LABORATORIUM LINGKUNGAN
PENGENALAN ALAT SAMPLING LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMAD GIBRALTAR ALAM
NIM : 195100900111040
KELOMPOK : M-4
ASISTEN :
1
DAFTAR TABEL
2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Botol Sampel ............................................................................................... 10
Gambar 3.2 Current Meter .............................................................................................. 10
Gambar 3.3 Current Meter .............................................................................................. 10
Gambar 3.4 Auger Soil Sampler ...................................................................................... 11
Gambar 3.5 Ring Sampler ............................................................................................... 11
Gambar 3.6 Sekop .......................................................................................................... 11
Gambar 3.7 High Volume Sampler .................................................................................. 11
Gambar 3.8 Middle Volume Sampler ............................................................................... 11
Gambar 3.9 Low Volume Sampler................................................................................... 11
Gambar 3.10 Impinger .................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
alumunium, cadmium, kromium, tambaga, besi, timbal, mangan, perak, dan seng perlu
dipisahkan dalam botol yang bersih dan diasamkan dengan asam klorida pekat atau asam
nitrat sampai pH skitar 3,5 untuk mencegah pengendapan atau adsorpsi oleh dinding
wadah sampel air. Sebuah pipa dimasukkan sampai dasar botol dan pipa lainnya hanya
sampai dasar sumbat, sedang ujungnya kira-kira 25 cm dari luar botol. Pipa kedua ini dapat
disambung dengan pipa plastik yang panjangnya disesuaikan dengan kedalaman
pengambilan sampel. Sebelum diisi, botol dibilas 2-3 kali dengan air yang akan diperiksa.
Pada pengambilan pertama air dibuang, untuk membilas botol pengambil. Pengambilan
kedua dipergunakan untuk membilas tempat sampel air yang akan dikirimkan ke
laboratorium. Pengambilan ketiga diisikan ke dalam wadah yang akan dikirim ke
laboratorium dengan cara membalikkan botol pangambilan sampel air tadi, sehingga ujung
pipa diluar mengenai dasarnya. Hal ini untuk mencegah aerasi (Rinasih, 2016).
b. Current Meter
Current meter tipe merupakan alat untuk mengukur kecepatan arus air yang bekerja
berdasarkan banyaknya putaran kincir selama waktu tertentu. Current meter tipe
membutuhkan sebuah alat pembaca putaran agar dapat diketahui berapa jumlah putaran
yang telah terjadi pada kincirnya ketika digunakan untuk mengukur kecepatan arus air. Alat
pembaca current meter yang dirancang, digunakan untuk membaca dari jarak jauh putaran
kincir yang terdapat pada current meter, sehingga pengukur tidak perlu berada dekat
dengan sumber air saat melakukan pengukuran. Alat pembaca tersebut akan
berkomunikasi dengan current meter yang diletakkan di dalam sumber air menggunakan
media komunikasi nirkabel berupa frekuensi radio, oleh karena itu alat yang dirancang
dipisah menjadi dua bagian yaitu bagian pembaca kecepatan aliran air dan bagian
penghitung kecepatan air. Bagian pembaca kecepatan air dirangkai menjadi satu dengan
current meter dan berada pada sumber air yang diukur, sedangkan bagian penghitung
kecepatan air dioperasikan oleh pengguna pada jarak yang jauh dari current meter (Chang
dan Indriaty, 2017).
Bagian yang berputar karena aliran air menggerakkan sebuah sistem penunjuk yang
memungkinkan jumlah perputaran “N”, yang dilakukan dalam waktu “T”, dapat dihitung atau
dicatat. Kecepatan aliran dihitung dari jumlah putaran baling-baling per detik, dan rumus
untuk alat ukur arus n = N/T. Rumus ini merupakan hubungan antara kecepatan aliran air
dimana alat ukur arus ditenggelamkan dengan parameter-parameter yang terdeteksi, yaitu
jumlah putaran balingbaling “N”, pada waktu tertentu “T” (Permana et al., 2015).
c. Roll Meter
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai Roll
Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang 25 – 50 meter. Meteran
ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian
pengukuran dengan roll meter hingga 0,5 mm. Roll meter ini pada umumnya dibuat dari
bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam roll meter yaitu mm atau cm
dan feet atau inch. Pita ukur atau roll meter tersedia dalam ukuran panjang 10 meter, 15
meter, 30 meter, sampai 50 meter. Pita ukur umumnya dibagi pada interval 5 mm atau 10
mm. Roll meter juga 37 memiliki daya muai dan daya regang. Daya muai ialah tingkat
pemuaian dikarenakan perubahan suhu udara. Dan daya regang ialah perubahan panjang
disebabkan regangan atau tarikan. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh
jenis roll meter, yang dibagi berdasarkan bahan yang dipakai dalam pembuatannya
(Lestari, 2017).
Roll meter ada dua jenis yaitu roll meter kecil dan roll meter besar. Roll meter
digunakan untuk mengukur panjang dan lebar tanah. Alat ini memiliki panjang sekitar 25 –
50 meter, terbuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang digunakan oleh roll
6
meter adalah mm atau cm dan feet atau inch, serta tersedia dalam ukuran panjang 10
meter, 15 meter, 30 meter, hingga 50 meter (Zuniyanto, 2017).
2.4 Pengertian Sampel Tanah
Sampel tanah diambil dengan metode acak sistematik, yaitu titik pengamatan diambil
secara acak,sedangkantitik pengamatan lainnya di tentukan dengan jarak yang teratur dari
lahan pewakil tersebut. Kemudian sampel tanah diambil secara komposit. Pengambilan
contoh tanah meliputi dua macam sampel yaitu sampel tanah utuh menggunakan ring sampel
dan tanah biasa. Sampel tanah utuhdigunakan untuk analisa sifat fisik tanahmeliputi berat
berat isitanah, struktur tanah dan permeabilitas tanah, sedangkan sampel tanah biasa
digunakan untukan alisa tekstur tanah dan kandungan bahan organik tanah. Sedangkan
analisa di lapang di antaranya melakukan pengukuran panjang dan kemiringan lereng,
pengamatan komoditas tanaman serta tindakan pengelolaannya (Handayani dan
Karmilasanti, 2013).
Tanah merupakan sumber daya alam utama sebagai penunjang kehidupan tanaman,
hewan dan manusia dalam suatu ekosistem. Tanah memiliki peranan utama sebagai sumber
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dan organisme yang hidup di dalam tanah. Secara
langsung, kandungan unsur hara di dalam tanah menentukan kualitas nutrisi tanaman
(sebagai pakan dan pangan) yang tumbuh di atasnya dan secara tidak langsung menentukan
kualitas nutrisi hewan ternak dan manusia sebagai pengkonsumsi tanaman (sebagai pakan
dan pangan). Sampel tanah standar (reference soil samples) merupakan sampel tanah yang
digunakan sebagai acuan untuk mengevaluasi reliabilitas (reliability) hasil analisis kimia suatu
seri sampel tanah yang dilakukan oleh suatu laboratorium analisis tanah. Satu atau dua
sampel tanah standar biasanya selalu diikutsertakan dalam proses analisis suatu seri sampel
tanah yang akan dianalisis di laboratorium (Supriatin et al., 2017).
7
sampel tanah utuh adalah 16 yang diambil dari kedalaman 0-30 cm dan 30-60 cm pada
masing-masing ketinggian (Evarnaz et al., 2014).
Sebelumnya, sampel tanah diambil dari lapang dengan soil sampling ring. Sampel
tanah dengan soil sampling ring direndam dalam bak air sampai setinggi 3 cm dari dasar
bak selama 24 jam. Soil sampling ring kemudian dipindah ke alat penetapan permeabilitas
(permeameter). Kemudian, ditambahkan air sampai beberapa cm di atas permukaan soil
sampling ring. Dilakukan pengukuran volume air yang mengalir melalui alat penetapan
permeabilitas tanah tersebut dan dicatat selang waktu hingga permukaan air mencapai
permukaan soil sampling ring (Sulistyaningrum et al., 2014).
8
ukuran filter membrannya. HVS menggunakan filter A4 persegi panjang, sedangkan MVS
menggunakan filter bulat diameter 12 cm (Aini, 2015).
c. Low Volume Sampler (LVS)
Low Volume Sampler (LVS) dapat digunakan untuk mengukur partikulat di dalam
maupun di luar ruangan. Pompa vakum bertujuan untuk menarik partikulat di udara ke
dalam alat, kemudian ukuran partikulat disortir oleh pemisah (impaktor) dan partikel debu
diendapkan pada filter. Setelah itu dilakukan analisis secara gravimetri. Metode
pengukuran dengan LVS menggunakan filter berbentuk lingkaran dengan porositas 0.3-
0.45 µm dengan kecepatan pompa penangkap 10-30 lpm (Aini, 2015).
d. Impinger
Peralatan Impinger telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan akan peralatan
sampling udara ambien yang handal, mudah dioperasikan dan murah. Peralatan utama
Impinger adalah modifikasi pompa tiup udara akuarium yang sudah terseleksi menjadi
pompa hisap/vakum, dilengkapi potensiometer sebagai alat pengatur kecepatan alir udara,
dan flowmeter udara sebagai pengukur kecepatan udara telah dikalibrasi oleh laboratorium
yang terakreditasi KAN. Faktor yang paling penting dalam pengambilan sampel udara
adalah ketepatan volume udara yang dihisap. Hal ini memerlukan kestabilan pompa hisap.
Kestabilan pompa diukur pada kecepatan 0,2 ; 0,5 ; 1,0 dan 1,5 L/menit dan didapat
persamaan garis yang konstan. Uji recovery dilakukan untuk memastikan reaksi antara gas
yang ditangkap dengan larutan penangkap berlangsung sempurna. Nilai recovery untuk
seluruh gas yang diukur berada pada daerah yang diperbolehkan yaitu antara 80-110
persen. Pengujian dilapangan memberikan data yang presisi dengan nilai persenRSD < CV
Horwitz. Untuk menjamin kehandalan udara yang disampling, flow meter yang digunakan
telah dikalibrasi oleh lembaga yang terakreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN). Alat
Impinger ini mampu menangkap lima jenis gas sekaligus, yaitu NOx, SO2, NH3, H2S dan
Oksidan. Teknik analisis seluruhnya mengacu pada metoda standar SNI (Ramadhan et al.,
2016).
9
BAB III
METODOLOGI
10
5. Ring Sampler
11
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2021
10. Impinger
12
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Jelaskan Peranan Penggunaan Masing-Masing Alat pada Pengambilan Sampel Air
4.1.1 Botol Sampel
Botol sampel merupakan wadah yang standar dan bersih untuk mengambil sampel.
Cara menggunakan botol sampel yaitu, mulut botol sampel yang steril diletakkan
horizontal searah dengan arah aliran air, lalu setelah penuh botol diangkat dan sebagian
airnya dibuang. Sampel air yang dapat diambil menggunakan botol sampel biasanya
berasal dari, sungai, danau, saluran irigasi, drainase, dan lainnya.
4.1.2 Current Meter
Current meter merupakan sebuah alat ukur yang digunakan untuk menghitung
kecepatan arus air, dimana kecepatan arus air akan dihitung dalam satuan (meter/detik).
Pengukuran debit dengan menggunakan current meter dilakukan dengan cara merawas
dari jembatan, menggunakan perahu, menggunakan winch cable way, atau menggunakan
cable car. Pengukuran dengan merawas biasanya dilakukan apabila kedalaman air tidak
lebih dari 1,2 m dan kecepatan air lebih kecil dari 1 m/detik.
4.1.3 Roll Meter
Roll meter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung, dengan panjang 5 –
50 meter. Alat ini biasanya dikenal sebagai meteran/pita ukur. Roll meter pada umumnya
dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam roll meter yaitu
mm atau cm, feet tau inch. Cara menggunakan alat ini yaitu, pengukuran dimulai dari jarak
0 m yang dinyatakan tepat di ujung pita roll meter. Oleh karena itu, dalam melakukan
pengukuran Anda harus memposisikan ujung pita meteran ini tepat di titik awal objek yang
ingin diukur. Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur.
13
penelitian untuk membuat desain modifikasi alat pengambil sampel partikulat ambien
dengan bentuk yang lebih fleksibel, ringan dan ringkas dengan menggunakan metode uji
Gravimetri.
4.3.2 Middle Volume Sampler (MVS)
Middle Volume Sampler (MVS) menggunakan filter berbentuk lingkaran dengan
porositas 0.3- 0.45 µm, kecepatan pompa yang dipakai untuk penangkapan debu adalah
50-500 lpm. Operasional dari MVS sama dengan HVS, perbedaannya hanya terletak pada
ukuran filter membrannya. HVS menggunakan filter A4 persegi panjang, sedangkan MVS
menggunakan filter bulat diameter 12 cm.
4.3.3 Low Volume Sampler
Low Volume Sampler (LVS) dapat digunakan untuk mengukur partikulat di dalam
maupun di luar ruangan. Pompa vakum bertujuan untuk menarik partikulat di udara ke
dalam alat, kemudian ukuran partikulat disortir oleh pemisah (impaktor) dan partikel debu
diendapkan pada filter. Setelah itu dilakukan analisis secara gravimetri.
4.3.4 Impinger
Impinger adalah modifikasi pompa tiup udara akuarium yang sudah terseleksi
menjadi pompa hisap/vakum, dilengkapi potensiometer sebagai alat pengatur kecepatan
alir udara, dan flowmeter udara sebagai pengukur kecepatan udara telah dikalibrasi oleh
laboratorium yang terakreditasi KAN. Sampling udara menggunakan impinger pada
dilakukan dengan menarik udara dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang
berisi larutan penangkap, lalu mengukur kontaminan yang tertangkap atau bereaksi
dengan larutan penangkap baik dengan metoda konvensional maupun instrumental, dan
menghitung kadar kontaminan dalam udara berdasarkan jumlah udara yang dipompa dan
hasil pengukuran.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, pengambilan sampel pada
sebuah penelitian hanya dilakukan jika sampel adalah sebuah keharusan. Dasar yang
digunakan dalam pengambilan sampel diakibatkan oleh alasan bersifat konstruktif, destruktif,
atau alasan yang bersifat teknis sehingga sampel adalah satu-satunya solusi.
Teknik sampling adalah sebuah cara atau metode yang dilakukan untuk menentukan
jumlah dan anggota sampel. Setiap anggota tentu saja merupakan wakil dari populasi yang
dipilih setelah dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakter. Teknik sampling yang
digunakan juga harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian. Populasi terdiri dari
sekumpulan individu yang bersifat heterogen terbatas. Ada banyak variasi variabel yang
melekat pada masing-masing individu. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh faktor internal dan
eksternal dari individu seperti halnya wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, budaya atau
gaya hidup dalam suatu daerah tertentu. Subjektivitas dari individu-individu yang memiliki sifat
determinan yang berulang pada populasi akhirnya membentuk karakter dari populasi secara
umum. Berdasarkan karakter ini, dapat disimpulkan bahwa pengambilan sampel dari populasi
tidak bisa dilakukan begitu saja namun dibutuhkan suatu teknik agar sampel yang ditarik tetap
representatif. Tujuan dari praktikum materi ini adalah mahasiswa mampu untuk mengetahui
fungsi dan prinsip kerja alat sampling air, mahasiswa mampu untuk mengetahui fungsi dan
prinsip kerja alat sampling tanah, mahasiswa mampu untuk mengetahui fungsi dan prinsip
kerja alat sampling udara, dan mahasiswa mampu memahami jenis-jenis alat sampling.
5.2 Saran
Praktikum yang sudah dijalankan berjalan dengan baik dan lancar. Praktikan mampu
memahami tujuan, prinsip, serta materi-materi yang diberikan selama berlangsungnya
praktikum. Semoga ke depannya praktikum dapat terus berjalan dengan baik dan lancar tanpa
kendala.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ahdiaty, Rahmi dan Dewi Fitriani. 2020. Pengambilan Sampel Air Sungai Gajah Wong di
Wilayah Kota Yogyakarta. Indonesian Journal of Chemical Analysis 3(2): 65-73.
Aini, Silvi Qiro’atul. 2015. Hubungan Paparan Debu dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Batu
Bara. Jurnal Kesehatan dan Agromedicine 2(4): 493-499.
Budiarto, Agung. 2014. Modifikasi Peralatan Sampling HVAS Portabel Untuk Analisis Total
Partikulat di Udara Ambien. Jurnal Riset Teknologi Penegahan Pencemaran Industri
5(1): 15-20.
Chang, Handy dan Fany Indriaty. 2017. Sistem Pengukur Kecepatan Arus Air Menggunakan
Current Meter Tipe “1210 AA”. Tesla 19(1): 81-95.
Darmasusantini, Putu Desy, I Nyoman Merit, I G.B Sila Dharma. 2015. Identifikasi Sumber
Pencemar Dan Analisis Kualitas Air Tukad Saba Provinsi Bali. 9(2): 57-63.
Eliud, Limo Kipkoech dan Rotich Martin Kibiwott. 2011. Design of A Tractor Driven Hole Drilling
Machine for Tree-Planting. Final Year Project. Degree of Bachelor of Science in
Mechanical and Manufacturing Engineering, University of Nairobi.
Evarnaz, Novita, Bau Toknok, dan Sitti Ramlah. 2014. Sifat Fisik Tanah Di Bawah Tegakan
Eboni ( Diospyros celebica Bakh ) Pada Kawasan Cagar Alam Pangi Binangga
Kabupaten Parigi Moutong. Warta Rimba 2(2): 109-116.
Handayani, Rini dan Karmilasanti. 2013. Sifat Tanah Pada Areal Aplikasi Tebang Pilih Tanam
Jalur (TPTJ) di PT. Intracawood, Bulungan, Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian
Dipterokarpa 7(1): 35-42.
Lestari, Inggit Dewi. 2017. Modifikasi Penggunaan Laser Distance Meter Untuk Mengukur
Hasil Lompat Jauh dan Lompat Jangkit. Program Studi Pendidikan Kepelatihan
Olahraga, Jurusan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Yogyakarta.
Nandipinto, Yociko, Firdaus, dan Derisma. Rancang Bangun Sistem Pemantauan Kualitas
Udara. Diploma Thesis. Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknologi Informasi,
Universitas Andalas.
Permana, Rahmat, Bambang Agus Kironoto, dan Istiarto. 2015. A Study Of Channel Water
Current Velocity Meter With Horizontal And Vertical Axis Propeller Type. Jurnal Potensi
17(1): 17-22.
Putra, Ade. 2017. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan NO2 (Nitrogen Dioksida)
pada Petugas Parkir di Basement Plaza Andalas. Diploma Thesis. Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Andalas.
Putriyani, Mey Siska. 2016. Persepsi Mahasiswa terhadap Keputusan Pembelian Laptop
Merek Acer. Skripsi. Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Sriwijaya.
Ramadhan, Taufan, Farid Wadji, Wyke Kusmasari. 2016. Dampak Kualitas Udara Terhadap
Keluhan Kesehatan Karyawan Gardu Tol Slipi 2 dan Tanjung Duren PT. Jasa Marga
(Persero) Tbk. Jurnal INTECH 2(1): 11-18.
Rinasih, Oktia Eka. 2016. Pengambilan Sampel Air (Analisis Air). Program Diploma III Analis
Kesehatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Semarang.
Sulistyaningrum, Dina, Liliya Dewi Susanawati, Bambang Suharto. 2014. Pengaruh
Karakteristik Fisika-Kimia Tanah Terhadap Nilai Indeks Erodibilitas Tanah dan Upaya
Konservasi Lahan. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan 1(2): 55-62.
Sumargo, Bagus. 2020. Teknik Sampling. UNJ Press, Jakarta.
Supriatin, Sarno, Jamalam Lumbanraja, dan Dermiyati. 2017. Penetapan Sampel Tanah
Standar Untuk Menjamin Mutu (Quality Control) Hasil Analisis Sampel Tanah di
16
Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung. Laporan Penelitian. Jurusan Ilmu
Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Tatangindatu, Frits, Ockstan Kalesaran, dan Robert Rompas. 2013. Studi Parameter Fisika
Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten
Minahasa. Budidaya Perairan 1(2): 8-19.
Zuniyanto, Sigit. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran Melalui
Penggunaan Alat Peraga Benda Konkret pada Siswa Kelas III Semester I. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut
Agama Islam Negeri Salatiga.
17
LAMPIRAN
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39