1.
Kesetimbangan Air
Air merupakan elektrolit yang sangat lemah karena sebagian kecil molekul air terionisasi dengan reaksi:
Reaksi ionisasi air ini merupakan reaksi kesetimbangan sehingga berlaku hukum kesetimbangan:
Nomor 1
Jika 50 mL larutan CH3COOH 0,1 M dicampurkan dengan 100 mL larutan
CH3COONa 0,2 M (Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5) maka pH larutan tersebut
adalah...
A. 3,25
B. 5,35
C. 6,25
D. 7,75
E. 9,95
Pembahasan
Perhatikan bahwa data konsentrasi (kemolaran) tersebut adalah
sebelumpencampuran. Oleh karena itu, untuk perhitungan digunakan mol
atau mmol.
mmol CH3COOH = V x M = 50 mL x 0,1 M = 5 mmol
mmol CH3COONa = V x M = 100 mL x 0,2 M = 20 mmol
[H+] = Ka x (mmol CH3COOH / mmol CH3COONa) = 1,8 x 10+5 x (5/20) = 4,5 x
10-6 M
pH = - log[H+] = - log [H+] = - log (4,5 x 10-6) = 6 - 0,65 = 5,35.
Jadi pH campuran = 5,35
Jawaban: B
Nomor 2
Gelas kimia I berisi larutan HCOOH 0,2 M dan gelas kimia II berisi larutan
(HCOO)2Ba 0,3 M. Perbandingan volume gelas kimia I dan gelas kimia II untuk
menghasilkan pH larutan penyangga = 5 adalah.... (Ka HCOOH = 2 x 10-4).
A. 3 : 4
B. 3 : 5
C. 3 : 15
D. 3 : 20
E. 3 : 25
Pembahasan
pH = 5 sehingga [H+] = 10-pH = 10-5
mmol HCOOH = V1 x M = 0,2 V1 mmol
mmol (HCOO)2Ba = V2 x M = V2 x 0,3 M = 0,3 V2
Perhatikan bahwa jumlah anion atau basa konjugasi yaitu HCOO - yang diikat
adalah 2 sehingga:
[H+] = Ka x (mol HCOOH / mol (HCOO)2Ba
10-5 = 2 x 10-4 x (0,2V1) / (2 x 0,3V2)
V1 / V2 = (6 x 10-6) / (4 x 10-5) = 3/20
Jadi perbandingan V1 dan V2 adalah 3 : 20
Jawaban: D
Nomor 3
Sebanyak 3,4 g gas NH3 dilarutkan dalam 1 L air. Kemudian kedalam larutan
tersebut ditambahkan 5,35 g garam salmiak (NH 4CL). pH campuran tersebut
adalah... (Kb NH3 (aq) = 1,8 x 10-5, Mr = 17, dan Mr NH4CL = 53,5)
A. 5,26
B. 7,56
C. 9,56
D. 11,23
E. 12
Pembahasan
mol NH3 = m / Mr = 3,4 / 17 = 0,2 mol.
mol NH4Cl = m / Mr = 5,25 / 53,5 = 0,1 mol
[OH-] = Kb x (mol NH3 / mol NH4Cl) = 1,8 x 10-5 x (0,2/0,1) = 3,6 x 10-5 M
pOH = - log [OH-] = - log (3,6 x 10-5) = 5 - log 3,6
pH = 14 - pOH = 14 - (5 - log 3,6) = 9,56
Jadi pH campuran = 9,56
Jawaban: C
Nomor 4
Jika 100 mL larutan CH3COOH 0,1 M direaksikan dengan 20 mL larutan NaOH
0,1 M (Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5), maka pH setelah bereaksi adalah...
A. 4,14
B. 5,41
C. 6,60
D. 7,13
E. 7,77
Pembahasan
mmol CH3COOH = V x M = 100 x 0,1 = 10 mmol
2 mmol
[H+] = Kb x (mmol CH3COOH sisa / mmol CH3COONa) = 1,8 x 10-5 x (8/2) = 7,2
x 10-5 M
pH = - log [H+] = - log (7,2 x 10-5 = 5 - log 7,2 = 4,14
Jadi pH setelah reaksi = 4,14
Jawaban: A
Nomor 5
Terdapat 1 L larutan penyangga yang dibentuk oleh NH 4OH 0,1 M (Kb NH4OH
= 1,8 x 10-5) dan NH4CL 0,1 M. pH larutan penyangga tersebut adalah...
A. 3,23
B. 4,67
C. 6,67
D. 8,67
E. 9,26
Pembahasan
Agar terlihat pengaruh konsentrasi akibat pengenceran, digunakan perumusan
sebagai berikut:
[OH-] = Kb x [b] / [a] = 1,8 x 10-5 x (0,1) / (0,1) = 1,8 x 10-5 M
pOH = - log [OH-] = 5 - log 1,8
pH = 14 - pOH = 9 + log 1,8 = 9 + 0,26 = 9,26
Jadi pH larutan penyangga adalah 9,26.
Jawaban: E
Nomor 6
Terdapat 1 L larutan penyangga yang dibentuk oleh NH 4OH 0,1 M (Kb NH4OH
= 1,8 x 10-5) dan NH4CL 0,1 M. pH larutan penyangga jika diencerkan dengan
9 L air.adalah...
A. 3,23
B. 4,67
C. 6,67
D. 8,67
E. 9,26
Pembahasan
Setelah diencerkan dengan 9 L air, volumenya menjadi 10 L.
[NH4Cl] = (V x M1) / volume total = (1 L x 0,1 M) / 10 L = 0,01 M
[OH-] = Kb x [b] / [g] = 1,8 x 10-5 x (0,01 / 0,01) = 1,8 x 10-5 M
pOH = - log [OH-] = 5 - log 1,8
pH = 14 - pOH = 9 + log 1,8 = 9,26
Jadi pH pengenceran adalah 9,26
A.Larutan penyangga
Sebagai besar reaksi kimia industri maupun dalam tubuh manusia
memerluka pH yang stabil.Agar kondisi pH reaksi tidak berubah ,biasanya
digunakan larutan penyangga.Apa yang dimaksud dengan larutan
penyangga?
1.campuran penyangga
Larutan penyangga dapat dibentuk melalui beberapa cara,yaitu campuran
asam lemah dan basa konjugasinya serta campuran basa lemah dan asam
kinjugasinya.
2.Sifat
Larutan
penyangga
ARRHENIUS
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
BRONSTED-LOWRY
Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
LEWIS
Asam adalah aseptor pasangan elektron dan Basa adalah donor pasangan electron
2. ELEKTROLIT LEMAH
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga
derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1.
Yang tergolong elektrolit lemah:
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH) 2 dan lain-lain
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dll.
Perhitungan PH
Eksponen Hidrogen
Besarnya konsentrasi ion H+ dalam larutan disebut derajat keasaman.
Untuk menyatakan derajat keasaman suatu larutan dipakai pengertian pH.
pH = log [H+]
Untuk air murni (25oC): [H+] = [OH-] = 10-7 mol/l
pH = log 10-7 = 7
Atas dasar pengertian ini, ditentukan:
Jika nilai pH = pOH = 7, maka larutan bersifat netral
Jika nilai pH < 7, maka larutan bersifat asam
Jika nilai pH > 7, maka larutan bersifat basa
Pada suhu kamar: pKw = pH + pOH = 14
*Menyatakan pH Larutan Asam
Untuk menyatakan nilai pH suatu larutan asam, maka yang paling awal harus ditentukan (dibedakan)antara
asam kuat dengan asam lemah.
1. pH Asam Kuat= 1), Bagi asam-asam kuat ( alpha maka menyatakan nilai pH larutannya dapat dihitung
langsung
dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya).
2. pH Asam Lemah
Bagi 1 (0 asam-asam lemah, karena harga derajat ionisasinya alpha < alpha < 1) maka besarnya
konsentrasi ion H+ tidak dapat dinyatakan secara langsung dari konsentrasi asamnya (seperti halnya asam
kuat). Langkah awal yang harus ditempuh adalah menghitung besarnya [H+] dengan rumus
[H+] = V Ca . Ka)
dimana:
Ca = konsentrasi asam lemah
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
*Menyatakan pH Larutan Basa
Prinsip penentuan pH suatu larutan basa sama dengan penentuan pH larutam asam, yaitu dibedakanuntuk
basa kuat dan basa lemah.
1. pH Basa Kuat
= 1), maka Untuk menentukan pH basa-basa kuat (alpha terlebih dahulu dihitung nilai pOH larutandari
konsentrasi basanya.
2. pH Basa Lemah
Bagi basa-basa lemah, karena harga derajat ionisasinya alpha=1, maka untuk menyatakan konsentrasi ion
OH- digunakan rumus:
[OH-] = V.(Cb . Kb)
dimana:
Cb = konsentrasi basa lemah
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
A.Pengertian
Titrasi asam basa suatu prosedur dalam analisis kimia untuk menentukan konsentrasi / kemolaran larutan
asam / basa. Hal ini dilakukan dengan meneteskan larutan standar asam / basa yang kemolarannya sudah
diketahui ke dalam larutan asam / basa yang kemolarannya akan di tentukan menggunakan buret.
Penambahan larutan standar dilakukan sampai mencapai titik ekivalen, yakni dimana asam /basa habis
bereaksi. Titik ekivalen dapat ditentukan dengan menggunakan suatu indikator yang harus berubah warna
di sekitar titik tersebut. Titik dimana perubahan warna indikator terjadi disebut titik akhir titrasi.
Larutan penyangga
adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak
banyak berubah selama reaksi
penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat
atau basa kuat.
Sistem Koloid
A. Sistem Koloid
Pengertian Koloid
C. Jenis-Jenis Koloid
D.Macam-macam koloid
Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat terdispersinya.
Beberapa jenis koloid:
Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair
disebut aerosol cair (contoh: kabut dan awan) sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat
disebut aerosol padat (contoh: asap dan debu dalam udara).
Sol Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air sungai, sol
sabun, sol detergen dan tinta).
Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu
tidak saling melarutkan. (Contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan).
Buih Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada pengolahan bijih logam,
alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lainnya).
Gel sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair. (Contoh: agar-agar, Lem).
Air murni mempunyai konsentrasi yang tetap sehingga hasil kali dari konsentrasi air murni dengan K
akan menghasilkan nilai yang tetap.
Oleh karena nilai K[H2O] tetap, tetapan kesetimbangan air dinyatakan sebagai tetapan ionisasi air dan
diberi lambang Kw.
Nilai tetapan ionisasi air tetap pada suhu tetap. reaksi ionisasi air merupakan reaksi endoterm sehingga
bila suhunya naik, nilai Kw akan semakin besar. Pada suhu 25oC, nilai Kw adalah 10-14. Persamaan reaksi
ionisasi air berikut,