Anda di halaman 1dari 37

FOTO

BERWARNA
LAPORAN PRAKTIKUM
3X4
MEKANIKA FLUIDA
MATERI

GESEKAN ALIRAN MELALUI PIPA

Disusun oleh:

NAMA : Bintang Rizky P S

NIM : 185100200111018

KELOMPOK : E2

HARI, TANGGAL : 23-Oktober-2020

ASISTEN : 1. Savira Medita


2. Citra Handayani

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

2020

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir bisa berupa cairan atau gas. Fluida
mengubah bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai gas, mempunyai
volume yang sama dengan volume uladuk yang membatasi gas tersebut. Pemakaian
mekanika kepada medium kontinyu, baik benda padat maupun fluida adalah didasari
pada hukum gerak newton yang digabungkan dengan hukum gaya yang sesuai.
(Sumarsono, 2014)
Salah satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalah dengan membagi –
bagi fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil yang dapat dinamakan
partikel fluida dan mengikuti gerak masing-masing partikel ini. Suatu massa fluida yang
mengalir selalu dapat dibagi-bagi menjadi tabung aliran,bila aliran tersebut adalah
tunak, waktu tabung-tabung tetap tidak berubah bentuknya dan fluida yang pada suatu
saan berada didalam sebuah tatung akan tetap berada dalam tabung ini seterusnya.
Kecepatan aliran didalam tabung aliran adalah sejajar dengan tabung dan mempunyai
besar berbanding terbalik dengan luas penampangnya. (Indra, 2012)

1.2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu untuk mengetahui karakteristik aliran laminar dan aliran
turbulen.
b. Mahasiswa mengetahui pengaruh terjadinya gesekan aliran terhadap faktor
pengaruh pengaliran

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian dan Faktor Yang Memengaruhi Gesekan Aliran


Viskositas merupakan gesekan dalam fluida. Besarnya viskositas menyatakan
kekentalan fluida. Ketika lapisan-lapisan dalam fluida itu bergerak, mereka bergesekan
satu sama lain. Gesekan antara lapisan inilah yang dinamakan viskositas. Gesekan
aliran akan menghambat gerakan fluida. Energy kinetic yang hilang akibat gesekan ini
diubah menjadi panas. Itu sebabnya ketika suatu fluida yang cukup kental diaduk, akan
terasa hangat (Surya, 2010).
Faktor-faktor yang mempengaruhi gesekan aliran antara lain koefisien gesek,
tekanan, dan kecepatan aliran. Pada koefisien gesek dapat meliputi beda tekanan
pada aliran masuk dan keluar, diameter saluran, berat jenis air, dan kecepatan aliran
fluida. Semua itu dapat memengaruhi gesekan aliran. Kemudian pada tekanan dapat
dilihat dari aliran masuk dan keluar pada alat manometer raksa (Siregar, 2013).

2.2. Pengertian Bilangan Reynolds Beserta Persamaannya


Teori Reynolds merumuskan bahwa untuk aliran internal (internal flow) atau
aliran yang mengalir dalam pipa, jenis aliran yang terjadi dapat diketahui dengan
mendapatkankan bilangan Reynoldsnya (Rahmat, 2010) dari persamaan:
Re =
Dimana V adalah kecepatan aliran (m/s), D adalah diameter hidraulik (m), dan v
adalah viskositas kinematis (m 2/s). Jenis aliran berdasarkan bilangan Reynolds untuk
aliran internal:
1. Re<2300 adalah aliran laminar
2. Re>4000 adalah aliran turbulen
3. 2300<Re<4000 adalah aliran transisi (Rahmat, 2010).

Menurut Siregar (2013), bilangan Reynolds merupakan bilangan yang tak


berdimensi. Bilangan tersebut dapat membedakan suatu aliran dinamakan laminer,
transisi dan turbulen. Persamaan bilangan Reynolds adalah:

Re =

Dimana V adalah kecepatan fluida (m/s), D adalah diameter dalam pipa (m), ρ
adalah rapat massa fluida (kg/m 3), dan µ adalah viskositas dinamik fluida (kg/ms) atau
(N. s/m2).

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

2.3. Jenis-Jenis Aliran Fluida Dalam Pipa Beserta Gambar


Menurut Siregar (2013), aliran fluida dalam pipa ada tiga macam, yaitu aliran
laminar, aliran transisi, dan aliran turbulen. Berikut penjelasannya:
1. Aliran laminar, didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam
lapisan-lapisan atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancer.
Aliran laminar ini mempunyai nilai bilangan Reynoldsnya kurang dari 2300
(Re<2300).
2. Aliran transisi, merupakan aliran peralihan dari aliran laminer ke aliran turbulen.
Keadaan peralihan ini tergantung pada viskositas fluida, kecepatan dan lain-lain
yang menyangkut geometri aliran dimana nilai bilangan reynoldsnya antara 2300
sampai dengan 4000 (2300<Re<4000).
3. Aliran Turbulen, didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan dari partikel-
partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta
putaranpartikel antar lapisan, yang 14 mengakibatkan saling tukar momentum dari
satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dimana nilai
bilangan Reynoldsnya lebih besar dari 4000 (Re>4000).
Menurut Indra (2012), terddapat tiga jenis aliran, yaitu:
1. Aliran laminar, didefinisikan sebagai aliran dengan fluida yang bergerak dalam
lapisan-lapisan, atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur secara merata.
Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecenderungan-
kecenderungan terjadinya gerakan relatif antara lapisan.

(Indra, 2012)
2. Aliran turbulen, didefinisikan sebagai aliran yang dimana pergerakan partikel-
partikel fluida sangat tidak menentu karena mengalami pencampuran secara
putaran partikel antar lapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari
satu bagian fluida ke bagian fluida yang lain dalam skala yang besar. Dalam
keadaan aliran turbulen maka turbulensi yang terjadi mengakibatkan tegangan gesr
yang merata di seluruh fluida sehingga menghasilkan kerugian-kerugian aliran.

(Indra. 2012)
3. Aliran transisi, merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen.
Aliran ini mengalir dengan kecepatan tinggi., fluida encer, aliran lorong besar.
Bilangan Reynolds dari aliran ini adalah Re>4000, aliran bercampur dari lapisan ke

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

lapisan, bahkan seperti bergulung-gulung. Aliran turbulen didefinisikan sebagai


aliran yang dimana pergerakan dari partikel-parikel fluida sangat tidak menentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yang
mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida ke bagian fluida
yang lain dalam skala yang besar di mana nilai bilangan Reynoldsnya lebih besar
dari 4000. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulen yang terjadi
membangkitkan tegangan geser yang merata di seluruh fluida sehingga
menghasilkan kerugia-kerugian aliran.

(Indra, 2012)

2.4. Aplikasi Gesekan Aliran Pada Bidang Teknik Lingkungan/ Keteknikan Pertanian
Pengaplikasian prinsip dari gesekan aliran adalah pada metode irigasi tetes air
dialirkan melalui suatu jaringan pipa, yang biasanya terdiri dari pipa utama, sub-utama
dan pipa lateral, untuk selanjutnya dikeluarkan melalui penetes ke daerah perakaran
tanaman. Aliran air dalam pipa-pipa tersebut akan menimbulkan gaya yang bekerja
pada dinding pipa sebelah dalam. Untuk mengetahui tingkat keseragaman distribusi
tetesan dalam pemberian air pada tanaman lahan kering serta menentukan cara yang
efektif dalam penyiraman sehingga tidak boros dalam penggunaan air. Parametenya
adalah berupa saluran utama, saluran distribusi, keseragaman emitter, kebutuhan
tanaman. Nilai bilangan Reynolds pada emitter saluran distribusi dan saluran utama
memiliki nilai yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan kecepatan
pada tiap saluran (Sumarsono, 2014).

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

BAB III
METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum kali ini dilakukan pada hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2020 pada
pukul 13.00 hingga 14.30. Tempat pelaksanan praktikum di rumah masing-masing
secara daring melalui platform googlemeet.

3.2 Alat, Bahan, Beserta Fungsi


1. Rangkaian pipa, berfungsi sebagai wadah mengalirnya fluida
2. Gelas ukur, berfungsi untuk mengukur volume air yang keluar dari pipa output
3. Stopwatch, berfungsi untuk mengukur waktu
4. Piezometer, berfungsi untuk mengatur tekanan pada seluruh rangkaian pipa
5. Pompa, berfungsi untuk memompa air masuk pipa
6. Stop kontak, berfungsi sebagai sumber arus listrik
7. Pipa input, berfungsi untuk mengalirkan air masuk ke rangkaian pipa
8. Pipa output, berfungsi untuk mengalirkan air keluar dari rangkaian pipa
9. Tempat manometer dan skala, berfungsi sebagai sandaran manometer dan skala
(papan)
10. Manometer, berfungsi sebagai pengukur tekanan pada masing-masing perlakuan
11. Tandon input, berfungsi untuk menampung air yang masuk ke rangkaian pipa
12. Tandon output, berfungsi untuk menampung air yang keluar rangkaian pipa
13. Kran input, berfungsi untuk mengatur jumlah air yang masuk ke dalam pipa
14. Kran output, berfungsi untuk mengatur jumlah air yang keluar dari dalam pipa
15. Kran control, berfungsi untuk mengatur jumlah air yang masuk ke dalam pipa
16. Air raksa, berfungsi sebagai indikator beda tinggi tekanan
17. Skala/mistar, berfungsi untuk mengukur beda tinggi pada air raksa
18. Selang, berfungsi untuk mengalirkan air ke tendon
19. Sambungan mengecil lurus, berfungsi untuk mengalirkan air dari pipa besar ke pipa
kecil dengan sambungan lurus
20. Sambungan membesar lurus, berfungsi untuk mengalirkan air dari pipa kecil ke pipa
besar dengan sambungan lurus
21. Sprinkle besar, berfungsi indikator tekanan pada pipa besar
22. Sprinkle kecil, berfungsi indikator tekanan pada pipa kecil
23. Sambungan mengecil menyudut 90o, berfungsi untuk mengalirkan air dari pipa besar
ke pipa kecil dengan sambungan menyudut
24. Sambungan membesar menyudut 90o, berfungsi untuk mengalirkan air dari pipa
kecil ke pipa besar dengan sambungan menyudut
25. Belokan 90o, berfungsi sebagai pembelok rangkaian fluida
26. Air, berfungsi sebagai bahan perlakuan
27. Penyangga, berfungsi untuk menyangga rangkaian pipa
28. Tussen klep, berfungsi untuk menyaring air yang masuk ke pipa
29. Papan, berfungsi sebagai penyangga piezometer dan mistar
30. Kran pemancing, berfungsi untuk mengatur besarnya tekanan dalam pipa
31. Pipa pemancing, sebagai tempat untuk memancing air pada rangkaian

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

3.3 Langkah Kerja

Alat dan Bahan

Disiapkan

Pompa

Dipancing dengan air hingga meluber


Kran input, output,
kontrol

Dibuka penuh secara berturut-turut


Stop kontak
Dihubungkan pada pompa dengan sumber arus listrik, dinyalakan, dan
ditunggu hingga air mengalir stabil
Kran kontrol

Dibuka sebanyak 4 kali kearah stop


Beda tinggi air
raksa

Diamati pada setiap manometer selama 5 detik


Air
Ditampung dengan gelas ukur dan dihitung volumenya

Pengulangan

Diulangi sebanyak 10 kali dengan menutup kran output sebanyak


1 x 360˚ tiap pengulangan
Catat Hasil

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

3.4 Gambar Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Gambar Alat dan Bahan

1 Gelas ukur

2 Stopwatch

3 Piezometer

4 Pompa

5 Stop kontak

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

6 Pipa Input

7
Pipa Output

8 Tempat Manometer dan Skala

9 Manometer

10 Tandon input

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

11 Tandon output

12 Kran input

13 Kran output

14 Kran kontrol

15 Air raksa

16 Skala/mistar

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

17 Selang

18 Sambungan mengecil lurus

19 Sambungan membesar lurus

20 Sprinkle besar

21 Sprinkle kecil

22 Sambungan mengecil menyudut 90o

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

23 Sambungan membesar menyudut 90o

24 Belokan 90o

Air
25

26 Penyangga

27 Tussen klep

28 Papan

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

29 Kran pemancing

30 Pipa pemancing

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum

a. Data pengamatan
No Waktu (s) ∆H air raksa (cmHg) Volume (m3)
1 5 6 1,0084 x 10-3
2 5 5,2 1,0033 x 10-3
3 5 6,2 1,0069 x 10-3
4 5 5,8 1,0051 x 10-3
5 5 6 1,0006 x 10-3
Keterangan :
µ = 1,002 x 10-3 kg m/s
L pipa = 8,05 m
D pipa = 1,2265 x 10-4 m
ρair = 1000 kg/m3
ρHg = 13,57 x 10-3 kg/m3

4.2 Data Hasil Perhitungan

1. Debit (Q) =

Q1 = = 2,0168 x 10-4

Q2 = = 2,0066 x 10-4

Q3 = = 2,0138 x 10-4

Q4 = = 2,0102 x 10-4

Q5 = = 2,0012 x 10-4

2. Kecepatan Aliran (U) = ;A= π (Dpipa)2 = 1,2265 x 10-4

U1 = = 1.644

U2 = = 1,636

U3 = = 1,642

U4 = = 1,638

U5 = = 1,631

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

3. Gesekan Dalam Pipa (Hf air)

Hf = { ∆H raksa x } – 2 {0,2 x }

Hf1 = { 6 x 13,57 } – 2 { 0,2 x } = 81,86

Hf2 = { 5,2 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 70,51

Hf3 = { 6,2 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 84,08

Hf4 = { 5,8 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 78,65

Hf5 = { 6 x 13,57 } 2 { 0,2 x } = 81.36

4. Faktor Gesekan (f)

f=

f1 = = 0,91

f2 = = 0,80

f3 = = 0,95

f4 = = 0,89

f5 = = 0,93

5. Bilangan Reynold (Re)

Re =

Re1 = = 0,00205

Re2 = = 0,00204

Re3 = = 0,00204

Re4 = = 0,00204

Re5 = = 0,00203

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

Tabel Perhitungan

∆H V Log
No Q(m3/s) Log v Hf air f Re Log LogRe
(cmHg) (m/s) f
2,0168 -
1 6 1,644 0,215 81,86 0,91 0,00205 10,16 1,006 -2,688
x 10-4 0,04
2,0066 -
2 5,2 1,636 0,213 70,51 0,80 0,00204 8,76 0,942 -0,025
x 10-4 0,96
2,0138 -
3 6,2 1,642 0,215 84,08 0,95 0,00204 10,44 1,018 0,007
x 10-4 0,02
2,0102 -
4 5,8 1,638 0,214 78,65 0,89 0,00204 9,77 0,989 -0,004
x 10-4 0,05
2,0012 -
5 6 1,631 0,212 81,36 0,93 0,00203 10,10 1,004 0,001
x 10-4 0,03
10,0486
Jumlah 29,2 8,191 1,069 396,46 4,48 -1,1 0,0102 49,23 4,959 -2,709
x 10-4
2,00972 - -
Rata2 5,84 1,6382 0,213 79,292 0,896 0,00204 9,846 0,991
x 10-4 0,22 0,5418

Regresi Linear log f dan log Re

No Log f(x) Log Re (y) X2 xy


1 -0,04 -2,688 0,0016 0,10752
2 -0,96 -0,025 0,9216 0,024
3 -0,02 0,007 0,0004 -0,00014
4 -0,05 -0,004 0,0025 0,0002
5 -0,03 0,001 0,009 -0,0001
Jumlah -1,1 -2,709 0,927 0,13148
Rata2 -0,22 -0,5418 0,1854 0,0263

B= = = = -0,678

A= == = -0,691

Fungsi Linear

Y = ax + b

Y = -0,691(1) + (-0,678) = -1,369

Y = -0,691(2) + (-0,678) = -2,06

Y = -0,691(3) + (-0,678) = -2,751

Y = -0,691(4) + (-0,678) = -3,442

Y = -0,691(5) + (-0,678) = -4,133

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

Regresi Linear Log v dan Log

No Log V(x) Log (y) X2 xy


1 0,215 1,006 0,046225 0,21629
2 0,213 0,942 0,045369 0,200646
3 0,215 1,018 0,046225 0,21887
4 0,214 0,989 0,045796 0,211646
5 0,212 1,004 0,044944 0,212848
Jumlah 1,069 4,959 0,228559 1,0603
Rata2 0,213 0,991 0,045 0,212

B= = = 28,34

A= = = -5,06

Fungsi Linear

Y = ax + b

Y = (-5,06)(1) + 28,34 = 23,28

Y = (-5,06)(2) + 28,34 = 18,22

Y = (-5,06)(3) + 28,34 = 13,16

Y = (-5,06)(4) + 28,34 = 8,1

Y = (-5,06)(5) + 28,34 = 3,04

Grafik regresi Linear Log F dan Log Re

Regresi Linear Log F dan Log Re


25

20

15

10

0
0 1 2 3 4 5 6

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

Grafik Regresi Linear Log v dan Log

Regresi Linear Log v dan Log 𝐻𝑓/𝐿


5.05
5
4.95
4.9
4.85
4.8
4.75
4.7
4.65
4.6
4.55
0 1 2 3 4 5 6

4.3 Analisis Data Hasil Praktikum

Praktikum kali ini melakukan sebanyak lima pengulangan, dan setiap


pengulangan memiliki durasi waktu 5 detik. Perlakuan pada praktikum ini adalah
mengukur beda tinggi air raksa dan mengukur volume air yang tertampung pada
gelas ukur. Cara menghitung beda tinggi air raksa adalah mengurangi air raksa yang
tinggi dengan air raksa yang rendah. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
praktikum, dapat dilihat bahwa pengulangan pertama memiliki beda tinggi air raksa
sebesar 6 cmHg dan volume sebanyak 1,0084 x 10-3 m3. Pada pengulangan kedua
didapatkan data beda tinggi air raksa sebesar 5,2 cmHg dan volume sebanyak
1,0033 x 10-3 m3. Pada pengulangan ketiga didapatkan data beda tinggi air raksa
sebesar 6,2 cmHg dan volume sebanyak 1,0069 x 10-3 m3. Pada pengulangan
keempat didapatkan data beda tinggi air raksa sebesar 5,8 cmHg dan volume
sebanyak 1,0051 x 10-3 m3. Pada pengulangan terakhir yaitu pengulangan yang
kelima didapatkan data beda tinggi air raksa sebesar 6 cmHg dan volume sebanyak
1,0006 x 10-3 m3.

4.4 Analisa Perhitungan

Terdapat lima data perhitungan, yaitu menghitung debit, kecepatan aliran,


gesekan dalam pipa, faktor gesekan, dan bilangan Reynold. Untuk menghitung debit,
menggunakan rumus Q = . Pada pengulangan pertama dengan volume

air sebesar 1,0084 x 10-3 m3, sehingga didapatkan debit aliran Q 1 = =


2,0168 x 10-4 m3/s. Pada pengulangan kedua dengan volume air sebesar 1,0033 x 10-
3
m3, sehingga didapatkan debit aliran Q 2 = = 2,0066 x 10-4 m3/s. Pada
pengulangan ketiga dengan volume air sebesar 1,0069 x 10-3 m3, sehingga
didapatkan debit aliran Q3 = = 2,0138 x 10-4 m3/s. Pada pengulangan
keempat dengan volume air sebesar 1,0051 x 10-3 m3, sehingga didapatkan debit
aliran Q4 = = 2,0102 x 10-4 m3/s. Pada pengulangan kelima dengan

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

volume air sebesar 1,0006 x 10-3 m3, sehingga didapatkan debit aliran Q5 =
= 2,0012 x 10-4 m3/s.
Untuk menghitung kecepatan aliran digunakan rumus v = , dimana A
dihitung dengan rumus A = . Diketahui diameter pipa sebesar 1,25 x
10-2 m, sehingga perhitungan A adalah: =
2
m . Pada pengulangan pertama diketahui debit aliran sebesar m3/s,
sehingga didapatkan kecepatan aliran pada U1 = = 1.644 m/s. Pada
pengulangan kedua diketahui debit aliran sebesar 2,0066 x 10-4 m3/s, sehingga
didapatkan kecepatan aliran pada U2 = = 1,636 m/s. Pada pengulangan
ketiga diketahui debit aliran sebesar 2,0138 x 10-4 m3/s, sehingga didapatkan
kecepatan aliran pada U3 = = 1,642 m/s. Pada pengulangan keempat
diketahui debit aliran sebesar 2,0102 x 10-4 m3/s, sehingga didapatkan kecepatan
aliran pada U4 = = 1,638 m/s. Pada pengulangan kelima diketahui debit
aliran sebesar 2,0012 x 10 m3/s, sehingga didapatkan kecepatan aliran pada U5 =
-4

= 1,631 m/s.

Perhitungan yang ketiga adalah menghitung gesekan dalam pipa yang dicari
menggunakan rumus Hf air = {ΔH x – 2{0,2 x }, dimana ρHg telah diketahui
sebesar 13,57 x 103 kg/m3, dan ρ air sebesar 1000 kg/m 3. Pada pengulangan
pertama didapatkan Hf1 = { 6 x 13,57 } – 2 { 0,2 x } = 81,86. Pada pengulangan

kedua didapatkan Hf2 = { 5,2 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 70,51. Pada pengulangan

ketiga didapatkan Hf3 = { 6,2 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 84,08. Pada pengulangan

keempat didapatkan Hf4 = { 5,8 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 78,65. Pada

pengulangan kelima didapatkan Hf5 = { 6 x 13,57 } 2 { 0,2 x } = 81.36.


Perhitungan keempat adalah menghitung faktor gesekan menggunakan rumus f
= , dimana L pipa diketahui sebesar 8,05 m. Pada pengulangan

pertama didapatkan faktor gesekan sebesar f1 = = 0,91. Pada

pengulangan kedua didapatkan faktor gesekan sebesar f2 = =


0,8. Pada pengulangan ketiga didapatkan faktor gesekan sebesar f3 =
= 0,95. Pada pengulangan keempat didapatkan faktor gesekan

sebesar f4 = = 0,89. Pada pengulangan kelima didapatkan faktor

gesekan sebesar f5 = = 0,93.

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

Selanjutnya, perhitungan yang kelima adalah menghitung bilangan Reynolds dengan


menggunakan rumus Re = , dimana µ adalah viskositas yang telah diketahui
-3
yaitu sebesar 1,002 x 10 kg m/s. Pada pengulangan pertama diperoleh bilangan Reynolds
sebesar Re1 = = 0,00205. Pada pengulangan kedua diperoleh bilangan

Reynolds sebesar Re2 = = 0,00204. Pada pengulangan ketiga diperoleh

bilangan Reynolds sebesar Re3 = = 0,00204. Pada pengulangan

keempat diperoleh bilangan Reynolds sebesar Re4 = = 0,00204. Pada

pengulangan kelima diperoleh bilangan Reynolds sebesar Re5 = =


0,00203.

4.5 Grafik Hubungan


4.5.1 Analisa dan Grafik Regresi Linear Log f dan Log Re
Berdasarkan praktikum, dapat dibuat regresi linier Logf (x) dan Re (y).
Pertama-tama dapat dihitung nilai b dengan rumus dan
diperoleh b = -0,678. Kemudian dapat dihitung nilai a dengan rumus
dan diperoleh a = -0,691. Kemudian a dan b dengan persamaan y =
ax + b dimasukkan nilai x sebanyak 5 kali permisalan. Untuk x=1, diperoleh y
= -1,369 dengan perhitungan Y = -0,691(1) + (-0,678) = -1,369 . Untuk x = 2,
diperoleh y = -2,06 dengan perhitungan Y = -0,691(2) + (-0,678) = -2,06.
Untuk x = 3, diperoleh y = -2,751 dengan perhitungan -0,691(3) + (-0,678) = -
2,751. Untuk x = 4, diperoleh y = -3,442 dengan perhitungan -0,691(4) + (-
0,678) = -3,442. Dan untuk x = 5 diperoleh y = -4,133 dengan perhitungan -
0,691(5) + (-0,678) = -4,133. Kemudian titik-titik tersebut dihubungkan dan
membentuk grafik yang garisnya semakin ke atas (positif). Hubungan antara
log f dengan log Re adalah bebanding lurus. Jadi semakin tinggi nilai x atau
semakin tinggi nilai log f atau faktor gesekan, maka akan semakin tinggi pula
nilai y atau semakin tinggi regresi liniernya. Dari hasil tersebut maka bisa
menentukan jenis aliran turbulen atau laminar maupun transisi.

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

4.5.2 Analisa dan Grafik Linear Log V dan Log Hf/L

Berdasarkan praktikum, dapat dibuat regresi linier Log v (x) dan Log
(y). Pertama-tama dapat dihitung nilai b dengan rumus dan
diperoleh b = 28,34. Kemudian dapat dihitung nilai a dengan rumus
dan diperoleh a = -5,06. Kemudian a dan b dengan persamaan y = ax
+ b dimasukkan nilai x sebanyak 5 kali permisalan. Untuk x = 1, diperoleh y =
23,28 dengan perhitungan (-5,06)(1) + 28,34 = 23,28. Untuk x = 2, diperoleh y
= 18,22 dengan perhitungan (-5,06)(2) + 28,34 = 18,22. Untuk x = 3, diperoleh
y = 13,16 dengan perhitungan (-5,06)(3) + 28,34 = 13,16. Untuk x = 4,
diperoleh y = 8,1 dengan perhitungan (-5,06)(4) + 28,34 = 8,1. Untuk x = 5,
diperoleh y = 3,04 dengan perhitungan (-5,06)(5) + 28,34 = 3,04. Kemudian
titik-titik tersebut dihubungkan dan membentuk grafik yang semakin ke atas
(positif). Dengan log v sebagai x dan log Hf/L sebagai y. Hubungan antara log
v dengan log Hf/L adalah berbanding lurus. Jadi semakin tinggi nilai x (log v)
atau kecepatan aliran, maka akan semakin tinggi juga nilai y (log Hf/L). Dari
grafik tersebut dapat digunakan untuk menentukan jenis alirannya apakah
turbulen atau laminar maupun transisi.

4.6 Pembahasan
4.6.1 Faktor yang Memengaruhi Gesekan Aliran berdasarkan Praktikum
Pada praktikum gesekan aliran melalui pipa terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil praktikum. Faktor-faktor tersebut antara lain alat
yang sudah tua. Rangkaian pipa yang digunakan pada praktikum ini telah
berumur lama, sehingga alat-alat tersebut kurang berfungsi sebagaimana
mestinya. Selang yang berfungsi sebagai wadah air raksa juga kotor,
sehingga menyulitkan pengamat untuk mengamati ukuran air raksa pada
mistar. Hal tersebut menyebabkan data yang didapatkan tidak akurat. Selain
itu jenis fluida yang dipakai tidak seluruhnya air, karena melalui PDAM
sehingga terdapat kotoran maupun fluida lainnya yang ikut tercampur, dan
massa jenis air menjadi berbeda. Human error juga termasuk salah satu
faktor yang mempengaruhi praktikum. Karena durasi setiap pengulangan
hanya 5 detik, maka kurang efisien bagi praktikan yang membacanya. Saat
waktu telah berakhir, masih terdapat praktikan yang mengamati beda tinggi
air raksanya.
4.6.2 Pengaruh Faktor Gesekan terhadap Bilangan Reynolds
Hubungan antara faktor gesekan terhadap bilangan Reynolds yaitu
berbanding lurus. Hal ini dapat diartikan semakin besar factor gesekan aliran
fluida maka akan semakin besar bilangan Reynolds aliran fluida tersebut,
begitu pula sebaliknya, kerugian tekanan di dalam pipa disebabkan adanya
efek gesekan sebagai fungsi bilangan Reynolds. Untuk angka Reynolds di
bawah 2000, aliran pada kondisi tersebut adalah laminer. Aliran akan turbulen
apabila angka Reynolds lebih besar 4000. Apabila angka Reynolds berada di
antara kedua nilai tersebut adalah transisi. Angka Reynolds pada kedua nilai
di atas (Re=2000 dan Re=4000) disebut dengan batas kritik bawah dan atas
(Nurcholis, 2018).

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

4.6.3 Pengaruh Faktor Kecepatan Terhadap Hf/L


Menurut Welty (2017), faktor kecepatan dapat mempengaruhi Hf/L
adalah karena semakin banyak fluida yang bergerak di dalam pipa, maka
semakin banyak pula gesekan yang akan ditimbulkan oleh fluida tersebut.
Fluida yang melewati pipa pasti akan menimbulkan suatu gesekan, sehingga
gesekan fluida akan berkurang apabila kecepatan fluida tersebut juga
berkurang. Hal tersebut juga dapat menentukan jenis aliran yang akan
didapatkan.

4.7 Perbandingan Hasil dengan Literatur

Penentuan aliran fluida cair laminer atau turbulen ditentukan oleh Reynolds
number (bilangan Reynolds). Teori Reynolds merumuskan bahwa untuk aliran
internal (internal flow) atau aliran yang mengalir dalam pipa, jenis aliran yang terjadi
dapat diketahui dengan mendapatkan bilangan Reynoldsnya. Aliran turbulen,
merupakan aliran dengan kecepatan tinggi, fluida encer, aliran lorong besar dengan
bilangan Re > 4000. Telah diketahui bahwa di saluran dan pipa fluks volume aliran
laminar lebih besar untuk aliran turbulen pada gradien tekanan yang sama.
Gesekan dalam aliran laminar kurang dari arus turbulen untuk fluks volume yang
sama. Perbedaan fluks untuk gradien tekanan yang diberikan dan
mempertimbangkan implikasinya pada tinggi bilangan Reynolds. Telah diprediksi
bahwa untuk arus fluks volume konstan, serapan sublaminar yang berkelanjutan
tidak memungkinkan bahkan dengan adanya flow control (Marusic, 2017).
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa aliran fluida dalam
pipa merupakan aliran turbulen. Hal tersebut dikarenakan ada keterkaitan antara
besar bilangan Reynolds dengan jenis aliran. Dalam praktikum, diketahui bahwa
rata-rata Re yaitu 21222,55 yang termasuk jenis aliran turbulen. Sesuai literatur
yang ada, aliran fluida dengan Re>4000 merupakan jenis aliran turbulen.
Besar dan kecilnya bilangan Re dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
diantaranya ada diameter pipa dan sambungan elbow, konstruksi sambungan,
kecepatan dan kekentalan. Berdasarkan parameter tertentu, dapat dianalisa
hubungan antara bilangan Reynolds terhadap koefisien kerugiannya, dimana pada
ketiga pipa yang digunakan memiliki diameter dan kekasaran yang berbeda
sehingga dari grafik terlihat kecenderungan yang berbeda pula. Pada dasarnya
besarnya kekentalan dapat menurunkan bilangan reynoldsnya karena dapat
menimbulkan aliran berlapis sedangkan untuk kerugiannya justru makin besar. Hal
yang mendasar yang menyebabkan hubungan berbanding terbalik adalah debit dan
kecepatan alirannya (Rahmat, 2010).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, viskositas dan kecepatan
merupakan salah satu hal yang mempengaruhi praktikum. Viskositas air sampel
yang digunakan pada praktikum ini bernilai kecil, sehingga air mengalir dengan
kecepatan tinggi. Aliran air dengan kecepatan tinggi dan nilai viskositas kecil
merupakan ciri-ciri aliran fluida turbulen. Faktor gesekan dan gaya Reynolds
memiliki hubungan yang berbanding lurus, sedangkan kecepatan dan
berbanding terbalik. Hal tersebut mengartikan bahwa hasil praktikum yang telah
kami lakukan telah benar dan sesuai dengan literatur yang ada.

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Viskositas merupakan gesekan dalam fluida dan menyatakan kekentalan


fluida. Jenis aliran ada tiga, yaitu laminar, transisi dan turbulen. Aliran laminar
bergerak dalam lapisan-lapisan atau lamina-lamina dengan satu lapisan meluncur
secara lancar dengan Re < 2300. Aliran transisi, merupakan aliran peralihan dari
aliran laminer ke aliran turbulen dengan bilangan Reynolds 2300<Re<4000. Aliran
turbulen bergerak dari partikel-partikel fluida dan tidak menentu karena mengalami
percampuran serta putaran partikel antar lapisan, dengan bilangan Reynolds
Re>4000. Faktor yang mempengaruhi gesekan aliran, yaitu koefisien gesek, tekanan,
kecepatan aliran, beda tekanan pada aliran masuk dan keluar, diameter saluran, dan
berat jenis air.
Berdasarkan data hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa aliran yang
terjadi dalam pipa dalam praktikum adalah aliran laminar. Hal tersebut dibuktikan
dengan rata-rata bilangan Reynolds pada hasil praktikum sebesar 0,00204 yang
berarti Re<4000. Untuk regresi linier log f dan log Re berbanding lurus,. jadi semakin
tinggi nilai x (log f) atau faktor gesekan, semakin tinggi pula nilai y atau regresi
liniernya. Untuk regresi linier log v dengan log Hf/L adalah berbanding lurus, semakin
tinggi nilai x (log v), semakin tinggi nilai y (log Hf/L). Hal ini telah sesuai dengan
literatur.

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

DAFTAR PUSTAKA

Indra, Ahmad dkk. 2012. Analisa Aliran Fluida Dalam Pipa Spiral pada Variasi Pitch dengan
Menggunakan Metode Computational Fluid Dinamics (CFD). Jurnal Teknik Mesin. Vol
1(1): 24-28.

Rachmat, Febry. 2011. Efek Panjang Pipa Terhadap Aliran Berkembang Penuh Untuk Air
Tawar dan Larutan Biopolimer Cairan Beras Hasil Fermentasi. Depok: Universitas
Indonesia.

Rahmat, Sugi dan Adhe, Irawan. 2010. Analisa Kerugian Head Akibat Perluasan dan
Penyempitan Penampang pada Sambungan 90°. Makassar: Universitas
Hasanuddin.

Siregar, Jhon Fiter dan Jofri B. 2013. Perancangan Alat Uji Gesekan Aliran di Dalam
Saluran. Jurnal Fema. Vol 1(1): 74-79.

Sumarsono, Joko. 2014. Perancangan dan Performansi Sistem Penyiram Tetes Tekanan
Fluida Rendah dengan Head Konstan Untuk Tanaman Cabai Rawit (Capsicum
frutescens L.) pada Polybag Plastik. Jurnal Ilmiah rekayasa Pertanian dan Biosistem.
Vol 2(1): 36-44.

Surya, Yohanes. 2010. Mekanika dan Fluida 2. Tangerang: PT. Kendal

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Marusic, Ivan dkk. 2017. Laminar and Turbulent Comparisons for Channel Flow and Flow
Control. Journal Fluid Mechanics. Vol 570: 467-477.

Nurcholis, Luthfi. 2018. Perhitungan Laju Aliran Berkembang Penuh Untuk Air Tawar dan
Larutan Biopolimer Cairan Beras hasil Fermentasi. Skripsi. Depok : Universitas
Indonesia.

Welty, James R. 2017. Dasar-Dasar Fenomena Transport. Jakarta: Erlangga.

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

LAMPIRAN DHP

ACC+

DATA HASIL PRAKTIKUM

b. Data pengamatan
No Waktu (s) ∆H air raksa (cmHg) Volume (m3)
1 5 6 1,0084 x 10-3
2 5 5,2 1,0033 x 10-3
3 5 6,2 1,0069 x 10-3
4 5 5,8 1,0051 x 10-3
5 5 6 1,0006 x 10-3
Keterangan :
µ = 1,002 x 10-3 kg m/s
L pipa = 8,05 m
D pipa = 1,25 x 10-2 m
ρair = 1000 kg/m3
ρHg = 13,57 x 10-3 kg/m3

c. Perhitungan :
6. Debit (Q) =
Q1 = = 2,0168 x 10-4

Q2 = = 2,0066 x 10-4

Q3 = = 2,0138 x 10-4

Q4 = = 2,0102 x 10-4

Q5 = = 2,0012 x 10-4

7. Kecepatan Aliran (U) = ;A= π (Dpipa)2 = 1,2265 x 10-4


U1 = = 1.644
U2 = = 1,636
U3 = = 1,642
U4 = = 1,638
U5 = = 1,631

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

8. Gesekan Dalam Pipa (Hf air)


ρ
Hf = { ∆H raksa x } – 2 {0,2 x }
ρ

Hf1 = { 6 x 13,57 } – 2 { 0,2 x } = 81,86

Hf2 = { 5,2 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 70,51

Hf3 = { 6,2 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 84,08

Hf4 = { 5,8 x 13,57 } - 2 { 0,2 x } = 78,65

Hf5 = { 6 x 13,57 } 2 { 0,2 x } = 81.36


9. Faktor Gesekan (f)
f=

f1 = = 0,91

f2 = = 0,80

f3 = = 0,95

f4 = = 0,89

f5 = = 0,93
10. Bilangan Reynold (Re)
ρ
Re =

Re1 = = 0,00205

Re2 = = 0,00204

Re3 = = 0,00204

Re4 = = 0,00204

Re5 = = 0,00203

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

Tabel Perhitungan

No ∆H Q(m3/s) V Log v Hf air f Log Re Log LogRe


(cmHg) (m/s) f
1 6 2,0168 1,644 0,215 81,86 0,91 - 0,00205 10,16 1,006 -2,688
x 10-4 0,04
2 5,2 2,0066 1,636 0,213 70,51 0,80 - 0,00204 8,76 0,942 -0,025
x 10-4 0,96
3 6,2 2,0138 1,642 0,215 84,08 0,95 - 0,00204 10,44 1,018 0,007
x 10-4 0,02
4 5,8 2,0102 1,638 0,214 78,65 0,89 - 0,00204 9,77 0,989 -0,004
x 10-4 0,05
5 6 2,0012 1,631 0,212 81,36 0,93 - 0,00203 10,10 1,004 0,001
x 10-4 0,03
Jumlah 29,2 10,0486 8,191 1,069 396,46 4,48 -1,1 0,0102 49,23 4,959 -2,709
x 10-4
Rata2 5,84 2,00972 1,6382 0,213 79,292 0,896 - 0,00204 9,846 0,991 -
x 10-4 0,22 0,5418

Regresi Linear log f dan log Re

No Log f(x) Log Re (y) X2 xy


1 -0,04 -2,688 0,0016 0,10752
2 -0,96 -0,025 0,9216 0,024
3 -0,02 0,007 0,0004 -0,00014
4 -0,05 -0,004 0,0025 0,0002
5 -0,03 0,001 0,009 -0,0001
Jumlah -1,1 -2,709 0,927 0,13148
Rata2 -0,22 -0,5418 0,1854 0,0263

B= = = = -0,678

A= == = -0,691

Fungsi Linear

Y = ax + b

Y = -0,691(1) + (-0,678) = -1,369

Y = -0,691(2) + (-0,678) = -2,06

Y = -0,691(3) + (-0,678) = -2,751

Y = -0,691(4) + (-0,678) = -3,442

Y = -0,691(5) + (-0,678) = -4,133

Regresi Linear Log v dan Log

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

No Log V(x) Log (y) X2 xy


1 0,215 1,006 0,046225 0,21629
2 0,213 0,942 0,045369 0,200646
3 0,215 1,018 0,046225 0,21887
4 0,214 0,989 0,045796 0,211646
5 0,212 1,004 0,044944 0,212848
Jumlah 1,069 4,959 0,228559 1,0603
Rata2 0,213 0,991 0,045 0,212

B= = = 28,34

A= = = -5,06

Fungsi Linear

Y = ax + b

Y = (-5,06)(1) + 28,34 = 23,28

Y = (-5,06)(2) + 28,34 = 18,22

Y = (-5,06)(3) + 28,34 = 13,16

Y = (-5,06)(4) + 28,34 = 8,1

Y = (-5,06)(5) + 28,34 = 3,04

Grafik regresi Linear Log F dan Log Re

Regresi Linear Log F dan Log Re


25

20

15

10

0
0 1 2 3 4 5 6

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

Grafik Regresi Linear Log v dan Log

Regresi Linear Log v dan Log 𝐻𝑓/𝐿


5.05
5
4.95
4.9
4.85
4.8
4.75
4.7
4.65
4.6
4.55
0 1 2 3 4 5 6

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

LAMPIRAN

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

\\\\\23e\\\\\23e

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

Lampiran Tambahan

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020


Nama : Bintang Rizky P S
NIM : 185100200111018
Kelompok : E2

PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA 2020

Anda mungkin juga menyukai