Anda di halaman 1dari 21

ASSALAMUALAIKUM

RESONANSI BUNYI
ANGGOTA KELOMPOK
1. RIZKI MASITA HARUM MAWARTI
(4301414019)
2. NUR MUSLIMAH (4301414025)
3. DIAH TRIA AGUSTINA
(4301414032)
HOME
LANDAS
HIPOTESI VARIABE
TUJUAN AN
S L
TEORI

DATA
PERALATA
N
METODE PENGAM
A-TAN

PEMBAH KESALA-
ANALISIS
A-SAN HAN

SIMPULA DAFTAR DOKU-


N PUSTAKA MENTASI
TUJUAN
1. Memahami gejala resonansi
2. Memahami gelombang bunyi di
udara
3. Memahami azas kerja tabung
resonansi
4. Menentukan cepat rambat bunyi di
udara

RESONANSI
HIPOTESIS

RESONANSI
VARIABEL
Variabel terikat : panjang gelombang
Variabel kontrol : AFG,tabung
resonansi
Variabel bebas : frekuensi

RESONANSI
TEORI
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang akan
terjadi karena perapatan dan kerenggangan dalam medium gas,
cair atau padat. Gelombang itu dihasilkan ketika sebuah benda,
seperti garpu tala atau senar biola yang digetarkan menyebabkan
gangguan kerapatan medium. Di dalam gas kerapatan dan
tekanan terkait erat. Oleh karena itu gelombang bunyi dalam gas
seperti udara dapat dipandang sebagai gelombang kerapatan atau
gelombang tekanan.

RESONANSI

Bila Audio Frekuensi Generator (AFG) melalui speaker digetarkan diatas
tabung resonansi maka getarannya akan menggetarkan kolom udara di
dalam tabung resonansi. Dengan mengatur panjangnya kolom udara di
dalam tabung resonansi maka akan terdengar dengungan AFG menjadi
lebih keras, ini berarti terjadi resonansi.Bila resonansi terjadi pada nada
dasar maka terdapat satu simpul dan satu perut pada saat itu yang
berarti berlaku : + k = (G-2.1)
dengan : panjang kolom udara di dalam tabung minimum ketika terjadi
resonansi untuk pertama kali, dan : panjang gelombang bunyi di
udara.

RESONANSI
Bila yang beresonansi adalah nada atas pertama maka terdapat dua
simpul dan dua perut, akan berlaku : + k = (G-2.2)
dengan : panjang kolom udara yang kedua setelah panjang minimum
saat terjadi resonansi, atau panjang kolom udara ketika terjadi
resonansi untuk yang kedua kalinya. Selanjutnya untuk nada dasar
yang ke-n terdapan n simpul dan juga n perut, akan memberikan
panjang kolom udara ln dengan (n= 1,2,3,...) akan memenuhi
persamaan : +k=
atau = k (G-2.3)

RESONANSI

Cepat rambat bunyi dalam percobaan ini adalah cepat rambat bunyi
ketika suhunya tC atau T kelvin yaitu suhu pada saat percobaan.
Karena cepat rambat bunyi di udara berbanding lurus dengan akar
suhu mutlaknya, maka cepat rambat bunyi pada suhu 0C atau 273 K
yakni Vo dapat dicari dari hubungan : = =

RESONANSI
PERALATAN

1. Tabung resonansi yang dilengkapi piston


2. Audio Frekuensi Generator analog
3. Speaker
4. Kabel penghubung
5. Air

RESONANSI
METODE

1. Mengukur suhu kamar, memastikan piston berada pada


permukaan tabung.
2. Menghidupkan Audio Frekuensi Generator (AFG) di atas mulut
tabung resonansi, memulai dengan frekuensi 300 Hz. Sambil
menarik piston secara perlahan sampai mendengar dengungan
keras untuk yang pertama kali. Saat ini dikatakan terjadi resonansi
pertama. Mengukur jarak antara mulut tabung sampai pada piston
(panjang kolom udara atau ).
3. Melanjutkan menarik piston secara perlahan sampai terdengar
dengungan keras kedua. Saat ini dikatakan resonansi kedua.
Mengukur jarak antara mulut tabung sampai pada piston (panjang
kolom udara ).
4. Mengulangi kegiatan 1 sampai 3 dengan mengubah nilai frekuensi
pada AFG.

RESONANSI
DATA PENGAMATAN
KOLOM UDARA BERISI UDARA

No. f (Hz) (m) (m) (Hz)

1. 300 28.53 73.3 44.77 1.67 x

2. 350 23.4 75.5 52.1 1.43 x

3. 400 21.6 65.93 44.33 1.25 x

4. 450 18.8 58.2 39.4 1.11 x

5. 500 16.47 52.27 35.8 1x

6. 550 15 47.47 32.47 9.1 x

RESONANSI
DATA PENGAMATAN
KOLOM UDARA BERISI AIR
No. f (Hz) (m) (m) (m) (Hz)

1. 300 25 82 57 1.67 x

2. 350 23 74 51 1.43 x

3. 400 20 64 44 1.25 x

4. 450 18 58 40 1.11 x

5. 500 16 52 36 1x

6. 550 14 47 33 9.1 x

RESONANSI
ANALISIS

= =
= - =;=
=- - =
= ( - ) - =

RESONANSI
ANALISIS
Yang
dipasang pada sumbu x =
=

RESONANSI
PEMBAHASAN

RESONANSI
KESALAHAN

RESONANSI
KESIMPULAN

RESONANSI
DOKUMENTASI

RESONANSI
RESONANSI

Anda mungkin juga menyukai