Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

NAMA : RADITYA PRATAMA SAMUEL HIMAWAN

NIM : 225100207111028

KELAS : U

KELOMPOK : U4

ASISTEN : ALIFIA DEITA FEBRIYANTI

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

BAB 3
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

1. PRELAB
1. Jelaskan pengertian, fungsi, dan prinsip kerja dari larutan penyangga
Larutan penyangga atau sering disebut larutan buffer adalah larutan yang dapat
mempertahankan pH pada kisarannya apabila terdapat upaya untuk menaikkan atau
menurunkan pH, melalui penambahan air/asam/basa dalam jumlah yang besar. Larutan
penyangga memiliki dua komponen yaitu asam dan basa. Asam akan berperan jika ada upaya
untuk menaikan pH, sedangkan basa akan berperan jika terdapat upaya untuk menurunkan pH.
Asam dan basa disini merupakan pasangan asam dan basa konjugasi. Fungsinya juga yaitu
mempertahankan nilai pH tertentu supaya tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlanjut.
(Partana, 2009).
Larutan penyangga asam dalam mempertahankan pH adalah setiap penambahan H+
akan dinetralkan oleh basa konjugasi, setiap penambahan OH- akan dinetralkan oleh asam
lemah, dan setiap pengenceran denga H2Omaka memperbesar jumlah ion H+ dan basa
kojugasi daro ionisasi asam lemah namun penambahan konsentrasi H+ menjadi tidak berarti
karena volume larutan juga bertambah.Larutan penyangga basa adalah mempertahankan
adalah setiap penambahan H+ akan dinetralkan oleh oleh basa lemah, setiap penambahan OH-
akan dinetralkan oleh asam konjugasi, dan setiap pengenceran dengan H2O akan memperbesar
jumlah ion OH- menjadi tidak berarti karena volume larutan juga bertambah
(Sutresna, 2007).

2. Sebutkan dan jelaskan mekanisme kerja larutan penyangga yang ada di dalam tubuh manusia!
Fosfat berperan sangat penting terhadap tubuh karena sel mengandung sejumlah besar
fosfat dalam senyawa organik seperti ATP, ADP, dan kreatin fosfat meskipun senyawa ini
terutama berfungsi dalam metabolisme energi, mereka juga bertindak sebagai penyangga pH.
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

Penyangga karbonat memegang separuh dari kapasitas penyangga dalam darah. Sistem
penyangga fosfat merupakan penyangga penting dalam sel darah merah dan sel tubulus ginjal.
(Marzuki dkk, 2012)

3. Jelaskan mekanisme kerja larutan buffer!


Prinsip dan mekanisme kerja dari larutan penyangga adalah menahan perubahan pH jika
terjadi penambahan asam atau basa. Larutan penyangga terdiri dari asam lemah dan garamnya
serta basa lemah dan garamnya. Jika pH menurun maka garam akan berperan menjadi basa
yang menerima ion hydrogen yang ditambahkan pada larutan. Sebaliknya, jika pH meningkat
maka asam lemah akan mendonorkan ion hydrogen kepada larutan. Hal itu menyebabkan
larutan tersebut disangga. Mekanisme kerja tersebut juga berlaku pada basa lemah dan
garamnya. (James et al., 2012)

4. Sebutkan dan jelaskan jenis buffer berdasarkan komponen penyusunnya serta berikan contoh
minimal 2!
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

3 jenis buffer berdasarkan kapasitasnya, yaitu buffer salamiak adalah campuran dari
larutan NH3 (basa lemah) dengan NH4OH (garam). Buffer asetat adalah larutan yang dibuat
dengan mencampurkan asam asetat (CH3COOH) ke dalam larutan garamnya (CH3COONa).
Buffer bikarbonat adalah sistem penyangga yang terdiri atas larutan air yang mengandung dua
zat, yaitu asam karbonat (H2CO3) dan garam bikarbonat (NaHCO3).
(Watson, 2012)

5. Jelaskan pengertian dan rumus dari kapasitas buffer!


Kapasitas larutan penyangga adalah jumlah mol per liter asam atau basa monobasa kuat
yang diperlukan untuk menghasilkan peningkatan atau penurunan satu unit pH di dalam
larutan. Kapasitas bufer (𝛽) dapat didefinisikan sebagai jumlah asam kuat atau basa kuat yang
ditambahkan ke dalam 1liter larutan penyangga yang menyebabkan perubahan pH sebesar 1
β = Δcb / ΔpH = − Δca / ΔpH
atau dapat menyesuaikan dengan data yang diketahui dihitung dengan menggunakan
persamaan Van Slyke:

β = 2,303×(ca + cb). Ka. [H+] / (Ka + [H+]) 2

Keterangan:
ca = konsentrasi asam lemah pada sistem bufer
cb = konsentrasi garam (basa konjugasi) pada sistem bufer Ka = konstanta ionisasi asam
[H+] = konsentrasi H+ pada sistem bufer (Sulityarti, 2017)
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

6. Jelaskan prinsip kerja dari kertas lakmus dan pH meter!


Kertas lakmus digunakan untuk indicator untuk membedakan larutan asam dan basa.
Kertas lakmus terbuat dari senyawa kimia yang dikeringkan pada kertas. Terdapat dua
jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Warna lakmus akan semakin merah
apabila nilai pH semakin kecil (asam). Warna lakmus semakin biru apabila nilai pH semakin
besar (basa).
(Melati, 2019)
pH meter adalah satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Prinsip kerja pH meter didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam membrane gelas (elektroda) yang telah
diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Pada
kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi alat untuk mengoreksi pengaruh temperature.
(Sembiring dkk, 2019)

7. Tentukan pH larutan jika 100 mL larutan asam sulfat 0,5M (Ka = 105) dicampur dengan 100 mL
dengan larutan Cl2SO4 0,1 M!
pH larutan:
n HClO = M x V
= 0,1 M x 100 mL
= 10 mmol n NaOH = M x V
= 0,05 M x 100 mL
= 5 mmol

Jadi:
n HAClO = 5 mmol n NaClO = 5 mmol
n ClO- = n NaClO = 5 mmol
pH larutan penyangga tersisa asam lemah sehingga,

[H+] = Ka x n HClO / n ClO


NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

= 2 x 10-8 x 5 mmol / 5 mmol


= 2 x 10-8
pH = - log [H+]
= - log (2 x 10 -8)
= 8-log 2
= 8-0,3
= 7,7 (pH akhir)
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

2. TINJAUAN PUSTAKA

1. HCl
HCl atau asam klorida merupakan larutan dari gas hydrogen dan gas klorida. Asam
klorida ditinjau dari pH bersifat asam kuat (pH rendah). Dalam penggunaan lautan asam
klorida harus sangat hati-hati karena bersifat korosif. Senyawa ini sangat penting digunakan
dalam produksi senyawa kimia organik, seperti vinil klorida dan poluretana. Kegunaan larutan
HCl lainnya adalah untuk pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan.
(Yusnita, 2020)

2. NaOH
Natrium hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium oksida yang dilarutkan dalam air.
Natrium hidroksida berbentuk putih padat dan bersifat lembab cair, spontan menyerap
karbondioksida di udara bebas, sangat larut dalam air, dan akan melepaskan panas Ketika
dilarutkan. Natrium hidroksida digunakan sebagai basa untuk produksi bubur kayu dan kertas,
sabun, deterjen,dll.
(Yusnita, 2020)

3. NaCl
Natrium klorida atau biasa disebut garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi
asam dan basa. NaCl terdiri dari asam kuat dan basa kuat sehingga disebut garam netral. NaCl
adalah garam yang paling mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak
organisme multiselular. NaCl juga dapat mengontrol tekanan osmotik cairan.
(Yusnita, 2020)
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

4. CH3COONa
Natrium asetat merupakan salah satu jenis garam organik. Natrium asetat umumnya
berbentuk kristal berwarna putih atau tidak berwarna dan tidak memiliki bau. Selain itu,
natrium asetat dapat menghambat tumbuhnya khamir serta kapang pada makanan. Akan tetapi,
bahan pengawet berbahan dasar natrium asetat ini lebih efektif digunakan terhadap khamir dan
bakteri dibandingkan terhadap kapang
(Hendra dkk, 2017)

5. CH3COOH
Asam asetat merupakan asam lemah yang berupa zat cair tanpa warna dan berbau sangit.
Selain itu, asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang biasanya digunakan sebagai
pemberi rasa masam dan aroma pada makanan. Asam asetat digunakan dalam pembuatan
polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat.
(Yusnita, 2020)

6. NH4OH
Amonium hidroksida, dikenal pula sebagai larutan amonia. Larutan ini terbentuk karena
amonia yang bereaksi dengan molekul air dalam larutan air. Amonium hidroksida memiliki
rumus kimia NH4OH. Larutannya bisa juga dinyatakan dengan NH 3(aq). Amonium hidroksida
ini mempunyai sifat yang larut dalam air, berupa cairan, tidak berwarna, mudah menguap dan
mempunyai bau yang menunsuk hidung. Amonium hidroksida merupakan larutan yang
bersifat basa dengan pH sebesar 13,6.
(Yusnita, 2020)
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

7. NH4Cl
Amonium klorida atau salmoniak adalah senyawa yang digunakan untuk bahan
pembuatan baterai. Ammonium klorida memiliki rentang pH antara 4,6 sampai 6. Selain untuk
bahan pembuatan baterai, ammonium klorida memiliki kegunaan sebagai obat ketika tubuh
mengeluarkan klorida dalam jumlah besar melalui muntahan, keringat, serta adanya masalah
kelenjar adrenal dan penyakit ginjal.
(Yusnita, 2020)
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

3. DIAGRAM ALIR
1. Kalibrasi pH meter

Disiapkan pH meter dan larutan pH 7, pH 4,01 dan pH 10



Dihidupkan alat

Dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dicelupkan dalam larutan pH 7

Dipilih mode kalibrasi

Ditunggu selama 1-2 menit sampai pembacaan pH stabil

Diangkat dan dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dilakukan hal yang sama untuk larutan pH 4,01 kemudian larutan pH 10

Hasil
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

2. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer


2.1. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M

1.1.

35 Ml CH3COOH 0,1 M + 35 CH3COONa 0,1


M

Dicampur

70 ml larutan campuran

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Diambil @20 ml pada 3 gelas beker

  
Beker I Beker II Beker III
  

20 ml larutan NaCl 0,01 M 20 ml larutan NaCl 0,01


20 ml larutan NaCl 0,01 M
M
  

10 ml larutan 10 ml larutan 20 ml larutan


HCl 0,01 M NaOH 0,01 M Aquades

  

Dicampur Dicampur Dicampur


NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

Di ukur pH-nya (dengan pH meter & lakmus)


Hasil

2.2. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M

2.2

35 ml CH3COOH 0,1 M + 35 ml CH3COONa 0,1 M


Dicampur

70 ml larutan campuran

Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Diambil 20 ml pada gelas buffer

  
Beker I Beker II Be
 

20 ml larutan NaCI 0,1M 20 ml larutan NaCI 0,1 M 20 ml larutan NaCI 0,1 M


  
 10 ml larutan  10 ml larutan  20 ml
HCI 0,01 M NaOH 0,01 M Larutan
aquades
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

Dicampur Dicampur Dicampur


  


Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Hasil

2.3. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NH4OH 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M

35 ml NH3 0,1 M + 35 ml NH4CI 0,1 M



Dicampur

70 ml larutan campuran


Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Diambil @20 ml pada gelas buffer

  
Beker I Beker II Beker III
 

10 ml larutan NaCI 0,1 M 10 ml larutan NaCI 0,1 10 ml larutan NaCI 0,1 M


M
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

  
  

Dicampur Dicampur Dicampur

  


Diukur pH nya (dengan pH meter & lakmus)

Hasil

4. DATA HASIL PENGAMATAN


1. Tulislah data hasil praktikum pada tabel berikut ini!
No Jenis Buffer Larutan pH Awal Penambahan Asam / pH Akhir
Basa
pH Lakmus Larutan Jml (ml) pH Meter Lakmus
Meter
1 Garam  NaCL 7,5 Merah HCL 10 mL 1,97 Merah-Merah
Merah 0,01 M
Biru-Merah Biru
Biru
Biru NaOH 10 mL 10,61 Merah-Biru
0,01 M
Biru-Biru
Aquades 10 mL 3,06 Merah-Merah

Biru-Merah
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

2 Buffer Asetat CH3COONa 4,2 Biru NaOH 10 mL 3,93 Merah-Merah


Merah 0,01 M
+ Biru-Merah
+ HCL 10 mL 3,77 Merah-Merah
CH3COOH 0,01 M
Merah Biru-Merah
Merah
Aquades 20 mL 4,222 Biru-Merah

Merah-Merah
3 Buffer NH3 9,765 Merah HCL 10 mL 9,312 Merah-Biru
Salmiak  Biru 0,01 M
+ Biru-Biru
Biru NaOH 10 mL 9,914 Biru-Biru
NH4CL Biru 0,01 M
Merah-Biru
Aquades 20 mL 9,13 Biru-Biru

2. Jelaskan hipotesis penelitian terhadap DHP yang telah kalian amati!


NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

5. ANALISIS PROSEDUR (tanpa sitasi, tidak ada maksimal halaman)


1. Jelaskan perubahan reaksi apabila suatu larutan penyangga diberi sedikit asam/basa? Dari
penambahan sedikit asam/basa, apa yang terjadi pada larutan penyangga tersebut?

2. Sebutkan alat-alat apa saja yang digunakan dalam praktikkum larutan buffer yang telah anda
lakukan dan berikan kegunaannya berdasarkan yang ada di dalam video praktikum!

3. Jelaskan mekanisme kalibrasi pada pH meter!(SITASI)

4. Apa yang menyebabkan kertas lakmus dapat berubah warna sesuai kondisi larutan? Bahan
penyusun apa yang menyebabkan perubahan warna pada kertas lakmus? (SITASI)
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

6. ANALISIS HASIL
1. Jelaskan nilai pH dan mekanisme kerja kertas lakmus pada pembuatan buffer NaCl 0,1 M
berdasarkan data hasil praktikum dan jelaskan apakah hasil tersebut sesuai dengan literatur!

2. Jelaskan nilai pH dan mekanisme kerja kertas lakmus pada pembuatan buffer CH3COOH 0,1 M
dan CH3COONa 0,1 M berdasarkan data hasil praktikum dan jelaskan apakah hasil tersebut
sesuai dengan literatur!

3. Jelaskan nilai pH dan mekanisme kerja kertas lakmus pada pembuatan buffer NH3 0,1 M dan
NH4Cl 0,1 M berdasarkan data hasil praktikum dan jelaskan apakah hasil tersebut sesuai dengan
literatur!
NAMA RADITYA PRATAMA S.H

NIM 225100207111028

KELAS U

KELOMPOK U4

7. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
- Chang, Raymond. 2006. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. 2(2):1-10
-Fatmawaty, A., Michrun, N., & Radhia, Rezki. 2015. Teknologi Sediaan Farmasi Yogyakarta
Deepublish
-Hendra, M., Husna, N, E., dan Novita, M. 2017. Pengaruh Konsentrasi Natrium Asetat dan Lama
Penyimpanan Terhadap Mutu Mi Basah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah. Vol. 2,
No. 4: (455)
-Marzuki, I., Amirullah, & N, Fitriana. 2010. Kimia Dalam Keperawatan.Takalar: Pustaka As
-Salam Melati, R. 2019. Asam, Basa, & Garam. Malang: Duta
-Rhoades, Rodney. A. & David, R. Bell. 2012. Medical Physiology: Principal for Clinical
-Medicine. Philadelphia: Lippincotts William & Willkins
-Roney, Nickolette. 2011. Toxicological Profile for Ammonia USA: Diane Publishing
-Sembiring, T., Indri, D., Martha, A. 2019. Alat Penguji Material Depok: Guepedia
-Sulistyarti, H. 2017. Kimia Analisa Dasar untuk Analisis Kualitatif. Malang: Universitas
Brawijaya Press
-Watson, David G. 2012. Pharmaeutical Analysis USA: Elsevier Health Science
-Yusnita, M. 2020. Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita Semarang: Alprin
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
-

Anda mungkin juga menyukai