Disusun Olrh :
Fitri Dwi Oktaviani
Staff Distribusi
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penurunan Non Revenue Water (NRW)
Kehilangan Air Komersial (Commercial Lossess) di PDAM Tirta Tarum Cabang Karawang”
Secara tepat waktu
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
A. Pengertian dan Fungsi Non Revenue Water....................................................................................3
D. Neraca Air.......................................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................16
KESIMPULAN..............................................................................................................................16
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air minum merupakan kebutuhan pokok dan salah satu kekayaan yang mutlak
dibutuhkan oleh manusia bagi kelangsungan hidup, memelihara Kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Salah satu kewajiban pemerintah daerah kepada masyarakat
yang membutuhkan air minum adalah memberikan pelayanan penyediaan air minum,
biasanya berbentuk Perusahaan Air Minum (PDAM). Masalah yang paling besar dan selalu
terjadi dalam pengelolaan air minum adalah kehilangan air atau Air Tidak Berekening (Non
Revenue Water/ NRW). NRW merupakan selisih antara volume input sistem dan konsumsi
resmi berekening (Putra, 2009). Berdasarkan bentuknya, kehilangan air dapat dibedakan
menjadi dua yaitu kehilangan air non fisik dan kehilangan air fisik.
Berdasarkan bentuknya, kehilangan air dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Kehilangan air Non-fisik (Teknis) :
a. Ketidakakuratan Meter Pelanggan
b. Kesalahan Penanganan Data
c. Input Data Masih menggunakan Manual
d. Pembacaan Meter Pelanggan Masih Manual
2. Kehilangan air non fisik (Komersial).
a. terjadinya kebocoran pada pipa
b. limpahan tangki reservoir
Berdasarkan data Laporan Teknik PDAM Tirta Tarum Karawang 2020, PDAM Tirta
Tarum Karawang tahun 2020 pada bulan agustus data prosentase untuk NRW PDAM
Cabang Karawang mencapai sekitar 30.72%. Tingkat kehilangan air yang sangat
memperngaruhi kemampuan suplai air minum PDAM terhadap Konsumen. Semakin besar
kehilangan air yang terjadi di PDAM Cabang Karawang semakin menurun kemampuan
suplai air. Masalah yang paling besar dan selalu terjadi dalam pengelolaan air minum
adalah kehilangan air atau Air Tidak Berekening (Non Revenue Water/ NRW). NRW
1
merupakan selisih antara volume input sistem dan konsumsi resmi berekening (Putra,
2009).
Berdasarkan Hal tersebut di atas maka Tindakan yang diperlukan untuk mengurangi
tingkat kehilangan air ialah mengidentifikasi seberapa besar dan dimana kehilangan air
terjadi serta kerugian finansial akibat kehilangan air tersebut. Besarnya nilai finansial
kerugian akibat kehilangan air komersial merupakan alasan yang kuat mengapa harus
dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat kehilangan air komersial pada PDAM.
Unsur-unsur penyebab kehilangan air komersial perlu dilakukan guna melakukan
pendekatan langkah-langkah pengendalian kehilangan air yang sesuai. Pengendalian
kehilangan air yang sesuai dengan masalah yang dihadapi sangat diperlukan guna mencapai
hasil yang maksimal.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah :
1. Mengidentifikasi masalah yang menyebabkan tingkat Non Revenue Water di
PDAM Cabang Karawang ?
2. Mengatasi dan pengendalian kehilangan air atau NRW yang terjadi di PDAM
Tirta Tarum Cabang Karawang ?
2
BAB II PEMBAHASAN
3
2. Kehilangan air percuma
Kehilangan air yang menyangkut aspek komponen fasilitas penyediaanair minum,
baik dalam pengolahan, operasional serta penggunaan oleh konsumen yang tidak
terkendali
3. Kehilangan air incidental
Kehilangan air akibat adanya bencana yang terjadi diluar kemampuan manusia yang
tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Sedangkan berdasarkan bentuknya, kehilangan air dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Kehilangan Air Fisik
Kehilangan air fisik dalah hilangnya sejumlah air minum pada proses penyediaan,
pendistribusian dan pelayanan air minum PDAM yang diperlihatkan oleh adanya
aliran air secara fisik yang keluar dari sistem jaringan pipa distribusi dan pelayanan
PDAM. Penyebab terjadinya kehilangan air secara fisik yaitu :Kebocoran pada Pipa
Transmisi dan Distribusi
1. Faktor Teknis, antara lain :
a. Kehilangan air pada pipa distribusi dan perlengkapannya
b. Kehilangan air pada pipa dinas dan komponen instalasi Sambungan Rumah
(SR) sebelum meter air.
c. Penggunaan fire hydrant, pengurasan jaringan pipa, penggunaan air instalasi
produksi.
2. Faktor Non Teknis, antara lain:
a. Sambungan tidak terdaftar/illegal.
b. Kecurangan pelanggan (pemasangan pipa by-pass di instalasi Sambungan
Rumah).
Kehilangan air fisik terjadi disemua jaringan distribusi, bahkan di jaringan baru.
Kehilangan fisik mencakup total volume kehilangan air dikurangi kehilangan non-fisik/
Komersial dikarenakan kebocoran pipa transmisi dan distribusi. Kebocoran ini mudah
dideteksi dan perbaikan relative lebih cepat. Selain itu, kebocoran disebabkan adanya
kebocoran pipa dinas sampai meter pelanggan, serta kebocoran atau luapan air pada reservoir
4
dimana kebocoran lebih sulit dideteksi demikian membuat lebih besarnya volume kehilangan
fisik
2. Kehilangan air non fisik merupakan hilangnya sejumlah air minum pada proses
pendistribusian dan pelayanan air minum kepada pelanggan PDAM yang tidak
diperlihatkan oleh adanya aliran air secara fisik yang keluar dari sistem jaringan
pipa distribusi dan pelayanan PDAM. Penyebab terjadinya Kehilangan air non fisik
yaitu:
1. Faktor Teknis, antara lain :
a. Meter air tidak akurat Salah satu penyebab kehilangan air komersial yang
paling banyak ditemui adalah akurasi meter. Meter air mekanikal, yang
didalamnya terdapat roda atau gigi yang terbuat dari bahan plastik, seiring
dengan usia akan aus, dan menyebabkan meter air mencatat lebih rendah dari
pemakian semestinya. Oleh sebab itu meter harus secara berkala diteraulang
(re-kalibrasi) Meter air jenis ultra sonic dan magnetic tidak terlalu terpengaruh
ketelitiannya oleh usia meter. Kualitas air yang buruk juga merupakan salah
satu penyebab turunnya kinerja meter air. Bisa lebih cepat memburuk apabila
airnya agresif. Pengendapan kotoran bisa mempengaruhi mekanik meter,
sehingga meter gagal mencatat aliran.
4. Faktor Non Teknis, antara lain :
a. Kesalahan pembacaan angka pada meter air Sambungan Rumah (SR)
b. Kesalahan pencatatan hasil pembacaan meter air Sambungan Rumah (SR)
c. Kesalahan perhitungan hasil pembacaan meter air Sambungan Rumah (SR)
d. Hasil pembacaan meter air Sambungan Rumah (SR) yang diperkirakan
e. Meter air Sambungan Rumah (SR) tidak dibaca
f. Kecurangan pelanggan (meter air ditempel magnit, ditusuk jarum, ditetesi
larutan garam, dimiringkan, dibalik dsb)
5
pendistribusiannya, baik yang dapat dilacak penggunaannya maupun yang hilang. Neraca
air sebaiknya dilakukan setiap tahun sekali. Manfaat neraca air adalah:
1. Untuk memahami ke mana saja perginya air yang disuplai ke dalam sistem jaringan
distribusi.
2. Menghasilkan data-data yang andal untuk perhitungan keuangan/bisnis.
3. Mengungkap ketersediaan/keandalan data dan tingkat pemahaman terhadap situasi
NRW.
4. Menciptakan kesadaran tentang adanya masalah NRW.
5. Sebagai petunjuk langsung menuju perbaikan.
6. Alat untuk komunikasi dan benchmarking, karena menggunakan indikator-indikator
yang disepakati, seragam dan dapat diperbandingkan di seluruh dunia.
6
Tabel 1. Laporan Distribusi Cabang Karawang
D. Neraca Air
Neraca air merupakan kesetimbangan antara jumlah air yang disuplai dengan jumlah
air yang di didistribusikan atau juga dapat dimaknai sebagai persebaran air yang disuplai
Neraca air dihitung berdasarkan data hasil laporan distribusi Cabang Karawang.
Menghitung neraca air sangat penting karena neraca air merupakan kerangka untuk menilai
tingkat kehilangan air ataupun besaran kehilangan air baik secara fisik ataupun non fisik.
Hasil Perhitungan neraca air disajikan pada Tabel 2 yang diperoleh dengan perhitungan
berikut :
Volume input system merupakan jumlah air yang distribusikan selama 1 bulan yang
kemudian di rata-ratakan.
7
Menentukan konsumsi resmi
Konsumsi resmi merupakan jumlah air dari konsumsi bermeter berekening dan
konsumsi bermeter tak berekening. Konsumsi bermeter berekening adalah volume air pada
rekening tagihan pelanggan. Sedangkan untuk konsumsi tak bermeter tak berekening
adalah volume air yang digunakan untuk kepentingan pada instansi, pemeliharaan dan
perbaikan jaringan.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, nilai tiap komponen kemudian dimasukkan pada
kolom tabel neraca air yang disajikan dalam table dibawah ini.
8
Tabel 2. Neraca Air
Hasil dari tabel di atas adapun indikator atau faktor yang dapat terjadinya kehilangan air
non fisik.
9
manipulasi ataupun penipuan dan lain sebagainya. Metering Losses disebabkan oleh
pembacaan meteran yang salah, tertimbunnya meteran, kesalahan pengujian meteran dll.
1. Ketidakakuratan Meter:
- Meter pelanggan buram dan tidak dapat dibaca
- Kerusakan water meter pada pelanggan
- Angka register tidak jelas.
2. Pembacaan Atau Pencatatan Meter :
- Pada saat pembacaan meter yang salah atau tidak dibaca oleh petugas pembaca meter
sehingga pembacaan meter tersebut hanya di estimasi.
- Rumah terkunci sehingga tidak ada akses pembaca meter untuk membaca meter
pelanggan
- Pelanggan mencatat sendiri meternya dan pembaca meter tidak mempunyai akses
untuk membaca
- Kesengajaan tidak melakukan pembacaan meter pelanggan
3. Kesalahan administrasi;
- Kesalahan pembuatan rekening
- Kesalahan data base pelanggan
- Kesalahan pengumpulan dan Transfer Data.
10
Adapun tujuan meter air yang digunakan pada sistem penyediaan air minum yaitu:
a. untuk melihat jumlah produksi air;
b. untuk melihat besarnya pemakaian air keperluan pelanggan;
c. untuk melihat besarnya pemakaian air konsumen, termasuk kepentingan sosial;
d. untuk mendapat nilai tarif air;
e. untuk dapat memperhitungkan rekening pelanggan
f. untuk memperkirakan besar kehilangan air dari sistem instalasi keseluruhan;
g. untuk kebutuhan penelitian/pengendalian.
Berdasarkan hasil pengujian yang pernah dilakukan, menunjukkan bahwa meter air
tidak selalu dapat diandalkan kebenaran penunjukkannya. Faktanya untuk beberapa
kondisi sistem pengaliran air, meter air memperlihatkan kurangnya ketelitian saat
beroperasi. Selain kecepatan aliran, udara juga dapat mempengaruhi ketelitian suatu meter
air. Jika instalasi penyaluran air minum yang bekerja secara periodik namun pada saat
operasi berhenti, maka sejumlah udara akan masuk ke dalam pipa distribusi melalui celah-
celah pipa atau katup yang tidak tertutup sempurna maupun dari pipa yang bocor. Hal
tersebut menyebabkan aliran udara dalam meter air akan memutar dial meter dengan
cepat. Peristiwa ini sering terjadi dan ditemui di lapangan pada meter air pelanggan.
Tekanan yang bekerja pada pipa akan menentukan kecepatan suatu aliran dalam pipa
sehingga akan mempengaruhi besarnya starting flow. Starting flow dapat diartikan
sebagai debit aliran terkecil yang diperlukan untuk dapat menggerakan alat penghitung
meter air. Kecepatan aliran di bawah starting flow akan mengakibatkan air tidak tercatat
pada meter air.
2. Sambungan Liar (Illegal Connection) Sambungan liar terjadi dengan cara menapping
pipa pelayanan tanpa diketahui oleh pihak perusahaan air minum. Hal ini bertujuan agar
pemakaian air tidak tercatat sehingga tidak perlu adanya pembayaran rekening.
Terjadinya sambungan liar merupakan salah satu sumber kehilangan air yang sulit
dilacak karena hal ini biasanya dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak
bertanggungjawab.
3. Kesalahan Administrasi seperti penagihan yang kurang tertib dan tidak sesuai dengan
sistem yang telah ditetapkan, kesalahan pembacaan meter dan pencatatan meter,
11
kesalahan pada pembukuan, proses pembuatan rekening ataupun karena petugas
pembaca meter yang tidak membaca dengan benar. Kesalahan administrasi dapat
mengacaukan pencatatan dan sulit untuk dikendalikan. Jumlah pemakaian air menjadi
tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga air yang didistribusi dengan yang
terpakai menjadi tidak jelas. Selain itu, pemakaian untuk infrastruktur seperti hidran,
taman-taman kota juga seringkali tidak diketahui secara pasti jumlah pemakaiannya
karena tidak ada meter air.
4. Faktor sosial budaya dapat menjadi penyebab terjadinya kehilangan air. Konsumen dan
pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab tidak jarang melakukan kecurangan yang
menjadi sumber munculnya kehilangan air. Bentuk-bentuk kecurangan yang sering
ditemui dan dilakukan antara lain:
1) Pemakaian tanpa meter air
2) Adanya sambungan liar
3) Terdapat sambungan ganda sebelum meter air
4) Meter air yang dimodifikasi
5) Melepas meter air saat pengaliran kemudian dipasang lagi
6) Merusak cara kerja meter air serta meletakkan magnet di dekat dial
Semua bentuk kecurangan tersebut dilakukan dengan tujuan agar angka tercatat lebih
kecil sehingga pembayaran menjadi murah. Kecurangan yang terjadi menunjukkan masih
kurangnya kesadaran masyarakat dan juga kesadaran untuk melapor. Selain itu, kondisi
sosial para pegawai perusahaan pun tidak jarang ada yang kurang bertanggungjawab.
Petugas pembaca meter air yang merupakan ujung tombak perusahaan, jika kurang
bertanggungjawab akan mempengaruhi pendapatan yang sebenarnya. Diperlukan pihak-
pihak dari perusahaan yang bertanggungjawab dan tegas untuk mencegah terjadinya
kecurangan tersebut.
12
mungkin harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif. Karena sesuatu yang tidak bisa diukur
tidak bisa dikendalikan. Berikut adalah beberapa Langkah pengendalian atau program yang
dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat NRW dari segi Kehilangan Air Non-Fisik.
13
Untuk menekan tingkat NRW di seluruh jaringan PDAM, maka penggantian meter
pelanggan perlu diprioritaskan terhadap laporan meter macet tidak jalan, meter buram
yang tidak terbaca dan meter rusak lainnya. Sedangkan penggantian meter yang masih
jalan perlu diprioritaskan terhadap meter yang tidak akurat bedasarkan hasil penelitian
yan memadai terhadap semua jenis meter dan usia meter seluruh pelanggan PDAM.
d. Mengurangi kehilangan air non-fisik dapat dilakukan dengan beberapa cara baik melalui
sektor administrasi :
1. Kesalahan Pembuatan Rekening.
- Data Base Pelanggan dimutakhirkan secara berkala.
2. Pemutakhiran Data Base Pelanggan, Walapun tidak secara langsung mengurangi
kehilangan air. Tetapi mempunyai potensi untuk peningkatan pendapatan dan
mempermudah untuk melakukan input sistem dilapangan dan meminimalisasi
kesalahan data base pelanggan yaitu :
- Menjaga koordinasi antara bagian administrasi pelanggan dan bagian GIS
dengan petugas pelanggan.
- Secara beerkala melakukan survei pelanggan dan jaringan.
- Melakukan inspeksi melalui pertugas pembaca meter air.
3. Kesalahan Pengumpulan dan Transfer Data
Kesalahan pada tahap pengumpulan dan transfer data menjadi kesalahan-kesalahan
berikutnya. Jika data yang dipakai untuk Analisa data merupakan data keliru atau
manipulasi maka hasilnya juga akan menyimpang.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi kesalahan pengumpulan dan
transfer data yaitu dengan cara :
- Membuat program pencatatan dan pengumpulan data yang terintegritas dengan
system data base
- Verifikasi data
Adapun upaya untuk menurunkan kehilangan administratif perlu memperhatikan
unsur-unsur sebagai berikut :
- Meningkatkan data base pelanggan
- Memasang atau memperbaiki meter pelanggan
14
- Mendeteksi pemakain ilegal, pencurian dan kecurangan
- Pengawasan pembacaan meter
- Berkomunikasi dengan pelanggan dan mengurangi kebocoran pada kran umum
15
BAB III
KESIMPULAN
Adapapun cara pengendalian kehilangan air ini dapat dilakukan untuk mengurangi
besarnya NRW harus dilaksanakan sesuai dengan jenis kehilangan air yang terjadi.
Kehilangan air non fisik dapat ditanggulangi dengan cara Penggantian meter yang tidak
bisa dibaca dan melakukan relokasi atau penempatan air SR pada pelanggan rumah,
Penggantian meter yang tidak bisa dibaca dan melakukan relokasi atau penempatan meter
air dapat dipindahkan dekat pagar dan mengunakan meter air vertikal untuk memudahkan
pembacaan dari luar pagar , diperlukannya uji akurasi meter pelanggan, penggantian meter
pelanggan perlu diprioritaskan terhadap laporan meter macet tidak jalan, meter buram yang
tidak terbaca dan meter rusak dan Pemutakhiran Data Base Pelanggan, Walapun tidak
secara langsung mengurangi kehilangan air. Tetapi mempunyai potensi untuk peningkatan
pendapatan dan mempermudah untuk melakukan input sistem dilapangan
Namun demikian penurunan dan pengendalian NRW lebih mudah dan efektif jika
mulai dengan upaya penurunan Kehilangan Air Non-fisik secara administrasi dengan
beberapa pertimbangan antara lain :
- Investasi yang rendah dan mempunyai jangka waktu pengembalian yang singkat.
- Penurunan kehilangan administratif relatif lebih mudah dari pada penurunan
kehilangan air fisik.
- Peningkatan pendapatan dapat membantu pembiyaan pengurangan kehilangan fisik
16