PRE-LAB
1.
2.
3.
Jelaskan
parameter
apa sajakah
yang
TINJAUAN PUSTAKA
a.
petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada coloni counter dan juga menggunakan tombol
check.
b.
1.
Sebutkan dan jelaskan minimal 3 perbedaan sel tanaman dan sel hewan!
1.
2.
3.
4.
5.
2.
Ada beberapa perbedaan pada sel tumbuhan dan sel hewan, yaitu :
Sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan sel hewan tidak memiliki.
Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan.Dinding sel pada tumbuhan terdiri dari
selulosa yang kuat sehingga dapat memberikan songkongan, perlindungan dan dapat
mengekalkan bentuk sel.Dindin sel juga berfungsi untuk menyongkong tumbuhan agar
tidak layu (Sumardi, 2009).
Sel tumbuhan memiliki butir plastisida sedangkan sel hewan tidak
Plastisida merupakan organel dari sel yang akan menghasilkan warna pada sel
tumbuhan.Plastida ada tiga macam, yaitu yang berbentuk amilum (leukoplast), yang
umumnya berwarna hijau (kloropalast), dan plastisida yang mengandung karoten
(kromoplast) (Sumardi, 2009).
Sel tumbuhan tidak memiliki lisosom sedangkan sel hewan mempunyai
Lisosom merupakan organel sel yang berupa kantrong yang terikat membran yang
berisi enzim hidrolitik.Enzim hidrolitik merupakan enzim yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.Fungsi untama dari lisosom
adalah endositosis, fagositosis dan autofagi(Sumardi, 2009).
Sel tumbuhan jumlah mitokondria relatif sedikit sedangkan sel tumbuhan relatif banyak
Mitokondria merupakan tempat terjadinya proses respirasi.Mitokondria terdapat
banyak pada sel yang memiliki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP
dalam jumlah banyak(Sumardi, 2009).
Sel tumbuhan bentuknya tetap karena dinding sel yang terbuat dari selulosa sedangkan
sel tumbuhan bentuknya tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaanya
tidak kaku.
Dinding sel terdiri dari selulosa, hemiselulosa, pektin, lignin, kittin, garam karbonat
dan silikat dari Ca dan Mg.Dinding sel berfungsi untuk mengekalkan bentuk dari
sel(Sumardi, 2009).
3.
1.
SelHewan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
2.
3.
Apa hubungan antara bentuk jaringan dengan fungsi dalam organisme hewan?
Jaringan pada hewan memiliki bentuk yang beragam.Keberagaman bentuk jaringan
tersebut dikarenakan perbedaan sel penyusunnya.Karena sel penyusunnya berbeda, maka
bentuk dari jaringan juga beragam.Keberagam bentuk dari jaringan hewan inilah yang
dapat berkerja sama untuk membuentuk suatu fungsi fisiologi organisme hewan.Dengan
kata lain, apa bila bentuk jaringannya sama, maka sel penyusunnya sama sehingga
masing-masing jaringan tidak memiliki fungsi yang berbeda dan menyebabkan tidak
terbentuknya suatu fungsi fisiologi(Warsito, 2007).
Kesimpulan
Pengamatan sel hewan yang dilakukan pada prinsipnya adalah mengamati bagian hewan di
bawah mikroskop dengan perbesaran 40x kemudian perbesaran 400x.Tujuan dilakukannya
pengamatan sel hewan ini adalah agar mampu mengamati struktur dari jaringan hewan serta
agar mampu menggambarkan struktur jaringan hewan.Pada pengamatan sel darah hewan
diketahui terdapat plasma darah, eritrosit dan limfosit.Sedangkan pengamatan pada
duodenum diketahui terdapat membran basal, inti sel, lumen dan epitel silindris.
PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN
PRE-LAB
1.
Sel Eukariotik merupakan sel yang mempunyai diamater antara 10m sampai
100m.Sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem endomembran.Pada sel
eukariotik dibatasi oleh sistem membran.Pada sel eukariot, sitoplasma memiliki berbagai
jenis organel.Beberapa jenis organel tersebut antara lain badan golgi, retikulum
endoplasma, kloroplas (khusus tumbuhan), mitokondria, badan mikro dan
lisosom.Organimse yang memiliki sel eukariot contohnya adalah tumbuhan.
2.
1.
2.
3.
4.
sklerenkim.
5.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan merupakan jaringan yang fungsinya
mengambil zat mineral dari dalam tanah untuk fotosintesis serta mengedarkan hasil
fotosintesis ke seluruh tubuh dari tumbuhan.Ada dua tipe jaringan pengangkut tumbuhan
yaitu xilem dan floem.Xilem disebut juga pembuluh kayu yang fungsinya mengambil zatzat menieral dari dalam tanah untuk proses fotosintesis, sedangkan floem atau pembuluh
tapi merupakan jaringan yang fungsinya mengedarkan hasil fotosis ke seluruh bagian
tumbuhan atau tanaman.
3.
4.
SelTanaman
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
5.
Jelaskan perbedaan sel parenkim, sklerenkim dan kolenkim pada tanaman hasil pengamatan!
Dari pengamatan yang dilakukan terdapat perbedaan pada sel parenkim, sklerenkim
dan kolenkim.Sel parenkim mempunyai dinding yang tipis, memiliki banyak rongga
sel.Hasil pengamatan sel parenkim sesuai dengan yang dijelaskan oleh literatur
(Widiantika, 2009), bahwa sel parenkim ditemukan pada batang, akar, daun dengan
dinding sel yang tipis dan ruang antar sel yang besar.Literatur (Widiantika, 2009) juga
menyebutkan bagian-bagian dari sel parenkim yaitu dinding sel, vakuola, sitoplasma dan
nukleus Dari hasil pengamatan sel kolenkim berbentuk bulatan-bulatan dan penebalannya
tidak begitu jelas.Apabila dibandingkan dengan literatur, hasil pengamatan kurang
sesuai.Literatur (Mahardika, 2007) menjelaskan bahwa sel kolenkim tersusun atas
selulosa dan asam pektat dengan bentuk sel kolenkim adalah silinder dengan
penebalannya yang terjadi lebih banyak disudut sel. Sedangkan sel sklerenkim dari
pengamatan diketahui berbentuk segienam namun tebal pada setiap bagian
selnya.Pengamatan yang dilakukan pada sel sklerenkim sudah sesuai yang dijelaskan oleh
literatur(Sukma, 2007) bahwa sel sklerenkim memiliki sifat kaku dan dinding sel
sekunder yang tebal.
6.
Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa demikian!
Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim
yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya
merupakan sel yang hidup.Karena sifat sel dari kolenkim yang merupakan sel hidup,
maka sel kolenkim dapat tumbuh siring dengan pertumbuhan akar dan daun yang
disongkongnya.Dengan pertumbuhan yang terjadi maka akan terjadi penebalan pada sel
kolenkim.Penebalan yang terjadi pada sel kolenkim dipengaruhi oleh letak
penebalannya.Pada sel kolenkim sudut penebalan dinding sel kolenkim terjadi pada
sudut-sudut sel atau tempat bertemunya tiga sel atau lebih.Pada kolenkim lamella,
penebalan dinding sel kolenkim terjadi pada dinding tangensial sel.Pada kolenkim lacuna,
penebalan dinding sel kolenkim terjadi pada dinding-dinding yang berbatasan dengan
ruang antar sel.Sedangkan pada kolenkim cincin, terjadi penebalan dinding sel secara
terus-menerus sehingga lumen sel kehilangan bentuk selnya(Mahardika, 2007)
Kesimpulan
Pengamatan jaringan tanaman yang telah dilakukan, pada prinsipnya yaitu mengambil
bagian tertentu dari jaringan tanaman yang kemudian dijadikan preparat untuk diamati
dengan mikroskop dengan perbesaran tertentu.Pengamatan jaringan tanaman ini sendiri
mempunyai tujuan yaitu agar mampu mengamati struktur jaringan dari berbagai jenis
tanaman serta mampu menggambar jaringan dari beberapa jenis tanaman.Dari pengamatan
yang telah dilakukan, pada kulit pisang ketika diamati jaringannya dengan perbesaran
mikroskop 400x terdapat sel parenkim dengan dinding sel yang tipis,.Pada daun seledri yang
diamai dengan perbesaran mikroskop 400x terdapat sel kolenkim berbentuk bulat atau
silindris.Pada daun kana yang diamati dengan perbesaran mikroskop 100x terdapat sel
parenkim bintang.Dan pada daun waru terdapat sel sklerenkim berbentuk heksagonal ketika
diamati dengan perbesaran 100x.
sumber energi yang dilakukan melalui proses kimia dengan menggunakan O2, proses
pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan
energi. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti
sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan. Fotosintesis adalah proses pembentukan
karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dengan bantuan sinar matahari.
Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai sel-sel yang mengandung
klorofil (zat hijau daun). Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil
dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa
organik lainnya. Di dalam tumbuhan karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin,
atau senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain dimanfaatkan oleh
tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan oleh manusia dan hewan herbivora sebagai
bahan makanan(Abdurahman, 2007).
2.
3.
4.
4.
Fotosintesis terjadi hanya ketika ada sinar matahari, sedangkan respirasi selular
terjadi setiap saat.
5.
Fotosintesis melibatkan konversi satu jenis energi ke lain:. Energi cahaya menjadi
energi kimia respirasi selular.Respirasi melibatkan menggunakan energi kimia dan
memecahnya untuk melepaskan energi.
6.
Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap reaksi terang dan reaksi gelap. Respirasi
selular melibatkan aerobik (glikolisis) dan respirasi anaerobik.
7.
Fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan dan beberapa bakteri, sedangkan respirasi
selular terjadi di semua jenis organisme hidup.
(Sumardi, 2009).
5.
Uji sach adalah rancangan percobaan yang yang dilakukan Julius von
Sachs yang dalam percobaanya ia berhasil mengambil kesimpulan bahwa fotosintesis
menghasilkan amilum (zat tepung).Prinsip uji sach yaitu membuktikan bahwa dalam
proses fotosintesis terjadi pada tumbuhan yang berklorofil memerlukan cahaya matahari
dan menghasilkan amilum dengan menggunakan reagen yodium (Setiowati, 2007).
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum6.Respirasi dan Fotosintesis
1.
phenol
red
CO2dalam respirasi!
Mekanisme perubahn warna indiktor phenol red dalam pengujian zat sisa CO 2dalam
respirasi yaitu karbon dioksida hasil respirasi yang ditambahkan dengan air dan dan
phenol red maka akan bereaksi membentuk HCO3- dan menghasilkan kompleks warna
oranye.Apabila dituliskan, mekanisme reaksi perubahan warna phenol red adalah sebagai
berikut :
CO2 + H2O + Phenol Red HCO3- + Kompleks warna oranye
2.
Tuliskan dan jelaskan hasil pengamatan zat sisa CO2 dalam respirasi
No
1
2
3
4
5
6
7
Sampel
Jangkrik Hidup
Jangkrik Mati
Kecambah Segar
Kecambah Matang
Gula Ragi Segar
Gula Ragi Matang
Perlakuan Kontrol
Perubahan warna pada jangkrik hidup, kecambah segar, gula ragi segar dan gula ragi
matang terjadi karena jangkrik hidup melakukan respirasi, kecambah segar melakukan
respirasi dan mikroorganisme yang terdapat pada gula ragi juga melakukan respirasi.Setiap
makhluk hidup baik itu hewan,tumbuhan maupun mikroorganisme yang hidup akan
melakukan respirasi yang menghasilkan CO2 dan H2O.Karbondioksida yang bereaksi dengan
air akan membentuk HCO3-. HCO3- tersebut apabila direaksikan dengan phenol red maka
akan membentuk kompleks warna oranye.
Untuk melakukan pengamatan perubahan warna indikator phenol red pada perubahan
sampel, perlu dipersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan terlebih dahulu.Alat dan
bahan yang digunakan yaitu tabung reaksi, rak tabung reaksi, sekrup, sumbat karet (jika tidak
ada bisa diganti dengan kapas), phenol red, pipet tetes, kapas dan sampel berupa jangkrik
hidup, jangkrik mati, kecambah segar, kecambah matang, gula ragi segar, serta gula ragi
matang.Setelah menyiapkan alat dan bahan yang digunakan, beri label pada setiap tabung
reaksi sesuai nama sampel yang akan digunakan untuk mempermudah pengamatan.Setelah
itu, masukkan sekrup ke dalam setiap tabung reaksi.Sekrup ini berfungsi untuk menyangga
sampel agar tidak terkena larutan phenol red secara langsung.Kemudian dimasukkan phenol
red ke dalam tiap tabung reaksi.Phenol red ini merupakan indikator perubahan warna yang
akan menandakan apakah sampel mengalami respirasi atau tidak.Phenol red ditambahkan ke
dalam tabung reaksi hingga setengah tinggi sekrup.Kemudian, dimasukkan masing-masing
sampel pada tabung reaksi sesuai dengan label yang lebih dahulu diberikan.Untuk sampel
gula ragi tidak dimasukkan ke dalam tabung reaksi secara langsung, namun digunakan kapas
yang dibasahi dengan gula ragi segar dan gula ragi matang.Tujuan dari kapas yang dibasahi
dengan menggunakan larutan gula ragi adalah sebagai media tumbuhnya mikroorganisme
yang akan mengalami respirasi.Setelah itu tabung reaksi disumbat dengan menggunakan karet
penyumbat ataupun kapas.Penyumbatan ini dilakukan agar respirasi dapat terjadi secara
optimal dan tidak ada gangguan dari luar.Setelah disumbat, tabung reaksi yang diletakkan di
rak tabung reaksi disimpan atau dipindahkan pada tempat yang gelap.Hal ini dilakukan agar
respirasi dapat tejadi secara optimal, apabila tidak diletakkan pada ruang gelap maka sampel
yang mempunyai klorofil akan melakukan fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari yang
3.
Jelaskan mekanisme kerja uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari danklorofil da
lam proses fotosisntesis!
Mekanisme uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan klorofil
dalam proses foto sintesis yaitu tumbuhan yang memiliki klorofil apabila terdapat
CO2 dan H2O yang mencukupi, maka akan mengalami proses fotosintesis dengan
bantuan cahaya matahari yang akan menghasilkan glukosa, oksigen dan
energi.Glukosa yang dihasilkan pada proses fotosintesis ini dapat diketahui
keberadaannya dengan menggunakan laruan iodin.Larutan iodin akan bereaksi dengan
glukosa dan membentuk warna biru kehitaman.Mekanisme reaksi yang terjadi pada
proses fotosintesis sendiri apabila dituliskan adalah sebagai berikut :
Perubahan warna dari daun yang direaksikan dengan iodin akan berubah warna
menjadi biru kehitaman dapat terjadi karena daun tersebut mengalami proses
fotosintesis.Mekanisme dari proses foto sintesis yaitu tumbuhan berklorofil yang
menyerap H2O dari dalam tanah dan menyerap CO2 dari udara apabila terdapat sinar
matahari, maka akan terjadi proses foto sintesis yang menghasilkan O 2 dan senyawa
organik dalam bentuk glukosa dan energi.Glukosa hasil fotosintesis tersebut dapat
dibuktikan keberadaannya dengan meneteskan larutan iodin pada daun yang
mengalami proses fotosintesis.Glukosa pada daun yang mengalami fotosintesis jika
bereaksi dengan iodin akan membentuk warna biru kehitaman.
Untuk melakukan pengujian bahwa proses fotosintesis membutuhkan klorofil
dan cahaya matahari serta menghasilkan glukosa, maka dilakukan beberapa
perlakuan-perlakuan.Sebelum dilakukan pengujian, perlu dipersiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan.Alat dan bahan yang akan digunakan yaitu daun coleus,
alumunium foil, alkohol, tabung reaksi, beaker glass, aquades, air, larutan iodin serta
pipet tetes.Setelah menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, daun dibagi menjadi
dua bagian, bagian pertama ditutup dengan alumunium foil dan bagian kedua tidak
ditutup dengan alumunium foil.Tujuan daun ditutup dengan alumunium foil ini
adalah untuk mencegah daun melakukan proses fotosintesis.Setelah itu daun
dibiarkan untuk beberapa saat.Penutupan daun ini sebaiknya dilakukan beberapa hari
sebelum dilakukannya praktikum.Daun kemudian dipetik dan dibuka alumunium foil
yang menutupinya.Kemudian daun diremas-remas agar struktur daun dapat rusak
namun jangan sampai terjadi kerusakan pada daun seperti sobek atau
sebagainya.Setelah itu daun tersebut dimasukkan ke dalam gelas beaker yang sudah
terdapat air.Daun tersebut kemudian direbus selama 20menit.Hal ini dilakukan
untuk membersihkan daun, mengurangi kotoran pada daun serta membuka pori-pori
daun sehingga antosianin dapat dilarutkan.Setelah direbus , daun diangkat dan
dikeringkan.Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan aquades pada daun
sehingga kerja alkohol tidak terganggu.Setelah dipastikan daun kering dan tidak ada
aquades, daun dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah diisi dengan alkohol
kemudian dilakukan pemanasan hingga alkohol yang terdapat pada tabung reaksi
hampir habis.Pemanasan ini bertujuan agar dapat melarutkan klorofil daun.Setelah
dipanaskan daun diambil dari tabung reaksi secara perlahan-lahan dan kemudian
dikeringkan agar alkohol pada daun dapat hilang.Selanjutnya, daun direbus kembali
pada aquades.Kemudian diangkat dan dikeringkan agar tidak ada sisa aquades yang
dapat menghambat penyerapan iodin oleh daun.Setelah kering, daun ditetesi dengan
larutan iodin secara merata kemudian amati perubahan yang terjadi.
Dari beberapa perlakuan-perlakuan yang sudah dilakukan, daun yang tidak
ditutup dengan alumunium foil setelah dilakukan perlakuan-perlakuan dan ditetesi
larutan iodin, warnanya menjadi biru kehitaman.Sedangkan daun yang ditutup
dengan alumunium foil, warnanya sedikit lebih cerah.Hal ini sudah sesuai dengan
literatur (Prasetyo, 2007) yang menjelaskan bahwa daun yang mengalami fotosintesis
apa bila dilakukan uji amilum menggunakan larutan iodin, maka daun yang
berfotosintesis tidak berwarna hijau lagi namun berwarna biru kehitaman.Pada daun
yang ditutup dengan alumunium foil, warnanya tidak begitu biru kehitaman.Hal ini
dapat terjadi karena daun yang ditutup alumunium foil tidak melakukan fotosintesis,
namun pad daun tersebut masih terdapat glukosa hasil fotosintesis sebelumnya
(sebelum daun ditutup dengan alumunium foil), sehingga daun sedikit berwarna biru
kehitaman.
Daun yang digunakan untuk pengamatan atau pengujian adalah daun
coleus. Menurut literatur (Ratnasari, 2008) coleus adalah tanaman foliage (daun hias)
yang populer dan sangat cocok dengan iklim Indonesia.Ada beberapa jenis daun
coleus, yaitu coleus blumei brigthness, coleus blumei verschaffelti,coleus hybridus
albama sunset, coleus hybridus butterfly,coleus hybridus cardinal, coleus hybridus
eleanor,coleus hybridus freckles, dan coleus hybridus hurricanae louise.Perbedaan
yang paling terlihat dari setiap jenis daun coleus adalah perbedaan warnanya.Ada
yang didominasi warna ungu muda, perpaduan warna kuning kehijauan dengan
merah tua, daun berwarna hijau namun bagian tepi berwarna kuning kehijauan, daun
berwarna merah tua namun bagian tepi berwarna hijau kekuningan, daun berwarna
pink dans sebagian merah tua, daun berwarna merah tua dan tepi berwarna hijau
kekuningan serta daun berwarna ungu muda dan terdapat warna putih pada bagian
pinggir sebelum warna hiaju pada tepi daun.Perbedaan warna ini dikarenakan
perbedaan kandungan klorofil dibandingkan dengan pigmen warna lainnya.Pada
tumbuhan coleus, anthocyanins selalu muncul memberikan warna merah
keunguan.Warna pada pada setiap daun tanaman coleus berpengaruh terhadap proses
fotosintesisnya.Sepeti yang dijelaskan pada literatur(Burhanudin, 2008) bahwa
semakin hijau warna daun maka semakin besar kandungan klorofilnya sehingga
proses fotosintesis akan semakin cepat terjadi dan mengahasilkan senyawa organik
yang lebih banyak.Sehingga pada proses fotosintesis daun coleus yang banyak
memiliki warna hijau pada daunnya maka proses fotosintesis akan lebih cepat terjadi
dan senyawa organik yang dihasilkan juga akan lebih banyak.Menurut literatur
(Prasetyo, 2007), coleus merupakan daun yang melakukan fotosintesis meskipun
warna daun yang digunakan untuk pengujian adalah berwarna merah tua keunguan.
Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dilakukan beberapa perlakuan-perlakuan dengan tujuan untuk
membuktikan dihasilkannya CO2 selama respirasi dan membuktikan perlunya klorofil dalam
fotosintesis.Pembuktian dihasilkannya CO2 selama respirasi pada prinsipnya yaitu menguji
respirasi pada sampel hewan, tumbuhan maupun mikroorganisme dimana hasil respirasi dari
ketiga sampel tersebut adalah CO2 dan H2O yang bereaksi membentuk HCO3- yang
merupakan asam lemah dan apabila bereaksi dengan phenol red dalam ruang tertutup akan
membentuk kompleks warna oranye.Setelah dilakukan beberapa perlakuan-perlakuan
menggunakan jangkrik hidup, jangkrik mati, kecambah segar, kecambah matang, gula ragi
segar dan gula ragi matang didapatkan hasil bahwa yang melakukan respirasi dan
menghasilkan CO2 adalah jangkrik hidup, kecambah segar, dan mikroorganisme yang
terdapat pada gula ragi segar dan gula ragi matang.Sedangkan pembuktikan perlunya
klorofil dalam fotosintesis pada prinsipnya yaitu menguji terjadinya fotosintesis pada
tanaman yang ditandai dengan perubahan warna daun setelah ditetesi iodin, dimana bagian
daun yang menghasilkan amilum akan berwarna biru ungu kehitaman yang berarti daun
tersebut mengalami fotosintesis begitu pula sebaliknya.Setelah dilakukan beberapa
perlakuan pada daun coleus, ujung daun yang ditutup dengan alumunium foil menunjukkan
warna biru kehitaman yang lebih cerah dibandingkan pada bagian daun yang tidak ditutup
dengan alumunium foil.