4.1 Umum
Keberhasilan suatu sistem penyediaan air minum dapat diukur dan
ditentukan oleh kemampuan sistem tersebut dalam mengolah air baku menjadi air
minum sehingga sistem memenuhi kebutuhan masyarakat. Adapun hasil yang
diharapkan oleh masyarakat/konsumen terhadap suatu sistem pelayanan air
minum adalah :
Sistem harus dapat memberikan air minum yang memenuhi standar baik
kualitas maupun kuantitas sebagaimana yang telah ditentukandan dikeluarkan
oleh Dinas Kesehatan Republik Indonesia
Sistem harus memproduksi air minum dengan harga yang murah sehingga air
minum terjangkau oleh konsumen
Dalam setiap waktu sistem harus mampu melayani keebutuhan air minum
dalam jumlah yang cukup sesuai dengan fluktuasi pemakaian.
Setelah melalui pertimbangan secara teknis, non teknis, serta hal-hal lainnya
maka perencanaan sistem pengolahan air minum dilakukan sesuai dengan
alternatif terpilih.
Adapun unit-unit pengolahan untuk alternatif terpilih sebagai berikut :
Intake & Bar Screen
Koagulasi
Flokulasi
Sedimentasi
Filtrasi (Saringan Pasir Cepat)
Desinfeksi
Reservoir
IV-1
PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-2
a. Pintu Air
Pintu air berfungsi untuk mengatur jumlah aliran air yang akan masuk ke
saluran pipa pembawa.
Kriteria Perencanaan :
Debit pengolahan (Q) = 128 L/dtk = 0,128 m3/dtk
Kemiringan Bar = 40 – 60 o (diambil 50o)
Diameter Bar = 0.5 – 1 inchi
Kecepatan aliran = 0,3 – 0,6 m/dtk (diambil 0,45 m/dtk)
Perhitungan :
Luas Penampang Saluran (A)
A = Q pengolahan = 0,128 m3/dtk = 0,2844 m2
2
= 0,2844 0,5
2
= 0,377 m (Y)
maka, L = 2 x d
= 2 x 0,377
= 0,754 m
b. Bar Screen
Bar Screen adalah alat yang digunakan untuk menyaring benda-benda kasar
seperti plastik, kayu dan sampah-sampah yang terbawa oleh air. Kriteria desain
Bar Screen dapat dilihat pada tabel berikut ini :
c. Saluran Pembawa
Saluran ini dibuat untuk membawa air baku dari pintu air ke bak pengumpul.
Kriteria Perencanaan :
Debit pengolahan (Q) = 128 L/dtk = 0,128 m3/dtk
Saluran yang digunakan adalah saluran terbuka bentuk segi empat dan terbuat
dari beton
Koefisien manning (n) = 0,013
Kecepatan ( v ) = 0,45 m/dtk
Panjang saluran pembawa (P) = 5 m (direncanakan)
Perhitungan :
Luas lintasan saluran pembawa
A = Q pengolahan = 0,128 m3/dtk = 0,284m2
V 0,45 dtk
Dimensi saluran
Persyaratan saluran ekonomis :
L + 2md = 2d (1+m2)0,5 m ; kemiringan tebing = 0
Saluran tegak hidrolis optimum :L = 2d
A=dxL
2
= 0,2840,5
2
= 0,377 m (Y)
maka, L = 2 x d
= 2 x 0,377
= 0,754 m
Jadi dimensi saluran pembawa adalah :
Lebar (L) = 0,754m
Kedalaman (d) = 0,377 m
Panjang (P) =5m
R2/3
S= 0,013 x 0,452 2
0,1882/3
S = 8,0216 x10-3 m/m
4.2.2 Koagulasi
a. Bak Pembubuhan Koagulan
Kriteria Desain :
Dosis pembubuhan koagulan = 30mg/L = 0,03 g/L
Konsentrasi larutan = 5%
Berat Jenis Alum = 2,71Kg/L
Perhitungan
Kebutuhan Alum
Dibuat 1 Pembubuhan dengan Q = 128 L/dtk = 7680 L/menit
Kebutuhan Alum = Q x dosis
Kebutuhan Alum = 7680 L/menit x 0,039 g/L
Kebutuhan Alum = 299,52 g/menit
Volume Alum
Volume Alum = Kebutuhan Alum
Berat Jenis Alum
Volume Alum = 299,52 g/menit x Kg/1000g
2,71 Kg/L
Volume Alum = 0,110 L/menit
Volume Air Pelarut
VW = (95/5) x Kebutuhan Alum
VW = (95/5) x 299,52 g/menit
VW = 5690,88 ml/menit = 5,6908 L/menit
Volume Larutan
VL = Volume Alum + VW
VL = 0,110 L/menit + 5,6908 L/menit
VL = 5,8008 L/menit
Periode Pelarutan (Direncanakan 8jam)
Volume Bak = VL x t
Volume Bak =5,8008 L/menit x 8 jam x 60 menit/jam
Volume Bak = 2784,384 L
Perhitungan
Volume Bak
V = Q x td
V = 0,128 x 60
V = 3,84 m3
Perbandingan, P : L = 1 : 1
P : L = 2L
1
L = 1,95 m
P=L
P = 1,95
P = 1,95 m
Sehingga dimensi bak adalah :
P : L : T = 1,95 : 1,95 : 1
Jadi pengaduk : impeler dengan 2 blades
Konstruksi Impeler
D = 80% x L = 80% x 1,95m = 1,567m
r = ½ D = ½ x 1,567 m = 0,783 m
Lebar blade (w) = 1/6 x D = 1/6 x 1,567 m = 0,261 m
Kecepatan Blade
[ ( )] [
Vblade = ( 1−k )
2 πrn
60
= ( 1−0.25 )( 60 )]
2 π x 0,783 x 25
= 1,548 m/detik
Syarat koagulasi:
G = (200-400) / detik
Td = 0.5 – 2.0 menit
G=
√ P
μ× C
=¿
√ 2773,98
( 9,33 ×10 ) ( 3,84 )
−4
→ C=P x L x T =1,95 X 1,95 X 1=3,84 m3 ¿
879,92
¿ tidak memenuhi syarat
detik
4.2.3 Flokulasi
Flokulasi (Pengadukan lambat) menggunakan pengadukan mekanik.
Direncanakan menggunakan 2 buah bak flokulasi dimana setiap bak terdiri dari 3
kompartemen.
Kriteria Desain :
Debit pengolahan (Q) = 128 L/detik ≈ 0.128 mᶟ/detik
Waktu detensi (td) = (10-20) menit, → 10 menit
Temperatur = 24ᵒC
Jumlah bak = 2 kompartemen
Ketinggian bak (H) = diasumsikan 3 meter
Jenis pengaduk = paddle
K = 0.25
Cd = 1.8
Vp = 0.6 - 0.9 m/detik → 0.6 m/detik
Vair = 0,15 – 0.45 m/detik, → 0,15 m/detik
Perhitungan :
Volume bak (Vbak) :
Volume = Q x td = 0,128 mᶟ/detik x 10 menit x 60 detik/menit = 76,8 m3
Volume/bak = 76,8/2 = 38,4 m3
Asumsi P = L, dan T = 3 m
A = Volume / T
¿ 127,75 N . m 2 /detik
Syarat flokulasi :
G = (10 – 100) /detik
Td = 10 – 20 menit
G.td = 10.000 – 30.000
G=
√ P
μ× C
=¿
√ 127,75
( 9,33 ×10−4 ) (38,400)
=59,71/ detik memenuhi syarat ¿
4.2.4 Sedimentasi
Kriteria Desain :
a. Kecepatan mengendap : V overflow rate = (0,02 -0,03) cm/detik, diambil V
overflow rate = 0,03 cm/detik
b. Kecepatan mengendap flok Alum = 0,9 m/jam = 0,025 cm/detik
Rifqi Taftijani I A / 143050028 / PBPAM / 2018 / Anto Firmansyah S, S.T
PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-12
c. Bilangan reynoldNRE< 500
d. Bilangan FreudNFr> 10-5
Direncanakan :
Jarak antar plate, w = (5-10) cm diambil w = 10 cm = 0,1 m
Tebal plate, d = 0,5 cm = 0,005 m
Kemiringan, θ = 60o
Dibuat 2 bak
v = 0,9186 x 10-6 m2/detik
Kinerja bak = 1/3 (good performance)
Penyisihan 80 %
Asumsi H zona pengendapan = 1,0 meter
Perhitungan
Berdasarkan Grafik Hubungan antara efisiensi penyisihan dengan kinerja
maka diperoleh :
t Vo
= =2,1
t o Q/ A
Vo desain = 2,1 x (Q/A)
Vo desain = 2,1 x 0,025 cm/detik
Vo desain = 0,0525 cm/detik ≈ 5,25 x 10-4 m/detik
Q −3
=3,15 ×10 m/detik
A
Dimensi bak
L 3 0,128 m3 /detik
Q=210 =0,21 m /detik A total= =40,63 m2
detik −3
3,15× 10 m/detik
Dibuat 2 bak dengan Luas permukaan/bak = 40,63/2 = 20,31 m2/bak
( )
2
−3 m
3,637 × 10
detik −5 −5
N Fr= =2,832×10 >10
9,81× 0,048
Kesimpulan : Nilai NFr memenuhi syarat
Jumlah Plate (n)
P . sin ∝
n= +1
w
Perhitungan
Ukuran filter (Luas permukaan filter )
Q 107,33 m3 / jam 2
A= = =21,446 m
v 3
5 m / jam/m 2
Dengan P : L = 2 : 1
P=2 L
A=P x L
2
A=2 L
21,446 m2=2 L2
L=4,05 meter dan P=2 L=2 ×4,05=3,27 mete r untuk setiap filter
Pipa lateral
Perbandingan luas lateral : luas orifice = 2 : 1
2 2
Luas lateral= A orifice x 2=429 c m × 2=858,6 cm
Jarak antar lateral diasumsikan 30 cm
2
858 cm 2
¿ =15 cm
57
Diameter Lateral=
√ 4 × Luas tiap Lateral
π
√
2
4 ×15 cm
¿
3,14
¿ 4,37 cm
Jumlah orifice
Σ orifice 339
Tiap Lateral= = =5,92 ≈ 6 buah
Σtotal lateral 57
Jumlah orifice total = jumlah orifice tiap lateral x jumlah pipa lateral
= 6 x 57
= 343 buah
Pipa manifold
Perbandingan luas manifold : luas lateral = 2 : 1
2 2
Luas manifold= A lateral x 2=858 c m × 2=1717,3 cm
Jarak antar lateral diasumsikan 30 cm
Diameter Manifold=
√ 4 × Luas manifold
π
¿
√ 4 ×1717,3 cm2
3,14
¿ 46,77 cm ≈ 47 cm
1 2
Luas manifold= × π ×d
4
Rifqi Taftijani I A / 143050028 / PBPAM / 2018 / Anto Firmansyah S, S.T
PERHITUNGAN DESAIN TEKNIS IV-17
1 2 2
¿ × π ×( 46,77) =1717,3 cm
4
Lateral
2
Q 520,833 cm /detik
V lateral= = 2
=34,72 cm/detik
A 15 cm
Orifice
Q
V orifice= =¿ ¿ ¿
A
Diketahui :
d10 = 0,4 – 0,5 mm
d60 = 0,6 – 0,7 mm
ρ pasir =2,65
ψ pasir =0,80
f pasir=0,40
ρm penyangga=1,45
ψ m penyangga=0,75
f m penyangga=0,4
Media Penyangga
l = 250 mm = 25 cm
[ ]
1/ 2
d 1 ψ 2 ρ2−1
= .
d 2 ψ 1 ρ1−1
Dengan,
d 2=diameter lapisan 1=√ ( 0,4 ×0,5 )=0,447
ψ 2=ψ pasir =0,80
ψ 1=ψ m penyangga=0,75
ρ1= ρ m penyangga=1,45
ρ2= ρ pasir=2,65
Lalu,
[ ]
1 /2
d1 0,80 2,65−1
= .
0,447 0,75 1,45−1
k
hL= .υ .V f .
g f
3
. ( )
( 1−f )2 6 2 ρ i
ψ
.Σ .L
di
Dengan,
k = koefisien = 5
g = gravitasi = 9,81 m/detik2 = 981 cm/ detik2
Vf = kecepatan filtrasi = 0,139 cm/s
υ=koefisien=0,01
f = fm penyangga
ψ=ψ m penyangga
di = diameter lapisan
L = tebal lapisan
Maka,
( 1−0,45 )2
( ) 1i
2
5 6
hL= .0,01. 0,139. . . .25=0,41 cm
981 0,45
3
0,75 0,0913
Media Penyaring
k
hL= .υ .V f .
g f
3
. ( )
( 1−f )2 6 2 ρ i
ψ
.Σ .L
di
( )
2 2
5 ( 1−0,4 ) 6
hL= .0,01. 0,139. . . ( 305,6 ) .75
981 0,4
3
0,8
hL=51,37 cm
( ) ( )
2 2
1 L v 1 110,421 34,72
hf = . f . . = .0,04 . . =20,69 cm
3 d 2g 3 4,37 2 ×9,81
( ) ( )
2 2
1 L v 1 745,229 17,36
hf = . f . . = .0,04 . . =3,26 cm
3 d 2g 3 47 2 ×9,81
Media penyangga
( )
fe 3 Ke ρw 6 2
= .υ .Vo . .
1−fe g ρs− ρw w . di
Media penyaring
)(
fe
3
Ke ρw 6
2
= .υ .Vo . .
1−fe g ρs− ρw w . di
2,65−1 0,8 . di )
.(
3 2
fe 4 1 6
= .0,01.0,83 .
1−fe 981
3 −3
fe 1,154 × 10
=
1−fe di 2
H L=¿ ( 1−fe ) ( ρs −1 )
( ) ( )
2 2
ke ( 1−f ) 6 2 1
hL= . υ . V f . . . Σ i .L
g f
3
ψ di
.(
0,8 )
2 2
4 ( 1−0,5 ) 6
hL= .0,01. 0,83. .3720,2=14,16 cm
981 0,5
3
Kesimpulan :
HL saat backwash = HL terekspansi + HL tidak terekspansi
HL saat backwash = 48,95 + 14,16 = 63,11 cm
4.2.6 Desinfeksi
Desinfeksi yang digunakan adalah kaporit yang mengandung 60 % klor,
pembubuhan dilakukan dengan bak mom.
Kriteria desain :
Daya pengikat khlor (DPC) diasumsikan = 1,25 mg/L
Sisa khlor pada pH 8-9 = (0,2 -0,4) mg/L diasumsikan 0,4 mg/L
Q = 128 L/detik
Periode Pelarutan = 8 jam
Berat Jenis Kaporit = 0,8660 kg/L
Konsentrasi Larutan = 3 %
Jumlah Bak = 2 buah
Perhitungan
Total dosis khlor
Total dosis khlor = DPC + sisa khlor
Total dosis khlor =1,25 mg/L + 0,4 mg/L
Total dosis khlor =1,65 mg/L
Kebutuhan khlor
Kebutuhan khlor = Q x Total khlor
Sehingga,
P = 0,616 meter
4.2.7 Reservoir
Dimensi reservoir dihitung dari adanya fluktuasi air minum tiap satuan
waktu.
Tabel 4.7 Pemakaian Air Bersih
Supply Jumlah Reservoir
Jumlah Pemakaian Jumlah
Waktu per Pemakaia
Jam Per jam Supply Surplus Defisit
jam n
22.00 - 05.00 7 4,17 0,75 29,19 5,25 23,94
05.00 - 06.00 1 4,17 4,00 4,17 4,00 0,17
06.00 - 07.00 1 4,17 6,00 4,17 6,00 1,83
07.00 - 09.00 2 4,17 8,00 8,34 16,00 7,66
09.00 - 10.00 1 4,17 6,00 4,17 6,00 1,83
10.00 - 13.00 3 4,17 5,00 12,51 15,00 2,49
13.00 - 16.00 3 4,17 6,00 12,51 18,00 5,49
16.00 - 17.00 1 4,17 10,00 4,17 10,00 5,83
17.00 - 20.00 3 4,17 4,50 12,51 13,50 0,99
20.00 - 21.00 1 4,17 3,00 4,17 3,00 1,17
21.00 - 22.00 1 4,17 1,75 4,17 1,75 2,42
Dimensi reservoir
Tipe reservoir yang direncanakan adalah ground reservoir
Volume reservoir = 2976,03m3
Kriteria kedalaman resevoir adalah 3 – 6 m, maka untuk perencanaan
diambil kedalaman 5 m
Direncanakan kedalaman reservoir = 5 meter (Dr)
Luas melintang reservoir
Vr 2976,03 m3 2
A= = =595,206 m
Dr 5m
Perpipaan reservoir
Pipa inlet
Debit pipa inlet reservoir, Qi = 128 L/detik ≈ 0,128 m3/detik
Kecepatan pipa inlet, desain = 1,77 m/detik
Pipa penguras
Tinggi penguras = Dp = 3 meter
Volume penguras reservoir = Pr x Lr x Dp = 49,60 x 12 x 3 = 1785,62 m3
Waktu pengurasan, tp = 12 menit
Kecepatan pengurasan, Vp = 2,5 m/detik
3
Volume 1785,62 m
Debit pengurasan,Q= =
tp 12 menit
m3
Q=148,802 ≈2,48 m3 /detik
menit
dp=
√ 4 . Qp
π . vp
=
√
4 ×1,24
π × 2,5
=0,7948meter =31,295 ≈ 31inchi
Pipa overflow
Debit over flow, Qof = Qi = 128 L/dt =0,128 m3/dtk
Kecepatan over flow, Vof = Vi = 1,77 m3/dtk
Maka diameter over flow, Dof = Di = 0,30352 mm = 11,94 m ≈ 12 inchi
Pipa ventilasi
Direncanakan menggunakan 2 pipa ventilasi
Debit pengaliran udara,
3
Qud=Qo−Qi=0,32−0,128=0,192 m /detik
Udara pipa,
3
Qud 0,192 m /detik 3
Q= = =0,096 m /detik
2 2
Kecepatan ventilasi, v = 6 m/detik
Dimensi pipa ventilasi,
dv =
√ 4.Q
π . vd
=
√4 . 0,096
π .6
=0,14277 meter =5,62inch ≈ 6 inchi