Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

NAMA : KANA NAWAFILA RIZKI KHASANAH


NIM : 215100901111027
KELAS :M
KELOMPOK : M4
ASISTEN : RISQITA CAHYANING W.

JURUSAN KETEKKNIKAN PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
MATERI III
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
TUJUAN PRAKTIKUM:
1. Praktikan mampu memahami sifat larutan penyangga (Buffer)
2. Praktikan mampu membuat larutan buffer
3. Praktikan mampu mengatur pH larutan penyangga menggunakan pH meter
A. PRE-LAB
1. Jelaskan pengertian dan fungsi dari larutan penyangga!
Larutan penyangga atau buffer adalah larutan yang memiliki pH tetap atau hanya
berubah sangat sedikit pada saat penambahan asam, basa, atau pengenceran larutan. Secara
umum larutan penyangga dibagi menjadi dua, yaitu larutan penyangga basa dan larutan
penyangga asam. Salah satu contoh larutan penyangga adalah cairan tubuh. Cairan tubuh
merupakan larutan penyangga yang berfungsi menjaga pH tubuh agar tetap normal karena
kebanyakan reaksi biokimia yang ada di dalam tubuh makhluk hidup hanya dapat
berlangsung pada pH rertentu. Menjaga pH tubuh terjadi ketika pH turun, kemudian pusat
pernapasan kita akan merangsang yang akhirnya berakibat kita dapat kelebihan CO2 yang
akan dikeluarkan melalui paru-paru, dan membuat kita bernapas lebih dalam. Contoh lain
dalam larutan penyangga terdapat pada ginjal yang berfungsi menolong dan mengatur
konsentrasi H3O+ dalam darah agar tetap konstan, sehingga pH urine dapat berada sekitar
4,8 – 7,0. Reaksi-reaksi kimia di laboratorium dan juga bidang industri banyak
menggunakan larutan penyangga. Misalnya buah-buahan dalam kaleng perlu dibubuhi
asam sitrat dan natrium sitrat untuk menjaga pH agar buah tidak mudah rusak karena
bakteri. (Anggry, 2013)

2. Jelaskan prinsip dan mekanisme kerja dari buffer asam dan buffer basa!
Prinsip kerja larutan penyangga asam lemah/basa konjugasinya (HA/A-) dan basa
lemah/asam konjugasinya (B/BH+) didasarkan atas kesetimbangan komponen asam basa
dari laruntan penyangga. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengubah pH adalah berupa
menambahkan sedikit asam (H+) atau basa (OH-), atau dengan cara pengenceran
(penambahan H2O) akan mengubah konsentrasi komponen dari asam atau basa (HA/A
atau B/BH+) larutan penyangga. Kemudian hal tersebut mengakibatkan kesetimbangan
akan bergeser sampai memperoleh kesetimbangan yang baru. Penambahan sedikit asam,
sedikit basa, atau sedikit air tidak akan mengubah pH larutan penyangga. Hal ini dapat
dibuktikan dengan cara menghitung perubahan pH yang terjadi kemudian menghitungnya
lagi dengan menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach. (Stephanie dkk, 2019)

3. Jelaskan fungsi dan mekanisme kerja larutan penyangga karbonat dan fosfat dalam tubuh
manusia!
Penyangga karbonat dan fosfat berperan aktif dalam mengontrol pH darah. Contoh,
pelari dapat mengalami kondisi asidosis atau penurunan pH darah disebabkan oleh
metabolisme yang tinggi yang kemudian berakibat pada peningkatan produksi ion
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
bikarbonat. Darah manusia dalam keadaan normal mempunyai pH= 7,33 – 7,45 yang
dipertahankan oleh penyangga fosfat dan karbonat agar mempertahankan pH darah selalu
tetap. Penyangga diluar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan
penyangga urin.
𝐻2𝑃𝑂4−(𝑎𝑞)+𝐻+(𝑎𝑞)→𝐻2𝑃𝑂4(𝑎𝑞)
𝐻2𝑃𝑂4−(𝑎𝑞)+𝑂𝐻−(𝑎𝑞)→𝐻𝑃𝑂42−(𝑎𝑞)+𝐻2𝑂(𝑎𝑞)
(Wikhdah, 2015).

Larutan penyangga karbonat terbentuk dari campuran asam karbonat (H2CO3)


dengan basa konjungasi bikarbonat (HCO3). Pada saat berlari kadar asam akan meningkat
sangat tinggi, ion asam H+ akan berikatan dengan ion basa bikarbonat HCO3- sehingga
kadar pH tubuh akan menurun. Sebaliknya jika kadar pH tubuh terlalu basa, ion OH-
bereaksi dengan H2CO3.
𝐻2𝐶𝑂3(𝑎𝑞)→𝐻𝐶𝑂3(𝑎𝑞)+𝐻+(𝑎𝑞)
𝐻+(𝑎𝑞)+𝐻𝐶𝑂3−(𝑎𝑞)↔𝐻2𝐶𝑂3(𝑎𝑞)
𝑂𝐻−(𝑎𝑞)+𝐻2𝐶𝑂3(𝑎𝑞)↔𝐻𝐶𝑂3−(𝑎𝑞)+𝐻2𝑂(𝑙)
(Rhoades and Bell, 2013).

4. Jelaskan fungsi, prinsip kerja, dan mekanisme perubahan warna dari kertas lakmus!
Kertas lakmus adalah zat yang dapat berubah warna jika dicelupkan kedalam suatu
larutan asam atau basa. Kertas lakmus terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus
biru. Sifat kertas lakmus terbagi menjadi 3 yaitu lakmus merah jika dicelupkan pada
larutan asam, lakmus biru jika dicelupkan pada larutan basa, dan lakmus tidak berubah
warna jika dicelupkan pada larutan netral. Kertas lakmus merupakan salah satu indikator
asam-basa. Kertas lakmus bekerja seperti kertas serap yang tiap kemasan dilengkapi
dengan peta warna. Cara menggunakannya yaitu dengan mencelupkan kertas lakmus ke
dalam cairan yang ingin diketahui nilai pH nya. Kemudian warna kertas lakmus akan
berubah dan kita sesuaikan dengan peta warna yang disediakan. (Yusnita, 2020)

5. Jelaskan prinsip kerja dari pH meter!


pH meter berfungsi untuk mengukur pH suatu zat atau larutan. Cara menggunakan
pH meter adalah dengan cara mencelupkan pH meter ke dalam larutan yang akan diketahui
pH nya. Kemudian pada pH meter akan muncul nilai pH dari larutan yang telah diuji. Nilai
yang muncul pada pH meter mententukan larutan tersebut bersifat asam atau bersifat basa.
(Yusnita, 2020)

6. Apa yang dimaksud dengan kapasitas larutan penyangga, jelaskan!


Kapasitas larutan penyangga adalah jumlah mol per liter asam atau basa monobasa
kuat yang diperlukan untuk menghasilkan peningkatan atau penurunan suatu unit pH di
dalam suatu larutan. (Watson, 2012) Kapasitas larutan penyangga adalah suatu
kemampuan untuk menetralkan pH dan ketahanan terhadap perubahan yang ada di
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
dalamnya. Hal tersebut dikarenakan input atau debit asam atau basa kecil. Kapasitas buffer
dari suatu sistem didefinisikan sebagai mol/L asam kuat yang dibutuhkan untuk sebuah
perubahan dalam satu unit pH dari sebuah larutan. Jenis buffer berdasarkan kapasitasnya
ada 3, yaitu: buffer asetat, buffer salmiak, dan buffer. (Krisdianto, 2013)

7. Jelaskan perbedaan buffer asetat dan buffer salmiak, beserta contohnya!


 Buffer Asetat adalah larutan penyangga yang berasal dari basa kuat dan asam lemah.
Kemudian menghasilkan larutan buffer asam lemah dan garam. Berikut contoh dari
buffer asetat:

CH₃COOH + NaOH CH₃COONa + H₂O


Asam lemah Basa kuat Buffer asam + Air (Watson, 2012).

 Buffer Salmiak adalah larutan penyangga yang berasal dari asam kuat dan basa lemah.
Kemudian menghasilkan larutan buffer basa lemah dan garam. Berikut contoh dari
buffer asetat:

HCl + NH₄OH NH₄Cl + H₂O


Asam kuat Basa lemah Buffer basa + Air (Watson, 2012).

8. Sebutkan rumus perhitungan pH buffer asam dan basa berserta keterangannya!

na
¿ atau pH= pKa−log
ng
Keterangan :
Ka = Tetapan disosiasi asam
na = Mol asam
ng = Mol garam
n = Jumlah kation asam (Anggry, 2013).

nb
¿ atau pH= pKb−log
ng
Keterangan :
Kb = Tetapan disosiasi basa
nb = Mol basa
ng = Mol garam
n = Jumlah anion basa (Anggry, 2013).
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
B. TINJAUAN BAHAN
1. HCl
HCl atau yang biasa kita sebut asam klorida termasuk ke dalam golongan asam kuat
dan merupakan komposisi di asam lambung. pH dari HCl adalah 3,01. Senyawa HCl
digunakan secara luas di dunia industri. Asam klorida bersifat sangat korosif dan
berbahaya. Oleh karena itu HCl harus ditangani dan digunakan dengan sangat hati-hati.
HCl berbentuk larutan (aquos) tidak berwarna dan memiliki bau khas. Larutan HCl
termasuk kedalam larutan elektrolit kuat. HCL berperan sebagai asam kuat yang akan
bereaksi dengan basa lemah yang kemudian menghasilkan garam bersifat basa dalam
percobaan buffer. (Yusnita, 2020)

2. NaOH
NaOH atau yang biasa kita sebut dengan Natrium Hidroksida merupakan salah satu
kelompok basa monohidroksida. NaOH juga merupakan senyawa yang paling umum
digunakan di laboratorium kimia. Senyawa NaOH terbentuk dari proses oksidasi basa
natrium oksida yang dilarutkan dalam air. Pada saat NaOH dilarutkan ke dalam air, akan
terbentuk larutan alkalin yang kuat. NaOH digunakan sebagai basa dalam proses produksi
bubur kayu dan kertas, sabun, deterjen, air minum, dan tekstil. (Yusnita,2020)

3. NaCl
Natrium Klorida (NaCl) atau yang biasa kita kenal dengan sebutan garam dapur
dikenal sebagai pemberi rasa asin dan dapat mencegah kebusukan pada proses
pengawetan. Garam termasuk bahan pengawet GRAS (Generally Recognize as Safe)
sehingga aman dan tidak memiliki efek toxic (racun). NaCl bersifat netral karena berasal
dari reaksi asam kuat HCl dengan basa kuat NaOH. NaCl memliki bentuk berupa padatan.
(Yusmita, 2017)

4. CH3COONa
CH3COONa atau yang biasa kita sebut dengan natrium asetat atau sodium asetat
berfungsi sebagai garam basa pada larutan buffer. pH yang dimiliki senyawa CH3COONa
adalah sebesar 9,5. Garam natrium asetat mengalami proses ionisasi sempurna sehingga
membentuk ion Na+ dan ion CH3COO(aq). Senyawa CH3COONa dapat menetralkan
asam sulfat yang terdapat pada limbah beracun, mempertahankan pH suatu larutan agar
tidak mengalami perubahan pH saat proses kimia sedang berlangsung, dan yang terakhir
digunakan sebagai bahan pengawet. (Chozim, 2018)

5. CH3COOH
CH3COOH atau yang biasa kita sebut dengan asam asetat atau asam cuka merupakan
larutan penyangga asam yang terbuat dari asam lemah dan garamnya. Hal tersebut
dikarenakan CH3COOH merupakan asam lemah. Asam asetat murni atau asam asetat
glasial merupakan cairan higroskopis yang tidak memiliki warna dan titik bekunya berapa
pada 16,7°C. CH3COOH merupakan suatu asam karboksilat yang paling sederhana setelah
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
asam format. CH3COOH hanya dapat terdiosisasi sebagian, yaitu berupa ion H+ dan
CH3COO. (Chozim, 2018)

6. NH3
NH3 atau yang biasa kita sebut dengan amonia memiliki ciri tidak berwarna dan

termasuk ke dalam jenis alkali kuat. Amonia berupa gas dengan bau yang sangat

menyengat dan mudah terbakar pada konsentrasi dan suhu yang tinggi. NH3 atau amonia

dimanfaatkan sebagai sumber nitrogen pada banyak senyawa yang mengandung nitrogen.

Amonia biasa digunakan sebagai bahan cairan pembersih rumah tangga dan bahan baku

penggunaan pupuk. (Pohanish, 2011)

7. NH4Cl
NH4Cl atau yang biasa kita sebut dengan amonium klorida memiliki bentuk padatan
kristal dan tidak berbau. Larutan NH₄Cl merupakan suatu garam asam, hal ini disebabkan
karena senyawa NH₄Cl merupakan garam yang berasal asam kuat dan basa lemah.
Amonium nitrat banyak digunakan pada industri kimia, farmasi, obat untuk hewan.,
pembuatan baterai kering dan fluks solder. (Pohanish, 2011)
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
C. DIAGRAM ALIR
a. Kalibrasi pH Meter

Disiapkan pH meter dan larutan pH7 , pH 4, 01 dan pH 9, 21

Dihidupkan alat

Dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dicelupkan dalam larutan pH 7

Dipilih mode kalibrasi

Ditunggu selama 1-2 menit sampai pembacaan pH stabil

Diangkat dan dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dilakukan hal yang sama untuk larutan pH 4, 01 kemudian larutan pH 9, 21

Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
b. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NaCl 0.1 M

Disiapkan 70 mL larutan NaCl 0.1 M

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Diambil @20 ml pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan NaCl 0.1 M 20 ml larutan NaCl 0.1 M 20 ml larutan NaCl 0.1 M


10 ml larutan HCl 10 ml larutan 10 ml larutan
0.1 M HCl 0.1 M HCl 0.1 M
Dicampur Dicampur Dicampur

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
c. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0.1 M dan CH3COONa 0.1 M

35 ml CH3COOH + 35 ml CH3COONa 0,1 M

Dicampur

70 ml larutan campuran

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Diambil @20 ml pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran

10 ml larutan 10 ml larutan 10 ml larutan


HCl 0,01 M HCl 0,01 M HCl 0,01 M

Dicampur Dicampur Dicampur

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 
d. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NH3 0.1 M dan NH4Cl 0.1 M

35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4Cl 0,1 M

Dicampur

70 ml larutan campuran

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Diambil @ 20 ml pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran 20 ml larutan campuran

10 ml larutan 10 ml 10 ml larutan
larutan
Dicampur NaOH 0,01 M Dicampur NaOHNaOH
0,01 M0,01 M

Dicampur

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
 

DAFTAR PUSTAKA

Anggry, W. P. R. 2013. Penerapan Metode Investigasi pada Pembelajaran Materi Larutan


Penyangga untuk Meminimalisir Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA. Skripsi. Semarang:
Universitas Negeri Semarang
Chozim, A., Mahwar, Q., dan Hairida. 2018. Analisis Miskonsepsi Pada Materi Larutan Penyangga
Siswa Kelas Xi Ipa Ma Swasta Darul Ulum Kubu Raya. Ar-Razi Jurnal. 6(2) : 27-34
Krisdianto. 2013. Variasi Keasaman Dan Kapasitas Penyangga Kayu Tampui Beras ( Baccaurea
macrocarpa (Miq.) Muell.Arg.) Dan Manggis Hutan ( Garcinia cornea Miq.). Jurnal
Penelitian Hasil Hutan. 31(4) : 242-249
Pohanish, and Richard P. 2011. Sittig’s Handbook of Toxic and Hazardous Chemicals and
Carcinogens Vol 1. Oxford: Elsevier
Rhoades, Rodney A., and David Bell. 2013. Medical Physiology Principles for Clinical Medicine.
Philadelpia: Lippincott Williams and Wilkins
Stephanie, M., Dewi F., dan Maria P., dkk. 2019. Analisis Miskonsepsi pada Materi Larutan
Penyangga Menggunakan Two-Tier Diagnostic Test. Jurnal Riset Pendidikan Kimia. 9(2):
58-66
Watson, David G. 2012. Pharmaeutical Analysis. USA : Elsevier Health Science
Wikhdah, I.M. 2015. Pengembangan Modul Larutan Penyangga Berorientasi Chemo
Entrepreneurship (Cep) Kelas XI SMA/MA. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Yusmita, Lisa. 2017. Identifikasi Konsentrasi Natrium Klorida (NaCl) pada Jahe dan Lengkuas
Giling di beberapa Pasar Tradisional di Kota Padang. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas.
1(1): 1 10
Yusnita, M. 2020. Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita. Semarang: PT Sindur Press

Anda mungkin juga menyukai