Anda di halaman 1dari 53

BAB VI

RENCANA DETAIL
BANGUNAN PENGOLAHAN AIR MINUM
Penentuan unit pengolahan air minum berdasarkan kualitas air baku dibandingkan
dengan baku mutu air minum sehingga dapat ditentukan unit-unit pengolahan
yang harus digunakan untuk mendapatkan kualitas air sesuai dengan tujuan
pengolahan. Data karakteristik kualitas air baku dan standar baku mutu air minum
(Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dapat dilihat
pada Tabel 6.1.
Tabel 6.1 Perbandingan Karakteristik Air Baku dengan Baku
Kandungan
No

Parameter

Satuan

Air
Baku(1)

Standar Baku
Mutu(2)

Keterangan

Kekeruhan

NTU

100

Melebihi Standar

TDS

mg/l

900

500

Melebihi Standar

Bakteri

CFU/gr

17

Melebihi Standar

Warna

TCU

35

15

Melebihi Standar

Besi

mg/l

0,1

0,3

Sesuai Standar

Mangan

mg/l

0,2

0,4

Sesuai Standar

Kesadahan

850

500

Melebihi Standar

Sumber: (1) Data Tugas Besar PAM, 2014


(2) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/PerMenkes /IV/2010

Berdasarkan Tabel 6.1 kualitas air bakubeberapa tidak memenuhi standar baku
mutu. Agar air baku dapat digunakan sebagai air minum perlu dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Untuk menentukan bangunan pengolahan apa saja
yang akan digunakan, direncanakan alternatif- alternatif. Dari alternatif-alternatif
tersebut kemudian dipilih alternatif yang paling baik.
INTAKE

PRASEDIMENTASI

KOAGULASI

FLOKULASI

SEDIMETAS
I
FILTRASI

ION
EXCHANGE
DESINFEKSI
RESERVOIR

Gambar 6.1 Alternatif Pengolahan Air Minum Terpilih Kota Seoul

6.1 Intake
Pada intake, air baku akan dikumpulkan dan ditransmisikan ke bangunan
pengolahan susunan bangunan intake adalah sebagai berikut :
1. Saluran Pembawa
2. Bar screen
3. Pintu Air
4. Saluran pembawa
5. Pipa air hisap
6. Sumur pengumpul
Perhitungan
Dengan kriteria desain sebagai berikut :

Kecepatan air melalui lubang saringan (vls) = 0,5 m/s


Diameter bukaan lubang (dbl) = 10 mm = 0,01 m
Kecepatan air pada air baku = 0,6-1,5 m/s
Kecepatan air di pipa hisap = 1-1,5 m/s
Muka air maksimum = 1,5 m
Muka air rata-rata = 1 m
Muka air minimum = 0,8 m
Qmaks = 0,46 m3/dt
Tinggi muka air maks dari dasar = 2,5 m
Tinggi muka air rata-rata dari dasar
=1m
Tinggi muka air min dari dasar = 0,5 m
Elevasi muka tanah dari dasar
=7m
Sistem Intake
= Canal Intake

1. Saluran Pembawa
Kriteria desain dalam JJWA(1978) adalah:
Kecepatan air di saluran = 0,3-0,6 m/dtk
Kecepatan yang digunakan = 0,6 m/dtk
Pipa yang digunakan adalah pipa baja
Perhitungan:

Tabel 6.1 Perhitungan Saluran Pembawa


Paramete
Rumus
Perhitungan
Hasil Satuan
r
Saluran Pembawa
Debit maksimum (Q maks) adalah 0,460 m3/dtk
Saluran diletakkan 0,15 m di atas dasar sungai agar endapan di dasar sungai tidak ikut terbawa.
Tinggi saluran sama dengan tinggi air minimum sisa sebesar 0,35 m sehingga tidak perlu
dibendung.

Paramete
r
Tinggi (t)
Kecepatan
(v)
Debit (Q)

Rumus

Perhitungan

Hasil

Satuan

0,35

0,6

m/dtk

0,460

m3/dtk

2,2

3
0,460 m /dtk 0,6 m/dtk (Lebar tinggi saluran)
Lebar
saluran

Qmaks v A

3
0,460 m /dtk 0,6 m/dtk (Lebar 0,35 m)
3
0,460 m /dtk
Lebar
2
0,21 m /dtk

Karena saluran terlalu lebar maka lebar saluran diperkecil dan tinggi saluran diperbesar serta
menggunakan bendungan untuk menaikkan muka air setinggi 0,9 m
3
0,460 m /dtk 0,6 m/dtk (1,5 m tinggi saluran)
Tinggi (t)

Qmaks v A

3
0,460 m /dtk 0,6 m/dtk (1,5 m tinggi saluran)
3
0,460 m /dtk
Tinggi
2
0,9 m /dtk

0,5

3
0,46 m /dtk v (Lebar tinggi saluran)
Cek
Kecepatan
(v)

Qmaks v A

3
0,46 m /dtk v (1,5 m 0,5 m)
3

Lebar

0,46m /dtk
2
0,75 m

Panjang

0,61

m/dtk
(OK)

2
(asu
msi)

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

2. Bar Screen
a.
b.
c.
d.

Kriteria desain (Kawamura, 1991) adalah:


Jarak bukaan antar batang (b) = 1 - 2 = 2,54 5,08 cm = 0,0254 0,0508 m
Diameter batang (w) = 0,8 -1 = 2,03 2,54 cm = 0,0203 0,0254 m
Kecepatan air melalui screen = < 0,6 m/dtk
Kemiringan batang = 30 - 60

Kriteria yang digunakan adalah:


a. Jarak bukaan antar batang (b) = 0,0255 m
b. Diameter batang (w) = 0,0203 m
c. Kemiringan batang, = 60
d. Bukaan batang berbentuk bulat dengan faktor Kirschmer, = 1,79
Perhitungan :
Tabel 6.2 Perhitungan Barscreen
Parameter

Rumus

Perhitungan

Hasil

Satua
n

Bar screen
Dari hasil perhitungan sebelumnya didapat lebar saluran = 2,2 m
Jumlah batang
2,2 = n x 0,0203 + (n+1)
2,2 = n x + (n + 1) b
(n)
0,0255
Y =
1m
Panjang batang
tinggi air rata - rata
sin 60
(Y)
sin
Y =
Bukaan total
(btotal)
Atotal

47,47
48

batang

1,15

btotal = l (n x )

btotal = 1 (48 x 0,0203)

0,0256

Atotal = Y x btotal
Q maks

Atotal = 1,15 x 0,0256

0,15

m/dtk
(OK)

Cek kecepatan

A total

v=

v=

0,46
3

2 g Hv

2 9,81 Hv

Headloss
sebelum bar
(Hv)

vmax=

0,15 =

0,033

Headloss total
(Hlttl)

Hlttl=(/b)4/3Hv sin

Hlttl=1,79 (0,0203/0,0255)4/3 x
0,033 sin 60

0,035

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

3. Pintu Air
Perhitungan:
Tabel 6.3 Perhitungan Pintu Air
Parameter

Rumus

Perhitungan

Hasil

Satua
n

Pintu air debit 0,460 m3/dtk


Tinggi bukaan pintu air sama dengan tinggi saluran pembawa. Dari hasil perhitungan
sebelumnya didapatkan tinggi bukaan pintu air (hf) = 0,5 m
Kapasitas (Q)
0,5
m3/det
1
Lebar pintu air (Lp)
(asumsi
m
)
Tinggi bukaan pintu
0,5
m
air (hf)

Kehilangan tekanan
(Hl)
Hl =

v2
2g

0,8

0,6 m/dtk 2

2(9,81m/s 2 )

0,024

Hl =

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

4. Sumur Pengumpul
Dimensi Sumur Pengumpul
Kriteria desain adalah:
a. Waktu detensi
= 1,5 menit ( Menurut JJWA )
b. Kedalaman efektif (He) = (3-5) m
( Menurut JJWA )
c. Tinggi foot valve dari dasar sumur < 0,6 m (Kawamura, 1991)
d. Kontruksi kedap air dan tebal dinding 20 cm atau lebih tebal (Kawamura,
1991)

Kriteria desain yang digunakan adalah:


a. Waktu detensi 1,5 menit = 90 dtk
b. Kedalaman efektif (He) = 2,25 m
c. Tinggi foot valve dari dasar sumur = 0,3 m
Perhitungan:
Tabel 6.4 Perhitungan Sumur Pengumpul
Parameter
Rumus
Perhitungan
Hasil
Satuan
Sumur pengumpul
Jumlah bak 2 buah jadi debit dibagi 2, sehingga debit maksimum (Q maks) menjadi 0,230
m3/dtk
Debit (Q)
0,460
m3/dtk
3
Volume (V)
V = Q x td
V = 0,230 m /dtk x 90 dtk
20,7
m3
Kedalaman
2,25
m
efektif (He)
Luas dasar
(As)
Dimensi
dasar sumur

As =

20,7m3
2,25 m

V
He

9,2

As =

As

9,2 m 2

s=

3,03 3

s=

Panjang =
lebar
Tinggi sumur
pengumpul
(t)

m2

t = tebal dinding
kedap air + He +
Freeboard+
tinggi foot valve

t = 0,2 m+2,25 m + 0,5


m+0,3 m

3,75

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

5. Pompa Intake
Pompa direncanakan 3 buah, 2 buah beroperasi dan satu buah sebagai cadangan.
Jika salah satu pompa yang beroperasi rusak, maka ada 1 pompa cadangan
sebagai pengganti, sehingga pompa dapat menampung debit total 0,46 m 3/dtk.
Jadi debit untuk masing-masing pompa adalah 0,23 m3/dtk.
a. Pipa Hisap Intake
a.
b.
c.
d.

Kriteria Desain (Al-layla, 1978)


Kecepatan air di pipa hisap = (1-1,5) m/dtk;
Beda tinggi dari muka air minimum ke pusat pompa 3,7 m;
Jika muka air > dari muka air minimum, maka jarak pusat pompa ke muka air
minimum < 4 m.

Perhitungan
Tabel 6.5 Perhitungan Pipa Hisap
Parameter

Rumus

Perhitungan

Karena jumlah bak 2 buah maka debit untuk pipa hisap adalah 0,23 m3/dtk

Hasil

Satua
n

Parameter
Luas penampang pipa
(A)

Rumus

A=

Perhitungan

Q
v
A=

4xA

Diameter pipa (d)


d=

Luas penampang pipa


(A)
A=
Kecepatan (v)
v=

x d2
4

0,23 m 3 /dtk
1 m/dtk
4 x 0,23 m 2

d=

D pasaran
Cek perhitungan

A=

Hasil

x 0,558m
4

0,23

m2

0,541

558,85

mm

0,24

m2

0,96

m/dtk
(OK)

0,23 m 3 /dtk
0,24 m 2

Q
A

Satua
n

v=

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

b. Pipa Tekan Intake


Kriteria desain (Al-layla, 1978) adalah:
a. Kecepatan air di pipa = (0,6 1,2) m/dtk
b. Beda tinggi dari muka air minimum ke pusat pompa 3,7 m
Kriteria desain yang digunakan adalah:
a. Kecepatan air di pipa = 1 m/dtk
Perhitungan:
Tabel 6.6 Perhitungan Pipa Tekan
Parameter

Rumus

Perhitungan

Hasil

Satua
n

Debit dibagi 2 sehingga debit untuk pipa hisap adalah 0,23 m3/dtk
Luas penampang pipa
(A)

A=

Q
v
A=

4xA

Diameter pipa (d)


d=

A=
Kecepatan (v)
v=

x d2
4

4 x 0,23 m 2

d=

D pasaran
Cek perhitungan
Luas penampang pipa
(A)

0,23 m 3 /dtk
1 m/dtk

A=

x 0,558 m
4
0,23 m 3 /dtk
0,24 m 2

Q
A
v=

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

0,23

m2

0,541

558,85

mm

0,24

m2

0,96

m/dtk
(OK)

6. Pompa Penguras
a. Pipa Hisap Penguras
Kriteria desain yang digunakan (Al-Layla, 1978) adalah:
a. Kecepatan air = (0,6 1,5) m/dtk
Kriteria yang digunakan adalah:
a. Kecepatan air
= 1 m/dtk
b. Waktu pengurasan = 10 menit = 600 dtk

Perhitungan :
Tabel 6.7 Perhitungan Pipa Tekan Penguras
Parameter
Rumus
Perhitungan
Pipa penguras untuk debit 0,23 m3/dtk
V = p x l sumur
pengumpul x tinggi
Volume (V)
V = 6 m x 6 m x (2,5 m)

Hasil

Satuan

90

m3

90 m 3
600 dtk

0,15

m3/dtk

0,15 m 3 / dtk
1 m/dtk

0,15

m2

437

mm

457,20

mm

0,16

m2

0,96

m/dtk
(OK)

air saat maksimum


Debit lumpur
(Q)
Luas
penampang
pipa (A)

Q=

A=

V
td
Q=

Q
v
A=

4xA

Diameter pipa
(d)
d=
D pasaran
Cek
perhitungan
Luas
penampang
pipa pipa
menjadi

A=

ecepatan (v)
v=

x d2
4

d=

A=

4 x 0,15m 2

x 0,457 m
4

0,23 m 3 /dtk
0,16 m 2

Q
A
v=

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

b. Pipa Tekan Penguras


Kriteria desain yang digunakan (Al-Layla, 1978) adalah:
a. Kecepatan air = (0,6 1,5) m/dtk
Kriteria yang digunakan adalah:
b. Kecepatan air = 1 m/dtk
c. Waktu pengurasan = 10 menit = 600 dtk

Perhitungan :
Tabel 6.8 Perhitungan Pipa Tekan Penguras
Parameter
Rumus
Perhitungan
Pipa penguras untuk debit 0,23 m3/dtk
V = p x l sumur
pengumpul x tinggi
Volume (V)
V = 6 m x 6 m x (2,5 m)

Hasil

Satuan

90

m3

90 m 3
600 dtk

0,15

m3/dtk

0,15 m 3 / dtk
1 m/dtk

0,15

m2

437

mm

457,20

mm

0,16

m2

0,96

m/dtk
(OK)

air saat maksimum


Debit lumpur
(Q)
Luas
penampang
pipa (A)

Q=

A=

V
td
Q=

Q
v
A=

4xA

Diameter pipa
(d)
d=
D pasaran
Cek
perhitungan
Luas
penampang
pipa pipa
menjadi

A=

Kecepatan (v)
v=

x d2
4

d=

A=

4 x 0,15m 2

x 0,457 m
4

0,230 m 3 /dtk
0,16 m 2

Q
A
v=

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

7. Sistem Transmisi
Kriteria standar perencanaan (PP No.18 tahun 2007) adalah:
a. Kecepatan air
= (0,6-3) m/det;
b. Tekanan di dalam pipa
= 1-10 atm ;
c. Tebal tanah penutup untuk pipa di bawah jalan raya
= min 90 cm;
d. Tebal tanah penutup untuk pipa di bawah trotoar
= min 75 cm.
Tabel 6.9 Perhitungan Sistem Transmisi
Parameter
Pipa Transmisi
Luas penampang
pipa (A)
Diameter pipa (d)

D pasaran
Cek Perhitungan

Rumus

Q
v

A=

d=

A=
d=

Perhitungan

4x A

Hasil

Satuan

0,46 m 3/dtik 0,184


2,5 m/dtik

m2

0,484

4 x 0,184
3,14

508 mm

Luas penampang
pipa menjadi
Kecepatan (v)

x d2
A=
4
v=

Q
A

3,14 x 0,5082 0,398


A=
4
v=

0,460
0,398

1,13

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Gambar 6.2 Sketsa Perencanaan Intake Tampak Atas

Gambar 6.3 Sketsa Intake secara vertical

m2

m/s

Gambar 6.4 Sketsa Intake secara Horizontal beserta sketsa Barscreen

6.2 Prasedimentasi
1. Bak Prasedimentasi
Kriteria perencanaan (Schulz-Okun, 1994):
a.
Efisiensi pemisahan 80 %;
b.
Performance bak = very good, n = 1/8
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Q
A

Surface loading ( ) = (20 - 80) m3/day/m2 = 20 m3/m2.hr = 2,0.10-4 m/dt;


Pengurasan Lumpur = 5 menit = 300 dt;
Waktu pengendapan = 0,5 - 4 jam;
Kandungan lumpur 2,5 mg/l;
Suhu (T) = 15 0C
Viskositas kinematis () = 1,14.10-6 m2/dt;
Bilangan Froude : Fr 10-5
Bilangan Reynold : Re < 10000
P : L = (3 4) : 1 = 4 : 1
Bak direncanakan 3 buah.

Data perencanaan:
a.
Efisiensi pemisahan : 80 %
b.
to / td
: 1,8 (dari grafik verygood)
c.
So
: 2,0 . 10-4 m/dt
d.
P:L
:4:1
e.
Re < 10000
f.
Jumlah bak prasedimentasi 3 buah;
g.
Debit yang diolah (Q) : 0,46 m3/dt

h.

Debit masing-masing bak : (0,46 m3/dt)/3 = 0,153 m3/dt


Tabel 6.10 Perhitungan Dimensi Bak Prasedimentasi

Parameter
Rumus
Perhitungan Dimensi Bak Prasedimentasi
Dengan efisiensi
to vo
=
pemisahan 80 %
td so
maka didapatkan
Vo = to/td So
Luas Bak
Q

A=

Dimensi Bak

Lebar Bak

Vo

L=

A
4

P = 4L
H = P/10
Ac = L x H

Tinggi Total Bak

Htot =
H+Freeboaard
R = 0,5H

Bilangan
Reynold
Bilangan Froud

Vo = 1,82.10-4 m/s

Hasil

Satuan

3,6.10-4

m/s

A=

0,153
Vo

425

m2

L=

10,31

41,24
4,12
41,24

m
m
m2

0,0037

m/s

Htot = 4 m + 0,5 m

4,5

R = 0,5 x 4

m
Jam

A=PxL
P = 4L
A = 4L2

Panjang Bak
Tinggi Bak
Luas Penampang
Bak
Kecepatan
Horizontal

Jari-Jari Hidrolis
Check td

Perhitungan

Vh = Q/Ac

Volume
Td =
Q

Fr =

P = 4 x 10,31
H = 41,24/10
Ac = 10,31 m x 4 m

Vh =

0,153 m 3 /s
41,24 m 2

( 41,2410 ,3143,09
)m
Td =
0,15

VhR

Re =

Vh
10-5
gR

Fr =

Re =

425 m 2
4

0,00372 m 6491 < 10.000 O.K


1,14.10 -6 m 2 /s

8,35.10-4 10-5 O.K


0,0037 m/s
m
9,81 2 2m
s

Jika salah satu bak dikuras maka 1 bak akan menampung debit 0,23 m3/dt maka dilakukan cek Re
dan Fr
Kecepatan
Vh = Q/Ac
0,0056
m/s
0,23 m 3 /s
Vh =
Horizontal
2

41,24 m

Bilangan
Reynold
Bilangan Froud

VhR

Re =

Vh
10-5
gR

Fr =

Re =
Fr =

0,00562 m 9824<10.000
-6
2
1,14.10 m /s

O.K

1,26.10-3 10-5 O.K


0,0056 m/s
m
9,81 2 2m
s

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

2. Inlet
Kriteria perencanaan (Schulz-Okun, 1994):
a.
Perbandingan Qorifice terdekat dengan terjauh 95 %;
b.
Diameter orifice = 0,1 m = 10 cm;
c.
Perbandingan tinggi muka air terdekat dengan terjauh = 0,01 m = 1 cm;
d.
Kecepatan inlet cabang = 1 m/dtk.
Data perencanaan:
a.
Qmaks
: 0,46 m3/dt
b.
v
: 1 m/dt
c.
v orifice
: 0,2 m/dt
d.
Jumlah orifice : 12 buah, 1 bak 4 orifice
Tabel 6.11 Perhitungan Inlet Prasedimentasi
Parameter
Rumus
Dimensi pipa inlet cabang
Q = (0,46
m3/dt)/3 =
0,153 m3/dt
Luas
Q
A=
penampang
v
pipa (A)
Diameter pipa
4xA
d=
(d)

D pasaran
Cek
Perhitungan
Kecepatan (v)

v=

Q
A

Dimensi Flume
Luas
penampang
(A)

A=
d=

Hasil

Satuan

0,153
0,153 m3 / dtik
1 m/dtik

m2

0,441

4 x 0,153
3,14

450 mm

Dimensi pipa inlet utama


Luas
Q
A=
penampang
v
pipa (A)
Diameter pipa
4 xA
d=
(d)
D pasaran
Cek
Perhitungan
Kecepatan (v)

Perhitungan

v=

0,96
0,153
2
1/4 0,45

m/s

0,46 m3 / dtik0,46
1 m/dtik

m2

0,76

A=
d=

4 x 0,46
3,14

750 mm

v=

Q
A

v=

1,0
0,46
2
1/4 0,75

A=

Q
v

A=

0,76
0,153 m3 / dtik
0,2 m/dtik

m/s
OK

m2

Parameter
Dimensi

Kecepatan (v)

Rumus

Perhitungan

A=LH
L=H
A = L2

v=

L= 0,76 m

Q
A

v=

0,46
0,76 m 2

Headloss orifice
Flume dilengkapi dengan 12 orifice (4 orifice pada 1 bak)
Kecepatan orifice = 0,2 m/s
Debit Tiap
Qbak = Q/4
Qb=
Orifice
Luas Orifice

Diameter

Jarak antar
orifice
Jarak orifice
dengan
dinding
Headloss
orifice ke-1

Aorifice=
d=

Qor
vor

d=

jarak antar orifice

4 x 0,191
3,14

2,01 m

Q = 0,72A(2gh)1/2

h=

1
2.g

Qor
vor

m2

mm

1,00

0,0035
0,0356 m 3 /s
0,72 0,1875 m2

1
2.9,81

Qb=

Aorifice=

m3/s

0,493 =
493 ~
450
2,01

0,0382 m 3 /s0,026
2
0,720,191 m

Berarti muka air dalam flume turun dari tengah ke tepi adalah
(0,0039 m 0,0035 m) = 0,0004 m = 0,04 cm
Jika dilakukan pengurasan salah satu bak, maka debit menjadi 0,23 m3/dt
Debit Tiap
Qbak = Q/8
m3
0,153
Orifice
s
Luas Orifice

m/s
OK

1
2.9,81

Rasio aliran orifice pertama dengan orifice keempat 95 %


Q4 = 0,0375 m3/dt x 0,95 = 0,0356 m3/dt
Headloss
Q = 0,72A(2gh)1/2
orifice ke-4
h=
Q
h=

0,72A

1
2. g

0,6

0,0382 m 3 /s0,191
Ao=
0,2 m/s

4xA

Q
0,72A

Satuan
m

0,0382
0,153 m 3 / dtik
4

Lebar bak-(jml orificed orifice


10-(40,493)
jml orifice
4

h=

Hasil
0,87

0,019

m3/s

0,0375 m 3 /s0,1875
Ao=
0,2 m/s

m2

Parameter
Check
Kecepata
Orifice
Headloss
orifice ke-1

Rumus

vorifice=

Perhitungan

Qorifice
Aorifice

m
s
vor=
2
0,1875 m
0,019

Q = 0,72A(2gh)1/2

h=

Q
0,72A

h=

1
2.g

1
2. g

0,025 m 3 /s 0,0017
2
0,720,1875 m

Satuan
m/s
<3 m/s.
OK
m

1
2.9,81

Rasio aliran orifice pertama dengan orifice keempat 95 %


Q4 = 0,025 m3/dt x 0,95 = 0,023 m3/dt
Headloss
Q = 0,72A(2gh)1/2
orifice ke-4
h=
Q
h=

0,72A

Hasil
0,10

0,023 m 3 /s 0,0014
0,720,1875 m 2

1
2.9,81

Berarti muka air dalam flume turun dari tengah ke tepi adalah
(0,0017 m 0,0014 m) = 0,0003 m = 0,03 cm
Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

3. Ruang Lumpur
Kriteria perencanaan (Schulz-Okun, 1994):
a.
Pengurasan dilakukan 1 kali 30 hari (td = 30 hari);
b.
Kandungan Lumpur 0,5%-2%
c.
Ruang Lumpur direncanakan untuk debit 0,15 m3/dt;
d.
Waktu pengurasan 10 menit = 600 detik;
e.
Kecepatan pipa penguras = 0,6 m/dt;
f.
Qunderdrain = (0,1%-0,2%)Qmax.
Data perencanaan:
a.
% Lumpur
b.
Qmaks
c.
td
d.
Qunderdrain

= 2%
= 0,15 m3/dt
= 30 hr = 86400 det x 30 hr = 2.592.000 det
= (0,2%)Qmax

Tabel 6.12 Perhitungan Ruang Lumpur Prasedimentasi


Parameter
Rumus
Perhitungan
Qunderdrain = 0,2% x 0,153 m3/dt = 0,0003 m3/dt
Volume
V = %lumpurQtd
V=2%0,0003
Lumpur
m3/s30 hr86400
dt/hr
Volume Lumpur = Volume Limas
V.Lumpur
V.lumpur = 1/3AsT
315,6 m 3

T=

10 10 m

Hasil

Satuan

15,6

m3

0,8

T=
Luas
penampang
pipa (A)
Diameter pipa
(d)

3vol,lumpur
As

A=

Q
v

A=

d=

d=

4 xA

0,191
0,153 m3 / dtik
0,8 m/dtik

4 x 0,191
3,14

0,49

D pasaran

m2

500 mm

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

4. Outlet
Kriteria perencanaan(Schulz-Okun, 1994):
a. Menggunakan V-notch 90o;
b. Jarak antar V-notch
= 20 cm;
c. Lebar pelimpah
= 30 cm;
d. Lebar saluran pengumpul= 30 cm;
e. Weir loading
= 2,84 . 10-3 m3/m.dt
Data perencanaan:
a.
Qmaks
= 0,153 m3/dt
b.
Weir loading
= 2,84 . 10-3 m3/m.dt
c.
Lebar saluran pengumpul
= 30 cm
d.
Lebar pelimpah
= 30 cm
Tabel 6.13 Perhitungan Outlet Prasedimentasi
Parameter
Saluran Pelimpah
Panjang
Pelimpah Total
1 bak (Ptot)
Jumlah saluran
pelimpah (N)
Panjang 1
saluran
pelimpah
Tinggi saluran
pelimpah
Luas pelimpah

Dimensi

Tinggi
Pelimpah

Rumus

Ptot=

Q utk 1bak
weir loading

N = P/2w
w = (w lebar
sal.pengumpul)
P = P/jml pelimpah
Ctt : 1 Saluran = 2 Pelimpah
Maka 3 Saluran = 3
pelimpah

A=

Q
Vo

Perhitungan

Hasil

52,8 = 53
0,153 m 3 /s
2,84. 10-3 m 3 /s

Satuan
m

w = (10-0,3)m
N = 53 m/ 29,7 m

9,7
2,7 = 3

m
buah

P = 53 m/6

8,8 = 9,7

A=

3
0,153 m /s 0,765
0,2 m/s

m2

A=LxT
L=T
A = L2

L=

L= 0,765 m 2

0,87 = 0,9

Parameter
Jarak antar
saluran
pelimpah
V-notch
Jumlah Vnotch (n)
Q pd V-notch
(q)

Rumus

Perhitungan

Hasil
7,45
= 7,5
(53 m- ( 20,3 m ) )

Ptot-(2lebar sal.plimph)
(n sal. pelimpah+1)
(6+1)
n = (w / jarak antar v-notch)
x jumlah pelimpah

Q=

Qtiap bak
n

n = (9,7 m / 0,2 m) x
6 buah

Q=

0,153 m 3 /s
291

Satuan
m

291

buah

0,00052

m3/s

Tinggi air pada Q tiap V-notch = 1,417 H5/2


V-notch
H = (q/1,417)2/5
Jika 1 bak dikuras atau diperbaiki, Q = 0,23
Check weir
= Q/P
loading
Check tinggi
air tiap Vnotch
Q pd V-notch
Q
(q)
Q= n

H = (0,00052 m3/s /
1,417)2/5

0,04

0,3 m3/s : 53 m

0,0027

m3/m.s

0,00079

m3/s

Tinggi air pada Q tiap V-notch = 1,417 H5/2


V-notch
H = (q/1,417)2/5
Saluran Pengumpul
Tinggi saluran
Q
A=
pengumpul
Vo

H = (0,00079 m3/s /
1,417)2/5

0,050

0,153 m 3 /s 0,765
0,2 m/s

m2

Q=

A=

0,23 m 3 /s
291

A=LxT
L=T
A = L2

L= A

L= 0,7 6 5 m 2

Cek untuk Q = 0,23 m3/dt (jika salah satu bak dikuras)


Kecepatan (v)
Q

v=

Panjang
= (N x lebar saluran
saluran
pelimpah) + (N x jarak antar
pengumpul
saluran pelimpah)
Dimensi bak pengumpul
Td = 5 mnt = 300 dt, H = 1 m (Asumsi)
Volume (V)
V = Q x td
Lebar (L)
L = A/p
Dimensi Pipa
Keluar
Luas
Q
A=
penampang
v
pipa (A)
Diameter pipa
4 xA
d=
(d)

0,87 = 0,9

0,52
0,23
1/4 0,75 2

= (3 x 0,3 m) + (3 x
7,5 m)

23,4

m/s
OK.
< 6 m/s
m

0,153 m3/s x 300 dt


L = 45,9 m2/10 m

45,9
4,59

m3
m

v=

A=
d=

D pasaran
Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

0,153
0,153 m 3 / dtik
1 m/dtik

m2

0,441

4 x 0,153
3,14

450 mm

Gambar XX Sketsa Prasedimentasi Tampak Atas

Gambar XXX Sketsa Prasedimentasi secara Vertikal

6.3 Koagulasi
Kriteria desain (Susumu Kawamura,1991):

Menggunakan sistem hidrolis (terjunan)

Rentang Gradien (G)

= (700 1000)/dtk, diasumsikan 750

Detention time, td
Viskositas kinematis (v)
Konsentrasi koagulan

= (30 60) det;


= 0,8975 x 10-6 m2/det;
= 5 50 mg/l.

m/dtk

Kriteria perencanaan:

Detention time, td
= 60 dtk
Konsentrasi koagulan
= 30 mg/l
Debit (Qmaks)
= 0,35 m3/detk
Gaya gravitasi
= 9,81 m/detk2
Direncanakan 3 bak dengan debit masing-masing,
= 0,153 m3/detk

Perbandingan p : l

=2:1

Tabel 6.14 Perhitungan Koagulasi


Parameter

Rumus

Volum
V = Q x td
Diasumsikan G = 900 m/s

Power
.
G
.g .h.Q

Headloss

Cek nilai
G

G= (g x h) / ( x
td)

Tinggi bak
= headloss
Luas
A = V/h
Lebar
A= 2 l2
Panjang
P=2xl
td
td = V /Q
Perhitungan Terjunan

Perhitungan
= 0,153 m3/detk x 60 dtk
900

1,1447 x10 3 x6,9

6397,7 = 1000 x 9,81x h x 0,175

9,81m / det 2 3,72m


0,8975 10 6 m 2 / det 60 det

= 9,2 m3 / 4 m
2,3 m2 = 2 l2
= 2 x 0,92
= 6,9 m3 / 0,115 m3/detk

9,2

Satua
n
m3

6397,7

m/s

Hasil

3,72
4
823,21
Ok!
(7001000)
3,72
4
2,3
1,07
2,14
60

m/det
m
m2
m
m
dtk

Parameter
Tinggi
terjunan
( h)

Perhitungan

Hasil

0,8975. 106 60 s 9002


m
9,81 2
s

4,4

Satua
n
m

7,36
1,7
9,06

m
m
m

0,051

Rumus
h=

td G2
g

h=

Dimensi:
Luas 1 = P x h
P = 2,14 m Luas 2 = P x L
L = 1,07 m L Total = LI + LII
h =4m

= 1,84 m x 4 m
= 1,84 m x 0,92 m
= 7,36 m+ 1,7 m

V aliran
Qmax/A
= 0,460 m3/s : 9,06 m2
Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2014

Koagulan (Al2(SO4)3)
Kriteria yang digunakan:

Dosis Al2(SO4)3
= 30 mg/l
Kadar Al
= 70% dari Al2(SO4)3
Frekuensi pembuatan
= 3 kali sehari
Diameter pipa
= 100 mm
Volume bak pelarut
= 3000 L
Diameter pipa air pelarut
= 50 mm
Tinggi bak pelarut
=1m
pH air setelah penambahan koagulan bersifat netral.
Tabel 6.15 Perhitungan Koagulan

Parameter yang
dihitung
Volume yang akan
diolah

Rumus
= Q x td

Perhitungan
0,460 m3/dt x 28800
dt

Hasil
13248
m3
=
13248
x 103 L

Jumlah Al2(SO4)3
yang digunakan

= dosis koagulan x
volume yang diolah

= 30 mg/l x 13248 x
103 L

=
39744
0g

Parameter yang
dihitung
Jumlah Al2(SO4)3
yang dilarutkan
dalam air dengan
volume 3000L

Rumus
= dosis koagulan x
Volume air pelarut

Perhitungan
= 30 mg/l x 3000 L

Hasil
=
90000
mg
= 90 gr

Total Al2(SO4)3
yang digunakan

= 397440 gr + 90 gr

39753
0 gr

Al2(SO4)3 yang
dibutuhkan

= 100/70 x 397530 gr

56790
0 gr
=
567,9
kg

= 3 m3 / 600 dt

Debit air pelarut


(larutan dibuat
dalam waktu 10
menit)

V/t

Cek kecepatan

Q/A

Diameter bak
pelarut

V = Ax t

3m3= (1/4(3,14)d2)x 1

= 1,95
m

Debit larutan pada


pipa keluar

=Q/ t

3 m3 / 28800 dt

1,04 x
10-4
m3/dt

Cek kecepatan
dalam pipa

V = Q/A

Sumber: data dan perhitungan PBAM, 2014


6.4 Flokulasi
Kriteria perencanaan (Kawamura,1991):
a. G = 10-70 /det
b. Td = 20-30 menit

0,005
(0,25)(3,14)(0,05) 2

1,04 x10 4
(0,25)(3,14)(0,01) 2

=
0,005
m3/dt
2,55
m/dt
(ok)

1,3
m/det
(ok)

c.
d.
e.
f.
g.

Kedalaman air (H) minimal 1 m


Tahap flokulasi minimal 2 tahap
Vbelokan minimal 0,25 m/det
jarak baffle min 0,75 m
headloss total flokulasi antara 0,3048-0,6096 m ( 1-2 ft)

Kriteria terpilih:
a. Sistem yang digunakan adalah Baffle Channel
b. Untuk suhu air 15oC diketahui:
= 0,001145 kg/ms
= 999,1 kg/m3

c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.

j.

10 6

= 1,146
m2/det
Debit (Qmax) = 0,46 m3/det
Td total = 1200 dtk
Menggunakan aliran vertical
Koefisien kekasaran (f) = 0,03
Tinggi bak 1 m
Asumsi lebar saluran 2,2 m
Flokulasi dalam 3 komp dengan;
Komp I : G = 70/det, td = 240 dtk
Komp II : G = 34/det, td = 360 dtk
KompIII : G = 20/det, td = 600 dtk
Diamter pipa inlet = diameter pipa outlet koagulasi = 650 mm
Tabel 6.16 Perhitungan Bak Flokulasi

Parameter
Volume
bak untuk
ketiga
kompartem
en (V)

Rumus
V= td x Q

Perhitungan
3

V=1200 det x 0,46 m /det

Hasil
552

Satuan
m3

22,2

7,4

Asumsi panjang (p) bak = 25 m

v
pxh

Lebar bak (
L)

L=

Lebar tiap
komp (L
komp)

L komp=

L=

552 m 2
25 m x 1 m

L bak m
22,2 m
L komp=
Jumlah komp
3

Untuk Kompartemen I
Q = 0,153 m3

Parameter
Jumlah
baffle (n)

Jarak antar
baffle
Small
Opening
Kehilangan
tekanN
( headloss)

Rumus

Perhitungan

Hasil
29,6 = 34

Satuan
buah

0,7

0,035

0,14

24

buah

= 25 m / 21 buah

= 5% x 1 m

0,05

0,048

20

buah

1,38

1/3

[ ( )]

2..td
n= ( 1,44+f ) 2
H..G
x
Q

2x 0,001145

kd
x 240
mdtk

kg
m 3 ( 1,44+0,33 )
1m x25m x70/dtk
x
0,153 m 3 /dtk

n= 999,1

= p/n

1/3

25 m
34 buah

= 5% x 0,7 m

h=

.td
x G2
.g

kg
x 240dtk
mdtk
70 2
h=
x(
)
999,1kg
dtk
x 9,81 m/dtk
m3
0,001145

Untuk Kompartemen II
Q = 0,153 m3/det
Jumlah
baffle (n)

Jarak antar
baffle
Small
Opening
Kehilangan
tekanN
( headloss)

1/3

[ ( )]

2..td
n= ( 1,44+f ) 2
H..G
x
Q

h=

.td
x G2
.g

kd
2x 0,001145
x 360
mdtk
kg
n= 999,1 3
m ( 1,44+0,33 )
1m x2 5 m x34/dtk 2
x
0,153 m 3 /dtk

1/3

kg
x 360dtk
mdtk
34 2
h=
x(
)
999,1kg
dtk
x 9,81 m/dtk
m3
0,001145

Untuk Kompartemen III


Q = 0,153 m3/det
Jumlah
baffle (n)

Jarak antar
baffle

1/3

[ ( )]

2..td
(1,44+f
n=
H.p.G
x
Q

kd
2x 0,001145
x 600
mdtk
kg
n= 999,1 3
m ( 1,44+0,33 )
1m x2 5 m x 20/dtk 2
x
0,153 m 3 /dtk

= 25 m / 18 buah

1/3

Parameter
Small
Opening
Kehilangan
tekanN
( headloss)

Rumus

h=

.td
2
xG
.g

Headloss
total

Perhitungan
= 5% x 1,38 m

kg
x 600dtk
2
mdtk
20
h=
x(
)
999,1kg
dtk
x 9,81 m/dtk
3
m
0,001145

= (0,14 + 0,048 + 0,030) m

Hasil
0,069

Satuan
m

0,030

0,218

0,138

m/dt

1,13

m2

1199=
1200

mm

3,41

m2

2084 =
2090

mm

Pipa Outlet
Pipa oulet
cabang
Kecepatan
aliran (va)
Diameter
pipa outlet
masingmasing
kompartem
en
Pipa outlet
utama
Diameter
pipa outlet
utama

va=
A=

Q
v

D=

A=

Q
t xb

0,15 3 m 3 /dt
1m x 1, 11 m
3

0,153 m /dt
A=
0,135
A
1

Q
v

D=

va=

1,13
D=
1
(3,14)
4

0,46 m /dt
A=
0,135
A
1

3,41
D=
1
(3,14)
4

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Gambar XX Sketsa Perencanaan Koagulasi dan Flokulasi

Gambar XX Sketsa Bak Koagulasi-Flokulasi Secara Horizontal

6.5 Sedimentasi
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Al-layla, 1978):
a. Surface loading (Q/A) = 3,8-7,5 m/jam = 1,056x10-3 2,083x10-3 m/det
b. Kedalaman air di tangki = 3,6 4,5 m
c. Panjang : Lebar
= (4 : 3)-(6 : 1)
d. Waktu detensi
= minimum 4 menit
e. Weir loading
= 3,8 - 15 m3/m.jam
f. NRe < 2000
g. Fr
> 10-5
h.
= 45o 60o
i. Tinggi tube
= 0,55 m
j. Lebar tube
= 0,05 m
k. Tebal tube
= 0,0025 m
l. Jenis tube yang dipakai adalah jenis plat.
Data Perencanaan:
a. Bak direncanakan 3 buah;
b. So
= 1,5 x 10-3 m/dtk
c. P : L
=3:1
d. td
= minimal 4 menit
e. Weir loading
= 11 m3/m.jam
f. NRe
< 2000
g. Fr
> 10-5
h. T
= 25oC
i.
= 0,8975 x 10-6 m2/dtk
j. Panjang tube total = 80% panjang bak
Tabel 6.17 Perhitungan Bak Sedimentasi
Parameter
Rumus
Perhitungan
Hasil
Dari grafik dengan performance very good dan n=1/8 didapatkan to/td =1,8.
Debit masing-masing bak:
3
Debit (Q)
0,153
Q
0,46 m / dt

Q=

A=

Satuan

m3

0,0104
W
0,05 m
H
sin
0,55 m sin 60
+
+
sin cos
sin 60 cos 60
v =
vSo=
1,5 103 m/ s
W
0,05 m
tg
tg 60
sin
sin 60

m/s

Parameter
Tube Settler
Luas (A)

Lebar

Rumus

A=

P = 3L
A = 3L2
L=

Panjang
Luas bak
yang
tertutup
settler:
Lebar
efektif tube
Jumlah
tube pada
sisi panjang
Jumlah
tube pada
sisi lebar
Jumlah
tube total
Jari-jari
hidrolis

Q
v

0,46 m3 /dt
A=
0,0104 m/ s
L=

A
3

P = 3L
A=PxL

44,23
3

P=3x4m
A = 12 m x 4 m

Hasil

Satuan

44,23

m2

3,83 = 4

12
48

m
m2

w '=

W
sin 60

w '=

0,05 m
sin 60

0,06

np=

p
w'

np=

12 m
0,06 m

200

Buah

l
w'

nl=

4m
0,06 m

66,67 =
67

Buah

13.333

Buah

0,0125

144,85

< 2000,
OK(kaw
amura,
1991)

0,03

>10-5
OK(kaw
amura,1
991)

= 1,8 x 1,5 x 10-3 m/s

2,7 x 10-3

m/s

= 12 m + (0,0025m x (200+1))

12,5

= 4 m + (0,0025m x (67+1))

4,17 =
4,2
4,5

nl=

Nt = np x nl
R = A/P

Fr=

Nt = 200 x 67

R=

Cek Perhitungan
Bilangan
V R
Nre=
reynold
v
(NRe)
Bilangan
froude (Fr)

Perhitungan

V
g R

Vo
= to/td x So
Dimensi Bak Pengendap
Panjang
P total = p + (tebal
total
tubex(np+1))
Lebar Total L total = l + (tebal
tube x (nl+1))
Tinggi total T total = t bak +
freeboard

( 0,05 0,05)m2
( 4 0,05)m

m
0,0125 m
s
Nre=
6 2
0,8975 10 m / s
0,0104

Fr=

0,0104 m/ s
m
9,81
0,0125 m
s2

= 4 m + 0,5 m

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Ruang Lumpur
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Al-layla, 1978):
Kandungan solid dalam lumpur
= 1,5

Lama pengurasan
Waktu pengurasan
Kecepatan pengurasan
Q tiap bak
Qunderdrain

Lebar ruang lumpur = lebar bak


Panjang
volume lumpur

= 5 menit = 300 dtk


= 1 x sehari
= 0,5 m/dtk
= 0,153 m3/dtk
= 2% x Qbak = 0,02 x 0,153 m3/dt
= 3,06 x 10-3 m3/dt
= 4,2 m
= lebar
= volume limas

Tabel 6.18 Perhitungan Ruang Lumpur


Parameter
Volume
lumpur (1
hari)
Volume
Limas
Debit
Lumpur
(Ql)
Luas
penampang
pipa
penguras
Diameter
pipa
penguras

Rumus

V=

Perhitungan

%lumpur td QU1,5
. Drain
86400 3 10 m
V
=
1000
1000
3

V = x luas alas x
t

Q1=

Volume
T

3 0,39 m3
t=
4,2 m x 4,2 m
Q1=

0,39m
300 s

A=

Q
v

1,3 10 m /s
A=
0,5 m/ s

D=

4 2,6 103 m2
D=

4 A

Hasil
0,39
/s

Satuan
m3

0,06

1,3 x 10-3

m3/s

2,6 x 10-3

m2

0,058
600

m
mm

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Inlet
Kriteria perencanaan(Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Al-layla, 1978):
a.
Perbandingan Qorifice terdekat dengan Qorifice terjauh
90%
b.
Perbandingan tinggi muka air terdekat dengan terjauh (H) = 0,01
m
c.
Q tiap bak
= 0,153 m3/dtk
d.
Kecepatan pada pipa inlet cabang
= 1 m/dtk
e.
Kecepatan pada orifice
= 0,2 m/det
f.
Jumlah orifice tiap bak
= 5 orifice
g.
Lebar flume
= 50 cm = 0,5 m
Tabel 6.19 Perhitungan Inlet

Parameter
Rumus
Dimensi pipa inlet cabang
Q = (0,46
m3/dt)/3 =
0,15 m3/dt
Luas
Q
A=
penampang
v
pipa (A)
Diameter pipa
4xA
d=
(d)

D pasaran
Cek
Perhitungan
Kecepatan (v)

v=

Q
A

v=

Dimensi Flume
Luas
penampang
(A)
Lebar Flume
Tinggi Flume

v=

m2

0,441

4 x 0,153
3,14

0,153
1/ 4 0,452

0,963

m/s

0,46 m 3/dtik
1 m/dtik

0,46

m2

0,76

A=
d=

Q
A

v=

Q
v

A=

A=

A
t=
l

4 x 0,46
3,14

Q tiap bak
n orifice

Ao = Qo/Vo

Hl 1=

Q12
0,72 A 2 g

Q1
100
Q2
Q2=

0,46
1/ 4 0,752

1,0

m/sOK

0,153 m3 /dtik
0,2 m/dtik

0,765

m2

0,5
1,53

m
m

0,03

m3/s

0,15
0,0056

m2
M

90

0,027

m3/s

0,765m 2
A=
0,5 m/dtik

Qor=

Debit orifice
ke-5

0,153

750 mm

Perhitungan headloss
Q tiap orifice

Luas Orifice
Headloss
orifice 1 yg
terdekat dg p.
inlet cabang

Satuan

0,153 m3 /dtik
1 m/dtik

A=
d=

Hasil

450 mm

Dimensi pipa inlet utama


Luas
Q
A=
penampang
v
pipa (A)
Diameter pipa
4xA
d=
(d)
D pasaran
Cek
Perhitungan
Kecepatan (v)

Perhitungan

0,03
90
100

Qor=

0,153m 3/s
5

= 0,03 m3/s : 0,2 m/s

m3 2
)
s
Hl 1=
0,72(0,15 m 2)2 9,81
(0,03

Parameter
Headloss
orifice ke-5

Rumus

Perhitungan
2

Hl 2=

Q1
0,72 A 2 g

Turunnya m.a Hl1 Hl2


dlm flume dr
tengah ketepi
Cek jika salah satu bak dikuras
Q tiap orifice
Q tiap bak

Qor=

Luas Orifice
Headloss
orifice 1 yg
terdekat dg p.
inlet cabang
Debit orifice
ke-5

Hl 1=

Turunnya m.a
dlm flume dr
tengah ketepi

Q1
0,72 A 2 g

Hasil
0,0046

0,001

0,046

m3/s

0,15
0,013

m2
m

90

0,041

m3/s

m
)
s
Hl 2=
0,72( 0,15m2 )2 9,81
(0,027

= 0,0056-0,0046

Qor=

0,23m 3/s
5

= 0,03 m3/s : 0,2 m/s

Ao = Qo/Vo

3 2

m
)
s
Hl 1=
0,72(0,15 m 2)2 9,81
(0,046

Q1
100
Q2
Q2=

Headloss
orifice ke-5

n orifice

3 2

Satuan

0,046
90
100

Hl 2=

Q12
2
0,72 A g

Hl1 Hl2

m3 2 0,01
)
s
Hl 2=
0,72( 0,15m2 )2 9,81
(0,041

= 0,013-0,01

0,012

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Outlet
Kriteria perencanaan(Kawamura, 1991/Schulz-Okun, 1984/Al-layla, 1978):
a.
Q tiap bak
= 0,153 m3/dtk
b.
Weir loading
= 3,61 x 10 3 m3/m/dtk
c.
Menggunakan v notch
= 900
d.
Jarak antar v notch
= 20 cm
= 0,2 m
e.
Lebar saluran pelimpah
= 30 cm
=
m
f.
Lebar saluran pengumpul
= 30 cm
=
m
g.
Kecepatan aliran di saluran pelimpah = 0,3 m/dtk
Untuk bak pengumpul
a.
td
b.
Tinggi, h

= 60 dtk
= 0,5 m

0,3
0,3

c.
d.

Panjang bak = lebar bak prasedimentasi


Kecepatan aliran

= 0,9 m
= 1 m/dtk

Tabel 6.20 Perhitungan Outlet


Paramete
Rumus
r
Saluran Pelimpah
Panjang
Qutk 1 bak
Ptot=
Pelimpah
weir loading
Total 1 bak
(Ptot)
Jumlah
N = P/2w
saluran
w = (w lebar sal.pengumpul)
pelimpah
(N)
Panjang 1
P = P/jml pelimpah
saluran
Ctt : 1 Saluran = 2 Pelimpah
pelimpah
Maka 5 Saluran = 10 pelimpah
Luas
Q
pelimpah
A = Vo
Tinggi
Saluran
Pelimpah
Jarak antar
saluran
pelimpah
V-notch
Jumlah Vnotch (n)
Q pd Vnotch (q)

T = A/l

Hasil

n = (w / jarak antar v-notch) x


jumlah pelimpah

Qtiap bak
Q=
n

v=

Q
A

Panjang
= (N x lebar saluran pelimpah) +
saluran
((N-1) x jarak antar saluran
pengumpul pelimpah))
Dimensi bak pengumpul
Td = 1 mnt = 60 dt, H = 1 m (Asumsi)
Kecepatan aliran ruang pengumpul = 1 m/det

Satuan

42,38

w = (4,2-0,3)m
N = 42,38m/ 23,9 m

3,9
5

m
buah

P = 42,38m/5x2

4,24

0,153

m2

0,153 m /s
3 3
3,61. 10 m / s

A=

0,153m3 / s
1 m/s

0,153 m2/0,5

0,3

Ptot(2 lebar sal. plimph) (41,55 m( 2 0,3 m ) ) 7


(n sal. pelimpah+1)
(5+1)

Tinggi air
Q tiap V-notch = 1,417 H5/2
pada VH = (q/1,417)2/5
notch
Tinggi v H + 15% x H
notch
Saluran Pengumpul
Tinggi
Q
saluran
h = lv
pengumpul
Kecepatan
(v)

Perhitungan

n = (4,2 m / 0,2 m) x 5
buah
Q=

0,153m3 / s
105

H = (0,0014 m3/s /
1,417)2/5
0,062 + 15% x 0,062

A=

105

buah

0,001
4

m3/s

0,062

0,07

0,5

m/s
OK.
< 6 m/s
m

0,46 m /s
0,9m 0,2 m/s
v=

0,46
0,9 m 0,5 m

= (5 x 0,3 m) + ((5-1) x 7
m)

29,5

Paramete
Rumus
Perhitungan
r
Panjang ruang pengumpul = 2 lebar sedimentasi = 2x 4,2 = 8,4 m
Volume
V = Q x td
0,46 m3/s x 60 dt
(V)
Lebar (L)
L = Vol/p.h
L = 28 m2/8,4 x 1 m
Dimensi
Pipa
Keluar
Diameter
4xQ
4 x 0,46
d=
d=
pipa (d)

D pasaran

Hasil

Satuan

28

m3

3,5

0,765

3,14 1 m/s
800 mm

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Gambar XXX Sketsa Perencanaan Bak Sedimentasi Tampak Atas

Gambar XX Sketsa bak sedimentasi secara Horizontal

Gambar XX Sketsa bak sedimentasi secara Vertikal

Gambar XX Detail V-nocth


6.6 Filtrasi
Filtrasi digunakan untuk menyisihkan partikel tersuspensi yang masih tersisa di
air baku. Pada perencanaan ini digunakan filtrasi jenis saringan pasir cepat dengan
media ganda yaitu pasir dan antrasit.

Kriteria Perencanaan (Kawamura, 1991*/ Al-Layla, 1978**/ Fair and Geyer,


1968***/ Droste, 1997****/ Darmasetiawan, 2004*****):

Kecepatan filtrasi, vf = 5 7,5 m/jam *

Media pasir* :
ES
= 0.45 0.65
UC
= 1.4 1.7
Kedalaman = 0.3 m

Media antrasit***** :
ES
= 0.9 1.4
UC
= 1.4 1.7
Kedalaman = 0.45 m

Minimal terdapat 2 filter media

Total filter media = 1 1,2 m **

Freeboard = 30 45 cm **

Kedalaman Air = 1 1,5 m *****

Kecepatan backwash, vb = 0.74 0.9 m/menit *

Lebar filter, L = 2,7 6 m *****

Panjang : Lebar = (1,25 1,33) : 1 *****

Area filtrasi, As = 25 30 m2 *****

Kedalaman filter, h = 3.2 6 m *

Kehilangan tekan, HL = 2.7 4.5 m *****

Sistem Underdrain*** :
Luas total orifice = 0.3 0.5% Abed
Luas total lateral = 2 4 x Luas orifice
Luas manifold = 1.5 3 x Luas lateral
Jarak orifice = 10 20 cm

Pengatur aliran**** :
Kecepatan inlet, vin = 0.6 1.8 m/det
Kecepatan outlet, vout = 0.9 1.8 m/det
Kecepatan pencuci = 2.5 3.7 m/det
Kecepatan pembuangan = 1.2 2.5 m/det
Tebal Lapisan Pasir = 30 cm
Tebal Lapisan Antrasit = 45 cm
Tebal Lapisan Kerikil = 45,67 cm
Perhitungan :
Parameter

Rumus

Dimensi Unit Filtrasi


Q = 0,348 m3/det = 7,868 MGD

Perhitungan

Hasil

Satua
n

Parameter
Jumlah Bak
(n)
Q tiap bak
Kecepatan
filtrasi
(Vf)
A bed

Rumus

n=1.2Q

Perhitungan

0,5

Hasil

Satua
n

buah

0,087

m3/det

783

m2

L = 16
P = 48

m2

0,5

n=1.2(7,868)

Q tiap bak = Q/ n

Q = 0,348 m /det / 4

Vf = 1,111 x 10-4 m/det

Abed=

Dimensi Bak
P:L = 3:1
A = 3 P xL
A = 3 L2
Kecepatan
filtrasi
sebenarnya,
vf
Sistem Underdrain

Q tiap bak
vf

Abed=

0,087 m 3/det
4
1,111 x 10

783 m2 = 3 L2
16 = L
16 x (3) = P

A = 3 P xL
A = 3 L2

Q
Abed

Vf =

Vf =

0,087
783

1,111 x 10-4 m/s

m/det

Direncanakan diameter orifice, do = 3/4 inch = 1,905 cm


Luas orifice,
Ao
Luas total
orifice, Aotot
Jumlah
orifice, no

Ao = 0.25d2
Aotot = 0,3% Abed

0.25 x (1,905 cm)2

2,85

cm2

0,003 x 783 m2 =

2,349 m2 = 23490

cm2

23490 cm 2
2,85 cm 2

8243

buah

4800cm
1
50

95

buah

Aotot

Ao
no =

no =

Lateral
Direncanakan jarak lateral dengan dinding filter = 50 cm
Jumlah
lateral tiap
filter,( nl )

nl =

Pbed
1
50
n1 =

Karena lateral berada di kanan dan kiri manifold maka jumlah total lateral adalah 190 buah.
Luas total
lateral, Altot

Altot = 2Aotot

Luas lateral,
Al

A 1=

Diameter
lateral, dl

d 1=

A TTot
n1

4 A1

46980 cm2
A 1=
190

0,5

46980

2 x 23490

d 1=

4 x 247,263
3,14

247,263

cm2

18 cm = 180 mm

= 180
mm (D
pasara
n)

0,5

cm2

Parameter

Rumus

Perhitungan

Hasil

Satua
n

Jumlah
orifice di
setiap
lateral

no
n1

8243
190

44

buah

4,579 x 10 -4

m3/dtk

0,018

m/dtk

q1 =

Debit melalui
lateral, ql

Q tiap bak
n1

q
V i= 1
A1

Kecepatan
melalui
lateral, vl

0, 087 m /dtk
190

4,579 x 104 m3 /dtk


0,25 0,1 82 m2
m

Kehilangan
tekan melalui
lateral,

1
2,55 m ( 0,018 m/dtk )
x 0, 016 x
x
3
0,1 8 m
2 x0,001
9,81m = 0,1 cm

1
Vl
Hl= f
3 dl 2 g

Hl
Kehilangan
tekan melalui
orifice
lateral,

Vo2
H=
2 g C2

( 0,3 m/det )2

2 x 9,81m/dtk 2 x 0,62

5,5 x 10-3
0,55

Amtot = 1.5Altot

1.5 x 4920 cm2

7380

cm2

96,97 = 97

cm2

206,5 = 207

cm

8,2

cm

0,156

m/dtk

Hol
Manifold
Luas total
manifold,
Amtot

4 x Amtot
d m=

Diameter
manifold, dm
Panjang tiap
lateral

cm

0,5

Lebar bak d m
2

- 20

4 x 7380 cm2
d m=
3,14

55097
2

m
cm

0,5

- 20 cm

cm
Jarak tiap
orifice
Kecepatan
melalui
manifold, vm
Kehilangan
tekan melalui
manifold,

Hm
Orifice

Pjg Lateral(2 x 50 cm)


Jmlorifice
1
lateral
Vm=

qm
Am

1
Vl2
Hl= f
3 dl 2 g

Vm=

207100 cm
141
0,115 m3 /dtk
0,25 x 3,14 x 0,972

1
16 m ( 0,15 m/dtk )
x 0,026 x
x
3
0,97 m
2 x0,0001
9,81 m = 0,01 cm

cm

Parameter

Satua
n

0,115 m / dtk
862

1,33 x 10-4

m3/dtk

1,33 x 104 m3 /dtk


2,85 x 104 m2

0,467

m/dtk

Perhitungan

q
no

Debit melalui
orifice, qo

q o=

Kecepatan
melalui
orifice, vo
Kehilangan
tekan melalui
orifice,

q
V o= o
Ao

H=

Ho
Total kehilangan tekan,

Hasil

Rumus

= Hp +

Vo
2
2gC

( 0,47 m/det )2
2 x 9,81m/dtk 2 x 0,62

cm

H
Ha +

Hk + Ho +

Hl +

Hol +

Hm

= (25,17 + 4,14 + 0,04 + 7 +0,1 + 1,3 + 0,01) cm


= 37,79 cm = 0,3779 m
Ketinggian Bak Filtrasi
Tinggi muka air maksimum tergantung pada kecepatan filtrasi maksimum.
Kecepatan
filtrasi
vm = 1,5vf
= 1.5 x 1,7 x 10-3 m/det
2,55 x 10-3
maksimum,
vm
Tinggi muka
3
3
2
2,55 x 10
2,55 x 10
Vm
Vm
air
0,2935 x
+0,1007
x
X = 1
+ 2
3
3
0,67
Vf
Vf
1,7 x 10
1,7 x 10
maksimum,
X
Tinggi bak filtrasi, H
H = Hp + Ha + Hk + X + H = (0,3 + 0,04 + 0,0004 + 0,67 + 0,3779) m= 1,39979 m = 1,4 m
Freeboard = 25 cm
Sistem Inlet
Saluran inlet direncanakan menggunakan pipa dengan kecepatan pengaliran sebesar 0,75 m/det.
Debit aliran di pipa inlet utama adalah 0,46 m3/det.

( )

Luas
penampang
pipa, A
Diameter
pipa, d

A=

d=

Q
v

4A

Kecepatan
Q
v=
yang
A
sebenarnya, v
Panjang pipa terjauh direncanakan, L = 10 m
Aksesoris pipa yang digunakan adalah :

Elbow 90
: 3 buah

Tee
: 1 buah

0,46 m3/det
0,75 m/det

d=

4 x 0,61
3,14

0,46 m3 /dtk
0,63

m/det
2

0,61

0,874 m = 874 mm

900
mm =
D
pasara
n

0,72

m/dtk

Parameter

Gate valve

Rumus

Perhitungan

Hasil

: 1 buah

Kehilangan
2
L v
tekan akibat
H mayor =f
d 2g
pipa inlet,
Hmayor
Kehilangan
2
V
tekan akibat
H minor = k x
2g
aksesoris
pipa, Hminor
Kehilangan tekan pada pipa inlet,
H:
H = Hmayor + Hminor = 0,7 cm + 6,8 cm = 7,56 cm

0,026 x

10
0,72
x
0,9 2 x 9,81

0,007 m = 0,7 cm

m/dtk 2
[ ( 3 x 0,3 ) + ( 1 x 1,5 ) +( 1 x 0,2)0,068
] x 0,72
= 6,8 cm 2 cm
2 xm9,81
m/dtk

Sistem Outlet
Kecepatan aliran di saluran outlet harus berada diantara 0,9-1,8 m/det.
Outlet menggunakan pipa dengan kecepatan aliran, v = 1 m/det.
Direncanakan panjang pipa outlet terjauh menuju reservoar, L = 20 m
Luas
Q
0,115 m3 / dtk
A=
penampang
v
1m/dtk
pipa, A
Diameter
pipa outlet, d

Satua
n

4A
d=

Kecepatan
Q
v=
pada pipa
A
outlet, v
Aksesoris pipa yang digunakan adalah :

3 buah elbow 90

1 buah elbow 90

1 buah gate valve

1 buah reducer 18-8


Kehilangan
L v2
H
=f
tekan akibat
mayor
d 2g
pipa lurus,
Hmayor
Kehilangan
V2
H
=
k
x
tekan akibat
minor
2g
aksesoris
pipa, Hminor
Kehilangan tekan pada pipa outlet,
H:
H = Hmayor + Hminor = 6cm + 21 cm = 27 cm

d=

4 x 0,115 m
3,14

0,115

m2

0,38 m = 380 mm

400
mm
=mD
pasara
n

0,91

m/dtk

0,06

6
0,21

cm
m
0,91 m/dtk 2

0,115 m /dtk
2
0,25 x 3,14 x(0,4 m)
: f = 8 inch, k = 0.3
: f = 18 inch, k = 0.3
: f = 18 inch, k = 1.5
: k = 0.37
2

0,026 x

20 m ( 0,91 m/ dtk )
x
0,4 m 2 x 9,81 m/ dtk
2

[1,5+0,3]

0,91 m/dtk
+[ ( 3 x 0,3 ) + ( 0,37 ) ]x
2 x 9,81 m/dtk 2
2cm
x 9,81 m/dtk 2
21

Pipa Pencuci dari Reservoar


Direncanakan jarak antara reservoar dengan bak filter terjauh, L adalah 30 m. Pipa yang digunakan adalah
pipa GIP dengan nilai C = 110.
Kecepatan pencucian berdasarkan kriteria desain adalah 2,5 3,7 m/det. Berdasarkan hal ini diasumsikan v =
3 m/det

Parameter

Rumus

Qbak
v

Luas
penampang
pipa, Across

Across=

Diameter
pipa, d

d=

Kehilangan
tekan pada
pipa, Hmayor

Perhitungan

Hasil

0,115 m3 /dtk

0,3 m/dtk

4A

3,56 10

d=
3

m2

0,38

4 x 0,38
3,14

0,115 m3 /dtk

0,2785 x 100 x (0,7 m)2,63

0,7

3,56 x 10-3

1 /0,54

Hmayor = S x L

Hmayor

Satua
n

0,11
0,11

3,56 x 10-3 x 30 m =

m
m

Hmayor = H minor
Kehilangan
tekan pada
Hpp = H mayor + H minor
= 0,11 m + 0,11 m
0,22
m
pipa pencuci,
Hpp
Dimensi Saluran Penampung Air Pencuci
Air pencuci yang berada di atas media penyaring dialirkan ke saluran penampung (gutter) melalui pelimpah lalu
ke gullet dan menuju ke saluran pembuangan.
Gutter dan Pelimpah
Dasar gutter harus diletakkan di atas ekspansi maksimum pada saat pencucian. Hal ini dilakukan agar pasir
pada media penyaring tidak ikut terbawa pada saat pencucian. Direncanakan jumlah gutter = 2 buah
Debit backwash, qb = 1,15 m3/det
Debit gutter, qg = 0,115 m3/det
Lebar gutter, L = 0,5 m
2/ 3
2 /3
Kedalaman
Qguter
0,115 m3 /det
h=
h=
air di gutter,
16
cm
1,38 L
1,38 x 0,5
h
Freeboard = 4 cm
Air pencuci masuk ke gutter melalui pelimpah. Jumlah pelimpah yang digunakan adalah 5 buah dengan panjang
pelimpah, p = 2 m.
Total panjang pelimpah adalah 8 m

Tinggi muka
air di atas
pelimpah, h

Qbak
h=
3,33 L

2/ 3

0,115 m3 /dtk x ft 3 /0,0283 m3

3,33 x 8 m x ft 3 /0,3048 m

2 /3

0,6
0,18
18

ft
m
cm

Saluran Pembuangan
Saluran pembuangan direncanakan berupa pipa. Kecepatan aliran pada saluran berada diantara 1,2-2,5 m/det.
Debit backwash, qb = 1,15 m3/det.
Direncanakan kecepatan aliran di saluran pembuangan, v = 2 m/det.

Luas
penampang
pipa, Across
Diameter
pipa
pembuangan,

Across=
d=

4A

Qbak
v

0,115 m /dtk

2m/dtk
d=

4 x 0,057
3,14

0,057

m2

0,86

Parameter

Rumus

Perhitungan

Hasil

Satua
n

d
Head Pompa
Hl saat backwash = 4,31 m
Tebal lapisan ekspansi = 1,01 m
Kehilangan tejanan pada pipa pencuci = 0,22 m
HT

HT = Headloss saat backwash


+ tebal lapisan ekspansi
+ kehilangan tekan an
pada pipa pencuci

HT

Daya Pompa
(P)

= 0,167 x 0,115 m3/dt x 5,54


m x 1 kg/L

= 0,167 Q .HT .

= 4,31 m + 1,01 m +
0,22 m

5,54

0,10

Keadaan Media Saat Terekspansi Akibat Backwash


Kontrol ekspansi :
3e
1 e

w
k
vb
g
s w

di

Ekspansi hanya terjadi pada media filtrasi saja.

Pasir
Kondisi lapisan pada saat backwash :
Diameter
(mm)
0.353
0.498
0.704

3
e

1 e
1.311
0.659
0.329

1
1 e
3.55
2.67
2.15

Li (cm)

Lie (cm)

0.4
0.4
0.4

7.155
10.581
12.264

15.223
16.975
15.825
48.023

0.718
0.626
0.535

L L
L
ie

100%

48.023 30
100% 60%
30

Persentase tinggi ekspansi =

Antrasit
Kondisi lapisan pada saat backwash :
Diameter
(mm)
1.539
1.838
2.182

3e
1 e

0.315
0.221
0.157

Li (cm)

Lie (cm)

0.4
0.4
0.4

17.006
17.982
10.012

21.664
20.950
10.785
53.399

0.529
0.485
0.443

kwatt

Persentase tinggi ekspansi =

Lie Li 100% 53.399 45 100% 18.6%


45
Li

Kehilangan Tekan Akibat Backwash


Kehilangan tekan akibat backwash,
He :
2

He =
Pasir
Diameter
(mm)
0.353
0.498
0.704

e
0.718
0.626
0.535

Lie
(cm)
15.223
16.975
15.825

He (cm)

Lie
(cm)
21.664
20.950
10.785

He (cm)

7.017
10.434
12.053
29.504

Antrasit
Diameter
(mm)
1.539
1.838
2.182

(1 e ) 2 6
k

L ei
vb
g
3e
di

e
0.529
0.485
0.443

5.152
5.419
3.038
13.609

Kerikil
Diameter (inch)
1/10
3/16
3/8
5/8
3/2
5/2

Hk =

di (mm)
2.54
4.7625
9.525
15.875
38.1
63.5

(1 ) 2
k
v b
g
3

Li (cm)
1.575
1.075
1.185
0.874
1.496
0.874

Li/di2
24.413
4.74
1.306
0.347
0.103
0.022
30.931

Li

2
i
2

(1 0.4) 2 6
4
1.33cm / det 9.41 10 3 cm 2 / det

(30.931 / cm)
981
0.4 3 0.99

= 0,33 cm

Gambar XXX Perencanaan Bak Filtrasi

Sketsa Filtrasi dengan potongan secara Horizontal

Sketsa Filtrasi dengan potongan secara Vertikal

6.7 Ion Exchange


Diketahui :
Qmd
Kesadahan dalam air
Kesadahan standar baku mutu
Kapasitas resin

= 0,460 m3/dtk
= 850 mg/l
= 500 mg/l
= 90 kg/m3

Perhitungan
a)
Kesadahan yang di perbolehkan adalah 500 mg/l.
Kesadahan
= 850 mg/l 500 mg/l
= 350 mg/l (yang harus dihilangkan)
= 0,350 x 10-3 kg/l
3
86400 dtk
0,460 m
Qmd
= dtk
x hari
= 39.744 m3/hari
= 39.744 x 103 l/hari
b)
Total kesadahan yang harus dihilangkan per hari
Kesadahan per hari
= (0,350 x 10-3 kg/l) x (39.744 x 103l/hari)
= 13.910 kg/hari
c)
Volume resin
Volume resin yang dibutuhkan perhari untuk menurunkan kesadahan air baku
agar sesuai dengan baku mutu 500 mg/l adalah :
1 m 3 resin
Volume resin
= 13.910 kg/hari x ( 90 kg
)
= 155 m3 resin/hari
d)

Dimensi kolom
Diketahui :
d
Ruang penyangga
Freeboard
h = 100% - (50% + 10%)
Luas tabung
Perhitungan :
Volume resin

= 1/5 H
= 10% H
= 50% H
= 40% dari tinggi H
= 0,4H
1
2
= 4D t

155 m3/hari

= luas tabung
1
1 2
3,14(
H) 0,4H
= 4
5

155 m3/hari

= 0,01256 H3

H3

155 m /hari
= 0,01256

= 12.341
3
= 12.341

= 23 m

Jika diasumsikan tinggi kolom = 3 m, maka dibutuhkan jumlah kolom


sebanyak 7,7 atau 8 kolom. Agar proses berlangsung secara kontinu, maka
ditambahkan 4 kolom untuk proses regenerasi.
Maka :
Kolom beroperasi
= 8 kolom
Kolom cadangan saat regenerasi
= 4 kolom
Apabila H
=3m

Freeboard
= 50%
3m
= 1,5 m
Resin

= 40% 3 m
= 1,2 m

Ruang penyangga = 10% 3 m

Diameter

= 0,3 m
1
= 5 3

= 0,6 m
155 m 3 /hari
Volume resin per hari = 12

= 13 m3/hari 12 kolom

Volume resin untuk 12 kolom


e)

= 13 m3/hari

= 156 m3/hari
= Volume resin 1 kolom x kebutuhan garam

Kebutuhan bahan kimia


NaCl
= 13 m3/hari x 150 kg NaCl/m3
= 1.950 kg/regenerasi

6.8 Desinfeksi
Desinfektan: Ca(OCl)2
Kriteria Perencanaan (Kawamura,1991):
a.
Cl sisa
:
b.
Waktu kontak
:
c.
Diameter tube plastikfiber
:

0,2 mg/l - 0,4 mg/l


10-15 menit
0,6-1,3 cm

d.

Desain Terpilih:
a.
DPC
b.
Kadar Ca(OCl)2
c.
Cl sisa
d.
Waktu kontak
e.
Frekuensi pembuatan
f.
Waktu detensi
g.
Diameter tube plastik fiber
h.
Diameter pipa air pelarut
i.
Diameter pipa penguras
j.
Volume air pelarut

:
:
:
:
:
:

0,3-6 m/dtk

1,2 mg/l
:
70 %
0,3 mg/l
10 menit
2 kali sehari
12 jam x 3600 dtk/jam = 43200 dtk
0,75 cm = 7,5 mm
:
5 cm = 50 mm
:
1 cm = 10 mm
1000 l

Tabel 6.31 Perhitungan Desinfeksi


Parameter
Klorin
yang
ditambahka
n
Volume
yang akan
diolah
Dosis
Klorin

Rumus
DPC
= klorin
yang ditambahkan
klorin sisa

Perhitungan
1,2 mg/l = klorin yang ditambahkan
0,3 mg/l

Hasil
1,5

Satuan
mg/l

V = Q x td

= 0,46 m3/dtk x 43200 dtk

19.872

m3

Klorin yang
ditambahkan x
Volume yang akan
diolah
Klorin yang
ditambahkan x
Volume air pelarut

= 1,5 mg/l x 19.872 x 103 L

29.808 x
103
29.808

mg

1500
1,5

mg
gr

29.809,5

gr

42.585
42,585

gr
kg

1,67x10-3

m3/s

0,85

m/s

Dosis
= 1,5 mg/l x 1000 l
klorin yang
dilarutkan
ke dalam
1000 l air
Total klorin Dosis Klorin +
= 29.808 gr + 1,5 gr
yang
Dosis klorin yang
dipergunak dilarutkan ke dalam
an
1000 l air
Kandungan klorin pasaran 70 %
Klorin
(100/70) x Total
= (100/70) x 29.809,5 gr
yang
klorin yang
dibutuhkan dipergunakan
Volume bak pelarut (saturated solution feeders) = 1000 l = 1 m3
Jika larutan dibuat dalam waktu 10 menit = 600 dtk maka:
Debit air
Volume bak pelarut = 1 m3 /600 dtk
pelarut (Q) / waktu kontak
Cek
Q
0,00167 m 3 /s
v=
=
Kecepatan
A
0,25 0,052
Air Pelarut

gr

Parameter
Debit
Larutan
Pada Pipa
Keluar

Cek
kecepatan
dalam pipa

Rumus
Volume bak pelarut
=Ax t
1 m3 = A x 1 m
A = 1 m2
A = . . d2

d=

v=

Q
A

Perhitungan

d=

4x1 m

= 1 m3 / 43200 dtk

Hasil
1,13

Satuan
m

2,31x10-5

m3/s

0,523

m/s

4xA

0,0000231 m 3 /s
2
0,25 (0,0075 m)

Dimensi Bak Pelarut (saturated solution feeders)


Diameter bak
: 1,13 m
Tinggi bak
: 1 m + 0,5 m
(freeboard)
: 1,5 m
Perhitungan Pengadukan
Pengadukan dilakukan secara mekanis yaitu dengan menggunakan impeller jenis Propeller,
square pitch, 3 blade.
Suhu
= 25oC
air
= 997 kg/m3

= 0,897.10-6m2/dtk

=.
= 0,897.10-6m2/dtk x 997 kg/m3
8,94.10-4 kg/m.dt
k
Kecepatan
Va = 0,037 m/dtk
= 0,148 m/dtk - 0,037 m/dtk
0,111
m/dtk
Relatif
Va = Vi
Vi = 0,148 m/dtk
V = Vi Va
Power
xgxhxQ
997 kg/m3 x 9,81 m/dtk2 x 1 m x
16,33
kg/ dtk3
-3
3
1,67.10 m /dtk
Gradien
135,1
/dtk
P
16,33

G=

.Vol

G=

8,94 10-4 .1

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Gambar XX Sketsa Perencanaan Desinfeksi Tampak Atas

Gambar XX Sketsa Desinfeksi Tampak Depan

Gambar XX Sketsa Desinfeksi Tampak Belakang

Gambar XX Sketsa Desinfeksi secara Vertikal

6.9 Reservoir
Reservoar yang digunakan adalah jenis ground reservoir.
Kriteria perencanaan (Kawamura, 1991/ Schulz-Okun, 1984/ Al-layla, 1978)
adalah:
a. Pipa inlet dan outlet:

Posisi dan jumlah inlet ditentukan berdasarkan bentuk dan struktur


tangki, sehingga tidak ada daerah yang mati;

Pipa outlet diletakkan minimal 10 cm di atas lantai bak atau pada


permukaan air minimum;

Pipa outlet dilengkapi dengan strainer yang berfungsi sebagai


penyaring;

Pipa inlet dan outlet dilengkapi dengan gate valve.


b. Ambang bebas dan dasar bak:

Ambang bebas minimal 30 cm dari permukaan air;

Dasar bak minimal 15 cm dari permukaan minimum;

Kemiringan dasar bak 1/500 - 1/100.


c. Pipa peluap dan penguras:

Pipa ini mempunyai diameter yang mampu mengalirkan debit


maksimum secara gravitasi;

Pipa penguras dilengkapi dengan gate valve.


d. Ventilasi dan manhole:

Reservoar harus dilengkapi dengan ventilasi dan manhole serta alat


ukur tinggi muka air;

Ventilasi harus mampu memberikan sirkulasi udara sesuai dengan


volume;

Ukuran manhole harus cukup besar untuk memudahkan petugas


masuk;

Konstruksinya harus kedap air.


e. Kapasitas standar:

Untuk tipe ground reservoir, kapasitasnya: (50, 100, 150, 300, 500,
750, 1000) m3;

Untuk tipe elevated reservoir, kapasitasnya: (300, 500 dan 750) m3;

Ketinggian elevasi pada saat muka air minimum adalah (20 - 25) m
dari pintu tanah.
f. Volume kebakaran 200 - 300 m3.
g. Volume bak (1/6 - 1/3) x Qmd, atau (15 - 30 %) x Qmd.
Perhitungan
P:L
Jumlah bak

=2:1
= 2 buah

Tinggi bak
Freeboard

=3m
= 0,5 m

Perhitungan Dimensi Reservoar Distribusi


Volume Reservoar
Tabel 6.32 Perhitungan A%
N
o

Waktu

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

00.00-01.00
01.00-02.00
02.00-03.00
03.00-04.00
04.00-05.00
05.00-06.00
06.00-07.00
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00
12.00-13.00
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00.17.00
17.00-18.00
18.00-19.00
19.00-20.00
20.00-21.00
21.00-22.00
22.00-23.00
23.00-24.00

%
Pemakaia
n
0.5
0.5
0.5
0.5
3
12
5.5
5
4
4
6.5
5
4
3
5
4
6
7
8
6
4
3
2
1
100

%
Surplus
Supply
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
4.17
100

3.67
3.67
3.67
3.67
1.17
7.83
1.33
0.83
0.17
0.17
2.33
0.83
0.17
1.17
0.83
0.17
1.83
2.83
3.83
1.83
0.17
1.17
2.17
3.17
24.38

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Surplus+ Defisit
%A = 2
=

24,38 %+ 24,3 %
2

= 24,34%

Defisit

24.3

Selisih

%
Penyimpanan

3.67
3.67
3.67
3.67
1.17
-7.83
-1.33
-0.83
0.17
0.17
-2.33
-0.83
0.17
1.17
-0.83
0.17
-1.83
-2.83
-3.83
-1.83
0.17
1.17
2.17
3.17

3.67
7.34
11.01
14.68
15.85
8.02
6.69
5.86
6.03
6.20
3.87
3.04
3.21
4.38
3.55
3.72
1.89
-0.94
-4.77
-6.60
-6.43
-5.26
3.17
0.00

Hidran Kebakaran
Kebutuhan air tambahan yang juga perlu diperhitungkan adalah kebutuhan
terhadap hidran kebakaran. Rumus yang digunakan adalah:
Qkebakaran
= 3860 P (1-(0,01 P ))
Q
P

= Debit hidran kebakaran L/menit


= Jumlah penduduk yang total (dalam ribuan)

Perhitungan debit hidran kebakaran:


Qkebakaran
= 3860 176,417 (1-(0,01

176,460 ))

= 44.460 L/menit
Diasumsikan rata-rata tiap hari dibutuhkan 1 jam pemakaian air dari hidran
kebakaran maka Debit hidran = 44.460 L/menit

1 jam/hari

hr/86400 dtk

menit/60 dtk 3600 dtk/jam = 30,875 L/dtk


Maka volume air untuk kebakaran:
Vkebakaran
=Qxt
= 30,875 l/dtk x 7200 dtk
= 222.300 l= 222,3 m3
Volume reservoar yang diperlukan:
VR = (Qmaks x A% x 86400) + V kebakaran
VR = (0,46 m3/dtk x 24,34% x 86400) + 222,3m3
VR = 9.896 m3
Ada 2 buah unit reservoar, jadi debit 1 reservoar adalah 4.948 m3
Dimensi Reservoar:
Dimensi reservoar ditentukan dari hasil perhitungan volume reservoar yang
diperoleh, dimana volume reservoar yang diperoleh 4.948 m 3. Dimensi tiap
kompartemen sebagai berikut:
Volume 1 unit reservoir
=PxLxT
3
4.948 m
= 2L x L x 3 m
4.948 m

4.948 m3
4.948 m 3
6m
L

= 2L2 x 3 m
= 6 L2
= L2
= 28,7 m

Lebar = 28,7 m = 29 m
Panjang= 58 m
Tinggi = 3 m + 0,5 m (freeboard) = 3,5 m
Tabel 6.33 Perlengkapan Reservoir
Parameter
Rumus
Perhitungan
Debit Maks = Qmd = 0,6 m3/dtk
Kecepatan aliran 1,1 m/dtk, range (0,6-3 m/dtk) (Permen 18, th 2007).
Pipa inlet utama
Luas
Q
0,46 m3 / dtik
A=
A=
penampang
v
1,1 m/dtik
pipa (A)
Diameter
4xA
4 x 0,418
d=
d=
pipa (d)

D pasaran
Cek Perhitungan
Kecepatan
v=
(v)
Pipa inlet Cabang
Luas
A=
penampang
pipa (A)
Diameter
d=
pipa (d)
D pasaran
Cek Perhitungan
Kecepatan
v=
(v)

Hasil

0,418

m2

0,729

3,14

711 mm

Q
A

v=

Q
v

A=

d=

4xA

0,46
1/4 0,711 2
0,23 m3 / dtik
1,1 m/dtik

4 x 0,20
3,14

0,8

m/s
OK

0,20

m2

0,504

508 mm

Q
A

v=

0,23
1/4 0,508 2

Debit Maks = Qp = 0,885 m3/dtk


Kecepatan aliran 1,1 m/dtk, range (0,6-3 m/dtk) (Permen 18, th 2007).
Pipa Outlet Utama
Luas
Q
0,885 m 3 / dtik
A=
A=
penampang
v
2,5 m/dtik
pipa (A)
Diameter
4xA
4 x 0,354
d=
d=
pipa (d)

1,13

m/s
OK

0,354

m2

0,671

3,14

D pasaran
Cek Perhitungan
Kecepatan
v=
(v)
Pipa Outlet Cabang
Luas
A=
penampang
pipa (A)

Satuan

660,4
mm

Q
A

v=

0,885
1/4 0,660 2

Q
v

A=

0,427 m 3 / dtik
2,5 m/dtik

1,65

m/s
OK

0,171

m2

Parameter
Diameter
pipa (d)

Rumus

d=

D pasaran
Cek Perhitungan
Kecepatan
v=
(v)

4xA

Perhitungan

d=

4 x 0,171
3,14

Hasil
0,466

Satuan
m

457 mm

Q
A

v=

0,427
1/4 0,457 2

Setiap reservoar dilengkapi dengan baffle


Jumlah
Panjang bak/jarak
= 58 m/5 m
Baffle
antar baffle
Luas Antar jarak antar baffle x
= 5 m x 3,5 m
baffle
tinggi bak
Kecepatan
Q
0,23 m 3 /s
v=
v=
melalui
A
17, 5 m
baffle
Panjang
lebar bak / jumlah
= 29 m/ 12
saluran
saluran
antar baffle
Td
Panjang saluran
= 2,5 m/0,013 m/s
antar bak / kec.
Melalui baffle

Sumber: Perhitungan Tugas Besar TPAM dan PBPAM, 2014

Gambar XXX Sketsa Reservoar Tampak Atas

2,6

m/s
OK

11,6 = 12

buah

17,5

0,013

m/s

2,41
2,5

m
m

3,2

Menit
30
menit
OK(Allayla,
1978)

Gambar XX Sketsa Reservoar secara horizontal

Gambar XX Sketsa Reservoar secara Vertikal

Anda mungkin juga menyukai