KIMIA DASAR
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
2. Jelaskan prinsip dan mekanisme kerja dari buffer asam dan buffer basa!
Prinsip kerja larutan penyangga asam lemah/basa konjugasinya (HA/A-) dan basa
lemah/asam konjugasinya (B/BH+) didasarkan atas kesetimbangan komponen asam basa
dari laruntan penyangga. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengubah pH adalah berupa
menambahkan sedikit asam (H+) atau basa (OH-), atau dengan cara pengenceran
(penambahan H2O) akan mengubah konsentrasi komponen dari asam atau basa (HA/A
atau B/BH+) larutan penyangga. Kemudian hal tersebut mengakibatkan kesetimbangan
akan bergeser sampai memperoleh kesetimbangan yang baru. Penambahan sedikit asam,
sedikit basa, atau sedikit air tidak akan mengubah pH larutan penyangga. Hal ini dapat
dibuktikan dengan cara menghitung perubahan pH yang terjadi kemudian menghitungnya
lagi dengan menggunakan persamaan Henderson-Hasselbach. (Stephanie dkk, 2019)
3. Jelaskan fungsi dan mekanisme kerja larutan penyangga karbonat dan fosfat dalam tubuh
manusia!
Penyangga karbonat dan fosfat berperan aktif dalam mengontrol pH darah. Contoh,
pelari dapat mengalami kondisi asidosis atau penurunan pH darah disebabkan oleh
metabolisme yang tinggi yang kemudian berakibat pada peningkatan produksi ion
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
bikarbonat. Darah manusia dalam keadaan normal mempunyai pH= 7,33 – 7,45 yang
dipertahankan oleh penyangga fosfat dan karbonat agar mempertahankan pH darah selalu
tetap. Penyangga diluar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan
penyangga urin.
𝐻2𝑃𝑂4−(𝑎𝑞)+𝐻+(𝑎𝑞)→𝐻2𝑃𝑂4(𝑎𝑞)
𝐻2𝑃𝑂4−(𝑎𝑞)+𝑂𝐻−(𝑎𝑞)→𝐻𝑃𝑂42−(𝑎𝑞)+𝐻2𝑂(𝑎𝑞)
(Wikhdah, 2015).
4. Jelaskan fungsi, prinsip kerja, dan mekanisme perubahan warna dari kertas lakmus!
Kertas lakmus adalah zat yang dapat berubah warna jika dicelupkan kedalam suatu
larutan asam atau basa. Kertas lakmus terdiri dari kertas lakmus merah dan kertas lakmus
biru. Sifat kertas lakmus terbagi menjadi 3 yaitu lakmus merah jika dicelupkan pada
larutan asam, lakmus biru jika dicelupkan pada larutan basa, dan lakmus tidak berubah
warna jika dicelupkan pada larutan netral. Kertas lakmus merupakan salah satu indikator
asam-basa. Kertas lakmus bekerja seperti kertas serap yang tiap kemasan dilengkapi
dengan peta warna. Cara menggunakannya yaitu dengan mencelupkan kertas lakmus ke
dalam cairan yang ingin diketahui nilai pH nya. Kemudian warna kertas lakmus akan
berubah dan kita sesuaikan dengan peta warna yang disediakan. (Yusnita, 2020)
Buffer Salmiak adalah larutan penyangga yang berasal dari asam kuat dan basa lemah.
Kemudian menghasilkan larutan buffer basa lemah dan garam. Berikut contoh dari
buffer asetat:
na
¿ atau pH= pKa−log
ng
Keterangan :
Ka = Tetapan disosiasi asam
na = Mol asam
ng = Mol garam
n = Jumlah kation asam (Anggry, 2013).
nb
¿ atau pH= pKb−log
ng
Keterangan :
Kb = Tetapan disosiasi basa
nb = Mol basa
ng = Mol garam
n = Jumlah anion basa (Anggry, 2013).
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
B. TINJAUAN BAHAN
1. HCl
HCl atau yang biasa kita sebut asam klorida termasuk ke dalam golongan asam kuat
dan merupakan komposisi di asam lambung. pH dari HCl adalah 3,01. Senyawa HCl
digunakan secara luas di dunia industri. Asam klorida bersifat sangat korosif dan
berbahaya. Oleh karena itu HCl harus ditangani dan digunakan dengan sangat hati-hati.
HCl berbentuk larutan (aquos) tidak berwarna dan memiliki bau khas. Larutan HCl
termasuk kedalam larutan elektrolit kuat. HCL berperan sebagai asam kuat yang akan
bereaksi dengan basa lemah yang kemudian menghasilkan garam bersifat basa dalam
percobaan buffer. (Yusnita, 2020)
2. NaOH
NaOH atau yang biasa kita sebut dengan Natrium Hidroksida merupakan salah satu
kelompok basa monohidroksida. NaOH juga merupakan senyawa yang paling umum
digunakan di laboratorium kimia. Senyawa NaOH terbentuk dari proses oksidasi basa
natrium oksida yang dilarutkan dalam air. Pada saat NaOH dilarutkan ke dalam air, akan
terbentuk larutan alkalin yang kuat. NaOH digunakan sebagai basa dalam proses produksi
bubur kayu dan kertas, sabun, deterjen, air minum, dan tekstil. (Yusnita,2020)
3. NaCl
Natrium Klorida (NaCl) atau yang biasa kita kenal dengan sebutan garam dapur
dikenal sebagai pemberi rasa asin dan dapat mencegah kebusukan pada proses
pengawetan. Garam termasuk bahan pengawet GRAS (Generally Recognize as Safe)
sehingga aman dan tidak memiliki efek toxic (racun). NaCl bersifat netral karena berasal
dari reaksi asam kuat HCl dengan basa kuat NaOH. NaCl memliki bentuk berupa padatan.
(Yusmita, 2017)
4. CH3COONa
CH3COONa atau yang biasa kita sebut dengan natrium asetat atau sodium asetat
berfungsi sebagai garam basa pada larutan buffer. pH yang dimiliki senyawa CH3COONa
adalah sebesar 9,5. Garam natrium asetat mengalami proses ionisasi sempurna sehingga
membentuk ion Na+ dan ion CH3COO(aq). Senyawa CH3COONa dapat menetralkan
asam sulfat yang terdapat pada limbah beracun, mempertahankan pH suatu larutan agar
tidak mengalami perubahan pH saat proses kimia sedang berlangsung, dan yang terakhir
digunakan sebagai bahan pengawet. (Chozim, 2018)
5. CH3COOH
CH3COOH atau yang biasa kita sebut dengan asam asetat atau asam cuka merupakan
larutan penyangga asam yang terbuat dari asam lemah dan garamnya. Hal tersebut
dikarenakan CH3COOH merupakan asam lemah. Asam asetat murni atau asam asetat
glasial merupakan cairan higroskopis yang tidak memiliki warna dan titik bekunya berapa
pada 16,7°C. CH3COOH merupakan suatu asam karboksilat yang paling sederhana setelah
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
asam format. CH3COOH hanya dapat terdiosisasi sebagian, yaitu berupa ion H+ dan
CH3COO. (Chozim, 2018)
6. NH3
NH3 atau yang biasa kita sebut dengan amonia memiliki ciri tidak berwarna dan
termasuk ke dalam jenis alkali kuat. Amonia berupa gas dengan bau yang sangat
menyengat dan mudah terbakar pada konsentrasi dan suhu yang tinggi. NH3 atau amonia
dimanfaatkan sebagai sumber nitrogen pada banyak senyawa yang mengandung nitrogen.
Amonia biasa digunakan sebagai bahan cairan pembersih rumah tangga dan bahan baku
7. NH4Cl
NH4Cl atau yang biasa kita sebut dengan amonium klorida memiliki bentuk padatan
kristal dan tidak berbau. Larutan NH₄Cl merupakan suatu garam asam, hal ini disebabkan
karena senyawa NH₄Cl merupakan garam yang berasal asam kuat dan basa lemah.
Amonium nitrat banyak digunakan pada industri kimia, farmasi, obat untuk hewan.,
pembuatan baterai kering dan fluks solder. (Pohanish, 2011)
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
C. DIAGRAM ALIR
a. Kalibrasi pH Meter
Dihidupkan alat
Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
b. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NaCl 0.1 M
Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
c. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0.1 M dan CH3COONa 0.1 M
Dicampur
70 ml larutan campuran
Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
d. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NH3 0.1 M dan NH4Cl 0.1 M
Dicampur
70 ml larutan campuran
10 ml larutan 10 ml 10 ml larutan
larutan
Dicampur NaOH 0,01 M Dicampur NaOHNaOH
0,01 M0,01 M
Dicampur
Hasil
NAMA KANA NAWAFILA RIZKI K
NIM 215100901111027
KELAS M
KELOMPO M4
K
DAFTAR PUSTAKA