter :
- Pada saat pembacaan meter yang salah atau tidak dibaca oleh petugas pembaca meter
sehingga pembacaan meter tersebut hanya di estimasi.
- Rumah terkunci sehingga tidak ada akses pembaca meter untuk membaca meter
pelanggan
- Pelanggan mencatat sendiri meternya dan pembaca meter tidak mempunyai akses
untuk membaca
- Kesengajaan tidak melakukan pembacaan meter pelanggan
3. Kesalahan administrasi;
- Kesalahan pembuatan rekening
- Kesalahan data base pelanggan
- Kesalahan pengumpulan dan Transfer Data.

F. Sumber Kehilangan Air Non-Fisik


Secara umum, sumber-sumber kehilangan air sama pada setiap sistem. Potensi
untuk menghasilkan kehilangan air juga tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Sumber-sumber kehilangan air antara lain:
1. Meter Air
Meter air merupakan alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya aliran air
secara kontinue pada suatu sistem kerja yang dilengkapi dengan unit penghitung dan
indikator pengukur sebagai tanda dari volume air yang lewat.

10
Adapun tujuan meter air yang digunakan pada sistem penyediaan air minum yaitu:
a. untuk melihat jumlah produksi air;
b. untuk melihat besarnya pemakaian air keperluan pelanggan;
c. untuk melihat besarnya pemakaian air konsumen, termasuk kepentingan sosial;
d. untuk mendapat nilai tarif air;
e. untuk dapat memperhitungkan rekening pelanggan
f. untuk memperkirakan besar kehilangan air dari sistem instalasi keseluruhan;
g. untuk kebutuhan penelitian/pengendalian.
Berdasarkan hasil pengujian yang pernah dilakukan, menunjukkan bahwa meter air
tidak selalu dapat diandalkan kebenaran penunjukkannya. Faktanya untuk beberapa
kondisi sistem pengaliran air, meter air memperlihatkan kurangnya ketelitian saat
beroperasi. Selain kecepatan aliran, udara juga dapat mempengaruhi ketelitian suatu meter
air. Jika instalasi penyaluran air minum yang bekerja secara periodik namun pada saat
operasi berhenti, maka sejumlah udara akan masuk ke dalam pipa distribusi melalui celah-
celah pipa atau katup yang tidak tertutup sempurna maupun dari pipa yang bocor. Hal
tersebut menyebabkan aliran udara dalam meter air akan memutar dial meter dengan
cepat. Peristiwa ini sering terjadi dan ditemui di lapangan pada meter air pelanggan.
Tekanan yang bekerja pada pipa akan menentukan kecepatan suatu aliran dalam pipa
sehingga akan mempengaruhi besarnya starting flow. Starting flow dapat diartikan
sebagai debit aliran terkecil yang diperlukan untuk dapat menggerakan alat penghitung
meter air. Kecepatan aliran di bawah starting flow akan mengakibatkan air tidak tercatat
pada meter air.
2. Sambungan Liar (Illegal Connection) Sambungan liar terjadi dengan cara menapping
pipa pelayanan tanpa diketahui oleh pihak perusahaan air minum. Hal ini bertujuan agar
pemakaian air tidak tercatat sehingga tidak perlu adanya pembayaran rekening.
Terjadinya sambungan liar merupakan salah satu sumber kehilangan air yang sulit
dilacak karena hal ini biasanya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggungjawab.
3. Kesalahan Administrasi seperti penagihan yang kurang tertib dan tidak sesuai dengan
sistem yang telah ditetapkan, kesalahan pembacaan meter dan pencatatan meter,

11
kesalahan pada pembukuan, proses pembuatan rekening ataupun karena petugas
pembaca meter yang tidak membaca dengan benar. Kesalahan administrasi dapat
mengacaukan pencatatan dan sulit untuk dikendalikan. Jumlah pemakaian air menjadi
tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga air yang didistribusi dengan yang
terpakai menjadi tidak jelas. Selain itu, pemakaian untuk infrastruktur seperti hidran,
taman-taman kota juga seringkali tidak diketahui secara pasti jumlah pemakaiannya
karena tidak ada meter air.
4. Faktor sosial budaya dapat menjadi penyebab terjadinya kehilangan air. Konsumen dan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tidak jarang melakukan kecurangan yang
menjadi sumber munculnya kehilangan air. Bentuk-bentuk kecurangan yang sering
ditemui dan dilakukan antara lain:
1) Pemakaian tanpa meter air
2) Adanya sambungan liar
3) Terdapat sambungan ganda sebelum meter air
4) Meter air yang dimodifikasi
5) Melepas meter air saat pengaliran kemudian dipasang lagi
6) Merusak cara kerja meter air serta meletakkan magnet di dekat dial

Semua bentuk kecurangan tersebut dilakukan dengan tujuan agar angka tercatat lebih
kecil sehingga pembayaran menjadi murah. Kecurangan yang terjadi menunjukkan masih
kurangnya kesadaran masyarakat dan juga kesadaran untuk melapor. Selain itu, kondisi
sosial para pegawai perusahaan pun tidak jarang ada yang kurang bertanggungjawab.
Petugas pembaca meter air yang merupakan ujung tombak perusahaan, jika kurang
bertanggungjawab akan mempengaruhi pendapatan yang sebenarnya. Diperlukan pihak-
pihak dari perusahaan yang bertanggungjawab dan tegas untuk mencegah terjadinya
kecurangan tersebut.

G. Strategi Potensial Penurunan NRW


Untuk menentukan strategi langkah potensial penurunan NRW perlu dilakukan
analsis kehilangan air yang terjadi. Penyebab kehilangan air harus terukur, sedapat

12
mungkin harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif. Karena sesuatu yang tidak bisa diukur
tidak bisa dikendalikan. Berikut adalah beberapa Langkah pengendalian atau program yang
dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat NRW dari segi Kehilangan Air Non-Fisik.

- Strategi Pengendalian Kehilangan Air Komersial


Terdapat komponen penting dalam penurunan kehilangan non fisik atau komersial;
a. Pembacaan Meter pelanggan
Untuk pengendalian pembacaan meter pelanggan ada beberapa hal yang dapat dilakukan
antara lain :
- Penggantian meter yang tidak bisa dibaca dan melakukan relokasi atau penempatan
meter air SR pada pelanggan dengan rumah yang memiliki akses yang sulit untuk
pembacaan meter air ( rumah terkunci, rumah kosong, terhalangan manhole. Meter
air dapat dipindahkan dekat pagar dan mengunakan meter air vertikal untuk
memudahkan pembacaan dari luar pagar.
- Pengawasan dengan system random sampling (pengambilan sampel secara acak)
- Menghindari penaksiran pembacaan meter (tidak membaca meter air)
- Penggunaan peralatan pembacaan meter elektronik
b. Ketidakakuratan meter Pelanggan
- Menggantian meter pelanggan buram dan tidak dapat dibaca agar dapat mempermudah
pembacaan meter air oleh petugas.
- Selain dilakukan langkah-langkah pencegahan ketidak akuratan pembacaan pada meter
pelanggan perlu dilakukan pula test akurasi meter pelanggan. Test akurasi meter
pelanggan dilakukan untuk mengetahui NRW di zona yang ingin diketahui yang
disebabkan oleh ketidakakuratan meter pelanggan. Umur kerja rata-rata sebuah meter
air yaitu 3 tahu, oleh karena itu untuk menjamin akurasi meter air yang terpasang maka
diperlukan teraulang secara berkala atau bisa dilakukannya pengujian akurasi meter
pelanggan dengan menggunakan portable water meter test benches yang dilakukan
langsung dilapangan.
c. Penggantian Meter Pelanggan

13
Untuk menekan tingkat NRW di seluruh jaringan PDAM, maka penggantian meter
pelanggan perlu diprioritaskan terhadap laporan meter macet tidak jalan, meter buram
yang tidak terbaca dan meter rusak lainnya. Sedangkan penggantian meter yang masih
jalan perlu diprioritaskan terhadap meter yang tidak akurat bedasarkan hasil penelitian
yan memadai terhadap semua jenis meter dan usia meter seluruh pelanggan PDAM.
d. Mengurangi kehilangan air non-fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara baik melalui
sektor administrasi :
1. Kesalahan Pembuatan Rekening.
- Data Base Pelanggan dimutakhirkan secara berkala.
2. Pemutakhiran Data Base Pelanggan, Walapun tidak secara langsung mengurangi
kehilangan air. Tetapi mempunyai potensi untuk peningkatan pendapatan dan
mempermudah untuk melakukan input sistem dilapangan dan meminimalisasi
kesalahan data base pelanggan yaitu :
- Menjaga koordinasi antara bagian administrasi pelanggan dan bagian GIS
dengan petugas pelanggan.
- Secara beerkala melakukan survei pelanggan dan jaringan.
- Melakukan inspeksi melalui pertugas pembaca meter air.
3. Kesalahan Pengumpulan dan Transfer Data
Kesalahan pada tahap pengumpulan dan transfer data menjadi kesalahan-kesalahan
berikutnya. Jika data yang dipakai untuk Analisa data merupakan data keliru atau
manipulasi maka hasilnya juga akan menyimpang.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan pengumpulan dan
transfer data yaitu dengan cara :
- Membuat program pencatatan dan pengumpulan data yang terintegritas dengan
system data base
- Verifikasi data
Adapun upaya untuk menurunkan kehilangan administratif perlu memperhatikan
unsur-unsur sebagai berikut :
- Meningkatkan data base pelanggan
- Memasang atau memperbaiki meter pelanggan

14
- Mendeteksi pemakain ilegal, pencurian dan kecurangan
- Pengawasan pembacaan meter
- Berkomunikasi dengan pelanggan dan mengurangi kebocoran pada kran umum

15
BAB III

KESIMPULAN

Penyebab terjadinya kehilangan air komersial di PDAM Cabang Karawang bisa


disebabkan karena kehilangan air non fisik yaitu ketidakakuratan akurasi meter, ketersedian
peralatan, kesalahan pada administrasi, dan sumber daya manusia.

Adapapun cara pengendalian kehilangan air ini dapat dilakukan untuk mengurangi
besarnya NRW harus dilaksanakan sesuai dengan jenis kehilangan air yang terjadi.
Kehilangan air non fisik dapat ditanggulangi dengan cara Penggantian meter yang tidak
bisa dibaca dan melakukan relokasi atau penempatan air SR pada pelanggan rumah,
Penggantian meter yang tidak bisa dibaca dan melakukan relokasi atau penempatan meter
air dapat dipindahkan dekat pagar dan mengunakan meter air vertikal untuk memudahkan
pembacaan dari luar pagar , diperlukannya uji akurasi meter pelanggan, penggantian meter
pelanggan perlu diprioritaskan terhadap laporan meter macet tidak jalan, meter buram yang
tidak terbaca dan meter rusak dan Pemutakhiran Data Base Pelanggan, Walapun tidak
secara langsung mengurangi kehilangan air. Tetapi mempunyai potensi untuk peningkatan
pendapatan dan mempermudah untuk melakukan input sistem dilapangan
Namun demikian penurunan dan pengendalian NRW lebih mudah dan efektif jika
mulai dengan upaya penurunan Kehilangan Air Non-fisik secara administrasi dengan
beberapa pertimbangan antara lain :
- Investasi yang rendah dan mempunyai jangka waktu pengembalian yang singkat.
- Penurunan kehilangan administratif relatif lebih mudah dari pada penurunan
kehilangan air fisik.
- Peningkatan pendapatan dapat membantu pembiyaan pengurangan kehilangan fisik

16

Anda mungkin juga menyukai