Anda di halaman 1dari 40

Zainuddin Muchtar

HIDROMETRI
Manfaat Air Permukaan (Sungai):
• Irigasi
• Pengairan
• Penyediaan air bersih
• PLTA
• Rekreasi
• Perikanan
• dll
Kecenderungan keb air sungai
akan semakin meningkat, karena:

• Jumlah penduduk meningkat.


• Keb air bersih meningkat.
• Keb energi listrik juga meningkat.
• Keb air irigasi jg meningkat utk penyediaan
pangan dll.
HIDROMETRI
SEMUA KEGIATAN PENGUKURAN UNSUR-UNSUR ALIRAN

tinggi muka air


kecepatan aliran (debit)
sedimen
polutan

SYARAT SETASIUN HIDROMETRI


di bagian sungai yang lurus
penampang melintang stabil
mudah dicapai sepanjang tahun
di bagian sungai yang peka
bebas dari backwater
bebas dari tanaman air
Debit Aliran (Q) adalah jumlah air yang mengalir
melalui tampang lintang sungai tiap satu satuan waktu.

Q m3/detik

Debit di suatu lokasi sungai dapat diperkirakan dengan cara


berikut :
1. Pengukuran di lapangan
2. Berdasarkan data debit dari stasiun di sekitarnya.
3. Berdasarkan data hujan.
4. Berdasarkan pembangkitan data debit.
Dimensi debit dinyatakan dalam tiga bentuk :
Debit Maksimum : dipergunakan untuk perencanaan
drainase atau bangunan sumber air permukaan serta
perencanaan areal pertanian
Debit Minimum & Debit Rata2 : akan menentukan luas
areal irigasi yang memanfaatkan sumber air.

Analisis aliran permukaan memerlukan pengetahuan mengenai


pengukuran debit

Pengukuran debit tercakup dalam hidrometri (cabang


ilmu yang berhubungan dengan pengukuran parameter
hidrologi)
Bagi Hidrologist, aliran permukaan pada
umumnya merupakan perubahan yang
dipengaruhi oleh berbagai faktor (dependent
variable), sedangkan suatu perencanaan
sumber air hanya berhubungan dengan debit
aliran.

Perubahan volume aliran yang ditimbulkan


aktivitas manusia, diperlukan data pengukuran
debit yang langsung dan kontinu (Sangat sukar
dilakukan).
Banjir adalah debit maksimum yang
terjadi pada waktu kurun tertentu dan
sangat mempengaruhi didalam
perencanaan sumber air.

Pendugaan banjir dilakukan dengan


metode rational (impirik), mencakup
pula penelusuran banjir (flood routing).
PENGUKURAN DEBIT

Pengukuran debit merupakan analisis dasar


aliran permukaan. Dikenal dua metode, yaitu:

A. metode Luas Kecepatan,


B. metode Sekat Ukur
A. Metode Luas Kecepatan :
Q=A.V

Kecepatan aliran diperbagai titik kedalaman


maupun melintang tidak sama (dipengaruhi
bentuk geometris saluran, bentuk aliran
(laminer/turbulen), & gaya gesek molekul
aliran). Maka kecepatan yang dipakai
kecepatan rata2
PENGUKURAN TINGGI MUKA AIR
(MANUAL)

Papan duga tunggal

papan duga bertingkat


( step gauge )

Papan duga miring


( sloping gauge )
HASIL PENGUKURAN MANUAL

Pencatatan manual
Rekaman AWLR
Pengukuran Tinggi Muka Air (Otomatis)
AWLR (Automatic Water Level Recoorder)

Pendugaan Debit berdasarkan


tinggi muka air dilakukan dengan
analisis rating curve.
Alternatif Pemasangan AWLR
PENGUKURAN KECEPATAN
1. DENGAN PELAMPUNG ( FLOAT )

V = L / t (m/det)

Vp = α V
2. DENGAN CURRENT METER

Q=V.A
V = a + nb

dengan : Q = debit, dalam m3/det


V = kecepatan rata-rata penampang, dalam m/det
A = luas penampang, dalam m2
a, b = tetapan
n = jumlah putaran propeler.

17
Metode Pengukuran Debit Di Sungai
Membagi penampang
sungai menjadi 10 - 20
bagian yang sama dg
interval / jarak: Ln (m).

Mengukur kecepatan aliran setiap


kedalaman pengukuran (dn) pada titik2
interval dengan alat “current meter “
METODE PENGUKURAN KECEPATAN

Kedalaman Pengamatan Kecepatan Rata2


(m) Kecepatan

0,0 - 0,6 0,6 d v = v 0,6d


0,6 - 3,0 0,2 d
0,8 d
v = 0 ,5 (v 0 , 2 d + v 0 , 8 d )
3,0 - 6,0 0,2 d
0,6 d v=
(v 0, 2 d + 2v 0 , 6 d + v 0 , 8 d )
0,8 d 4

( + 2v0,6d + 3v0,8d + vb )
> 6,0 s
0,2 d v + 3v
s 0,2d
0.6 d v=
0,8 d 10
b
Menghitung debit tiap bagian dengan
METODE TAMPANG TENGAH
METODE TAMPANG RERATA
CONTOH SOAL:
Suatu saluran dengan lebar 2,75 m, dimana
pengukuran kecepatan dengan menggunakan alat
current meter type propeller 84383 dan pengukuran
kedalaman saluran menggunakan bak ukur. Interval
yang dipakai tiap pias adalah 25 cm. Hitung Debit
sesaat pada saluran Bontang (BP.4) menggunakan
Metoda Tampang Tengah.

PENYELESAIAN:
Menentukan besar kecepatan dari hasil pengukuran dengan current
meter tergantung Type Propeller, yaitu :

PROPELLER 81807 v = 0,1025*A + 0,26


PROPELLER 83983 A >= 0,50 v = 0,2515*A + 8,000001 E-03
v = 0,2350*A + 0,160
PROPELLER 84383 A <= 2,17 v = 0,0616*A + 0,011
A > 2,17 v = 0,0593*A + 0,016
A <= 6,00 v = 0,0533*A + 0,052
dimana A = jumlah putaran per 30 detik
Pengukuran debit dengan Current Meter (AOTT, Jerman)
waktu pengukuran 30 detik
Nama Saluran : Pontang (BP. 4)
No Propeller : 84383
No Jarak Tepi dn kedalaman pengukuran Jumlah Putaran Kecepatan (m/s) V (m/s) Q (l/s)
(cm) (cm) 0,2 d 0,6 d 0,8 d 0,2 d 0,6 d 0,8 d 0,2 d 0,6 d 0,8 d

1 0 0 0 0 0,000 0,000 3,20


2 25 35 21 66 0,146 0,146 13,82
3 50 40 24 67 0,148 0,148 17,95
4 75 42 25 94 0,202 0,202 26,74
5 100 60 36 102 0,218 0,218 32,73
6 125 62 12 50 66 132 0,146 0,277 0,212 36,40
7 150 70 14 56 68 148 0,150 0,309 0,229 39,20
8 175 61 12 49 72 164 0,158 0,340 0,249 36,68
9 200 54 32 124 0,261 0,261 26,73
10 225 40 24 90 0,194 0,194 16,27
11 250 30 18 82 0,178 0,178 3,34
12 275 0 0 0 0,000 0,000 0,00
253,07

vn + vn+1 d n + d n+1 0 + 0,146 0 + 0,35


Qn = Wn   Q1 = 0,25  
2 2 2 2
Q1 = 0,00320 m3 / s = 3,20 l / s
QTotal = 253,07 l / s
KOREKSI MENGUKUR KEDALAMAN SUNGAI DG
METODE BANDUL
Sungai dan saluran yang deras alirannya, pengamatan
kedalaman vertikal tidak akan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya, Bandul (Pemberat) terbawa oleh arus sungai,
sehingga perlu dilakukan pengkonversian dalam bentuk
yang sebenarnya.

D
A a

B
C
Koreksi untuk mengukur
kedalaman sungai dengan
Metode Bandul
1. Kedalaman aef diukur oleh tali
2. Ukur jarak vertikal ab, dengan tali
tersebut ketika pemberat berada pada
permukaan air.
3. Ukur sudut ϴ pada tali di udara
4. Kedalaman tali basah, ef = aef –
(ab+koreksi di udara)
5. Hitung koreksi tali basah untuk
menghitung ef
6. Hitung koreksi bc,
bc = aef – ab – (koreksi di udara +
koreksi tali basah)

c
Contoh Soal :
Dalam pengukuran kedalaman menggunakan tali dengan pemberat,
kedalaman total tali aef adalah 7.68 m. Kedalaman dari titik tetap (a) ke
permukaan air adalah 3.14 m. Sudut kemitringan tali terhadap vertikal
adalah ϴ = 240. Berapakah kedalaman air sesungguhnya.
Penyelesaian :
aef = 7,68 m ϴ = 240
ab = 3,14 m

Dari Tabel 5.1. untuk ϴ = 240 dan ab = 3,14 m diperoleh :


Koreksi udara = 9,46 % x 3,14 = 0,297 m
Kedalaman tali basah :
ef = aef – ( ab + koreksi udara)
= 7,68 – ( 3,14 + 0,297 ) = 4,24 m
Dari Tabel 5.2. untuk ϴ = = 240 dan ef = 4,24 m diperoleh :
Koreksi tali basah = 2,96 % x 4,24 = 0,126 m
Kedalaman terkoreksi :
bc = 7,68 – 3,14 – (0,297 + 0,126)
bc = 4,12 m.
B. Metode Sekat Ukur
Prinsip metode sekat ukur adalah mengalirkan air
pada suatu bangunan ukur tertentu pada kondisi
loncatan hidrolik dan dimensi geometris hidrolik
tertentu.
(1) Sekat Ukur Cippoletti : Q = 1,86 b h1,5
Peillscal

h  1/3 b

(2) Sekat Ukur Thompson : Q = 1,39 h2,5


1 Air Mengalir
Tenang
Aliran Bebas beda muka
5 air hilir dengan hulu
minimal 5 cm
Aerasi
6
Udara

2 ,5
Q = 1,39  h
TAMPAK SAMPING Q = debit (m³/detik)
Tidak ada h = tinggi muka air (cm)
2 Endapan/Sampah Pisau ukur harus dlm kondisi
baik, tidak berkarat, tidak 4
berlobang dan tidak bergerigi

h
3
Kemiringan 1 : 1
Sukut takik 90°
(3) Sekat Ukur Parshall Flume
• Bangunan parshall flume adalah bangunan ukur
type penyempitan
• Lebar tenggorokan Parshall Flume
– 1,2,3,6,9 inch
– 1 – 8 ft

Q = m wh n

Koefisien m, n tergantung
dari lebar tenggorokan (w)
W

No. Lebar Persamaan Aliran Bebas


Tenggorokan
(w)

= 0,02049 W  H a
1, 522
1. 1 ft – 8 ft Q

= 0,46650 W . H a
1, 53
2. 9 in Q

Q = 0,26380 W . H a
1, 58 Q =debit (l/detik)
3. 6 in
W =lebar tenggorokan (cm)
Ha =tinggi muka air (cm)
Q = m wh n
(4) Sekat Ukur Drempel
• Bangunan drempel adalah bangunan ukur ambang lebar
• Bangunan ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas
(overflow) untuk ini tinggi energi hulu lebih kecil dari
panjang mercu. • Kelebihan
– Bentuk hidrolis luwes dan sederhana,
– Konstruksi kuat, sederhana dan tidak
mahal,
– Benda-benda hanyut bisa dilewatkan
dengan mudah,
– Eksploitasi mudah

• Kelemahan
– Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan
pengukur saja,
– Membutuhkan perbedaaan elevasi minimum 30 cm
– Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam
b

1,5
Q = 1,71  b  h
Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m)
h = tinggi muka air (cm)

Syarat : Aliran Bebas beda muka air hilir


dengan hulu minimal 5 cm
(5) Sekat Ukur LT Flume
Air Mengalir
1
Tenang
Aliran Bebas beda muka
air hilir dengan hulu
minimal 5 cm
4

TAMPAK SAMPING

b 2 Tidak ada Endapan/Sampah


TAMPAK DEPAN 3 Berbentuk lengkung yang baik

Q = 1,71  b  h1,5
Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m) TAMPAK ATAS
h = tinggi muka air (cm)
(6) Sekat Ukur Crump Weir
Ciri-Ciri
• Pada dasarnya merupakan mercu
melintang saluran.
• Beda tinggi (z) kecil, yaitu 1/4 h atau ±
0,05 – 0,15 m.
• Untuk pengukuran debit 3 l/det ke atas.

• Puncak mercu ambang harus dilindungi dengan besi siku.


• Lebar (b) tidak kurang dari 0,30 m, atau 2hmax.
b
Prinsip
1 Air Mengalir
Tenang

Aliran Bebas beda muka


h 4 air hilir dengan hulu
Kimiringan Hulu 1 : 2 minimal 5 cm
3 Hilir 1 : 5

b
TAMPAK SAMPING

Tidak ada
2 Endapan/Sampah

Q = 1,94  b  h 1, 5

Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m)
TAMPAK DEPAN
h = tinggi muka air (cm)
TERIMA KASIH
Zainuddin Muchtar, ST., MT.

Anda mungkin juga menyukai