Laporan - O8 - Nisrina Riza Sabitha - 225100907111031 - KD3
Laporan - O8 - Nisrina Riza Sabitha - 225100907111031 - KD3
KIMIA DASAR
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK
ASISTEN
BAB 3
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
1. PRELAB
1. Jelaskan pengertian, fungsi, dan prinsip kerja dari larutan penyangga
Buffer atau larutan yang memiliki kemampuan untuk menahan perubahan pH ketika
ada asam atau basa yang ditambahkan ke dalam larutan. Salah satu larutan penyangga yang
bisa ditemukan adalah darah. Peran buffer adalah sebagai pengontrol pH. Misalkan pada
darah, buffer menjaga pH darah agar darah bisa berfungsi dengan baik di dalam system
metabolism. Prinsip kerjanya buffer jika suatu larutan ditambahkan dengan asam atau basa
kuat maka ada ion dari asam atau basa kuat tersebut yang dilepas (Ebbing, 2015)
2. Sebutkan dan jelaskan mekanisme kerja larutan penyangga yang ada di dalam tubuh manusia!
Larutan penyangga yang bisa ditemukan di dalam tubuh manusia seperti darah.
Derajat keasaman tersebut harus dipertahankan. Darah memiliki pH normal sekitar
antara 7,35–7,45. Perubahan yang terjadi pada pH dalam darah bisa memengaruhi kerja
enzim dan fungsi otak. Mekanisme larutan penyangga dalam darah dilakukan oleh dua sistem
organ yakni paru dan ginjal. CO2 (karbondioksida) adalah gas dalam darah yang berperan
sebagai komponen asam. Paru akan melakukan pelepasan CO2 dan ginjal akan melepaskan
asam pada darah dengan mengeluarkan anion asam non-volatile. (Martini, 2012).
4. Sebutkan dan jelaskan jenis buffer berdasarkan komponen penyusunnya serta berikan contoh
minimal 2!
Buffer asetat adalah asam lemah yang dibuat dari CH3COOH dan CH3COONa
(Olivia, 2013). Buffer sitrat termasuk kedalam golongan buffer lemah karena berasal dari
asam lemah C₆H₈O₇ dan basa kuat atau basa konjugasinya NaHCO3 (Idamayanti, 2012).
Buffer fosfat termasuk kedalam buffer basa, karena merupakan hasil percampuran antar
KH2PO4 dengan NaOH (Ridlo, 2015). Buffer karbonat adalah jenis buffer yang berasal dari
percampuran larutan Na2CO3 dan NaHCO3 (Septiana, 2018).
NAMA
NAMA NISRINA RIZA SABITHA
NIM
NIM 225100907111031
KELAS
KELAS O
KELOMPO
KELOMPOK O8
K
7. Tentukan pH larutan jika 100 mL larutan H2SO4 0,5M (Ka = 10’) dicampur dengan 100 mL dengan
larutan ClSO4 0,1 M!
2. TINJAUAN PUSTAKA
1. HCl
HCl atau nama lainnya asam klorida. HCl termasuk jenis asam kuat. Apabila
dicampur dengan larutan hasil percampuran tersebut adalah larutan penyangga (buffer). HCl
yang tercampur dalam air akan terionisasi sempurna sehingga membentuk ion H+ dan Cl-.
Ion H+ tersebut akan diubah menjadi asam lemah dan Cl- menjadi unsur tunggal (Sihaloho,
2013).
2. NaOH
NaOH atau nama lainnya Natrium Hidroksida dan caustic soda. NaOH merupakan
senyawa anorganik. NaOH berbentuk padatan putih. NaOH terdiri dari kation natrium Na⁺
dan anion hidroksida OH⁻. NaOH bisa menjadi salah satu zat dalam membuat buffer fosfat
yaitu dengan menambahnkannya dalam campuran KH2PO4 0,001 M dan KCl 0.01 M sedikit
demi sedikit (Hakim, 2018).
3. NaCl
NaCl (Natrium Klorida) adalah sejenis garam. Umumnya NaCl disebut dengan garam
dapur. NaCl disusun dari dua ion yaitu Na+ dan Cl-. Masing – masing ion tersebut berasal
dari NaOH dan HCl. Apabila NaCl dilarutkan dalam air, ion Na+ dan Cl- akan bergerak
bebas sebagai dua ion yang terpisah (Ebbing, 2015).
4. CH3COONa
Nama lain dari CH3COONa adalah sodium acetat. CH3COONa merupakan jenis
garam yang dibuat dari asam lemah dan basa kuat. CH3COONa terdiri dari dua ion yaitu Na+
dan CH3COO-. Kedua ion tersebut berasal dari campuran CH3COOH dan NaOH. Campuran
CH3COOH dan CH3COONa adalah salah satu jenis buffer asam (Sihaloho, 2013).
5. CH3COOH
CH3COOH memiliki nama lain yaitu asam asetat. CH3COOH adalah jenis dari asam
lemah. Ion CH3COOH berasal dari gabungan ion CH3COO- dan OH-. CH3COOH bila
dicampurkan dengan air akan membentuk CH3COO- dan H3O+ (Kusumaningrum, 2017).
CH3COOH bila ditambahkan dengan campuran CH3COONa maka akan membentuk buffer
asam (Sihaloho, 2013).
6. NH4OH
NH4OH atau disebut juga dengan Ammonia solution. NH4OH adalah jenis larutan
basa yang lemah. Jika NH4OH dicampur dengan NH4Cl bisa membentuk buffer basa.
Karena NH4OH yang merupakan basa lemah dan NH4Cl yang merupakan asam konjugasi
(Kusumaningrum, 2017).
NAMA
NAMA NISRINA RIZA SABITHA
NIM
NIM 225100907111031
KELAS
KELAS O
KELOMPO
KELOMPOK O8
K
7. NH4Cl
NH4Cl ialah senyawa anorganik dengan nama lain Ammonium chloride. NH4Cl
merupakan jenis garam yang dibentuk dari basa lemah NH4OH dan asam kuat HCl. Ion yang
terdapat di dalam NH4Cl yaitu ion NH4 + dan Cl-. Bila NH4Cl dicampurkan dengan air maka
kedua ion tersebut akan membentuk H3O+ dan NH3. NH4Cl akan membetuk buffer basa
lemah jika dicampurkan dengan NH4OH (Kusumaningrum, 2017).
NAMA
NAMA NISRINA RIZA SABITHA
NIM
NIM 225100907111031
KELAS
KELAS O
KELOMPO
KELOMPOK O8
K
3. DIAGRAM ALIR
1. Kalibrasi pH meter
1. Kalibrasi pH meter
Disiapkan pH meter dan larutan pH 7, pH 4,01 dan pH 10
Dihidupkan alat
Hasil
2. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer
2.1. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NaC1 0,1 M
2.2. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M
35 mL CH3COOH 0,1 M + 35 CH3COONa 0,1 M
Dicampur
70 mL larutan campuran
2.3. Pembuatan dan pengujian Larutan Buffer NH4OH 0,1 M dan NH4C1 0,1 M
35 mL NH4OH 0,1 M + 35 NH4C10,1 M
Dicampur
70 mL larutan campuran
Biru Merah
Biru
Merah
Biru
Biru
Merah
Aquades 20 mL 4, 49 Merah
Merah
Biru
Merah
NAMA NISRINA RIZA SABITHA
NIM 225100907111031
KELAS O
KELOMPOK O8
Biru
Biru
5. ANALISIS PROSEDUR
1. Jelaskan perubahan reaksi apabila suatu larutan penyangga diberi sedikit asam/basa? Dari
penambahan sedikit asam/basa, apa yang terjadi pada larutan penyangga tersebut?
Bila suatu larutan penyangga diberi sedikit larutan asam/basa maka larutan
penyangga tersebut akan berusaha untuk melakukan penetralan terhadap larutan asam/basa
tersebut. Didalam larutan penyangga terdapat sistem yang bisa menahan pH. Larutan
penyangga mengandung komponen asam yang mampu menahan kenaikan pH secara
berlebih dan komponen basa yang mampu menahan penurunan pH secara berlebih. Sehingga
larutan penyangga membutuhkan bentuk yang melalui reaksi antara asam lemah dan basa
konjugasinya serta basa lemah dan asam konjugasinya.
2. Sebutkan alat-alat apa saja yang digunakan dalam praktikkum larutan buffer yang telah anda
lakukan dan berikan kegunaannya berdasarkan yang ada di dalam video praktikum!
Beberapa alat yang digunakan selama praktikum adalah botol leher angsa, botol ini
digunakan untuk mengalirkan aquades dan membersihkan pH meter. PH meter adalah alat
yang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan atau campuran. Selain pH meter, kertas
lakmus juga digunakan untuk menentukan campuran tersebut masuk kategori asam atau
basa. Gelas beaker digunakan selama praktikum sebagai wadah tempat campuran saat diukur
pH dan wadah tempat untuk mencampurkan asam/basa lemah dengan asam/basa
konjugasinya. Pipet volume digunakan untuk mengukur volume dari larutan asam/basa yang
akan digunakan. Ukuran dari pipet volume yang digunakan adalah 10 mL. Pipet volume
dipasangi dengan bulb agar memudahkan saat mengambil larutan.
3. Jelaskan mekanisme kalibrasi pada pH meter!
Banyak faktor yang mempengaruhi kesalahan pengukuran diantaranya bahan kimia,
peralatan, kondisi pengukuran dan lain-lain. Cara mengurangi resiko kesalahan adalah
dengan melakukan kalibrasi. Alat ukur seperti pH meter perlu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi
mempengaruhi keakuratan pengukuran pH yang dilakukan pH meter. Kalibrasi pH meter
dilakukan dengan mencelupkan sensor pH ke dalam larutan standar yang memiliki pH
4,01(asam), 7,00 (netral), dan 10,00 (basa). Lalu sensor pH atau disebut juga dengan probe
harus dibersihkan dengan menggunakan aquades setelah dicelupkan ke dalam larutan
tersebut (Arief, 2020).
4. Apa yang menyebabkan kertas lakmus dapat berubah warna sesuai kondisi larutan? Bahan
penyusun apa yang menyebabkan perubahan warna pada kertas lakmus?
Terdapat dua warna kertas lakmus yaitu merah dan biru. Kedua warna tersebut bisa
berubah warna menjadi lawan dari warna sebelumnya (biru mennjadi merah dan sebaliknya)
apabila dicelupkan dalam larutan asam atau basa. Namun, tidak mengalami perubahan warna
jika berupa larutan garam/netral. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh adanya reagen
MgO di dalam kertas lakmus. Reagen MgO adalah ikatan kovalen rangkap yang sangat kuat.
Contohnya jika dilakukan pengujian terhadap daging busuk kertas lakmus akan berubah
menjadi biru karena MgO akan berikatan dengan gas NH3 yang dikeluarkan daging busuk
(Dengen, 2015).
NAMA
NAMA NISRINA RIZA SABITHA
NIM
NIM 225100907111031
KELAS
KELAS O
KELOMPO
KELOMPOK O8
K
6. ANALISIS HASIL
1. Jelaskan nilai pH dan mekanisme kerja kertas lakmus pada pembuatan buffer NaCl 0,1 M
berdasarkan data hasil praktikum dan jelaskan apakah hasil tersebut sesuai dengan literatur!
Dalam percobaan, buffer NaCl 0,1 M awal mulanya memiliki pH 3,47. Sehingga bisa
dikatakan bahwa NaCl merupakan larutan asam. Namun, menurut Sutrisno, (2018), larutan
NaCl memiliki pH netral yaitu 7. Hal itu disebabkan NaCl merupakan hasil reaksi antara
asam kuat dan basa kuat. Konsep dari buffer itu sendiri juga adalah menahan pH agar tetap
sesuai dengan pH asal. Sehingga, apabila terdapat perbedaan pH larutan hanya mengalami
sedikit perubahan pH dengan perbedaan yang tidak begitu jauh. Oleh karena itu, kertas
lakmus biru tidak mengalami perubahan warna menjadi merah (Schalkhammer, 2012).
2. Jelaskan nilai pH dan mekanisme kerja kertas lakmus pada pembuatan buffer CH3COOH 0,1 M dan
CH3COONa 0,1 M berdasarkan data hasil praktikum dan jelaskan apakah hasil tersebut sesuai
dengan literatur!
Dalam percobaan pembuatan buffer CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M pH
sebelum ditambahkan HCl 0,01 M, NaOH 0,01 M, dan aquades adalah 5,763. Buffer
CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M adalah campuran dari asam lemah dan basa
konjugasi, sehingga termasuk kedalam buffer asetat. Menurut Yunitasari, (2013) jika Buffer
CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M ditambahkan dengan zat lain (penambahan
konsentrasi) maka zat akan bergeser ke arah lawan. Sehingga, ada kesetimbangan di sistem
penyangga. Oleh karena itu, pH dalam percobaan tidak mengalami perubahan yang jauh dari
pH semula dan kertas lakmus mengalami perubahan, dari berwarna biru menjadi merah.
3. Jelaskan nilai pH dan mekanisme kerja kertas lakmus pada pembuatan buffer NH3 0,1 M dan
NH4Cl 0,1 M berdasarkan data hasil praktikum dan jelaskan apakah hasil tersebut sesuai dengan
literatur!
Buffer NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M adalah percampuran antara basa dan asam
konjugasi. Berikut rumus reaksinya menurut Yunitasari, (2013), NH3(aq) + H2O(l)
NH4 + (aq) + OH- (aq). Dalam hal ini, NH3 adalah basa sebagai akseptor proton bersifat
basa, sedangkan NH4Cl adalah asam konjugasi. Sehingga campuran tersebut bersifat basa
atau buffer salmiak. Buffer salmiak tentunya memiliki pH diatas 7 dan telah dibuktikan
melalui percobaan praktikum. Setelah penambahan zat asam, basa, dan garam perubahan
Buffer NH3 0,1 M dan NH4Cl 0,1 M tidak terlalu besar sehingga sesuai dengan konsep
buffer. Oleh karena itu, terjadi perubahan pada kertas lakmus merah menjadi biru
(Yunitasari, 2013).
NAMA
NAMA NISRINA RIZA SABITHA
NIM
NIM 225100907111031
KELAS
KELAS O
KELOMPO
KELOMPOK O8
K
7. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan dari hasil praktikum ialah buffer memiliki kemampuan
untuk menahan perubahan pH ketika ada asam atau basa yang ditambahkan ke dalam
larutan. Cara kerja larutan buffer ialah ketika ion H+ atau OH- ditambahkan dari sumber
eksternal, campuran akan melakukan perlawanan/counter supaya pH asli dari campuran
tetap atau hanya mengalami sedikit penurunan pH. Terdapat berbagai jenis buffer, 2
diantaranya adalah buffer asetat dan buffer salmiak. Buffer asetat adalah jenis buffer yang
bersifat asam, seperti campuran CH3COOH 0,1 M dan CH3COONa 0,1 M. Sedangkan,
buffer salmiak adalah buffer yang bersifat basa, contohnya campuran NH4OH 0,1 M dan
NH4Cl 0,1 M. Sebelum melakukan percobaan dilakukan perhitungan pH terlebih dahulu
dengan menggunakan rumus: