Anda di halaman 1dari 17

PENGERTIAN

K
Kultur jaringan merupakan suatu metode perbanyakan tanaman yang dilakukan secara
vegetatif, yakni membudidayakan jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang memiliki sifat
yang identik dengan induknya. Di dalam kultur jaringan, bagian tumbuhan yang sering
digunakan untuk diisolasi sehingga bagian-bagian tersebut menjadi bagian yang dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap ialah protoplasma, sel, serta
jaringan atau organ serba steril. Agar bagian-bagian tersebut menjadi sesuai harapan, maka
bagian-bagian tersebut harus ditumbuhkan pada media buatan yang steril, dalam botol steril,
dan kondisi yang aseptik.
TIPE

Istilah kultur jaringan merupakan sebutan umum bagi semua proses perkembangbiakan tanaman secara
vegetatif dan bersifat aseptik yang memanfaatkan botol/wadah yang tembus cahaya. Dalam
pelaksanaanya, terdapat beberapa teknik kultur ini, diantaranya:

a. Kultur Haploid : Kultur haploid merupakan kultur yang memanfaatkan bagian reproduksi dari
tanaman sebagai eksplannya, seperti kepala sari, tepung sari, ovule, dan lainnya sehingga dapat
dihasilkan tanaman haploid.

b. Kultur Protoplasma :Kultur ini memanfaatkan sel yang telah dilepas bagian dinding selnya karena
enzim sebagai eksplannya. Kultur ini dilakukan biasanya untuk kepentingan hibridisasi somatik atau
fungsi sel soma.
TIPE

a. Kultur Kalus : Kultur kalus merupakan teknik kultur yang eksplannya memanfaatkan
sekumpulan sel, misalnya jaringan parenkim.
b. Kultur Suspensi :Pada kultur suspensi, yang dijadikan eksplan biasanya kalus atau
jaringan meristem dalam bentuk sel ataupun agregat. Teknik ini biasanya menggunakan
meda cair dengan pengocokan terus menerus menggunakan shaker.
c. Kultur Organ :Kultur organ memanfaatkan bagian tertentu dari tanaman seperti akar,
pucuk tangkai daun, helaian daun, bunga, buah muda, buku batang, dan lainnya sebagai
eksplan.
d. Kultur BijI : Kultur biji merupakan teknik kultur dengan eksplan berupa biji atau seeding.
METODE
Teknik kultur jaringan dapat dilakukan dengan beberapa
metode. Macam –macam metode ini dapat ditinjau dari
macam media tanam, bahan atau eksplan yang dipakai,
serta cara pemeliharaan. Berdasarkan macam media
tanam yang digunakan, metode kultur dapat dibedakan
menjadi:
a. Metode Padat (Solid Method)
Metode padat merupakan teknik kultur yang memanfaatkan media padat.
Media padat merupakan merupakan media yang mengandung semua komponen
kimia yang dibutuhkan oleh tanaman yang kemudian dipadatkan dengan
menambahkan zat pemadat. Zat tersebut dapat berupa agar-agar batangan, bubuk,
atau kemasan kaleng yang biasanya digunakan untuk media padat pada kultur
jaringan. Metode pada banyak digunakan untuk teknik kloning, menumbuhkan
protoplasma setelah diisolasikan, dan lain sebagainya. Perlu diketahui media yang
terlalu padat dapat menyebabkan akar sukar tumbuh sebab akar sulit menembus
ke dalam media sehingga proses kultur cenderung gagal.
b. Metode Cair (Liquid Method)

Metode cair merupakan teknik kultur yang memanfaatkan media cair.


Media cair ini biasa berupa larutan nutrien tanpa memerlukan zat pemadat.
Pembuatan media ini lebih cepat, namun kurang praktis karena apabila
terlalu cair akan menyulitkan pertumbuhan eksplan menjadi kalus sehingga
keberhasilan sangat minim. Pertumbuhan terssebut tidak terjadi karena
eksplan cenderung tenggelanm. Oleh seba itu, metode cair biasanya hanya
digunakan pada eksplan seperti suspensi sel.
Jika ditinjau berdasarkan bahan atau eksplan yang dipakai,
metode kultur dibedakan menjadi:

Kultur Kultur
Kultur Antera
Meristem Endosperma

Kultur spora,
Kultur Suspensi Kultur
dan lain
Sel protoplasma
sebagainya
Cara Pemeliharaan

Agar eksplan yang ditanam dapat tumbuh dapat tumbuh menjadi


kalus dan kemudiaan menjadi planlet dibutuhkan pemeliharaan
yang rutin dan tepat. Dalam artian, ketika eksplan sudah waktunya
dipindahkan maka harus segera dipindahkan ke lingkungan hidup
luar, jika tidak pertumbuhan eksplan dapat terhenti atau
mengalami browing (tekontaminasi jamur atau bakteri).
TAHAPAN

KULTUR JARINGAN
.
1. Pembuatan Media
2. Inisiasi
• Media merupakan faktor •Proses pengambilan eksplan dari bagian
penting dalam teknik kultur tanaman yang akan dikultur serta inisiasi
pertumbuhan baru disebut inisiasi.
jaingan. Media dapat berupa Sumber eksplan yang harus jelas jenis,
vitamin, garam mineral, maupun spesies, varietas, serta bebas hama dan
hormon. Media yang akan penyakit. Bagian tanaman yang sering
digunakan biasanya harus steril, digunakan untuk keberlangsungan teknik
sehingga sebelum proses kultur ini adalah tunas. Setelah eksplan
dilakukan, media ditempatkan di dipersiapkan, eksplan tersebut dikultur
dengan harapan akan menginisasi
tabung reaksi dan dipanaskan pertumbuhan baru sehingga
dengan autoklaf. Media yang memungkinkan pemilihan bagian
diambil harus dipersiapkan di tanaman yang tumbuhnya paling kuat
greenhouse agar bebas untuk perbanyakan tanaman pada tahap
kontaminan jika dikultur nanti. berikutnya.
4. Multiplikasi
3. Sterilisasi
• Multiplikasi merupakan
•Sterilisasi sangat penting dalam kegiatan memperbanyak
kultur jaringan. Setiap proses
yang dilakukan harus di tempat
calon tanaman baru
yang steril, yakni di laminar dengan menanam eksplan
flow dan menggunakan alat- yang telah dipilih pada
alat yang steril. Peralatan yang media. Untuk mencegah
akan digunakan biasanya lebih gagal tumbuhnya eksplan
dulu disterilisasi dengan proses ini sebaiknya
menyemprotkan etanol. Selain dilakukan pada laminar
itu, orang yang melakukan flow.
teknik kultur juga harus dalam
keadaan steril.
5. Pengakaran 6. Aklimatisasi

•Pengakaran merupakan • Aklimatisasi merupakan tahapan


memindahkan eksplan ke lingkungan
tahapan setelah multiplikasi, luar dari lingkungan hidup in vitro.
fase dimana eksplan Pemindahan dilakukan secara hati-
membentuk akar dan pucuk hati dan bertahap, yakni dengan
tanaman baru yang cukup kuat memberikan sungkup. Sungkup akan
sehingga dapat bertahan hidup dilepaskan jika tanaman baru hasil
kultur sudah dapat berdaptasi
ketika dipindahkan dari dengan lingkungannya. Agar
lingkungan hidup in vitro ke tanaman baru tersebut dapat
lingkungan luar. Peristiwa ini tumbuh sesuai harapan, harus
menandakan bahwa proses dilakukan pemeliharaan yang
prinsipnya cenderung serupa dengan
kultur berjalan dengan baik. pemiliharaan tanaman generatif.
MANFAAT

Kultur jaringan memberikan begitu banyak manfaat terutama


dalam replikasi tanaman yang identik dengan sel induk dalam
jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat. Namun selain
peran tersebut, kultur jaringan juga memiliki beberapa
manfaat lainnya, diantaranya:
Menghasilkan Menghasilkan
tanaman tanaman Melestarirkan
baru yang baru yang plasma induk
lebih unggul bebas virus
Pengadaan Biaya
Pengadaan tanaman baru pengangkutan
tanaman dalam jumlah
tanaman baru
baru tidak banyak dapat
dilakukan
biasanya lebih
bergantung murah dan
pada musim dalam waktu
singkat mudah

Anda mungkin juga menyukai