Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang


sampai dewasa ini.Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara masyarakat
Indonesia dengan masyarakat lain.Nilai-nilai kehidupan tersebut mewujudkan amal
perbuatan dan pembawaan serta watek orang Indonesia.Dengan kata lain masyarakat
Indonesia mempunyai ciri sendiri,yang merupakan kepribadianya.
Dengan nilai-nilai tersebut rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah
kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomi dalam kegiatan kehidupanya
bermasyarakat.Demikianlah mereka melaksanakan kehidupan yang diyakini
kebenaranya.Itulah pandangan hidupnya,karena keyakinan yang telah mendarah
daging itulah maka pancasila dijadikan dasar negara serta ideologi negara.Itulah
kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945
melalui panitia persiapan kemerdekaan Indonesia.
Untuk mewujudkan masyarakat pancasila,diperlukan suatu hukum yang berisi
norma-norma,aturan-aturan atau ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan dan
ditaati oleh setiap warga negara Indonesia.Hukum yang dimaksud adalah UUD 1945
sebagai hukum dasar tertulis di Negara kita.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana hubungan pancasila, UUD 1945 dan proklamasi kemerdekaan 17
agustus 1945 ?
2. Bagaimana hubungan antara, pancasila, UUD 1945 dan proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945 ?

1
2

1.3 Tujuan
Dengan di tulisnya makalah ini penulis bertujuan memberikan penjelasan
tentang pengertian bagaimana hubungan pancasila, UUD ’45 dengan proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945.
penulis berharap dapat membantu memberikan sedikit gambaran bahwa tujuan
mempelajari pancasila adalah untuk memahami makna dan arti pancasila sebagai
ideologi negara Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia harus dapat
mempelajari pancasila dengan benar yakni dapat di pertanggungjawabkan baik secara
yuridis konstitusional maupun secara objektif, oleh karena itu setiap orang boleh
memberikan pengertian atau tapsiran menurut pendapat sendiri.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Proklamasi, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

2.1.1 Pengertian dan Fungsi Pancasila, UUD 1945 dan Proklamasi


a. Pancasila
Pancasila adalah landasan dari segala keputusan bangsa dan menjadi
ideologi tetap bangsa serta mencerminkan kepribadian bangsa. Pancasila
merupakan ideologi bagi negara Indonesia. Dalam hal ini Pancasila
dipergunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan negara. Pancasila
merupakan kesepakatan bersama bangsa Indonesia yang mementingkan semua
komponen dari Sabang sampai Merauke.
Etimologi kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India
(bahasa kasta Brahmana) yaitu panca yang berarti “lima” dan sila yang berarti
“dasar”. Jadi secara harfiah, “Pancasila” dapat diartikan sebagai “lima dasar”.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan
Majapahit dimana sila-sila yang terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan
dalam kehidupan masyarakat maupun kerajaan meskipun sila-sila tersebut
belum dirumuskan secara konkrit. Menurut kitab Sutasoma karangan Mpu
Tantular, Pancasila berarti “berbatu sendi yang lima” atau “pelaksanaan
kesusilaan yang lima”.
Pancasila memiliki fungsi antara lain:
 Sebagai dasar Negara
 Sebagai ideologi bangsa
 Sebagai pemersatu bangsa
 Sebagai identitas Negara
4

b. Undang-Undang Dasar 1945


Undang-undang dasar 1945 jika diartikan secara sederhana merujuk pada dasar
hukum yang berlaku di Indonesia. Undang-undang dasar 1945 disingkat dengan UUD
1945. UUD 1945 adalah hukum dasar yang menetapkan struktur dan prosedur
organisasi yang harus diikuti oleh otoritas publik agar keputusan yang dibuat mengikat
komunitas politik. Secara lebih lengkap UUD 1945 dapat didefinisikan sebagai hukum
dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan Negara Republik Indonesia.
Undang-undang Dasar Tahun 1945 mencakup seluruh naskah yang yang terdiri dari
pembukaan dan pasal-pasalnya. Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 4 alinea. Dimana
pada alinea keempat terdapat rumusan Pancasila.
Sejarah terbentuknya UUD 1945 berkaitan erat dengan masa perjuangan
kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Hal ini berawal dari pembentukan
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang
dibentuk pada tanggal 29 April 1945. Tujuan pembentukan BPUPKI adalah
untuk merancang konstitusi pada tahun 1945. Pembentukan UUD 1945 ini
terbagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama berlangsung pada tanggal 28 Mei – 1
Juni 1945. Pada sesi ini Ir. Soekarno menyampaikan gagasan berupa “Dasar
Negara”. Dasar negara ini tertuang dalam Pancasila.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi berikutnya yaitu pada tanggal 22 Juni
1945. Pada saat itu 38 anggota BPUPKI membentuk panitia Sembilan. Panitia
Sembilan terdiri dari 9 orang terpilih yang ditugaskan untuk merancang piagam
Jakarta. Piagam Jakarta ini menjadi naskah pembukaan Undang-Undang Dasar
1945, setelah sebagian frasa didalamnya diubah. Frasa yang diubah yaitu
“kewajiban untuk melaksankan syariah islam bagi penganut-penganutnya”.
Piagam Jakarta yang menjadi naskah pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh panitia persiapan kemerdekaan
Indonesia (PPKI) .
Pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP) pada siding tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan Undang-
Undang Dasar 1945 pada masa siding kedua BPUPKI (Bandan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. akan tetapi nama badan ini tanpa
5

menggunakan kata “Indonesia” karena hanya diperuntukkan bagi tanah jawa


saja. Di Sumatera telah disusun BPUPKI untuk Sumatera. Masa sidang kedua
berlangsung pada tanggal 10 Juli hingga 17 Juli 1945. Kemudian pada tanggal
18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia.
Periode berlakunya Undang-undang Dasar 1945 adalah dari 18 Agustus
1945 hingga tanggal 27 Desember 1949. Dalam kurun waktu 1945 – 1950
Undang-undang Dasar 1945 tidak dapat dilaksakan karena Indonesia
disibukkan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
kemudian pada tanggal 17 Agustus 1950 berlaku Undang-undang Dasar
Sementara. Pada kurun waktu ini berlaku sistem demokrasi parlementer yang
sering disebut dengan sistem demokrasi liberal. Setelah 9 tahun dilaksanakan
di Indonesia UUDS 1950 dengan sistem demokrasi liberal dianggap tidak
sesuai dengan pancasil dan Undang-undang Dasar 1945.
Undang-undang Dasar 1945 diberlakukan kembali pada tanggal 5 Juli 1959
hingga tahun 1966. Hal ini diberlakukan kembali karena keluarnya Dekrit
Presidan yang berisikan tentang pemberlakuan kembali Undang-undang Dasar
1945 sebagai Undang-undang Dasar untuk menggantikan UUDS. Namun pada
pelaksanaanya terjadi penyimpangan hingga berlakulah Undang-undang Dasar
1945 masa orde baru pada tanggal 11 Maret 1966 hingga 21 Mei 1998.
Kemudian beralih pada masa transisi hingga Undang-undang Dasar 1945 di
amandemen. Adapun fungsi dari Undang-undang Dasar 1945 sebagai berikut :
 Fungsi UUD 1945
Adanya dasar hukum bagi suatu negara tentunya memliki fungsi penting
negara tersebut. hal tersebut juga berlaku pada UUD 1945. Pada pembahasan
diatas telah dijelaskan bahwa UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang
mengikat pemerintah, lembaga-lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga
mengikat setiap warga negara Indonesia. sebagai hukum dasar di negara
Republik Indonesia, UUD 1945 berisikan tentang norma-norma dan aturan-
aturan yang berlaku dan harus ditaati dan dilaksakan oleh semua komponen
6

yang berada dalam lingkup negara Indonesia. Undang-undang Dasar tidak


dapat dipandang sebagai hukum biasa, tetapi Undang-undang Dasar
merupakan hukum dasar, yakni hukum dasar tertulis.
Undang-undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar tertulis ini berarti bahwa
semua hukum-hukum yang dibuat atau dirancang harus bersumber dari UUD
1945. Dengan demikian setiap produk Hukum seperti Perundang-undangan,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, serta setiap
kebijakan atau tindakan pemerintah harus berlandaskan pada peraturan yang
lebih tinggi yaitu Hukum Dasar berupa UUD 1945. Begitu pula dengan
pertanggung jawaban setiap produk Hukum tersebut yaitu harus dipertanggung
jawabkan sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan akan bermuara pada
Pancasila yang berfungsi sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara
Republik Indonesia.
Selain fungsi yang dijelaskan diatas terdapat fungsi lain dari Undang-
undang dasar 1945 yaitu sebagai alat kontrol. Yang dimaksud dengan alat
kontrol disini adalah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai pengontrol norma-
norma hukum yang lebih rendah. Fungsi lainnya yaitu sebagai penentu hak dan
kewajiban negara, aparat negara, dan seluruh warga negara Indonesia.

 Kedudukan UUD 1945


Undang-undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar, merupakan sumber
hukum tertinggi dari seluruh hukum yang terdapat di Indonesia. hal ini
menunjukkan bahwa semua hal yang berkaitan dengan hukum harus dilandasi
oleh hukum dasarnya berupa Undang-Undang Dasar 1945. Dimana landasan
dan pertanggungjawabannya harus sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada
Undang-undang dasar 1945.
Kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 dalam tata urutan peraturan
perundang-undangan atau hierarki peraturan perudang-undangan di Indonesia
menempati kedudukan tertinggi. Tata urutan peraturan perundang-undangan
pertama kali diatur dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966, yang
7

kemudian diperbaharui dengan ketetapan MPR No. III/MPR/2000, dan


terakhir kali diatur Undang-undang No.10 Tahun 2004 tentang pembentukan
peraturan perundangan-undangan. Pada pasal 7 diatur mengenai jenis dan
hierarki. Peraturan Perundang-undangan tersebut adalah sebagai berikut:

 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD


1945)
 Undang-undang (UU)/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan Presiden
 Peraturan Daerah (PerDa)

Undang-undang dasar 1945 adalah peraturan perundang-undangan Negara


yang tertinggi tingkatnya dalam Negara dan merupakan hukum dasar Negara
yang tertulis. Undang-undang dasar harus memuat ketentuan-ketentuan hukum
yang mengatur hal-hal berikut:
 Bentuk Negara dan organisasinya
 Susunan pengangkatan dan wewenang pemerintah dalam arti luas: badan
legislatif, badan eksekutif, dan badan yudikatif, pemilihan dan sistemnya
 Hak-hak fundamental warganegara dan badan-badan hukum termasuk
bidang politik
 Dan lain-lain yang bersifat mendasar.

c. Proklamasi
Proklamasi kemerdekaan juga diartikan sebagai pernyataan yang
diberitahukan kepada masyarakat negara yang bersangkutan dan kepada dunia
luar bahwa negara tersebut sudah merdeka dan terlepas dari penjajahan negara
lain.
8

Pemberitahuan akan adanya kemerdekaan sejatinya tidak hanya ditujukan


kepada masyarakat dari negara tersebut melainkan kepada masyarakat dari
belahan dunia mana pun dan kepada semua bangsa yang ada di muka bumi.
Dengan Proklamasi Kemerdekaan yang sudah dikumandangkan kepada
warga dunia maka terlahirlah negara baru yang telah bebas dari penjajahan
negara lain.
Dengan proklamasi kemerdekaan maka lahirlah sebuah negara baru yang
mempunyai kedudukan yang sama dengan negara – negara lain yang sudah ada
sebelumnya.
Proklamasi merupakan langkah awal munculnya negara baru dengan
tatanan kenegaraannya harus dihormati oleh negara – negara lain di dunia.

Proklamasi kemerdekaan bagi suatu bangsa bisa jadi merupakan puncak


revolusi tonggak sejarah perjuangan bangsa tersebut yang sudah lama menanti
– nantikan kebebasan dari belenggu para penjajah.
Proklamasi Kemerdekaan bagi bangsa yang belum merdeka adalah suatu
yang sangat diharapkan agar terlaksana karena dengan proklamasi keerdekaan
bangsa tersebut bisa hidup sederajat dengan bangsa – bangsa lain. Dengan
proklamasi kemerdekaan, bangsa tersebut bisa meningkatkan taraf kehidupan
bagi bangsanya sendiri.
Oleh karena itu, proklamasi kemerdekaan untuk suatu bangsa adalah hal
yang tidak ternilai harganya sehingga untuk meraihnya suatu bangsa harus
berjuang dengan mati- matian dan penuh pengorbanan.
Pada dasarnya, proklamasi kemerdekaan bagi satu bangsa mempunyai
maksud untuk :

1. Melepaskan diri dari belenggu penjajah bangsa lain.


2. Bisa hidup sederajat dengan bangsa – bangsa lainnya yang sudah merdeka
di pergaulan antar bangsa di dunia internasional.
3. Meraih tujuan bangsa.
9

Proklamasi yaitu Peristiwa diumumkannya kemerdekaan Indonesia oleh


Soekarno-Hatta. Fungsi proklamasi :

 Proses pelaksanaan kemerdekaan Indonesia


 Mengumumkan kemerdekaan indonesia pada dunia

2.1.2 Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila serta UUD 1945


a. Sidang BPUPKI pertama
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan empat hari berturut-turut, yang tampil
berpidato untuk menyampaikan usulannya antara lain :
 Mohammad Yamin
 Prof. Dr. Soepomo
 Ir. Soekarno

Sidang ini menghasilkan dasar negara yang dicantumkan dalam piagam Jakarta.
b. Piagam Jakarta (22 juni 1945)
Pada tanggal 22 juni 1945 sembilan tokoh yang terdiri dari : Ir. Soekarno,
Wachid Hasyim, Mr Muh. Yamin, Mr Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr. Soebardjo, Kyai
Abdul Kahar Moezakir, Abikoesno Tjokrosoejoso, dan Haji Agus Salim yang juga
tokoh Dokuriti Zyunbi Tioosakay mengadakan pertemuan untuk membahas pidato
serta usul-usul mengenai dasar Negara yang telah dikemukakan dalam sidang Badan
Penyelidik.
Sembilan tokoh tersebut dikenal dengan “Panitia Sembilan” setelah
mengadakan sidang berhasil menyusun sebuah naskah piagam yag dikenal denga
“Piagam Jakarta”.
Adapun rumusan pancasila yang termuat dalam Piagam Jakarta antara lain :
a) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya.
b) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c) Persatuan Indonesia.
10

d) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan.
e) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. Sidang BPUPKI kedua (10-16 juli 1945)


Keputusan penting dalam rapat ini anara lain: tanggal 10 juli diambil keputusan
tentang bentuk Negara, membentuk panitia perancangan Undang-Undang Dasar yang
diketuai oleh Ir. Soekarno, membentuk panitia ekonomi dan keuangan yang diketuai
oleh Drs. Moh. Hatta, dan juga membentuk panitia pembelaan tanah air diketuai oleh
Abikusno Tjokrosoejoso.
Pada tanggal 14 Juli Badan Penyelidik bersidang lagi dan Panitia Perancanga
Undang-Undang dasar yang diusulkan terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a) Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan di muka dunia atas
penjajahan Belanda
b) Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar Negara Pancasila
c) Pasal-pasal UUD (Pringgodigdo, 1979: 169-170)

d. Sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945)


Sebelum sidang resmi dimulai dilakukan pertemuan untuk membahas beberapa
perubahan yang berkaitan dengan rancangan naskah pembukan UUD 1945 yang
pada saat itu disebut piagam Jakarta, terutama yang menyangkut sila pertama
pancasila.
Sidang yang dihadiri 27 orang ini menghasilkan keputusan-keputusan sebagai
berikut:
 Mengesahkan UUD 1945 yang meliputi :
1. Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta sehingga
dihasilkan pembukaan Undang-undang Dasar 1945.
2. Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari Badan
Penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami beberapa
11

perubahan karena berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta, kemudian


menjadi Undang-Undang Dasar 1945
 Memilih Presiden (Ir. Soekarno) dan Wakil Presiden (Drs. Moh. Hatta).
 Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai musyawarah
darurat.

2.1.3 Proses Perumusan Dan Pelaksanaan Proklamasi


Karena perbedaan antara golongan tua dan golongan pemuda tentang hari
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan sehingga Ir. Soekarno dan Drs. Muh. Hatta
diamankan oleh para pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh jepang.
Kelompok muda menginginkan dilakukannya proklamasi kemerdekaan secepatnya,
tapi golongan tua menginginkan tanggal yang sesuai dengan yang diinginkan jepang.
Setelah berapa lama berdiskusi di Rengasdengklok golongan tua dan golongan
pemuda setuju untuk proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
Untuk mempersiapkan Proklamasi kemerdekaan itu pada tengah malam
Soekarno-Hatta pergi ke rumah Laksaman Maeda di sana telah berkumpul B.M. Diah,
Bakri, Sayuti Melik, Dr. Buntaran, Mr. Iwa kusuma Sumantri dan Anggota PPKI untuk
merumuskan naskah Proklamasi. Setelah selesai dengan semua revisi, muncul
permasalahan penandatanganan naskah proklamasi. Setelah berdiskusi akhirnya
diputuskan bahwa yang menandatangani naskah proklamasi adalah Ir. Soekarno dan
Drs. Muh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah selesai naskah proklamasi diketik
oleh sayuti melik. Dan akhirnya pada 17 Agustus 1945 di jalan pegangsaan timur pada
hari jum’at legi, jam 10 pagi bung Karno didamping Bung Hatta membacakan naskah
proklamasi yang berisi :
12

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan seksama dan
dalam empo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno Hatta

2.1.4 Hubungan Antara Pancasila, UUD 1945 dan Proklamasi

Pancasila, UUD 1945 dan proklamasi merupakan satu kesatuan dasar Negara
yang juga merupakan syarat membentuk suatu Negara. Adapun hubungan satu sama
lain, sebagai berikut :

1) Hubungan Antara Pancasila dan UUD 1945


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18
agustus 1945. Inti pembukaan pada hakikatnya terdapat pada Alinea ke empat sebab
segala aspek penyelenggaraan Negara yang berdasarkan pancasila terdapat pada alinea
tersebut.
Oleh karena itu, dalam pembukaan inilah secara formal yuridis pancasila
ditetapkan sebagai dasar filsafat Negara Republik Indonesia. Dengan dicantumkannya
pancasila secara formal dalam pembukaan UUD 1945, maka pancasila memperoleh
kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata kehidupan
13

bernegara adalah perpaduan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan
asas-asas kultural, religius dan asas kenegaraan yang unsurnya terdapat pada pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya pancasila, dapat disimpulkan sbagai berikut :

1. Hubungan secara formal


 Bahwa rumusan pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
adalah seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia IV.
 Pembukaan UUD 1945 berdasarkan pengertian ilmiah merupakan Pokok
Kaidah Negara yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia
mempunyai dua macam kedudukan yaitu : sebagai dasarnya, Karena
pembukaan UUD 1945 itulah yang memberikan faktor-faktor mutlak bagi
adanya tertib hukum Indonesia, dan sebagai memasukkan dirinya di dalam
tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum tertinggi
 Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain sebagai
mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
juga berkedudukan sebagai suatu yang bereksistensi sendiri, yaitu
hakikatnya pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah pancasila sebagai
sumber dari batang tubuh UUD 1945.

Secara kronologis materi yang dibahas pertama oleh BPUPKI adaah


dasar filasafat pancasila lalu pembukaan UUD 1945. Jadi berdasarkan urut-
urutan tertib hukum Indonesia Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib
hukum yang tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada
pancasila, atau dengan kata lain pancasila sebagai sumber tertib hukum
Indonesia. Hal itu berarti secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
14

2) Hubungan Antara UUD 1945 dengan Proklamasi

Sebagaimana telah ditetapkan dalam ketetapan MPRS/MPR, bahwa pembukaan UUD


1945 merupakan satu kesatuan dengan Proklamasi 17 Agustus 1945. Kebersatuan
antara proklamasi dengan pembukaan UUD 1945 dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Disebutkannya kembali pernyataan Proklamasi Kemerdekaan dalam alenia ketiga


pembukaan UUD 1945 (Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas,
maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaanya). Hal ini
menunjukkan bahwa antara Proklamasi dengan pembukaan UUD 1945 merupakan
suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.
 Ditetapkannya pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 agustus 1945 bersama-sama
dengan ditetapkannya UUD, Presiden dan Wakil Presiden merupakan realisasi
tindak lanjut dari proklamasi
 Pembukaan UUD 1945 pada hakikatnya adalah merupakan suatu pernyataan
kemerdekaan yang lebih terinci dari adanya cita-cita luhur yang menjadi semangat
pendorong ditegakkannya kemerdekaan dalam bentuk Negara Indonesia yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur dengan berdasarkan asas kerohanian
Pancasila.

Berdasarkan sifat kesatuan antara pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi, maka
hubungan antara pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi adalah sebagai berikut :

Pertama, memberikan penjelasan terhadap dilaksanakannya proklamasi pada tanggal


17 agustus 1945, yaitu menegakkan hak kodrat dan hak moral dari setiap bangsa akan
kemerdekaan, dan demi inilah maka bangsa Indonesia berjuang, terus menerus sampai
bangsa Indonesia mencapai pintu gerbang kemerdekaan.

Kedua, memberikan penegasan terhadap dilaksanakannya proklamasi, yaitu bahwa


perjuangan gigih bangsa Indonesia dalam menegakkan hak kodrat dan hak moral itu
15

adalah sebagai gugatan dihadapan bangsa-bangsa didunia terhadap adanya penjajahan


atas bangsa Indonesia, yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Ketiga, memberikan pertanggungjawaban terhadap dilaksanaknnya proklamasi, yaitu


bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia yang diperoleh dari melalui perjuangan luhur,
disusun dalam suaut undang-undang dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada pancasila.

3) Hubungan antara pancasila dengan proklamasi

Proklamasi merupakan titik jenih atau tinggi perjuangan bangsa indonesia melawan
penjajah. Perjuangan bangsa indonesia ini kemudian di jiwai, disemangati, didasari
oleh nilai – nilai yang terkandung dalam pancasila. Sehingga bisa dikatakan bahwa
nilai – nilai dalam pancasila yang mendasari perjuangan bangsa indonesia untuk
merebut kemerdekaan yang puncaknya ditandai dengan proklamasi.

Nilai – nilai pancasila pada saat penjajah (kolonial) sebelum terjadinya proklamasi
selalu direndahkan, dilecehkan, diinjak – injak. Kemudian dengan dilakukannya
proklamasi nilai pancasila ditegakkan, diselamatkan, ditinggikan, dijunjung tinggi.
Sehingga dengan melakukan proklamasi yang pada awalnya pada masa penjajahan
pancasila tidak dianggap bahkan dilecehkan maka dengan perjuangan rakyat bangsa
indonesia kedudukan pancasila sebagai dasar negara kembali ditegakkan.
16

DAFTAR PUSTAKA

http://rizqidiaz.blogspot.co.id/2011/12/hubungan-pancasila-uud-1945-dan.html
https://cantrawayang.blogspot.co.id/2014/08/makalah-hubungan-pancasila-
dengan-uud.html
http://nachabu.ilmci.com/6579/09/hubungan-pancasila-dengan-uud-1945-dan-
hubungan-antara-proklamasi-kemerdekaan-dengan-pembukaan-uud-1945.aspx

Anda mungkin juga menyukai