MEKANIKA FLUIDA
MATERI
DIMENSI SALURAN TERBUKA
Disusun oleh:
NAMA : TEGUH MUJI WIJAKSONO
NIM : 195100207111012
KELOMPOK : B7
ASISTEN :
Dzaky Abiyyu Alwasi Ling Rina
Afifah Nahda Amalia Citra Handayani
Hafizh Nur Salam Ryan Fauzi
Safira Nurlita Lutfia Nurlatipah
Savira Meidita Rizka Amalia Safitri
Avisenna Divaldi Michelle Maria
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era yang serba teknologi saat ini, kemajuan bidang pendidikan sangatlah
bertambah dari waktu ke waktu. Kemajuan yang dicapai oleh umat manusia, baik itu bidang
sosial, bidang informasi maupun bidang pendidikan. Salah satunya dalam makalah ini akan
dipaparkan elemen-elemen mekanika fluida yang memungkinkan kita untuk memecahkan
rnasaIah-masalah yang kita temui sehari-hari yang relatif sederhana seperti misalnya aliran
melalui pipa, saluran dan aliran di sekitar bola dan silinder.
Aliran terbuka adalah saluran yang mengalirkan air dengan permukaan bebas. saluran
terbuka dapat terjadi dalam bentuk yang bervariasi cukup besar, mulai dari aliran di atas
permukaan tanah yang terjadi pada waktu hujan, sampai aliran dengan kedalaman air konstan
dalam saluran prismatis. Masalah aliran saluran terbuka banyak dijumpai dalam aliran sungai,
aliran saluran-saluran irigasi, aliran saluran pembuangan dan saluran-saluran lain yang bentuk
dan kondisi geometrinya bermacam-macam.
Nilai C (Koefisien Chezy) dapat diperoleh dari salah satu rumus berikut:
8𝑔
𝐶=√
𝑓
(0,00155
23+
1
𝑆)+( )
𝑛
𝐶= 𝑛 0,00155 (Kuttens)
1+(( )(23+( )))
√𝑅 𝑆
𝑅 1/𝑡
𝐶= (Manning)
𝑛
87
𝐶 = (1+𝑚/√𝑅) (Bazin)
1
𝑓𝑡 2 𝐶 𝜀
𝐶( ) = −42𝑙𝑜𝑔(𝑅 + 𝑅) (Powell)
5 𝐸
(Gurum, 2015)
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang per
satuan waktuSedangkan rumus untuk mencari debit digunakan rumus:
𝐴 2/3 1/2
𝑄 = 𝐴𝑉 = 𝑅 𝑆
𝑛
Untuk mencari koefisien gesekan manning digunakan
2 1
𝐴
n = 𝑄 . 𝑅3 . 𝑆 2
Q= Debit Aliran
R = jari-jari hidraulik
S = kemiringan dasar saluran
A= luas penampang
n= koefisien gesekan manning
(Kalpataru, 2015)
Pasak
Meteran (pengukur kedalaman)
Disiapkan
Saluran Pendek
Air
Debit, Kemiringan
ermukaan air,
Kedalaman aliran
- Diukur besarnya
- Dihitung nilai n dengan
rumus: n = (A/Q) x R^2/3 x
S^1/2
- Diulangipenentuan sebanyak
3x dengan kemiringan
berbeda
- Dihitung rata-rata n
Hasil
3.4.2 Desain Berdasarkan E Minimal dan Penampang Terkecil
Disiapkan
Ditentukan dimensinya
Debit Aliran
Hasil
DIsiapkan
Ditentukan dimensinya
Debit Aliran
Dialirkan Q=500L/detik dengan
kemiringan permukaan (s) = 0,01
dan n sama dengan hasil
pengukuran pada point A
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
V rata-rata (m/s)
Segmen 1 : 0,1+0,1+0,1⁄3
= 0,1 m/s
Segmen 1 : 0,4+0,2+0,1⁄3
= 0,2333 m/s
Segmen 1 : 0,4+0,2+0,1⁄3
= 0,2333 m/s
Segmen 1 : 0,2+0,1+0,1⁄3
= 0,1333 m/s
Saluran segi empat perencanaan merupakan saluran yang memiliki bentuk segi empat.
Saluran ini mempunyai fungsi yaitu menampung debit aliran air yang besar dengan fluktuasi
yang kecil. Saluran seperti ini cocok untuk diaplikasikan pada keterbatasan lahan.
4.6 Pembahasan Saluran Trapezoidal dengan Nilai E Minimal dan Saluran Segi Empat
dengan Desain Ekonomis berdasarkan Data Hasil Praktikum
Saluran trapezoidal dengan Nilai E minimal adalah saluran yang berbentuk trapezium.
Saluran ini mempunyai fungsi yaitu menampung aliran air dengan fluktuasi yang kecil. Saluran
seperti ini digunakan pada lahan yang masih luas. Untuk mencari nilai E minimal digunakan
rumus E minimal = Yc + Vc^2 / 2g(Turyanto, 2012).
Saluran segi empat merupakan saluran yang memiliki bentuk segi empat. Saluran ini
mempunyai fungsi yaitu menampung debit aliran air yang besar dengan fluktuasi yang kecil
Saluran seperti ini cocok untuk diaplikasikan pada keterbatasan lahan(Alfian, 2012).
Kedua saluran tersebut juga memiliki desain ekonomis. Desain saluran trapezoidal
memiliki desain untuk diaplikasikan pada lahan yang luas. Desain saluran segi empat memiliki
desain untuk diaplikasikan pada lahan yang terbatas. Kedua saluran tersebut sama-sama dapat
menampung aliran air dengan fluktuasi kecil dan hanya berbeda pada luas lahannya(Yayuk,
2012).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Aliran terbuka adalah aliran yang mengalirkan air dengan permukaan bebas. saluran
terbuka dapat terjadi dalam bentuk yang bervariasi cukup besar, mulai dari aliran di atas
permukaan tanah yang terjadi pada waktu hujan, sampai aliran dengan kedalaman air konstan
dalam saluran prismatis. Masalah aliran saluran terbuka banyak dijumpai dalam aliran sungai,
aliran saluran-saluran irigasi, aliran saluran pembuangan dan saluran-saluran lain yang bentuk
dan kondisi geometrinya bermacam-macam(Bambang, 2011).
Bilangan Froude adalah bilangan yang tidak bersatuan yang digunakan untuk mengukur
resistensi dari sebuah benda yang bergerak melalui air dan membandingkan benda-benda
dengan ukuran yang berbeda dan bilangan ini biasanya digunakan dalam pekerjaan mengenai
drainase(Joko, 2014). Aliran kritis, jika bilangan Froude sama dengan 1 (Fr=1) dan gangguan
permukaan tidak akan bergerak/menyebar melawan arah arus. Aliran subkritis, jika bilangan
Froude lebih kecil dari 1 (Fr<1). Untuk aliran subkritis, kedalaman biasanya lebih besar dan
kecepatan aliran rendah. Kecepatan air < kecepatan gelombang hulu aliran dipengaruhi
pengendali hilir. Aliran superkritis, jika bilangan Froude lebih besar dari 1 (Fr>1). Untuk aliran
superkritis kedalaman relative lebih kecil dan kecepatan relative tinggi. Kecepatan air >
kecepatan gelombang hulu aliran tidak dipengaruhi pengendali hilir (Fadli, 2014).
Dari data hasil praktikum diperoleh: panjang permukaan saluran (a) sebesar 4,88 meter,
panjang dasar saluran (b) sebesar 4,42 meter, panjang permukaan segmen 1 dan 4 (x) sebesar
0,23 meter, panjang sisi miring saluran (z) sebesar 0,5 meter, slope (s) sebesar 0,04,
kedalaman (y) sebesar 0,31 meter. Lalu untuk pengukuran dengan segmen 1, 2, 3, 4 diperoleh
data yang berurutan luas penampang (m^2) diperoleh 0,03565; 0,6851; 0,6851; 0,03565. V
permukaan (m/s) diperoleh 0,1; 0,4; 0,4; 0,2. V tengah (m/s) diperoleh 0,1; 0,2; 0,2; 0,1. V dasar
(m/s) diperoleh 0,1; 0,1; 0,1; 0,1. V rata-rata (m/s) diperoleh 0,1; 0,2333; 0,2333; 0,1333. Untuk
menghitung koefisien manning menggunakan diperoleh A total sebesar 1,4415 m2 dan Q total
sebesar 0,3275 m2/s. Untuk mencari P digunakan rumus P = 2z+b ditemukan hasil sebesar
5,42. Untuk mencari R digunakan rumus R = A/P ditemukan hasil sebesar 0,266. Lalu mencari
koefisien manning (n) menggunakan rumus n = (A/Q) x R^2/3 x S^1/2 ditemukan hasil sebesar
0,3644341823. Untuk menghitung E minimal saluran drainase penampang trapezoidal
ditemukan Yc. Sehingga ditemukan Yc sebesar 0,08235772629, untuk m ditemukan
0,178978583, untuk Ac ditemukan 0,466459036, Untuk b’ ditemukan sesar 9,3 m, untuk Vc
ditemukan hasil sebesar 0,701454951, untuk E minimal ditemukan hasil sebesar 0,107436.
5.2 Saran
Diharapkan praktikan dapat teliti dalam pembacaan alat current meter dan meteran.
Karena, jika pembacaan kurang teliti maka hasilnya akan kurang akurat. Dari hasil yang kurang
akurat ini akan menyebabkan perhitungan mencari meaning, E minimal dan debit aliran menjadi
kurang akurat. Sebaiknya rangkaian alat lebih diperbarui dan lebih di cek lagi agar praktikum
berjalan dengan lancar dan meminimalisir faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Agus Kironoto, Rafly Sunoto. 2011. Konsentrasi Sedimen Suspensi Rata-rata Keda
-laman Berdasarkan Pengukuran 1, 2, Dan 3 Titik Pada Aliran Seragam Saluran
Terbuka. Dinamika Teknik Sipil (8)1: 59-71.
Alex Binilang, Fathur Amir. 2014. Perilaku Hubungan Antar Parameter Hidrolisis Air Loncat
Melalui Pintu Sorong Pada Saluran Terbuka. Jurnal Ilmiah Media Engineering (4)1:
41-45.
Gurum A.P., Kalpataru I., Warsito. 2015. Perhitungan Debit Aliran Pada Sistem Aliran Terbu
-ka Melalui Pengukuran Tinggi Muka Air Menggunakan Tranduser Ultrasonik.
Jurnal MIPA UTP (6)3: 157-68.
Cahyono Ikhsan, Fadli Fani, Joko Pranoto. 2014. Pengaruh Variasi Debit Air Terhadap Laju
Bed Load Pada Saluran Terbuka Dengan Pola Aliran Steady Flow. Media Teknik
Sipil (7)7: 63-67.
Edy Harseno, Setdin Jonas V.L. 2016. Studi Eksperimental Aliran Berubah Beraturan Pada
Saluran Terbuka Bentuk Prismatis. Majalah Ilmiah UKRIM (2)12: 1-27.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Turyanto, Yayuk Sri Sundari, Alpian Nur. 2012. Perencanaan Saluran Drainase Pada Peruma
-han Bumi Alam Indah Kebun Agung Kecamatan Samarinda Utara. Jurnal Ilmiah
Teknik Sipil (5)3: 1-16.
LAMPIRAN
LAMPIRAN TAMBAHAN
B7
DATA HASIL PRAKTIKUM
ACC 29-10-2020
Panjang permukaan saluran (a) = 4,88 meter
Panjang dasar saluran (b) = 4,42 meter
Panjang permukaan segmen 1dan 4 (x) = 0,23 meter
Panjang sisi miring saluran (z) = 0,5 meter
Slope (s) = 0,04
Kedalaman (y) = 0,31 meter
𝐴
𝑛= 𝑅 2/3𝑆 1/2
𝑄
1,4415
𝑛= × 0,266⅔ × 0,04½
0,3272
= 4,405562347 × 0,4136068833 × 0,2
= 0,3644341823
𝑄 2
3
√ 𝑏)
( 3 ( 0,3272 ⁄ 4,42 )2
𝑦𝑐 = =√
𝑔 9,81
= 0,08235772629
𝑦 > 𝑦𝑐 , aliran subkritis 𝑦 < 𝑦𝑐 , aliran superkritis
𝑦 konstruksi = 𝑦𝑘 = 𝑦𝑐 + 0,1 𝑦𝑐 = 0,08235772629+ (0,1) (0,08235772629)
= 0,090593499
𝑚 = 𝑦⁄√3 = 0,090593499 / √3 = 0,178978583
3 𝑄2𝑏 ′ 3 (0,32722 ).9,3
𝐴𝐶 = √ = √ = 0,466459036
𝑔 9,81
1 x 10^-3 = 0.22 y
^2/3+2
y^8/3 = 0.00456
y = 0.132
b=2Y
b= 2 x 0.132
b= 0.264