Anda di halaman 1dari 4

Spektrum Atom Hidrogen

Spektrum radiasi gelombang elektromagnetik dari berbagai atom dapat di


bedakan menjadi dua, yaitu spektrum kontinu (malar) dan spektrum discret
(garis). Pada spektrum kontinu, panjang gelombang radiasi yang dipancarkan
memiliki nilai minimum, mungkin 0, hingga mencapai nilai maksimum, mungkin
mendekati nilai tak hingga. Radiasi dari benda yang berpijar merupakan salah satu
contoh spektrum kontinu. Spektrum atom suatu unsur dapat diteliti dengan
menggunakan spektrometer.

Gambar.1.

a) sepektrum yang dipancarkan oleh hidrogen,merkuri (raksa),dan helium

b) spektrum atom hidrogen dalam jangkauan petrum cahaya tampak

Seperti diketahui, cahaya putih merupakan campuran dari semua warna


cahaya tampak. Dengan demikian, benda panas yang berpijar akakn memancarkan
semua frekuensi spektrum cahaya tampak. sebaliknya, loncatan bunga api listrik
dari tabung yang berisi gas hidrogen, helium, dan air raksa akan menghasilkan
radiasi dengan panjang gelombang discret. Gambar 1 menunjukkan spektrum
garis yang dipancarkan oleh gas hidrogen, air raksa ( mercury) dan helium. Garis
dengan panjang gelombang 436 nm (biru) dan 546 nm (hijau) dalam spektrum
inilah yang memberi warna biru hijau bagi lampu mercury yang digunakan untuk
penerangan jalan raya. Demikian pula garis dengan panjang gelombang 580 nm
(kuning) dalam spektrum natrium menyebabkan lampu gas natrium berwarna
kuning lembut.
Pada atom-atom kompleks, penafsiran spektrum garis sangat rumit sekali.
Oleh karena itu, kita hanya akan membahas spektrum garis dari atom paling
sederhana, yaitu atom hidrogen. Spektrum atom hidrogen yang hanya memiliki
satu elektron menunjukkan pola yang teratur.

Pada akhir abad ke 19 ditemukan fakta bahwa panjang gelombang pada


spektrum atom memiliki harga-harga tertentu yang membentuk deret. Deret ini
dikenal sebagai deret spektra. Panjang gelombang dalam setiap deret dapat juga
dijelaskan pada rumus empiris.

Gambar.2. deret balmer atom hidrogen garis H berwarna merah,H berwarna biru,
H dan H berwarna ungu

Deret spektra pertama ditemukan oleh seorang guru sekolah menengah


berkebangsaan Swiss pada tahun 1885, yaitu J.J Balmer, ketika ia mempelajari
spektrum atom hidrogen dalam daerah cahaya tampak. Gambar 2 menunjukkan
deret Balmer. Garis dengan panjang gelombang terbesar, yaitu 6562 , diberi
lambang H , garis disebelah dengan panjang gelombang 4863 diberi
lambang H , dan seterusnya. Ketika panjang gelombangnya bertambah kecil,
garis-garisnya makin rapat dan intensitasnya melemah. Panjang gelombang
terpendek deret Balmer adalah 3646 dan disebut batas deret Balmer. Diluar
batas deret ini tidak terdapat garis terpisah, hanya terdapat spektrum kontinu yang
lemah. Rumus Balmer untuk panjang gelombang dalam deret ini adalah

1 1 1
(
=R 2 2
2 n ) n= 3,4,5,....

Tetapan R disebut sebagai tetapan Rydberg, dengan nilai


R = 1,097 x 107 m-1

Garis H bersesuaian dengan n = 3, garis H bersesuaian dengan n = 4, dan


seterusnya. Batas deret bersesuaian dengan n = , sehingga panjang gelombang
batas deret adalah

1 1 1 1 R
(
=R 2 2
2 ) => =
4

4 4
= = =3,646 x 7
10 m=3,646 nm=3,646
R 1,097 x 107 m1

Deret Balmer hanya berisi panjang gelombang cahaya tampak dari spektrum atom
hidrogen. Garis spektral hidrogen dalam daerah ultraviolet terdapat deret lyman
yang panjang gelombang anggotanya ditentukan dengan rumus :

1 1 1
(
=R 2 2
1 n ) n= 2,3,4,5,...

(Deret Lyman)

Dalam daerah inframerah telah diperoleh tiga deret spektral (deret Paschen, deret
Brackett, dan deret Pfund) yang panjang gelombang anggotanya ditentukan
dengan rumus

(deret Paschen)

1 1 1
(
=R 2 2
3 n ) n= 4,5,6,...

(deret Brackett)

1 1 1
(
=R 2 2
4 n ) n=5,6,7,...

(deret pfund)

1 1 1
(
=R 2 2
5 n ) n=6,7,8...
Gambar 3 menunjukkan deret spektral atom hidrogen. Perhatikan bahwa deret
Brackett tumpang tindih dengan deret paschen dan deret pfund.

Anda mungkin juga menyukai