Anda di halaman 1dari 19

PRAKTIKUM HIDROLIKA

KELOMPOK 2

BAB IV
PENGUKURAN DEBIT PADA SALURAN ALAM

A. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN

Mengumpulkan data hidrometri sungai (kecepatan aliran, debit aliran,


ketinggian muka air, dan lainnya).

1. Tujuan Percobaan dengan Pelampung


Menentukan besarnya kecepatan rata-rata (permukaan) aliran pada suatu
penampang saluran alam/sungai.

2. Tujuan Percobaan dengan Current Meter


- Menentukan besarnya kecepatan rata (vertikal) aliran pada pias
penampang saluran alam/sungai.
- Menghitung debit aliran pada suatu penampang saluran alam/sungai.

B. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


1. Satu buah pelampung (d = 25 cm)

2. Satu Unit Current-meter


3. Stop watch
4. Alat ukur panjang (Meteran)
Sketsa gambar alat yang lain bisa dilihat pada lampiran.

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengukuran Kecepatan dengan Pelampung
L = 25 meter

Kiri

Start Tengah
Finish 8,9 meter

Kanan

Diameter Pelampung : 25cm

Gambar 4.1 Daerah pengukuran dengan Pelampung

Pengukuran kecepatan aliran permukaan mengikuti prosedur sebagai


berikut:
a. Mempersiapkan daerah pengukuran pada saluran alam/sungai
dengan patok-patok.
b. Memancang tiang-tiang pengamatan di dua titik berjarak 25 m.
c. Pelampung dilepaskan di garis awal yang terletak sekitar 25 m
sebelum garis akhir pengukuran (finish).
d. Mengukur waktu tempuh pelampung di antara dua buah garis
pengamatan dengan stopwatch.
e. Pekerjaan di atas dilakukan di daerah kiri, kemudian tengah dan
kanan, kemudian diulangi sebanyak 3 kali, untuk mendapatkan harga
kecepatan rata-rata.

2. Pengukuran kecepatan dengan Current meter


Pengukuran kecepatan aliran dengan Current meter mengikuti prosedur
sebagai berikut:
a. Menyiapkan satu unit Current meter
b. Mengukur penampang melintang saluran yang akan digunakan
sebagai saluran percobaan.

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

c. Semua peralatan setelah siap, kemudian membagi-bagi penampang


aliran menjadi 3 (tiga) pias atau bagian dengan lebar permukaan
yang sama.
d. Mengukur tinggi air penampang basah saluran, lebar permukaan
basah dan lebar permukaan air setiap pias.
e. Memasukkan stik dan propeller Current meter kedalam saluran dan
ditempatkan pada kedalaman. Karena H tidak sampai 1 meter, maka
dilakukan di satu titik pengamatan dan mengulangi tiga kali. (H =
tinggi muka air dari dasar saluran). Dipilih sesuai kedalaman aliran.
f. Menempatkan Propeler tegak lurus menghadap arus aliran, setelah
tepat pada posisi yang dimaksud kemudian menekan tombol pada
counter bersamaan dengan itu juga menjalankan stopwatch sampai
pada interval waktu tertentu (50 detik) counter dan menghentikan
stop watch, kemudian mencatat jumlah putaran (N) pada counter.
g. Mengulangi percobaan diatas diulang sebanyak 3 kali untuk masing
masing pias.
h. Menghitung kecepatan tiap pengukuran, menghitung kecepatan rata-
rata.

D. DATA HASIL PERCOBAAN


1. Pengukuran Kecepatan dengan Pelampung
Lokasi : Saluran Irigasi Riam Kanan.
Lebar sungai : 25 m
Pengukura Panjang Waktu V = L/T
No. Vrata2 (m/dt) Ket.
n L (m) T (dt) (m/dt)
Kanan 25 54,44 0,46
1 Tengah 25 55,53 0,45 0,470
Kiri 25 49,81 0,50
Kanan 25 58,9 0,42
2 Tengah 25 60,25 0,42 0,438
Kiri 25 52,78 0,47
Kanan 25 53,37 0,47
3 Tengah 25 65,13 0,38 0,459
Kiri 25 47,5 0,53
2. Pengukuran Kecepatan dengan Current Meter

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Lokasi : Sungai Kemuning.


Lebar sungai : 10,3 m

Titik Putaran Waktu


Pias ke Kedalaman N=P/T V Vrata-rata
Pengukuran (P) (T)
(-) (m) (m) (-) (dt) (-) (m/dt) (m/dt)
0.02 73 50 1,46 0,20850
1
0.1 0.06 71 50 1,42 0,20321 0,470
(Kiri)
0.08 73 50 1,46 0,20850
0.08 70 50 1,4 0,20056
2
0.4 0.24 67 50 1,34 0,19262 0,438
(Tengah)
0.32 64 50 1,28 0,18467
0.04 73 50 1,46 0,20850
3
0.2 0.12 74 50 1,48 0,21115 0,459
(Kanan)
0.16 72 50 1,44 0,20586

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

E. PERHITUNGAN
E.1. Dasar Teori
- Pengukuran kecepatan aliran dilakukan dengan cara antara lain :
a. Menggunakan alat pengukur aliran (current meter) mengukur
kecepatan rata-rata pada segmen-segmen penampang dengan
membagi-bagi penampang saluran secara vertical.
b. Menggunakan pelampung yang dihanyutkan ke dalam aliran
dengan mencatat laju pelampung pada jarak tertentu.
(Suroso,A., Mekanika Fluida dan Hidrolika)
- Pengukuran debit; cara sederhana untuk mengukur debit adalah
dengan cara tidak langsung yaitu dengan pengukuran kecepatan
aliran.

1. Pengukuran dengan Pelampung


Adalah metode tertua dan paling simpel yang dilakukan untuk
menghitung kecepatan aliran di saluran terbuka. Dilakukan dengan
cara mengamati waktu yang di perlukan pelampung untuk melewati
jarak yang telah di tentukan. (Shariff, A., Hydraulics and Fluid
Mechanics, hal 223).
Pengukuran dengan pelampung:
- Penggal Sungai AB ditentukan jarak (L)
- Pelampung di lepas di A dengan mengukur waktu perjalanan
Pelampung sampai di B dengan stop watch (T), maka diperoleh
kecepatan (V) adalah (L)/(T).
- Lebar sungai sebaiknya dibagi 3(tiga) bagian yaitu kanan-tengah-
kiri
- Pengukuran sebaiknya dilaksanakan setiap ½ jam (menurut
petunjuk instruktur)
- Kecepatan rerata vertikal perlu dikalikan dengan faktor K:
 K = 0,85
 K = 0,60 untuk kedalaman kurang dari 0,5 m
 K = 0,90 – 0,95 untuk kedalaman lebih dari 4 m

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

2. Pengukuran dengan Current meter


 V = a.n + b
dengan:
V = kecepatan aliran (m/det)
n = jumlah putaran
a, b = tetapan (nilai ini ditetapkan dalam kalibrasi)
 Current meter yang dipakai dengan sumbu Mendatar
 Pengukuran vertikal pada dua titik 0,2H dan 0,8H
(H=kedalaman);
V=(V0,2+ V0,8)/2
 Pengukuran vertikal pada tiga titik:
V=(V0,2+ V0,6+V0,8)/3
 Pengukuran vertikal pada empat dan lima titik:
V=(V0,2+ 2V0,6+V0,8)/4
V=( Vp+ 3V0,2+ 2V0,6+3V0,8+Vd)/10
dengan:
V 0,2 = V pada kedalaman 0,2 dari permukaan air (m/det)
V 0,6 = V pada kedalaman 0,6 dari permukaan air (m/det)
V 0,8 = V pada kedalaman 0,8 dari permukaan air (m/det)
V p = V pada permukaan air (m/det)
Vd = V pada dasar sungai (m/det)

Cara Menghitung debit aliran suatu penampang:


a. Mean Area Method

Hn
Vn
Hn+1 Q =∑ [ 2 ][
V n + V n+1 H n + H n+1
2 ][ ]
B

Vn+1

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

b. Mid Area Method


B

Hn
Vn Q = ∑ Hn. V n. [B ]

dengan:
B = lebar penampang basah pada pias
Vn = kecepatan rata-rata aliran pada penampang pias
Hn = tinggi penampang basah pada pias

v
Bilangan Froude : Fr = (Pengaruh gravitasi lebih berperan)
√ gy
(Shadiq, F., HIDROLIKA Praktis&Mudah, hal 47)

E.2. Contoh Perhitungan


a. Untuk pengukuran kecepatan arus dengan pelampung :
Diambil contoh perhitungan pengukuran pertama dengan data
sebagai berikut :
Panjang aliran (L) = 25 m
Waktu (T) : Kiri = 50 detik
Tengah = 50 detik
Kanan = 50 detik

Rumus yang digunakan : V = L/T


Dimana: V = Kecepatan (m/det)
L = Panjang aliran (m)
T = Waktu (detik)

Perhitungan pias ke-1 :


Vkanan = L/T
= 73 / 50
= 1,46 m/det

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Vtengah = L/T
= 70 / 50
= 1,4 m/det

Vkiri = L/T
= 73 / 50
= 1,46 m/det

Untuk menghitung kecepatan rata-rata:


Vrata-rata = ( 0,46 + 0,45 + 0,50 ) / 3
= 0,470 m/det

Untuk perhitungan kecepatan dan perhitungan kecepatan rata-rata pada


pengukuran kedua dan ketiga sama dengan di atas.

Di dapat nilai kecepatan rata-rata untuk 3 kali pengukuran :


Vrata-rata pias 1 = 0,470 m/det
Vrata-rata pias 2 = 0,438 m/det
Vrata-rata pias 3 = 0,459 m/det

Dan kecepatan rata-rata pada 3 kali pengukuran adalah :


Vrata-rata = ( 0,470 + 0,438 + 0,459 ) / 3
= 0,456 m/det

b. Untuk pengukuran kecepatan arus dengan current meter :


Diambil contoh perhitungan pengukuran pertama dengan data sebagai
berikut :
P = 73 putaran
T = 50 detik

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Rumus dasar :
P
N=
T

Jika N <1,09 V = (0,1279 × N) + 0,0202


1,09 < N <2,61 V = (0,1384 × N) + 0,0152
N > 2,61 V = (0,1305 × N) + 0,0204

Maka :
a. Mencari nilai N
P
N=
T
73
=
50
= 1,46 putaran/detik

b. Mencari Kecepatan (V)


Karena nilai 1,09 < N <2,61 , maka:
V = (0,1384 × N) + 0,0152
= (0,1384 × 1,46) + 0,0152
= 0,20850 m/det

c. Menghitung Debit Aliran dengan Mid Area Method,


Q = ∑ Hn. V n. [B ]

Lebar masing-masing pias adalah :


B1 = 3,43 m
B2 = 3,43 m
B3 = 3,43 m

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Untuk pias 1,
Hn = 0,02 m
Vn = 0,456 m/det
B = 3,43 m
Q = ∑ 0 ,02.0,456 . [ 3 , 43 ]
= 0,015648 m3/det

Untuk pias 2 dan pias 3, perhitungan sama dengan di atas. Didapat Q


rata-rata masing-masing pias adalah:
Q1 = 0, 015648 m3/det
Q2 = 0,125187 m3/det
Q₃ = 0,031297 m3/det

Sehingga Q rata-rata penampang adalah :


Qrata-rata = (Q1 + Q2 + Q3)/3
= ( 0,015648 + 0,125187 + 0,031297 )/3
= 0,057377 m3/det

d. Menghitung Debit Aliran dengan Mean Area Method,

Q =∑ [ 2 ][
V n +V n+1 H n +H n+1
2 ]
. [ B]

Lebar masing-masing pias adalah :


B1 = 3,43 m
B2 = 3,43 m
B₃ = 3,43 m

Untuk pias 1,
Hn = 0,2 m
Hn+1 = 1,2 m
Vn = 0,456 m/det
Vn+1 = 1,456 m/det
B = 3,43 m

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Q=∑ ⌊
2

[
0,456+1,456 0 ,2+1 , 2
2 ]
. [ 3 , 43 ]

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Q = 2,297053 m³/det

Untuk pias 2, perhitungan sama dengan di atas. Didapat Q rata-rata


kedua pias adalah:
Q1 = 2,297053 m3/det
Q2 = 1,968902 m3/det
Q₃ = 2,362683 m3/det

Sehingga Q rata-rata penampang adalah :


Qrata-rata = (Q1 + Q2 + Q3)/3
= ( 2,297053+ 1,968902+ 2,362683 )/3
= 2,209545 m3/det

e. Menghitung Bilangan Froude (Fr)


Karena kedalaman berbeda tiap pias, maka perhitungan Bilangan
Froude dihitung masing-masing pias.
Untuk pias 1 :
Fr = 0,20850 / √ ¿ ¿ = 0,014579
Perhitungan pias 2 dan pias 3 sama dengan di atas.

Didapat Bilangan Froude untuk masing-masing pias adalah :


Pias 1, Fr = 0,014579
Pias 2, Fr = 0,014298
Pias 3, Fr = 0,014579

Mencari nilai rerata Bilangan Froude :


Fr rata-rata = ( 0,014579 + 0,014298 + 0,014579 )/3
= 0,014485

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

E.3. Tabel Hasil Perhitungan


3.1 Tabel perhitungan kecepatan aliran permukaan dengan
pelampung
Panjang Waktu V = L/T Vrata2
No. Pengukuran Ket.
L (m) T (dt) (m/dt) (m/dt)
Kanan 25 54,44 0,46
1 Tengah 25 55,53 0,45 0,470
Kiri 25 49,81 0,50
Kanan 25 58,9 0,42
2 Tengah 25 60,25 0,42 0,438
Kiri 25 52,78 0,47
Kanan 25 53,37 0,47
3 Tengah 25 65,13 0,38 0,459
Kiri 25 47,5 0,53
Vrata-rata 0,456

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

3.2 Tabel perhitungan kecepatan aliran permukaan dengan Currentmeter


Titik Putaran Waktu Qrata-rata Qrata-rata Qrata-rata pias Qrata-rata Bil.
Pias ke Kedalaman N=P/T V Vrata-rata Vpenampang
Pengukuran (P) (T) pias (1) penampang (2) (2) penampang (2) Froude
(-) (m) (m) (-) (dt) (-) (m/dt) (m/dt) (m/dt) (m3/det) (m3/det) (m3/det) (m3/det)
0,02 73 50 1,46 0,20850 0,217264 0,015648 0,153006 2,297053 2,209546 0,014579
Kiri 0,1 0,06 71 50 1,42 0,20321 0,470 0,211728 0,046945 0,153006 2,297053 2,209546 0,014393
0,08 73 50 1,46 0,20850 0,217264 0,062593 0,153006 2,297053 2,209546 0,014579
0,08 70 50 1,4 0,20056 0,208960 0,125187 0,153006 1,968902 2,209546 0,014298
Tengah 0,4 0,24 67 50 1,34 0,19262 0,438 0,200656 0,375561 0,153006 1,968902 2,209546 0,014013
0,32 64 50 1,28 0,18467 0,192352 0,500748 0,153006 1,968902 2,209546 0,013720
0,04 73 50 1,46 0,20850 0,217264 0,031297 0,153006 2,362683 2,209546 0,014579
Kanan 0,2 0,12 74 50 1,48 0,21115 0,459 0,220032 0,093890 0,153006 2,362683 2,209546 0,014671
0,16 72 50 1,44 0,20586 0,214496 0,125187 0,153006 2,362683 2,209546 0,014486

Bilangan Froude rata-rata = 0,014485

Keterangan :
- Debit 1 dihitung dengan Mean Area Method
- Debit 2 dihitung dengan Mid Area Method

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

E.4. Grafik dan Analisa Grafik


Di bawah ini adalah grafik hasil percobaan dengan Current Meter :

Grafik 4.1 Grafik Hubungan antara Kecepatan dengan Kedalaman

Analisa Grafik Hubungan antara Kecepatan dengan Kedalaman

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Putaran - Kecepatan (Kiri)

Grafik 4.2 Grafik Hubungan antara putaran dengan kecepatan (kiri)

Putaran - Kecepatan (Tengah)

Grafik 4.3 Grafik Hubungan antara putaran dengan kecepatan (tengah)

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Putaran - Kecepatan (Kanan)

Grafik 4.4 Grafik Hubungan antara putaran dengan kecepatan (kanan)

Analisa Grafik Hubungan antara Putaran dengan Kecepatan pada masing-


masing pias

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

Putaran - Kecepatan Pada Pias 1, 2 dan 3

Grafik 4.5 Grafik Hubungan antara putaran dengan kecepatan ketiga pias

Analisa Grafik Hubungan antara Putaran dengan Kecepatan pada ketiga pias

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK 2

F. KESIMPULAN

PROGRAM STUDI S1-TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

Anda mungkin juga menyukai