LABORATORIUM LINGKUNGAN
MATERI
NIM : 225100901111002
KELOMPOK : Y2
ASISTEN :
1
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Gambar Alat Dan Bahan
Tabel 3.2 Fungsi Alat dan Bahan
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
Sampling atau dapat disebut juga pegambilan sampel ialah suatu metode sistematis
yang digunakan untuk pemilihan suatu objek yang akan diteliti. Terdapat beberapa istilah
penting yang perlu dipahami dalam teknik sampling yang dapat mempermudah proses
pengambilan sampel tersebut. Istilah tersebut antara lain unit observasi, populasi, sampel,
dan juga sampel representatif. Unit observasi merupakan unit dasar yang diambil untuk
dijadikan objek observasi dalam sebuah penelitian. Kemudian populasi yaitu himpunan unit
observasi yang lengkap dan utuh, terdiri dari nilai atau ukuran peubah-peubah yang memiliki
sifat majemuk. Sampel dapat diartikan sebagai himpunan dari unit observasi yang
merupakan bagian dari populasi. Sampel yang terdiri dari nilai atau ukuran peubah-peubah
yang bersifat terbatas jumlahnya dapat memberikan keterangan atau data untuk sebuah
penetilian yang digunakan saat ukuran populasi penelitian relatif besar. Sedangkan sampel
representatif dapat diartikan sebagai himpunan unit observasi yang dianggap dapat mewakili
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Dasar yang digunakan dalam pengambilan
sampel diakibatkan oleh alasan bersifat konstruktif, destruktif, atau alasan yang bersifat
teknis sehingga sampel adalah satu-satunya solusi.
Dalam pengambilan sampel atau sampling perlu diperhatikan beberapa hal seperti
seluruh variable yang berkaitan dengan penelitian. Unsur-unsur khusus yang melekat pada
pribadi tentu saja harus diperhatikan karena individu dengan kemampuan khusus dalam
suatu sampel akan menghasilkan data yang bisa mempengaruhi distribusi data yang ada.
Selanjutnya yang perlu dipertimbangkan ialah kesesuaian karakteristik daerah, tingkatan,
serta juga kecenderungan khusus dalam memilih teknik sampling yang sesuai.
1.1 Tujuan
a. Mahasiswa mampu untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat sampling air
b. Mahasiswa mampu untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat sampling tanah
c. Mahasiswa mampu untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat sampling udara
d. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis alat sampling
e. Mahasiswa mampu untuk memahami dan menerapkan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
1.1
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
kecepatan dan luas tampang aliran. Pengukuran debit dinilai sangat penting karena
dapat digunakan untuk mengetahui potensi sumber daya air guna berbagai keperluan
manusia. Contoh dari keperluan tersebut adalah irigasi, rekayasa, dan rekreasi.
Cara kerja dari Current meter ini ialah dengan menggunakan putaran propeller.
Propeller akan berputar ketika ada air yang melewatinya. Jumlah putaran per waktu
pengukuran yang dihasilkan dari propeller ini akan menghasilkan kecepatan arus yang
sedang diukur. Kecepatan arus tersebut akan dikalikan dengan persamaan kalibrasi
propeller tersebut. Jenis current meter yang menggunakan sumbu propeller sejajar
dengan arah arus disebut dengan ott propeller current meter. Sedangkan current meter
yang sumbunya tegak lurus dengan arah arus disebut dengan price cup current meter
(Audli dkk., 2014).
c Roll Meter
Roll meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda.
Alat ini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu, roll meter kecil dan roll meter besar. Roll
meter berfungsi untuk mengukur panjang dan lebar tanah. Kebanyakan orang
menyebutnya dengan sebutan meteran atau pita ukur (Zuniyanto, 2017).
Roll meter atau yang juga bisa disebut dengan pita ukur atau meteran merupakan
alat ukur panjang yang memiliki panjang bervariasi yakni sekitar 25-50 meter. Alat ini
biasa digunakan untuk mengukur berbagai ukuran bidang. Fungsi alat ini ialah untuk
mengukur jarak atau panjang suatu obejk. Roll meter ini umumnya terbuat dari besi tipis,
namun ada juga yan terbuat dari plastik. Ketelitian dari alat ini dapat mencapai 0,5 mm.
Terdapat daya muai dan daya renggang pada roll meter. Daya renggang adalah
perubaan panjang yang disebabkan adanya regangan atau tarikan. Sedangkan, daya
muai adalah tingkat pemuaian yang disebabkan perubahan suhu udara. Kedua daya ini
dipengaruhi oleh jenis dari roll meter. Prinsip kerja roll meter adalah dengan
merentangkan meteran ini dari ujung yang sat uke ujung yang berbeda yakni ke objek
yang akan diukur. Namun, untuk mendapatkan hasil yang akurat, sebaiknya pengukuran
dialkukan oleh dua orang. Orang pertama memegang ujung awal meteran dititik yang
pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran. Orang yang kedua
memegang rol meter menuju titik pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus
mungkin dan letakkan meteran di titik yang di tuju dan baca angka pada meteran. Titik
ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang didapatkan dari hasil
pengukuran kedua titik (Lestari, 2017).
4
2.5 Pengertian dan Prinsip Kerja Alat Sampel Tanah
a Auger Soil Sampler
Auger Soil Sampler merupakan suatu alat standar untuk pengambilan sampel
tanah, pemasangan instrumen, dan lainnya yang menyangkut tanah. Prinsip kerjanya
ialah melakukan pengeboran oleh auger soil sampling ke dalam tanah hingga
kedalaman tertentu, lalu kita lepaskan soil sampling ring yang sudah berisi sampel
tanah. Jika dilakukan pengukuran titik koordinat lahan pengambilan sampel tanah dapat
dengan menggunakan GPS (Feng et al., 2022).
Menurut Santhiarsa (2018), Auger Soil Sampler adalah mesin yang digunakan
untuk membuat lubang pada tanah. Mesin bor tanah ini memiliki berbagai model dan
diameter mata bor yang berbeda-beda. Sehingga kita bisa sesuaikan dengan kebutuhan
kita. Mesin bor ini dapat meringankan pekerjaan manusia dengan membuat lubang
tanah untuk biopori dalam waktu singkat serta menghasilkan lubang tanah dengan
jumlah yang banyak.
b Ring Soil Sampler
Ring Soil Sampler merupakan alat uang berbentuk cincin baja tahan karat yang
terbuat dari tabung mulus, yang halus baik di dalam maupun di luar. Hal itu menjadi
faktor keuntungan untuk menggunakan ring soil sampler dalam pengumpulan sampel
dalam studi laboratorium dan pengambilan sampel tanah utuh yang digunakan untuk
menganalisis bulk densiy, permeabilitas tanah, serta porositas tanah (Handayani dan
Karmilasanti, 2013).
Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memasukkan ring Soil Sampler ke dalam
tanah dengan cara menggunakan martil, kemudian angkat ring sampel dengan
menggunakan sekop beserta tanah yang terdapat di dalamnya. Kemudian ring yang
berisi tanah diratakan menggunakan cutter hingga kedua permukaannya benar-benar
rata dengan bibir ring sampel. Setelah itu, kedua ujung ring ditutup dengan
menggunakan tutup ring yang terbuat dari plastik, terakhir di beri label (Evarnaz et al.,
2014).
5
ketidakpastiannya lebih rendah dalam pengukuran massa, dapat mengumpulkan massa
yang lebih tinggi dan waktu sampel yang lebih singkat. Dengan begitu ketika
pengambilan sampel menggunakan HVS akan menjadi lebih efisien (Rijkenberg et al.,
2021).
b Middle Volume Sampler (MVS)
Middle Volume Sampler (MVS) merupaan suatu metode yang digunakan dalam
pengambilan sampel dengan ukuran partikel di udara berukuran 145-500 μm dan
memiliki kecepatan hisap yang tidak terlalu besar. Prinsip kerja metode ini adalah
dengan memanfaatkan filter berbentuk lingkaran (bulat) dengan porositas 0,3 - 0,45 μm,
serta kecepatan pompa untuk menangkap suspensi partikulat ini adalah 50 – 500 lpm.
Operasional alat ini sama dengan High Volume Sampler, yang membedakannya hanya
dari ukuran filter membrannya. HVS berukuran A4 persegi panjang, sedangkan MVS
ukuran bulat diameter 12 cm (Prananditya dan Katharina, 2016).
c Low Volume Sampler (LVS)
Low Volume Sampler (LVS) merupakan alat yang digunakan untuk mengambil
sampel udara. Pengambilannya meliputi partikel debu dengan bervolume rendah
sehingga hanya membutuhkan kertas saring ukuran kecil. Hasil pengukuran dengan
metode LVS cenderung berpola dengan HVS sehingga mampu mempresentatifkan
kualitas lingkungan udara. Prinsip kerja metode ini dengan menggunakan filter
berbentuk lingkaran (bulat) dengan porositas 0,3 - 0,45 μm, kecepatan pompa yang
dipakai sebagai pengangkapan Suspelvsnsi Partikulate Mat-ter ini ialah 10 – 30 lpm
(Setiawati et al., 2020).
d Impinger
Impinger ialah alat untuk menarik udara yang terkontaminasi kedalam larutan
penangkap dalam impinger. Prinsip kerjanya yaitu, impinger akan menarik udara yang
terkontaminasi ke dalam larutan penangkap yang ada di dalm impinger. Satu atau dua
impinger dimasukan larutan penangkap sebanyak 10 ml. Pompa dihidupkan pada
kecepatan yang telah ditentukan, dicatat waktu mulai sampling. Lalu, Gas akan bereaksi
dengan larutan penangkap untuk kurun waktu tertentu dan kemudian dihitung (Fevria,
2016).
6
BAB III
METODELOGI
7
6. Ring soil sampler
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jelaskan Peranan Pnggunaan Masing-masing Alat pada Pengambilan Sampel Air
4.1.1 Botol Sampel
Botol sampel adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyimpan suatu sampel
dengan wujud cair. Botol ini terbuat dari kaca yang tahan terhadap perubahan rasa dan
permeabilitas. Botol ini bersifat tidak beracun dan transaparan. Selai itu, alat ini juga
memiliki kekuatan tarik dan juga impak yang sangat baik, dan botol ini memiliki
ketahanan kimia, clarity, processability, kemampuan warna dan stabilitas termalnya
(Okatama, 2016).
Botol sampel digunakan dalam pengambilan suatu sampel air yang akan di
observasi. Cara kerjanya adalah sebagai berikut, untuk lebih memudahkan saat
penggunaan, botol sampel dapat dimodifikasi dan diberi pemberat serta penutup botol
dari styrofom dan tali. Lalu, botol sampel dimasukkan ke dalam air lalu ditarik penutup
botolnya. Setelah itu, saat botol sampel penuh terisi air yang ditandai dengan adanya
gelembung udara, botol dapat diangkat ke permukaan (Tataningdatu, 2013).
4.1.4 Coolbox
Saat melakukan pengambilan sampel, kadang kala kita melakukannya jauh
dari laboratorium. Untuk itu, ada sebuah alat bernama coolbo. Coolbox merupakan
lemari yang digunakan untuk menyimpan sampel yang titik pengambilannya jauh dari
laboratorium. Alat ini dapat menyimpan sampel sehingga sampel tidak rusak selama
perjalanan jauh (Putra et al., 2014).
Menurut Buntu et al (2017), cool box menjadi bagian yang sangat penting bagi
dunia pengawetan. Dimana alat ini dapat digunakan untuk menyimpan sampel.
Dengan menggunakan alat ini, sampel tidak akan rusak jika dibiarkan, khususnya
dalam perjalanan. Prinsip kerja alat ini adalah jika penggerak mesin berputar, maka
kompresor juga akan berputar yang mengakibatkan tekanan suhu didalamnya naik .
10
4.3 Jelaskan Peranan Pnggunaan Masing-masing Alat pada Pengambilan Sampel
Udara
4.3.1 High volume sampler
High Volume Sampler (HVS) merupakan alat pengambil sampel partikulat di udara
ambien. Keuntungan dari sampel ini dibandingkan sample volume rendah adalah
ketidakpastiannya lebih rendah dalam pengukuran massa, dapat mengumpulkan massa
yang lebih tinggi dan waktu sampel yang lebih singkat. Dengan begitu ketika
pengambilan sampel menggunakan HVS akan menjadi lebih efisien (Rijkenberg et al.,
2021).
High Volume Sampler (HVS) merupakan alat pengambil sampel partikulat di udara
ambien. Alat ini terdiri dapat mengukur partikel dengan ukuran 0-10 μm. Alat ini terdiri
dari beberapa komponen seperti inlet, penyangga filter, penggerak udara, pengontrol
laju alir dan timer (Budiarto, 2014).
4.3.4 Impinger
Impinger ialah alat untuk menarik udara yang terkontaminasi kedalam larutan
penangkap dalam impinger. Prinsip kerjanya yaitu, impinger akan menarik udara
yang terkontaminasi ke dalam larutan penangkap yang ada di dalm impinger. Satu
atau dua impinger dimasukan larutan penangkap sebanyak 10 ml. Pompa dihidupkan
pada kecepatan yang telah ditentukan, dicatat waktu mulai sampling. Lalu, Gas akan
11
bereaksi dengan larutan penangkap untuk kurun waktu tertentu dan kemudian
dihitung (Fevria, 2016).
12
4.5 Lembar Kerja
13
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Teknik sampling merupakan metode pengambilan sampel untuk menentukan jumlah
sampel. Teknik sampling juga dapat diartikan sebagai cara untuk menentukan sampel sesuai
dengan sumber data sebelumnya. Setelah dilakukannya praktikum kali ini, mahasiswa
diharapkan mampu untuk mengatahui fungsi dan prinsip kerja alat sampling air, mampu
untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat sampling tanah, mampu untuk mengetahui
fungsi dan prinsip kerja alat sampling udara, dan mampu memahami jenis-jenis alat
sampling. Selain itu, dapat disimpulkan terdapat berbagai macam sampel yang dapat
diamati, antara lain yaitu sampel air, tanah dan udara. Alat yang digunakan untuk mengambil
sampel tersebut juga berbeda. Alat yang digunakan untuk mengambil sampel air adalah
botol sampel, current meter, dan roll meter. Kemudian, untuk mengambil sampel tanah dapat
digunakan alat auger soill sampler dan ring soil sampler. Sedangkan pada pengambilan
sampel udara dapat menggunakan High Volume Sampler (HVS), Middle Volume Sampler
(MVS), Low Volume Sampler (LVS), dan Impinger.
5.2 Saran
Untuk praktikum kali ini, diharapkan mahasiswa telah membaca modul yang sudah
dibagikan. Hal ini dilakukan agar praktikkum berjalan lancar dan materi dari asisten
praktikum dapat dipahami dengan mudah. Selain itu, kita juga diharapkan memakai pakaian
yag sesuai dengan peraturan laboratorium yang berlaku. Hal ini dilakukan agar kita terhindar
dari kejadian yang tidak diinginkan selama praktikum.
15
DAFTAR PUSTAKA
Audli R, Sulistiyati AR, Trisanto A. 2014. Rancang bangun alat ukur portable 9 titik
kecepatan aliran sungai (open channel) nirkabel berbasis pc. Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Elektro. 8(2): 69-81
Citaningtyas SD. 2019. Uji Kualitas Air Tanah Warga Terhadap Sumber Potensi Cemaran
Berdasarkan Keadaan Ekologis Di Kampungsoropadan,Depok, Sleman, Yogyakarta.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata
Dharma.
Evarnaz, Novita, Bau T, Sitti R. 2014. Sifat fisik tanah di bawah tegakan eboni ( diospyros
celebica bakh ) pada kawasan cagar alam pangi binangga kabupaten parigi moutong.
Jurnal Warta Rimba. 2(2): 109-116
Feng Y, Huang S, Pang Y, Huang K, Liu C. 2022. Granular dynamics in auger sampling.
Journl Fluid Mech 935(26): 1-22
Fevria R. 2016. Analisis kualitas udara di daerah penambang batu kapur bukit tui kota
padang panjang. Jurnal Eksakta. 2(17) : 31-37
Handayani R, Karmilasanti. 2013. Sifat tanah pada areal aplikasi tebang pilih tanam jalur
(tptj) di pt. Intracawood, bulungan, kalimantan timur. Jurnal Penelitian Dipterokarpa.
7(1): 35-42
Hasibuan A, Purba B, Marzuki I, Mahyuddin, Sianturi E, Armus R, Gusty S, Chaerul M,
Sitorus, E, Khariri, Bachtiar E, Susilawaty A, Jamaludin. 2020. Teknik Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. Janner Simarmata. Yayasan Kita Menulis. Medan
Kurniawati, Rizki TD, Rita R, Yuciana W. 2015. Pengelompokan kualitas udara ambien
menurut kabupaten/kota di jawa tengah menggunakan analisis klaster. Jurnal
Gaussian. 4(2): 393-402
Lestari ID. 2017. Modifikasi Penggunaan Laser Distance Meter untuk Mengukur Hasil
Lompat Jauh dan Lompat Jangkit. Skripsi. Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Nurdiani N. 2014. Teknik Sampling Snowball dalam Penelitian Lapangan. Binus Journal.
5(2): 1110-1118.
Okatama, I. 2016. Analisa Peleburan Limbah Plastik Jenis Polyethylene Terphtalate (Pet)
Menjadi Biji Plastik Melalui Pengujian Alat Pelebur Plastik. Jurnal Teknik Mesin. 5(3):
109-113.
Permana R, Kironoto BA, Istiarto. A study of channel water current velocity meter with
horizontal and vertical axis propeller type. Jurnal Potensi 17(1): 17-22
Permanasari JE. 2014. Analisis Pengaruh Kesehatan dan Keselamatab Kerja (K3) terhadap
Kinerja dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Program Studi
Manajemen. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro
Prananditya, Rahardrian, dan Katharina Oginawati. 2016. Identifikasi dan Distribusi
Pencemaran Pestisida Organoklorin pada Udara Ambien di Daerah Pertanian Hulu
Sungai Citarum. Jurnal Teknik Lingkungan. Hal. 73-82.
Ramadhan, Taufan, Farid W, Wyke K. 2016. Dampak kualitas udara terhadap keluhan
kesehatan karyawan gardu tol slipi 2 dan tanjung duren pt. Jasa marga (persero) tbk.
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya. 2(1) : 11-18
Rijkenberg MJA, Baar HJW, Bakker K, Gerringa LJA, Keijzer E, Laan M, Laan P, Middag R,
Ober S, OOijen JV, Ossebaar , Weerlee EMV, Smit MG. “pristine”, a new high volume
sampler for ultraclean sampling of trace metals and isotopes. Marine Chemistry
Journal. 177: 501-509
16
Santhiarsa, IGNN. 2018. Teknologi hijau: perancangan mesin bor biopori. Jurnal Energi dan
Manufaktur. 11(2): 54-57.
Sasongko, Endar B, Endang W, Rawuh EP. 2014. Kajian kualitas air dan penggunaan sumur
gali oleh masyarakat di sekitar sungai kaliyasa kabupaten cilacap. Jurnal Ilmu
Lingkungan. 17(2): 72.
Setiawati, Ira, Rahyani E, Auliyah A, Irwinanita .2020. Penerapan sistem sampling otomatis
untuk pengukuran logam berat dalam udara ambien di industri baja. Hal. 22-27
Sinaga D.2014. Statistik Dasar. Uki Press. Jakarta Timur
Sulistyaningrium, Dina, Liliya Dewi dan Bambang Suharto. 2014. Pengaruh Karakteristik
Fisika Kimia Tanah Terhadap Nilai Indeks Erodibilitas Tanah dan Upaya Konservasi
Lahan. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 1(2): 55-62.
Tarigan, Emalia Sinarta Br, Hardy Guchi, dan Posma Marbun. 2015. Evaluasi Status Bahan
Organik Dan Sifat Fisik Tanah (Bulk Density, Tekstur, Suhu Tanah) Pada Lahan
Tanaman Kopi (Coffea Sp.) di Beberapa Kecamatan Kabupaten Dairi. Jurnal Online
Agroteknologi. 3(1): 246-256.
Tataningdatu F., Kalesaran O., Rompas R. 2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada
Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Jurnal
Budidaya Perairan. 1(2): 8-19
West JS, Kimber RBE. 2015. Innovations in air sampling to detect plant pathogens. Journal
Annals of Applied Biology 166(2015): 4-17
Zuniyanto, Sigit. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran Melalui
Penggunaan Alat Peraga Benda Konkret Pada Siswa Kelas III Semeser I. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN).
17
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Aprilia R, Apriyanti EP. Pengaruh kepemimpinan dan K3 terhadap kinerja karyawan bagian
teknik PT.PLN (PERSERO) UPJ-Semarang. Jurnal Administrasi Bisnis 5(1): 1-5
Alya MB. 2014. Kadar debu total dan gejala ispa ringan pada pekerja departemen
pemintalan di industri tekstil pt. unitex, tbk bogor. Skripsi. Program studi kesehatan
masyarakat, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universias Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Buntu TRB, Sappu FP, Maluegha BL. 2017. Analisis beban pendinginan produk makanan
menggunakan cold box mesin pendingin lucas nulle type rcc2. Jurnal online poros
teknik mesin 6(1): 20-31
Putra ID, Baheramsyah A, Cahyono B. 2014. Modifikasi coolbox dengan insulasi
pendinginan freon pada ruang muat kapal ikan tradisional. Jurnal teknik pomits. 3(1):
119-123
18
LAMPIRAN
19
20
21
Lampiran 2. Sitasi Pengertian Sampel Air
22
23
24
Lampiran 3. Sitasi Pengertian Botol Sampel
25
26
27
28
Lampiran 4. Pengertian Current Meter
29
30
Lampiran 5. Sitasi Pengertian Roll Meter
31
32
33
Lampiran 6. Sitasi Pengertian Sampel Tanah
34
35
Lampiran 7. Sitasi Auger Soil Sampler
36
37
Lampiran 8. Sitasi Ring Soil Sampel
38
39
Lampiran 9. Sitasi Pengertian Sampel Udara
40
41
Lampiran 10. Sitasi High Volume Sampler
42
Lampiran 11. Sitasi Middle Volume Sampler
43
Lampiran 12. Sitasi Low Volume Sampler
44
Lampiran 13. Sitasi Impinger
45
46
Lampiran 14. Sitasi Pengertian K3 Sampling
47
48
LAMPIRAN TAMBAHAN
Lampiran 1. Sitasi Coolbox
49
50
Lampiran 2. Sitasi High Volume Air Sampler
51
Lampiran 3. Sitasi Middle Air Sampler
52
Lampiran 4. Sitasi Low Volume Air Sampler
53
Lampiran 5. Sitasi Impinger
54
Lampiran 6. Standar K3 Sampling
55
LAMPIRAN DHP ACC
56