Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA
MATERI

GESEKAN ALIRAN
MELALUI PIPA PAS FOTO 3X4
Disusun oleh:
NAMA :MASFIYA NUR RAHMA

NIM :205100901111008

KELOMPOK :O2

HARI, TANGGAL :JUMAT, 19 MARET 2021

ASISTEN :

Michael Adi Fara Anisa Salsabillah

Fitriani Darojatul Hikmah Yustika Trihafsah

Edelweiss Ulima Ardianti Refina Kartika Putri

Talitha Philofia Sopandi Agustin Dwi Prastiwi

Muhamad Gibraltar Alam M. Dandy Cahya Wibawa

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................2
2.1 Pengertian Gesekan Aliran.................................................................................................2
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Gesekan Aliran......................................................................2
2.3 Pegertian Bilangan Reynold beserta Persamaan...............................................................2
2.4 Jenis-jenis Aliran Fluida dalam Pipa beserta Gambar........................................................3
2.5 Aplikasi Gesekan Aliran pada Bidang Teknik Lingkungan.................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................6
LAMPIRAN...............................................................................................................................7

ii
DAFTAR TABEL

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.4.1 Aliran Laminer....................................................................................................3


Gambar 2.4.2 Aliran Transisi....................................................................................................4
Gambar 2.4.3 Aliran Turbulen..................................................................................................4

iv
Nama :Masfiya Nur Rahma
NIM :205100901111008
Kelompok :O2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fluida merupakan suatu zat atau bahan yang dalam keadaan setimbang tak dapat
menahan gaya atau tegangan geser (shear force). Dapat pula didefinisikan sebagai zat yang
dapat mengalir bila ada perbedaan tekanan dan atau tinggi. Suatu sifat dasar fluida nyata,
yaitu tahanan terhadapaliran yang diukur sebagai tegangan geser yang terjadi pada bidang
geser yang dikenai tegangan tersebut adalah viskositas atau kekentalan atau kerapatan zat
fluida tersebut. Berdasarkan wujudnya, fluida dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
Fluida gas, merupakan fluida dengan partikel yang renggang dimana gaya tarik antara
molekul sejenis relatif lemah dan sangat ringan sehingga dapat melayang dengan bebas
serta volumenya tidak menentu. Fluida cair, merupakan fluida dengan partikel yang rapat
dimana gaya tarik antara molekul sejenisnya sangat kuat dan mempunyai permukaan bebas
serta cenderung untuk mempertahankan volumenya (Barata, 2017).
Karena mempunyai permukaan bebas, maka fluida yang dialirkan dalah zat cair.
Tekanan dipermukaan zat cair disepanjang saluran terbuka adalah tekanan atmosfer.
Perbedaan mendasar antara aliran pada saluran terbuka dan aliran pada pipa tertutup
adalah adanya permukaan yang bebas yang (hampir selalu) berupa udara pada saluran
terbuka. Aliran fluida yang ada di dalam saluran pipa tertutup, baik itu jenis aliran laminer
maupun turbulen, pasti mengalami kerugian head (head losses). Kerugian head ini
disebabkan oleh kerugian gesek di dalam pipa-pipa, reduser, katup dan lain-lain. Faktor-
faktor yang diperhitungkan tidak hanya kecepatan dan arah partikel, tetapi juga pengaruh
kekentalan (viscosity) yang menyebabkan gaya gesek antara partikel-partikel zat cair dan
juga antara zat cair dan dinding permukaan pipa (Ramadon dan Syuriadi, 2016).
Berdasarkan pengaruh tekanan terhadap volume, fluida dapat digolongkan menjadi
dua. Pertama, fluida tak termampatkan (incompressible). Pada kondisi ini fluida tidak
mengalami perubahan dengan adanya perubahan tekanan, sehingga fluida tak
termampatkan. Kedua, fluida termampatkan (compressible) Pada keadaan ini, fluida
mengalami perubahan volume dengan adanya perubahan tekanan, sehingga fluida ini
secara umum disebut fluida termampatkan. Fluida dapat juga dibedakan berdasarkan
kekentalannya, yaitu fluida nyata (viscous fluid) dan fluida ideal (non viscous fluid). Fluida
nyata adalah fluida yang memiliki kekentalan, fluida ini dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari contohnya air dan udara. Sedangkan fluida ideal, tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari dan hanya dipakai dalam teori dan kondisi-kondisi khusus saja. Kemudian jenis
aliran fluida berdasarkan gaya yang terjadi pada fluida dibedakan atas aliran laminer,
transisi, dan turbulen (Negara, 2013).

1.2 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi karakteristik aliran laminar dan aliran turbulen.
2. Mahasiswa mampu menganalisis besarnya kehilangan head karena gesekan aliran
pada dinding dalam pipa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gesekan Aliran


Kekentalan didefinisikan sebagai gesekan internal atau gesekan fluida terhadap wadah
dimana fluida itu mengalir. Ini ada dalam cairan atau gas, dan pada dasarnya adalah
gesekan antar lapisan fluida yang berdekatan ketika bergerak melintasi satu sama lain atau
gesekan antara fluida dengan wadah tempat ia mengalir. Dalam cairan, kekentalan
disebabkan oleh gaya kohesif antara molekul-molekulnya sedangkan gas, berasal tumbukan
diantara molekul-molekul tersebut. Untuk fluida yang berbeda, fluida yang kental, diperlukan
gaya yang lebih besar (Purnomo, 2014).
Studi tentang gesekan kulit merupakan aspek penting dari fenomena aliran. Dalam
kasus ini, Tabel 1 menyajikan gesekan kulit di berbagai bagian pipa yang dilalui aliran.
Semua entri negatif dan nilai absolut gesekan kulit menurun dengan peningkatan elastisitas,
hisap dan keropos sedangkan di semua kasus lain gesekan kulit meningkat. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa sejumlah energi yang disimpan sebagai energi regangan akibat
sifat elastis dan hisap mengurangi tegangan geser pada permukaan yang merupakan hasil
yang diinginkan untuk menghindari pemisahan aliran. Di sisi lain, injeksi dan interaksi
magnetik meningkatkan gesekan kulit pada pelat. Kehadiran medan magnet dan matriks
berpori berkontribusi sedikit aliran asimetris sehubungan dengan pusat pipa. Hasil kami
sesuai dengan Mishra dan Roy seperti yang dilaporkan sebelumnya dengan tidak adanya
medan magnet, elastisitas dan matriks berpori untuk kedua komponen dari medan
kecepatan dan gesekan kulit. Elastisitas dan pengisapan berlawanan dengan produktivitas
karena gesekan kulit yang lebih besar dan karenanya berguna untuk mengontrol pemisahan
aliran (Barik et al., 2018).

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Gesekan Aliran


Perubahan tekanan dalam aliran fluida terjadi karena adanya perubahan ketinggian,
perubahan kecepatan akibat perubahan penampang dan gesekan fluida. Pada aliran tanpa
gesekan perubahan tekanan dapat dianalisa dengan persamaan Bernoulli yang
memperhitungkan perubahan tekanan ke dalam perubahan ketinggian dan perubahan
kecepatan. Sehingga perhatian utama dalam menganalisa kondisi aliran nyata adalah
pengaruh dari gesekan. Gesekan akan menimbulkan penurunan tekanan atau kehilangan
tekanan dibandingkan dengan aliran tanpa gesekan (Fadhi dan Sriwati, 2017).
Pada penelitian yang dilakukan Siregar dan Sinaga (2013) dari hasil pengujian
terlihat faktor gesekan yang terbesar terdapat pada aliran saluran lingkaran dengan bahan
galvanis dibandingkan dengan saluran segitiga dan persegi empat dengan bahan besi
tempa. Maka dapat disimpulkan koefisien gesek yang terjadi pada aliran didalam saluran
dipengaruhi oleh kecepatan aliran, jenis bahan saluran dan penampang saluran.

2.3 Pegertian Bilangan Reynold beserta Persamaan


Purnomo (2014) menjelaskan dalam menganalisa aliran di dalam saluran tertutup,
sangatlah penting untuk mengetahui tipe aliran yang mengalir dalam pipa tersebut. Untuk itu
harus dihitung besarnya bilangan Reynold dengan mengetahui parameter-parameter yang
diketahui besarnya.
Bilangan Reynolds merupakan bilangan tak berdimensi yang membedakan suatu
aliran seperti aliran laminar, transisi, dan turbunlen. Namanya di ambil dari Osborne
Reynolds (1842-1912) yang mengusulkan pada tahun 1883. Bilangan Reynolds dapat
dirumuskan sebagai berikut:
ρvD
𝑅𝑒 =
ƞ
Dimana :
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
D = diameter dalam pipa (m)
v = kecepatan aliran rata-rata fluida (m/s)
ƞ = viskositas dinamik fluida (Pa.s)
Reynolds menemukan bahwa aliran selalu laminar bila kecepatannya diturunkan
sedemikian sehingga Re lebih kecil dari 2300. Untuk instalasi pipa biasa, dan aliran turbulen
nilai Re lebih dari 4000. Sedangkan Re berada diantara 2300 sampai dengan 4000 adalah
dinamakan bilangan Reynolds kritis. Bilangan Re yang besar menunjukkan aliran yang
sangat turbulen dengan kerugian yang sebanding dengan kuadrat kecepatan. Dalam aliran
laminar kerugian berbanding lurus dengan kecepatan rata-rata. Aliran laminar didefenisikan
sebagai aliran fluida yang bergerak dalam lapisan-lapisan atau lamina-lamina dengan satu
lapisan, meluncur secara lancar pada lapisan yang bersebelahan yang saling tukar-menukar
momentum secara molecular (Gunawan et al., 2017).

2.4 Jenis-jenis Aliran Fluida dalam Pipa Beserta Gambar


Terdapat tiga jenis aliran fluida yaitu laminer, transisi dan turbulen. Didalam aliran
laminer partikel-partikel zat cair bergerak teratur mengikuti lintasan yang saling sejajar. Aliran
laminar lebih mudah terjadi bila aliran relatif kecil sedangkan viskositas cairan besar dan
pengaruh kekentalan cukup dominan dibandingkan dengan kecepatan aliran, sehingga
partikel-partikel zat cair akan bergerak teratur mengikuti lintasan lurus. (Harahap, 2020).

Gambar 2.4.1 Aliran Laminer


Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen.
Keadaan peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, 7 kecepatan dan lain-lain yang
menyangkut geometri aliran. Bilangan Reynold aliran transisi yaitu berada pada (2000 < Re
< 4000) (Cahya, 2017).

Gambar 2.4.2 Aliran Transisi


Pada aliran turbulen kecepatan aliran yang relatif besar akan menghasilkan aliran yang
tidak laminer melainkan kompleks, lintasan gerak partikel saling tidak teratur antara satu
dengan yang lain. Sehingga didapatkan ciri dari aliran turbulen yaitu tidak adanya
keteraturan dalam lintasan fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan fluida tinggi,
panjang skala aliran besar dan viskositasnya rendah (Simanjuntak et al., 2017)

Gambar 2.4.3 Aliran Turbulen

2.5 Aplikasi Gesekan Aliran pada Bidang Teknik Lingkungan


Sistem distribusi air bersih dibuat untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih dan
diharapkan dapat didistribusikan secara merata keseluruhan bagian hotel guna menjamin
ketersediaan air bersih bagi para pengguna hotel. Pada perencanaan sistem distribusian air
bersih terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yaitu mengenai kualitas air
yang akan didistribusikan, laju dan kecepatan aliran dalam pipa, kerugian didalam sepanjang
aliran pipa, tekanan air pada pipa serta kapasitas tampungan (Samin et al., 2018).
Rain garden adalah salah satu praktik pembangunan beerkelanjutan untuk mengatasi
masalah limpasan air hujan. Konsep ini juga dikenal sebagai infrasuruktur hijau. Rain garden
merupakan suatu hampran dangkal dengan dipadukan berbagai jenis tanaman, dan
beberapa treatment lainnya. Limpasan air hujan mengalami proses infiltrasi. Pada sisi lahan
kerasa seperti pool deck, carport, dan driveway bisa ditambahkan rain garden sehingga
aliran air permukaan dapat langsung terserap. Pipa talang air dari atap dapat disalurkan ke
rain garden ini untuk mengalirkan air hujan melalui atap. Kehadiran rain garden
mengabsorbsi lebih banyak iar dibandingkan dengan rumput biasa (Annisa dan Prasetia,
2017).
DAFTAR PUSTAKA

Annisa N, dan Prasetia H. 2017. Manajemen limpasan air hujan di daerah perkotaan dengan
rain garden dan menjaganya dari keberadaan nyamuk. Universitas Lambung
Mangkurat. Jurnal Teknik Lingkungan. 3(2): 47-54.
Barata P. 2017. Pemodelan Terbentuknya Efek Kavitasi Terhadap Disain Baling-Baling Tipe-
B. Series. Skripsi. Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan,
Universitas Darma Persada.
Barik R, Dash G, and Rath P. 2018. Steady laminar MHD flow of visco-elastic fluid through a
porous pipe embedded in a porous medium. Alexandria Engineering Journal. (57):
973-982 :http://dx.doi.org/10.1016/j.aej.2017.01.025 1110-0168.
Cahya B. 2017. Uji Alat Dinamika Proses Orde Dua Non Interacting Capacities (Bukaan
Valve ¼, ½, Dan ¾). Skripsi. Program Studi Teknik Kimia, Departemen Teknologi
Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro Semarang.
Fadhi, dan Sriwati. 2017. studi eksperimental pengaruh variasi belokan pipa (elbow)
terhadap kecepatan aliran fluida dan kerugian tekanan. Universitas Islam Makassar.
Iltek.12(1): 1717-1721.
Gunawan Y, Hasbi M, Jaya M. 2017. Analisa distribusi tekanan udara yang melewati elbow
900. Universitas Halu Oleo. Enthalpy-Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Mesin. 2(1): 1-
9.
Harahap A. 2020. Karakteristik Unjuk Kerja Pump As Turbine (Pat) Dengan Debit Air Masuk
Menggunakan Satu Pompa Hisap Untuk Pembangkit Listrik. Skripsi. Program Studi
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Negara W. 2014. Perbandingan Analisis Pressure Drop Pada Pipa Lengkung 900 Standar
Ansi B36.10 Dengan CosmosfloWorks 2007. Skripsi. Program Studi Teknik Mesin,
Universitas Gunadarma.
Purnomo U. 2014. Pembuatan dan Karakterisasi Pompa Hidraulik Ram dengan Sudut 150 .
Skripsi. Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro.
Ramadon I,dan Syuriadi A. 2016. Analisis faktor head losses penstock terhadap daya yang
dihasilkan di plta saguling. Politeknologi. 15(3) :239-244.
Samin, Setyono E, Anugrah W. 2018. Analisis sistem distribusi air bersih dan pembuangan
air limbah gedung neo condotel batu. Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang.
16(2): 119-128.
Simanjuntak H, Manik P, Santosa A. 2017. Analisa pengaruh panjang, letak dan geometri
lunas bilga terhadap arah dan kecepatan aliran (wake) pada kapal ikan tradisioal
(studi kasus kapal tipe kragan). Universitas Diponegoro. Jurnal Teknik Perkapalan. 5
(1) :345-352.
Siregar J, dan Sinaga J. 2013. perancangan alat uji gesekan aliran di dalam saluran. Jurnal
Fema Unila.1(1): 74-79.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai