Tanggal Revisi
Tanggal Terima
VISKOSITAS FLUIDA
Disusun Oleh:
Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712
Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………...…………………………………………i
ABSTRAK……………………………..…………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………...………………………………………………..iii
DAFTAR TABEL…………………...……………………………………………v
DAFTAR GAMBAR…………………...……………………………………......vi
DAFTAR LAMPIRAN…………………...…………………………………….vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang……………………………………………...1
1.2. Tujuan Percobaan…………………………………………...1
1.3. Batasan Masalah…………………………………………….1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Viskositas ..…………………………………..……………...2
2.2. Fluida …..…………………………………..……………… 2
2.3. Viskometer ………………………………..……………….. 3
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1. Diagram Alir Percobaan…………………………...…..…… 5
3.2. Prosedur Percobaan………………………………..……….. 6
3.3. Alat yang Digunakan………………………………..……... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Percobaan………………………………...…………... 8
4.2. Pembahasan………………………………..…………….... 15
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan………………………………..……………… 18
5.2. Saran………………………………..………………………18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN………………………………..……………. 21
iii
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS……….24
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN………………...….. 27
LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN…………………………………...... 29
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN………………………………..……………..21
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS……….24
B.1. Jawaban pertanyaan………………………………………….24
B.2. Tugas Khusus………………………………………………..25
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN……………………..27
LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN……………………………………...29
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Viskositas
2.2. Fluida
Fluida merupakan zat yang dapat mengalir yang mempunyai partikel yang
mudah bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa. Ketahanan fluida
terhadap perubahan bentuk sangat kecil sehingga fluida dapat dengan mudah
mengikuti bentuk ruang. Berdasarkan wujudnya, fluida dapat dibedakan menjadi
3
dua yaitu: fluida cair dan fluida gas. Untuk mengerti aliran fluida maka harus
mengetahui beberapa sifat dasar fluida.
Sifat–sifat dasar fluida tersebut yaitu; kekentalan, kerapatan, berat jenis,
tekanan, temperatur. Karakteristik struktur aliran internal (dalam pipa) sangat
tergantung dari kecepatan rata-rata aliran dalam pipa, densitas, viskositas dan
diameter pipa. Aliran fluida (cairan atau gas) dalam pipa mungkin merupakan
aliran laminer atau turbulen. Pada aliran laminer, partikel-partikel fluida seolah-
olah bergerak sepanjang lintasan yang halus dan lancar dengan kecepatan fluida
rendah dan viskositasnya tinggi.
Sedangkan aliran turbulen, partikel-partikel fluida bergerak secara acak
dan tidak stabil dengan kecepatan fluida tinggi dan viskositasnya rendah. Hal
tersebut ditunjukkan oleh percobaan Osborne Reynolds. Menurut hasil percobaan
Reynold, untuk membedakan apakah aliran itu turbulen atau laminar dapat
menggunakan bilangan tak berdimensi yang disebut dengan bilangan Reynold.
Fluida diklasifikasikan sebagai fluida Newton dan fluida bukan Newton.
Dalam fluida Newton terdapat hubungan linier antara besarnya tegangan geser
yang diterapkan dan laju perubahan bentuk yang diakibatkan [µ konstan]. Dalam
fluida bukan Newton terdapat hubungan tak linier antara besarnya tegangan geser
yang diterapkan dan laju perubahan bentuk sudut. Gas dan cairan cenderung
bersifat fluida Newton, sedangkan hidrokarbon berantai panjang yang kental
mungkin bersifat bukan Newton.
2.3. Viskometer
ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunkan baik untuk
cairan maupun gas.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Mulai
Melakukan perccobaan
Data Pengamatan
Literatur
Data Pengamatan
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Berikut adalah alat alat yang digunakan pada percobaan Viskositas Fluida.
1. Stopwatch
2. Mikrometer skrup
3. Gelas kimia 100 ml
4. Tiang penahan batang
5. Viskometer
6. Bola Alumunium
7. Pinset
BAB IV
8
Berikut adalah data hasil percobaan Viskositas Fluida yang dapat dilihat
pada Tabel 4.1
1. 0,2 14,3 15,6 15,0 14,5 14,5 15,8 15,1 15,1 15,0 14,9 15.035 0,0133 721,8
3 1 5 8 9 4 5 5 2 3
2. 0,4 31,4 30,9 30,0 29,5 29,6 31,0 30,8 30,5 30,2 30,0 30.535 0,0130 738,46
0 7 6 9 3 4 5 0 8 3
Table 4.3 Hasil Pengamatan viskositas bola kecil
No tn tn
´ |∂t| |∂t|2 α St SR tn ± St
1. 3,39 0,03 0,0009
2. 3,27 0,09 0,0081
3. 3,27 0,09 0,0081
4. 3,46 0,1 0,01
10
No tn tn
´ |∂t| |∂t|2 α St SR tn ± St
1. 6,94 0,14 0,0196
2. 6,50 0,3 0,09
3. 6,78 0,02 0,0004
4. 6,91 0,11 0,0121
5. 6,88 6,80 0,08 0,0064 0,01476 0,128 1,8% 6,80 ± 0,128
6. 6,84 0,04 0,0016
7. 6,91 0,11 0,0121
8. 6,75 0,05 0,0025
9. 6,75 0,05 0,0025
10. 6,78 0,02 0,0004
∑ 68,0 0,92 0,1476
Table 4.1.4 Ralat langsung t bola besar pada ketinggian 0,4
No tn tn
´ |∂t| |∂t|2 α St SR tn ± St
1. 14,33 0,69 0,48
2. 15,61 0,59 0,34
3. 15,05 0,03 0,0009
4. 14,58 0,44 0,19
5. 14,59 15,02 0,43 0,18 0,1903 0,46 3% 15,02 ± 0,46
6. 15,84 0,82 0,67
7. 15,15 0,13 0,017
8. 15,15 0,13 0,017
9. 15,02 0 0
10. 14,93 0,09 0,0081
∑ 150,2 33,5 1,903
Table 4.1.5 Ralat langsung t bola kecil pada ketinggian 0,2
No tn tn
´ |∂t| |∂t|2 α St SR tn ± St
1. 31,40 0,96 0,92
2. 30,97 0,53 0,28
11
4 rx g( ρb−ρf )
ŋ=
9v
4 x 0,0035 x 10(2700−1260)
ŋ=
9 x 0,0595
ŋ = 376,47 Pa.s
Sŋ = √ ( ŋ x St )2
Sŋ = √ (376,47 x 0,69)2
Sŋ = 254,76
Ŋ ± Sŋ = 376,47 ± 254,76
V2 = 0,0587 m/s
2r ¿ x g(ρb−ρf )
ŋ=
9v
4 rx g( ρb−ρf )
ŋ=
9v
4 x 0,0035 x 10(2700−1260)
ŋ=
9 x 0,0587
ŋ = 381,6
Sŋ = √ ( ŋ x St )2
Sŋ = √ (381,6 x 0,128)2
Sŋ = 48,84
Ŋ ± Sŋ = 381,6 ± 48,84
4 rx g( ρb−ρf )
ŋ=
9v
4 x 0,0015 x 10(2700−1260)
ŋ=
9 x 0,0133
ŋ = 721,8
Sŋ = √ ( ŋ x St )2
Sŋ = √ (721,8 x 0,46)2
Sŋ = 332,02
Ŋ ± Sŋ = 721,8 ± 332,02
13
4 rx g( ρb−ρf )
ŋ=
9v
4 x 0,0015 x 10(2700−1260)
ŋ=
9 x 0,0130
ŋ = 738,46
Sŋ = √ ( ŋ x St )2
Sŋ = √ (738,46 x 0,62)2
Sŋ = 457,84
Ŋ ± Sŋ = 738,46 ± 457,84
1400 x 10−3−376,47
% error = | | x 100 %
1400 x 10−3
% error = 267,9%
1400 x 10−3−381,6
% error = | | x 100 %
1400 x 10−3
% error = 271,57%
14
1400 x 10−3−721,8
% error = | | x 100 %
1400 x 10−3
% error = 514,57%
4.2. Pembahasan
Pada percobaan Viskositas Fluida kali ini ada beberapa hasil serta data
yang telah didapatkan oleh praktikan. Dalam percobaan ini, untuk mengukur nilai
viskositas yang terjadi pada zat cair menggunakan viscometer yang merupakan alat
untuk mengukur viskositas. Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya
15
Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air.
Sebaliknya, fluida yang lebih kental biasanya lebih sulit mengalir, contohnya
minyak goreng, oli, madu, dan lain- lain. Hal ini bias dibuktikan dengan
menuangkan air dan minyak goreng diatas lanyai yang permukaannya miring. Pasti
hasilnya air lebih cepat mengalir dari pada minyak goreng atau oli. Tingkat
kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair,
semakin kurang kental zat cair tersebut. Misalnya ketika ibu menggoreng ikan di
dapur, minyak goreng yang awalnya kental, berubah menjadi lebih cair ketika
dipanaskan. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas
tersebut. Perlu diketahui bahwa viskositas atau kekentalan hanya ada pada fluida
rill (rill = nyata). Fluida rill / nyata adalah fluida yang kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari, seperti air sirup, oli, asap knalpot, dan lainnya. Fluida rill berbeda
dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari.
Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis
aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan fluida dinamis)
(Bird, 1993).
Pada percobaan ini bola alumunium yang digunakan yaitu bola besar
dengan jari jari 0,0035 m dan bola kecil dengan ukuran jari – jari 0,0015 m.
16
Sedangkan untuk ketinggiannya yaitu masing-masing 0,2 meter dan 0,4 meter.
Untuk waktu yang diperoleh didapat dari data pada tabel yang diberikan. Sehingga,
kecepatan setiap ketinggian dan ukuran yang berbeda didapatkan hasil yaitu pada
bola besar dengan ketinggian 0,2 didapat hasil kecepatan 0,059 m/s. Pada bola
berukuran besar yang memiliki jari-jari 0,0035 dan ketinggian 0,4 m memiliki
kecepatan jatuh benda 0,058 m. Untuk percobaan menggunakan bola kecil dengan
jari-jari 0,0015 dengan ketinggian 0,2 m memiliki kecepatan jatuh benda 0,0133
m/s. Dan juga untuk percobaan yang sama menggunakan bola kecil dengan
ketinggian yang berbeda yaitu 0,4 m memiliki kecepatan jatuh benda 0,0130 m/s.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa untuk mencari kecepatan jatuh benda diperlukan
komponen-komponen lainnya seperti ukuran ketinggian dan waktu yang diperoleh.
Pada viskositas fluida, dipengaruhi massa jenis benda dan massa jenis
fluida. Selain itu, gaya gravitasi dan kecepatan juga mempengaruhi pada viskositas
fluida. Pada percobaan yang dilakukan sebelumnya, untuk menentukan nilai
koefisien viskositas fluida zat cair menggunakan alat berupa bola alumunium yang
masing-masing ukurannya berbeda. Dari perbedaan ukuran tersebut, ternyata
mempunyai pengaruh pada nilai koefisien viskositas. Alasannya adalah karena
perbedaan ukuran benda tersebut membuat waktu ketika sebuah bola jatuh ke dasar
juga ikut terpengaruh. Semakin besar ukuran bola dijatuhkan pada zat cair, semakin
cepat pula waktu tempuh untuk mencapai dasar.
Jika sebuah bola kecil mempunyai waktu tempuh saat jatuh ke dasar
semakin cepat, maka semakin kecil pula nilai koefisien viskositasnya. Namun,
Semakin besar ukuran suatu benda bola yang dijatuhkan maka semakin besar nilai
koefisien viskositasnya. Serta bergantung juga dengan ketinggian suatu fluida dan
waktu tempuh benda menuju ke dasar.
17
Hubungan mengenai jari jari antara bola kecil dan bola besar. Artinya,
bola besar mempunyai massa yang lebih tinggi dibandingkan dengan bola kecil.
Karena perbedaan massa ini lah, dapat dikatakan bola besar mempunyai nilai
koefisien viskositas yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena jika ada benda yang
mempunyai massa yang lebih besar, dijatuhkan kedalam suatu fluida, maka benda
tersebut akan lebih mudah tenggelam dari pada benda yang lebih ringan. Hal ini
berhubungan dengan bola aluminium yang besar, dimana bola aluminium besar
lebih mudah tenggelam dari pada bola aluminium yang kecil, sehingga nilai
viskositas benda besar jauh lebih rendah dari pada benda kecil.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
18
1. Bahwa terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil dari uji
viskositas
2. Beberapa kesalahan/kekeliruan dalam melakukan praktikum dapat
mempengaruhi hasil viskositas
3. Tinggi benda yang dijatuhkan mempengaruhi viskositas
4. Ukuran dan massa benda mempengaruhi hasil viskositas
5.2. Saran
Berikut adalah saran yang diberikan dalam praktikum Viskositas Fluida kali
ini :
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
Lampiran A. Perhitungan
Bola Besar
21
h 0,2
h(0,2), v = =
t 3,357
v = 0,0595 m/s
h 0,4
h(0,4), v = =
t 6,807
v = 0,0587 m/s
Bola Kecil
h 0,2
h(0,2), v = =
t 15,035
v = 0,0133 m/s
h 0,4
h(0,4), v = =
t 30,535
v = 0,0130 m/s
B. Koefisien Viskositas
2r ¿ x g(ρb−ρf )
ŋ=
9v
4 rx g( ρb−ρf )
ŋ=
9v
4 x 0,0035 x 10(2700−1260)
ŋ=
9 x 0,0587
ŋ = 381,6 Pa.s
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
24
3. Suatu pipa berdiameter 40 cm dialiri air dengan densitas 1000 kg/cm 3 dan
nilai viskositas absolute sebesar 0,01 poise. Jika kecepatan aliran air dalam
pipa tersebut sebesar 8,7 x 10-3 m/s, makatentukan apakah sifat aliran
tersebut
Jawab
Re = V. D. ρŋ
25
4√ 74
A. Aliran Laminer
Aliran fluida yang bergerak denga kondisi lapisan lapisan yang
membentuk garis garis alir dan tidak berpotongan.
B. Aliran Turbulen
Aliran fluida yang partikel partikelnya bergerak secara acak dan tidak
stabil dengan kecepatan yang berubah dan saling berinteraksi.
C. Aliran Transisi
Aliran transisi adalah aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen
26
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
BLANGKO PERCOBAAN
29
DATA PRAKTIKAN
NAMA Gabriel Arpindo Tanjung
NIM/GRUP 3331200076 / A6
JURUSAN Teknik Mesin
REKAN Farrel Ludira, Farhan Al Aziz, Matthew Kembaren
TGL.PERCOBAAN 28 Oktober 2020