HIDROMETRI
Manfaat Air Permukaan (Sungai):
• Irigasi
• Pengairan
• Penyediaan air bersih
• PLTA
• Rekreasi
• Perikanan
• dll
Kecenderungan keb air sungai
akan semakin meningkat, karena:
Q m3/detik
Pencatatan manual
Rekaman AWLR
Pengukuran Tinggi Muka Air (Otomatis)
AWLR (Automatic Water Level Recoorder)
V = L / t (m/det)
Vp = α V
2. DENGAN CURRENT METER
Q=V.A
V = a + nb
17
Metode Pengukuran Debit Di Sungai
Membagi penampang
sungai menjadi 10 - 20
bagian yang sama dg
interval / jarak: Ln (m).
( + 2v0,6d + 3v0,8d + vb )
> 6,0 s
0,2 d v + 3v
s 0,2d
0.6 d v=
0,8 d 10
b
Menghitung debit tiap bagian dengan
METODE TAMPANG TENGAH
METODE TAMPANG RERATA
CONTOH SOAL:
Suatu saluran dengan lebar 2,75 m, dimana
pengukuran kecepatan dengan menggunakan alat
current meter type propeller 84383 dan pengukuran
kedalaman saluran menggunakan bak ukur. Interval
yang dipakai tiap pias adalah 25 cm. Hitung Debit
sesaat pada saluran Bontang (BP.4) menggunakan
Metoda Tampang Tengah.
PENYELESAIAN:
Menentukan besar kecepatan dari hasil pengukuran dengan current
meter tergantung Type Propeller, yaitu :
D
A a
B
C
Koreksi untuk mengukur
kedalaman sungai dengan
Metode Bandul
1. Kedalaman aef diukur oleh tali
2. Ukur jarak vertikal ab, dengan tali
tersebut ketika pemberat berada pada
permukaan air.
3. Ukur sudut ϴ pada tali di udara
4. Kedalaman tali basah, ef = aef –
(ab+koreksi di udara)
5. Hitung koreksi tali basah untuk
menghitung ef
6. Hitung koreksi bc,
bc = aef – ab – (koreksi di udara +
koreksi tali basah)
c
Contoh Soal :
Dalam pengukuran kedalaman menggunakan tali dengan pemberat,
kedalaman total tali aef adalah 7.68 m. Kedalaman dari titik tetap (a) ke
permukaan air adalah 3.14 m. Sudut kemitringan tali terhadap vertikal
adalah ϴ = 240. Berapakah kedalaman air sesungguhnya.
Penyelesaian :
aef = 7,68 m ϴ = 240
ab = 3,14 m
h 1/3 b
2 ,5
Q = 1,39 h
TAMPAK SAMPING Q = debit (m³/detik)
Tidak ada h = tinggi muka air (cm)
2 Endapan/Sampah Pisau ukur harus dlm kondisi
baik, tidak berkarat, tidak 4
berlobang dan tidak bergerigi
h
3
Kemiringan 1 : 1
Sukut takik 90°
(3) Sekat Ukur Parshall Flume
• Bangunan parshall flume adalah bangunan ukur
type penyempitan
• Lebar tenggorokan Parshall Flume
– 1,2,3,6,9 inch
– 1 – 8 ft
Q = m wh n
Koefisien m, n tergantung
dari lebar tenggorokan (w)
W
= 0,02049 W H a
1, 522
1. 1 ft – 8 ft Q
= 0,46650 W . H a
1, 53
2. 9 in Q
Q = 0,26380 W . H a
1, 58 Q =debit (l/detik)
3. 6 in
W =lebar tenggorokan (cm)
Ha =tinggi muka air (cm)
Q = m wh n
(4) Sekat Ukur Drempel
• Bangunan drempel adalah bangunan ukur ambang lebar
• Bangunan ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas
(overflow) untuk ini tinggi energi hulu lebih kecil dari
panjang mercu. • Kelebihan
– Bentuk hidrolis luwes dan sederhana,
– Konstruksi kuat, sederhana dan tidak
mahal,
– Benda-benda hanyut bisa dilewatkan
dengan mudah,
– Eksploitasi mudah
• Kelemahan
– Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan
pengukur saja,
– Membutuhkan perbedaaan elevasi minimum 30 cm
– Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam
b
1,5
Q = 1,71 b h
Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m)
h = tinggi muka air (cm)
TAMPAK SAMPING
Q = 1,71 b h1,5
Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m) TAMPAK ATAS
h = tinggi muka air (cm)
(6) Sekat Ukur Crump Weir
Ciri-Ciri
• Pada dasarnya merupakan mercu
melintang saluran.
• Beda tinggi (z) kecil, yaitu 1/4 h atau ±
0,05 – 0,15 m.
• Untuk pengukuran debit 3 l/det ke atas.
b
TAMPAK SAMPING
Tidak ada
2 Endapan/Sampah
Q = 1,94 b h 1, 5
Q = debit (l/detik)
b = lebar ambang (m)
TAMPAK DEPAN
h = tinggi muka air (cm)
TERIMA KASIH
Zainuddin Muchtar, ST., MT.