Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR

IKATAN KIMIA

Oleh:

Nama :Muhammad Iqbal Mukhlis


NIM :211810201060
Kelas/Kelompok :E/09
Asisten :Aprilia Dewi Andini

LABORATORIUM KIMIA DASAR


JURUSAN FISIKA KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. Judul:Ikatan Kimia
II. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dalam praktikum ikatan kimia
yaitu:
- Membandingkan ikatan kovalen dengan ikatan ion dalam dua senyawa
berbeda
- Mengamati perubahan ikatan kimia unsur klor dari ikatan kovalen
menjadi ikatan ion
III. Pendahuluan
III.1 MSDS(Material Safety Data Sheet)
III.1.1 Asam Benzoat (C7H5O2)
Asam benzoat adalah
III.1.2 Akuades(H2O)
Akuades(H2O) adalah cairan dengan massa molekul
18g/mol.Akuades memiliki sifat kimia diantaranya adalah
pelarut,larutan yang dapat terlarut adalah asam asetat,aseton,amonia
dan amonium.Akuades tak memiliki rasa dan bau serta memiliki ph
sebesar 7.Kemudian akuades memiliki sifat fisika antara lain tidak
memiliki titik lebur,memiliki titik beku 0°C serta titik didih
100°C.Akuades terkategori cairan yang aman karena tidak memilihi
sifat mudah terbakar dan tidak beracun sehingga akuades aman
digunakan oleh praktikan (Labchem,2012).
III.1.3 Aseton
Aseton adalah zat berbentuk cairan dengan bau manis tanpa
berwarna.Zat ini memiliki sifat kimia diantaranya larut dalam
air,etanol serta eter dan memiikiph 7 atau bersifat netral.Senyawa ini
juga memiliki sifat fisika diantaranya memliki titik lebur -95 °C,tidak
memiliki titik beku dan memiliki titik didih sebesar 56°C.Zat ini
termasuk zat yang mudah terbakar sehingga termask zat berbahaya
dan perlu menghindari kondisi vahaya matahar secara langsung
sehingga untuk penggunaannya perlu hati-hati dalam laboratorium
(Labchem,2021).
III.1.4 Asam Klorida(HCL)

Asam Klorida(HCL) campuran yang berwujud cairan dengan


massa 36,46 g/mol.Asam Klorida memiliki beberapa sifat kimia
diantaranya adalah sebagai larutan yang mampu larut pada air,etanol
dan juga metanol.Larutan asam klorida ini memiliki ciri tidak
berwarna dan tidak berbau.Asam klorida juga memiliki sifat-sifat
kimianya antara lain adalah tidak memiliki titik leburtiak memili titik
beku,tidak memiliki titi didih,tiak juga memiliki titik nyala serta laju
penguapan dan tekanan uapnya tidak ada.Campuran ini digolongkan
dalam kategori asam kuat karena memiliki ph jauh dibawa 7 yaitu
0.Asam Klorida perlu diperhatikan penggunaannya dengan
menghindari cahaya matahari langsung serta suhu yang sangat tinggi
ataupun rendah.Asam klorida juga berkemungkinan bereaksi
berbahaya ketika bersama beberapa basa dan pelepasan
panas.Meskipun Asam Klotida tidak memiliki sifat mudah terbakar
namun asam klorida bersifat iritan atau korosif dimana ketika
mengenai bagian tubuh pasti akan berdampak besar seperti luka bakar
pada kulit dan menyebabkan radang saluran jika terkena
mata.sehingga penggunaannya dalam laboratorium perlu berhati-hati
dengan alat perlindungan berupa kacamata serta pakaian pelindung
(Labchem.2012).

III.1.5 Asam Nitrat(HNO3)


Asam Nitrat adalah cairan kuning pucat hingga coklat
kemerahan dan memiliki bau yang menyesakkan.Asam nitrat memiliki
sifat kimia yaitu dapat larut atau bercampur dalam air.Kemudian asam
nitrat memiliki sifat fisika yaitu memiliki titik didih 181°F atau
83°C,memiliki titik leleh -41,6°C, dan memiliki tekanan uap
48mmHg.Asam nitrat terkategori cairan yang berbahaya karena asam
nitrat sangat beracun jika dihirup dan korosif terhadap logam serta
padat kulit sehingga diperlukan peralatan khusus ketika menggunakan
senyawa ini saat praktikum (Pubchem,2021).
III.1.6 Asam Oksalat
Asam Oksalat adalah padatan putih yang tidak berbau.Asam
oksalat memiliki sifat kimia diantaranya adalah sangat larut dalam
etanol dan sedikit larut dalam eter dan untuk sifat fiikanya adalah
memiliki titik leleh 189,5 °C dan tekanan uap 0,001 mm Hg pada
68°F.Senyawa ini termasuk senyawa yang berbahaya dimana ketika
tertelan dan jika terkena kulit sehingga perlu hati-hati dalam
penggunaannya dan gunakan peralatan lab ketika menggunakan
senyawa tersebut (Pubchem,2021).
III.1.7 Benzena
Benzena adalah hidrokarbon aromatik cair yang jernih,tidak
berwarna,mudah terbakar serta mudah menguap.Benzena memiliki
sifat kimia diantaranya adalah larut dengan
alkohol,kloroform,eter,karbon disulfida dan aseton.Untuk sifat
fisikanya adalah memiliki titik didih 80 °C,titik leleh 5,5 °C dan titik
nyala -11 °C.Senyawa benzena termasuk berbahaya karena sifatnya
yang mudah terbakar serta dapat menyebabkan iritasi pada kulit
sehinga diperlukan alat keamanan lab dan berhat-hati ketika
penggunaan senyawa tersebut (Pubchem,2021).
III.1.8 Etanol
Etanol adalah alkohol primer yaitu etana yang salah satu
hidrogennya di sutitusi oleh gugus hidroksi.Senyawa ini memiliki sifat
kimia diantaranya adalah larut dalam air,dapat bercampur dengan
etileter,aseton dan kloroformUntuk sifat fisikanya diantara lain adalah
berbentuk cairan bening tidak berwarna dengan bau khas
anggur,memiliki titik didih 78,2°C,dan titik leleh -144,1°C.Senyawa
ini termasuk berbahaya karena mudah terbakar dan menghirupnya
dapat menyebabkan iritasi sehingga untuk penggunaannya diperlukan
alat pelindung dan berhati-hati (Pubchem,2021).
III.1.9 Garam Dapur(NaCl)
Natrium klorida atau yang sering dikenal garam adalah
senyawa yang berbentuk kristal.Senyawa ini memiliki sifat kimia
yaitu memiliki ph dengan rentan 5-9 kemudian larut dalam air,gliserol
namun tidak dengan amonia dan juga senyawa NaCl memiliki warna
putih dan tidak berbau.Sifat fisika Natrium klorida antara lain
memiliki warna putih dan tidak berbau,memiliki titik lebur 20°C,tidak
memiliki titik beku dan menpunyai titik didih sebesar 1413°C.Natrium
klorida tidak memiliki titik nyala dan tekanan uap serta memiliki
massa jenis 2,165 g/cm3.Senyawa ini tidak mudah terbakar,meledak
ataupun bereaksi sehingga tergolong sebagai senyawa yang tidak
berbahaya (Labchem,2012).
III.1.10 Kalsium Oksida
Kalsium Oksida adalah senyawa berbentuk padatan tidak
berbau,putih atau abu abu dalam bentuk gumpalan keras.Senyawa ini
memiliki sifat kimia diantaranya adalah larut dalam gliserol,larutan
gula,serta larut dalam air dalam bentuk kalsium.Untuk sifat fisikanya
adalah memiliki titidk didih 2850°C dan titik leleh 2613°C.Senyawa
ini termasuk senyawa berbahaya karena dapat menyebabkan iritasi
pada mata dan saluran pernapasan atau kulit terbakar sehingga untuk
penggunaannya diperlukan alat keamanan lab dan kehati-hatian dalam
penggunaan senyawa tersebut (Pubchem,2021).
III.1.11 Magnesium Klorida(MgCl2)
Magnesium klorida adalah senyawa padat tak berwarna dan
tidak berbau.Senyawa in memiliki sifat kimia diantaranya larut dalam
air dan etanol dan memiliki sifat fisika diantaranya 116-118 °C,titik
didih,beku dan nyala tidak tersedia.Senyawa ini tidak menimbulkan
korosif ataupun mudah meledak.Hindari kondisi cahaya matahari
langsung dan suhu yang tinggiataupun rendah.Senyawa ini tidak
tergolong berbahaya sehingga aman digunakan dalam
praktikum(Labchem,2012).
III.1.12 Natrium Hidroksida(NaOH)
Natrium Hidroksida atau biasa dikenal dengan soda adalah
senyawa padatan berbentuk kristal.Natirum hidroksida memiliki sifat
kimia yaitu mudah larut dalam air dingin dan air panas serta memiliki
ph sangat basa.Natrium hidroksida juga memiliki sifat fisika diantara
lain tidak memiliki warna, dan tidak berbau.Selain itu natrium
hidroksida memiliki titik didih 266°F dan titik leleh 604°F.Natrium
Hidroksida terkategori larutan yang berbahaya karena menimbulkan
iritasi pada kulit,mata dan selaput lendir serta bersifat korosif terhadap
logam dan jaringan sehingga diperlukan alat khusus untuk digunakan
ketika dalam laboratorium (Pubchem,2021).
III.1.13 Petroleum Eter
Petroleum eter adalah senyawa organik dimana 2 atom karbon
dihubungkan melalui atom oksigen.Senyawa ini memiliki sifat kimia
diantaranya larut dalam alkohol,benzena, dan kloroform.Senyawa ini
juga memiliki sifat fisika diantaranya berbentuk cairan bening tak
berwarna dan berbau menyengat,memiliki titik didih 34,6°C,titik
nyala -49°F,titik leleh -166,3°C.Senyawa ini mudah terbakar dan
berbahaya jika tertelan sehingga perlu kehati-hatian dalam
penggunaannya.
III.1.14 Timbal nitrat (Pb(No3)2)

Timbal nitrat adalah senyawa padatan yang memiliki bentuk


menyerupai kristal.Senyawa ini memiliki sifat kimia yaitu larut dalam
air,alkohol absolut,metanol absolut,dan insol serta memiliki ph 3,0-
4,0.Untuk sifat fisikanya adalah memiliki warna tembus putih atau
tidak berwarna dan memiliki titik leleh 470°C.Jenis senyawa termasuk
kategori senyawa berbahaya karena dapat menyebabkan
reaksi,beracun bagi kehidupan akuatik,berbahaya jika dihirup dan
dapat menyebabkan kerusakan mata yang serius sehingga diperlukan
kewaspadaan dan alat pengaman seperti jaket lab,kacamata dan
sebagainya ketika menggunakan senyawa ini (Pubchem,2021).

III.2 Tinjauan Pustaka


3.2.1 Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antara atom-atom atau
unsur molekul yaitu dengan cara atom satu akan melepaskan elektron
sedangkan atom satunya menerima elektron (serah terima
elektron).Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari
masing-masing atom yang berikatan.Tujuan pembentukan ikatan
kimia sendiri adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur
(Reinaldo dkk,2016).
Ketika atom berinteraksi agar membentuk ikatan kimia.Hanya
bagian terluarnya yang bersinggungan dengan atom lain. Sehingga
untuk mempelajari ikatan kimia kitabisa membahas elektron valensi
ari masing masing atom yang terlibat.Sistem titik yang telah
dirumuskan oleh Lewis dapat digunakan untuk menggambarkan
elektron valensi dari atom atom yang terlibat dalam pembentukan
ikatan kimia (Chang,2018).

3.2.2 Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk dari tumpah tindih


orbital pada setiap masing-masing elektron valensi.Satu atom
hidrogen tepat berada ditengah-tengah kedua atom oksigen yang
kondisi ikatannya terputus dari atom oksigen yang jauh dari
permukaan dan tengah sedang menuju atom oksigen yang satunya
yang posisinya dekat dengan permukaan.Hal ini disebabkan oleh
perbedaan keelektonegatifan atom O dan atom H(Darmin dkk,2013).

Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang terjadi akibat pemakaian


dari pasangan elektron secara bersama sama oleh 2 atom yang
berikatan.Dimana pada setiap atom menyumbangkan satu elektron
atau ikatan kimia yang terbentuk diantara 2 atom yang sama sama
ingin menangkap elektron untuk membentuk suatu molekul.Ikatan
kovalen dapat berupa ikatan tunggal maupun ikatan rangkap
(Nugroho,2015).

Dalam ikatan rangkap sendiri dibagi rangkap 2 dan 3.Ikatan


rangkap kovalen adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan
bersama lebih dari satu pasang elektron oleh 2 atom yang
berikatan.Jika menggunakan 2 pasang elektron disebut ikatan kovalen
rangkep dan jika menggunakan 3 ikatan elektron disebut ikatan
kovalen rangkap tiga (Nugroho,2015).

3.2.3 Ikatan Ionik

Ikatan ionik aalah materi yang memuat ikatan antara atom atom
untuk mencapai kestabilan.Ikatan ini dapat terbentuk jika terjadi serah
terima elektron antara atom satu dengan atom yang lain.Membentuk
ikatan ion positif dan ion negatif yang dimana konfigurasinya sama
seperti konfigurasi gas mulia (inta,2016).

Ikatan ion adalah ikatan yang diakibatkan oleh serah terima


(interaksi) elektron sehingga akan membentuk ion positif (kation) dan
ion negatif (anion).Ikatan ion terjadi antar atom-atom yang
mempunyai energi ionisasi rendah dengan atom-atom yang
mempunyai afinitas elektron tinggi.Unsur-unsur pada logam sendiri
biasanya mempunyai energi ionisasi lebih rendah sedangkan
kebalikannya yaitu unsur-unsur non logam mempunyai afinitas
elektron yang tinggi (Khery dkk,2019).

Anda mungkin juga menyukai