Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

NAMA : MUHAMMAD NINDYTHO AL GHOZALI


NIM : 225100900111009
KELAS : Y
KELOMPOK : Y1
ASISTEN : OCTA ANGGI ANGGRAINI

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

BAB 3
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

1. PRELAB
1. Jelaskan pengertian, fungsi, dan prinsip kerja dari larutan penyangga
Larutan penyangga adalah larutan yang bila ditambahkan ke asam atau basa, tahan
terhadap perubahan pH. Ada dua jenis buffer yang berbeda: buffer alkali dengan pH di atas 7
dan buffer asam dengan pH di bawah 7. Asam lemah dan basa yang sesuai, atau sebaliknya,
membentuk komponen buffer (Kusumaningrum et al, 2017).
Untuk prinsip kerja larutan penyangga adalah sebagai berikut:
1. Larutan Penyangga Asam
Pada campuran CH3COOH dan CH3COO- terdapat kesetimbangan:
CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)
Pada penambahan asam, ion H+ dari asam bereaksi dengan ion CH3COO- , membentuk
CH3COOH (bergeser ke kiri) sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Sedangkan
pada penambahan basa, ion OH- dari basa bereaksi dengan asam CH3COOH, (bergeser
kekanan) sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Penambahan asam atau basa
hampir tidak mengubah konsentrasi ion H+, berarti pH-nya hampir tetap.
2. Larutan Penyangga Basa
Pada campuran NH3 dan NH4+ terdapat kesetimbangan :
NH3(g) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
Pada penambahan asam, ion H+ dari asam bereaksi dengan NH3, membentuk NH4+ (bergeser
ke kanan) sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Pada penambahan basa, ion
OH- dari basa bereaksi dengan ion NH4+ membentuk NH3 (bergeser kekiri) sehingga
konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Penambahan asam atau basa hampir tidak mengubah
konsentrasi ion OH-, berarti pOH-nya hampir tetap (Anggry, 2013).

2. Sebutkan dan jelaskan mekanisme kerja larutan penyangga yang ada di dalam tubuh manusia!
Tubuh perlu menjaga keseimbangan asam-basa yang sehat karena dapat mempengaruhi
seberapa baik organ-organ tertentu bekerja. Kelangsungan hidup pasien dapat dipengaruhi oleh
ketidakseimbangan asam-basa yang parah. Darah manusia biasanya memiliki pH antara 7,35
dan 7,45. Agar proses metabolisme dan fungsi organ berfungsi dengan baik, tubuh manusia
mampu menjaga keseimbangan asam dan basa. Dua sistem organ, ginjal dan paru-paru,
mengontrol keseimbangan asam-basa dalam tubuh manusia (Widyamulyani, 2016).

3. Jelaskan mekanisme kerja larutan buffer!


Basa konjugasi akan menetralkan ion H+ jika diberikan asam. Ini adalah konsep dan
mekanisme aksi. Sebaliknya, jika basa diberikan, asam akan menetralkan ion OH-. Ion H+ dari
asam kuat akan diambil oleh basa konjugasi jika asam kuat ditambahkan ke dapar yang sudah
mengandung asam kuat, dan ion OH- dari basa kuat akan ditangkap oleh asam lemah jika basa
kuat telah ditambahkan (Fastaqima, 2017).

4. Sebutkan dan jelaskan jenis buffer berdasarkan komponen penyusunnya serta berikan contoh
minimal 2!
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

Larutan penyangga asam adalah pertama dan terutama larutan penyangga yang berfungsi
untuk mempertahankan pH kurang dari 7 atau dalam kondisi asam. Asam lemah (HA) dan basa
yang sesuai (A) membentuk elemen penyangga asam. Contoh larutan penyangga asam adalah
larutan natrium etanoat dan asam etanoat (CH3COOH) (NaCH3COO). Jenis larutan penyangga
yang kedua adalah larutan penyangga yang bersifat basa, yang berfungsi untuk menjaga tingkat
pH di atas 7 atau dalam lingkungan yang basa. Basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+)
membentuk komponen dasar buffer. Campuran larutan amonia (NH3) dan larutan amonium
klorida (NH4Cl), yang memiliki komponen penyangga NH3 dan NH4+, merupakan ilustrasi
penyangga basa (Fastaqima, 2017).

5. Jelaskan pengertian dan rumus dari kapasitas buffer!


Kapasitas buffer suatu larutan menentukan seberapa baik larutan tersebut dapat menjaga
pH stabil dan mencegahnya naik atau turun sebagai respons terhadap penambahan asam atau
basa. Jumlah asam konjugasi atau basa konjugasi mempengaruhi kapasitas larutan buffer.
Kapasitas buffer berbanding terbalik dengan konsentrasi asam dan basa buffer. Kapasitas buffer
akan meningkat seiring dengan konsentrasi buffer asam-basa. Solusi buffer dibagi menjadi tiga
kategori berdasarkan kapasitas: kapasitas buffer 0, buffer kapasitas tak terbatas, dan buffer n-
terbatas, juga dikenal sebagai buffer terbatas (Moore et al., 2015).
Rumus kapasitas buffer adalah sebagai berikut:
[n asam lemah]
pH = pK + Log
[n basa konjugasi]

6. Jelaskan prinsip kerja dari kertas lakmus dan pH meter!


pH meter berfungsi dengan mengukur ion H3 O+ dalam larutan dan terletak pada probe
sensor berbentuk elektroda kaca. Lapisan kaca berbentuk bola lampu dengan ketebalan 0,1 mm
terdapat di ujung elektroda kaca. Silinder yang terbuat dari plastik atau kaca isolasi yang
diperpanjang akan digunakan dengan bohlam ini (Desmira, dkk. 2018).
Cara kerja kertas lakmus adalah kertas lakmus memiliki dua indikasi berbeda, satu merah
dan satu biru. Indikator ini dapat mengungkapkan jenis basa dan asam yang ada dalam suatu
larutan. Jika kertas lakmus dicelupkan ke dalam larutan basa, warnanya berubah menjadi biru,
dan jika dicelupkan ke dalam larutan asam, warnanya berubah menjadi merah (Lestari, 2016).

7. Tentukan pH larutan jika 100 mL larutan CH3 HOOH 0,5M (Ka = 10−5 ) dicampur dengan 100 mL
dengan larutan CH3 COONa 0,1 M!
PH larutan, atau konsentrasi ion hidrogen (H+ ), menunjukkan seberapa asam atau basa
larutan tersebut. Pada skala 0 sampai 14, pH adalah kuantitas fisik yang dapat diukur [1]. Jika
pH larutan di bawah 7, di atas 7, atau sama dengan 7, larutan tersebut bersifat asam [2] atau basa
[3]. Sebuah pH meter sering digunakan untuk mengukur pH. PH larutan pencuci film radiografi
adalah salah satu pengukuran yang dilakukan dengan pH meter (Ngafifudin dkk., 2017).

Diketahui:
Larutan CH3 COOH 0,5 M: V = 100 mL
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

Larutan CH3 COONa 0,1 M:


• V= 100 mL •Ka = 10−5
Ditanya: pH larutan = ⋯ ?
Jawab:
n=M∙V
n CH3 COOH = 0,5 M × 100 mL
= 50 mmol
n CH3 COONa = 0,1 M × 100 mL
= 10 mmol
[n CH3 COOH]
[H + ] = Ka
[n CH3 COONa]
50 mmol
= 10−5 ∙
10 mmol
−5
= 5 ∙ 10
pH = −log [H+ ]
= − log 5 × 10−5
= 5 − log 5
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

2. TINJAUAN PUSTAKA

1. HCl
Suatu larutan berair dari gas hidrogen klorida (HCl) adalah asam klorida. Asam klorida
kuat, yang membentuk sebagian besar asam lambung, adalah asam. Dengan pH 7, asam klorida
adalah asam kuat. Garam klorida, seperti natrium klorida, dapat diproduksi menggunakan asam
klorida. Fakta bahwa asam klorida benar-benar terdisosiasi dalam air membuatnya menjadi
asam kuat (Zidni, 2016).

2. NaOH
Natrium hidroksida, sering dikenal sebagai NaOH. Basa kuat NaOH adalah zat dengan
pH lebih besar dari 7. Penggunaan NaOH dalam produksi garam natrium, kontrol pH, sintesis
organik, dan deterjen adalah fungsi utama zat. Selain digunakan dalam pengeboran, NaOH juga
dapat digunakan dalam bisnis perminyakan (Setiati dkk., 2016).

3. NaCl
NaCl merupakan bahan pengawet yang murah, mudah didapat, dan baik bagi lingkungan.
Penggaraman merupakan metode yang menggunakan NaCl sebagai pengawet dan mudah
dilakukan dan konvensional. Penghambatan mikroba selektif dimungkinkan menggunakan
garam. Bahkan ada penelitian yang menunjukkan 4,0% NaCl dapat digunakan sebagai pengawet
alternatif dalam urin untuk parameter eritrosit, leukosit esterase, dan nitrit (Leal and Tarsikka,
2017).

4. CH3COONa
CH3COONa adalah natrium asetat. Natrium asetat sering datang dalam bentuk kristal
tidak berbau, putih atau tidak berwarna. Sodium asetat juga dapat mencegah pembentukan jamur
dan ragi dalam makanan, namun bekerja lebih baik terhadap bakteri dan ragi daripada jamur
(Hendra dkk., 2015)

5. CH3COOH
Asam cuka adalah komponen kimia asam organik yang memberi rasa dan aroma asam
pada makanan. Rumus empiris cuka adalah C2 H4 O2 . Persamaan ini sering ditulis sebagai
CH3COOH. Asam asetat murni memiliki titik beku 16,7˚C dan tidak berwarna, cairan
higroskopis. Melalui fermentasi, cuka adalah produk makanan yang telah diubah. Etanol
diproduksi selama fermentasi anaerobik glukosa menggunakan ragi Saccharomyces cerevicae.
Asam asetat diproduksi selama fermentasi aerobik etanol oleh bakteri Acetobacter aceti
(Meriatna dan Lestari, 2019).

6. NH4OH
Amonium hidroksida adalah zat yang termasuk dalam golongan amonia yang pada
umumnya digunakan sebagai pendingin, pupuk, bahan pembersih dan pemutih, dan pada bahan
keperluan rumah tangga lainnya. Amonium Hidroksida merupakan larutan yang memiliki
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

wujud cair, tidak berwarna, bau yang kuat, sangat larut dalam air dan memiliki pH basa yaitu
13,6 pada 320F, pH 11,7 pada 200C, pH 13,8 pada larutan 29% (Laksa, 2012).
7. NH4Cl
NH4 Cl, juga dikenal sebagai amonium klorida. Dengan pH kurang dari 7, NH4 Cl adalah
asam ringan. Karena dapat mengencerkan dahak dan digunakan sebagai pewarna tekstil, NH4 Cl
memiliki kemampuan untuk dimanfaatkan sebagai obat.Karena dapat mendorong pertumbuhan
mikroba khamir, NH4 Cl juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan (Sutrisno dkk., 2018).
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

3. DIAGRAM ALIR
1. Kalibrasi pH meter

Disiapkan pH meter dan larutan pH 7, pH 4,01 dan pH 10

Dihidupkan alat

Dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringkan dengan tisu

Dicelupkan dalam larutan pH 7

Dipilih mode kalibrasi

Ditunggu selama 1-2 menit sampai pembacaan pH stabil

Diangkat dan dibilas elektroda dengan aquades

Dikeringan dengan tisu

Dilakukan hal yang sama untuk larutan pH 4,01 kemudian larutan pH 10

Hasil
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

2. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer


2.1. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NaCl 0,1 M

Disiapkan 70 mL larutan NaCl 0,1 M

Diukur pH nya (dengan pH meter dan kertas lakmus)

Diambil 20 mL pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 mL larutan campuran 20 mL larutan campuran 20 mL larutan campuran

10 mL larutan 20 mL larutan
Dicampur 10 mL larutan Dicampur Dicampur
NaOH 0,01 M aquades
HCl 0,01 M

Diukur pH nya (dengan pH meter dan kertas lakmus)

Hasil
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

2.2. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M

35 mL CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M

Dicampur

70 mL larutan campuran

Diukur pH nya (dengan pH meter dan kertas lakmus)

Diambil 20 mL pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 mL larutan NaCl 0,1 M 20 mL larutan NaCl 0,1 M 20 mL larutan NaCl 0,1 M

10 mL larutan 10 mL larutan
Dicampur 10 mL larutan Dicampur Dicampur
NaOH 0,01 M aquades
HCl 0,01 M

Diukur pH nya (dengan pH meter dan kertas lakmus)

Hasil
NAMA MUHAMMAD NINDYTHO AG
NIM 225100900111009
KELAS Y
KELOMPOK Y1

2.3. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NH4OH 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M

35 mL CH3COOH 0,1 M + CH3COONa 0,1 M

Dicampur

70 mL larutan campuran

Diukur pH nya (dengan pH meter dan kertas lakmus)

Diambil 20 mL pada 3 gelas beker

Beker I Beker II Beker III

20 mL larutan NaCl 0,1 M 20 mL larutan NaCl 0,1 M 20 mL larutan NaCl 0,1 M

10 mL larutan 10 mL larutan
Dicampur 10 mL larutan Dicampur Dicampur
NaOH 0,01 M aquades
HCl 0,01 M

Diukur pH nya (dengan pH meter dan kertas lakmus)

Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Anggry, W. P. R. 2013. Penerapan Metode Investigasi Pada Pembelajaran Materi Larutan Penyangga
Untuk Meminimalisasi Miskonsepsi Siswa Kelas XI SMA. Skripsi. Semarang: Universitas
Negeri Semarang
Desmira, D., Aribowo, D., dan Pratama, R. 2018. Penerapan Sensor pH Pada Area Elektrolizer Di
PT. SULFINDO ADIUSAHA. PROSISKO: Jurnal Pengembangan Riset dan Observasi Sistem
Komputer. 5(1): 9-12
Fastaqima, F. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Dengan Materi Pokok Larutan
Penyangga Berbasis Website Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Kelas XI SMAN 13
Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Hendra, M., El Husna, N., dan Novita, M. 2017. Pengaruh Konsentrasi Natrium Asetat dan Lama
Penyimpanan terhadap Mutu Mi Basah. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian. 2(4): 454-463
Kusumaningrum, I. A., Ashadi, A., and Indriyanti, N. Y. 2017. Scientific Approach And Inquiry
Learning Model In The Topic Of Buffer Solution: A Content Analysis. Journal of Physics:
Conference Series. 895(1): 1-6
Laksa, F. O. A. 2012. Pengaruh Enzim Lakase pada Perlakuan Awal Amonium Hidroksida dan
Hidrogen Peroksida dalam Produksi Bioetanol dari Tongkol Jagung. Skripsi. Surabaya:
Universitas Airlangga
Leal A. and Tarsikka P.S. 2017. The Effect on Solubility and pH of Sodium Chloride Solution by
Magnetic Field. International Journal of Environment, Agriculture and Biotechnology (IJEAB).
2(5): 2510
Lestari, P. 2016. Kertas Indikator Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Untuk Uji Larutan
Asam-Basa. Jurnal Pendidikan Madrasah. 1(1): 69-84
Meriatna, M., dan Lestari, R. 2019. Pembuatan Asam Asetat dari Air Cucian Kopi Robusta dan
Arabika dengan Proses Fermentasi. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 7(1): 61-72
Moore, John W., Conrad L., and Stanitski. 2015. Chemistry: The Molecular Science (5th ed).
Stamford: Cengange Learning
Ngafifuddin, M., Sunarno, S., dan Susilo, S. 2017. Penerapan Rancang Bangun Ph Meter Berbasis
Arduino Pada Mesin Pencuci Film Radiografi Sinar-X. Jurnal Sains Dasar. 6(1): 66-70
Setiati, R., Wahyuningrum, D., Siregar, S., dan Marhaendrajana, T. 2016. Optimasi Pemisahan Lignin
Ampas Tebu Dengan Menggunakan Natrium Hidroksida. Ethos Jurnal Penelitian Dan
Pengabdian Masyarakat. 4(2): 257-264.
Sutrisno, Muchson, M., H. Retno, dkk. 2018. Miskonsepsi Sifat Keasaman Larutan Garam Para Guru
Kimia dan Rekonstruksi Konseptualnya. Pembelajaran Kimia. 3(2):10-18
Viswanatha, P.. A. dan Putra, K. A. H. 2017. Keseimbangan Asam Basa. Gangguan Keseimbangan
Air-Elektrolit dan Asam-Basa. 60-71
Widyamulyani. 2016. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran STM (Sains Teknologi Masyarakat)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI SMA Muhammadiyah
1 Banda Aceh. Skripsi. Banda Aceh: Universitas Islam Negri Ar-Raniry Darussalam
Zidni, N. 2016. Optimalisasi Penggunaan Hcl Dalam Pengolahan Air Limbah Pada Penambangan
Emas Di Tambang Bawah Tanah Pt Cibaliung Sumberdaya, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten
Pandeglang, Provinsi Banten. Skripsi. Bandung: Universitas Islam Bandung

Anda mungkin juga menyukai