Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM IRIGASI DAN DRAINASE

PENGUKURAN DEBIT AIR PADA SALURAN TERBUKA

Dosen Pengampu : Ir. Atak Tauhid, M.P

Disusun Oleh :

Mochamad Rifki Permana 24031120042

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GARUT

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran debit dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan debit sesaat. Data
pengukuran debit yang diperoleh dari suatu pos duga air pada kondisi muka air rendah,
muka air sedang, dan muka air tinggi selanjutnya digunakan untuk pembuatan grafik
hubungan antara tinggi muka air dengan debit (Rating Curve-Lengkung Aliran).
Penggunaan metode, peralatan, dan pemilihan lokasi pengukuran sangat berpengaruh pada
kualitas data pengukuran.

Ada beberapa metode pengukuran debit yang sering digunakan baik pengukuran langsung
maupun pengukuran tidak langsung, demikian pula peralatan yang digunakan. Pelaksanaan
pengukuran debit aliran sungai dan saluran terbuka ini merupakan cara langsung
menggunakan alat ukur arus dan pelampung.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui kecepatan debit air di saluran terbuka.


BAB II

LANDASAN TEORI

Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi di
lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui
potensi sumberdaya air di suatu wilayah DAS. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat
untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi
sumber daya air permukaan yang ada. Pengukuran debit air dapat dilakukan dengan
mengukur kecepatan aliran air pada suatu wadah dengan luas penampang area tertentu.
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk pengukuran kecepatan aliran air
pada sungai atau alur antara lain: Area-velocity method, Tracer method, Slope area
method, Weir dan flume, Volumetric method Area. Kecepatan aliran dapat diukur dengan
metode : metode current-meter dan metode apung. Kemudian distribusi kecepatan aliran di
dalam alur tidak sama pada arah horisontal maupun arah vertikal.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat Dan Bahan


1) Alat tulis
2) Kamera
3) Stop watch
4) Meteran/pengukur
5) Kalkulator
6) Pelampung dan pemberat
7) Alat ukur kedalaman (tongkat)
3.2 Prosedur Kerja
1) Pilih lokasi pengukuran sesuai dengan ketentuan dan siapkan alat dan bahan
2) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar aliran pada penampang bagian hulu dan
hilir
3) Lepaskan pelampung dari jembatan atau sarana pelepas pelampung lainnya
4) Catat lama waktu lintasan pelampung dari bagian penampang hulu sampai hilir
5) Ulangi pekerjaan pada tahap butir 3) sampai dengan 4) hingga semua tititk lintasan
pelampung yang telah ditentukan selesai diukur
6) Catat kejadian penting yang dapat mempengaruhi ketelitian pengukuran kecepatan
aliran (misalnya kecepatan angin).
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Hasil perhitungan debit air pada saluran terbuka

 Q=AxV
 A=dxl

d 1+ d 2+d 3 30+27+20 77 2
d= = = =25,6/0,256 m
3 3 3

l = 3 , 9 m2

A = 0,256 x 3,9 = 0,9984m2

X
 V = Δt

( t 1−t 0 ) + ( t 2−t 1 )+(t 3−t 2) ( 69−0 )+ (73−69 ) + ( 68−73 ) 68


Δt = = = 3 =22,67 dtk
3 3

50
V = 22,67 =2,206 m/s

Q = 0,9984 x 2,206 = 2,20 m3 /s

= 2,20 x 1.000

= 2.200 m3 /s
Pengukuran debit dilakukan pada area saluran terbuka di daerah Samarang Kab. Garut,

untuk mengukur suatu debit air pada saluran terbuka pada daerah tersebut menggunakan

metode pelampung. Sebelum menentukan debit air dilakukan pengukuran terhadap

kedalaman area saluran terbuka, panjang hulu ke hilir dan lebar area saluran terbuka

dengan menggunakan alat meteran yang disediakan. untuk mengetahui kecepatan debit

maka harus menentukan kecepatan arus saluran terbuka yang didapat dari panjang sungai

dan arus sungai. Kemudian untuk menghitung penampang nilai tersebut didapat dari nilai

kedalaman sungai dan lebar sungai. Setelah penghitungan penampang dan kecepatan arus

didapat maka kecepatan debit pada area saluran terbuka tersebut dapat ditentukan.

Kedalaman Sungai (d) Panjang Sungai (x) Lebar Sungai (l)

0,256 m2 50 m2 3,9 m2

Pada tabel diatas merupakan hasil perhitungan keseluruhan untuk menentukan kecepatan
debit pada saluran terbuka di daerah Samarang Kab. Garut Kota.

Kecepatan Arus Arus Sungai (Δt) Penampang (A) Debit (Q)


(V)
2,206 m/s 22,67 m/s 0,9984m2 2.200 m3 /s

BAB V
PENUTUP

Lampiran
Daftar Pustaka

Finawan, A., & Mardiyanto, A. (2011). Pengukuran debit air berbasis mikrokontroler
AT89S51. Jurnal litek, 8(1), 28-31.

Indonesia, S. N., & Nasiional, B. S. (2015). Tata cara pengukuran debit aliran sungai dan
saluran terbuka menggunakan alat ukur arus dan pelampung. Jakarta Badan Stand. Nas.

Badaruddin, B. (2017). Panduan Praktikum Debit Air.

Anda mungkin juga menyukai