Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DARING

ERA PANDEMI COVID


KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DAN TEORI RALAT

Disusun Oleh :
Nama : Radhliyah Tazkia Syifa
Nim : 205100107111052
Jurusan/Fakultas : Teknologi Hasil Pertanian/Teknologi Pertanian
Tanggal Praktikum : 1 Oktober 2020
Nama Asisten : Zolla Mellanisa Hamiasiwi

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


percobaan ini bertujuan agar mahasiswa mampu menggunakan berbagai alat ukur yang
tersedia di rumah masing-masing. Alat-alat tersebut digunakan untuk mengukur panjang,
massa, waktu, suhu, jumlah zat dan unit lainnya. Mahasiswa juga diharapkan dapat
menerapkan teori ralat dalam menyatakan hasil pengukuran.

1.2 Teori
1.2.1 Pengertian Pengukuran Presisi dan Akurat
Pengukuran presisi dan akurat memiliki arti yang berbeda. Pengukuran presisi
merupakan kemampuan mengukur subyek yang sama berulang-ulang dengan kesalahan
sekecil mungkin. Sedangkan pengukuran akurat adalah kemampuan untuk mendapatkan
hasil yang sedekat mungkin dengan hasil sebenarnya dari variable yang diukur. (Rahmi,
Rika, 2020)

1.2.2 macam-macam ketidakpastian teori ralat


Menurut Jati (2020) ada 3 teori ralat, yaitu ralat rambang, ralat sistematis dan ralat
keliru tindakan. Ralat rambang (random error) adalah ralat yang muncul karena
terjadinya pengukuran berulang. Terjadinya ralat rambang berhubungan dengan ketelitian
alat ukur dan sifatnya yang bisa dimaklumi. Ralat rambang ini bersifat tidak dapat
ditiadakan namun bisa diperkecil nilai ralatnya. Semakin banyak pengukuran berulang
yang dilakukan, maka semakin kecil ralat rambangnya.

Ralat sistematis (systematic error) bisa terjadi karna alat atau metode pengukuran.
Contoh ralat yang disebabkan oleh alat ukur yaitu ketika mengukur volume bensin
menunjukan angka 10 liter, tetapi sebenarnya hanya 9 liter. Hal ini berarti volumetric itu
memiliki ralat sistematis sebesar 1 liter. Kemudian contoh dari ralat sistematis yang
disebabkan oleh metode adalah ketika mengukuran renggang pegas terbaca 10 cm
sebenarnya hanya 5 cm. Artinya ralat sistematis nya adalah 5 cm. ralat sistematis bersifat
tetap dan tidak dapat dimaklumi sehingga harus ditiadakan.

Yang ketiga ada ralat keliruan tindakan (human error). Human error disebabkan
oleh factor pengukur itu sendiri. Salah satu contoh yang sering terjadi adalah ketika
pengukuran dilakukan ketika orang tersebut sedang mengantuk. Hal ini menyebabkan
adanya kekeliruan dalam pengukuran yang dilkukan. Hal yang bisa dilakukan untuk
menghindari ralat ini adalah dengan memastikan kondisi pengukur sedang baik-baik saja.

Sedangkan menurut Putra dan Endah (2015), karna keterbatasan alat dan panca
indera ketika mengukurlah yang menyebabkan mungkinnya terjadi perbedaan hasil
pengukuran seseorang dengan orang lain. Hal ini terjadi baik ketika kita menghitung
massa, panjang waktu dan sebagainya. Teori ralat dibagi menjadi 4, yaitu ralat dari
pengukuran tunggal, ralat dari pengukuran berulang,ralat lebih dari satu variable
pengukuran tunggal dan ralat lebih dari satu variable pengukuran berulang.
BAB II
METODE PERCOBAAN

2.1 Alat, Bahan dan Fungsi


No. Alat dan Bahan Fungsi
Sebagai alat untuk mengukur diameter
1. Penggaris
dan tinggi dari objek percobaan
Sebagai alat untuk menimbang massa
2. Timbangan
dari objek percobaan
3. Tomat Objek percobaan
4. Panci Objek percobaan

2.2 Gambar Alat dan Bahan

Gambar 2.1 Penggaris


Sumber: Hendrato, 2014

Gambar 2.2 Timbangan


Sumber: suyantohadi, 2018

Gambar 2.3 Tomat


Sumber: Lubis, (2020)

Gambar 2.4 Panci


Sumber: Izwani,dkk., 2018
2.3 Cara Kerja
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan kali ini. Timbang
massa panic dan tomat dengan tiga keadaan yang berbeda untuk mendapatkan variasi
data. Lalu catat hasilnya. Kemudian ukur diameter dan tinggi tomat dan panci pada
letak yang berbeda menggunakan penggaris. Catat hasil pengamatan. Masukkan data
yang sudah didapat pada table pengamatan. Kemudian tentukan besar volume dari
panci dan tomat berdasarkan hasil ukur dari 3 keadaan tadi. Setelah itu hitung volume
dan nilai ralatnya, dicari juga massa jenis dengan nilai ralatnya dan juga diameter
dengan nilai ralatnya. Masukan perhitungan tersebut di bawah table pengamatan
BAB III
PENGOLAHAN DATA

3.1 Data Hasil Percobaan


Table 3.1 Data Hasil Percobaan

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3


Benda
uji Massa Diameter Volume Massa Diameter Volume Massa Diameter Volume
(g) (cm) (cm3) (g) (cm) (cm3) (g) (cm) (cm3)

Tomat 50 4 33,51 50 4,5 47,71 50 3,5 22,44

Panci 130 19,5 2.091,38 130 16 1.408 130 19 1.985,5

3.2 Perhitungan Percobaan

1. Tentukan rumus volume masing-masing benda (tuliskan juga nilai ralatnya)

a) Tomat
Volume percobaan 1 = 33,51 cm3
Volume percobaan 2 = 47,71 cm3
Volume percobaan 3 = 22,44 cm3
Rata-rata volume
33,51+47,71+22,44
V bar = = 34,55 𝑐𝑚3
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(33,51 − 34,55)2 + (47,71 − 34,55)2 + (22,44 − 34,55)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

1,0816 + 173,1856 + 146,6521


∆𝑥 = √
6
∆𝑥 = √53,48655 = 7,313 cm3

Volume rata-rata dengan ralat


V = (34,55 ± 7,313) cm3
b) Panci
Volume percobaan 1 = 2.091,38 cm3
Volume percobaan 2 = 1.408 cm3
Volume percobaan 3 = 1985,5 cm3
Rata-rata volume
2.091,38 + 1.408 +1985,5
V bar = = 1.804,3 𝑐𝑚3
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(2.091,38 − 1.804,3)2 + (1.408 − 1.804,3)2 + (1985,5 − 1.804,3)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

82.414,92 + 157.053,69 + 32.833,44


∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √45.383,675 = 213,03cm3

Volume rata-rata dengan ralat


V = (1.804,3 ± 213,03 ) cm3

2. Carilah massa jenis benda uji tersebut (tuliskan juga nilai ralatnya)
a) Tomat
𝑔
Massa jenis percobaan 1 : 1,49 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 2 : 1,04 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 3 : 2,23 ⁄𝑐𝑚3
Rata-rata massa jenis
1,49 + 1,04 + 2,23 𝑔
= 1,58 ⁄𝑐𝑚3
3

Nilai ralat:
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(1,49 − 1,58)2 + (1,04 − 1,58)2 + (2,23 − 1,58)2


∆𝑥 = √
3 (3 − 1)
0,0081 + 0,2916 + 0,4225
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0,12 = 0,35cm3

Massa jenis rata-rata dengan ralat:


𝑔
 = 1,58 ± 0,35 ⁄𝑐𝑚3

b) Panci
𝑔
Massa jenis percobaan 1 : 0,06 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 2 : 0,09 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 3 : 0,07 ⁄𝑐𝑚3
Rata-rata masa jenis
0,06+0,09+0,07
= 0,073 𝑐𝑚3
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(0,06 − 0,073)2 + (0,09 − 0,073)2 + (0,07 − 0,073)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0,000169 + 0,000289 + 0,000009


∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0,00015567 = 0,0124cm3

Massa jenis rata-rata dengan ralat


 = (0,073 ± 0,0124 ) cm3
3. Carilah rata-rata diameter benda uji tersebut (tulisakan ralatnya)
a) Tomat
Diameter percobaan 1 : 4 cm
Diameter percobaan 2 : 4,5 cm
Diameter percobaan 3 : 3,5 cm
Rata-rata diameternya
4 + 4,5 + 3,5
= 4 𝑐𝑚
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(4 − 4)2 + (4,5 − 4)2 + (3,5 − 4)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0 + 0,25 + 0,25
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0,083 = 0,288 cm

Diameter rata-rata dengan ralat


(4 ± 0,288 ) cm
b) Panci
Diameter percobaan 1 :19,5 cm
Diameter percobaan 2 : 16 cm
Diameter percobaan 3 : 19 cm
Rata-rata diameternya
19,5 + 16 + 19
= 18,17 𝑐𝑚
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(19,5 − 18,17)2 + (16 − 18,17)2 + (19 − 18,17)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)
1,7689 + 4,7089 + 0,6889
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √1,19445 = 1,09 cm

Diameter rata-rata dengan ralat


= (18,17 ± 1,09 ) cm

4. Carilah rata-rata massa benda uji tersebut (sertakan ralatnya)


a) Tomat

Massa percobaan 1 = 50 g
Massa percobaan 2 = 50 g
Massa percobaan 3 = 50 g

Rata-rata volume
50 + 50 + 50
= 50 𝑔
3
Nilai ralatnya

𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥

∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(50 − 50)2 + (50 − 50)2 + (50 − 50)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0+0+0
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0 = 0 g

Massa rata-rata dengan ralat


(50 ± 0) g
b) Panci

Massa percobaan 1 = 130 g


Massa percobaan 2 = 130 g
Massa percobaan 3 = 130 g

Rata-rata volume
130 + 130 + 130
= 130 𝑔
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(130 − 130)2 + (130 − 130)2 + (130 − 130)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0+0+0
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0 = 0 g

Massa rata-rata dengan ralat


(130 ± 0) g
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data Percobaan


Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan sebanyak tiga kali di tiga tempat
yang berbeda disetiap objek percobaan terdapat perbedaan hasil yang didapatkan.
Perbedaan hasil terlihat pada pengukuran diameter tomat dan panci, volume tomat dan
panci dan juga massa jenis tomat dan panci. Dari hasil ukur diameter panci dan tomat
bisa terlihat ada perbedaan yang tidak begitu signifikan. Lain halnya dengan hasil
perhitungan volume panci dan tomat, dari data tersebut bisa dilihat ada perbedaan
hasil pengukuran yang begitu signifikan. Sedangkan pada percobaan pengukuran
massa tidak terlihat perbedaan dari ketiga percobaan yang dilakukan.

Kesalahan saat mengukur bisa terjadi ketika sedang melakukan pengukuran


yang mengakibatkan perbedaan hasil pengukuran. Salah satu faktor yang
menyebabkan terjadinya kesalahan adalah human error. Salah satunya adalah
mengantuk, hal ini menyebakan pengukur dapat salah mengira atau salah
menempatkan titik nol. Saat saya mengukur kondisi hari sudah malam dan saya dalam
kondisi sedikit mengantuk. Oleh karnanya berdasarkan literature pembanding dan
hasil praktikum sesuai. Dan dapat disimpulkan bahwa faktor human error
berpengaruh pada hasil perhitungan. (Jati, 2017)

4.2 Analisa Perhitungan Data


Setelah melakukan percobaan terdapat 4 hal yang harus dicari berdasarkan data
yang ada, yaitu rata-rata volume objek dengan nilai ralatnya, rata-rata massa jenis
objek dengan ralatnya, rata-rata diameter dengan ralatnya dan juga rata-rata massa
dengan ralatnya. Rumus nilai ralat adalah sebagai berikut
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

dari data perhitungan didapatkan volume rata-rata tomat dengan ralat adalah (34,55 ±
7,313) cm3 dan volume rata-rata panci dengan ralat adalah (1.804,3 ± 213,03 ) cm3.
Lalu hasil dari perhitungan massa jenis tomat dengan ralatnya adalah 1,58 ±
𝑔 𝑔
0,35 ⁄ 3 dan massa jenis panci dengan ralatnya adalah (0,073 ± 0,0124 ) ⁄ 3 .
𝑐𝑚 𝑐𝑚
Rata-rata diameter tomat dengan ralat yaitu (4 ± 0,288 ) cm dan diameter rata-rata
panci dengan ralat adalah (18,17 ± 1,09 ) cm. rata-rata massa tomat dengan ralat
sebesar (50 ± 0) g dan rata-rata massa panci dengan ralat adalah (130 ± 0) g.

Menurut Jati (2020), jika hasil perhitungan ralat pada pengukuran berulang
nilainya lebih kecil dari ketelitian alat ukur yang digunakan maka bisa dikatakan
pengukuran tersebut teliti namun diragukan kepercayaannya.
4.3 Faktor yang Menpengaruhi Kesalahan Pengukuran
Menurut Jati (2020), ralat rambang (random error) muncul karna danya
pengukuran berulang. Ralat rambang akan semakin kecil jika semakin banyak
pengukuran yang dilakukan. Ralat sistematis juga bisa terjadi disebabkan oleh alat
atau metode pengukuran. Hal ini bisa ditiadakan dengn melakukan kalibrasi, tera
ataupun melakukan tera ulang pada alat tersebut. Selain itu kesalahan pengukuran juga
bisa disebabkan karna kekeliruan tindakan (human error). Hal yang bisa dilakukan
agar terhindar dari ralat kekeliruan tindakan adalah dengan memastikan kondisi
pengukur dalam keadaan baik dan berkonsentrasi ketika sedang melakukan
pengukuran

4.4 Aplikasi Pengukuran dan Teori Ralat di Bidang Teknologi Pertanian


Menurut Fathuroya, dkk. (2017), pengukuran dibutuhkan pada proses
pengolahan makanan, mulai dari masih berbentuk bahan baku hingga menjadi
makanan siap saji. Pada setiap proses pengolahan makanan pasti membutuhkan
takaran, dan takaran tersebut dihitung menggunakan alat ukur yang sesuai dengan
bahan baku. Bahan-bahan tersebut memiliki satuan yang berbeda-beda dan dengan
menerapkan ilmu fisika, kita bisa mengetahui satuan yang tepat untuk digunakan dan
cara mengukurnya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pengukuran dapat dilakukan
menggunakan alat-alat yang tersedia dirumah. Baik itu untuk menghitung massa
benda, diameter, volume bahkan massa jenis suatu benda. Pengukuran bertujuan untuk
mendapatkan hasil ukur yang tepat, namun sering kali terjadi kesalahan ketika
melakukan pengukuran. Maka dari itu ketika melakukan pengukuran kita perlu
menyertakan hasil ralat agar pengukuran yang kita lakukan bisa lebih terpercaya.

5.2 Saran
Secara keseluruhan materi praktikum yang deberikan sudah jelas dan
membantu mahasiswa dalam memahami apa itu pengukuran dan teori ralat. Hanya
saja pada video yang diberikan belum ada penjelasan tentang cara menghitung.
Harapannya dimasa yang akan dating, pada materi yang diberikan akan lebih lengkap
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Fathuroya, Vivien., Muchlisyiyah, Jhauharotul., Izza, Ni’matul., Yuwono, Sudarminto. S.


2017. Fisika Dasar untuk Ilmu Pangan. Univertitas Brawijaya Press. Malang.
Hendrarto, Tecky. 2014. Dasar-dasar Menggambar Arsitektur. Griya Kreasi. Bandung.
Izwani., Indani., Akmal, R. 2018. Kulinari Oriental Negara Cina. Syiah Kuala University
Press. Darussalam, Banda Aceh.
Jati, Bambang Murdaka Eka. 2020. Pengantar Fisika Kedokteran. UGM Press.
D.I.Yogyakarta
Lubis, Eva Riyanty. 2020. Bercocok Tanam Tomat Untung Melimpah. Bhuana Ilmu Populer.
Jakarta.
Putra, Valentinus Galih Vidia dan Purnomosari, Endah. 2015. Pengantar Eksperimen Fisika.
CV. Mulia Jaya. D.I.Yogyakarta.
Rahmi, Rifa., dan Puspita, Rika. 2020. Gizi dalam Kesehtan Reproduksi. Penerbit Qiara
Media. Pasuruan.
Suyantihadi, Atris. 2018. Membangun IKM Yogurt dari Soya. CV. Oxy Consultant.
Tembalang, Kota Semarang.
LAMPIRAN

1. Data Hasil Pengukuran

Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3


Benda
uji Massa Diameter Volume Massa Diameter Volume Massa Diameter Volume
(g) (cm) (cm3) (g) (cm) (cm3) (g) (cm) (cm3)

Tomat 50 4 33,51 50 4,5 47,71 50 3,5 22,44

Panci 130 19,5 2.091,38 130 16 1.408 130 19 1.985,5

1. Tentukan rumus volume masing-masing benda (tuliskan juga nilai ralatnya)

a) Tomat
Volume percobaan 1 = 33,51 cm3
Volume percobaan 2 = 47,71 cm3
Volume percobaan 3 = 22,44 cm3
Rata-rata volume
33,51+47,71+22,44
V bar = = 34,55 𝑐𝑚3
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(33,51 − 34,55)2 + (47,71 − 34,55)2 + (22,44 − 34,55)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

1,0816 + 173,1856 + 146,6521


∆𝑥 = √
6
∆𝑥 = √53,48655 = 7,313 cm3

Volume rata-rata dengan ralat


V = (34,55 ± 7,313) cm3
b) Panci
Volume percobaan 1 = 2.091,38 cm3
Volume percobaan 2 = 1.408 cm3
Volume percobaan 3 = 1985,5 cm3
Rata-rata volume
2.091,38 + 1.408 +1985,5
V bar = = 1.804,3 𝑐𝑚3
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(2.091,38 − 1.804,3)2 + (1.408 − 1.804,3)2 + (1985,5 − 1.804,3)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

82.414,92 + 157.053,69 + 32.833,44


∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √45.383,675 = 213,03cm3

Volume rata-rata dengan ralat


V = (1.804,3 ± 213,03 ) cm3

2. Carilah massa jenis benda uji tersebut (tuliskan juga nilai ralatnya)
a) Tomat
𝑔
Massa jenis percobaan 1 : 1,49 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 2 : 1,04 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 3 : 2,23 ⁄𝑐𝑚3
Rata-rata massa jenis
1,49 + 1,04 + 2,23 𝑔
= 1,58 ⁄𝑐𝑚3
3

Nilai ralat:
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)
(1,49 − 1,58)2 + (1,04 − 1,58)2 + (2,23 − 1,58)2
∆𝑥 = √
3 (3 − 1)

0,0081 + 0,2916 + 0,4225


∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0,12 = 0,35cm3

Massa jenis rata-rata dengan ralat:


𝑔
1,58 ± 0,35 ⁄𝑐𝑚3

b) Panci
𝑔
Massa jenis percobaan 1 : 0,06 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 2 : 0,09 ⁄𝑐𝑚3
𝑔
Massa jenis percobaan 3 : 0,07 ⁄𝑐𝑚3
Rata-rata masa jenis
0,06+0,09+0,07
= 0,073 𝑐𝑚3
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(0,06 − 0,073)2 + (0,09 − 0,073)2 + (0,07 − 0,073)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0,000169 + 0,000289 + 0,000009


∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0,00015567 = 0,0124cm3

Massa jenis rata-rata dengan ralat


(0,073 ± 0,0124 ) cm3
3. Carilah rata-rata diameter benda uji tersebut (tulisakan ralatnya)
a) Tomat
Diameter percobaan 1 : 4 cm
Diameter percobaan 2 : 4,5 cm
Diameter percobaan 3 : 3,5 cm
Rata-rata diameternya
4 + 4,5 + 3,5
= 4 𝑐𝑚
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(4 − 4)2 + (4,5 − 4)2 + (3,5 − 4)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0 + 0,25 + 0,25
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0,083 = 0,288 cm

Diameter rata-rata dengan ralat


(4 ± 0,288 ) cm

b) Panci
Diameter percobaan 1 :19,5 cm
Diameter percobaan 2 : 16 cm
Diameter percobaan 3 : 19 cm
Rata-rata diameternya
19,5 + 16 + 19
= 18,17 𝑐𝑚
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)
(19,5 − 18,17)2 + (16 − 18,17)2 + (19 − 18,17)2
∆𝑥 = √
3(3 − 1)

1,7689 + 4,7089 + 0,6889


∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √1,19445 = 1,09 cm

Diameter rata-rata dengan ralat


(18,17 ± 1,09 ) cm

4. Carilah rata-rata massa benda uji tersebut (sertakan ralatnya)


a) Tomat

Massa percobaan 1 = 50 g
Massa percobaan 2 = 50 g
Massa percobaan 3 = 50 g

Rata-rata volume
50 + 50 + 50
= 50 𝑔
3
Nilai ralatnya

𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥

∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(50 − 50)2 + (50 − 50)2 + (50 − 50)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0+0+0
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0 = 0 g

Massa rata-rata dengan ralat


(50 ± 0) g
b) Panci

Massa percobaan 1 = 130 g


Massa percobaan 2 = 130 g
Massa percobaan 3 = 130 g

Rata-rata volume
130 + 130 + 130
= 130 𝑔
3

Nilai ralatnya
𝑥 = 𝑥 + ∆𝑥
∑(𝑥𝑖 − 𝑥)2
∆𝑥 = √
𝑛(𝑛 − 1)

(130 − 130)2 + (130 − 130)2 + (130 − 130)2


∆𝑥 = √
3(3 − 1)

0+0+0
∆𝑥 = √
6

∆𝑥 = √0 = 0 g

Massa rata-rata dengan ralat


(130 ± 0) g
2. Cover Buku

Anda mungkin juga menyukai